BAB I ANATOMI GIGI
1.1 Definisi Gigi
Gigi adalah bagian terkeras dalam rongga mulut dan merupakan organ pencernaan mekanis. Gigi tumbuh pada rahang atas dan rahang bawah yang
berpasangan atau simetris kiri dan kanan. Gigi yang utuh memiliki bagian mahkota, leher dan akar. akar. Mahkota gigi adalah bagian yang yang menjulang diatas gusi yang dapat kita lihat. Tonjolan runcing ataupun tumpul pada mahkota gigi disebut dengan
cusp.
Bagian leher adalah bagian yang di kelilingi gusi,
sedangkan akar gigi adalah bagian terdalam dari gigi yang tertanam di dalam tulang rahang dan dikelilingi oleh jaringan j aringan periodontal1,2 (Gambar 1.1).
Gambar 1.1 Anatomi Gigi. Gigi terdiri dari mahkota, leher, dan akar. Gigi tersusun atas jaringan utama dan jaringan jaringan periodontal. Sumber : American American 3 Dental Association
1.2 Bentuk Gigi
Manusia memiliki 2 jenis gigi, yaitu gigi primer ( deciduous) deciduous) atau sering kali disebut dengan gigi susu dan gigi sekunder atau gigi tetap (permanen). Gigi
1
primer jumlahnya 20 gigi dan mulai berkembang sejak trimester pertama dalam kehamilan (Gambar 1.2). Gigi primer akan mulai muncul pertama kali sekitar usia 6-7 bulan dan lengkap di usia 6-8 tahun. Gigi primer ini akan tanggal dan digantikan oleh gigi sekunder.
Gambar 1.2 Gigi Primer. Gigi primer berjumlah 20. Disetiap rahang terdapat 2 gigi insisivus, 2 gigi kaninus, dan 4 molar. Sumber : International Federation of Dental Educators and Associations1
Orang dewasa memiliki 32 gigi permanen, 16 tertanam di dalam maksila dan 16 di dalam mandibula. Disetiap rahang, terdapat 4 gigi insisivus, 2 gigi kaninus, 4 gigi pre-molar, dan 6 gigi molar (Gambar 1.3).
Gambar 1.3 Gigi Permanen. Gigi permanen berjumlah 32. Gigi permanen menggantikan gigi primer. Sumber : International Federation of Dental Educators and Associations Associations1
2
Gambar 1.4 Bentuk Gigi. Gambar di atas adalah bentuk gigi orang dewasa. Sumber : American Dental Association3
Setiap gigi memiliki keunikan masing – masing, bentuk gigi manusia adalah sebagai berikut3 : 1.2.1
Gigi Insisivus Gigi insisivus terletak dibagian anterior rahang. Berbentuk seperti sekop dengan tepi yang lebar untuk menggigit, mempunyai satu akar. Gigi insisivus atas lebih besar dan lebar dari pada gigi yang bawah.
1.2.2
Gigi Kaninus Gigi kaninus adalah gigi yang memiliki akar terpanjang dibandingkan dengan akar gigi yang lainnya. Jumlah akar gigi kaninus adalah satu. Gigi ini kuat dan menojol di sudut mulut.
1.2.3
Gigi Pre-Molar Gigi pre-molar memiliki mahkota yang bulat, seperti kaleng tipis dan memiliki dua tonjolan, tonjolan bukal dan palatal. Rata – rata rata gigi pre-molar memiliki satu akar, kecuali gigi premolar 1 atas yang memiliki dua akar.
1.2.4
Gigi Molar Gigi molar
mempunyai bentuk permukaan oklusal yang besar
dibandingkan dengan gigi lain dan terletak di bagian posterior,dekat dengan sendi temporo mandibula. Semua gigi molar memiliki mahkota
3
yang berbentuk persegi seperti balok – balok bangunan. Gigi molar memiliki tiga sampai lima tonjolan. Gigi molar di rahang atas memiliki tiga akar dan gigi molar di rahang bawah memiliki dua akar.
1.3 Fungsi Gigi
Secara umum fungsi gigi manusia adalah untuk mengunyah makanan (mastikasi), keindahan (estetika) dan berbicara (fonetik). Gigi insisivus berguna untuk memotong makanan, gigi kaninus untuk merobek atau mengoyak makanan, dan gigi molar untuk mengunyah makanan.
1.4 Jaringan gigi
Gigi terdiri dari jaringan utama dan jaringan jarin gan periodontal. 1.4.1
Jaringan Utama Jaringan utama gigi terdiri dari : a. Enamel Enamel atau email adalah substansi yang paling keras di tubuh manusia. Lapisan enamel terletak di bagian terluar gigi yang berfungsi sebagai alat pelindung gigi. Enamel berwarna putih kebiruan dan hampir transparan. Enamel merupakan bahan yang tidak ada selnya dan merupakan satu – satunya komponen dalam tubuh manusia yang tidak memiliki kekuatan reparasi karena itu regenarasi enamel tidak mungkin terjadi. Selain itu, lapisan enamel tidak sensitif karena tidak mendapatkan persarafan. Struktur enamel terdiri dari susunan kimia kompleks, sebagian besar terdiri dari 97% mineral (kalsium, fosfat, karbonat, dan fluor), air 1% dan bahan organik 2% yang terletak dalam suatu pola kristalin. Lapisan ini termasuk acid soluble, soluble, yang akan demineralisasi di pH 5.5 atau lebih rendah.1,5
4
b. Dentin Struktur dentin dengan enamel hampir sama, namun dentin lebih lunak dibandingkan
enamel.
Dentin
terletak
tepat
dibawah
enamel.
Komposinya terdiri dari kalsium dan fosfor tetapi dengan proporsi protein yang lebih tinggi, terutama kolagen. Dentin adalah suatu jaringan vital yang tubulus dentinnya berisi perpanjangan sitoplasma odotoblas. Sel – sel odontoblas mengelilingi ruang pulpa dan kelangsungan hidupnya bergantung kepada penyediaan darah dan drainase limfatik jaringan pulpa. Oleh karena itu, dentin bisa peka terhadap rangsangan, misalnya kerusakan fisik yang disebabkan oleh bor gigi, merasakan sensasi panas dan dingin. Lapisan dentin akan demineralisasi di pH 6.5 atau lebih rendah 1,5.
c. Sementum Adalah lapisan tipis yang menutupi akar gigi dan merupakan jaringan yang bermineral. Komposisi sementum terdiri atas matriks – matriks serat
kolagen,
glikoprotein,
dan
mukopolisakarida
yang
telah
mengapur. Sementum terbagi menjadi dua, yaitu sementum aselular yang terletak di servikal gigi merupakan lapisan tipis dekat dengan dentin dan sementum selular yang terdiri dari sel-sel yang menyerupai osteosit disebut sementosit2.
d. Pulpa Pulpa adalah bagian dalam dari gigi yang kaya akan aliran darah dan serabut saraf. Serabut saraf ini mengirim rangsangan seperti panas dan dingin dari gigi ke otak, serta rasa sakit. Komposisi pulpa adalah air, glukosaminoglikan, glikoprotein, proteoglikan, dan fibroblas 5.
1.4.2
Jaringan Periodontal Jaringan periodontal adalah jaringan disekeliling gigi yang berfungsi sebagai penyangga gigi. Jaringan periodontal terdiri dari :
5
a. Gingiva Merupakan bagian dari jaringan periodontal yang melekat pada prosesus alveolaris dan gigi. Fungsinya adalah melindungi akar gigi, selaput periodontal dan tulang alveolar terhadap rangsangan dari luar khususnya dari bakteri – bakteri dalam mulut. Dalam istilah awam disebut dengan gusi ( gum). gum). Gingiva merupakan bagian terluar dari jaringan periodontal yang nampak secara klinis. Gingiva yang normal berwarna merah muda, berkontur berkerut dan licin, konsistensinya kuat dan kenyal, melekat dengan gigi dan tulang alveolar, tidak mudah berdarah, tidak ada eksudat dan tidak bengkak bengkak 5.
b. Sementum Telah dijelaskan diatas bahwa sementum merupakan suatu lapisan yang tipis dan menutupi permukaan gigi. Lapisan ini berbatasan dengan dentin dan enamel, maupun lipagemn periodontal. Sementum bisa masuk di jaringan utama gigi dan jaringan penyokong penyokong gigi 2,4.
c. Ligamen Periodontal Adalah jaringan fibrosa yang kuat, fleksibel, berisi serat elastik maupun non elastik yang terdapat disekitar gigi, menghubungkan antara sementum dengan tulang alveolar. Pada ligamen ini terdapat jaringan saraf yang berfungsi sebagai proprioseptif dan pembuluh darah. Beberapa fungsi dari ligamen periodontal adalah sebagai penyokong, penyokong, fungsi nutrisional, fungsi sensori 4,5.
d. Tulang Alveolar Tulang alveolar merupakan bagian maksila dan mandibula yang membentuk dan mendukung soket gigi. Bagian tulang alveolar yang membentuk dinding soket gigi disebut dengan alveolar bone proper yang didukung oleh bagian tulang alveolar lainnya yang dikenal dengan supporting dengan supporting alveolar bone 4,5.
6
1.5 Permukaan Gigi
Ada beberapa istilah untuk unt uk menunjukan permukaan gigi 6 (Gambar 1.5) : a. Permukaan oklusal : permukaan pengunyahan gigi molar dan gigi pre – molar. molar. b. Permukaan mesial : permukaan paling dekat dengan garis tengah tubuh atau midline. midline. c. Permuaan lingual : permukaan paling dekat lidah di rahang bawah, di rahang atas disebut dengan permukaan permukaan palatal. d. Permukaan distal : permukaan paling jauh dari garis tengah. e. Permukaan bukal : permukaan paling dekat dengan bibir dan pipi. f.
Tepi insisal : gigi insisivus dan gigi kaninus mempunyai tepi potog sebagai pengganti permukaan oklusal.
g. Permukaan
proksimal
:
permukaan – permukaan
yang
berdekatan letaknya, misalnya permukaan mesial gigi tertentu dapat menyentuh permukaan distal gigi sampingnya. Kedua permukaan itu disebut dengan permukaan permukaan proksimal.
Gambar 1.5 Permukaan Gigi. Gigi memiliki beberapa istilah penyebutan permukaan antara lain mesial, oklusal, distal, lingual, dan bucal. Sumber : dentalcare.com6
7
Daftar pustaka 1. Arthur A. Dental Anatomy. Anatomy. University of Michigan. http://ifdea.org. Access : March 2nd , 2015 2. Fawcett, Don W. Buku Ajar Histologi Edisi 12. 2002. Jakarta : EGC 3. Kaneshiro, Neil. Tooth Develpoment . American Dental Association. http://mouthhealthy.org. Access: http://mouthhealthy.org. Access: March 2nd , 2015 4. Putri MH, Herijulianti E, Nurjannah N. Ilmu Pencegahan Penyakit Jaringan Keras dan Jaringan Pendukung Gigi. Gigi . 2010. Jakarta : EGC. 5. Rickne C.Scheid. 2012. Woelfel’s dental anatomy. 8th Ed. 8th Ed. Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins 6. Leeuw Wilhemina. Surface of Teeth. Teeth. http://dentalcare.com. http://dentalcare.com. Access : nd March 2 , 2015
8