KECENDERUNGAN PER PERAN AN KEPEMIMPINAN PEREMPUAN DALAM PEMBANGUNAN NINA DJUSTIANA & ANTIK BINTARI
PUSAT STUDI PUSAT ST UDI WANITA (P3W) UNIVERSITAS PADJADJARAN
KONSEP GENDER Untu Untuk k dapa dapat t mema memaha hami mi tent tentan ang g pera perana nan n wani wanita ta dala dalam m pemb pemban angu gunan nan yang yang berw berwaw awas asan an gende gender r, terl terlebi ebih h dahu dahulu lu perl perlu u dibah dibahas as tent tentan ang g kons konsep ep gend gender er, agar agar kita kita ber berangk angka at dari dari penge pengert rtia ian n yang yang sama sama.
Gender berasal da dari kata “gender ” (bahasa
Ingg Inggri ris s) yang yang diar diarti tika kan n seba sebaga gai i jeni jenis s kela kelami min n. Nam Namun jen jenis kela kelami min n di sini sini buka bukan n seks seks seca secara ra biol biolog ogis is, mela melain inka kan n sosi sosial al buda budaya ya dan dan psik psikol olog ogis is . Pada Pada prin prinsi sipn pnya ya kons konsep ep gend gender er memf memfok okus uska kan n perbe perbeda daan an peran peranan an anta antara ra pria pria deng dengan an wani wanita ta , yang yang dibe dibent ntuk uk oleh oleh masy masyar arak akat at sesu sesuai ai deng dengan an norm norma a sosi sosial al dan dan nila nilai i sosi sosial al buda budaya ya masy masyar arak akat at yang yang bersangkutan .
LANJUTAN … Pe Pera ran n ge gend nder er adal adalah ah pera peran n sosi sosial al yang yang tida tidak k dite ditentu ntukan kan oleh oleh perbed perbedaan aan kelam kelamin in sepert seperti i haln halnya ya per peran kod kodrati rati. Oleh Oleh kare karena na itu itu, pemb pembag agia ian n pera perana nan n anta antara ra pria pria deng dengan an wani wanita ta dapa dapat t berb berbed eda a di antar antara a satu satu masya masyara raka kat t deng dengan an masya masyara raka kat t yang yang lain lainnya nya sesua sesuai i deng dengan an lingku lingkunga ngan n.
Pera Peran n gend gender er juga juga dapa dapat t beru beruba bah h dari dari masa masa ke masa masa, kare karena na peng pengar aruh uh kem kemaj ajua uan n : pend pendid idik ikan an, tekn eknolo ologi, ekon konomi omi, dan dan lain- lai lain. Hal itu bera berart rti i, pera peran n jend jender er dapa dapat t ditu dituka kark rkan an anta antara ra pri pria deng engan wan wanita (Agu Agung Ary Aryani, 2002 dan Tim Pusa Pusat t Stud Studi i Wani Wanita ta Univ Univer ersi sita tas s Uday Udayan ana a, 2003 2003).
1. adalah adalah peran peran yang yang dilaku dilakukan kan oleh oleh seseo seseora rang ng, meny menyang angkut kut peker pekerjaa jaan n yang yang meng mengha hasi silk lkan an bara barang ng dan dan jasa jasa, baik baik untu untuk k dikons dikonsums umsi i maupu maupun n untuk untuk diperd diperdaga agangk ngkan an. Pera Peran n ini ini seri sering ng pula pula dise disebu but t deng dengan an pera peran n di sekt sektor or publik. 2. adala adalah h peran peran yang yang dijal dijalan anka kan n oleh oleh seseo seseora rang ng untuk untuk kegiat kegiatan an yang yang berka berkait itan an dengan dengan pemel pemeliha iharaa raan n sumb sumber er daya daya manu manusia sia dan dan peke pekerj rjaa aan n urus urusan an ruma rumah h tang tangga ga, sepe sepert rti i meng mengas asuh uh anak anak, mema memas sak, menc mencuc uci i paka pakaia ian n dan dan alat alat- alat alat ruma rumah h tang tangga ga, men menyetr yetrik ika a, memb membe ersih rsihka kan n ruma rumah h, dan dan lain lainlain. 3. adala adalah h pera peran n yang yang dilak dilaksan sanak akan an oleh oleh seseo seseora rang ng untuk untuk berpar berpartis tisipa ipasi si di dalam dalam kegiat kegiatan an sosial sosial kemas kemasyar yaraka akatan tan, sepert seperti i goto gotong ngroyong royong dalam dalam menye menyeles lesaik aikan an beraga beragam m peker pekerja jaan an yang yang menyang menyangkut kut kepenti kepentingan ngan bersama bersama.
(
Kanto Kantor r Menter Menteri i Negara Negara Peranan Peranan Wanit Wanita a, 1998 1998 dan dan Tim Tim Pusat Pusat Studi Studi Wanit Wanita a
Universi Universitas tas Udayana Udayana, 2003).
PERANAN WANITA DALAM PEMBANGUNAN
Pera Perana nan n wani wanita ta dala dalam m pemb pemban angu guna nan n adal adalah ah hak hak
dan dan kewa kewaji jiba ban n yang yang dija dijala lank nkan an oleh oleh wani wanita ta pada pada stat status us atau atau kedu kedudu duka kan n tert terten entu tu dala dalam m pemb pemban angu guna nan n , baik baik pemb pemban angu guna nan n di bida bidang ng poli polit tik, ekon ekonom omi i , sosi sosial al buda budaya ya mau maupun pun pemba pembang ngun unan an di bida bidang ng pert pertah ahan anan an dan dan keam keaman anan an, baik baik di dala dalam m kel keluarg uarga a maup maupun un di dalam dalam masyar masyaraka akat t. Peran Peranan an wani wanita ta dala dalam m pemba pembang ngun unan an yang yang berw berwaw awas asan an gend gender er, bera berart rti i pera perana nan n wani wanita ta dalam dalam pemb pemban angu guna nan n sesua sesuai i deng dengan an kons konsep ep gend gender er atau atau pera peran n gend gender er seba sebaga gaim iman ana a tela telah h diba dibaha has s di depa depan n , menc mencak akup up pera peran n prod produk ukti tif f, pera peran n repr reprod oduk ukti tif f dan dan pera peran n sosi sosial al yang yang sifatny sifatnya a dinami dinamis s.
Peningkatan Peranan Wanita (P2W) sebagai wanita dalam pembangunan Hal Hal ini ini berf berfok okus us pada pada baga bagaim iman ana a meng mengint integ egra rasik sikan an wanit wanita a dala dalam m berb berbaga agai i bidan bidang g kehid kehidup upan an, tanpa tanpa banya banyak k mempe memperso rsoal alka kan n sumb sumber ersumbe sumber r yang yang menye menyeba babka bkan n menga mengapa pa posi posisi si masy masyara araka kat t dala dalam m bers bersif ifat at inte interi rior or, seku sekund nder er, dan dan dala dalam m hubu hubunga ngan n subor subordi dinas nasi i terha terhada dap p pria pria. Asums Asumsin inya ya, stru strukt ktur ur soci social al yang yang ada ada dipa dipand ndan ang g suda sudah h given . Indik Indikat ator or integ integra rasi si wani wanita ta dala dalam m pemb pembang angun unan an diuk diukur ur denga dengan n indik indikat ator or sepe seperti rti parti partisi sipas pasi i angk angkat atan an kerj kerja a, akse akses s terh terhad adap ap pend pendid idik ikan an, hak hak- hak hak polit politik ik dan kewar kewarga ganeg negar araa aan n dsb dsb.
P2W sebagai wanita dan pembangunan
Women n and and Devel Develop opme ment nt Menuru Menurut t perspe perspekti ktif f Wome yang yang dipel dipelop opori ori oleh oleh kaum kaum femi femini nis s -Marx Marxis ist t ini ini, wani wanita ta sela selalu lu menj menjad adi i pela pelaku ku pent pentin ing g dala dalam m masy masyara araka kat t sehi sehing ngga ga posis posisi i wani wanita ta dala dalam m, arti arti stat status us, kedu kedudu duka kan n dan dan pera perana nann nnya ya akan akan menj menjad adi i lebi lebih h baik baik bila bila stru strukt ktur ur inte intern rnas asio iona nal l menj menjad adi i lebi lebih h adil adil . Asum Asumsi siny nya a wani wanita ta tela telah h dan dan sela selalu lu menj menjad adi i bagi bagian an dari dari pembangunan pembangunan nasional nasional
P2W sebagai Gender dan Pembangunan
Menurut kacamata gender dan development , konstruksi sosial yang membentuk persepsi dan harapan serta mengatur hubungan antara pria dan wanita sering merupakan penyebab rendahnya kedudukan dan status wanita,posisi inferior, dan sekunder relative terhadap pria. Pembangunan berdimensi gender yang eksploitatif atau merugikan menjadi hubungan yang seimbang, selaras dan serasi.
GENDER DAN PERMASALAHANNY PERMASALAHANNYA A Persoalan gende gender r akhir akhir- akhir akhir ini ini seda sedang ng menj menjadi adi hangat t dibica dibicara rakan kan oleh oleh banya banyak k waca wacana na publi publik k yang yang hanga kala kalanga ngan n. Pers Persoal oalan an ini ini menya menyangk ngkut ut tent tentan ang g kemitraan dan dan kead keadil ilan an pera peran n sosi sosial al anta antara ra laki laki- laki laki dan dan pere peremp mpua uan n, yang yang dala dalam m sepanj sepanjang ang manusia manusia telah telah diko dikons nstr truk uksi si oleh oleh agam agama a, adat adat, dan buday budaya a. Dala Dalam m hal hal pera peran n ini ini seri sering ng terja terjadi di kekab kekabur uran an dala dalam m kehid kehidup upan an sehar sehari i-hari hari antar antara a ketim ketimpan panga gan n peran peran kehid kehidupa upan n. Ada Ada yang yang lebi lebih h berp berpeg egan ang g pada pada adat adat, buda budaya ya dari dari12 12 pada pada agam agaman anya ya dan dan ada ada yang yang seba sebali likn knya ya mere mereka ka lebi lebih h mengedep mengedepanka ankan n agama agama dari dari pada pada adat adat, dan dan buda budaya yany nya a. Perdeb Perdebat atan an menge mengena nai i statu status s hukum hukum kaum kaum perempuan yang yang terd terdap apat at dalam dalam sunna sunnatul tullah lah maupu maupun n ketent ketentua uan n fit fitrah rah yang yang lain lain mula mulai i dari dari inst instin ink k, kasi kasih h saya sayang ng mode model l berf berfik ikir ir sert serta a kete ketent ntua uan n yang yang tida tidak k bisa bisa diru diruba bah h lagi lagi kecu kecual ali i adan adanya ya kema kemamp mpua uan n di dala dalam m keran kerangk gka a berfi berfiki kir r itu itu send sendiri iri( tholc tholchah hah, dalam dalam Parad Paradigm igma a Gend Gender er 2003 2003).
Konst Konstit itus usi i ini ini denga dengan n tega tegas s meny menyata ataka kan n persa persamaa maan n hak hak dan dan kewa kewaji jiba ban n bagi bagi seti setiap ap warg warga a nega negara ra (baik baik pria pria maup maupun un wani wanita ta). Namun Namun, keny kenyata ataan an menun menunjuk jukka kan n bahwa bahwa wanit wanita a meng mengala alami mi keterti ketertingga nggalan lan atau atau ketidak ketidakber beruntu untunga ngan n lebih lebih bany banyak ak diba diband ndin ingk gkan an deng dengan an pria pria di anta antara rany nya a di bidan bidang g pend pendidi idika kan n, keseh kesehat atan an, keten ketenag agake akerj rjaan aan, penguasa penguasaan an dan peman pemanfa faat atan an ilmu ilmu peng pengeta etahu huan an dan dan teknologi.
Di peng penghu huju jung ng tahu tahun n 1998 1998 yang yang lalu lalu, di Indo Indone nesi sia a wacan wacana a pemi pemimip mipin in perem perempu puan an telah telah mencu mencuat at ke perm permuk ukaa aan n. Dala Dalam m cata catata tan n kami kami disk diskur ursu sus s waca wacana na pemi pemimpi mpin n perem perempu puan an telah telah meman memanci cing ng pole polemik mik dan dan deba debat t anta antara ra yang yang pro pro maupun maupun kontr kontra a terh terhada adap p pemimp pemimpin in peremp perempuan uan dalam dalam sebua sebuah h nega negara ra. Apala Apalagi gidal dalam am masya masyarak rakat at yang yang secar secara a umum umum bersi bersifa fat t patr patrili ilini nial al, yakni yakni memul memulia iakan kan kauml kaumlak aki ilaki laki dala dalam m semu semua a aspe aspek k kehi kehidu dupa pan n.
Seka Sekali li pun pun seja sejarah rah menun menunju jukk kkan an bahwa bahwa banya banyak k sekal sekali i pemi pemimpi mpin n perem perempu puan an yang yang suks sukses es dala dalam m memi memimp mpin in sebu sebuah ah bang bangsa sa. Ini Ini meru merupa paka kan n sebu sebuah ah feno fenome mena na yang yang tida tidak k dapa dapat t disa disang ngka kal l lagi lagi, bahw bahwa a peremp perempuan uan sekar sekarang ang ini ini tela telah h tamp tampil il mendud menduduki uki berbag berbagai ai jabata jabatan n penti penting ng dalam dalam masya masyarak rakat at.
KONSEP KEPEMIMPINAN Seca Secara ra etim etimolo ologi gi kepem kepemim impin pinan an beras berasal al dari dari kata kata dasa dasar r berart rti i bimb bimbin ing g atau atau tunt tuntun un, deng dengan an “pimpin” (lead ) bera begi begitu tu di dala dalam m terd terdap apat at dua dua piha pihak k yait yaitu u yang yang dipi ipimpin (rakyat yat) dan dan yang yang mem memi impin (imam). Set Setelah dit dita amba mbah awa awalan “pe” menj enjadi “pemi emimpin” leader er) bera berart rti i (lead
oran orang g yang yang memp mempen enga garu ruhi hi piha pihak k lain lain melal melalui ui prose proses s kewib kewibawa awaan an komin kominik ikasi asi sehin sehingga gga orang orang lain tersebut tersebut bertind bertindak ak sesua sesuatu tu dala dalam m menc mencap apai ai tujuan tujuan tertent tertentu u. Dan Dan sete setela lah h dita ditamb mbah ah akhi akhira ran n “an” menj menjad adi i “pimp pimpin inan an” artin artinya ya orang orang yang yang meng mengepa epala lai i. Apabi Apabila la dilre dilrengk ngkap api i deng engan 20 awa awal lan “ke” menja njadi “kepem pemimpin pinan” leader ersh ship ip) bera berart rti i kema kemamp mpua uan n dan dan kepribadian (lead seseo seseoran rang g dalam dalam mempe mempeng ngaru aruhi hi sert serta a memb membuju ujuk k pihak pihak lain lain agar agar melak melakuka ukan n tindak tindakan an penc pencapa apaia ian n tujua tujuan n bersa bersama ma, sehin sehingga gga dengan dengan demik demikia ian n yang yang bersa bersangk ngkut utan an menj menjad adi i awal awal stru strukt ktur ur dan dan pusa pusat t pros proses es kelo kelomp mpok ok Kencana a, 2003 2003). (Inu Kencan
Kepemi Kepemimpin mpinan an diarti diartikan kan sebagai sebagai kemamp kemampuan uan meng mengge gera rakk kkan an atau atau memo memoti tiva vasi si seju sejuml mlah ah orang orang agar agar seca secara ra sere serent ntak ak mela melakuk kukan an kegi kegiat atan an yang yang sama sama dan dan tera terara rah h pada pada penc pencap apai aian an tujuannya (Nawawi da dan M . Martin , 1995 ). Oleh sebab itu, hal yang pentin ting dari kepe kepemi mimp mpin inan an adal adalah ah adan adanya ya peng pengar aruh uh dan dan efekt efektif ifny nya a keku kekuasa asaan an dari dari seor seoran ang g pemi pemimp mpin in . Jika Jika seseor seseorang ang berkei berkeingin nginan an mempen mempengar garuhi uhi peri perila laku ku oran orang g lain lain, maka maka akti aktivi vita tas s kepe kepemi mimp mpin inan an tela telah h mulai mulai tamp tampak ak relevansinya .
Lebih lanjut, Miftah Toha juga membedakan antara kekuasaan kekuasaan dan otoritas (authority) yang sering dianggap sama pengertiannya. Authority pengertiannya. Authority dapat dirumuskan sebagai suatu tipe khusus dari kekuasaan kekuasaan yang secara asli melekat pada jabatan yang diduduki seseorang pemimpin. Dengan demikian otoritas adalah kekuasaan yang disahkan (legitimazed) oleh suatu peranan formal seorang pemimpindalam sebuah organisasi (Miftah, 1997).
KEPEMIMPINAN PEREMPU P EREMPUAN AN Kepemimpinan perempuan dalam era pembangunan baik sekarang maupun masa akan datang mempunyai potensi dan peran yang besar dalam pembangunan politik, ekonomi, ekonomi, sosial budaya pada semua tingkat internasional,regional. Namun realitas nya adalah kepemimpinan perempuan perempuan dalam berbagai hal tersebut seringkali berhadapan dengan diskriminasi, stereotipe stereotipe dan stigma mengenai kelemahankelemahankelemahan kelemahan wanita dikaitkan dikaitkan dengan fisik dan psikologis , bukan pada kemampuan intelektualnya
Pada Pada dasa dasarn rnya ya hak hak -hak hak poli politi tik k pere peremp mpua uan n dala dalam m pers perspe pekt ktif if Isla Islam m masi masih h dala dalam m perde perdeba bata tan n,setid setidak akny nya a ada ada dua dua kelom kelompo pok k yang yang memper memperdeb debatk atkan an kedudu kedudukan kan peremp perempuan uan dalam dalam Pertam ama a, kelo kelomp mpok ok yang yang hak hak-hak hak poli politi tikny knya a .Pert memper memperbol bolehk ehkan an peremp perempuan uan menjadi menjadi pemimp pemimpin in . Kedua Kedua kelo kelomp mpok ok yang yang melara melarang ng peremp perempuan uan menja menjadi di pemi pemimp mpin in deng dengan an asum asumsi si pere peremp mpua uan n kura kurang ng rasi rasion onal al, lebi lebih h sens sensit itif if dan dan mengede mengedepan pankan kan emosi emosi .
Pandan Pandangan gan-pandan pandangan gan klasik klasik yang yang
mens mensub ubor ordi dina natk tkan an pere peremp mpuan uan di bawa bawah h superi superiori oritas tas laki laki -laki ,kini kini berhad berhadapa apan n deng dengan an ruas ruas-ruas ruas mode modern rnit itas as yang yang terb terbuk uka a leba lebar r, kete keterb rbuk ukaa aan n ruan ruang g bagi bagi pere peremp mpua uan n untuk untuk mendap mendapatk atkan an pendid pendidika ikan n seting setinggi gi tinggin tingginya ya telah telah member memberika ikan n kesemp kesempata atan n melahirkan kemampuan kemampuan-kemampua kemampuan n perempuan perempuan dala dalam m sega segala la sekt sektor or kehi kehidu dupa pan n yang yang sebe sebelu lumn mnya ya hany hanya a dikl diklai aim m mili milik k kaum kaum laki laki laki laki. Pers Persep epsi si bahw bahwa a pere peremp mpua uan n tida tidak k caka cakap p dalam dalam mena menang ngan ani i urus urusan an -urusa urusan n publ publik ikti tida dak k lagi lagi mena menari rik k. Seka Sekara rang ng ini ini pere peremp mpua uan n dapa dapat t berp berper eran an seca secara ra sine sinerg rgis is dan berd berdam ampi ping ngan an deng dengan an kaum kaum laki laki-laki aki , munc muncul ul dal dalam rana ranah h sosial, budaya , dan politik .
Bila dikaji lebih lanjut diketahui ciri kepemimpinan perempuan adalah kooperatif, berorientasi pada kesejahteraan, dan cenderung kolektif. olektif. Hal ini berbeda dengan ciri kepemimpinan laki-laki yang kompetitif, berorientasi pada kekuasaan kekuasaan dan terpusat. Ciri tersebut terse but tidak lepas dari pengalaman perempuan melahirkan dan memelihara kehidupan yang mengajarkan kerja bersama di rumah tangga dan komunitas.
Absennya atau kurangnya keterwakilan keterwakilan perempuan (kepemimpinan) dalam lembaga-lembaga pengambil keputusan baik di tingkat eksekutif, legislatif maupun yudikatif dapat berakibat perumusan kebijakan, kebijakan, program dan anggaran pembangunan menjadi tidak responsif gender dan mengabaikan permasalahan yang dihadapi oleh kaum perempuan khususnya perempuan miskin.
Dengan demikian kiranya perlu sebuah upaya terus menerus/berkelanjutan oleh semua pihak untuk bersama-sama melakukan melakukan advokasi dan membuka ruang publik sebesar-besarnya sebesar-besarnya untuk meningkatkan partisipasi kaum perempuan dalam berbagai isu pembangunan. Saat ini berbagai langkah affirmatif sudah mulai dilakukan secara bertahap seperti quota 30% bagi keterwakilan perempuan di parlemen, pengembangan usaha-usaha produktif perempuan, dan peningkatan kualitas perempuan melalui pendidikan