. Frekuensi 1.
Menyikat Definisi
Gigi Standar
Standar adalah sesuatu yang dipakai contoh atau dasar yang sah bagi ukuran, takaran, timbangan. Secara luas standar didefinisikan sebagai suatu pernyataan atau harapan meng me ngen enai ai in inpu put, t, pr pros oses es,, pr prila ilaku ku,, da dan n ou outc tcom ome e pa pada da si sist stem em ke kese seha hata tan. n. Se Seca cara ra sederhana standar menyatakan apa yang kita harapkan terjadi dalam perjalanan kita untuk unt uk men mencap capai ai lay layana anan n kes keseha ehatan tan ya yang ng ber bermut mutu u tin tingg ggi. i. Sta Stand ndar ar pe penti nting ng kar karena ena mereka mer eka mer merupa upakan kan ala alatt org organi anisas sasii unt untuk uk men mener erjem jemahk ahkan an mut mutu u ke dal dalam am ist istila ilah h operas ope rasion ional al dan men menjag jaga a se setiap tiap ora orang ng dal dalam am sis sistem tem ( pas pasien ien , pe penye nyedia dia lay layana anan, n, tenaga ten aga pe pendu ndukun kung, g, pim pimpin pinan an ) aga agarr dap dapat at me mempe mperta rtangg nggung ung jaw jawabk abkan an per perann annya ya masing-masing. Standar juga membuuat organisasi dapat mengukur tingkat mutunya. Standar, indicator, indicator, batas merupakan elemen yang membuat suatu system jaminan mutu bekerja dalam suatu cara yang terukur, objektif, dan kualitatif.
Dikalangan professional layanan kesehatan, terdapat banyak definisi dan penggunaan kata “standar” . Istila Istilah h stan standar dar terka terkadan dang g digun digunakan akan untu untuk k meng menggamb gambarka arkan n prot protocol ocol,, standard operating procedurs ( S! ), spesifikasi, criteria praktik, dan pedoman praktik klinis.. !edom klinis !edoman an adala adalah h perny pernyataan ataan para ahli yang menggambar menggambarkan kan pros prosedur edur yang direko dir ekomen menda dasik sikan an ata atau u dia dianju njurka rkan n ( "dd "ddy y dan #ou #ouch, ch, $%% $%%$ $ ). !ed !edoma oman n ber berfun fungsi gsi sebagai referensi tekhnis yang dapat disesuaikan dari menggambarkan apa yang harus dan tidak bole boleh h dilak dilakukan ukan oleh peny penyedia edia layanan kesehatan kesehatan pada kondisi tertentu. tertentu. Sebuah protocol berisi persyaratan yang lebih ketat dibandingkan pedoman, misalnya protoc pro tocol ol &' unt untuk uk men menaje ajemen men kas kasus us dia diare. re. S! mer merupa upaka kan n seb sebua uah h per perny nyata atan n mengenai sebuah cara yang seharusnya dilakukan oleh staf suatu organisasi dalam melaksanakan aktifitas tertentu. esimpulannya semua itu ( pedoman, protocol, S! ) merupakan standar. da berbagai macam cara agar suatu organisasi dapat secara jelas mendef men defini inisik sikan an apa ya yang ng dih dihara arapka pkanny nnya a pad pada a * ($. ($.)) Inp Input ut ( Sum Sumber ber day daya a ), sep seprti rti material, obat-obatan, perlengkapan, tenaga + (.) !roses pemberian layanan, aktifitas, tuga tu gas s da dan n pr pros osed edur ur + ( (.) .) u utc tcom ome e yan ang g di diin ingi gink nkan an ( ha hasi sill ) da dari ri pr pro ose ses s it itu. u. ( Donabedian, $%/ ). &alupun terdapat banyak sumber mengenai berbagai standar yang saat ini digunakan untuk disesuaikan menurut kebutuhan tertentu dan adanya peningkatan minat dalam membua mem buatt sta standa ndarr pad pada a org organ anisa isasi si lay layana anan n kes keseh ehata atan, n, mas masih ih ter terdap dapat at be beber berapa apa tantangan terhadap proses ini * a. ebergantunga ebergantungan n pada criteria eksplisit. eksplisit.
Dokter, perawat, dan professional lainnya dapat menolak standar dengan alasan bahwa standar bertentangan dengan penilaian subjektif mereka yang telah terbentuk selama mereka mere ka mela melakuka kukan n prak praktik. tik. 0ebe 0eberapa rapa profe profession ssional al berp berpenda endapat pat bahw bahwa a pen pengoba gobatan tan adal ad alah ah ba bagi gian an da dari ri se seni ni,,
dan da n
bagi ba gian an da dari ri il ilmu mu pe peng nget etah ahua uan, n, se sert rta a
stan st anda dar r
mengharuskan mereka mereka mendiagnosis mendiagnosis dan memberikan pengobatan pengobatan tanpa membiarkan membiarkan mereka menggunakan penilaian profesionalnya. !rofessional lainnya merasa takut jika stan st anda darr
akan ak an di digu guna naka kan n se seba baga gaii
suat su atu u hu huku kuma man, n, un untu tuk k
meng me ngide ident ntifi ifika kasi si da dan n
menghukum profesional yang dalam pekerjaannya tidak memenuhi batasan tegas yang diteta dit etapka pkan n
dalam da lam sta standa ndar. r. Sel Selain ain itu itu,, yan yang g lai lainny nnya a mer merasa asa keb kebera eradaa daan n sta stand ndar ar
membuat praktik pengobatan seperti 1 buku petunjuk langkah-langkah pengobatan2 dan menghala meng halangi ngi kema kemampua mpuan n berk berkreat reati3itas i3itas dala dalam m mend mendiagno iagnosis sis dan men mengoba gobati ti pasi pasien. en. 4entu saj saja a ma masal salah ah lai lainny nnya a ada adalah lah sta stand ndar ar yan yang g me memili miliki ki ata atau u dia diangg nggap ap mem memilik ilikii dampak nyata yang berpengaruh pada praktik pengobatan. 'al-hal seperti itu merupakan masalah yang wajar terjadi dan mengharuskan organisasi untuk untu k meng mengatasi atasinya nya deng dengan an cara yang posi positif tif sebe sebelum lum meny menyusun usun atau mene menerapk rapkan an standar. b. 5engidentifikasi sumber daya manusia. manusia. 6isik, dan keuangan yang tepat, penyusunan atau penyesuaian standar membutuhkan waktu dan tenaga. 4erkadang hal tersebut mengharuskan organisasi mencari para ahli bidang tertentu diluar sumber daya manusia yang dimiliki organisasi tersebut. Dengan mempertimbangkan semua itu organisasi akan membutuhkan biaya tertentu yang harus die3alluasi sebelum menentukan apakah apakah upaya-upaya upaya-upaya yang dilakukan sesuai denagn denagn biaya yang dianggarkan. !roses penyusunan standar merupakan bagian penting dalam siklus perbaikan mutu. !roses itu biasanya diikuti dengan pengomunikasian standar, kemudian pemantauan kepatuhan terhadap standar melalui berbagai indicator. 5elalui proses prose s pema pemantau ntauan, an, dapa dapatt diide diidentifik ntifikasi asi kese kesenjang njangan an anta antara ra yan yang g dihar diharapkan apkan terjadi dalam dal am lay layana anan n kes keseha ehatan tan ses sesua uaii ket keteta etapa pan n sta standa ndarr dan apa ya yang ng ter terjad jadii dal dalam am kenyataan. Standar membutuhkan modifikasi, peningkatan atau pembaruan sehingga harapan organisasi terhadap mutu dapat dipenuhi. Standar harus secara periodic dinilai 3oliditas, reabilitas, kejelasan, kemudahan dalam penerapannya. !enyusunan standar adalah sebuah komponen penting dalam pendefinisian dan perbaikan mutu pelayanan. 5elalui standar, sebuah organisasi mendefinisikan apa yang diharapkannya pada input, proses dan outcome layanan yang disediakan. 5elalui indikator mereka, standar menjadi suatu bagian alat pemantauan mutu layanan, alat identifikasi masalah dan alat ukur perbaikan jasa layanan kesehatan yang diberikan. !enyusunan standar dapat dilakukan dengan pendekatan metodologi tujuh langkah *
mengidentifikasi
sebuah
system
atau
fungsi
yang
membutuhkan
standar+
mengidentifikasi sebuah tim untuk menyusun standar + mengidentifikasi input, proses dan outcome fungsi atau system+ mendefinisikan karakter mutu + menyusun atau menyesuaikan standar+ menyusun indikator+ dan menilai kesesuaian standar. 4ujuan menyusun standar adalah untuk menjamin mutu pemberian perawatan pasien. Supaya ketetapan standar berhasil diterapkan, standar tersebut harus dikomunikasikan kepada mereka yang bertanggung jawab untuk menerapkannya. eberhasilan dalam mengomunikasikan standar berarti bahwa para sasaran komunikasi benar-benar memahami pesan yang disampaikan, menerimanya, dan melaksanakan tanggung jawabnya dengan tepat. ( .6. l-ssaf, // ) 2. Definisi Pelayanan Kesehatan !elayanan adalah suatu kegiatan atau urutan kegiatan yang terjadi dalam interaksi langsung antara seseorang dengan orang lain atau mesin secara fisik, menyediakan kepuasan langganan. Dalam amus 0esar 0ahasa Indonesia dijelaskan pelayanan sebagai usaha melayani kebutuhan orang lain. !engertian pelayanan kesehatan banyak macamnya. 5enurut 7e3ey dan 7oomba ( $%8 ), yang dimaksud dengan pelayanan kesehatan ialah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok ataupun masyarakat. 9ntuk dapat disebut sebagai suatu layanan kesehatan yang baik, maka harus memiliki berbagai persyaratan pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah * a. 4ersedia dan berkesinambungan Syarat pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan tersebut harus tersedia dimasyarakat serta bersifat kesinambungan. rtinya semua jenis pelayanan kesehatan yang dibutuhkan masyarakat tidak sulit ditemukan, serta keberadaan nya dalam masyarakat adalah pada setiap saat yang dibutuhkan. b. Dapat diterima dan &ajar Syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah dapat diterima oleh masyarakat serta bersifat wajar. rtinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan
dan
bertentangan
dengan
dengan
kepercayaan
adat
istiadat,
masyarakat. kebudayaan,
!elayanan keyakinan
kesehatan dan
yang
kepercayaan
masyarakat, bersifat tidak wajar, bukanlah suatu pelayanan kesehatan yang baik. c. 5udah dicapai Syarat pokok ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah yang mudah dicapai oleh masyarakat. !engertian letercapaian yang dimaksudkan disini terutama dari sudut
lokasi. Dengan demikian untuk dapat mewujudkan pelayanan kesehatan yang baik, maka pengaturan distribusi sarana kesehatan menjadi sangat penting. d. 5udah dijangkau Syarat pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dijangkau oleh masyarakat. !engertian keterjangkaun yang dimaksudkan disini dari sudut biaya. 9ntuk mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan biaya pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat. e. Syarat pokok kelima pelayanan kesehatan yang baik adalah yang bermutu. !engertian mutu yang dimaksud disini adalah yang menunjukkan pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disuatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan. eberhasilan suatu kegiatan banyak tergantung kepada sumber daya manusianya. Didalam bidang kesehatan gigi, sumber daya manusia memegang peranan penting. Sumber daya manusia didalam kegiatan kesehatan gigi adalah dokter gigi, perawat gigi, tekhniker gigi dan tenaga lainnya yang terkait. 0agi perawat gigi adalah salah satu sumber daya manusia dibidang kesehatan gigi. Didalam melakukan kegiatannya baik secara langsung maupun tidak langsung perawat gigi akan bersentuhan dengan segala persoalan
yang
berkaitan
dengan sumber daya
manusia
dan
juga
didalam
pengembangan tugasnya,ia memungkinkan dapat berkesempatan berperan sebagai salah satu unsur dalam bidang sumber daya manusia.( Syahlan, $%%% ) Standar pelayanan kesehatan adalah ukuran yang ditetapkan dan disepakati bersama, merupakan tingkat kinerja pelayanan kesehatan yang diharapkan. Standar pelayanan kesehatan adalah patok duga pencapaian yang didasarkan pada tingkat keprimaan yang diinginkan. Standar dapat dijadikan model pelayanan kesehatan untuk dicontoh dan digunakan sebagai dasar studi banding (&'). Standar pelayanan kesehatan yang tidak didasarkan oleh bukti atau disusun dengan interpretasi yang salah terhadap bukti dapat merugikan pasien:klien. Diterapkannya standar kadang-kadang mengabaikan kompleksitas pelayanan maupun 3ariabilitas yang dimiliki oleh pasien:klien. Selanjutnya, penilaian yang tidak adil terhadap mutu pelayanan kesehatan dapat terjadi akibat digunakannya standar yang tidak tepat. Selain itu, dapat terjadi juga ketidakcocokan standar yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga. 4erdapat tiga jenis standar pelayanan kesehatan yang kita kenal baik, yakni * $. Standar struktur, yaitu bersumber daya manusia, uang, material, peralatan dan mesin. . Standar proses pelayanan kesehatan, yakni tahapan kegiatan yang dilakukan dalam pelayanan kesehatan. . Standar hasil pelayanan kesehatan, yakni hasil-hasil (outcome) yang diharapkan. Sementara itu, beberapa ahli membedakan standar menjadi dua, yaitu
standar eksternal yang disusun oleh pihak diluar organisasi pelayanan kesehatan dan standar internal yang disusun sendiri oleh organisasi pelayanan kesehatan. Selain itu, dikenal juga adanya standar minimal (minimal standar), yakni standar yang tidak dapat ditawar. !encapaian pelayanan kesehatan tidak boleh berada di bawah standar tersebut. Sebaliknya, standar optimal ( optimal standar ) merupakan tingkat terbaik yang dapat dicapai ( achievable standar ), yakni tingkat kinerja yang dapat dicapai oleh top quartile dari pelayanan kesehatan. ( ;urhasyimadunair, // + waspada, /$/.)
B. Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut 5enurut 'afiaminan : keyakinan Dimensi jaminan atau keyakinan merupakan dimensi yang berhubungan dengan kemampuan pelayanan dan prilaku dalam menanamkan rasa percaya dan keyakinan pada pasiennya. eramahan atu kenikmatan berkaitan dengan pelayanan kesehatan yang tidak berhubungan langsung dengan efektifitas klinik, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan kebersediannya untuk kembali kefasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya. ?. epedulian !erlakuan yang bersifat pribadi pada pengguna jasa layanan, seperti kemampuan untuk memahami keinginan dan kebutuhan pasien atau pengguna jasa layanan. 6aktor utama yang mempengaruhi prilaku pengguna jasa pelayanan kesehatan adalah faktor budaya yang terdiri atas budaya khusus, kelas social, kelompok social, serta keluarga. 6aktor kedua adalah faktor psikologis yang terdiri atas moti3asi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap. ( 'afi
Dalam memberikan pelayanan diperlukan tenaga kesehatan. dapun tenaga kesehatan gigi dan mulut yang terdapat disuatu tim kesehatan yaitu dokter gigi dan perawat gigi, dimana masing-masing mempunyai peran dan fungsi yang berbeda. Didalam tim kesehatan gigi dan mulut, dokter gigi bertindak sebagai pemimpin. Dokter gigi adalah tenaga kesehatan akademik professional sesuai dengan pendidikannya. !erawat gigi sesuai dengan pengetahuannya dan kemampuan profesionalnya berfungsi memberikan pelayanan asuhan kesehatan % perawatan ) gigi dan mulut kepada indi3idu, keluarga dan masyarakat. 4indakan yang dilakukan oleh tenaga perawat gigi adalah dalam bentuk upaya promotif dan pre3entif serta membantu upaya kuratif dan rehabilitati3e. Didalam tim kesehatan gigi, tenaga ini bertindak sebagai mitra dokter gigi. Sedangkan didalam tim keperawatan gigi, tenaga ini dapat berperan sebagai pemimpin tim. ( S yahlan, $%%% ). Seperti yang dijelaskan dalam !eraturan perundang-undangan ;o. 4ahun $%%@ tenaga kesehatan terdiri dari tenaga medis, tenaga keperawatan, tenaga kefarmasian, tenaga kesehatan masyarakat, tenaga giika diperhatikan, peraturan ini kurang rinci menyebutkan tenaga kesehatan yang ada. Seperti tenaga perawat gigi tidak jelas letaknya apakah pada kelompok tenaga keperawatan atau kelompok tenaga keterapian fisik. Disamping itu, peraturan ini tidak cukup prediktif untuk menampung tenaga kesehatan baru yang akan berkembang dimasa depan seperti ahli asuransi kesehatan, ahli perencanaan kesehatan, serta ahli kesehatan dan keselamatan kerja.( &iku Sasmito, //8 ) C.
PUSKESMAS
1. Pengertian Puskesas 5enurut
menyelenggarakan
kegiatannya
secara
menyeluruh,
terpadu
serta
berkesinambungan pada suatu masyarakat yang bertempat tinggal dalam suatu wilayah tertentu. !uskesmas adalah suatu kesatuan organisasi fungsional yang langsung memberikan pelayanan kesehatan secara meyeluruh kepada masyarakat dalam satu wilayah kerja tertentu dalam bentuk usaha-usaha kesehatan pokok. ( "ntjang, /// ). 2. Fungsi Puskesas Sebagai pusat pengembangan kesehatan, pembinaan peran serta masyarakat serta pelayanan kesehatan masyarakat. !uskesmas berfungsi melakukan kegiatan sebagai berikut *
5endorong masyarakat untuk mengenal masalah kesehatan.
5ember petunjuk kepada masyarakat tentanng cara memanfaatkan sumber daya setempat yang ada secara berdaya guna dan berhasil guna. 5ember bantuan yang bersifat tekhnis, bahan-bahan serta rujukan kepada
masyarakat.
5engadakan kerja sama dengan sektor lain yang terkait.
5emberikan pelayanan langsung kepada masyarakat dalam bentuk kegiatan pokok. ( 'erijulianti, // ).
!. "u#uan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut di Puskesas a. 4erhindarnya dan berkurangnya gangguan fungsi kunyah akibat kerusakan fungsi gigi. b. 5eningkatkan kesadaran sikap dan prilaku masyarakat dalam kemampuan pelihara diri dibidang kesehatan gigi dan mulut. c. 5enurunkan pre3alensi penyakit gigi dan mulut yang banyak diderita masyarakat ( karies dan penyakit periodontal ) dengan upaya perlindungan khusus tanpa mengabaikan upaya penyembuhan dan pemulihan terutama pada kelompok yang renan terhadap karies. ( 'erijulianti, // ). egiatan pelayanan kesehatan gigi di puskesmas pada dasarnya dibagi tiga kegiatan, yaitu * $. egiatan !romotif egiatan promotif adalah salah satu kegiatan untuk meningkatkan kemampuan pelihara diri masyarakat dibidang kesehatn gigi dalam rangka tercapainya perilaku hidup sehat, misalnya dengan jalan memberikan penyuluhan kesehatan gigi. . egiatan !re3entif egiatan pre3entif yaitu suatu usaha kegiatan untuk memberikan perlindungan khusus untuk memperkuat gigi dan jaringan penyangga. 5isalnya * -
5enyikat Aigi -
!embersihan karang gigi -
!emberian fluor
. egiatan uratif egiatan kuratif adalah suatu usaha yang dilakukan untuk dapat menyembuhkan orang sakit. 5isalnya * -
!enambalan -
!encabutan
!enyelenggaraan pelayanan kesehatan gigi dipuskesmas merupakan upaya kesehatan yang diselenggarakan secara meneluruh, terpadu, merata dan meliputi upaya peningkatan, pencegahan, penyembuhan dan pemulihan, yang ditujukan pada semua golongan umur maupun jenis kelamin dengan menitikberatkan pada pelayanan untuk
masyarakat luas, guna mencapai derajat kesehatan yang optimal tanpa mengabaikan mutu pelayanan kepada perorangan. ( 'erijulianti, // ).
Pelayanan Kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perseorangan, keluarga, kelompok dan ataupun masyarakat. Pelayanan kesehatan terdiri atas : 1. Pelayanan Kedokteran (medical services) Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasiannya, tujuan utamanya untuk mengobati penyakit serta memulihkan kesehatan serta sasaran utamanya untuk perorangan. 2. Pelayanan Kesehatan Masyarakat (public health Service) Pelayanan kesehatan yang termasuk dalam kelompok ini ditandai dengan cara pengorganisasian yang umumnya secara bersama-sama dalam suatu organisasi, tujuan utamanya untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit dan sasaran utamanya terutama untuk masyarakat. Perbedaan Pelayanan kedokteran dengan pelayanan kesehatan masyarakat menurut Leavel dan Clarck: - Pelayanan Kedokteran 1.
Tenaga pelaksananya terutama dokter
2.
Perhatian utamanya pada penyembuhan penyakit
3.
Sasaran utamanya adalah perorangan atau keluarga
.
Kurang memperhatikan e!siensi
".
Tidak boleh menarik perhatian karena bertentangan dengan etika kedokteran
#.
$enjalankan %ungsi perseorangan dan terikat dengan &&
'.
Penghasilan diperoleh dari imbalan jasa
(.
)ertanggung ja*ab terhadap penderita
+.
Tidak dapat memonopoli upaya kesehatan dan bahkan mendapat saingan.
1.
$asalah administrasi amat sederhana.
- Pelayanan Kesehatan Masyarakat 1.
Terutama ahli kesmas
2.
Pada pencegahan penyakit
3.
$asyarakat secara keseluruhan
.
Selalu berupaya mencari cara yang e!sien
".
apat menarik perhatian masyarakat, misalnya penyuluhan.
#.
$enjalankan %ungsi dengan mengorganisir masyarakat dan mendapat dukungan &&
'.
Penghasilan berupa gaji dari pemerintah
(.
)ertanggung ja*ab terhadap seluruh masyarakat
+.
apat memonopoli upaya kesehatan.
1.
$enghadapi berbagai persoalan kepemimpinan.
Syarat pokok upaya kesehatan •
Sesuai dengan upaya pemakai jasa pelayanan
•
apat dijangkau oleh masyarakat yang membutuhkan
•
Sesuai dengan prinsip ilmu dan teknologi kedokteran
Strata pelayanan kesehatan •
Pelayanan kesehatan tingkat pertama primary health ser/ices0
•
Pelayanan kesehatan tingkat kedua secondary health ser/ices0
•
Pelayanan kesehatan tingkat ketiga tertiary health ser/ices0
Sistem Rujukan )erdasarkan SK $enkes omor 324)irhup41+'2 Sistem rujukan adalah suatu sistem penyelenggarakan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung ja*ab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan yang timbul, baik secara /ertikal dari unit yang lebih mampu menangani0 maupun secara hori5ontal antar unit-unit yang setingkat kemampuannya0. Secara garis besar sistem rujukan dibedakan menjadi 2, yaitu 6 1.
ujukan $edik, yaitu yang berkaitan dengan upaya penyembuhan dan pemulihan kesehatan. ujukan ini mencakup pengetahuan dan bahan-bahan pemeriksaan.
2.
ujukan Kesehatan $asyarakat, yaitu yang berkaitan dengan upaya pencegahan dan peningkatan kesehatan. ujukan ini mencakup teknologi, saran dan operasional.
Pengertian "entang Pelayanan Kesehatan egiatan pelayanan dalam suatu organisasi mempunyai peranan yang sangat strategis, terutama pada organisasi yang akti3itas pokoknya adalah pemberian jasa. Sebelum membahas pengertian pelayanan kesehatan, ada baiknya jika dikemukakan pengertian efekti3itas. Secara umum telah dikemukakan bahwa konsep efekti3itas itu sendiri paling baik jika dari sudut sejauh mana organisasi berhasil mendapatkan sumber daya dalam usahanya mengejar tujuan strategi dan operasional (Steers, $%?* /?). Sama halnya yang dikemukakan oleh Aeorgopoulos dan 4annenbaum (dalam Steers, $%?*?/) yang meninjau efekti3itas dari sudut pencapaian tujuan, berpendapat
bahwa
rumusan
keberhasilan
suatu
organisasi
harus
mempertimbangkan bukan saja sasaran organisasi tetapi juga mekanisme mempertahankan diri dan mengejar sasarannya. Dengan lain perkataan, penilaian efekti3itas harus berkaitan dengan masalah sarana maupun tujuantujuan organisasi. S.0. 'ari 7ubis dan 5artani 'usaini ($%8*?=) bahwa pengertian yang memadai mengenai tujuan ataupun sasaran organisasi merupakan langkah pertama dalam membahas mengenai efekti3itas tersebut seringkali berhubungan sangat erat dengan tujuan maupun sasaran yang ingin dicapai oleh organisasi. 5enurut mitai "t
pengukuran efekti3itas
organisasi memerlukan ketepatan
tergantung
pendekatan yang digunakan Dari beberapa pengertian efekti3itas yang telah dikemukakan, defenisi lain dalam tulisan ini adalah kesehatan. 9ndang-undang ;omor 4ahun $%% tentang esehatan, pasal $ ayat $ menyatakan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa, dan sosial yang memungkinkan setiap orang
produktif secara sosial-ekonomi. >adi pengertian kesehatan cakupannya sangat luas, mencakup sehat fisik maupun non fisik (jiwa, sosial, ekonomi) !elayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan secara sendiri atau secara bersama-sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, mencegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan
kesehatan
perorangan,
keluarga,
kelompok,
dan
ataupun
masyarakat (
yang dibutuhkan oleh masing-masing pasien dalam batas-batas kemampuan teknologi dan sarana yang disediakan di rumah sakit (&ijono, $%%%). Disamping itu rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang cepat, akurat, dan sesuai dengan kemajuan teknologi kedokteran sehingga dapat berfungsi sebagai rujukan rumah sakit sesuai dengan tingkat rumah sakitnya. !elayanan kesehatan di rumah sakit adalah kegiatan pelayanan berupa pelayanan rawat jalan, pelayanan rawat inap, pelayanan administrasi, pelayanan gawat darurat yang mencakup pelayanan medik dan penunjang medik. Sedangkan untuk dapat disebut sebagai bentuk pelayanan kesehatan, baik dari jenis pelayanan kesehatan kedokteran maupun dari jenis pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki berbagai syarat pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah* 1.
4ersedia dan berkesinambungan Syarat yang pertama pelayanan kesehatan yang baik adalah pelayanan kesehatan
tersebut
harus
tersedia
di
masyarakat
serta
bersifat
berkesinambungan. 1.
Dapat diterima dan wajar Syarat pokok kedua pelayanan kesehatan yang baik adalah dapat diterima oleh masyarakat serta bersifat wajar. rtinya pelayanan kesehatan tersebut tidak bertentangan dengan keyakinan dan kepercayaan masyarakat.
1.
5udah dicapai Syarat pokok yang ketiga pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah
1.
dicapai oleh masyarakat (dari sudut lokasi). 5udah dijangkau Syarat pokok keempat pelayanan kesehatan yang baik adalah mudah dijangkau oleh masyarakat. !engertian keterjangkauan yang dimaksud disini termasuk dari sudut biaya. 9ntuk dapat mewujudkan keadaan yang seperti ini harus dapat diupayakan pelayanan kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan ekonomi masyarakat.
1.
0ermutu Syarat pokok pelayanan kesehatan yang baik adalah bermutu. !engertian yang dimaksud disini adalah yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan yang diselenggarakan, yang disatu pihak dapat memuaskan para pemakai jasa pelayanan, dan dipihak lain tata cara
penyelenggaraannya sesuai dengan kode etik serta standar yang telah ditetapkan. Dalam upaya pelayanan di rumah sakit, maka pasien yang memperoleh jasa pelayanan memiliki harapan tertentu. 0ila jasa rumah sakit yang diterimanya dapat memenuhi bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dalam waktu ke waktu tumbuh pemikiran dalam diri pasien bahwa inilah suatu jasa pelayanan rumah sakit yang efektif dan memiliki mutu. B. Pelayanan Kesehatan di $uah Sakit Bumah sakit adalah suatu organisasi yang melalui tenaga medis profesional yang terorganisasi serta sarana kedokteran yang permanen menyelenggarakan
pelayanan
kedokteran,
asuhan
perawatan
yang
berkesinambungan, diagnosis, serta pengobatan yang diderita oleh pasien (merican 'ospital ssociation, $%8=+ dalam
utama
menyelenggarakan
kesehatan
bersifat
penyembuhan
dan
pemulihan penderita serta memberikan pelayanan yang tidak terbatas pada perawatan di dalam rumah sakit saja, tetapi memberikan pelayanan rawat jalan, serta perawatan di luar rumah sakit. !engertian serupa dikemukakan oleh ssociation of 'ospital #are (
sebagai
pengembangan
pendidikan
dan
penelitian,
spesialistik:subspesialistik, dan mencari keuntungan. Implikasinya
adalah setiap rumah sakit
dituntut untuk senantiasa
meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pasiennya dalam semua aspek pelayanan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik agar efekti3itas pelayanan kesehatan dapat terwujud. onsep mutu merupakan konsep multi dimensi. onsep ini merupakan pengembangan teori yang terpijak pada prinsip-prinsip efekti3itas pelayanan, yakni+ costumer focus, process improvement , dan total improvement .
5utu pelayanan lebih mengacu pada konsep costumer focus, dimana mutu pelayanan merupakan penilaian terhadap kepuasan pelanggan (pasien) yang harus dipenuhi setiap saat, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal.
da beberapa ahli yang mengemukakan pendapatnya tentang mutu, baik dilihat dari produk maupun dari segi pelayanannya. Salah satu pendapat tersebut yakni+ $. 5utu adalah tingkat kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati (&inson Dictionary, $%?@). . 5utu adalah sifat yang memiliki oleh sesuatu program (Donabedian, $%/). . 5utu adalah totalitas dari wujud serta ciri dari suatu barang atau jasa, yang didalamnya terkandung sekaligus pengertian rasa aman atau pemenuhan kebutuhan para pengguna (DI; IS =/, $%@). =. 5utu adalah kepatuhan terhadap standar yang telah ditetapkan (#rosby, $%=). 5enurut American society for quality control, mutu adalah
keseluruhan ciri-ciri karakteristik dari suatu produk/jasa dalam hal kemampuannya untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang telah ditentukan bersifat laten. (7upiyoadi, //$) "fekti3itas pelayanan kesehatan dalam bentuk pemberian dan pengobatan pasien bila semua pihak terkait dan mendukung kegiatan ini tidak berada dalam posisi sebagai 1unit dari suatu system2 menuju tercapainya yang telah disepakati. 5engacu pada pengelolaan rumah sakit yang senantiasa berusaha memberi pelayanan dan pengobatan sebaik-baiknya, “EH !" H#$!%A&' dapat secara operasional didefinisikan sebagai 1suatu sistem pengelolaan pelayanan di rumah sakit melalui jalur komunikasi untuk membentuk prilaku institusi guna tercapainya efekti3itas serta mutu pelayanan yang optimal2. (;gatimin, ///). 9ntuk mencapai tujuan yang optimal, jalur komunikasi memegang peranan yang sangat penting dimana hal ini tidak terlepas dari faktor petugas pelayanan, sehingga menurut ;gatimin ($%8) dalam ;gatimin (///) mengemukakan seorang
petugas
kesehatan
ideal
adalah
mereka
yang
memiliki ability (kemampuan), performance (kinerja), personality (kepribadi an),credibility (kepercayaan) dan maturity (kematangan). Dari beberapa unsur di atas, dapat didefinisikan sebagai berikut* $. bility
* !etugas kesehatan memiliki kemampuan teori dan pengalaman lapangan sehingga pada pelaksanaan tugasnya,
petugas kesehatan yang dimaksud mampu menunjukkan prestasi. . !erformance
* 5embina dan memelihara kinerja dari petugas dan institusi yang diwakilinya merupakan kewajiban petugas yang ideal.
. !ersonality
*
Seorang petugas kesehatan sangat erat hubungannya dengan rasa tanggung jawab sebagai petugas kesehatan serta memelihara tugas-tugas dibidang kesehatan yang berkaitan
dengan
keselamatan
jiwa
orang
lain
yang
menjadikan kepribadian yang sangat penting. =. #redibility
* 5erupakan batu ujian bagi para petugas kesehatan yang berusaha mendukung upaya kesehatannya, tanpa memiliki rasa ragu dalam menangani masalah yang diberikan.
?. 5aturity
* 5ampu mengendalikan kondisi, dalam hal ini kemampuan jiwa yang dewasa dan cukup matang untuk mengendalikan diri orang lain.
Sedangkan pengertian mutu adalah faktor keputusan mendasar dari pasien, mutu adalah penentuan pelanggan, bukan ketetapan insinyur, pasar atau ketetapan manajemen, ia berdasarkan atas pengalaman nyata pelanggan terhadap produk dan
jasa pelayanan,
mengukurnya, mengharapkannya,
dijanjikan atau tidak, sadar atau hanya dirasakan, operasional teknik atau subjektif sama sekali dan selalu menggambarkan target yang bergerak dalam pasar kompetitif. (&ijono, $%%* ) 5utu pelayanan kesehatan menurut &' $%% dalam &ijono ($%%%) adalah 1penampilan yang pantas atau sesuai yang berhubungan dengan standarstandar dari suatu inter3ensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan yang telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan, dan kekurangan gi
. Dari sudut pandang petugas kesehatan, 1mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala sesuatu secara profesional untuk meningkatkan derajat kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang maju, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik (state of the art). . Dari
sudut
pandang
manajer
(administrator),
mutu
pelayanan
tidak
berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari-hari, namun tetap sama pentingnya. 9ntuk para manajer focus pada mutu akan mendorongnya untuk mengatur staf, pasien dan masyarakat dengan baik. =. 0agi yayasan atau pemilik rumah sakit, mutu dapat berarti memiliki tenaga profesional yang bermutu dan cukup. !ada umumnya para manajer dan pemilik institusi mengharapkan efesiensi dan kewajaran penyelenggaraan pelayanan, minimal tidak merugikan dipandang dari berbagai aspek seperti tiadanya pemborosan tenaga, peralatan, biaya dan waktu. 5enurut 4enner dan De 4orro ($%%* ), “quality is a basic business
strategy that provides goods and services the completely both internal and e(ternal costumer) *y meeting their e(plicit and implicit e(pectation' . 5utu adalah strategi dasar untuk menghasilkan barang atau jasa untuk memuaskan pelanggan internal dan eksternal dengan memenuhi kebutuhan yang nampak dan tersembunyi. !engertian tentang mutu pemeliharaan kesehatan (Cuality of health care) sering diartikan sebagai mutu pelayanan kesehatan, mutu asuhan kesehatan, mutu perawatan kesehatan yang menjadi acuan dalam pelaksanaan operasional sehari-hari adalah sebagai berikut+ derajat terpenuhi standar profesi atau standar operating procedure dalam pelayanan pasien dan terwujudnya hasilhasil out-comes yang
diharapkan
oleh
profesi
maupun
pasien
yang
menyangkut dengan pelayanan diagnosa, terapi, prosedur atau tindakan pemecahan masalah klinis. >adi defenisi ini berorientasi pada proses dari hasil. (&ijono, $%%%* =) 1.
!enilaian 5utu dan "fektifitas !elayanan Bumah Sakit 9ntuk melihat tingkat keberhasilan pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari berbagai aspek, Dep.es. BI ($%%%) antara lain* a. !emanfaatan sarana pelayanan b. 5utu pelayanan c. 4ingkat efesiensi pelayanan
9ntuk mengetahui tingkat pemanfaatan mutu pelayanan dan efesiensi pelayanan rumah sakit diperlukan berbagai indikator agar informasi yang ada dapat dijadikan sebagai acuan yang bermakna ada parameter yang dipakai sebagai pembanding antara fakta dan standar. 1.
Dimensi 5utu (kualitas) !elayanan. 5enurut &ijono ($%%%* ?) ada (delapan) dimensi mutu pelayanan kesehatan yang dapat membantu pola pikir dalam menetapkan masalah yang ada untuk mengukur sampai sejauh mana telah dicapai
standar dan
efekti3itas pelayanan kesehatan. edelapan dimensi mutu tersebut adalah* $. ompetensi teknis+ kompetensi teknis terkait dengan keterampilan dan penampilan petugas, manager dan staf pendukung. ompetensi teknis berhubungan
dengan bagaimana cara petugas
mengikuti
standar
pelayanan yang telah ditetapkan. . kses terhadap pelayanan kesehatan, akses berarti bahwa pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan social, ekonomi, budaya, organisasi, dan hambatan bahasa. . "fekti3itas mutu pelayanan kesehatan tergolong dari efekti3itas yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan petunjuk klinis sesuai standar yang ada. 5enilai dimensi efekti3itas akan tanggung jawab pertanyaan apakah prosedur atau pengobatan bila ditetapkan dengan benar akan menghasilkan hasil yang diinginkan. 0ila memilih standar, relati3e resiko yang dipertimbangkan. =. 'ubungan antar manusia, adalah interaksi antar petugas dan pasien, manajer dan petugas, dan antara tim kesehatan dengan masyarakat. 'ubungan antara manusia yang baik menanamkan kepercayaan dengan cara menghargai, menjaga rahasia, responsif dan memberikan perhatian, mendengarkan keluhan, dan berkomunikasi secara efektif juga penting. 'ubungan antara manusia yang kurang baik akan mengurangi efekti3itas dan kompetensi teknis pelayanan kesehatan. !asien yang diperlakukan kurang baik cenderung mengabaikan saran dan nasehat petugas kesehatan, atau tidak mau berobat ditempat tersebut. ?. "fesiensi, efesiensi pelayanan kesehatan merupakan dimensi yang penting dari mutu karena efesiensi
akan mempengaruhi hasil pelayanan
kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada umumnya terbatas. !elayanan yang efesien akan memberikan perhatian yang optimal dan memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada pasien dan
masyarakat. !etugas akan memberikan pelayanan yang baik sesuai dengan sumber daya yang dimiliki. !elayanan yang tidak baik karena norma yang tidak efektif atau pelayanan yang salah harus dikurangi atau dihilangkan. Dengan cara ini mutu dapat ditingkatkan sambil menekan biaya serta peningkatan mutu memerlukan tambahan sumber daya. Dengan menganalisis efesiensi, manajer program kesehatan dapat memilih interaksi yang pig cost e+ective. @. elangsungan pelayanan, berarti klien akan menerima pelayanan yang lengkap sesuai yang dibutuhkan (termasuk rujukan) tanpa intrupsi, berhenti atau mengurangi prosedur diagnosa dan terapi yang tidak perlu. lien harus mempunyai akses terhadap pelayanan rutin dan pre3entif yang diberikan oleh petugas kesehatan yang mengetahui riwayat penyakitnya. elangsungan pelayanan kadang dapat diketahui dengan cara klien tersebut mengunjungi petugas yang sama, atau dapat diketahui dari rekan medis secara lengkap dan akurat, sehingga petugas lain mengerti riwayat penyakit dan diagnosa serta pengobatan yang pernah diberikan sebelumnya, tidak adanya kelangsungan akan mengurangi efesiensi dan mutu hubungan antar manusia. 8. eamanan,
sebagai
salah
satu
dimensi
mutu,
keamanan
berarti
mengurangi resiko cidera, infeksi, efek samping atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan. . enyamanan, kenikmatan ini berhubungan langsung dengan efekti3itas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan tersedianya untuk kembali kefasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya. !enelitian oleh 7em 0erry dan ielere Eeltham pada awal tahun $%%/an mengajukan sepuluh mutu pelayanan sebagai dasar untuk memahami mutu dan efekti3itas pelayanan. ategori adalah sebagai berikut* $. eterandalan (reliability), konsistensi kinerja dan kemampuan terlihat, dimana kinerja yang baik diberikan pada saat pertama kali memberikan janji yang menggiurkan dan tepat. . etanggapan (responsi3eness), keinginan atau kesesuaian pemberi pelayanan untuk memberikan pelayanan tepat waktu. . !engetahuan dan keahlian (competence), ilmu pengetahuan dan keahlian yang dibutuhkan untuk memberikan pelayanan. =. eterjangkauan (access), keterjangkauan dapat dicapai dan mudah dijangkau, waktu tunggu dan jam operasional.
?. esopan santunan (courtesy), meliputi sikap sopan santun, aspek perhatian dan keramahan indi3idu yang langsung berhubungan dengan pelanggan. @. omunikasi (communication), petugas dapat memberikan informasi dan bahasa yang mudah dipahami dan didengarkan oleh pelanggan, sehingga dapat membedakan kebutuhan pelanggan yang berbeda-beda. 8. epercayaan (credibility), kepercayaan, kejujuran, reputasi perusahaan. . eamanan (security), bebas dari bahaya resiko atau yang hilang, keamanan fisik, keamanan keuangan, keamanan data dan arsip, dan kepercayaan diri. %. 5emahami
pelanggan
(understanding
the
costumer),
perusahaan
memahami kebutuhan pelanggan, mendengarkan keinginan spesifik pelanggan memberikan perhatian pada setiap pelanggan. $/. 0ukti fisik (tangible), pelayanan fisik, penampilan tenaga kerja alat atau peralatan yang digunakan. Dari berbagai penilaian dimensi mutu pelayanan, maka dalam penelitian ini menggunakan dimensi mutu pelayanan menurut SerCual !arasuraman dengan lima indikator penilaian. 5enurut Eeithaml dan 0itner (///* $), mutu pelayanan ditentukan oleh persepsi konsumen dalam dua hal+ $ertama, persepsi mutu pelayanan dalam arti hasil teknis (technical outcome) yang diberikan oleh penyedia jasa. edua, mutu dalam arti hasil dari suatu proses jasa (outcomer process) yang diwujudkan dalam bentuk bagaimana jasa itu itu diberikan. !enilaian terhadap mutu pelayanan dilahirkan oleh perbandingan antara apa yang seharusnya diterima (eFpectation), sebagaimana yang pernah
dirasakan
dengan
kinerja
mutu
pelayanan
yang
diterima
(performance) dalam adir, ///. Dari perbandingan tersebut maka mutu pelayanan pada prinsipnya adalah derajat atau tingkatan yang membedakan antara pengalaman menerima atau pelayanan dibandingkan dengan mutu pelayanan yang diterima. 5enurut ;ew south &ales 'eath Department ($%%%) dalam Soejitno (///) mutu pelayanan kesehatan meliputi+ safety, effecti3eness, consumer participation, access dan efficiency. Dari keenam dimensi mutu pelayanan kesehatan ini terdapat lima dimensi silang yang berhubungan dengan efekti3itas pelayanan kesehatan yaitu* $. ompetensi dari petugas . ontinuitas dari pelayanan
. 5anajemen informasi yang mendukung kearah pengambilan keputusan. =. !endidikan dan pelatihan untuk mutu ?. kreditasi dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Bumah sakit di Indonesia yang semula adalah bersifat sosial, dalam proses selanjutnya mengalami perubahan menjadi badan usaha yang bersifat sosial ekonomi, sebagai satu badan usaha rumah sakit harus menciptakan dan memperhatikan para pelanggannya. Dengan memahami pelanggannya maka organisasi akan bertahan hidup dan meningkatkan keuntungannya.
'ampir
semua akti3itas dalam rumah sakit di Indonesia sekarang ini banyak diarahkan kepada program-program untuk meningkatkan kepuasan pelanggan. Dari yang telah diuraikan suatu penilaian yang dapat dilihat bahwa persepsi tentang mutu pelayanan dilahirkan suatu penilaian yang menyeluruh (global judgment) berdasarkan pengalaman yang diperoleh pasien, antara lain pengalaman dalam kontak jasa melalui ser3ices encounters (moment of truth) the e3idence of ser3ice, image and price. emudian dibandingkan dengan pelayanan yang diterimanya. !engalaman tersebut menjadi pembanding yang pada akhirnya menentukan tingkat efekti3itas dari pelayanan. Secara umum untuk menilai mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka indikator yang digunakan untuk mencakup kepuasan pelayanan kesehatan yang dirasakan pasien. 5enurut >acobalis ($%) pada umumnya nilai mutu pelayanan kesehatan mencakup = (empat) hal pokok, yakni* $. esejahteraan pasien esejahteraan pasien biasanya dihubungkan dengan perasaan senang dan aman, cara dan sikap serta tindakan tenaga kesehatan dalam memberikan pelayanan. Dengan kata lain, kesejahteraan pasien dihubungkan dengan kualitas pelayanan kedokteran atau kualitas pelayanan keperawatan. Selain itu, dihubungkan dengan fasilitas yang memadai, terpelihara dengan baik, sehingga segala macam peralatan yang digunakan selalu dapat berfungsi dengan baik. . enyamanan dan kondisi kamar enyamanan pasien merupakan salah satu 3ariabel yang digunakan untuk dapat terselenggaranya pelayanan yang bermutu. Suasana tersebut harus dapat dipertahankan, sehingga pasien merasa puas (nyaman) atas pelayanan yang diberikan. 4etapi yang terpenting adalah sikap dan tindakan para pelaksana terutama dokter dan perawat ketika memberikan pelayanan kesehatan. Demikian pula kondisi kamar pasien merupakan aspek yang
dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan serta kepuasan pasien selama dirawat di rumah sakit. . eadaan ruang perawatan eadaan ruang perawatan akan mempengaruhi tanggapan pasien dari keluarganya tentang mutu pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit. leh karena itu, pada setiap unit perawatan seyogyanya terdapat sarana
atau
fasilitas
yang
menunjang
penyelenggaraan
pelayanan
kesehatan, disertai pemeliharaannya agar selalu dapat berfungsi dengan baik. =. #atatan atau rekam medik. !engertian catatan rekam medik di Indonesia mengacu pada peraturan 5enteri esehatan ;omor 8=% 4ahun $%%, yang menyatakan bahwa rekam medik adalah berkas yang berisi catatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan (Siswati, ///). 0erdasarkan uraian tersebut di atas, tercermin segala informasi yang menyangkut seorang pasien yang akan dijadikan dasar dalam menentukan tindakan lebih lanjut dalam pelayanan kesehatan maupun tindakan medik lain yang diberikan kepada pasien yang akan datang ke instansi penyedia layanan kesehatan (rumah sakit). Donabedian
($%%)
menyatakan,
perlengkapan
rekam
medik
menunjukkan baik buruknya kualitas dan efekti3itas pelayanan medik yang diberikan. Sedangkan menurut #abban et.al. ($%8%), setiap indikator pelayanan kesehatan tersebut merupakan faktor kon3ersi yaitu persentase yang ditentukan bagi suatu kategori atau suatu kelompok indikator terhadap keseluruhan pelayanan. 6aktor kon3ersi tersebut akan dikaitkan dengan indeks pelayanan yang didapatkan dari jawaban pasien. Indeks mutu pelayanan rumah sakit didapatkan dari rata-rata indeks unit. ;ilai dari faktor kon3ersi tersebut adalah sebagai berikut* $. esejahteraan pasien . enyamanan dan kondisi kamar pasien
G ?H G ?H
. eadaan ruang perawatan
G $/H
=. #atatan medis pasien
G =/H
dapun salah satu efekti3itas !elayanan Bumah Sakit 9mum abupaten !olman harus menciptakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit agar dapat melayani kebutuhan dan keinginan serta memberikan
kepuasan kepada pasien yang penerapannya harus dilaksanakan oleh semua elemen organisasi rumah sakit secara komprehensif dan berkelanjutan termasuk pula pasien sebagai pihak pemakai.
DAF"A$ PUS"AKA ditama, #andra oga, Manajemen dministrasi !umah Sakit , 9I !ress, ///. rikunto, Suharsimi. $%%$. "asar-"asar #valuasi Pendidikan. >akarta* 0umi ksara. akarta* !ustaka Sinar 'arapan. JJJJJJJ, Pen$antar dministrasi Kesehatan . !4. 0inarupa ksara. "disi etiga. 4ahun $%%@. Aani, scobat,
$%%?. spek-spek
Pelayanan
Kesehatan, >akarta*
Bajawali !ress. Aasper<, , $%%8. Mana$ement Kualitas dalam %ndustri &asa . >akarta* Aramedia !ustaka 9tama. >acobalis, Samsi, $%. Penilaian Mutu Pelayanan Kesehatan dan
kreditasi !umah Sakit , >akarta* umpulan ;askah Ilmiah ongres !"BSI II. 5oenir, 'S. $%%@. Manajemen
Pelayanan 'mum di %ndonesia .
>akarta* 0umi ksara. ;otoadmojo, Soekidjo, $%%. %lmu Kesehatan Masyarakat . >akarta* !4. Bineka #ipta. JJJJJJJ, $%%. Metodolo$i Penelitian Kesehatan . >akarta* Bineka #ipta. Byadi, Slamet, $%=. Sistem Kesehatan asional *injauan dari
Perkemban$an %lmu Kesehatan Masyarakat . Surabaya* 0ina Indra arya. Silalahi, 0ennet, ;0, $%%. Prinsip Manajemen !umah Sakit . >akarta* 7!5I. &ijono, Djoko, $%%%. Manajemen Mutu Pelayanan Kesehatan . ol. I, Surabaya, irlangga, 9ni3ersity !ress. JJJJJJJ, $%%%. Manajemen
Mutu Pelayanan Kesehatan. ol. II,
Surabaya, irlangga, 9ni3ersity !ress.
Departemen esehatan BI, $%%=. Standar Pelayanan !umah Sakit . >akarta* ditjen anmed. Departemen esehatan BI, $%%%. "irjen Pelayanan Medik "irektorat
!S' dan Pendidikan. >akarta. Departemen esehatan BI, $%%%. Pedoman 'paya Penin$katan Mutu
Pelayanan !umah Sakit . >akarta. Departemen esehatan BI, $%%%. 'ndan$-undan$ omor 2+ *entan$
kesehatan. >akarta.