Bab 1V Hasil Penelitian
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1
UMUM Analisa data terhadap kajian peil banjir dan sistem drainase perumahan
dan ruko Duta Indah Iconic terdiri dari beberapa tahapan untuk mencapai suatu hasil yang optimal. Sebelum tahapan analisa dilakukan, terlebih dahulu diperlukan data pendukung yang dapat membantu proses analisa. Adapun data-data yang dipakai dalam proses analisa adalah data-data yang didapat dari beberapa instansi terkait dan narasumber yang dapat dipercaya. Setelah data-data yang dibutuhkan didapat maka selanjutnya dilakukan proses analisa data tersebut. Wilayah Panunggangan Utara tidak dialalui oleh sungai sehingga dalam kajian luasan catchman area diasumsikan dalam luasan 9Ha yang mencangkup perencanaan perumahan dan ruko duta indah iconic beserta sekitarnya. Adapun Sungai Cisadane berjarak 1km dari wilayah kajian sehingga tidak mempengaruhi banjir pada daerah perumahan Duta Incah Iconic.
4.2
Analisis Hidrologi Data curah hujan yang digunakan dalam analisa terhadap alternatif
penanganan banjir tersebut adalah data curah hujan yang maksimum. Hal ini bertujuan agar analisa dapat mendekati kondisi yang sebenarnya yang ada di lapangan. Data curah hujan tersebut didapat dari Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika kota tangerang mewakili frekuensi curah hujan yang jatuh IV - 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
dalamdaerah tangkapan hujan (catchment area). Perencanaan debit banjir rencana ini didasarkan pada besarnya curah hujan dalam periode ulang yang direncanakan, yaitu dalam tahun pengamatan selama 12 Tahun terakhir dari 2002 sampai dengan 2013. Tabel 4.1 Data Curah Hujan Harian Maksimum Kota Tangerang Bulan Tahun Jan
Feb
Mar
Apr
Mei
Juni
Juli
Agust Sept
Okt
Nov
Des
2002
643,0
504,0
208,0
147,0
27,0
46,0
104,0
16,0
0,0
0,0
145,0
105,0
2003
121,0
478,0
149,0
33,0
101,0
21,0
0,0
23,0
62,0
88,0
68,0
399,0
2004
185,0
559,0
247,0
126,0
259,0
33,0
75,0
0,0
53,0
12,0
190,0
227,0
2005
367,0
302,0
165,0
197,5
111,0
200,0
80,0
86,0
22,0
172,0
92,0
222,0
2006
383,0
237,0
264,0
94,0
93,0
22,0
17,0
4,0
1,0
24,6
56,0
104,5
2007
206,5
485,6
219,7
301,0
112,7
78,8
33,0
106,0
1,0
41,0
125,0
239,0
2008
138,0
663,8
97,9
197,6
55,2
140,7
1,0
47,6
1,6
81,0
173,8
144,2
2009
289,7
252,8
211,1
305,2
196,5
129,1
29,3
15,4
36,8
38,7
246,9
187,7
2010
264,4
213,6
214,8
55,4
67,8
184,5
124,1
108,0
187,4
181,7
87,1
169,6
2011
140,5
179,3
93,5
234,9
134,0
64,6
117,1
0,0
12,6
21,9
28,6
160,7
2012
249,2
98,6
97,9
238,3
127,5
54,2
1,6
8,3
4,5
85,0
47,4
103,0
2013
555,0
230,8
190,3
45,5
203,5
108,0
155,0
21,8
90,0
63,7
156,0
331,9
(Sumber : BMKG kota Tangerang)
IV - 2
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
4.2.1
Analisis Frekuensi Curah Hujan Rencana
Suatu kenyataan bahwa tidak semua nilai dari suatu variabel hidrologi terletak atau sama dengan nilai rata-ratanya, tetapi kemungkinan ada nilai yang lebih besar atau lebih kecil dari nilai rata-ratanya (Sosrodarsono dan Takeda, 1993). Besarnya dispersi dapat dilakukan pengukuran dispersi yakni melalui perhitungan parameter statistik untuk (Xi-X), (Xi-X)2, (Xi-X)3, (Xi-X)4 terlebih dahulu. di mana : Xi = Besarnya curah hujan daerah (mm) X = Rata-rata curah hujan maksimum daerah (mm) Perhitungan parameter statistik dapat dilihat pada Tabel 4.2. No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH
Tahun
Rh (Xi)
Rh Rata2 (X)
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
643 478 559 367 383 485 663,8 305,2 264,4 179,3 249,2 555
428 428 428 428 428 428 428 428 428 428 428 428
( Xi - X )
( Xi - X )²
( Xi - X )³
( Xi - X )⁴
215 50 131 -61 -45 57 236 -122 -163 -248 -178 127
46372 2534 17251 3679 1994 3288 55763 14996 26653 61682 31847 16216
9985831 127580 2265727 -223188 -89065 188543 13167941 -1836390 -4351371 -15319204 -5683430 2064960
2150365482 6422592 297584353 13538230 3977499 10811383 3109499537 224881318 710397516 3804652067 1014255405 262955415
0
282276
297933
11609340797
5131,9
Sumber : analisa perhitungan
IV - 3
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Macam pengukuran dispersi antara lain sebagai berikut : 1. Deviasi standar (Sd) Perhitungan
deviasi
standar
menggunakan
Persamaan
2.6
Bab II (Soemarto, 1999).
Sd = √
(
)
di mana : Sd = Deviasi standar
Xi = Nilai variat ke i
X = Nilai rata-rata variat
n = Jumlah data
Sd = √ = 160,19 2. Koefisien skewness (Cs) Perhitungan koefisien skewness digunakan Persamaan 2.8 pada Bab II (Soemarto, 1999).
Cs =
(
) (
)
Cs = 0,0079
IV - 4
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pada
Bab 1V Hasil Penelitian
3. Pengukuran kurtosis (Ck) Perhitungan kortosis menggunakan Persamaan 2.9 Bab II (Soemarto, 1999).
Ck =
(
) (
)
Ck = 2,1472 4. Koefisien variasi (Cv) Perhitungan koefisien variasi menggunakan Persamaan 2.7 pada Bab II (Soemarto, 1999). CV =
CV = CV = 0,3738 4.2.2
Analisis Jenis Sebaran
4.2.2.1 Metode Gumbel Tipe 1 Mengitung curah hujan dengan Pers. 2.10 dan Pers. 2.12 Bab II yaitu : Xt = X +
(YT – Yn)
di mana : X = 428
Yn = 0,5035 (lihat Tabel 2.1)
Sd = 160,19
Sn = 0,9833 (lihat Tabel 2.2)
IV - 5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Tabel 4.3 Reduced mean (Yn) n 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 0,4952 0,5236 0,5362 0,5436 0,5485 0,5521 0,5548 0,5569 0,5566 0,5600
1 0,4996 0,5252 0,5371 0,5442 0,5489 0,5524 0,5550 0,5570 0,5557
2 0,5035 0,5268 0,5380 0,5448 0,5493 0,5527 0,5552 0,5572 0,5539
3 0,5070 0,5283 0,5388 0,5453 0,5497 0,5530 0,5444 0,5574 0,5591
4 0,5100 0,5296 0,5396 0,5458 0,5501 0,5533 0,5557 0,5576 0,5592
5 0,5128 0,5309 0,5402 0,5463 0,5504 0,5535 0,5599 0,5378 0,5393
6 0,5157 0,5320 0,5410 0,5468 0,5508 0,5538 0,5501 0,5580 0,5598
7 0,5181 0,5332 0,5418 0,5473 0,5511 0,5540 0,5563 0,5581 0,5595
8 0,5202 0,5343 0,5424 0,5477 0,5515 0,5543 0,5565 0,5583 0,5598
9 0,5220 0,5353 0,5430 0,5481 0,5318 0,5545 0,5567 0,5585 0,5599
6 1,0316 1,0951 1,1313 1,1538 1,1696 1,1803 1,1898 1,1978 1,2044
7 1,0411 1,1044 1,1339 1,1556 1,1708 1,1824 1,1915 1,1987 1,2049
8 1,0488 1,1057 1,1363 1,1574 1,1721 1,1834 1,1923 1,1994 1,2055
9 1,0476 1,1064 1,1383 1,1599 1,1734 1,1844 1,1930 1,2001 1,2065
Sumber : Suripin (2004) Tabel 4.4 Reduced standard deviation (Sn) n 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100
0 0,9496 1,0628 1,1124 1,1413 1,1607 1,1747 1,1854 1,1938 1,2007 1,2061
1 0,9697 1,0696 1,1159 1,1436 1,1623 1,1759 1,1863 1,1945 1,2013
2 0,9833 1,0754 1,1193 1,1458 1,1638 1,1770 1,1973 1,1953 1,2020
3 0,9971 1,0811 1,1226 1,1480 1,1658 1,1782 1,1881 1,1959 1,2026
4 1,0095 1,0864 1,1255 1,1499 1,1667 1,1793 1,1890 1,1967 1,2032
5 1,0206 1,0915 1,1285 1,1519 1,1681 1,1803 1,1898 1,1978 1,2038
Sumber : Suripin (2004)
Tabel 4.5 Distribusi Sebaran Metode Gumbel Tipe I
No.
Periode
X
1 2 428 2 5 428 3 10 428 4 25 428 5 50 428 Sumber : analisa perhitungan
Sd
Sn
Yn
Yt
Xt
160,19 160,19 160,19 160,19 160,19
0,9833 0,9833 0,9833 0,9833 0,9833
0,5035 0,5035 0,5035 0,5035 0,5035
0,37 1,501 2,251 2,972 3,902
406,552 588,254 708,746 824,579 973,989
IV - 6
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
4.2.2.2 Metode Log Person Tipe III Menghitung curah hujan dengan Pers. 2.13 s/d Pers. 2.19 Bab II yaitu : Tabel 4.6 Distribusi Frekuensi Metode Log Person Tipe III
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 JUMLAH
Tahun
X
LOG X
LOG X
2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012 2013
643 478 559 367 383 485 663,8 305,2 264,4 179,3 249,2 555
2,808 2,679 2,747 2,565 2,583 2,686 2,822 2,485 2,422 2,254 2,397 2,744 31,19196
2,599 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599
Log X - Log X (Log X - Log X)² (Log X - Log X)³ 0,209 0,080 0,148 -0,035 -0,016 0,086 0,223 -0,115 -0,177 -0,346 -0,203 0,145
0,044 0,006 0,022 0,001 0,000 0,007 0,050 0,013 0,031 0,120 0,041 0,021 0,357
0,009 0,001 0,003 0,000 0,000 0,001 0,011 -0,002 -0,006 -0,041 -0,008 0,003 -0,029166628
Sumber : analisa perhitungan
Y = Y + k.S sehingga persamaan menjadi log X = log(X ) + k(Sd log(X )) di mana : Y = nilai logaritma dari x Y = rata – rata hitung nilai Y atau Sd = deviasi standar menjadi
= 0,116343
IV - 7
http://digilib.mercubuana.ac.id/
= 31,1919
Bab 1V Hasil Penelitian
Nilai kemecengan
= 3,1678 didapat k dari (Tabel 2.4)
Tabel 4.7 Distribusi Sebaran Metode Log Person Tipe III No 1 2 3 4 5
Periode 2 5 10 25 50
Log X 2,599 2,599 2,599 2,599 2,599
Sd log X 0,116343 0,116343 0,116343 0,116343 0,116343
Sumber : analisa perhitungan
Cs 3,1678 3,1678 3,1678 3,1678 3,1678
k -0,396 0,420 1,180 2,278 3,152
Y = Log X + k. Sd Log X 2,5529 2,6479 2,7363 2,8640 2,9657
X = 10^Y 357,214 444,492 544,860 731,189 924,088
4.2.2.3 Metode Log Normal Menghitung curah hujan menggunakan Persamaan 2.20 Bab II yaitu : Xt = X + Kt * Sd Tabel 4.8 Distribusi Sebaran Metode Log Normal
No
Periode
Xrt
1 2 428 2 5 428 3 10 428 4 20 428 5 50 428 Sumber : analisa perhitungan
Sd
Kt
Xt
160,19 160,19 160,19 160,19 160,19
-0,22 0,64 1,26 1,89 2,75
392,7582 530,5216 629,8394 730,7591 868,5225
Hasil perhitungan curah hujan rencana semua metode seperti ditunjukkan pada Tabel 4. di bawah ini.
IV - 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Tabel 4.9 Rekapitulasi Curah Hujan Rencana Periode
Metode Gumbel 1 2 406,552 2 5 588,254 3 10 708,746 4 20 824,579 5 50 973,989 Sumber : analisa perhitungan No.
4.3
Metode Log Person III 357,214 444,492 544,860 731,189 924,088
Metode Log Normal 392,758 530,522 629,839 730,759 868,523
Intensitas Curah Hujan Perhitungan intensitas curah hujan ini menggunakan Metode Dr. Moonobe dengan mengacu pada Persamaan 2.24 Bab II yang merupakan sebuah variasi dari persamaan-persamaan curah hujan jangka pendek. Persamaannya sebagai berikut :
Hasil perhitungan intensitas curah hujan disajikan pada Tabel 4.10 berikut ini. Tabel 4.10 Intensitas Curah Hujan
R24 t (jam)
R2
R5
R10
R20
R50
406,552
588,254
708,746
824,579
973,898
1
140,94
203,94
245,71
285,87
337,63
2
88,79
128,47
154,79
180,08
212,69
3
67,76
98,04
118,12
137,43
162,32
4
55,93
80,93
97,51
113,45
133,99
5
48,20
69,75
84,03
97,76
115,47
6
42,69
61,76
74,41
86,58
102,25
7
38,52
55,73
67,15
78,12
92,27
8
35,24
50,98
61,43
71,47
84,41
9
32,57
47,13
56,79
66,07
78,03
10
30,37
43,94
52,94
61,59
72,74
IV - 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
11
28,50
41,23
49,68
57,80
68,26
12
26,89
38,91
46,88
54,54
64,42
13
25,49
36,89
44,44
51,71
61,07
14
24,26
35,11
42,30
49,21
58,12
15
23,17
33,53
40,40
47,00
55,51
16
22,20
32,12
38,70
45,02
53,17
17
21,32
30,85
37,16
43,24
51,07
18
20,52
29,69
35,77
41,62
49,16
19
19,79
28,64
34,51
40,15
47,42
20
19,13
27,68
33,35
38,80
45,82
21
18,52
26,79
32,28
37,56
44,36
22
17,95
25,97
31,29
36,41
43,00
23
17,43
25,22
30,38
35,35
41,75
29,53
34,36
40,58
24 16,94 24,51 Sumber : analisa perhitungan
4.4
Debit Banjir Rencana
Luas area Ruko Multiguna dan Hotel Duta Indah Iconic di Kelurahan Panunggangan Utara Kecamatan Pinang Kota Tangerang terdiri beberapa blok pertokoan dan areal hotel, sehingga dalam analisa debit rencana dibagi dalam beberapa bagian. 4.4.1 Tower A Tabel 4.11 Nilai Koefisien Aliran Tower A No
Luas (m²) 15.029 4.265 1.420 20.714
Komposisi
1 2 3
Atap Jalan Beton Open Space Jumlah
Nilai C 0,95 0,80 0,25
Sumber : analisa perhitungan Cgab
=
(
)
(
)
(
= 0,8711 IV - 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
)
Bab 1V Hasil Penelitian
debit hujan dapat dihitung yang menggunakan rumus metode rasional. Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun: QH
= 0,002778 * C * I * A = 0,002778 * 0.8711 * 140,94 * 20.714 x 10-4 = 0,706 m3/ dt
-
Analisa Saluran Exsisting pada tower A
Pada ruko multiguna dan hotel Duta Indah Iconic saluran utama yang melintas berbentuk U-ditch dengan ukuran 1 x 1 m sebagai berikut : Kemiringan saluran 0.02 Koefisien kekasaran 0.013 Dengan menggunakan rumus Manning, maka Q=AxV V=
⁄
⁄
R=
A= bxh Maka : V= = 0,61 m/dt A=bxh =1 x1 = 1 m2 Q=AxV 0,706 m3/ dt = 1 m2 x 0,610 m/dt 0,706 m3/ dt > 0,610 m3/ dt IV - 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Berdasarkan perhitungan nilai Q > dari A x V sehingga dapat dilihat bahwa penampang saluran yang berada pada Tower A tidak dapat menanmpung debit
1.00
1.00
banjir rencana.
1.00
1.00
Gambar 4.1 Dimensi Saluran U-ditch Terbuka dan Tertutup Pada Tower A 4.4.2 Blok B Tabel 4.12 Nilai Koefisien Aliran Blok B No
Luas (m²) 10.219 4.012 3.162 17.393
Komposisi
1 2 3
Atap Jalan Beton Open Space Jumlah
Nilai C 0,95 0,80 0,25
Sumber : analisa perhitungan Cgab
=
(
)
(
)
(
)
= 0,7881 debit hujan dapat dihitung yang menggunakan rumus metode rasional. Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun: QH
= 0,002778 * C * I * A = 0,002778 * 0,7881 * 140,94 * 17.393 x 10-4 = 0,536 m3/ dt IV - 12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
-
Analisa Saluran Exsisting pada blok B
Pada ruko multiguna dan hotel Duta Indah Iconic saluran utama yang melintas berbentuk U-ditch dimensi 1 x 1 m sebagai berikut : Kemiringan saluran 0.02 Koefisien kekasaran 0.013 Dengan menggunakan rumus Manning, maka Q=AxV V=
⁄
⁄
R=
A= bxh Maka : V= = 0,61 m/dt A=bxh =1 x1 = 1 m2 Q=AxV 0,536 m3/ dt = 1 m2 x 0,610 m/dt 0,536 m3/ dt < 0,610 m3/ dt Berdasarkan perhitungan nilai Q < dari A x V sehingga dapat dilihat bahwa penampang saluran yang berada pada Blok B dapat menampung debit banjir rencana.
IV - 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.00
1.00
Bab 1V Hasil Penelitian
1.00
1.00
Gambar 4.2 Dimensi Saluran U-ditch Terbuka dan Tertutup Pada Blok B 4.4.3 Blok C Tabel 4.11 Nilai Koefisien Aliran Blok C No
Luas (m²) 10.191 6.676 1.869 18.736
Komposisi
1 2 3
Atap Jalan Beton Open Space Jumlah
Nilai C 0,95 0,80 0,25
Sumber : analisa perhitungan Cgab
=
(
)
(
)
(
)
= 0,8267 debit hujan dapat dihitung yang menggunakan rumus metode rasional. Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun: QH
= 0,002778 * C * I * A = 0,002778 * 0,8267 * 140,96 * 18.736 x 10-4 = 0,601 m3/ dt
-
Analisa Saluran Exsisting pada blok C
Pada ruko multiguna dan hotel Duta Indah Iconic saluran utama yang melintas berbentuk U-ditch Dimensi 1 x 1 m sebagai berikut : IV - 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
.Kemiringan saluran 0.02 Koefisien kekasaran 0.013 Dengan menggunakan rumus Manning, maka Q=AxV V=
⁄
⁄
R=
A= bxh Maka : V= = 0,61 m/dt A=bxh =1 x1 = 1 m2 Q=AxV 0,601 m3/dt = 1 m2 x 0,610 m3/dt 0,601 m3/dt < 0,610 m3/dt Berdasarkan perhitungan nilai Q < dari A x V sehingga dapat dilihat bahwa penampang saluran yang berada pada Blok C dapat menanmpung debit banjir rencana.
IV - 15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.00
1.00
Bab 1V Hasil Penelitian
1.00
1.00
Gambar 4.1 Dimensi Saluran U-ditch Terbuka dan Tertutup Pada Blok C
4.4.4 Blok D Tabel 4.11 Nilai Koefisien Aliran Blok D No
Luas (m²) 8.064 4.029 1.180 13.273
Komposisi
1 2 3
Atap Jalan Beton Open Space Jumlah
Nilai C 0,95 0,80 0,25
Sumber : analisa perhitungan Cgab
=
(
)
(
)
(
)
= 0,8422 debit hujan dapat dihitung yang menggunakan rumus metode rasional. Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun: QH
= 0,002778 * C * I * A = 0,002778 * 0,8422 * 140,96 * 13.273 x 10-4 = 0,437 m3/ dt
IV - 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
-
Analisa Saluran Exsisting pada blok D
Pada ruko multiguna dan hotel Duta Indah Iconic saluran utama yang melintas berbentuk U-ditch Dimensi 1 x 1 m sebagai berikut : Kemiringan saluran 0.02 Koefisien kekasaran 0.013 Dengan menggunakan rumus Manning, maka Q=AxV V=
⁄
⁄
R=
A=-bxh Maka : V= = 0,61 m/dt A=bxh =1 x1 = 1 m2 Q=AxV 0,437 m3/dt = 1 m2 x 0,610 m/dt 0,437 m3/dt < 0,610 m3/dt Berdasarkan perhitungan nilai Q < dari A x V sehingga dapat dilihat bahwa penampang saluran yang berada pada Blok D dapat menampung debit banjir rencana.
IV - 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
1.00
1.00
Bab 1V Hasil Penelitian
1.00
1.00
Gambar 4.1 Dimensi Saluran U-ditch Terbuka dan Tertutup Pada Blok D 4.4.5 Blok E Tabel 4.11 Nilai Koefisien Aliran Blok E No
Luas (m²) 4.297 947 1.233 6.477
Komposisi
1 2 3
Atap Jalan Beton Open Space Jumlah
Nilai C 0,95 0,80 0,25
Sumber : analisa perhitungan Cgab
=
(
)
(
)
(
)
= 0,7948 debit hujan dapat dihitung yang menggunakan rumus metode rasional. Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun: QH
= 0,002778 * C * I * A = 0,002778 * 0,7948 * 140,94 * 6.477 x 10-4 = 0,201 m3/ dt
-
Analisa Saluran Exsisting pada blok E
Pada ruko multiguna dan hotel Duta Indah Iconic saluran utama yang melintas berbentuk U-ditch dimensi 1 x 1 m sebagai berikut : IV - 18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Kemiringan saluran 0.02 Koefisien kekasaran 0.013 Dengan menggunakan rumus Manning, maka Q=AxV ⁄
V=
⁄
R=
A= bxh Maka : V= = 0,61 m/dt A=bxh =1 x1 = 1 m2 Q=AxV 0,201 m3/dt = 1 m2 x 0,610 m3/dt 0,201 m3/dt < 0,610 m3/dt Berdasarkan perhitungan nilai Q < dari A x V sehingga dapat dilihat bahwa
1.00
1.00
penampang saluran yang berada Blok E dapat menampung debit banjir rencana.
1.00
1.00
Gambar 4.1 Dimensi Saluran U-ditch Terbuka dan Tertutup Pada Blok E IV - 19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
4.4.6 Blok F Tabel 4.11 Nilai Koefisien Aliran Blok F No
Luas (m²) 4.991 1.852 840 7.683
Komposisi
1 2 3
Atap Jalan Beton Open Space Jumlah
Nilai C 0,95 0,80 0,25
Sumber : analisa perhitungan Cgab
=
(
)
(
)
(
)
= 0,837 debit hujan dapat dihitung yang menggunakan rumus metode rasional. Berikut perhitungan debit hujan dengan periode ulang 2 tahun: QH
= 0,002778 * C * I * A = 0,002778 * 0,837 * 140,94 * 7.683 x 10-4 = 0,251 m3/ dt
-
Analisa Saluran Exsisting pada blok F
Pada ruko multiguna dan hotel Duta Indah Iconic saluran utama yang melintas berbentuk U-ditch dan Box Culvert Dimensi 1 x 1 m sebagai berikut : .Kemiringan saluran 0.02 Koefisien kekasaran 0.013 Dengan menggunakan rumus Manning, maka Q=AxV V=
⁄
⁄
R=
A= bxh IV - 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Maka : V= = 0,61 m/dt A=bxh =1 x1 = 1 m2 Q=AxV 0,251 m3/dt = 1 m2 x 0,610 m3/dt 0,251 m3/dt < 0,610 m3/dt Berdasarkan perhitungan nilai Q > dari A x V sehingga dapat dilihat bahwa
1.00
1.00
penampang saluran yang berada Blok F dapat menanmpung debit banjir rencana.
1.00
1.00
Gambar 4.1 Dimensi Saluran U-ditch Terbuka dan Tertutup Pada Blok E
4.47 Debit Total Dari perhitungan sebelum didapatkan Q total pada Hotel dan Ruko Multiguna Duta Indah Iconic yang terdiri dari tower A, blok B, blok C, blok D, blok E, dan blok F adalah:
IV - 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
Q total = 0,706 + 0,536 + 0,601 + 0,437 + 0,201 + 0,251 = 2,741 m3/dt -
Analilis Saluran Exsisting melintas jalan MH. Thamrin
Pada Saluran pembuangan akhir yang melintas jalan MH. Thamrin yang langsung mengarah ke Kali Cisadane terdapat saluran berbentuk lingkaran dengan D. 60cm sehingga diperlukan penambahan saluran baru untuk dapat menampung debit total gabungan dengan ukuran :
Q total = 2,741 m3/dt Q=AxV V=V= = 0,61 m/dt
A = A1 +A2
A1 = Lingkaran ; A2 = Box Culvert
A= A= A = 1.13 + B² Sehingga : Q=AxV 2,741 = (1.13 + B²) x 0,61 2,741 = 0,6893 + 0,61B² 0,61B² = 2,741 – 0,6893 B²
= IV - 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
B=√ B = 1,834 m
2m
Maka dari hasil analisis perhitungan diatas didapatkan ukuran Box Culvert dengan ukuran 2m agar dapat mengalirkan debit total yang mengalir pada Hotel dan Ruko
2.00
Multiguna Duta Indah Iconic agar tidak menimbulkan genangan di areal kajian.
2.00
Gambar 4.7 Dimensi Box Culvert Saluran Utama Melintas Jl. MH. Thamrin
4.5
Analisa Penentuan Peil Banjir
Berdasarkan hasil survey lapangan yang dilakukan pada Pada Ruko multiguna dan hotel Duta Indah Iconic menggunakan waterpass
didapatkan elevasi sebagai
berikut : NO. 1 2 3 4 5 6 7 8 9
ELEVASI (+ m ) 22.612 22.425 22.425 23.200 22.617 22.506 22.232 22.622 22.596
KETERANGAN Jalan Beton
Tanah Orang Lain
IV - 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bab 1V Hasil Penelitian
10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
22.517 22.536 22.554 22.384 22.384 22.480 22.795 22.055 Tanah Terendah 22.409 22.796 Tanah Tertinggi Jl. M. H Thamrin 21.392 21.392 21.144 21.144 19.141 16.409 15.457 13.550 9.600 MA Air Cisadane 14.600 Tanggul Cisadane 19.612 Dasar Gorong-gorong Sumber : Hasil pengukuran Waterpass 4.6.1 Elevasi Lahan Existing dari hasil pengukuran elevasi di lapangan untuk elevasi terendah adalah +22.055 m dan elevasi tertinggi + 22.796 m dan elevasi pada perencanaan jalan beton di Pergudangan dan Perkantoran + 22.612 m. 4.6.2 Elevasi lahan banjir dan genangan pada saat hujan lebat terdapat genangan banjir di jalan Komplek Setneg dan Perumahan Bumi Mas Raya setinggi 30 cm berdasarkan pada saat hujan sangat lebat dengan intensitas curah hujan 123,839 mm perjam terjadi tinggi air naik dari jalan sekitar 30 cm waktu satu jam. 4.6.3 Elevasi penentuan peil banjir Penentuan peil banjir ditetapkan + 23.196 m naik 40 cm dari ketinggian jalan M.H Thamrin +22.796 m.
IV - 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/