BENIGN PAROXYSMAL POSITIONAL VERTIGO PENDAHULUAN
Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah vertigo yang timbul bila kepala mengambil posisi atau sikap tertentu. Serangan vertigo dapat dicetuskan dicetuskan oleh perubahan perubahan sikap, misalnya misalnya bila penderita berguling berguling di tempat tidur, tidur, menolehkan menolehkan kepala, melihat melihat ke bawah, bawah, menengadah menengadah.. BPPV merupakan merupakan vertigo yang berasal dari kelainan perier terbanyak, paling sering di!umpai di masyarakat, yaitu sekitar "#$. %anita %anita agak lebih sering daripada pria. Penatalaksanaan BPPV salah satunya adalah &pley maneuver yang sering dilakukan oleh dokter. 'aneuver ini dapat dilakukan olh pasien bersama dokter maupun di rumah. etapi memang untuk pertama kalinya akan lebih aman pada pasien apabila melakukannya bersama dokter. 'anuver &pley memiliki keeektian pada BPPV sekitar #$. BPPV BPPV bukanl bukanlah ah penya penyakit kit yang yang secara secara langsu langsung ng membah membahaya ayakan kan !iwa, !iwa, tetapi apabila ge!alanya sering timbul dapat menimbulkan kecemasan pada pasien. 'anuv 'anuver er &pley &pley adalah adalah serangk serangkaia aian n posisi posisi yang yang dapat dapat diterap diterapkan kan pada pada pasien pasien BPPV. Pada reerat kali ini akan dibahas mengenai maneuver &pley tersebut pada BPPV.
TINJAUAN PUSTAKA A. Pengerti Pengertian an Benign Benign Paro!"#a Paro!"#a$$ Po"itiona$ Po"itiona$ Ve Vertigo %BPPV %BPPV&&
Vertig rtigo o
meru merupa paka kan n
kelu keluha han n
yang ang
seri sering ng
di!u di!ump mpai ai,,
yang ang
seri sering ng
digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness, unsteadiness) atau rasa pusing (di**iness). Vertigo berasal dari bahasa latin vertere yang vertere yang artinya
1
memut emutar ar,,
meru eru!uk !uk
pada ada
sens sensas asii
berp erputar utar
sehi sehin ngga
meng enggan ganggu ggu
rasa rasa
keseim keseimban bangan gan seseora seseorang, ng, umumn umumnya ya diseba disebabka bkan n oleh oleh ganggu gangguan an pada pada sistim sistim keseimbangan. +sal +sal ter!a ter!adi diny nyaa vert vertig igo o dika dikare rena naka kan n adany adanyaa gang ganggu guan an pada pada siste sistem m keseimbang keseimbangan an tubuh. tubuh. Bisa berupa berupa trauma, trauma, ineksi, ineksi, keganasan, keganasan, metabolik, metabolik, toksik, vaskuler atau autoimun. Sistem keseimbangan kese imbangan tubuh kita dibagi men!adi dua yaitu sistem vestibuler (pusat dan perier) dan non vestibuler (visual retina, otot bola mata, dan somatokinetik kulit, sendi, dan otot). Sistem vestibuler sentral terletak pada batang otak, serebelum dan serebrum. Sebaliknya sistem vestibuler perier meliputi labirin dan sara vestibular. Vertig rtigo o posi posisi si paro parok ksism sismal al !ina !inak k (VPP (VPP-) -) atau atau dise disebu butt !uga !uga Benign (BPPV) adalah gangguan gangguan keseimbangan keseimbangan perier Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) yang sering di!umpai. e!ala yang dikeluhkan adalah vertigo yang datang tiba/ tiba pada perubahan posisi kepala. Beberapa pasien dapat mengatakan dengan tepa tepatt posis posisii terte tertent ntu u yang meni menimb mbul ulka kan n kelu keluha han n vert vertig igo. o. Biasa Biasany nyaa vert vertig igo o dirasakan sangat berat, berlangsung singkat hanya beberapa detik sa!a. 0eluhan dapat disertai mual bahkan sampai muntah, sehingga penderita merasa khawatir akan timbul serangan lagi. 1al ini yang menyebabkan penderita sangat berhati/ hati dalam posisi tidurnya. Vertigo !enis ini sering berulang kadang/kadang dapat sembuh dengan sendirinya. Vertigo pada BPPV termasuk vertigo perier karena kelain kelainann annya ya terdapa terdapatt pada pada teling telingaa dalam, dalam, yaitu yaitu pada pada sistem sistem vestib vestibula ularis. ris. 2ari 2ari vertigo yang berasal dari kelainan perier maka BPPV ini yang paling sering di!umpai di!umpai sekitar "#$. BPPV pertama kali dikemukaka dikemukakan n oleh Barany pada tahun
2
3453. 0arakteristik nistagmus dan vertigo berhubungan dengan posisi dan menduga bahwa kondisi ini ter!adi akibat gangguan otolit.
B. E'i(e#io$ogi
BPPV adalah gangguan keseimbangan perier yang sering di!umpai, kira/ kira 3#6 kasus per 3##.### penduduk, dan lebih banyak pada perempuan serta usia tua (73/76 tahun). -arang ditemukan pada orang berusia dibawah "7 tahun yang tidak memiliki riwayat cedera kepala. BPPV sangat !arang ditemukan pada anak.
8. Anato#i (an )i"io$ogi A$at Ke"ei#*angan +lat vestibuler (alat keseimbangan) terletak di telinga dalam (9abirin), terlindung oleh tulang yang paling keras yang dimiliki oleh tubuh. :abirin terdiri atas labirin tulang dan labirin membran. :abirin membran terletak dalam labirin tulang dan bentuknya hampir menurut bentuk labirin tulang. +ntara labirin membran dan labirin tulang terdapat perilima, sedang endolima terdapat di dalam labirin membran. Berat !enis cairan endolima lebih tinggi dari pada cairan perilima. ;!ung sara vestibuler berada dalam labirin membran yang terapung dalam perilima, yang berada dalam labirin tulang. Setiap labirin terdiri dari " kanalis semisirkularis, yaitu kanalis semisirkularis hori*ontal (lateral), kanalis semisirkularis anterior (superior) dan kanalis semisirkularis posterior (inerior). Selain ketiga kanalis ini terdapat pula utrikulus dan sakulus. erakan atau perubahan kepala dan tubuh akan menimbulkan perpindahan cairan endolima di labirin dan selan!utnya silia sel rambut akan menekuk.
3
ekukan silia menyebabkan permeabilitas membran sel berubah, sehingga ion kalsium akan masuk ke dalam sel yang menyebabkan ter!adinya proses depolarisasi dan akan merangsang pelepasan neuro/transmiter eksitator yang selan!utnya akan meneruskan impuls sensoris melalui sara aeren ke pusat keseimbangan di otak. Sewaktu berkas silia terdorong ke arah berlawanan, maka ter!adi hiperpolarisasi.
atau takikardi
dan pada
kulit reaksinya
berkeringat
dingin.
D. Etio$ogi
Pada sekitar 7#$ kasus penyebabnya tidak diketahui (idiopatik). Beberapa kasus BPPV diketahui setelah mengalami !e!as atau trauma kepala leher, ineksi telinga tengah atau operasi stapedektomi. Banyak BPPV yang timbul spontan, disebabkan kelainan di otokonial berupa deposit yang berada di kupula be!ana semisirkuler posterior. 2eposit ini menyebabkan be!ana men!adi sensiti terhadap
4
perubahan gravitasi yang menyertai keadaan posisi kepala yang berubah. Penyebab utama BPPV pada orang di bawah umur 7# tahun adalah cedera kepala. Pada orang yang lebih tua, penyebab utamanya adalah degenerasi sistem vestibuler pada telinga tengah. BPPV meningkat dengan semakin meningkatnya usia. Selain itu disebutkan !uga bahwa BPPV dapat merupakan suatu komplikasi dari operasi implant maksilaris.
E. Pato+i"io$ogi
Patoisiologi BPPV dapat dibagi men!adi dua, antara lain 3. eori 8upulolithiasis Pada tahun 34=5 1orald Schuknecht mengemukakan teori ini untuk menerangkan BPPV. 2ia menemukan partikel/partikel basoilik yang berisi kalsiurn karbonat dari ragmen otokonia (otolith) yang terlepas dari macula utriculus yang sudah berdegenerasi, menempel pada permukaan kupula. 2ia menerangkan bahwa kanalis semisirkularis posterior men!adi sensiti akan gravitasi akibat partikel yang melekat pada kupula. 1al ini analog dengan keadaan benda berat diletakkan di puncak tiang, bobot ekstra ini menyebabkan tiang sulit untuk tetap s tabil, malah cenderung miring. Pada saat miring partikel tadi mencegah tiang ke posisi netral. 9ni digambarkan oleh nistagmus dan rasa pusing ketika kepala penderita di!atuhkan ke belakang posisi tergantung (seperti pada tes 2ix/1allpike). 0analis semisirkularis posterior berubah posisi dari inerior ke superior, kupula bergerak secara utrikulougal, dengan demikian timbul nistagmus dan keluhan pusing (vertigo). Perpindahan partikel otolith tersebut membutuhkan waktu, hal ini yang menyebabkan adanya masa laten sebelum timbulnya pusing dan nistagmus.
5
5. eori 8analolithiasis ahun 34# &pley mengemukakan teori canalolithiasis, partikel otolith bergerak bebas di dalam kanalis semisirkularis. 0etika kepala dalam posisi tegak, endapan partikel ini berada pada posisi yang sesuai dengan gaya gravitasi yang paling bawah. 0etika kepala direbahkan ke belakang partikel ini berotasi ke atas sarnpai > 4## di sepan!ang lengkung kanalis semisirkularis. 1al ini menyebabkan cairan endolime mengalir men!auhi ampula dan menyebabkan kupula membelok (delected), hal ini menimbulkan nistagmus dan pusing. Pembalikan rotasi waktu kepala ditegakkan kernbali, ter!adi pembalikan pembelokan kupula, muncul pusing dan nistagmus yang bergerak ke arah berlawanan. 'odel gerakan partikel begini seolah/olah seperti kerikil yang berada dalam ban, ketika ban bergulir, kerikil terangkat sebentar lalu !atuh kembali karena gaya gravitasi. -atuhnya kerikil tersebut memicu organ sara dan menimbulkan pusing. 2ibanding dengan teori cupulolithiasis teori ini lebih dapat menerangkan keterlambatan ?delay? (latency) nistagmus transient, karena partikel butuh waktu untuk mulai bergerak. 0etika mengulangi manuver kepala, otolith men!adi tersebar dan semakin kurang eekti dalam menimbulkan vertigo serta nistagmus. 1al inilah yag dapat menerangkan konsep kelelahan ?atigability? dari ge!ala pusing.
6
).
Diagno"i"
2iagnosis BPPV dapat ditegakkan berdasarkan 3. +namnesis Pasien biasanya mengeluh vertigo dengan onset akut kurang dari 3#/5# detik akibat perubahan posisi kepala. Posisi yang memicu adalah berbalik di tempat tidur pada posisi lateral, bangun dari tempat tidur, melihat ke atas dan belakang, dan membungkuk. Vertigo bisa diikuti dengan mual.
5. Pemeriksaan isik Pasien memiliki pendengaran yang normal, tidak ada nistagmus spontan, dan pada evaluasi neurologis normal. Pemeriksaan isis standar untuk BPPV adalah 2ix/ 1allpike dan es kalori. a. 2ix/1allpike. es ini tidak boleh dilakukan pada pasien yang memiliki masalah dengan leher dan punggung. u!uannya adalah untuk memprovokasi serangan vertigo dan untuk melihat adanya nistagmus. 8ara melakukannya sebagai berikut
7
-
Pertama/tama !elaskan pada penderita mengenai prosedur pemeriksaan, dan
-
vertigo mungkin akan timbul namun menghilang setelah beberapa detik. Penderita didudukkan dekat bagian u!ung tempat periksa, sehingga ketika posisi terlentang kepala ekstensi ke belakang "#o @A#o, penderita diminta tetap membuka
-
mata untuk melihat nistagmus yang muncul. 0epala diputar menengok ke kanan A7 o (kalau kanalis semisirkularis posterior yang terlibat). 9ni akan menghasilkan kemungkinan bagi otolith untuk bergerak,
-
kalau ia memang sedang berada di kanalis semisirkularis posterior. 2engan tangan pemeriksa pada kedua sisi kepala penderita, penderita direbahkan
-
sampai kepala tergantung pada u!ung tempat periksa. Perhatikan munculnya nistagmus dan keluhan
vertigo,
posisi
tersebut
-
dipertahankan selama 3#/37 detik. 0omponen cepat nistagmus harusnya up/betC (ke arah dahi) dan ipsilateral. 0embalikan ke posisi duduk, nistagmus bisa terlihat dalam arah yang berlawanan
-
dan penderita mengeluhkan kamar berputar ke arah berlawanan. Berikutnya manuver tersebut diulang dengan kepala menoleh ke sisi kiri A7 o dan
-
seterusnya. Berikut adalah gambaran 2ix/1allpike cdk
8
ambar ;!i 2ix/1allpike
Pada orang normal nistagmus dapat timbul pada saat gerakan provokasi ke belakang, namun saat gerakan selesai dilakukan tidak tampak lagi nistagmus. Pada pasien BPPV setelah provokasi ditemukan nistagmus yang timbulnya lambat, > A# detik, kemudian nistagmus menghilang kurang dari satu menit bila sebabnya kanalitiasis, pada kupulolitiasis nistagmus dapat ter!adi lebih dari satu menit, biasanya serangan vertigo berat dan timbul bersamaan dengan nistagmus. b.
es kalori es kalori ini dian!urkan oleh 2ick dan 1allpike. Pada cara ini dipakai 5 macam air, dingin dan panas. Suhu air dingin adalah "# o8, sedangkan suhu air panas adalah AAo8. volume air yang dialirkan kedalam liang telinga masing/ masing 57# ml, dalam waktu A# detik. Setelah air dialirkan, dicatat lama nistagmus yang timbul. Setelah telinga kiri diperiksa dengan air dingin, diperiksa telinga kanan dengan air dingin !uga. 0emudian telinga kiri dialirkan air panas, lalu telinga dalam. Pada tiap/tiap selesai pemeriksaan (telinga kiri atau kanan atau air dingin atau air panas) pasien diistirahatkan selama 7 menit ( untuk menghilangkan pusingnya).
G. Diagno"i" Ban(ing
3. Vestibular Deuritis Vestibular neuronitis penyebabnya tidak diketahui, pada hakikatnya merupakan suatu kelainan klinis di mana pasien mengeluhkan pusing berat dengan mual, muntah yang hebat, serta tidak mampu berdiri atau ber!alan. e!ala/
9
ge!ala ini menghilang dalam tiga hingga empat hari. Sebagian pasien perlu dirawat di rumah sakit untuk mengatasi ge!ala dan dehidrasi. Serangan menyebabkan pasien mengalami ketidakstabilan dan ketidakseimbangan selama beberapa bulan, serangan episodik dapat berulang. Pada enomena ini biasanya tidak ada perubahan pendengaran. 5. :abirintitis :abirintitis adalah suatu proses peradangan yang melibatkan mekanisme telinga dalam. erdapat beberapa klasiikasi klinis dan patologik yang berbeda. Proses dapat akut atau kronik, serta toksik atau supurati. :abirintitis toksik akut disebabkan suatu ineksi pada struktur didekatnya, dapat pada telinga tengah atau meningen tidak banyak bedanya. :abirintitis toksik biasanya sembuh dengan gangguan pendengaran dan ungsi vestibular. 1al ini diduga disebabkan oleh produk/produk toksik dari suatu ineksi dan bukan disebabkan oleh organisme hidup. :abirintitis supurati akut ter!adi pada ineksi bakteri akut yang meluas ke dalam struktur/struktur telinga dalam. 0emungkinan gangguan pendengaran dan ungsi vestibular cukup tinggi. Eang terakhir, labirintitis kronik dapat timbul dari berbagai sumber dan dapat menimbulkan suatu hidrops endolimatik atau perubahan/perubahan patologik yang akhirnya menyebabkan sklerosi labirin. ".
Penyakit 'eniere Penyakit 'eniere adalah suatu kelainan labirin yang etiologinya belum
diketahui, dan mempunyai trias ge!ala yang khas, yaitu gangguan pendengaran, tinitus, dan serangan vertigo. erutama
ter!adi pada wanita dewasa.
10
H. Penata$a,"anaan
BPPV dengan mudah diobati. Partikel dengan sederhana perlu dikeluarkan
1.
dari kanal semisirkular posterior dan mengembalikannya ke mana mereka berasal. Beberapa manuver yang dapat dilakukan, antara lain 8analith Feposisi Prosedur (8F)G&pley manuver 8FP adalah pengobatan non/invasi untuk penyebab paling umum dari vertigo, terutama BPPV, 8FP pertama kali digambarkan sebagai pengobatan untuk BPPV di tahun 3445. Saat ini 8FP atau maneuver &pley telah digunakan sebagai terapi BPPV karena dapat mengurangi ge!ala BPPV pada $ kasus. 8FP membimbing pasien melalui serangkaian posisi yang menyebabkan pergerakan canalit dari daerah di mana dapat menyebabkan ge!ala (yaitu, saluran setengah lingkaran dalam ruang cairan telinga dalam) ke daerah telinga bagian dalam dimana canalit tidak menyebabkan ge!ala (yaitu, ruang depan). 8analit biasanya berada pada organ telinga bagian dalam yang disebut organ otolith, partikel kristal ini dapat bebas dari organ otolith dan kemudian men!adi mengambang bebas di dalam ruang telinga dalam. 2alam kebanyakan kasus BPPV canalit bergerak di kanal ketika posisi kepala berubah sehubungan dengan gravitasi, dan gerakan dalam kanal menyebabkan deleksi dari sara berakhir dalam kanal (cupula itu). 0etika sara berhenti dirangsang, pasien mengalami serangan tiba/tiba vertigo. Berdasarkan penelitian meta analisis acak terkendali 8FP memiliki tingkat eektivitas yang sangat tinggi. 8FP telah diu!i dalam berbagai percobaan terkontrol, dalam studi ini, =3/#$ dari pasien yang diobati dengan 8FP memiliki resolusi BPPV dibandingkan dengan hanya 3#/5#$ dari pasien dalam kelompok
11
kontrol. Berdasarkan temuan dari tin!auan sistematis literatur, +merican +cademy o Deurology menyimpulkan bahwa 8FP adalah ?merupakan terapi yang eekti dan aman yang ditetapkan yang harus ditawarkan untuk pasien dari segala usia dengan BPPV kanal posterior (:evel rekomendasi +)?. Selain itu, +merican +cademy o
dilakukan
oleh Fonald dengan
menggunakan subyek sebanyak A# pasien dengan BPPV dirawat dengan menggunakan prosedur reposisi canalith (maneuver &pley) dibandingkan dengan pembiasaan latihan vestibular untuk menentukan pendekatan pengobatan yang paling eekti. 2ua puluh pasien tambahan dengan BPPV tidak diobati dan men!adi kelompok kontrol. 9ntensitas dan durasi ge!ala dimonitor selama periode " bulan. Semua pasien telah menun!ukkan pengurangan ge!ala/ge!ala di kelompok perlakuan. Prosedur reposisi canalith tampaknya memberikan resolusi ge!ala dengan perlakuan yang lebih sedikit, tetapi hasil !angka pan!angnya bagus, eekti dalam mengurangi BPPV. Se!umlah besar pasien dalam kelompok kontrol (67$) terus punya vertigo. 9ndikasi 8analith Feposisi Prosedur (8F)G&pley manuver
12
3. &pisode berulang pusing dipicu BPPV. 5. Positi menemukan ge!ala dan nistagmus dengan pengu!ian posisi (misalnya, u!i 2ix/1allpike). 0eterbatasan 8analith Feposisi Prosedur (8F)G&pley manuver 3. Penggunaan 8FP pada pasien tidak memiliki BBPV (diagnosis yang salah). 5. Salah kiner!a masing/masing komponen 8FP. Prosedur manuver &pley
ambar 3. 'anuver &pley
13
-
Pertama posisi duduk, kepala menoleh ke kiri ( pada gangguan keseimbangan G
-
vertigo telinga kiri ) (3) 0emudian langsung tidur sampai kepala menggantung di pinggir tempat tidur (5), tunggu !ika terasa berputar G vertigo sampai hilang, kemudian putar kepala ke arah kanan (sebaliknya) perlahan sampai muka menghadap ke lantai ("), tunggu
-
sampai hilang rasa vertigo. 0emudian duduk dengan kepala tetap pada posisi menoleh ke kanan dan kemudian ke arah lantai (A), masing/masing gerakan ditunggu lebih kurang "# @
-
=# detik. 2apat dilakukan !uga untuk sisi yang lain berulang kali sampai terasa vertigo hilang. 'anuver &pley di rumah Prosedur ini lebih eekti dari prosedur di ruangan, karena diulang setiap malam selama seminggu. 'etode ini (untuk sisi kiri), seseorang menetap pada posisi supine selama "# detik dan pada posisi duduk tegak selama 3 menit. 2engan demikian siklus ini membutuhkan waktu 5 I menit. Pada dasarnya " siklus hanya mengutamakan untuk beran!ak tidur, sangat baik dilakukan pada malam hari daripada pagi atau siang hari, karena !ika seseorang merasa pusing setelah latihan ini, dapat teratasi sendiri dengan tidur. +da beberapa masalah yang timbul dengan metode lakukan sendiri, antara
a.
lain -ika diagnosis BPPV belum dikonirmasi, metode ini tidak berhasil dan dapat
b.
menunda penanganan penyakit yang tepat. 0omplikasi seperti perubahan ke kanal lain dapat ter!adi selama maneuver &pley,
c.
yang lebih baik ditangani oleh dokter daripada di rumah. Selama maneuver &pley sering ter!adi ge!ala neurologis dipicu oleh kompresi pada arteri vertebralis.
14
kanalis
semisirkuler
posterior, nervus
ampullaris, nervus vestibuler superior, atau cabang utama nervus vestibuler.
5. :atihan Semont :iberatory
15
ambar 5. 'anuver Semont :iberatory
0eterangan ambar -
Pertama posisi duduk (3), untuk gangguan vertigo telinga kanan, kepala menoleh
-
ke kiri. 0emudian langsung bergerak ke kanan sampai menyentuh tempat tidur (5) dengan
-
posisi kepala tetap, tunggu sampai vertigo hilang ("#/=/ detik) 0emudian tanpa merubah posisi kepala berbalik arah ke sisi kiri ("), tunggu "#/=# detik, baru kembali ke posisi semula.
1al ini dapat dilakukan dari arah
sebaliknya, berulang kali. :atihan ini dikontraindikasikan pada pasien ortopedi dengan kasus raktur tulang panggul ataupun replacement panggul. ". :atihan Brandt 2aro :atihan Brand 2aro merupakan suatu metode untuk mengobati BPPV, biasanya digunakan !ika penanganan di praktek dokter gagal. :atihan ini 47$ lebih berhasil dari pada penatalaksanaan di tempat praktek. :atihan ini dilakukan dalam " set perhari selama 5 minggu. Pada tiap/tiap set, sekali melakukan manuver dibuat dalam 7 kali. Satu pengulangan yaitu manuver dilakukan pada masing/masing sisi berbeda (membutuhkan waktu 5 menit).
16
8ara latihan Brand/2arro
ambar ". 'anuver Brand/2arro
1ampir sama dengan Semont :iberatory, hanya posisi kepala berbeda, pertama posisi duduk, arahkan kepala ke kiri, !atuhkan badan ke posisi kanan, kemudian balik posisi duduk, arahkan kepala ke kanan lalu !atuhkan badan ke sisi kiri, masing/masing gerakan ditunggu kira/kira 3 menit, dapat dilakukan berulang kali, pertama cukup 3/5 kali kiri kanan, besoknya makin bertambah. A. 'anuver Folling G BarbeJue :ima sampai 3#$ BPPV disebabkan oleh varian semisirkular hori*ontal. 'anuver ini merupakan salah satu cara yang eekti untuk BPPV. ;ntuk FollingGBarbeJue maneuver, dilakukan dengan cara berguling sampai "=# o, mula/ mula posisi tiduran kepala menghadap ke atas, !ika vertigo kiri, mulai berguling ke kiri ( kepala dan badan ) secara perlahan/lahan, !ika timbul vertigo, berhenti
17
dulu tapi !angan balik lagi, sampai hilang, setelah hilang berguling diteruskan, sampai akhirnya kembali ke posisi semula.
B+B 999 P&D;;P
18
Vertigo posisi paroksismal !inak (VPP-) atau disebut !uga Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV) adalah gangguan keseimbangan perier yang sering di!umpai. e!ala yang dikeluhkan adalah vertigo yang datang tiba/ tiba pada perubahan posisi kepala. Vertigo merupakan keluhan yang sering di!umpai, yang sering digambarkan sebagai rasa berputar, rasa oleng, tak stabil (giddiness, unsteadiness) atau rasa pusing (di**iness). Patoisiologi BPPV dapat dibagi men!adi dua, antara lain teori cupulolithiasis dan teori canalolithiasis. BPPV dengan mudah diobati. Partikel dengan sederhana perlu dikeluarkan dari kanal semisirkular posterior dan mengembalikannya ke mana mereka berasal. Salah satu manuver yang dapat dilakukan adalah 8analith Feposisi Prosedur (8F)G&pley manuver. Saat ini 8FP atau maneuver &pley telah digunakan sebagai terapi BPPV karena dapat mengurangi ge!ala BPPV pada $ kasus. Prosedur reposisi canalith tampaknya memberikan resolusi ge!ala dengan perlakuan yang lebih sedikit, tetapi hasil !angka pan!angnya bagus, eekti dalam mengurangi BPPV.
2+H+F P;S+0+
19
3. %reksoatmo!o BF. Vertigo/+spek Deurologi. KonlineL 5##4 Kcited 5##4 'ay "#thL. +vailable rom ;F:httpGGwww.google.comGvertigoGcermin dunia kedokteran .html 5. -oesoe ++. Vertigo. 9n 1arsono, editor. 0apita Selekta Deurologi. Eogyakarta ad!ah 'ada ;niversity PressM 5###. p."A3/74 ". Bashiruddin -. Vertigo Posisi Paroksismal -inak. 2alam +rsyad &, 9skandar D, &ditor. elinga, 1idung enggorok 0epala N :eher. &disi 0eenam. -akarta Balai Penerbit H0;9. 5#35. A. Bashiruddin -., 1ad!ar &., +lviandi %. angguan 0eseimbangan. 2alam +rsyad &, 9skandar D, &ditor elinga, 1idung enggorok 0epala N :eher. &disi 0eenam. -akarta Balai Penerbit H0;9. 5#35. 7. +nderson -1 dan :evine S8. Sistem Vestibularis. 2alam &endi 1, Santoso F, &ditor Buku +!ar Penyakit 1 Boies. &disi 0eenam. -akarta &8. 3446. =. Sherwood :. elinga, Pendengaran, dan 0eseimbangan. 2alam Hisiologi 'anusia dari Sel ke Sistem. &disi 5. -akarta &8. 344=.
20