Karakteristik Karakteristik Endapan Epitermal Sulfida Rendah / Tipe Adularia-Serisit Adularia-Serisit ( Epithermal Low Sulfidation )
a.
Tinjauan Umum Endapan epitermal sulfidasi rendah dicirikan oleh larutan hidrotermal yang bersifat netral dan
mengisi celah-celah batuan. Tipe ini berasosiasi dengan alterasi kuarsa-adularia, karbonat, serisit pada lingkungan sulfur rendah dan biasanya perbandingan perak dan emas relatif tinggi. Mineral bijih dicirikan oleh terbentuknya elektrum, perak sulfida, garam sulfat, dan logam dasar sulfida. Batuan induk pada deposit logam mulia sulfidasi rendah adalah andesit alkali, dasit, riodasit atau riolit. Secara genesa sistem epitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan ulkanisme riolitik. Tipe ini dikontrol oleh struktur-struktur pergeseran !dilatational jog".
b. #enesa dan $arakteristik Endapan ini terbentuk jauh dari tubuh intrusi dan terbentuk melalui larutan sisa magma yang berpindah jauh dari sumbernya kemudian bercampur dengan air meteorik di dekat permukaan dan membentuk membentuk jebakan tipe sulfidasi sulfidasi rendah, rendah, dipengaruhi dipengaruhi oleh sistem boiling sebagai mekanisme pengendapan mineral-mineral bijih. %roses boiling disertai pelepasan unsur gas merupakan proses utama untuk pengendapan emas sebagai respon atas turunnya tekanan. %erulangan proses boiling akan tercermin dari tekstur &crusstiform banding' dari silika dalam urat kuarsa. %embentukan jebakan urat kuarsa berkadar tinggi mensyaratkan pelepasan tekanan secara tiba-tiba dari cairan hidrotermal hidrotermal untuk memungkink memungkinkan an proses boiling. boiling. Sistem ini terbentuk terbentuk pada tektonik tektonik lempeng lempeng subduksi, kolisi dan pemekaran !(eden)uist dkk., *++ dalam %irajno, *++". $ontrol utama terhadap p( cairan adalah konsentrasi / dalam larutan dan salinitas. %roses boiling dan terlepasnya / ke fase uap mengakibatkan kenaikan p(, sehingga s ehingga terjadi ter jadi perubahan stabilitas mineral contohnya dari illit ke adularia. Terlepasnya / menyebabkan terbentuknya kalsit, sehingga sehingga umumnya umumnya dijumpai adularia dan bladed calcite sebagai mineral mineral pengotor pengotor !gangue !gangue minerals" pada urat bijih sistem sulfidasi rendah Endapan epitermal sulfidasi rendah akan berasosiasi dengan alterasi kuarsa0adularia, karbonat dan serisit pada lingkungan sulfur rendah. 1arutan bijih dari sistem sulfidasi rendah ariasinya bersifat alkali hingga netral !p( 2" dengan kadar garam rendah !3- 4t"5 6al, mengandung / dan (7 yang berariasi. Mineral-mineral sulfur biasanya dalam bentuk (S dan sulfida kompleks dengan temperatur sedang !*839-:339 " dan didominasi oleh air permukaan Batuan samping !4allrock" pada endapan epitermal sulfidasi rendah adalah andesit alkali, riodasit, dasit, riolit ataupun batuan 0 batuan alkali. ;iolit sering hadir pada sistem sulfidasi rendah dengan ariasi jenis silika rendah sampai tinggi. Bentuk endapan didominasi oleh urat-urat kuarsa
yang mengisi ruang terbuka !open space", tersebar !disseminated", dan umumnya terdiri dari uraturat breksi !(eden)uist dkk., *++". Struktur yang berkembang pada sistem sulfidasi rendah berupa urat, caity filling, urat breksi, tekstur colloform, dan sedikit uggy !orbett dan 1each, *++", lihat Tabel .* Tabel .* $arakteristik endapan epitermal sulfidasi rendah !orbett dan 1each, *++". Tipe endapan %osisi tektonik Tekstur
Sinter breccia, stock4ork Subduction, collision, dan rift olloform atau crusstiform Stibnit, sinnabar, adularia, metal sulfida %irit, elektrum, emas, sfalerit, arsenopirit %ongkor, (ishikari dan #olden ross
=nteraksi >luida Epithermal Low Sulphidation terbentuk dalam suatu sistem geotermal yang didominasi oleh
air klorit dengan p( netral dan terdapat kontribusi dominan dari sirkulasi air meteorik yang dalam dan mengandung /, 6al, and (S
d. Model $onseptual Endapan Emas Epitermal Sulfidasi ;endah
#ambar..+ Model endapan emas epitermal sulfidasi rendah !(eden)uist dkk., *++ dalam 6agel, 33?".
#ambar diatas !#ambar..+" merupakan model konseptual dari endapan emas sulfidasi rendah. @ari gambar tersebut dapat dilihat bah4a endapan ephitermal sulfidasi rendah berasosiasi dengan lingkungan olkanik, tempat pembentukan yang relatif dekat permukaan serta larutan yang berperan dalam proses pembentukannya berasal dari campuran air magmatik dengan air meteorit. High oidation ! low sulfidation state (Late-stage porph"r" t"pe mineralisation)
Tipe mineralisasi pada tahapan ini ditunjukan dengan hadirnya magnetit dan hematit sekunder hasil alterasi propilitik pada batuan tuf andesitik dan diorit. Suhu pembentukan alterasi ini diperkirakan berada pada suhu :83-733A, berdasarkan kehadiran mineral epidot, dan magnetithematit. Sulfidasi pada tahapan ini bersifat rendah !lo4 sulfidation" dicirikan dengan hadirnya pirit. %irit merupkan mineral transisi dari tahapan fluida oksidasi menuju sulfidasi.
Low sulfidation state (late-stage #ein $uart%)
Mineralisasi pada tahapan ini terlihat dalam komposisi sulfida dalam einlet kuarsa yang meomotong tuh alreasi adanced argillik. $omposisi sulfida yang terlihat adalah pirit, ber4arna putih
kekuningan,
berukuran
sangat
halus,
C83-83Dm,
anhedral-euhedral,
aggregate,
subdisseminated, dan mengisi retakan. %aragenesa berupa : fase yaitu hidrotermal = !ubahan filikkuarsa, serisit", kemudian hidrotermal !ubahan silisifikasi mikrogranular silika-pirit", dan hidrotermal === !penetrasi kuarsa-pirit".
Endapan sulfidasi rendah dicirikan oleh adanya asosiasi mineral-mineral sulfida seperti pirit pirortit-arsenopirit-sfalerit!kaya akan >e" sedangkan sulfidasi tinggi dicirikan oleh asosiasi mineralmineral enargite-luFonit-koelit-kelimpahan mineral pirit. Ghite dan (eden)uist !*++8" di dalam Ghite !33+", mengklasifikasikan kedua jenis endapan tersebut sebagai berikut
Tabel *. $lasifikasi Endapan Epitermal Ghite dan (eden)uist !*++8"
Tabel .
Tabel :.
@iba4ah ini digambarkan ciri-ciri umum endapan epitermal !1ingren, *+:: dalam Sibarani,33?"" • • •
Suhu relatif rendah !83-839" dengan salinitas berariasi antara 3-8 4t.5 Terbentuk pada kedalaman dangkal !H* km" %embentukan endapan epitermal terjadi pada batuan sedimen atau batuan beku, terutama yang berasosiasi dengan batuan intrusi dekat permukaan atau ekstrusif, biasanya disertai
•
oleh sesar turun dan kekar. Iona bijih berupa urat-urat yang simpel, beberapa tidak beraturan dengan pembentukan kantong-kantong bijih, seringkali terdapat pada pipa dan stock4ork. Jarang terbentuk
• •
sepanjang permukaan lapisan, dan sedikit kenampakan replacement !penggantian". 1ogam mulia terdiri dari %b, In,
•
selenides, tellurides. Mineral penyerta adalah kuarsa, chert, kalsedon, ametis, serisit, klorit rendah->e, epidot,
•
karbonat, fluorit, barite, adularia, alunit, dickite, rhodochrosite, Feolit Ubahan batuan samping terdiri dari chertification !silisifikasi", kaolinisasi, piritisasi,
•
dolomitisasi, kloritisasi Tekstur dan struktur yang terbentuk adalah rustification !banding" yang sangat umum, sering sebagai fine banding, ugs, urat terbreksikan.
$arakteristik umum dari endapan epitermal !Simmons et al, 338 dalam Sibarani, 33?" adalah
•
Jenis air berupa air meteorik dengan sedikit air magmatik Endapan epitermal mengandung mineral bijih epigenetic yang pada umumnya memiliki
•
batuan induk berupa batuan ulkanik. Tubuh bijih memiliki bentuk yang berariasi yang disebabkan oleh kontrol dan litologi
•
dimana biasanya merefleksikan kondisi paleo-permeability pada kedalaman yang dangkal •
dari sistem hidrotermal. Sebagian besar tubuh bijih terdapat berupa sistem urat dengan dip yang terjal yang terbentuk sepanjang Fona regangan. Beberapa diantaranya terdapat bidang sesar utama, tetapi biasanya
• •
•
pada sesar-sesar minor. %ada suatu jaringan sesar dan kekar akan terbentuk bijih pada urat. Mineral gangue yang utama adalah kuarsa sehingga menyebabkan bijih keras dan realtif tahan terhadap pelapukan. $andungan sulfida pada urat relatif sedikit !C* sd 35".
;eferensi
Jurnal =lmiah #eologi %angea Kol. *, 6o. , @esember 3*7 Jurnal =lmiah MT#, Kol. , 6o. , Juli 3*:
httpthegoldenjubilee.blogspot.co.id3*3:endapan-mineral-epitermal.html httpjojogeos.blogspot.co.id3*83endapan-mineral-epitermal-tugas-kuliah.html