HERNIA FEMORALIS RA M A N O
DEFINISI • Hernia merupakan protrusi atau penonjolan isi suatu rongga melalui defek atau bagian lemah dari dinding rongga bersangkutan pada hernia abdomen, isi perut menonjol melalui defek atau bagian lemah dari bagian muskuloaponeurotik dinding perut.
- Hernia terdiri atas cincin, kantong dan isi hernia. - Semua hernia terjadi melalui celah lemah atau kelemahan yang potensial pada dinding abdomen yang dicetuskan oleh peningkatan tekanan intraabdomen yang berulang atau berkelanjutan
Peningkatan tekanan intraabdomen kelemahan dinding abdomen hernia
ETIOLOGI Penyebab terjadinya hernia : 1. Lemahnya dinding rongga perut. Dapat ada sejak lahir atau didapat kemudian dalam hidup. 2. Akibat dari pembedahan sebelumnya 3. Kongenital. Hernia congenital sempurna : Bayi sudah menderita hernia kerena adanya defek pada tempat-tempat tertentu
• Hernia congenital tidak sempurna : Bayi dilahirkan normal (kelainan belum tampak) tapi dia mempunyai defek pada tempat-tempat tertentu (predisposisi) dan beberapa bulan (01 th) setelah lahir akan terjadi hernia melalui defek tersebut karena dipengaruhi oleh kenaikan tekanan intraabdominal (mengejan,batuk,menangis)
4. Aquisial adalah hernia yang bukan disebabkan karena adanya defek bawaan tetapi disebabkan oleh fakor lain yang dialami manusia selama hidupnya, antara lain : a. Tekanan intraabdominal yang tinggi. Banyak dialami oleh pasien yang sering mengejan yang baik saat BAB maupun BAK. b. Konstitusi tubuh. Orang kurus cenderung terkena hernia jaringan ikatnya yang sedikit. Sedangkan pada orang gemuk juga dapat terkena hernia karena banyaknya jaringan lemak pada tubuhnya ya ng menambah beban kerja. Banyaknya preperitoneal fat banyak terjadi pada orang gemuk. c. Distensi dinding abdomen karena peningkatan tekanan intraabdominal.
BAGIAN HERNIA 1. Kantong hernia Pada hernia abdominalis berupa peritoneum parietalis. Tidak semua hernia memiliki kantong, misalnya hernia incisional, hernia adiposa, hernia intertitialis. 2. Isi hernia Berupa organ atau jaringan yang keluar melalui kantong hernia, misalnya usus, ovarium, dan jaringan penyangga usus (omentum). 3. Pintu hernia Merupakan bagian locus minoris resistance yang dilalui kantong hernia.
4. Leher hernia Bagian tersempit kantong hernia yang sesuai dengan kantong hernia.
JENIS HERNIA 1. Menurut lokasinya : a. Hernia inguinalis adalah hernia yang terjadi dilipatan paha. Jenis ini merupakan yangtersering dan dikenal dengan istilah turun berok atau burut. b. Hernia umbilikus adalah di pusat. c. Hernia femoralis adalah di paha.
2. Menurut isinya : a. Hernia usus halus b. Hernia omentum 3. c. d. e.
Menurut penyebabnya : Hernia kongenital atau bawaan Hernia traumatic Hernia insisional adalah akibat pembedahan sebelumnya
4. Menurut keadaannya : a. Hernia inkarserata adalah bila isi kantong terperangkap, tidak dapat kembali ke dalam rongga perut disertai akibat yang berupa gangguan pasase atau vaskularisasi. Secara klinis hernia inkarserata lebih dimaksudkan untuk hernia irrenponibel. b. Hernia strangulata adalah jika bagian usus yang mengalami hernia terpuntir atau membengkak, dapat mengganggu aliran darah normal dan pergerakan otot serta mungkin dapat menimbulkan penyumbatan usus dan kerusakan jaringan
5. Menurut sifatnya : a. Hernia reponibel adalah bila isi hernia dapat keluar masuk. Isi hernis keluar jika berdiri atau mengedan dan masuk lagi jika berbaring atau didorong masuk, tidak ada keluhan nyeri atau gejala obstruksi usus. b. Hernia irreponibel adalah bila isi kantung hernia tidak dapat dikembalikan ke dalam
HERNIA FEMORALIS Pintu masuk hernia femoralis adalah anulus femoralis. Selanjutnya, isi hernia masuk ke dalam kanalis femoralis yang berbentuk corong sejajar dena v.femoralis sepanjang kurang lebih 2cm dan keluar pada fosa ovalis di lipat paha.
Batas-batas regio hernia femoralis : • Kranioventral : lig. Inguinalis • Kaudodorsal : lig.leopektinale • Lateral : v.femoralis • Medual : lig.lakunare gimbernati
2-anulus femoralis; 3-lig lacunare;4-lig inguinale; 5- a. et v. femoralis; 6-v. saphena magna; 7-cornu inferios; 8-margo falciformis; 9-cornu superius; 10- arcus ileopectineus; 11-m. psoas major ;12- m. iliacos.
Kanalis femoralis terletak dimedial dari vena vemoralis didalam lakuna vasorum, dorsal dari ligamnetum inguinalis, tempat vena safena bermuara didalam vena femoralis. Foramen ini sempit dan dibatasi oleh tepi yang keras dan tajam. Batas kranioventral dibentuk oleh ligamen inguinalis, kaudodorsal oleh pinggir os pubis dari ligamen iliopektineale (ligamen cooper), sebelah lateral oleh vena femoralis, dan disebelah medial oleh ligamen lakunare gimbenarti.
PATOFISIOLOGI Peningkatan tekanan intraabdomen mendorong lemak preperitoneal ke dalam kanalis femoralis, terjadi penonjolan jaringan preperitoneal ke dalam kanalis femoralis Penonjolan semakin besar, menjadi pembuka jalan terjadinya hernia. ,diikuti permulaan hernia
isi hernia tercekik oleh cincin hernia sehingga terjadi hernia strangulata yang menimbiulkan gejala obstruksi usus. Bila cincicn hernia sempit, kurang elastis, atau lebih kaku jepitan parsial.
Jepitan cincin hernia perfusi jaringan isi hernia menurun hernia menjadi nekrosis dan kantong hernia akan berisi transudat beruapa cairan serosanguinis. Kalau sis hernia terdiri atas usus, dapat terjadi perforasi yang akhirnya dapat menimbulkan abses lokal, fistel atau peritonitis jika terjadi hubungn dengan rongga perut.
Jika isi hernia terdiri atas usus, dapat terjadi : 1) Strangulasi (penyumbatan aliran darah) 2) Gangguan perfusi jaringan 3) Perforasi usus 4) Abses lokal 5) Fistel 6) Peritonitis
MANIFESTASI KLINIS kadang tidak menimbulkan gejala. beberapa gejala yaitu: 1. adanya tonjolan dipaha bagian atas sebelah pangkal paha, nyeri pada benjolan dipaha 2. ketidaknyamanan pangkal paha yang lebih buruk ketika berdiri dan mengangkat benda berat
PX FISIK • Inspeksi : terlihat penonjolan abnormal pada lipatan paha. Apabila tidak terlihat dan terdapat adanya riwayat penonjolan, maka pemeriksaan sederhana pasien untuk melakukan aktivitas peningkatan intra abdominal, seperti mengedan, batuk untuk menilai adanya penonjolan pada lipatan paha. • Palpasi : nyeri tekan pada lipatan paha dan paha atas, benjolan lunak di benjolan dibawah ligamentum inguinal
• Pemeriksaan Ziemen Test : 1. Posisi berbaring, bila ada benjolan masukkan dulu (biasanya oleh penderita). 2. Hernia kanan diperiksa dengan tangan kanan. 3. Penderita disuruh batuk bila rangsangan pada : jari ke 2 : Hernia Inguinalis Lateralis. jari ke 3 : hernia Ingunalis Medialis. jari ke 4 : Hernia Femoralis.
CT SCAN
Femoral hernia with localized sac and venous compression in 82-year-old woman.
PENATALAKSANAAN 1. konservatif 2. definitif PENGOBATAN KONSERVATIF Terbatas pada tindakan melakukan reposisi dan pemakaian penyangga atau penunjang untuk mempertahankan isi hernia yang telah di reposisi.
Pada herniotomi dilakukan pembebasan kantong hernia sampai ke lehernya, kantong dibuka, dan isi hernia dibebaskan kalau ada perlekatan, kemudian direposisi. Kantong hernia dijahit ikat setinggi mungkin lalu dipotong.
Pada hernioplastik dilakukan tindakan memperkecil anulus inginalis internus dan memperkuat dinding belakang kanalis inguinalis. Dikenal berbagai metode hernioplastik, seperti memperkecil anulus inguinalis internus dengan jahitan menutup, dan memperkuat fasia transversa, dan menjahitkan pertemuan m.transversus internus abdominis dengan m.oblikus internus abdominis yang dikenal dengan nama conjoint tendon ke ligamentum inguinale Poupart menurut metode Bassini. Metode ini memperbaiki orifisium miopektineal, superior dari ligamentum inguinalis, yaitu anulus profunda dan segitiga Hesselbach, sehingga dapat diterapkan baik pada hernia direk maupun indirek.