DESKRIPSI TENTANG PRODUK MAKANAN AWETAN BAHAN HEWANI
1.Langkah-langkah pengawean a. Koleksi Hewan-hewan yang akan diawetkan dalam bentuk utuh dan akan dibawa ke kelas atau ke Laboratorium biasanya hewan-hewan yang berukuran relatif kecil. Hewan yang akan akan diawet diawetkan kan ditangk ditangkap ap menggu menggunaka nakan n alat alat yang sesuai sesuai.. Hewan Hewan yang tertan tertangkap gkap dimasukkan dalam botol koleksi yang sudah diberi label. !. Mematikan (Killing), Meneguhkan (i!ing), dan mengawetkan ("reser#ing) "roses mematikan dan meneguhkan memerlukan perlakuan dan bahan tertentu. $ahan $ahan untuk untuk memati mematikan kan biasany biasanyaa adalah adalah %ther %ther,, Klorof Kloroform orm,, H&'K& H&'K&', ', Karbon Karbon etracloride (&&L*) atau %thyl acetat. 'amun, kadangkadang perlu perlakuan khusus yaitu melalui pembiusan sebelum proses mematikan dilakukan, agar tubuh hewan yang akan akan diawet diawetkan kan tidak tidak mengke mengkerut rut atau atau rusak. rusak. "embiu "embiusan san dilakuk dilakukan an dengan dengan serbuk serbuk menthol atau kapur barus ke permukaan air tempat hidupnya, setelah tampak lemas, dan tidak bereaksi terhadap sentuhan, hewan dapat dipindahkan ke dalam larutan pengawet. 1. Baha Bahan n Pen Penga gawe we $eberapa bahan pengawet yang dapat digunakan antara lain+ formalin, alcohol (ethil alkohol), resin atau pengawet berupa ekstrak tanaman. $ahan-bahan pengawet ini mudah dicari, murah dan hasilnya cukup bagus, meskipun ada beberapa kelemahan. ". S#$a S#$a-S# -S#$a $a La% La%&a &an n Penga Pengawe we $ahan pengawet dan peneguh yang digunakan biasanya berbahaya bagi manusia, maka maka perlu perlu dikenal dikenalii sifatsifat-sif sifatn atnya. ya. engan engan mengen mengenal al sifatsifat-sif sifat at ini, ini, dihara diharapkan pkan dapat dapat dihindari bahaya yang mungkin ditimbulkan. Alk'h'l , merupak merupakan an bahan bahan yang yang mudah mudah terbaka terbakar, r, bersif bersifat at disinf disinfekt ektan an dan tidak tidak korosif. ('%)al#n , larutan mudah menguap, menyebabkan iritasi selaput lendir hidung, mata, dan sangat korosif, bila pekat berbahaya bagi kulit. Ehe% , larutan mudah menguap, beracun, dapat membius dengan konsentrasi rendah, eksplosi#. Kl'%'$'%), Larutan mudah menguap, dapat membius dan melarutkan plastic. Ka%!'n e%a*l'%#+e , laruta larutan n mudah mudah mengua menguap, p, melaru melarutka tkan n plasti plastik k dan lemak, lemak, membunuh serangga. Eh#l a*ea , larutan mudah menguap, dapat membius dan mematikan serangga atau manusia. Re,#n , merupakan larutan yang tidak mudah menguap mudah mengeras dengan penambahan larutan katalis, karsinogenik, dapat d apat mengawetkan specimen dalam waktu yang ya ng sangat lama. KNHN, larutan pembunuh yang sangat kuat, sangat beracun, bila tidak terpaksa angan gunakan larutan ini. /. Peng Pengaw awe ean an Ke Ke%# %#ng ng
"engawetan ini dilakukan pada hewan yang memiliki kerangka luar keras dan tidak mudah rusak akibat proses pengeringan. "engeringan dilakukan dengan menggunakan o#en atau diemur di bawah terik matahari hingga kadar airnya sangat rendah. ebelum dikeringkan hewan dimatikan dengan larutan pembunuh, kemudian hewan diatur posisinya. Hewan yang sudah kering kemudian dimasukkan dalam kotak yang diberi kapur barus dan silika gel. iap hewan yang diawetkan sebaiknya diberi label yang berisi nama, lokasi penangkapan, tanggal penangkapan dan kolektornya. *. $ioplastik $ioplastik merupakan pengawetan spesimen hewan atau tumbuhan dalam blok resin untuk digunakan sebagai media pembelaaran. pesimen hewan atau tumbuhan dalam blok resin selain berfungsi sebagai media pembelaaran, uga da pat berfungsi sebagai ornamen. ebelum dicetak, resin berupa cairan yang kental. /esin merupakan senyawa organik hasil metabolisme sekunder, tersusun atas karbon. enyawa ini akan mengalami polimerisasi dalam kondisi yang tepat. /eaksi polimerisasi bersifat eksoterm sehingga akan menimbulkan panas. 0ntuk mempercepat polimerisasi digunakan katalis. 1umlah cairan katalis yang ditambahkanakan mempengaruhi terhadap cepat atau lambatnya proses polimerisasi, efeknya adalah umlah panas yang dikeluarkan. emakin banyak katalis yang ditambahkan akan semakin cepat dan semakin panaas. 2. aksidermi aksidermi merupakan istilah pengawetan untuk hewan pada umumnya, #ertebrata pada khususnya, dan biasanya dilakukan terhdap hewan yang berukuran relatif besar dan hewan yang dapat dikuliti termasuk beberapa enis reptil, burung, dan mammalia. 3rgan dalam dikeluarkan dan kemudian dibentuk kembali seperti bentuk asli ketika hewan tersebut hidup (dikuliti, hanya bagian kulit yang tersisa). "angan secara umum bersifat mudah rusak ( perishable), karena kadar air yang terkandung di dalamnya sebagai faktor utama penyebab kerusakan pangan itu sendiri. emakin tinggi kadar air suatu pangan, akan semakin besar kemungkinan kerusakannya baik sebagai akibat akti#itas biologis internal (metabolisme) maupun masuknya mikroba perusak. kriteria yang dapat digunakan untuk menentukan apakah makanan tersebut masih pantas di konsumsi, secara tepat sulit di laksanakan karena melibatkan factor-faktor nonteknik, sosial ekonomi, dan budaya suatu bangsa. 4dealnya, makanan tersebut harus+ bebas polusi pada setiap tahap produksi dan penanganan makanan, bebas dari perubahan-perubahan kimia dan fisik, bebas mikroba dan parasit yang dapat menyebabkan penyakit atau pembusukan (5inarno,6778). 0ndang-0ndang 'omor 9 ahun 677: menyatakan bahwa kualitas pangan yang dikonsumsi harus memenuhi beberapa kriteria, di antaranya adalah aman, bergi;i, bermutu, dan dapat terangkau oleh daya beli masyarakat.
A. 0en#,-en#, ekn#k peng'lahan +an pengawean )akanan 1. Pen+#ng#nan "endiginan adalah penyimpanan bahan pangan di atas suhu pembekuan bahan yaitu -< sampai =6> > &. &ara pengawetan dengan suhu rendah lainya yaitu pembekuan. "embekuan adalah penyimpanan bahan pangan dalam keadaan beku yaitu pada suhu 6< sampai -<* > &. "embekuan cepat (?uick free;ing) di lakukan pada suhu -<* sampai -*>> &. "endinginan biasanya dapat mengawetkan bahan pangan selama beberapa hari atau
minggu tergantung pada macam bahan panganya, sedangkan pembekuan dapat mengawetkan bahan pangan untuk beberapa bulan atau kadang beberapa tahun. "erbedaan lain antara pendinginan dan pembekuan adalah dalam hal pengaruhnya terhadap keaktifan mikroorganisme di dalam bahan pangan. "enggunaan suhu rendah dalam pengawetan pangan tidak dapat membunuh bakteri, sehingga ika bahan pangan beku misalnya di keluarkan dari penyimpanan dan di biarkan mencair kembali (thawing), pertumbuhan bakteri pembusuk kemudian beralan cepat kembali. "endinginan dan pembekuan masing-masing uga berbeda pengaruhnya terhadap rasa, tekstur, nilai gi;i, dan sifat-sifat lainya. $eberapa bahan pangan menadi rusak pada suhu penyimpangan yang terlalu rendah. ". Penge%#ngan "engeringan adalah suatu cara untuk mengeluarkan atau mengilangkan sebagian air dari suatu bahan dengan menguapkan sebagian besar air yang di kandung melalui penggunaan energi panas. $iasanya, kandungan air bahan tersebut di kurangi sampai batas sehingga mikroorganisme tidak dapat tumbuh lagi di dalamya. Keuntungan pengeringan adalah bahan menadi lebih awet dan #olume bahan menadi lebih kecil sehingga mempermudah dan menghemat ruang pengangkutan dan pengepakan, berat bahan uga menadi berkurang sehingga memudahkan transpor, dengan demikian di harapkan biaya produksi menadi lebih murah. Kecuali itu, banyak bahan-bahan yang hanya dapat di pakai apabila telah di keringkan, misalnya tembakau, kopi, the, dan bii biian. "enyedotan uap air ini daoat uga di lakukan secara #akum. "engeringan dapat berlangsung dengan baik ika pemanasan teradi pada setiap tempat dari bahan tersebut, dan uap air yang di ambil berasal dari semua permukaan bahan tersebut. actor-faktor yang mempengaruhi pengeringan terutama adalah luas permukaan benda, suhu pengeringan, aliran udara, tekanan uap di udara, dan waktu pen geringan. /. Penge)a,an "engemasan merupakan bagian dari suatu pengolahan makanan yang berfungsi untuk pengawetan makanan, mencegah kerusakan mekanis, perubahan kadar air. eknologi pengemasan perkembangan sangat pesat khususnya pengemas plstik yang dengan drastic mendesak peranan kayu, karton, gelas dan metal sebagai bahan pembungkus primer. $erbagai enis bahan pengepak seperti tetaprak, tetabrik, tetraking merupakan enis teknologi baru bagi berbagai us serta produk cair yang dapat dikemas dalam keadaan ?aseptiis steril. terilisasi bahan kemasan biasanya dilakukan dengan pemberian cairan atau uap hydrogen peroksida dan sinar 0@ atau radiasi gama. 1enis generasi baru bahan makanan pengemas ialah lembaran plstik berpori yang disebut spore <<<:, seenis platik yang memilki lubang A lubang . "lastik ini sangat penting penngunaanya bila dibandingkan dengan plastic yang lama yang harus dibuat lubang dahulu. 1enis plastic tersebut dapat menggeser pengguanaan daun pisang dan kulit ketupat dalam proses pembuatan ketupat dan seenisnya.
2. Pengalengan 'amun, karena dalam pengalengan makanan digunakan sterilisasi komersial (bukan sterilisasi mutlak), mungkin saa masih terdapat spora atau mikroba lain (terutama yang bersifat tahan terhadap panas) yang dapat merusak isi apabila kondisinya
memungkinkan. 4tulah sebabnya makanan dalam kaleng harus disimpan pada kondisi yang sesuai, segera setelah proses pengalengan selesai. "engalengan didefinisikan sebagai suatu cara pengawetan bahan pangan yang dipak secara hermetis (kedap terhadap udara, air, mikroba, dan benda asing lainnya) dalam suatu wadah, yang kemudian disterilkan secara komersial untuk membunuh semua mikroba patogen (penyebab penyakit) dan pembusuk. "engalengan secara hermetis memungkinkan makanan dapat terhindar dan kebusukan, perubahan kadar air, kerusakan akibat oksidasi, atau perubahan cita rasa. 3. Pengg&naan !ahan k#)#a $ahan pengawet dari bahan kimia berfungsi membantu mempertahankan bahan makanan dari serangan makroba pembusuk dan memberikan tambahan rasa sedap, manis, dan pewarna. &ontoh beberapa enis ;at kimia + cuka, asam asetat, fungisida, antioksidan, in-package desiccant, ethylene absorbent, wax emulsion dan growth regulatory untuk melindungi buah dan sayuran dari ancaman kerusakan pasca panen untuk memperpanangkesegaran masam pemasaran. 'itogen cair sering digunakan untuk pembekuan secara tepat buah dan sayur sehinnga dipertahankan kesegaran dan rasanya yang nyaman. uatu enis regenerasi baru growth substance sintesis yang disebut morfaktin telah ditemuakan dan diaplikasikan untuk mencengah kehilangan berat secara fisiologis pada pasca panen, kerusakan karena kapang, pemecahan klorofil serta hilangnya kerennyahan buah. cott dkk (67B<) melaporkan bahwa teradinya browning, kehilangan berat dan pembusukan buah leci dapat dikurangi bila buah A buahan tersebut direndam dalam larutan binomial hangat (>,>2C, 2<>& ) selama < menit dan segera di ikuti dengan pemanasan "@& (poli#inil klorida ) dengan ketebalan >,>>6 mm. 4. Pe)ana,an "enggunaan panas dan waktu dalam proses pemanasan bahan pangan sangat berpengaruh pada bahan pangan. $eberapa enis bahan pangan seperti halnya susu dan kapri serta daging, sangat peka terhadap susu tinggi karena dapat merusak warna maupun rasanya. ebaliknya, komoditi lain misalnya agung dan kedelai dapat menerima panas yang hebat karena tanpa banyak mengalami perubahan. "ada umumnya semakin tinggi umlah panas yang di berikan semakin banyak mikroba yang mati. "ada proses pengalengan, pemanasan di tuukan untuk membunuh seluruh mikroba yang mungkin dapat menyebabkan pembusukan makanan dalam kaleng tersebut, selama penanganan dan penyimpanan. "ada proses pasteurisasi, pemanasan di tuukan untuk memusnahkan sebagian besar mikroba pembusuk, sedangkan sebagian besar mikroba yang tertinggal dan masih hidup terus di hambat pertumbuhanya dengan penyimpanan pada suhu rendah atau dengan cara lain misalnya dengan bahan pengawet. "roses pengawetan dapat di kelompokan menadi 8 yaitu+ pasteurisasi, pemanasan pada 6>>> & dan pemanasan di atas 6>>> &. 5. Tekn#k $e%)ena,# fermentasi bukan hanya berfungsi sebagai pengawet sumber makanan, tetapi uga berkhasiat bagi kesehatan. alah satumya fermentasi dengan menggunakan bakteri laktat pada bahan pangan akan menyebabkan nilai pH pangan turun di bawah 2.> sehingga dapat menghambat pertumbuhan bakteri fekal yaitu seenis bakteri yang ika dikonsumsi akan menyebabkanakan muntah-muntah, diare, atau muntaber.
$akteri laktat (lactobacillus) merupakan kelompok mikroba dengan habitat dan lingkungan hidup sangat luas, baik di perairan (air tawar ataupun laut), tanah, lumpur, maupun batuan. tercatat delapan enis bakteri laktat, antara lain Lacobacillus acidophilus, L fermentum, L bre#is,dll Dsam laktat yang dihasilkan bakteri dengan nilai pH (keasaman) 8,*-* cukup untuk menghambat seumlah bakteri perusak dan pembusuk bahan makanan dan minuman. 'amun, selama proses fermentasi seumlah #itamin uga di hasilnhkan khususnya $-6<. $akteri laktat uga menghasilkan lactobacillin (laktobasilin), yaitu seenis antibiotika serta senyawa lain yang berkemampuan menontaktifkan reaksi kimia yang dihasilkan oleh bakteri fekal di dalam tubuh manusia dan bahkan mematikannya , enyawa lain dari bakteri laktat adalah '4 (not yet identified atau belum diketahui). '4 bekera menghambat en;im 8-hidroksi 8-metil glutaril reduktase yang akan mengubah 'DH menadi asam ne#alonat dan 'D. engan demikian, rangkaian senyawa lain yang akan membentuk kolesterol dan kanker akan terhambat. 6. Tekn#k I%a+#a,# 4radiasi adalah proses aplikasi radiasi energi pada suatu sasaran, seperti pangan. Menurut Maha (67B2), iradiasi adalah suatu teknik yang digunakan untuk pemakaian energi radiasi secara sengaa dan terarah. edangkan menurut 5inarno et al. (67B>), iradiasi adalah teknik penggunaan energi untuk penyinaran bahan dengan menggunakan sumber iradiasi buatan. 1enis iradiasi pangan yang dapat digunakan untuk pengawetan bahan pangan adalah radiasi elektromagnetik yaitu radiasi yang menghasilkan foton berenergi tinggi sehingga sanggup menyebabkan teradinya ionisasi dan eksitasi pada materi yang dilaluinya. 1enis iradiasi ini dinamakan radiasi pengion, contoh dan gelombang elektromagnetik β,αradiasi pengion adalah radiasi partikel &ontoh radiasi pengion yang disebut terakhir ini paling banyak γ digunakan (ofyan, 67B*E 5inarno et al., 67B>). ua enis radiasi pengion yang umum digunakan untuk pengawetan makanan adalah + sinar gamma yang dipancarkan oleh radio nuklida :>&o (kobalt-:>) dan 689&s (caesium-89) dan berkas elektron yang terdiri dari partikel-pertikel bermuatan listrik. Kedua enis radiasi pengion ini memiliki pengaruh yang sama terhadap makanan. Menurut Hermana (6776), dosis radiasi adalah umlah energi radiasi yang diserap ke dalam bahan pangan dan merupakan faktor kritis pada iradiasi pangan. eringkali untuk tiap enis pangan diperlukan dosis khusus untuk memperoleh hasil yang diinginkan. Kalau umlah radiasi yang digunakan kurang dari dosis yang diperlukan, efek yang diinginkan tidak akan tercapai. ebaliknya ika dosis berlebihan, pangan mungkin akan rusak sehingga tidak dapat diterima konsumen Keamanan pangan iradiasi merupakan faktor terpenting yang harus diselidiki sebelum menganurkan penggunaan proses iradiasi secara luas. Hal yang membahayakan bagi konsumen bila molekul tertentu terdapat dalam umlah banyak pada bahan pangan, berubah menadi senyawa yang toksik, mutagenik, ataupun karsinogenik sebagai akibat dari proses iradiasi.
1. P%',e, Pengawean Bahan Pangan Hewan# 7#kan Sa%+en,8
3lahan ikan yang satu ini memang kerap kali diadikan solusi bagi sebagian orang yang malas memasak ikan segar. elain, rasanya yang enak dan gurih kemudahan pengolahan yang ditawarkan membuat sarden semakin akrab saa di kalangan masyarakat. "engalengan ikan adalah salah satu teknik pengolahan dengan cara memanaskan ikan dalam wadah kaleng yang ditutup rapat untuk menonaktifkan en;im, membunuh mikroorganisme, dan mengubah ikan dalam bentuk mentah menadi produk yang siap disaikan tetapi memiliki kandungan nilai gi;i yang sedikit menurun karena proses denaturasi protein akibat proses pemanasan bila dibandingkan dengan ikan segar, namun lebih tinggi bila dibandingkan sumber protein nabati seperti tahu dan tempe. Metode pengawetan dengan cara pengalengan ditemukan oleh 'icholas Dppert, seorang ilmuwan "rancis. "engalengan makanan merupakan suatu cara pengawetan bahan bahan makanan yang dikemas secara hermetis dan kemudian disterilkan. "engemasan secara hermetis dapat diartikan bahwa penutupannya sangat rapat, sehingga tidak dapat ditembus oleh udara, air, kerusakan akibat oksidasi, ataupun perubahan cita rasa. i dalam pengalengan makanan, bahan pangan dikemas secara hermetis (hermetic) dalam suatu wadah, baik kaleng, gelas, atau alumunium. "ada pengawetan pangan, secara teknis ada beberapa cara yang menggunakan prinsip mikrobiologis yaitu mengurangi umlah seminimal mungkin mikroorganisme pembusuk, mengurangi kontaminasi mikroorganisme, menciptakan suasana lingkungan yang tidak disukai oleh mikroorganisme dengan cara pemanasan dan radiasi. "emusnahan mikroorganisme dengan pemanasan pada pengalengan ikan pada prinsipnya menyebabkan denaturasi protein, serta menonaktifkan en;im yang membantu proses metabolisme. "enerpan panas dapat bermacam-macam tergantung dari enis mikroorganismenya, fase mikroorganisme, dan kondisi lingkungan spora bakteri. emakin rendah suhu yang diberikan semakin banyak waktu yang diperlukan untuk pemanasan. "ada pengalengan, yang perlu diwaspadai adalah bakteri anaerob seperti &losteridium botullinum yang tahan terhadap suhu tinggi. Penga+aaan Bahan Bak& Ikan Sega%. 4kan yang akan diadikan sarden bisanya didapat dari nelayan ikan, ikan-ikan diual langsung oleh pemilik perahu atau dikumpulkan terlebih dahulu oleh pengepul. 4kan yang digunakan sebagai bahan baku umumnya tergolong ikan pelagis ukuran kecil yang hidup bergerombol seperti ikan Lemuru, ikan ardin, ikan amban, ikan $alo, dan ikan Layang.
Pengg&n#ngan 7*&#ng8. $ahan baku ikan segar yang sudah dibeli pabrik akan langsung diproses. ahapan pertama disebut dengan pengguntingan (cutting) alat yang digunakan adalah gunting besi. 4kan digunting pada bagian pre dorsal (dekat dengan kepala) kebawah kemudian sedikit ditarik untuk mengeluarkan isi perut. 4kan balo diberikan sedikit perlakuan khusus yaitu sebelum digunting sisik-sisik yang terdapat diseluruh badannya dihilangkan terlebih dahulu dengan menggunakan pisau. alam tahapan pengguntingan uga dilakukan sortasi. $ahan baku ikan disortasi dari campuran ikan yang lain dan dari sampah serta serpihan karang yang ikut terbawa saat proses penangkapan ikan. 4kan yang sudah digunting ditempatkan dalam keranang plastik kecil. etelah keranang penuh, ikan dimasukkan dalam mesin rotary untuk dilakukan proses pencucian. Peng#,#an 7(#ll#ng8. 4kan yang keluar dari mesin rotary ditampung dalam keranang plastik, lalu dibawa ke mea pengisian untuk diisikan kedalam kaleng. iatas mea pengisian terdapat pipa air yang digunakan untuk melakukan pencucian ulang sebelum ikan diisikan kedalam kaleng. "osisi ikan didalam kaleng diatur, misalnya untuk membuat produk kaleng kecil setelah penghitungan rendemen ditentukan bahwa umlah ikan yang diisikan kedalam kaleng adalah * ekor ikan. 4kan-ikan tersebut diisikan dalam kaleng dengan posisi < buah pangkal ekor menghadap kebawah dan < ekor lagi menghadap keatas. Kaleng yang sudah diisi ikan diletakkan diatas con#eyor yang terus beralan disamping mea pengisian untuk masuk tahapan berikutnya. Pe)a,akan Awal 7P%ee ''k#ng8. engan bantuan con#eyor kaleng yang sudah terisi ikan masuk kedalam e!haust bo! yang panangnya =6< m, di dalam e!haust bo! ikan dimasak dengan menggunakan uap panas yang dihasilkan oleh boiler. uhu yang digunakan = B>>&, proses pree cooking ini berlangsung selama = 6> menit. etelah proses pemasakan selesai produk keluar dari e!haust bo! dilanutkan dengan tahapan selanutnya yaitu penirisan (decanting). Pengha)paan 7E9ha&,#ng8. "enghampaan dilakukan dengan menambahkan medium pengalengan berupa saos cabai atau saos tomat dan minyak sayur (#egetable oil). uhu saos dan minyak sayur yang digunakan adalah =B> >&. "engisian saos dilakukan secara mekanis dengan menggunakan filler. "ada prinsipnya proses penghampaan ini dapat dilakukan melalui < macam cara, biasanya pabrik berskala kecil e!hausting dilakukan dengan cara melakukan pemanasan pendahuluan terhadap produk, kemudian produk tersebut diisikan kedalam kaleng dalam keadaan panas dan wadah ditutup, uga dalam keadaan masih panas. &ara keranya adalah menarik oksigen dan gas-gas lain dari dalam kaleng dan kemudian segera dilakukan penutupan wadah. Pen&&pan Wa+ah Kaleng 7Sea)#ng8. "enutupan wadah kaleng dilakukan dengan menggunakan double seamer machine. eorang karyawan bertugas mengoprasikan double seamer machine dan mengisi tutup kaleng kedalam mesin. Kecepatan yang digunakan ber#ariasi. ouble seamer untuk kemasan kaleng kotak dioprasikan dengan kecepatan penutupan B* kaleng permenit (kecepatan ma!imum <>> kaleng permenit), double seamer untuk kaleng kecil dioperasikan dengan kecepatan penutupan 892 kaleng permenit (kecepatan ma!imum 2>> kaleng permenit) sedangkan untuk double seamer kaleng besar dioperasikan dengan kecepatan <>> kaleng permenit (kecepatan ma!imum 2>> kaleng permenit). utup kaleng yang dipakai adalah tutup kaleng yang sudah terlebih dahulu diberi kode tanggal kedaluwarsa diruang et print.
Se%#l#,a,# 7P%'*e,,#ng8. terilisasi dilakukan dengan menggunakan retort. alam satu kali proses sterilisasi dapat mensterilkan * keranang besi produk ikan kalengan atau setara dengan =:.B>> kaleng kecil atau 8.*>> kaleng besar. uhu yang digunakan antara 662 A 669 >& dengan tekanan >,B atm, selama B2 menit ika yang disterilisasi adalah kaleng kecil dan 6>2 menit untuk kaleng besar. terilisasi dilakukan dengan memasukkan keranang besi kedalam menggunakan bantuan rel. terilisasi dilakukan tidak hanya bertuuan untuk menghancurkan mikroba pembusuk dan pathogen, tetapi berguna untuk membuat produk menadi cukup masak, yaitu dilihat dari penampilan, tekstur dan cita rasanya sesuai dengan yang diinginkan. Pen+#ng#nan +an Pengepakan. 4kan kalengan yang sudah disterilisasi dikeluarkan dari dalam retort, kemudian diangkat dengan katrol untuk didinginkan dalam bak pendinginan ber#olume 6:.2 m8 yang diisi dengan air yang mengalir. "endinginan dilakukan selama 62 menit. "roduk setelah didinginkan diistirahatkan terlebih dahulu ditempat pengistirahatan(/ested area) untuk menunggu giliran pengepakan (packing). "acking diawali dengan akti#itas pengelapan untuk membersihkan sisa air proses pendinginan, setelah itu produk dimasukkan kedalam karton. "roduk yang kemasannya sudah diberi label (label cat) bisa langsung di packing, sementara produk yang kemasannya kosong terlebih dahulu diberi label kertas sesuai dengan keinginan produsen. ". "engawetan pada hewan aksidermi adalah hewan hasil pengawetan, biasanya golongan #ertebrata yang dapat dikuliti. "ada pembuatan taksidermi, hewan dikuliti, organ-organ dalam dibuang, untuk selanutnya dibentuk kembali seperti bentuk aslinya. %wan-hewan #ertebrata yang sering dibuat taksidermi misalnya berbagai enis mamalia, kadal atau reptil, dsb. aksidermi seringkali dipergunakan sebagai bahan referensi untuk identifikasi hewan #ertebrata, uga menunukkan berbagai macam ras yang dimiliki suatu spesies. elain itu, tentu saa taksidermi dapat diadikan sebagai media pembelaaran biologi. &ara pembuatan taksidermi adalah sebagai berikut. a) "otong otot-otot paha dan pisahkan tulang paha dari persendian dan pangkal paha, keluarkan bagian ini. b) "otonglah otot-otot pada tumit, keluarkan aringan lunak pada telapak kaki dengan alan mengirisnya. Keluarkan semua bagian kaki lainnya yang masih tertinggal di dalam kulit. c) 0langi langkah pertama dan kedua di atas untuk bagian tangan, dan ekor. d) 0ntuk bagian kepala, lepaskan kulit secara hati-hati, sertakan telinga, kelopak mata pada kulit. 1aga angan sampai robek. "otonglah tulang rawan hidung dan biarkan melekat pada kulit. e) "otonglah bagian kepala dan leher, bersihkan bekas-bekas otak dengan cara menyemprotkan air. f) $alikkan kulit dan bersihkan dari sisa daging dan lemak. g) $asuh bagian permukaan dalam kulit tubuh dengan boraks, demikian pula untuk ekor, kaki, tangan dan tengkorak kepala. h) ebagai pengganti mata, gunakan bola mata tiruan. $entuk tubuh hewan kembali dengan menggunakan kapuk dan kawat, lalu ahit dengan rapi. i) Dtur posisi hewan sebagaimana kebiasan hewan sewaktu masih hidup. "aang taksidermi pada tempat-tempat yang aman dan terhindar dari serangan serangga,
bersih dan kering. 4nsektisida, atau kamper (naftalen) dapat ditambahkan untuk mencegah serangan amur. Dda baiknya taksidermi disimpan dalam boks kaca. Kerangka katak yang diawetkan dapat digunakan untuk media pembelaaran macam-macam bentuk tulang. &ara membuat awetan rkering angka katak adalah sebagai berikut+ a. Lepaskan semua kulit dan daging dari tulang secara hati-hati. 1angan sampai persendian terputus. 0payakan sebersih mungkin, sampai daging yang melekat pada rangka seminimal mungkin. b. /endam rangka katak dalam bubur kapur. $ubur kapur dapat dibuat dengan melarutkan &a3 ke dalam air, dengan menambahkan sedikit K3H. c. $ila tulang telah bersih, cucilah bubur kapur dari rangka. d. Keringkan rangka dan atur posisinya pada suatu landasan yang telah disediakan terlebih dahulu. e. "ernis rangka katak tersebut, sehingga tampak lebih menarik dan membuat tulang-tulang menadi lebih awet. f. $eri label atau keterangan pada awetan yang sudah adi tersebut Membuat insectarium 4nsectarium adalah sampel enis serangga hidup yang ada di kebun binatang, atau museum atau pameran tinggal serangga. 4nsectariums sering menampilkan berbagai enis serangga dan arthropoda yang mirip, seperti laba-laba, kumbang, kecoa, semut, lebah, kaki seribu, kelabang, angkrik, belalang, serangga tongkat, kalaengking dan $elalang sembah alat< dan bahan