3.
Faktor predisposisi : a.
faktor resiko biologis yang tidak dapat diubah : usia lebih dari 40 tahun
-
jenis kelamin : insiden pada pria tinggi, sedangkan
-
pada wanita meningkat setelah menopause -
hereditas
-
Ras : lebih tinggi insiden pada kulit hitam.
b.
Faktor resiko yang dapat diubah : Mayor :
hiperlipidemia
hipertensi
Merokok
Diabetes
Obesitas
Diet tinggi lemak jenuh, kalori Minor:
Inaktifitas fisik
Pola kepribadian tipe A (emosional, agresif,
ambisius, kompetitif).
Stress psikologis berlebihan (kasuari, 2002) 2002 )
TANDA DAN GEJALA Tanda dan gejala infark miokard adalah : 1. Nyeri : a. Nyer Nyerii dada dada yang yang terja terjadi di secara secara mendad mendadak ak dan terusterus-me mene nerus rus tidak mereda, biasanya diatas region sternal bawah dan abdomen bagian atas, ini merupakan gejala utama. b. Kepar Keparaha ahan n nyeri nyeri dapa dapatt meni meningk ngkat at seca secaara ara mene menetap tap samp sampai ai nyeri tidak tertahankan lagi. c. Nyeri Nyeri tersebut tersebut sangat sangat sakit, sakit, seperti seperti tertusuk-t tertusuk-tusuk usuk yang yang dapat dapat menjalar ke bahu dan terus ke bawah menuju lengan (biasanya lengan kiri). d. Nyeri Nyeri mulai mulai secara sponta spontan n (tidak terjadi terjadi setelah setelah kegiat kegiatan an atau gangguan emosional), menetap selama beberapa jam atau hari, dan tidak hilang dengan bantuan istirahat atau nitrogliserin (NTG).
2
e. Nyeri Nyeri dapat dapat menjala menjalarr ke arah arah rahan rahang g dan dan leher. leher. f. Nyer Nyerii seri sering ng dise disert rtai ai denga engan n sesa sesak k nafa nafas, s, puc pucat, at, dingi ingin, n, diaforesis berat, pening atau kepala terasa melayang dan mual muntah. g. Pasi Pasien en denga dengan n diabet diabetes es melit melitus us tidak tidak akan akan meng mengala alami mi nyeri nyeri yang yang heba hebatt karen karena a neuro neuropa pati ti yang yang meny menyert ertai ai diabe diabetes tes dapat dapat mengganggu neuroreseptor (mengumpulkan pengalaman nyeri).
Laboratorium
2.
Pemeriksaan Enzim jantung : a.
CPK-MB/CPK
Isoenzim yang ditemukan pada otot jantung meningkat antara 4-6 jam, memuncak memuncak dalam 12-24 jam, kembali normal dalam 3648 jam. b.
LDH/HBDH
Meningkat dalam 12-24 jam dam memakan waktu lama untuk kembali normal c.
AST/SGOT
Mening Meningkat kat ( kuran kurang g nyata nyata/kh /khusu usus s ) terja terjadi di dalam dalam 6-12 6-12 jam, jam, memuncak dalam 24 jam, kembali normal dalam 3 atau 4 hari
3.
EKG
Perubahan EKG yang terjadi pada fase awal adanya gelombang T tinggi dan simetris. Setelah ini terdapat elevasi segmen ST.Perubahan yang terjadi kemudian ialah adanya gelombang Q/QS yang menandakan adanya nekrosis. Skor nyeri menurut White : 0
= tidak mengalami
nyeri 1
= nyeri pada satu
sisi tanpa menggangu aktifitas 2
= nyeri lebih pada
satu satu temp tempat at dan dan meng mengaki akiba batk tkan an terga tergang nggun gunya ya aktif aktifita itas, s, mislnya mislnya kesulit kesulitan an bangun bangun dari tempat tempat tidur, tidur, sulit sulit menekuk menekuk kepala dan lainnya.
3
PATHWAYS
Aterosklerosis Trombosis Konstriksi arteri koronaria
Aliran darah ke jantung menurun
Oksigen dan nutrisi turun
Jaringan Miocard Iskemik
Nekrose lebih dari 30 menit
Supply dan kebutuhan oksigen ke jantung tidak seimbang
Supply Oksigen ke Miocard turun
Metabolisme an aerob
Kerusakan pertukaran gas
Seluler hipoksia
Timbunan asam laktat meningkat
nyeri
Fatique
Cemas
Integritas membran sel berubah
Kontraktilitas turun
Intoleransi aktifitas
COP turun
Gangguan perfusi jaringan
Resiko penurunan curah jantung
Kegagalan pompa jantung
Gagal jantung
Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler
4
B.
PEMERIKSAAN PENUNJANG 1.
EKG
Untuk mengetahui fungsi jantung : T. Inverted, ST depresi, Q. patologis 2.
Enzim Jantung.
CPKMB, LDH, AST 3.
Elektrolit.
Ketidakseimbangan dapat mempengaruhi konduksi dan kontraktilitas, missal hipokalemi, hiperkalemi 4.
Sel darah putih
Leukosit ( 10.000 – 20.000 ) biasanya tampak pada hari ke-2 setelah IMA berhubungan dengan proses inflamasi 5.
Kecepatan sedimentasi
Meningkat pada ke-2 dan ke-3 setelah AMI , menunjukkan inflamasi. 6.
Kimia
Mungkin Mungkin normal, normal, tergantu tergantung ng abnorma abnormalita litas s fungsi fungsi atau atau perfusi perfusi organ organ akut atau kronis 7.
GDA
Dapat Dapat menunju menunjukka kkan n hypoksia hypoksia atau proses proses penyakit penyakit paru akut atau atau kronis. 8.
Kole oleste sterol rol ata atau Trigli iglise serrida ida serum rum
Meningkat, menunjukkan arteriosclerosis sebagai penyebab AMI. 9.
Foto dada
Mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK atau aneurisma ventrikuler. 10.
Ekokardiogram
Dilakuka Dilakukan n untuk untuk menentu menentukan kan dimensi dimensi serambi serambi,, gerakan gerakan katup katup atau dinding ventrikuler dan konfigurasi atau fungsi katup. 11. 11.
Pemer emerik iksa saan an penc pencit itra raan an nukli uklir r a.
Talium : me mengevaluasi al aliran da darah miocardia da dan status
sel miocardia missal lokasi atau luasnya IMA b.
Technetium : te terkumpul da dalam se sel is iskemi di di se sekitar ar area
nekrotik
5
12. 12.
Penci encitr traa aan n dar dara ah jan jantu tung ng (MUG (MUGA) A)
Menge Mengeva valua luasi si penam penampil pilan an ventri ventrike kell khus khusus us dan dan umum umum,, gerak gerakan an dinding regional dan fraksi ejeksi (aliran darah)
13.
Angiografi ko koroner
Menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner. Biasanya dilak dilakuka ukan n sehu sehubu bunga ngan n denga dengan n peng penguk ukura uran n tekan tekanan an seram serambi bi dan dan mengkaji mengkaji fungsi fungsi ventrik ventrikel el kiri (fraksi (fraksi ejeksi) ejeksi).. Prosed Prosedur ur tidak tidak selalu selalu dilakukan pad fase AMI kecuali mendekati bedah jantung angioplasty atau emergensi. 14. 14.
Digi Digita tall subt subtra raks ksio ion n angi angiog ogra rafi fi (PSA (PSA))
Teknik yang digunakan untuk menggambarkan 15. 15.
Nuk Nuklear lear Mag Magneti netic c Res Reso onanc nance e (NM (NMR) R)
Memungkinkan visualisasi aliran darah, serambi jantung atau katup ventrikel, lesivaskuler, pembentukan plak, area nekrosis atau infark dan bekuan darah. 16.
Tes stress olah raga
Menentukan respon kardiovaskuler terhadap aktifitas atau sering dilakukan sehubungan dengan pencitraan talium pada fase penyembuhan.
C.
PENATALAKSANAAN 1.
Rawat ICCU, puasa 8 jam
2.
Tirah baring, posisi semi fowler.
3.
Monitor EKG
4.
Infus D5% 10 – 12 tetes/ menit
5.
Oksigen 2 – 4 lt/menit
6.
Analgesik : morphin 5 mg atau petidin 25 – 50 mg
7.
Obat sedatif : diazepam 2 – 5 mg
8.
Bowel care : laksadin
9.
Antikoagulan : heparin tiap 4 – 6 jam /infus
10.
Diet rendah kalori da dan mudah dicerna
11.
Psikoterapi un untuk me mengurangi ce cemas
6
D.
PENGKAJIAN PRIMER 1.
Airways -
Sumbatan atau penumpukan secret
-
Wheezing atau krekles
2.
Breathing
-
Sesak dengan aktifitas ringan atau istirahat
-
RR lebih dari 24 kali/menit, irama ireguler dangkal
-
Ronchi, krekles
-
Ekspansi dada tidak penuh
-
Penggunaan otot bantu nafas
3.
Circulation
-
Nadi lemah , tidak teratur
-
Takikardi
-
TD meningkat / menurun
-
Edema
-
Gelisah
-
Akral dingin
-
Kulit pucat, sianosis
-
Output urine menurun
PENGKAJIAN SEKUNDER. 1. Aktifi tifittas Gejala : -
Kelemahan
-
Kelelahan
-
Tidak dapat tidur
-
Pola hidup menetap
-
Jadwal olah raga tidak teratur
Tanda : -
Takikardi
-
Dispnea pada istirahat atau aktifitas
2. Sirku irkula lasi si
7
Gejala Gejala : riwayat riwayat IMA sebelumn sebelumnya, ya, penyak penyakit it arteri arteri koroner koroner,, masalah masalah tekanan darah, diabetes mellitus. Tanda : -
Tekanan darah Dapat normal / naik / turun Perubahan postural dicatat dari tidur sampai duduk atau berdiri
-
Nadi Dapat normal , penuh atau tidak kuat atau lemah / kuat kualitasnya dengan pengisian kapiler lambat, tidak teratus (disritmia)
-
Bunyi jantung Bunyi jantung ekstra : S3 atau S4 mungkin menunjukkan gagal jantung atau penurunan kontraktilits atau komplain ventrikel
-
Murmur Bila ada menunjukkan gagal katup atau disfungsi otot jantung
-
Friksi ; dicurigai Perikarditis
-
Irama jantung dapat teratur atau tidak teratur
-
Edema Dist Disten ensi si vena vena jugu jugule ler, r, edema dema dep depende endent nt , peri perife fer, r, edem edema a umum,krekles mungkin ada dengan gagal jantung atau ventrikel
-
Warna Pucat atau sianosis, kuku datar , pada membran mukossa atau bibir
3. Inte Integr grit itas as ego ego Gejala Gejala : menya menyangka ngkall gejala gejala penting penting atau atau adanya adanya kondisi kondisi takut takut mati, mati, pera perasa saan an ajal ajal suda sudah h deka dekat, t, mara marah h pada pada peny penyak akit it atau atau perawatan, khawatir tentang keuangan , kerja , keluarga Tanda : menoleh, menyangkal, cemas, kurang kontak mata, gelisah, marah, marah, perilak perilaku u menyera menyerang, ng, focus focus pada pada diri sendiri sendiri,, koma koma nyeri 4. Elim limina inasi Tanda : normal, bunyi usus menurun. 5. Maka Makana nan n atau atau cai caira ran n Gejala : mual, anoreksia, bersendawa, nyeri ulu hati atau terbakar Tanda Tanda : penuru penuruna nan n turgor turgor kulit kulit,, kulit kulit kering kering,, berke berkerin ringat gat,, munta muntah, h, perubahan berat badan
8
6. Hygiene Gejala atau tanda : lesulitan melakukan tugas perawatan 7. Neur Neuros osen ens sori ori Gejala : pusing, berdenyut berdenyut selama tidur atau saat bangun (duduk atau istrahat ) Tanda : perubahan mental, kelemahan 8. Nyeri Nyeri atau ketidak ketidaknya nyamana manan n Gejala : -
Nyeri
dada
yang
timb imbulny lnya
mend endadak
(dapat
atau
tidak dak
berhubungan dengan aktifitas ), tidak hilang dengan istirahat atau nitrogliserin (meskipun kebanyakan nyeri dalam dan viseral) -
Lokasi : Tipikal pada dada anterior, substernal , prekordial, dapat menyebar ke tang tangan, an, ranh ranhang ang,, waja wajah. h. Tida Tidak k terten tertentu tu lokas lokasiny inya a seper seperti ti epigastrium, siku, rahang, abdomen, punggung, leher.
-
Kualitas
:
“Crushing ”, menyempit, berat, menetap, tertekan, seperti dapat dilihat . -
Intensitas : Biasanya 10(pada skala 1 -10), mungkin pengalaman nyeri paling buruk yang pernah dialami.
-
Catatan Catatan
: nyeri mungkin mungkin tidak tidak ada pada pasien pasien pasca pasca operasi, operasi, diabetes mellitus , hipertensi, lansia
9. Pern Pernaf afas asan an:: Gejala : -
dispnea tanpa atau dengan kerja
-
dispnea nocturnal
-
batuk dengan atau tanpa produksi sputum
-
riwayat merokok, penyakit pernafasan kronis.
Tanda : -
peningkatan frekuensi pernafasan
-
nafas sesak / kuat
-
pucat, sianosis
-
bunyi nafas ( bersih, krekles, mengi ), sputum
10.Interkasi 10. Interkasi social social
9
Gejala : -
Stress
-
Kesu Kesuli lita tan n kopi koping ng den dengan gan stre stress ssor or yang yang ada ada miss missal al :
penyakit, perawatan di RS Tanda : -
Kesulitan istirahat dengan tenang
-
Respon terlalu emosi ( marah terus-menerus, takut )
-
Menarik diri
DIAGNOSA KEPERAWATAN DAN INTERVENSI 1. Nyeri berhubun berhubungan gan dengan dengan iskemia iskemia jaringan jaringan sekunder sekunder terhadap terhadap sumbatan sumbatan arteri ditandai dengan :
nyeri dada dengan / tanpa penyebaran
wajah meringis
gelisah
delirium
perubahan nadi, tekanan darah.
Tujuan : S
Nyeri berkurang setelah dilakukan tindakan perawatan selama di R Kriteria Hasil:
Nyeri dada berkurang misalnya dari skala 3 ke 2, atau dari 2 ke 1
ekpresi wajah rileks / tenang, tak tegang
tidak gelisah
nadi 60-100 x / menit,
TD 120/ 80 mmHg Intervensi :
Observasi Observasi karakteristik, karakteristik, lokasi, lokasi, waktu, dan perjalanan perjalanan rasa nyeri nyeri dada tersebut.
Anjurkan Anjurkan pada klien klien menghentikan menghentikan aktifitas aktifitas selama selama ada serangan serangan dan istirahat.
Bantu Bantu klien klien
melak melakuk ukan an tehni tehnik k relak relaksa sasi, si, mis nafas nafas dalam, dalam, peril perilak aku u
distraksi, visualisasi, atau bimbingan imajinasi.
Pertahankan Olsigenasi dengan bikanul contohnya ( 2-4 L/ menit menit )
Monitor tanda-tanda vital ( Nadi & tekanan darah ) tiap dua jam.
10
Kolaborasi dengan tim kesehatan dalam pemberian analgetik.
2. Gangguan Gangguan perfusi perfusi jaringan jaringan berhubunga berhubungan n dengan , iskemik, iskemik, kerusakan kerusakan otot otot jantung jantung,, penyem penyempita pitan n / penyumba penyumbatan tan pembulu pembuluh h darah darah arteri arteri koronar koronaria ia ditandai dengan :
Daerah perifer dingin
EKG elevasi segmen ST & Q patologis pada lead tertentu
RR lebih dari 24 x/ menit
Kapiler refill Lebih dari 3 detik
Nyeri dada
Gambaran foto torak terdpat pembesaran jantung & kongestif paru ( tidak selalu )
HR lebih dari 100 x/menit, TD > 120/80AGD dengan : pa O 2 < 80 mmHg, pa Co 2 > 45 mmHg dan Saturasi < 80 mmHg
Nadi lebih dari 100 x/ menit
Terjadi peningkatan enzim jantung yaitu CK, AST, LDL/HDL
Tujuan :
Gangguan Gangguan perfusi jaringan berkurang berkurang / tidak tidak meluas selama selama dilakukan dilakukan tindakan perawatan di RS. Kriteria Hasil:
Daerah perifer hangat
tak sianosis
gambaran EKG tak menunjukan perluasan infark
RR 16-24 x/ menit
tak terdapat clubbing finger
kapiler refill 3-5 detik
nadi 60-100x / menit
TD 120/80 mmHg Intervensi :
Monitor Frekuensi dan irama jantung
Observasi perubahan status mental
Observasi warna dan suhu kulit / membran mukosa
Ukur haluaran urin dan catat berat jenisnya
11
Kolaborasi : Berikan cairan IV l sesuai indikasi
Pantau Pemeriksaan diagnostik / dan laboratorium mis EKG, elektrolit , GDA( Pa O 2, Pa CO2 dan saturasi O 2 ). Dan Pemberian oksigen
3. Resi Resiko ko keleb kelebiha ihan n volum volume e cairan cairan ekstr ekstrava avask skule ulerr berhu berhubun bunga gan n deng dengan an penurunan perfusi ginjal, peningkatan natrium / retensi air , peningkatan tekanan hidrostatik, penurunan protein plasma. Tujuan :
Keseim Keseimbang bangan an volume cairan cairan dapat dapat dipertahank dipertahankan an
selama selama dilakukan dilakukan
tindakan keperawatan selama di RS Kriteria Hasil :
tekanan darah dalam batas normal
tak ada distensi vena perifer/ vena dan edema dependen
paru bersih
berat badan ideal ( BB ideal TB –100 ± 10 %) Intervensi :
Ukur Ukur masu masuka kan n / halu haluar aran an,, cata catatt penu penuru runa nan n , peng pengel elua uara ran, n, sifa sifatt konsentrasi, hitung keseimbangan cairan
Observasi adanya oedema dependen
Timbang BB tiap hari
Pertaha Pertahankan nkan masuka masukan n
total total caiaran caiaran 2000 2000 ml/24 jam dalam toleransi toleransi
kardiovaskuler
Kolaborasi : pemberian diet rendah natrium, berikan diuetik.
ANALISA DATA No 1
Data •
Penyebab Iskemik,
DO : klien mengatakan sesak, tangannya terasa dingin dan membiru.
•
DO :
RR lebih dari 24 x/ menit
Kapiler refill Lebih dari 3 detik
12
Masalah Gangguan perfusi jaringan
2
Nyeri dada
HR lebih dari 100 x/menit,
•
DO : klie klien n meng mengat atak akan an
Iskemi jaringan
nyeri dada dengan / tanpa
skunder
nyeri
penyebaran. •
DS :
wajah meringis skala 3
gelisah
delirium
perubahan nadi 60-100 x / menit,
3
teka tekana nan n dara darah h nadi nadi TD
•
120/ 80 mmHg DO : klie klien n meng mengat atak akan an BAK BAK
tida tidak k
lanc lancar ar,,
penurunan perfusi
klie klien n
ginjal
juga juga merasa merasa BB semakin semakin bertambah. •
DO :
distensi vena perifer/ vena
edema dependen
BB klien bertambah bertambah sekitar 3 kg dari sebelumnya.
Rencana Asuhan Keperawatan
13
Resiko kelebihan volume cairan ekstravaskuler
No 1
Diagnosa Gangguan perfusi
jaringan b.d iskemik
tangannya terasa dingin dan membiru,
perifer
d.d klien mengatakan sesak,
Tujuan Daerah
hangat
tak sianosis
gambaran
RR lebih dari 24 x/
EKG
menit, Kapiler refill
menunjukan
Lebih dari 3 detik,
perluasan
tak
x/menit.
tak tak
terd terdap apat at
finger
kapiler kapiler refill refill 3-5 detik
nadi 60-100x / menit
TD
120/80
mmHg
jaringan skunder
Ny Nyeri eri
misalnya dari
mengatakan
skala 3 ke 2,
nyeri dada
atau dari 2 ke
dengan / tanpa
1
penyebaran,
ekpresi
skala 3, gelisah,
wajah
delirium,
rileks
perubahan nadi
tena tenang ng,,
60-100 x / menit,
tegang
tekanan darah nadi TD 120/ 80 mmHg
dada dada
berkurang
d.d klien
wajah meringis
status status
Observ Observasi asi warna warna dan dan suhu suhu kul kulit / membran mukosa
Ukur haluaran urin dan catat berat jenisnya
RR 16-24 x/
clubbing
Nyeri b.d Iskemi
Rasional Untuk mengetahui kondisi irama jantung. Perfusi serebral langsung berhubungan dengan curah jantung Vasokontriksi sisitemik diakibatkan oleh penurunan curah jantung.
menit
2
Observasi perubahan perubahan mental
infark
Nyeri dada, HR lebih dari 100
Intervensi Monitor Frekuensi da n irama jantung
/ tak
tidak gelisah
nadi nadi 60-1 60-100 00 x / menit,
TD 120/ 120/ 80 mmHg
14
Penurunan / pemasukan terus menerus dapat mengakibatkan penurunan volume sirkulasi. : Untuk Kolaborasi Berikan cairan IV menghindari l sesuai indikasi terjadinya penumpukkan cairan atau udema. Observasi Nyeri karakteristik, sebagai lokasi lokasi,, waktu, waktu, dan pengalama perja perjalan lanan an rasa rasa n subyektif nyeri dada dan dan haru haruss tersebut. digambark an oleh pa da Anjurkan sipasien. klien Pernapasan menghentikan akti aktiffitas itas sel selama ama mungkin ada ada sera serang ngan an dan meningkat istirahat. sebagai akibat nyeri. klien Bantu melaku melakukan kan tehnik tehnik relaksasi, mis nafas Membantu dala dalam m, peri perila laku ku dalam distraksi, penurunan visu visual alis isas asi, i, atau atau persepsi / bimbingan respon nyeri. imajinasi. Memberikan control situasi. Pertahankan Oksigenasi dengan bikanul bikanul contohnya contohnya Mengurangi ( 2-4 L/ menit ) ketidaknyaman an sehubungan dengan iskemia jaringan. onitor tanda Moni tanda vital ( Nadi & tekanan darah ) Untuk tiap dua jam. mengetahui keadaan umum pasien. Kolaborasi dengan tim keseha kesehatan tan dalam dalam Mengurangi pemberian rasa nyeri al etik etik asien.
1. Ganggu Gangguan an perfusi perfusi jaring jaringan an b.d iskemik iskemik d.d d.d klien klien mengatak mengatakan an sesak, sesak, tangan tangannya nya terasa dingin dan membiru, RR lebih dari 24 x/ menit, Kapiler refill Lebih dari 3 detik, Nyeri dada, HR lebih dari 100 x/menit. 2. Nyeri Nyeri b.d Iskemi Iskemi jaringa jaringan n skund skunder er d.d klien klien mengata mengataka kan n nyeri nyeri dada dada dengan dengan / tanpa penyebaran, wajah meringis skala 3, gelisah, delirium, perubahan nadi 60100 x / menit, tekanan darah nadi TD 120/ 80 mmHg 3. Resiko Resiko kelebiha kelebihan n volume cairan cairan ekstravasku ekstravaskuler ler b.d penurunan penurunan perfusi perfusi ginjal ginjal d.d klien mengatakan BAK tidak lancar, klien juga merasa BB semakin bertambah., distensi vena perifer/ perifer/ vena , edema edema dependen, dependen, BB klien klien bertambah bertambah sekitar 3 kg dari sebelumnya.
DAFTAR PUSTAKA
1. Carolyn M. Hudak. Critical Care Nursing : A Holistic Approach. Edisi
VII. Volume II. Alih Bahasa : Monica E. D Adiyanti. Jakarta : EGC ; 1997 2. Susan Martin Tucker. Patient Care Standarts. Volume 2. Jakarta :
EGC ; 1998 Carpenito. Handbook Of Nursing Diagnosis. Edisi 8. 3. Lynda Juall Carpenito. Jakarta : EGC ; 2001 Long, B.C. B.C. Essent 4. Long, Essentia iall of medi medical cal – surgi surgical cal nurs nursin ing g : A nursi nursing ng lume 2. Alih lih baha ahasa : Yayasan san IAPK. process process approach approach. Volum Bandung: IAPK Padjajaran; 1996 (Buku asli diterbitkan tahun 1989) 5. Smeltzer, S.C. & Bare, B.G. Brunner and Suddarth’s textbook of
medical – surgical nursing . 8th Edition. Alih bahasa : Waluyo, A.
Jakarta: EGC; 2000 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) 6. Corwin, E.J. Handbook of pathophysiology . Alih bahasa : Pendit,
B.U. Jakarta: EGC; 2001 (Buku asli diterbitkan tahun 1996) Price, S.A. S.A. & Wilso Wilson, n, L.M. L.M. Pathophysiolo 7. Price, Pathophysiology: gy: Clinical Clinical concept of disease processes processes. 4th Edition. Alih bahasa : Anugerah, P. Jakarta:
EGC; 1994 (Buku asli diterbitkan tahun 1992)
15
Doengoes, s, M.E., M.E., Moorhous Moorhouse, e, M.F., M.F., Geissler Geissler,, A.C. Nursin 8. Doengoe Nursing g care plans: Guidelines for planning and documenting patients care. Alih
bahasa: bahasa: Kariasa Kariasa,, I.M. Jakarta Jakarta:: EGC; EGC; 1999 1999 (Buku (Buku asli diterbitkan diterbitkan tahun 1993) Suyono no,, S, et al. al. Buku Edisi ketiga ketiga.. 9. Suyo Buku ajar ajar ilmu ilmu penya penyaki kitt dala dalam m. Edisi Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2001 10. Arif Mansjoer. Kapita Selekta Kedokteran. Jilid 1. Jakarta : Media
Aesculapius ; 2000 11. Sandra M. Nettina , Pedoman Pedoman Praktik Praktik Keperawatan Keperawatan, Jakarta, EGC,
2002 12. Kasuari,
Asuha suhan n
Kardi Kardiova ovasku skuler ler
Keper eperaw awa atan
Denga Dengan n
Siste stem
Pend Pendeka ekata tan n
Pencern ernaan
Pato Patofi fisi siol ology ogy ,
dan
Mage Magela lang ng,,
Poltekes Semarang PSIK Magelang, 2002 Heni Rokhaen Rokhaeni, i, Buku Edisii 13. Heni Buku Ajar Ajar Keperaw Keperawata atan n Kardiov Kardiovask askule uler r , Edis Pertama Pertama
Jakarta Jakarta,, Bidang Bidang Diklat Pusat Pusat Kesehatan Kesehatan Jantung Jantung Dan Dan
Pembuluh Darah Nasional Harapan Kita; 2002
16