1.1. Definisi Definisi diskoloras diskolorasii gigi Diskolorasi secara umum diartikan sebagai perubahan warna pada gigi.
Disk Diskol olor orasi asi pada pada enam enamel el gigi gigi dapa dapatt diseb disebab abka kan n oleh oleh pros proses es peno penoda daan an ( staining staining ), ) , penu penuaa aan n (aging ), ), dan bahanbahan-bah bahan an kimia. kimia. Penggu Penggunaa naan n produk produk tembakau, teh, kopi dan obat kumur tertentu, dan pigmen di dalam makanan menyebabkan menyebabkan terbentukny terbentuknyaa stain yang akan menyebabka menyebabkan n permukaan permukaan gigi menjad menjadii kasar kasar sehing sehingga ga mudah mudah ditemp ditempeli eli sisa sisa makana makanan n dan kuman kuman yang yang akhirnya akhirnya membentuk membentuk plak. Apabila tidak dibersihkan dibersihkan,, plak akan mengeras mengeras dan dan memb memben entu tuk k karan karang g gigi gigi ( calculus) calculus) kemu kemudi dian an samp sampai ai ke akar akar gigi gigi,, akibatnya gusi mudah berdarah, gampang goyah dan tanggal. Stain pada Stain pada gigi dapat terjadi dengan tiga cara : . Perleka ekatan stain secara langsung pada permukaan gigi. !. Stain terjebak di dalam kalkulus dan deposit lunak. ". Pen Penggab ggabun unga gan n stain dengan struktur gigi atau material restorati#.
1.2. Etiologi Etiologi diskoloras diskolorasii gigi A. Diskolora Diskolorasi si gigi gigi berdasa berdasarkan rkan sumber sumber Penye Penyebab bab peruba perubahan han warna warna gigi gigi berdasa berdasarka rkan n sumber sumberny nyaa dibagi dibagi
menjadi eksogen dan endogen. Diskolorasi eksogen disebabkan oleh substansi dari luar gigi dan seri serin ng
dise diseb babk abkan
kebia ebiasa saan an
minu inum
minum inuman an
berw berwar arn na
yang ang
berkepanjangan seperti teh, kopi, sirup dan merokok. $ar $ar dari asap rokok dapat menyebabkan perubahan warna dari coklat sampai hitam. Diskolorasi endogen sumbernya berasal dari dalam gigi, didapat dari sumber lokal maupun sistemik. %aktor lokal dapat disebabkan karena pedarahan akibat trauma, kesalahan prosedur perawatan gigi, dekomposisi jaringan pulpa, pengaruh obat-obatan dan pasta pengisi saluran akar, dan pengaruh bahan-bahan restorasi. Perubahan warna yang terjadi terj adi mengenai bagian dalam struktur gigi selama se lama masa pertumbuhan gigi dan umumnya perubahan warna terjadi di dalam dentin sehingga relati# sulit dirawat secara eksternal. B. Diskolora Diskolorasi si gigi gigi berda berdasark sarkan an lokas lokasii Perubahan warna gigi menurut lokasinya dibagi menjadi intrinsic dan ekstrinsik. Perubahan warna intrinsik adalah perubahan yang masuk ke dalam dentin selama masa pertumbuhan gigi. Disebabkan karena penumpukan
bahan - bahan dalam struktur gigi. &eberapa hal yang menyebabkan terjadinya diskolorasi intrinsic: . Dekomposisi jaringan pulpa atau sisa makanan. 'as yang dihasilkan !.
oleh pulpa nekrosis dapat membentuk ion sul#ide berwarna hitam. Pemakaian antibiotik, misalnya tetrasiklin. $etrasiklin merupakan penyebab paling sering dari perubahan warna gigi intrinsik. Pemakaian obat golongan tetrasiklin selama proses pertumbuhan gigi dapat menyebabkan perubahan warna gigi permanen. Periode waktu pemberian tetrasiklin yang menyebabkan perubahan warna pada gigi: a. emasa dalam kandungan, pada usia kehamilan ibu lebih dari bulan, molekul tetrasiklin dapat melewati barrier plasenta mengenai gigi sulung yang sudah terbentuk. b. *asa bayi sesudah lahir sampai usia + tahun, pada periode ini terjadi pembentukan mahkota gigi seri permanen. *ekanismenya adalah tetrasiklin akan terikat dengan kalsium dan membentuk senyawa kompleks berupa tetrasiklin kalsium orto#os#at. aringan gigi yang sedang dalam proses mineralisasi itu tidak hanya memperoleh kalsium, tetapi juga molekul tetrasiklin yang kemudian tertimbun di dalam jaringan dentin dan email. c. Penyakit metabolik berat selama #ase pertumbuhan gigi, misalnya alkaptonuria menyebabkan warna coklat, endemik #luorosis menyebabkan bercak coklat pada gigi. Perubahan warna ekstrinsik terdapat pada enamel dan biasanya
bersi#at lokal. *ayoritas diskolorasi yang terjadi pada gigi permanen bersi#at ekstrinsik. &erdasarkan penyebabnya stain ekstrinsik dibagi menjadi ! kategori : .
Diskolorasi non metalik, disebabkan oleh kromogen organic melekat pada pelikel. arnanya berasal dari warna asli kromogen tersebut. Diketahui dapat menyebabkan stain langsung adalah merokok, mengunyah tembakau, teh, dan kopi. Pada gigi terlihat warna berasal dari komponen polyphenol yang memberikan warna makanan.
!.
Diskolorasi metalik, dihasilkan dari interaksi kimia antara komponen penyebab perubahan warna dengan permukaan gigi. &erhubungan dengan antiseptik kationik dan garam metal. &eberapa macam diskolorasi ekstrinsik antara lain coklat, hitam,
jingga, hijau, metalik, kuning kecoklatan, kuning, emas kecoklatan, dan merah hitam. Diskolorasi coklat dihasilkan dari perubahan kimia pada pelikel, tanin, kopi, teh, bakteri kromogenik, jarang menggosok gigi, dan pasta gigi yang kurang bagus. $erjadi pada permukaan bukal gigi molar atas dan permukaan lingual gigi insisius bawah.
Gambar 1. Diskolorasi coklat.
Diskolorasi
hitam
terjadi
karena
deposisi
pigmen
bakteri
kromogen, terdapat pada pelikel pelapis gigi. $erjadi pada keadaan rongga mulut yang bersih, dengan sedikit karang gigi, dan #rekuensi karies rendah. Disebabkan oleh suplemen besi, paparan besi, mangan dan perak. Diskolorasi hitam biasa terlihat pada permukaan lingual dekat tepi gingia dan permukaan proksimal, pada gigi susu maksila. Pada orang dewasa ditemukan pada gigi dekat kelenjar salia.
Gambar 2. Diskolorasi hitam.
Diskolorasi oranye disebabkan oleh bakteri kromogenik Serratia marcescens, Flavobactraium lutes, terjadi pada pekerja pabrik terpapar uap yang mengandung asam kromat. &iasa mengenai gigi bagian anterior pada permukaan lingual.
Gambar 3. Diskolorasi oranye.
Diskolorasi hijau banyak terjadi pada anak - anak yang jarang membersihkan plak gigi dan adanya bakteri kromogenik, bisa terjadi karena bakteri Penicillium, jamur Aspergillus, anak-anak dengan
penyakit tuberkulosis, dan paparan tembaga dan nikel pada pekerja pabrik. 'ambaran klinisnya berupa garis berwarna kuning muda hingga hijau melingkari sepertiga serikal permukaan labial, dapat pula menutupi setengah permukaan gigi. &iasanya mengenai gigi bagian maksila.
Gambar 4. Diskolorasi hijau.
Diskolorasi metalik disebabkan oleh metal dan garam metal. *etal akan masuk ke dalam substansi gigi atau menempel pada pelikel dan menyebabkan stain pada permukaan gigi. Proses tersebut dapat terjadi karena pekerja industri menghirup debu industri melalui mulut sehingga menyebabkan substansi logam berkontak dengan gigi. Perubahan warna gigi yang terjadi akan berbeda bergantung pada bahan logam kontaminan, contoh : tembaga (hijau), besi (coklat), magnesium (hitam), perak (hitam), iodine (hitam), dan nikel (hijau). Penetrasi metal ke dalam substansi gigi menyebabkan perubahan warna gigi bersi#at permanen dan bisa terjadi pada seluruh bagian gigi.
Gambar 5. Diskolorasi metalik. C. Diskolorasi gigi menurut teori lain Perubahan warna alami atau didapat adalah perubahan warna
setelah gigi erupsi. $erjadi pada permukaan atau di dalam struktur gigi. Disebabkan oleh cacat pada email atau cedera trauma. &eberapa hal yang dapat menyebabkan perubahan warna alami antara lain : 1. /ekrosis pulpa 0ritasi pada pulpa karena bakteri, mekanik atau kimia yang bisa mengakibatkan nekrosis. 1eadaan ini menyebabkan pelepasan produk disintegrasi jaringan. enyawa - senyawa tersebut merembes ke tubulus sehingga mewarnai sekeliling dentin. Derajat perubahan warnanya berkaitan dengan berapa lama nekrosis pulpa terjadi. emakin lama senyawa ini berada dalam kamar pulpa, maka 2.
semakin parah perubahan warnanya. Perdarahan 0ntrapulpa Pada umumnya berhubungan dengan cedera tumbukan pada gigi sehingga pembuluh darah di mahkota putus dan terjadi perdarahan serta lisisnya eritrosit. Produk disintegrasi darah berupa besisul#ida memasuki tubulus dan mewarnai sekeliling dentin. Apabila keadaan ini dibiarkan akan semakin parah. ika pulpa menjadi nekrosis, perubahan warna akan menetap, namun apabila pulpa dapat bertahan perubahan warna bisa membaik dan kembali ke warna asalnya.
3.
&iasanya pada pasien muda, perubahan warna tetap ada. Calcific Metamorphosis Calcific Metamorphosis adalah pembentukan dentin tersier (dentin sekunder ireguler) yang sangat luas dalam kamar pulpa atau dinding saluran akar. %enomena ini terjadi setelah cedera tumbukan yang tidak mengakibatkan nekrosis pulpa. Pada keadaan ini, pasokan darah terputus sementara dan disertai kerusakan sebagian dari odontoblas. 2dontoblas yang rusak akan diganti oleh sel - sel yang secara cepat membentuk dentin ireguler di dinding ruang pulpa. Akibatnya,
mahkota
gigi
secara
berangsur-angsur
menurun
translusensinya dan bisa menjadi berwarna kekuning-kuningan atau 4.
coklat-kuning. 3sia
Pasien usia tua, perubahan warna mahkota gigi terjadi secara #isiologis sebagai akibat aposisi dentin secara berlebihan, selain itu juga terjadi penipisan dan perubahan optik di dalam email. *akanan dan minuman juga memberikan e#ek pewarnaan kumulati# karena terjadi keretakan yang tidak dapat dihindari dan perubahan lain pada email serta dentin di bawahnya. 4estorasi yang sudah mengalami .
degadrasi akan menambah perubahan warna. De#ek perkembangan Perubahan warna dapat terjadi karena kerusakan saat perkembangan gigi atau karena 5at-5at yang masuk ke dalam email atau dentin saat pembentukan gigi. &isa karena #luorosis endemik, obat-obatan sistemik, de#ek dalam pembentukan gigi, dan kelainan darah. Perubahan warna iatrogenik adalah perubahan warna yang timbul akibat prosedur perawatan gigi, biasanya tergabung dalam struktur gigi dan sebenarnya merupakan kejadian yang bisa dicegah. &eberapa hal mengakibatkan perubahan warna iatrogenik antara lain: a. *aterial obsturasi *aterial obsturasi paling sering menyebabkan perubahan perubahan warna yang cukup parah pada satu gigi. Pembuangan material yang tidak bersih dari kamar pulpa saat menyelesaikan perawatan saluran akar dapat menimbulkan warna kehitaman pada gigi. *aterial penyebab utamanya adalah sisa semen pada saluran akar. b. isa - sisa jaringan pulpa %ragmen pulpa yang tertinggal di dalam mahkota dapat mengakibatkan perubahan warna secara perlahan. c. *edikamentosa intrakanal 2bat - obatan dapat menyebabkan perubahan warna interna pada dentin. 2bat intrakanal golongan #enil atau iodo#orm yang biasa dimasukkan dalam ruang saluran akar, berkontak langsung dengan
dentin,
kadang
dalam
waktu
lama,
sehingga
memungkinkan terjadinya penetrasi obat dan terjadi oksidasi. *aterial ini cenderung mewarnai dentin secara perlahan. d. 4estorasi korona Ada ! tipe, logam dan komposit. Amalgam merupakan penyebab tersering pada restorasi logam karena warnanya gelap sehingga
dapat mengubah dentin menjadi abu-abu gelap. Pada restorasi komposit penyebab perubahan warnanya adalah kebocoran mikro pada tumpatan komposit. $epi tumpatan yang terbuka merupakan tempat masuknya bahan kimia di antara restorasi dan struktur gigi kemudian akan mewarnai dentin di bagian bawah. emakin lama komposit dapat berubah warna dan mengubah warna mahkotanya. Ada beberapa cara yang dapat digunakan untuk menghilangkan diskolorisasi gigi, antara lain dengan skeling, pemolesan, dan pemutihan gigi. keling adalah prosedur untuk menghilangkan kalkulus. Permukaan kalkulus berporus dapat terdiskolorisasi oleh substansi makanan dan tembakau. $ingkat keparahan kalkulus terjadi dalam waktu enam bulan. tain ekstrinsik akan ikut terbuang saat dilakukan skeling. 1.3. Indeks diskolorasi gigi 0ndeks diskolorasi yang digunakan adalah indeks pewarnaan haw dan
*urray (677). Pengukuran dilakukan dengan membuang seluruh debris sebelum pengukuran dengan cara berkumur dengan air, kemudian mencatat area yang mengalami diskolorasi gigi pada sistem grid dan digambarkan. koring pewarnaan dihitung dari daerah total yang tertutupi warna dengan menjumlahkan jumlah kotak pewarnaan kemudian dibagi dengan jumlah seluruh kotak yang tersedia. 1riteria penilaiannya adalah: 8 9 tidak terdapat diskolorasi 9 8,8 - !+ daerah tertutupi diskolorasi ! 9 !; - +8 daerah tertutupi diskolorasi " 9 + - 7+ daerah tertutupi diskolorasi 9 7; - 88 daerah tertutupi diskolorasi. umber: http:<1holisa>*>A>!!888!88;>&ab001$ 0.pd# (diakses 8 januari !8;) http:<