G ood ood Ag ri cultur cultur P rocedu rocedurr (GAP) Persiapan Lahan (Pengolahan tanah dan Persiapan Bahan Tanam) : 1. Pengolahan tanah a. Sanitasi Sebelum ditanam, lahan harus dibersihkan dari segala sesuatu yang dapat mengganggu pertumbuhan tanaman agar diperolah lahan yang siap ditanami dan terbebas dari gangguan fisik (batu-batuan, sampah, dll) maupun biologis (gulma atau sisa-sisa tanaman).
Pak Pomo Persiapan lahan dan pengolahan tanah :
a. Sanitasi Persiapan lahan dilakukan diakhir musim panas dengan diawali pembersihan lahan dari rumput liar dan sisa tanaman sebelumnya
b. Pembajakan Pembajakan tanah dengan cara dicangkul.
b. Pembajakan c. Pemupukan dan pemberian pestisida Pengolahan tanah dilakukandengan cara mencangkul Lahan yang sudah gembur kemudian diberikan atau membajak tanah sedalam 30 cm sampai pupuk kandang (8-10 ton/800 ton/800 meter), pupuk ZA (150 gembur.Lahan dibiarkan slama 15 hari untuk kg/800 meter), dan pupuk SP36 (200 kg/800 meter). memperbaiki keadaan tata udara dan aerasi tanah serta Selain penambahan pupuk, tanah juga dibeikan obat menghilangkan gas-gas beracun.Tanah dicangkul anti orong-orong untuk mencegah rusaknya umbi kembali sampai benar-benar gembur, kemudian kentang dan busuk akibat serangan hama orongdiratakan. orong.
c. Pembuatan Parit dan Garitan d. Pembuatan Bedengan Pengolahan tanah, pembuatan parit dan garitan adalah Tanah yang sudah diberi pupuk selanjutnya di buat membuat lahan pertanaman menjadi siap tanam, bedengan-bedengan dengan tinggi ± 25 cm dan lebar dengan cara mengolah tanah sampai gembur dan ± 60 cm. Panjang bedengan yang dibuat diratakan, membuat parit dan garitan dengan bentuk menyesuaikan dengan kondisi lahan dan jarak antar membujur (disesuaikan dengan denah/letak lahan) dan bedengan ± 40 cm. Jarak ant ar bedengan dibuat rata dengan arah datangnya sinar matahari (Adhitya, dkk., agar air hujan dapat mengalir dan tidak menggenangi 2015). Membuat garitan dengan kedalaman ± 7-10 cm, bedengan. dengan jarak antar garitan sekitar 70-80 cm.
Persiapan lahan dan pengolahan tanah:
a. b. c. d. e. f. g.
Sanitasi Pembajakan Pemupukan Dasar Pemberian Bedengan Pembuatan Mulsa Pembuatan Parit dan Garit Pemberian Tanaman Penguat Pematang
1. Persiapan bahan tanam
d. Pemberian tanaman penguat pematang. Bila lahan berupa lahan lereng, maka harus ada perlakuan lain, semisal dengan penanaman pohon penguat pematang.
e. Pemupukan Dasar Pupuk Kandang
e. Pemberian mulsa Apabila bedengan sudah siap, maka selanjutnya bedengan dit utup dengan plastik mulsa. Mulsa yang sudah dipasang pada bedengan kemudian dilubangi menggunakan alat pelubang dengan pola zig zag dan jarak ± 30 cm. Setelah bedengan siap maka bedengan didiamkan selama 10 hari.
(Pupuk Organik) Bokasi 7-10 ton/ha atau Kotoran ayam 15-20 ton/ha atau Kotoran Sapi 20-30 ton/ha. Pupuk Sintetis: Urea 217-326 kg/ha atau ZA 476-714 kg/ha, SP-36 416-555kg/ha, KCL 166-250 kg/ha
Persiapan bahan tanam Varietas yang dianjurkan dalam penanaman tanaman kentangadalah Granola, Atlantik, Manohara, Krespo, atau varietas lainnya yang tahan terhadap penyakit busuk daun/layu bakteri. Kebutuhan umbi untuk luas tanam satu hektar sekitar 1200 kg (ukuran umbisekitar 30 g/knol). Sebelum ditanam, benih yang akan
digunakan harus disiapkan dan berasal dari benih yang bermutu dan varietas unggul, hal ini bertujuan agar benih yang ditanam jelas varietasnya, memiliki tingkat keseragaman yang tinggi, berproduktivitas tinggi dan sehat.
Persiapan Bahan Tanam: Bahan tanam yang akan digunakan oleh Bapak Pomo diperoleh dari pemodal/pemberi bibit yang berada didaerah Ngablak, Kopeng, Jawa Tengah. Bibit kentang yang diberi dari pemodal bervarietas Atlantik dengan kondisi sudah siap tanam, utuh, bebas penyakit, dan sudah bertunas lebih 2 cm. Oleh karena itu, saat lahan sudah diolah maka bibit kentang tersebut langsung ditanam. Apabila dalam bibit terdapat lebih dari satu tunas, maka tunas tersebut dipisahkan.
Penanaman kentang dilakukan pada awal musim penghujan. Bibit kentang ditanam dengan kedalaman a. Jarak tanam ± 4 cm. Namun apabila terdapat tunas yang kurang Alat penentu jarak tanam dapat menggunakan belahan dari 2 cm, maka ditanam dengan ditutup tanah bambu yang ditandai atau menggunakan roda berjari setebal 5 cm. Penanaman dilakukan dengan dengan jarak 30 – 40 cm. menyesuaikan lubang pada plastik mulsa yang sudah b. Pupuk organik ditempatkan diantara benih dibuat berdasarkan jarak tanam. yang telah diletakkan di dalam garitan. c. Pupuk kimia diletakkan di atas pupuk organik. d. Benih diletakkan diantara pupuk dengan posisi tunas menghadap ke atas dan tidak boleh menyentuh pupuk secara langsung (benih sebar sebanyak 1.200-1.500 kg/ha). e. Salanjutnya benih dan pupuk ditimbun (disaeur) dengan tanah sehingga membentuk guludan dengan tinggi ± 10 cm dari permukaan tanah. Penanaman dan Sistem Tanam
Pemeliharaan : a. Penyiraman Air irigasi diberikan pada lahan pertanaman bila pertanamandilakukan pada musim kemarau. Pada prinsipnya air irigasi diberikan hanya untuk menjaga kelembaban tanah, terutama dalam proses penyerapan unsur hara. Penyaluran air dapat menggunakan pompa air dan dialirkan dengan menggunakan selang ke areal pertanaman (sistem leb/geledeg) atau menggunakan sprinkle. Pengairan penting pada awal pertumbuhan
a. Penyiangan Dalam budidaya kentang dilahan Bapak Pomo, jarang dilakukan penyiangan. Hal ini dikarenakan lahan sudah tertutup oleh mulsa plastik sehingga gulma yang tumbuh disekitar tanam hanya sedikit, melainkan gulma banyak yang tumbuh pada jarak antar bedengan.
b. Pengairan Penyiraman dilakukan
apabila
tanah
disekitar
a. b. c. d. e. f.
Penyiangan Pengairan Pemupukan Susulan Pemasangan Ajir Penyulaman Pengendalian Hama Penyakit g. Pembubunan
dan
agar pertumbuhanvegetatif maksimum.
b. Penyulaman Untuk mengganti bibit yang rusak.
tanaman terlihat kering. Sumber air yang digunakan apa bila ketika musim penghujan adalah air hujan dan apabila musim kemarau dengan menggunakan air yang berasal dari Air PAM.
c. Pemupukan susulan Dalam observasi dilahan Bapak Pomo, tidak c. Pembumbunan dilakukan pemupukan susulan. Hal ini dikarenakan, ncangkul tanah diantara guludan (parit) kemudian dinaike atas guludan sebelah kanan dan dengan jumlah dosis yang telah diberikan pada awal Pembumbunan II dilakukan pada tanaman kentang pemupukan mampu mencukupi kebutuhan hara bagi tanaman kentang dalam satu kali panen. umur 35-40 HST.
d. Pemasangan ajir d. Penyiangan Ajir atau tongkat untuk merambatnya tanaman Penyiangan dilakukan dengan membersihkan areal berasal dari bambu dengan tinggi 60 cm. pertanaman dari gulma, tanaman pengganggu lainnya Pemasangan ajir dilakukan pada umur 15-20 hari dan tanaman yang sakit, penyiangan dapat dilakukan dengan menancapkan diarea tanaman dengan jarak 5 pada saat tanaman berumur 20 – 30 HST. Gulma dan 8 cm dari tanaman. Hal ini agar ajir yang dipasang tanaman pengganggu hasil penyiangan dapat tidak memutus atau merusak akar tanaman. dibenamkan diantara guludan.
e. Penyulaman e. Pemupukan Susulan Penyulaman dilakukan bersamaan dengan Taburkan pupuk susulan disekitar tanaman kentang pemasangan ajir. Penyulaman dilakukan pada bibit pada umur 20-35 HST dengan dosis 5-10 gr pupuk yang mati atau abnormali. susulan (pupuk campuran) per tanaman kentang.
f. Pemasangan Ajir Ajir/turus adalah tiang bambu sebagai penyangga tanaman, tujuanpenggunaan ajir/ turus ini adalah agar pertanaman mendapatsinar matahari yang optimal dan tidak rubuh.Pembuatan ajir/ turus bisa dibuat dari
f. Pengendalian hama dan penyakit Kutu Daun dan Ulat Tanah Hama ini akan menyerang daun tanaman kentang sehingga daun menjadi rusak , keriput, pertumbuhan
bambu yang dibelah dengan ukuran panjang 70 – 80 cm dengan lebar 2-3 cm. Pemasangan ajir/turus dilakukan dengan cara ditancapkan berjarak ± 5 cm dari tanaman kemudian antara ajir/ turus dengan tanaman diikat menggunakan tali plastik. Ajir/ turus yang dipasang tidak boleh melukai dan mengganggu pertumbuhan umbi.
terhambat, daun gugur, dan akibatnya produksi tanaman kentang menurun. Hal ini dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida pada daun seperti Pestona. Orong-orong
Hama ini akan menyerang umbi di lahan, akar, tunas muda dan tanaman muda. Hal ini dapat diatasi dengan pengocoran atau pemberian Pestona ke tanah.
g.Pengendalian hama dan penyakit
dikendalikan dengan tetap mengikuti petunjuk pakai produk pestisida.
Penggerek Umbi
Hama ini akan menyerang daun sehingga daun berwarna merah tua dan terlihat benang berwarna kelabu yang merupakan pembungkus ulat. Hal ini dapat diatasi dengan penyemprotan insektisida pada daun seperti Pestona.
Jamur
Penyakit jamur pada kentang akan menyerng umbi yang menyebabkan umbi busuk dan tanaman akan layu. Pencegahan yang dilakukan untuk mengatasi serangan penyaki ini adalah dengan memberikan Natural Glio
Panen
Kentang varietas Atlantik dapat dipanen setelah berumur 62 hari setelah tanam. Pemanenan dilakukan
dengan cara mencabut umbi kentang dari dalam tanah secara perlahan-lahan dan membuat lubang disekitar perakaran tanaman dengan menggunakan garu kecil atau cetok. Pasca Panen
Kentang yang sudah dipanen kemudian dilakukan penyortiran dengan memisahkan kentang berdasarkan besar kecilnya ukuran dan bagus jeleknya kondisi kentang. Kentang yang sudah tersortir kemudian dikumpulakan pada keranjang bambu yang kemudian disetor kepada pemodal/pemberi bibit.