KEDUDUKAN PESER PESE RTA DIDIK DIDI K DALAM PEMBELAJARAN A. Karakteri Karakteristik stik Umum
Pembelajaran aktif adalah segala bentuk pembelajaran yang memungkinkan peserta didik berperan secara aktif dalam proses pembelajaran itu sendiri baik dalam bentuk interaksi antar peserta didik dengan peserta didik lainnya maupun antara pengajar dengan maupun peserta didik dengan pengajar dalam proses pembelajaran tersebut. Menurut Bonwell (1995) pembelajaran aktif memiliki karakteristik! karakteristik sebagai berikut" # $enekanan proses pembelajaran bukan pada penyampaian informasi oleh pengajar melainkan pada pengembangan ketrampilan pemikiran analitis dan kritis terhadap topik atau permasalahan yang dibahas # $eserta didik tidak hanya mendengarkan kuliah secara pasif tetapi mengerjakan sesuatu yang berkaitan dengan materi kuliah # $enekanan pada eksplorasi nilai!nilai dan sikap!sikap berkenaan dengan materi kuliah # $eserta didik lebih banyak dituntut untuk berpikir kritis menganalisa dan melakukan e%aluasi # &mpan!balik yang lebih cepat akan terjadi pada proses pembelajaran. 'i samping karakteristik tersebut di atas secara umum suatu proses pembelajaran aktif memungkinkan diperolehnya beberapa hal. $ertama interaksi yang timbul selama proses pembelajaran akan menimbulkan positi%e interdependence dimana konsolidasi pengetahuan yang dipelajari hanya dapat diperoleh secara bersama!sama melalui eksplorasi aktif dalam belajar. edua setiap indi%idu harus terlibat aktif dalam proses pembelajaran dan pengajar harus dapat mendapatkan penilaian untuk setiap peserta didik sehingga terdapat indi%idual accountability. etiga proses pembelajaran aktif ini agar dapat berjalan dengan efektif diperlukan tingkat kerjasama yang tinggi sehingga akan memupuk social skills. 'engan demikian kualitas pembelajaran dapat ditingkatkan sehingga penguasaan materi juga meningkat. uatu studi yang dilakukan *homas (19+,) menunjukkan bahwa setelah 1- menit kuliah peserta didik cenderung akan kehilangan konsentrasinya untuk mendengar kuliah yang diberikan oleh pengajar secara pasif. al ini tentu saja akan makin membuat pembelajaran tidak efektif jika kuliah terus dilanjutkan tanpa upaya!upaya untuk memperbaikinya.
'engan menggunakan cara!cara pembelajaran aktif hal tersebut dapat dihindari. $emindahan peran pada peserta didik untuk aktif belajar dapat mengurangi kebosanan ini bahkan bisa menimbulkan minat belajar yang besar pada peserta didik . $ada akhirnya hal ini akan membuat proses pembelajaran mencapai learning outcomes yang diinginkan.
Beberapa Teknik Pembelajaran Akti /da banyak teknik pembelajaran aktif dari mulai yang sederhana 0 yang tidak memerlukan persiapan lama dan rumit serta dapat dilaksanakan relatif dengan mudah !! sampai dengan yang rumit 0 yaitu yang memerlukan persiapan lama dan pelaksanaan cukup rumit. Beberapa jenis teknik pembelajaran tersebut antara lain adalah" 1. T!ink"Pair"S!are " cara ini memungkinkan peserta didik diberi pertanyaan atau soal untuk dipikirkan sendiri kurang lebih ,!5 menit (think) kemudian peserta didik diminta untuk mendiskusikan jawaban atau pendapatnya dengan teman yang duduk di sebelahnya (pair). etelah itu pengajar dapat menunjuk satu atau lebih peserta didik untuk menyampaikan pendapatnya atas pertanyaan atau soal itu bagi seluruh kelas (share). *eknik ini dapat dilakukan setelah menyelesaikan pembahasan satu topik misalkan setelah 1-!,- menit kuliah biasa. etelah selesai kemudian dilanjutkan dengan membahas topik berikutnya untuk kemudian dilakukan cara ini kembali setelah topik tersebut selesai dijelaskan. ,. #$llab$rati%e Learnin& 'r$ups " cara ini dilakukan dengan pembentukan kelompok yang terdiri dari !5 peserta didik yang dapat bersifat tetap sepanjang semester atau bersifat jangka pendek untuk satu pertemuan kuliah. &ntuk setiap kelompok dibentuk ketua kelompok dan penulis. elompok diberikan tugas untuk dibahas bersama dimana seringkali tugas ini berupa pekerjaan rumah yang diberikan sebelum kuliah dimulai. *ugas yang diberikan kemudian harus diselesaikan bisa dalam bentuk makalah maupun catatan singkat. 2. Stu(ent"le( Re%ie) Sessi$n " untuk menggunakan peran pengajar diberikan kepada peserta didik. $engajar hanya bertindak sebagai nara sumber dan fasilitator. *eknik ini misalkan dapat digunakan pada sesi re%iew terhadap materi kuliah. $ada bagian pertama dari kuliah kelompok!kelompok kecil peserta didik diminta untuk mediskusikan hal!hal yang dianggap belum dipahami dari materi tersebut dengan mengajukan pertanyaan!pertanyaan dan peserta didik yang lain menjawabnya. egiatan kelompok dapat juga dilakukan dalam bentuk salah satu peserta
didik dalam kelompok tersebut memberikan ilustrasi bagaimana suatu rumus atau metode digunakan. emudian pada bagian kedua kegiatan ini dilakukan untuk seluruh kelas. $roses ini dipimpin oleh peserta didik dan pengajar lebih berperan untuk mengklari3kasi hal!hal yang menjadi bahasan dalam proses pembelajaran tersebut. . Stu(ent Debate merupakan 'iskusi dalam bentuk debat dilakukan dengan memberikan suatu isu yang sedapat mungkin kontro%ersial sehingga akan terjadi pendapat!pendapat yang berbeda dari peserta didik . 'alam mengemukakan pendapat peserta didik dituntut untuk menggunakan argumentasi yang kuat yang bersumber pada materi!materi kelas. $engajar harus dapat mengarahkan debat ini pada inti materi kuliah yang ingin dicapai pemahamannya. 5. E*am +uesti$ns )rittin& " al ini dilakukan untuk mengetahui apakah mahasiswa sudah menguasai materi kuliah tidak hanya diperoleh dengan memberikan ujian atau tes. Meminta setiap mahasiswa untuk membuat soal ujian atau tes yang baik dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa mencerna materi kuliah yang telah diberikan sebelumnya. $engajar secara langsung bisa membahas dan memberi komentar atas beberapa soal yang dibuat oleh mahasiswa di depan kelas dan4atau memberikan umpan balik kemudian. . #lass Resear,! S-mp$sium " untuk melakukan pembelajaran aktif jenis ini bisa diberikan untuk sebuah tugas perancangan atau proyek kelas yang cukup besar. *ugas atau proyek kelas ini diberikan mungkin pada awal kuliah dan mahasiswa mengerjakannya dalam waktu yang cukup panjang termasuk kemungkinan untuk mengumpulkan data atau melakukan pengukuran! pengukuran. emudian pada saatnya dilakukan simposium atau seminar kelas dengan tata cara simposium atau seminar yang biasa dilakukan pada kelompok ilmiah. +. Anal-e #ase Stu(ies " pada model seperti ini banyak diberikan pada kuliah!kuliah bisnis. 'engan cara ini pengajar memberikan suatu studi kasus yang dapat diberikan sebelum kuliah atau pada saat kuliah. elama proses pembelajaran kasus ini dibahas setelah terlebih dahulu peserta didik mempelajarinya. ebagai contoh dapat diberikan suatu studi kasus produk rancangan engineering yang ternyata gagal atau salah kemudian peserta didik diminta untuk membahas apa kesalahannya mengapa sampai terjadi dan bagaimana seharusnya perbaikan rancangan dilakukan.
IDENTIFIKASI PERILAKU DAN KARAKTERISTIK AWAL SISWA
A. Pendahuluan Setiap siswa dapat dipastikan memiliki perilaku dan karakteristik yang cenderung berbeda. Dalam pembelajaran, kondisi ini penting untuk diperhatikan karena dengan mengidentifikasi kondisi awal siswa saat akan mengikuti pembelajaran dapat memberikan informasi penting untuk guru dalam pemilihan setrategi pengelolaan, yang berkaitan dengan bagaimana menata pengajaran, khususnya komponen-komponen strategi pengajaran yang efektif dan sesuai dengan karakteristik perseorangan siswa sehingga pembelajaran akan lebih bermakna. Kegiatan menganalisis perilaku dan karakteristik awal siswa dalam pengembangan pembelajaran merupakan pendekatan yang menerima siswa apa adanya dan unutk menyusun sistem pembelajaran atas dasar keadaan siswa tersebut. Dengan demikian, mengidentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa adalah bertujuan untuk menentukan apa yang harus diajarkan tidak perlu diajarkan dalam pembelajaran yang akan dilaksanakan. Karena itu, kegiatan ini sama sekali bukan untuk menentukan pra syarat dalam menyeleksi siswa sebelum mengikuti pebelajaran. Karakteristik siswa merupakan salah satu variabel dari kondisi pengajaran. [! "ariabel ini didefenisikan sebagai aspek-aspek atau kualitas individu siswa. #spek-aspek berkaitan dapat berupa bakat, minat, sikap, motivasi belajar, gaya belajar, kemampuan berpikir dan kemampuan awal $hasil belajar% yang telah dimilikinya. B. Karakter dan Perilaku Siswa &engertian karakter menurut &usat 'ahasa Depdiknas adalah (bawaan, hati, jiwa, kepribadian, budi pekerti, perilaku, personalitas, sifat, tabiat, temperamen, watak). *enurut #l-'arry, karakter bermakna hampir sama dengan sifat-sifat bawaan, watak, kepribadian, kebiasaan. Sementara yang dimaksud karakteristik adalah ciri-ciri khusus, corak tingkah laku. [+! *enurut adkiroatun *usfiroh $/, +001%, karakter mengacu kepada serangkaian sikap $attitudes%, perilaku $ behaviors), motivasi $motivations%, dan keterampilan $ skills). 2on Kurtus dalam irfarazak.ngeblogs.com berpendapat bahwa karakter adalah satu set tingkah laku atau perilaku $ behavior % dari seseorang sehingga dari perilakunya tersebut, orang akan mengenalnya (ia seperti apa). *enurutnya, karakter akan menentukan kemampuan seseorang untuk mencapai cita-citanya dengan efektif, kemampuan untuk berlaku jujur dan berterus terang kepada orang lain serta kemampuan untuk taat terhadap tata tertib dan aturan yang ada. [3! Sedangkan menurut 4avinghuerst dalam 5emar 4amalik6 +007, yang dimaksud dengan karakter adalah suatu perangkat $set% yang terdiri dari lima karakter. Setiap karakter merupakan suatu presentasi dari tingkat perkembangan psikososial individu sebagai berikut 6 Tipe karakter
617 6,7 627
Periode perkembangan
. +. 3. =. >.
#moral 8nfancy 9:pedent 9arly chilhood ;onforming
! #da pula yang memaknai berarti (to mark) atau menandai dan memfokuskan bagaimana mengaplikasikan nilai kebaikan dalam bentuk tindakan atau tingkah laku, sehingga orang yang tidak jujur, kejam, rakus dan perilaku jelek lainnya dikatakan orang berkarakter jelek. Sebaliknya, orang yang perilakunya sesuai dengan kaidah moral disebut dengan berkarakter mulia. Karakter mulia berarti individu memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya, yang ditandai dengan nilai-nilai seperti reflektif, percaya diri, rasional, logis, kritis, analitis, kreatif
dan inovatif, mandiri, hidup sehat, bertanggung jawab, cinta ilmu, sabar, berhati-hati, rela berkorban, pemberani, dapat dipercaya, jujur, menepati janji, adil, rendah hati, malu berbuat salah, pemaaf, berhati lembut, setia, bekerja keras, tekun, ulet/gigih, teliti, berinisiatif, berpikir positif, disiplin, antisipatif, inisiatif, visioner, bersahaja, bersemangat, dinamis, hemat/efisien, menghargai waktu, pengabdian/dedikatif, pengendalian diri, produktif, ramah, cinta keindahan estetis), sportif, tabah, terbuka, tertib. 8ndividu juga memiliki kesadaran untuk berbuat yang terbaik atau unggul, dan individu juga mampu bertindak sesuai potensi dan kesadarannya tersebut. Karakteristik adalah realisasi perkembangan positif sebagai individu $intelektual, emosional, sosial, etika, dan perilaku%. Karakter seseorang baik disengaja atau tidak, didapatkan dari orang lain yang sering berada didekatnya atau yang sering mempengaruhinya, kemudian ia mulai meniru untuk melakukannya. 5leh karena itu, seorang anak yang masih polos seringkali akan mengikuti tingkah laku orang tuanya atau teman mainnya, bahkan pengasuhnya. 9rat kaitan dengan masalah ini, seorang psikolog berpendapat bahwa karakter berbeda dengan kepribadian, karena kepribadian merupakan sifat yang dibawa sejak lahir dengan kata lain kepribadian bersifat genetis.[@! Dalam hal ini ada empat indentifikasi perilaku dan karakteristik awal siswa, yaitu 6 . Kemampuan Dasar. +.
67 657 67
=. $erbal %ssociation . ipe belajar 3 dan = ini setaraf, yaitu belajar-mengajar menghubungkan S-2 yang satu dengan yang lain. Kondisi yang diperlukan untuk tipe belajar ini antara lain, secara internal anak didik sudah harus terkuasai sejumlah satuan pola S-2, baik psikomotorik maupun verbal. Selain itu prinsip kesinambungan, pengulangan dan reinforcement tetap penting. >. &iscrimination learning atau belajar mengadakan pembeda. Dalam tipe ini peserta didik mengadakan seleksi dan pengujian di antara dua perangsang atau sejumlah stimulus yang diterimanya, kemudian memilih pola-pola respon yang dianggap paling sesuai. @. #oncept learning atau belajar pengertian. Dengan berdasarkan kesamaan ciri-ciri dari sekumpulan stimulus dan objek-objeknya, ia membentuk suatu pengertian atau konsep kondisi utama yang diperlukan adalah menguasai kemahiran diskriminasi dan proses kognitif fundamental sebelumnya. B. "ule learning, atau belajar membuat generalisasi, hukum, dan kaidah. &ada tingkat ini siswa belajar mengadakan kombinasi berbagai konsep dengan mengoperasikan kaidah-kaidah logika formal $ induktif, deduktif, analisis, sistesis, asosiasi, diferensiasi, komparasi, dan kausalitas% sehingga anak didik dapat menemukan konklusi tertentu yang mungkin selanjutnya dapat dipandang sebagai rule6 prinsip, dalil, aturan, hukum, kaidah dan sebagainya. 1. 'roblem !olving yakni belajar memecahkan masalah. &ada siswa belajar merumuskan dan memecahkan masalah, merespon terhadap rangsangan yang menggambarkan atau situasi problematik, yang mempergunakan berbagai kaidah yang telah dikuasainya. [B! C. Teknik Identifikasi Karakter dan Perilaku Awal Siswa. eknik untuk mengidentifikasi perilaku awal siswa adalah dengan menggunakan kuesioner, interviu, observasi dan tes $pretest%[1!. Subjek yang memberikan insformasi diminta untuk mengidentifikasi tingkat pengusaan siswa dalam setiap perilaku khusus melalui skala penilaian $rating scales%. D. Kesimpulan rgensi identifikasi perilaku dan karakter awal siswa dalam pembelajaran sangat signifikan karena sangat berpengaruh terhadap keefektifan proses pembelajaran. 8nformasi yang mendeskripsikan entering behavior siswa sangat membantu guru dalam merumuskan strategi instruksional yang diterapkan sehingga pembelajaran bukan hanya akan lebih efektif tetapi juga siswa akan memperoleh pengalaman belajar yang lebih bermakna.
DAFTAR RUJUKA Buku! #l-'arry, *.D.C., dkk., (amus lmah (ontemporer , &ustaka Setia, 'andung6 +000. 4amalik, 5emar, 'sikologi *elajar +engajar , Sinar 'aru #lgensindo, 'andung, +007 2iyanto, /atim, 'aradigma *aru 'embelajaran, &renada *edia Aroup, Cakarta, +007 Sanjaya, ina, 'erencanaan dan &esain !istem 'embelajaran, Kencana &renada *edia Aroup, Cakarta, +001 Internet !
6+7 687
http6EEid.shvoong.comEsocial-sciencesEeducationE++00=3-pengertian-karakterEFi:GGeu5u8cm3 , download 6 +BEE+0E 76>0 pm. http6EEirfaraGak.ngeblogs.comE+007E07E03Ekarakteristik-siswa, download 6 +BEE+0E 06+ am. http6EEakhmadsudrajat.wordpress.coml+00E07E>Ekonsep-pendidikan-karakterE download 6 +BEE+0E B60 am. http6EEmoeviccloes.blogspot.comE+00E0Eidentifikasi-prilaku-dan-karakteristik.html, download 6 +BEE+0E B60 am.