PROGRAM IN HOUSE TRAINING SKRIINING DAN TRIASE BAGI KARYAWAN RSU SEBENING KASIH 2018
I.
LATAR BELAKANG
Instalasi Gawat Darurat (IGD) rumah sakit merupakan pintu gerbang pelayanan sekaligus etalasi kualitas pelayanan rumah sakit, yang akan dinilai oleh masyarakat pengguna rumah sakit. Oleh karenanya IGD di rumah sakit haruslah benar – benar dapat mewakili pencitraan setiap rumah sakit, dimana semua aspek pelayanan yang dilaksanakan di IGD tersebut merupakan gambaran pelayanan kesehatan secara keseluruhan dari rumah sakit. IGD yang merupakan unit kerja fungsional di rumah sakit menghimpun dan menggambarkan hampir semua bentuk sumber daya yang ada di rumah sakit, baik bangunan fisik, peralatan dan SDM kesehatan yang diarahkan untuk memberikan pelayanan pada masyarakat pengguna dalam keadaan siap pakai 24 jam. Triase adalah fungsi utama dalam IGD, dimana banyak pasien dapat datang secara bersamaan. Kegawatan mengacu pada kebutuhan untuk intervensi, waktu kritis tidak identik dengan keparahan. Pasien dengan triase lebih rendah dapat aman untuk menunggu lebih lama untuk pengkajian dan pengobatan tetapi dapat masih memerlukan perawatan di rumah sakit. Triase di IGD rumah sakit harus selesai dilakukan dalam 15-20 detik oleh dokter atau perawat triase sesegera mungkin setelah pasien datang begitu tanda kegawatdaruratan teridentifikasi, penatalaksanaan dapat segera diberikan untuk menstabilkan kondisi pasien. Dimana triase dilakukan berdasarkan beratnya cedera, jumlah pasien yang datang, sarana kesehatan yang tersedia serta kemungkinan hidup pasien (Puspanegara, 2010). Sedangkan Skriining merupakan pemeriksaan sekelompok orang untuk memisahkan orang yang sehat dari orang yang memiliki keadaan patologis yang tidak terdiagnosis atau mempunyai resiko tinggi ( Kamus Dorlanded. 25 : 974 ). Sehinggan skriining dapat dikatakan sebagai suatu upaya mengidentifikasi penyakit atau kelainanpasien sehingga didapat keterangan tentang kondisi dan kebutuhan pasien saat kontak pertama. Keterangan hasil skriining digunakan untuk mengambil keputusan untuk menerima pasien rawat inap atau rawat jalan dan merujuk ke pelayanan kesehatan lainnya dengan menyesuaikan kebutuhan pasien. Skriining dilaksanakan melalui criteria triase, evaluasi visual atau pengamatan, pemeriksaan
fisik
atau
hasil
pemeriksaan
fisik,
psikologik,
laboratorium klinikdatau diagnostic imaging sebelumnya. Skriining dilakukan apabila pasien tiba di rumah sakit, pada saat pasien di transportasi emergency atau di sumber rujukan. Untuk meningkatkan pelaksanaan triase maka tenaga keperawatan harus mampu melakukan tindakan keperawatan yang baik dan berkualitas dalam melaksanakan
triase
keperawatan mengikuti
dan
skriining,
pelatihan gawat
untuk darurat
itu dan
seorang
tenaga
mengikuti
seminar
tentang kegawat daruratan.
II.
TUJUAN
Program ini bertujuan : 1. Untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat dengan meningkatkan keterampilan petugas IGD RSU Sebening Kasih 2. Untuk meningkatkan kemampuan petugas IGD tentang Triase dan Skriining di ruang Gawat Darurat RSU Sebening Kasih 3. Untuk membekali petugas dengan kompetensi melakukan Triase baik dalam kondisi bencana maupun dalam pelayanan rutin di IGD RSU Sebening Kasih 4. Mampu melakukan triase dan skriining dalam penanganan gawat darurat menurut Pedoman secara benar, mulai dari dasar-dasar triase dalam kegawatdaruratan, melakukan triase dalam korban, melakukan triase pasien di IGD menerapkan standar prosedur operasional tentang sistem trias e di IGD.
III.
SASARAN
Program ini ditujukan bagi Karyawan RSU Sebening Kasih, target peserta adalah seluruh perawat IGD dan dokter Umum.
IV.
LANGKAH LANGKAH PELAKSANAAN
1. Metode : Pelatihan dilakukan dengan : -
Ceramah
-
Pemberian materi melalui kuliah dan tanya jawab
-
Simulasi Skriining
-
Simulasi Triase
2. Tempat Aula lantai 2 RSU Sebening Kasih 3. Materi materi yang disampaikan : a) Materi dasar Managemen penanganan gawat darurat b) Materi pokok - Tindakan memilah pasien yang memerlukan layanan IGD berdasarkan prioritas kegawatdaruratannya secara tepat dan cepat berdasarkan standar profesi. - Pengenalan Panduan dan Standar Prosedur Operasional triase IGD RSU Sebening Kasih - Tindakan skriining menurut kriteria triase - Pengenalan Panduan dan Standar Prosedur Operasional skriining IGD RSU Sebening Kasih c) Materi praktek - Simulasi Skriining - Simulasi Triase - Evaluasi 4. Jadwal pelaksanaan -
Program pelatihan ini akan diadakan pada bulan Juli 2018
-
Pelatihan akan diisi oleh Perawat IGD, HCU dan ruangan rawat inap RSU Sebening Kasih dan Tim Akreditasi Pokja ARK.
5.
Tim Penyaji Narasumber 1. 2.
V.
BIAYA
(Terlampir) VI.
SUSUNAN PANITIA
(Terlampir)
VII.
SILABUS ACARA
(Terlampir)
VIII. PENUTUP
Demikian proposal ini kami buat dengan harapan mendapat dukungan dari berbagai macam pihak yang terkait, semoga program ini mendapat ridho dari Tuhan YME dan membawa kemanfaatan sebesar-besarnya bagi peningkatan kualitas SDM terutama bagi petugas IGD dan pasien RSU sebening Kasih.
Pati, Juli 2018
Direktur,
Ketua Pelaksana
dr. Indah Restiyanti
(
Mengetahui, Ketua Tim Akreditasi
(
)
ESTIMASI PENDANAAN
)
Pengeluaran
:
Konsumsi Trainer, Peserta & Panitia @ 25.000x60x2
Rp. 3.000.000,00
Konsumsi snack dan kopi @ 5.000 x 60 x 2
Rp.
600.000,00
Biaya fotocopy materi
Rp.
300.000,00
Biaya Trainer - Jasa narasumber 2 0rang
Rp. 1.600.000,00
Biaya sertifikat 20.000 x 100 orang
Rp. 2.000.000,00
Biaya properti simulasi
Rp
500.000,00
Spanduk
Rp
200.000,00
Biaya tak terduga
Rp.
500.000,00+
Total
SUSUNAN PANITIA
Rp. 8.700.000,00
Penasihat
: dr. Nanda Sujud, Sp.B
Penanggung jawab
: dr. Lena Sovi E.Sitorus
Ketua Diklat
: Zainuri, S.Kep, Ns.
Ketua pelaksana
: dr. Farah Diba
Bendahara
: Khairunnisa
Sekretaris
: Isna Laila
Sie Acara
: Mailiani, Dahliani, Zainal
Sie Perlengkapan
: Ali Akbar, M. Ridho, M. Sugeng
Sie Konsumsi
: Nuna Fitriyani
SUSUNAN ACARA Hari. Tanggal Selasa, 7 November
Kegiatan
Pemateri
Tempat
2017