ANGGOTA : ERLITA LINDA DWI E. MEILINNA INDAH S Menurut Para Ahli Pendidikan 1. Menurut para ahli Definisi pendidikan adalah berbagai upaya dan usaha yang dilakukan orang dewasa untuk mendidik nalar peserta didik dan mengatur moral mereka. (Warta Politeknik Negeri Jakarta, pril !""#$.
!. %angefeld Mendidik adalah membimbing anak dalam men&apai kedewasaan.
'. eage)eld Mendidik adalah membantu anak dalam men&apai kedewasaan.
*. +oonegoro Mendidik adalah memberi tuntunan kepada manusia yang belum dewasa dalam pertumbuhan dan perkembangannya sampai ter&apai kedewasaanya.
-. i aar Dewantara Pendidikan adalah segala daya upaya untuk memaukan budi pekerti, pikiran serta asmani anak, agar dapat memaukan kesempurnaan hidup yaitu hidup dan menghidupkan anak yang selaras dengan alam dan masyarakatnya.
/. 0osseau Mendidik adalah memberikan pembekalan yang tidak ada pada masa anak anak, tapi dibutuhkan pada masa dewasa.
#. Darmaningtyas Pendidikan adalah usaha dasar dan sistematis untuk men&apai taraf hidup dan kemauan yang ledih baik.
2. Paulo 3reire Pendidikan merupakan alan menuu pembebasan yang permanen dan terdiri dari dua tahap. 4ahap pertama adalah masa di mana manusia menadi sadar akan pembebasan mereka, yang melalui praksis mengubah keadaan itu. 4ahap kedua dibangun atas tahap yang pertama, dan merupakan sebuah proses tindakan kultural yang membebaskan.
5. John Dewey Pendidikan adalah suatu proses pembaharuan makna pengalaman, hal ini mungkin akan teradi di dalam pergaulan biasa atau pergaulan orang dewasa dengan orang muda, mungkin pula teradi se&ara sengaa dan dilembagakan untuk menghasilkan kesinambungan so&ial. Proses ini melibatkan pengawasan dan perkembangan dari orang yang belum dewasa dan kelompok di mana dia hidup.
1". . orne Pendidikan adalah proses yang terusmenerus (abadi$ dari penyesuaian yang lebih tinggi bagi makhluk manusia yang telah berkembang se&ara fisik dan mental, yang bebas dan sadar kepada tuhan, seperti termanifestasi dalam alam sekitar intelektual, emosional dan kemanusiaan dari manusia.
11. 3rederi&k J. M& Donald Pendidkan adalah suatu proses atau kegiatan yang diarahkan untuk merubah tabiat.
1!. hmad D. Marimba Pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan se&ara sadar oleh pendidik terhadap perkembangan asmani dan rohani terdidik menuu terbentuknya kepribadian yang utama.
1'. Dayakarta Pendidikan adalah memanusiakan manusia muda, maksudnya pengangkatan manusia muda ke tahap insani. 6nilah yang menelma dalam semua perbuatan mendidik.
1*. 7ir 8odfrey 4homson Pendidikan adalah pengaruh lingkungan atas indi)idu untuk menghasilkan perubahanperubahan yang permanent di dalam kebiasaankebiasaan tingkah lakun, pikiran, dam sifatnya.
KONSEP DAN DASAR PENDIDIKAN SEUMUR HIDUP onsep pendidikan seumur hidup, sebenarnya sudah seak lama dipikirkan oleh para pakar pendidikan dari 9aman ke9aman. palagi bagi umat islam, auh sebelum orangorang barat mengangkatnya, 6slam sudah mengenal pendidikan seumur hidup, sebagai mana dinyatakan oleh hadits Nabi 7W yang rtinya “ tuntutlah ilmu dari buaian sampai meninggal dunia”. 9as pendidikan seumur hidup itu merumuskan suatu a9as bahwa proses pendidikan merupakan suatu proses kontinue, yang bemula seak seseorang dilahirkan hingga meninggal dunia. Proses pendidikan ini men&akup bentukbentuk belaar se&ara informal, non formal maupun formal baik yang berlansung dalam keluarga, disekolah, dalam pekeraan dan dalam kehidupan masyarakat. :ntuk indonesia sendiri, konsepsi pendidikan seumur hidup baru mulai dimasyarakat melalui kebiakan Negara ( 4ap MP0 No. 6; < MP0 < 15#" o. 4ap No. 6;< MP0 < 15#2 4entang 8+N$ yang menetapkan prinsipprinsip pembangunan nasional, antara lain = 1. Pembangunan nasional dilaksanakan dalam rangka pembangunan manusia 6ndonesia seutuhnya dan pembangunan seluruh rakyat 6ndonesia (arah pembangunan angka panang $ !. Pendidikan berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan didalam keluarga (rumah tangga $, sekolah dan masyarakat. arena itu pendidikan adalah tanggung awab bersama antara keluarga, masyarakat dan pemerintah. (++ 6; 8+N bagian pendidikan $. Didalam :: Nomor !" tahun !""', penegasan tentang pendidikan seumur hidup, dikemukakan dalam pasal 1' ayat (1$ yang berbunyi= >Jalur pendidikan terdiri atas pendidikan formal, non formal, dan informal yang dapat saling melengkapi dan memperkaya>. Jadi dapat pula dikatakan bahwa pendidikan dapat diperoleh dengan ! alur, yaitu alur pendidikan sekolah dan alur pendidikan diluar sekolah. Jalur pendidikan sekolah meliputi pendidikan formal terdiri atas pendidikan dasar, pendidikan menengah, dan pendidikan tinggi. Dan enis pendidikan ini men&akup pendidikan umum, keuruan, akademik profesi, )okasi, keagamaan dan khusus. 7edangkan alur pendidikan luar sekolah meliputi pendidikan nonformal dan informal. Pendidikan nonformal diselenggarakan bagi warga masyarakat yang memerlukan layanan pendidikan yang berfungsi sebagai pengganti, penambah, atau pelengkap pendidikan formal dalam rangka mendukung pendidikan sepanang hayat. Pendidikan nonformal berfungsi mengembalikan potensi peserta didik dengan penekanan pada penguasaan pengetahuan dan ketrampilan fungsional serta mengembangkan sikap keprobadian hidup. Pendidikan nonformal meliputi pendidikan ke&akapan hidup, pendidikan anak usia dini, pendidikan kepemudan, pendidikan pemberdayaan perempuan, pendidikan keaksaraan, pendidikan ketrampilan dan pelatihan kera, pendidikan kesetaraan serta pendidikan lain yang dituukan untuk mengembangkan peserta didik. Pendidikan informal yaitu kegiatan pendidikan yang dilakukan oleh keluarga dan lingkungan berbentuk kegiatan belaar se&ara mandiri. pendidikan keluarga termasuk alur pendidikan luar sekolah merupakan salah satu upaya men&erdaskan kehidupan bangsa melalui pengalaman seumur hidup. Pendidikan keluarga memberikan keyakinan agama, nilai budaya yang men&akup nilai moral dan aturanaturan pergaulan serta pandangan, ketrampilan dan sikap hidup yang mendukung kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara kepada anggota keluarganya yang bersangkutan. peserta didik berkesempatan untuk mengembangkan kemampuan dirinya dengan belaar pada setiap saat dalam peralanan hidupnya sesuai dengan bakat, minat, dan kemampuan masingmasing. >setiap warga Negara berkesempatan seluasluasnya untuk menadi peserta didik melalui pendidikan sekolah ataupun luar sekolah dengan demikian, setiap warga Negara diharapkan dapat belaar pada tahaptahap mana saa dari kehidupanya dalam mengembangkan dirinya sebagai manusia 6ndonesia >. Dasar dari pendidikan seumur hidup bertitik tolak atas keyakinan, bahwa proses pendidikan berlangsung selama manusia hidup, baik dalam maupun diluar sekolah.
I!lika"i K#n"e! Pendidikan Seuur Hidu! . 6mplikasi disini diartikan sebagai akibat lansung atau konsekuensi dari suatu keputusan. Dengan demikian maksudnya adalah sesuatu yang merupakan tindak lanut atau follow up dari suatu kebiakan atau keputusan tentang pelaksanaan pendidikan seumur hidup. Penerapan a9as pendidikan seumur hidup pada isi program pendidikan dan sasaran pendidikan di masyarakat mengandung kemungkinan yang luas. 6mplikasi pendidika seumur hidup pada program pendidikan dapat dikelompokkan menadi beberapa kategori yaitu= $. Pendidikan %a&a tuli" 'un("i#nal Program ini tidak saa penting bagi pendidikan seumur hidup dikarenakan relefansinya yang ada pada Negaranegara berkembang dengan sebab masih banyaknya penduduk yang buta huruf, mereka lebih senang menonton 4;, mendengarkan 0adio, Mengakses internet dari pada memba&a. Meskipun &ukup sulit untuk membuktikan peranan melek huruf fungsional terhadap pembangunan sosial ekonomi masyarakat, namun pengaruh 6P4? terhadap kehidupan masyarakat misalnya petani, ustru disebabkan oleh karena pengetahuan pengetahuan baru pada mereka. Pengetahuan baru ini dapat diperoleh melalui bahan ba&aan utamanya. @leh sebab itu, realisasi ba&a tulis fungsional, minimal memuat dua hal, yaitu= 1. Memberikan ke&akapan memba&a, menulis, menghitung ('M$ yang fungsional bagi anak didik. !. Menyediakan bahanbahan ba&aan yang diperlukan untuk mengembangkan lebih lanut ke&akapan yang telah dimilikinya. ). Pendidikan *#ka"i#nal. Pendidikan )okasional adalah sebagai program pendidikan diluar sekolah bagi anak diluar batas usia sekolah, ataupun sebagai pendidikan formal dan non formal, sebab itu program pendidikan yang bersifat remedial agar para lulusan sekolah tersebut menadi tenaga yang produktif menadi sangat penting. Namun yang lebih penting ialah bahwa pendidikan )okasional ini tidak boleh dipandang sekali adi lantas selesai.dengan terus berkembang dan maunya ilmu pengetahuan dan teknologi serta makin meluasnya industrialisasi, menuntut pendidikan )okasiaonal itu tetap dilaksanakn se&ara kontinue. Pendidikan professional. 7ebagai realisasi pendidikan seumur hidup,dalam kiatkiat profesi telah ter&ipta +uilt in Me&hanism yang memungkinkan golongan profesional terus mengikuti berbagai kemauan dan perubahan menyangkut metodologi, perlengkapan, terminologi dan sikap profesionalnya. 7ebab bagaimanapun apa yang berlaku bagi pekera dan buruh, berlaku pula bagi professional, bahkan tantangan buat mereka lebih besar. Pendidikan ke arah perubahan dan pembangunan. Diakui bahwa diera globalisasi dan informasi yang ditandai dengan pesatnya perkembangan 6P4?, telah mempengaruhi berbagai dimensi kehidupan masyarakat, dengan &ara masak yang serba menggunakan mekanik, sampai dengan &ara menerobos angkasa luar. enyataan ini tentu saa konsekuensinya menurut pendidikan yang berlangsung se&ara kontinue (lifelong edu&ation$. Pendidikan bagi anggota masyarakat dari berbagai golongan usia agar mereka mampu mengikuti perubahan sosial dan pembangunan uga merupakan konsekuensi penting dari a9as pendidikan seumur hidup. Pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik Disamping tuntutan penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (6P4?$, dalam kondisi sekarang dimana pola pikir masyarakat. Aang semakin mau dan kritis, baik rakyat biasa, maupun pemimpin pemerintahan di Negara yang demokratis, diperlukan pendidikan kewarganegaraan dan kedewasaan politik bagi setiap warga Negara. Pendidikan seumur hidup yang bersifat kontinue dalam koteks ini merupakan konsekuensinya.