DISLOKASI SHOULDER Vera Agus Delipa Sihombing (130101004)
1. DEFINISI
Dislokasi shoulder adalah cidera pada persendian yang mana kepala tulang (caput humeri) lepas atau bergeser dari mangkoknya (cavitas glenoidalis).
ETIOLOGI Adapun etiologi yang menyebabkan dislokasi shoulder adalah karena trauma yang datang dari arah anterior atau jatuh yang posisi lengan dalam keadaan hiper flexi akibat tekanan dalam usaha untuk mempertahankan tubuh atau karena over use (penggunaan gerakan yang berlebihan) dari sendi glenohumeral.
PATOFISOLOGI Terlepasnya caput humeri dari cavitas gleoidalis akan menyebabkan hilangnya continuitas normal sendi glenohumeral yang mengakibatkan gangguan atau kerusakan pada otot-otot rotator cuff. Kerusakan jaringan tersebut akan di ikuti dengan kerusakan dari pembuluh darah, yang menimbulkan pembengkakan (oedema).
Akibat dari tidak dilakukannya gerakan selama beberapa minggu sehingga adanya kelemahan otot akibat dari kontraksi otot yang menurun. Selain itu adanya nyeri akibat sirkulasi darah di daerah tersebut terlambat. Selain itu cairan yang ada di persendian menjadi menumpuk karena tidak dapat diserap dengan cepat, jika keadaan ini berlangsung terus dalam waktu yang lama maka cairan itu akan semakin mengental dan lama kelamaan akan terbentuk jaringan fibrous yang akhirnya terjadilah perlengketan terhadap struktur jaringan ikat persendian.
TANDA DAN GEJALA 1.Nyeri (nyeri tekan dan nyeri gerak) 2.Spasme otot 3.Keterbatasan gerak sendi (stiff joint) 4. Gangguan fungsional
Diagnosa Banding 1. 2. 3.
Fraktur Clavikula Fraktur Kolumna humeri Fraktur humerus proksimal
KOMPLIKASI 1) Atropi otot Atropi otot terjadi karena kurangnya darah sebagai pembawa nutrisi keotot-otot disekitar persendian dan lengan bawah serta tidak adanya pergerakan dalam waktu yang lama, maka otot-otot mengalami pengecilan. 2) Kelemahan pada otot Dengan mengistirahatkan otot-otot dalam waktu yang lama akan menyebabkan kekuatan otot tersebut menjadi berkurang. 3) Perubahan postur Akibat dari terjadinya dislokasi shoulder mengakibatkan adanya perubahan postur pada tubuh yaitu kyposis dan scoliosis. Kyposis terjadi karena adanya kelemahan otot-otot disekitar shoulder. Sehingga penderita lebih cenderumg bungkuk ke depan, sedangkan scoliosis terjadi akibat penderita menghindari rasa nyeri sehingga penderita sering memiringkan tubuhnya kesisi yang sakit.
Problematika Fisioterapi 1. Impairment Pada penderita dislokasi shoulder, biasanya ditandai dengan adanya : a. Nyeri b. Penurunan kekuatan otot c. Keterbatasan LGS 2. Fungtional limitation Adanya keterbatasan aktivitas fungsional pada penderita post immobilisasi dislokasi shoulder ini yaitu berupa (1) Sulit menyuap makanan ke mulut, (2) Sulit menyisir rambut, (3) Sulit mengancing baju, (4) Sulit mengambil sesuatu dari tempat yang tinggi, (5) Sulit meragah dompet.
3. Disability Disability yaitu ketidakmampuan pasien untuk melakukan aktivitas yang berhubungan dengan pekerjaan dan aktivitas sosial dengan masyarakat sebagai akibat dari Impairment dan Functional Limitation. Disability pada kasus ini yaitu ketidakmampuan penderita untuk melakukan aktivitas sosial di masyarakat, permasalahan kemampuan fungsional yaitu adanya kesulitan pasien untuk meluruskan lengan kanan secara maksimal sehingga penderita menjadi sulit untuk mengemudikan kendaraan seperti sepeda motor.
INTERVENSI FISIOTERAPI 1. Reposisikan terlebih dahulu Reposisi dapat dilakukan dengan 2 cara, : 1. Metode Stimson Metode ini sangat baik. Caranya penderita dibaringkan tertelungkup sambil bagian lengannya yang mengalami dislokasi, keluar dari tepi tempat tidur, menggantung ke bawah. Kemudian diberikan beban yang diikatkan pada lengan bawah dan pergelangan tangan, biasanya dengan dumbbell dengan berat tergantung dari kekuatan otot si penderita. Si penderita disuruh rileks untuk beberapa jam, kemudian bonggol sendi akan masuk dengan sendirinya.
2. Penderita dibaringkan terlentang di lantai. Si penolong duduk pada sisi sendi yang lepas. Kaki si penolong menjulur lurus ke dada si penderita, lengan yang lepas sendinya ditarik dengan kedua tangan penolong dengan tenaga yang eras dan kuat, sehingga berbunyi “klik”, ini berarti bonggol sendi masuk kembali. Reduksi dengan menarik lengan ke
depan secara hati-hati dan rotasi eksternal, serta imobilisasi selama 3-6 minggu
2. US Adapun efek yang diberikan US pada dislokasi shoulder antara lain : 1. Efek Biologis 2. Adanya peregangan dan pemanfaatan di dalam jaringan. 3. Efek Mekanik 4. Efek Thermal
3. Terapi Latihan 1. Active movement 1) Assisted active movement Gerakan ini terjadi oleh karena adanya kerja otot melawan gravitasi dan dibantu gerakan dan luar kecuali gaya gravitasi. Efek dari gerakan ini dapat mengurangi nyerikarena merangsang rileksasi propioseptif, mengembangkan koordinasi dan ketrampilan untuk aktifitas fungsional.
2) Free active movement Gerakan ini terjadi akibat adanya kontraksi otot melawan pengaruh
gravitasi tanpa adanya bantuan dan luar. Efek dari gerakan ini untuk memelihara dan meningkatan LGS, meningkatan kekuatan otot, koordinasi gerakan. Dosis latihan 2 x 8 hitungan tiap gerakan.
3) Resisted active movement Latihan ini merupakan latihan aktif dimana otot bekerja melawan
tahanan. Efek dari latihan ini dapat meningkatkan tekanan otot, dimana latihan iniakan meningkatkan rekrutment motor unit-motor unit sehingga akan semakin banyak melibatkan komponen otot-otot yang tahanan yang diberikan dengan penurunan frekuensi pengulangan (Kisner, 1996).
4) Hold rileks Hold rileks adalah suatu teknik dimana otot atau grup antagonis yang memendek dikontraksikan secara isometris dengan kuat (optimal) yang kemudian disusul dengan relaksasi otot atau grup otot tersebut. Posisi pasien,terapis, pegangan dan fiksasi dengan gerakan harus tepat. Gerakannya: pasien disuruh mendorong tahanan yang diberikan, terapis melawan gerakan pasien, kemudian rileks, saat rileks terapis menggerakkan sendi ke arah gerakan yang diinginkan sampai full ROM. Aba-aba dari terapis yaitu dorong kuat...kuat...rileks. Diulang sampai batas nyeri.
2. Passive Movement 1 ) Relaxed passive movement Ini adalah gerakan yang terjadi oleh kekuatan dari luar tanpa diikuti kerja otot dari bagian tubuh itu sendiri (Kisner, 1996). Dosis lalihan 2 x 8 hitungan tiap gerakan. 2 ) Forced passive movement Adalah gerakan yang terjadi oleh karena kekuatan dari luar tanpa diikuti kerja otot tubuh itu sendiri tetapi pada akhirnya gerakan diberikan penekanan. Gerakan ini bertujuan: (1) mengurangi pembentukan perlengketan jaringan lunak, (2) menjaga elastisitas jaringan, (3) mengurangi kontraktur, (4) mengurangi nyeri (Kisner, 1996).
Pemeriksaan Khusus Apprehension test untuk mengetahui adanya dislokasi anterior shoulder. Pemeriksa mengabdusikan disertai gerakan rotasi external shoulder secara perlahan. Test sensasi untuk mengungkap adanya komplikasi neurology.
PEMERIKSAAN FUNGSI GERAK DASAR ---SHOULDER ABDUCTION
---SHOULDER INTERNAL ROTATION
SHOULDER EXTERNAL ROTATION
SHOULDER HORIZONTAL ADDUCTION
ISOMETRIC TEST abduksi
Eksternal rotasi
Internal rotasi
TERIMA KASIH