BAB II TINJAUAN PUSTAKA PUSTAKA
2.1 Pengertian Kalibrasi
Kalibrasi adalah serangkaian kegiatan yang membentuk hubungan antar-nilai yang yang ditunju ditunjukka kkan n oleh oleh instr instrumen umen penguku pengukuran ran atau atau siste sistem m penguku pengukuran ran,, atau atau yang yang diwakili oleh bahan ukur, dengan nilai-nilai yang sudah diketahui yang berkaitan dari besaran yang diukur dengan kondisi tertentu. Dewan Standarisasi Nasional (DNS/1 (DNS/1! !"" mende# mende#ini inisi sikan kan bahwa bahwa kalibr kalibrasi asi adalah adalah kegiata kegiatan n untuk untuk menent menentukan ukan kebenaran kon$ensional penunjukan instrumen ukur dan bahan ukur dengan %ara memband membanding ingkann kannya ya terhada terhadap p standar standartt ukuranny ukurannyaa yang yang ditelu ditelusur surii (tra%e (tra%eabl able" e" ke standart Nasional atau &nternasional. De#inisi lain kalibrasi adalah kegiatan penerapan untuk untuk menent menentukan ukan kebenar kebenaran an nilai nilai penunjuk penunjukan an alat alat ukur dan data data bahan bahan ukur, ukur, (de#inisi ' ermenkes No. )*) +ahun 1". Sedangkan pengujian adalah keseluruhan tindakan yang meliputi pemeriksaan #isik dan pengukuran untuk membandingkan alat ukur dengan standart untuk satuan ukur sesuai guna menetapkan si#at ukurnya (si#at metrologik" atau menentukan besaran atau kesalahan pengukuran. engukuran adalah kegiatan atau proses mengaitkan angka se%ara empiris dan obyekti# kepada si#at si#a si#att obyek obyek atau atau keja kejadi dian an nyat nyataa sedem sedemik ikia ian n rupa rupa sehi sehing ngga ga angka angka tadi tadi dapat dapat memberikan gambaran yang jelas mengenai obyek atau kejadian tersebut, (de#inisi' ermenkes No . )*) +ahun 1". 2.2 Tujuan dan Manfaat Kalibrasi
..1 +ujuan kalibrasi adalah' 1.enentukan de$iasi kebenaran kon$ensional nilai yang menunjukkan suatu instru instrument ment atau atau de$ias de$iasii dimens dimensii nomina nominall yang seharu seharusny snyaa untuk untuk suatu suatu bahan ukur .enjamin hasil-hasil pengukuran sesuai dengan standart nasional maupun internasional (Dewan Standarisasi Nasional/DNS 1!". an#aat kalibrasi adalah menjaga kondisi instrumen ukur dan bahan ukur agar tetap sesuai dengan spesi#ikasinya (DNS 1!". Sedangkan tujuan umum kalibrasi
ialah ialah agar agar ter%apa ter%apaii kondisi kondisi layak layak pakai pakai atau atau menjam menjamin in ketelit ketelitian ian dalam dalam rangka rangka menduk mendukung ung peningka peningkatan tan mutu mutu pelayan pelayanan an kesehat kesehatan, an, (Dirje (Dirjen n elaya elayanan nan edik edik Depkes, !!1". ungsin ungsinya ya tentu tentu saja saja sebagai sebagai tolak tolak ukur ukur jamina jaminan n keakur keakurata atan n alat terseb tersebut ut pada peman#aatannya. 2.3 Watu Kalibrasi
0aktu 0a ktu kalibr kalibrasi asi suatu suatu alat alat ukur tergan tergantun tung g pada pada karakt karakteri eristi stik k dan tujuan tujuan pemakaiannya. Ditinjau dari karakteristiknya, maka makin tinggi kualitas metrologis, makin panjang selang kalibrasinya. kalibrasinya. Semakin kritis pemakaiannya, pemakaiannya, semakin ke%il dampak dampak hasil hasil ukurny ukurnya, a, maka maka semaki semakin n pendek pendek selang selang kalibr kalibrasi asinya nya.. Se%ara Se%ara umum umum selang waktu kalibrasi dipengaruhi oleh jenis alat ukur, #rekuensi pemakaian dan pemeliharaan dari alat tersebut. dapun waktu-waktu kalibrasi biasanya dinyatakan dalam beberapa %ara yaitu' 1.Dinyatakan dalam waktu kalender, misalnya enam bulan sekali, setahun sekali dan seterusnya. .Diny .Dinyatak atakan an dalam dalam pemakai pemakaian, an, misalny misalnyaa 1!!! jam pakai, pakai, 2!!! jam pakai pakai dan seterusnya ).Kombinasi %ara pertama dan kedua di atas, misalnya enam bulan sekali atau 1!!! jam pakai, tergantung mana yang dahulu. Suatu kegiatan bisa dikatakan dikatakan merupakan merupakan kegiatan kegiatan kalibrasi kalibrasi jika kegiatan kegiatan tersebut menghasilkan' 1.Serti#ikasi kalibrasi, . 3embar hasil atau laporan hasil kalibrasi yang memuat, men%antumkan atau berisi angka koreksi, de$iasi atau penyimpangan, ketidakpastian dan batasan - batasan atau standart penyimpangan yang diperkenankan, dan ).3abel atau penanda. Kalibrasi diperlukan hanya untuk alat yang baik atau sedang dioperasionalkan dan dan buka bukan n untuk untuk alat alat yang yang rusa rusak. k. lat lat rusa rusak k haru harusl slah ah dipe diperb rbai aiki ki dahu dahulu lu baru baru kemudian dilakukan pengujian dan kalibrasi untuk memastikan bahwa alat tersebut
betul-betul baik. Dari hasil kalibrasi dapat diketahui kesalahan penunjukan instrumen ukur, sistem pengukuran atau bahan ukur, untuk pemberian nilai pada tanda skala tertentu dan juga dapat di%atat dalam suatu dokumen disebut seba. 2.! Aurasi dan er"r
kurasi merupakan salah satu point yang harus kita perhatikan sebelum membeli alat ukur, dalam design kuali#ikasi pembelian alat ukur item ini wajib ada, karena jika kita salah dalam menentukan akurasi maka dampaknya adalah alat yang kita beli tidak sesuai dengan penggunaannya. engertian akurasi itu sendiri adalah kemampuan dari instrumen ukur untuk memberikan indikasi kedekatan terhadap harga sebenarnya (true $alue" dari objek yang diukur. kurasi adalah perluasan jangkauan di mana nilai yang diindikasikan oleh sebuah system pengukuran atau elemen mungkin bernilai salah. Sedangkan eror atau kesalahan adalah perbedaan antara nilai sebenarnya dengan nilai yang terukur dari besaran-besaran seperti' perpindahan, tekanan, suhu, dan lain-lain. eralatan instrumentasi elektronik yang baik diran%ang agar dapat membatasi kesalahan yang mungkin terjadi, yang tidak dapat dihindari dalam setiap proses pengukuran. embatasan kesalahan ini diarahkan kepada suatu nilai atau range yang ketelitiannya diperlukan di dalam analisa teknik atau pada suatu proses kontrol. Kesalahan-kesalahan pengukur dapat tejadi disebabkan oleh hal-hal sebagai berikut' 1. kumulasi dari kesalahan-kesalahan yang ada dan diketahui pada setiap elemen dari sistem instrumentasi. . +erdapatnya elemen di dalam sistem yang tidak ber#ungsi dengan benar. ). 4#ek dari transduser di dalam proses. 5. Sensiti$itas atau kepekaan ganda dari transduser. 2. Sumber-sumber kesalahan lainnya.
4ror internal dapat terjadi dalam banyak %ara,berikut berbagai eror yang kerap di jumpai dalam spesi#ikasi sistem intrumentasi dan sensor ' 1. 4ror 6isteresis 4rror histeresis digunakan untuk menyatakan selisih keluaran yang diperoleh dari nilai besaran yang sama, yang sedang diukur berkenaan dengan apakah nilainya didapat melalui perubahan kontinu naik atau turun. isalkan akan diukur suatu temperatur yang sama pada suatu #luida, misalkan pada temperatur + satuan. ertama-tama pengukuran dilakukan pada saat #luida tersebut dipanaskan. Dan pengukuran kedua dilakukan pada saat #luida didinginkan. 7ntuk pengukuran yang sama yaitu pada temperatur + satuan, akan didapatkan perbedaan nilai besaran temperatur yang terukur dikarenakan dua perlakuan yang berbeda pada #luida ini, seperti pada gambar di atas. 4rror seperti ini disebut sebagai 4rror 6isteresis. .4rror non-linieritas 4ror ini biasanya digunakan ketika mengasumsikan sebuah hubungan yang tidak linier menjadi hubungan yang linier (untuk melakukan pendekatan". 8ika belajar kontrol otomatis biasanya suka dijumpai linearisasi pada sebuah gra#ik yang sebenarnya tidak liniear. 7ntuk mempermudah perhitungan biasanya dilakukan liniearisasi, tentunya dengan menggunakan teknik-teknik linearisasi. Demikian juga dengan alat ukur atau sistem pengukuran, hubungan antara nilai sebenarnya dari besaran yang diukur, dan nilai yang terukur sebenarnya tidak semuanya bersi#at linier, sering dijupai kasus non-linearitas. kan tetapi untuk mempermudah, untuk kasus tertentu dilakukan liniearisasi, sehingga mun%ul yang disebut dengan 4rror Nonliniear. ). 4rror penyisipan 7ntuk mengerti #enomena error penyisipan, misalnya dilakukan pengukuran temperatur dengan menggunakan termometer pada air yang panas. setelah itu, termometer yang digunakan tadi digunakan untuk
mengukur air yang dingin. ada saat pengukuran pada air yang dingin, maka air di sekitar termometer suhunya akan berubah dikarenakan termometer yang baru saja digunakan pada air panas langsung di %elupkan ke air yang dingin, sehingga mun%ul error yang disebut error penyisipan. 9ontoh lainnya adalah penyisipan ampemeter dan $oltmeter pada pengukuran arus dan tegangan pada rangkaian, dimana amperemeter dan $oltmeter sendiri mempunyai nilai resistansi yang berpengaruh pada nilai hasil pengukuran. 4ror : nilai terukur ; nilai sebenarnya
ersentase eror :
nilai yang ditunjukkan−nilai yangsebenarnya X 100 nilai yangsebenarnya
2.# Sensiti$itas Sensiti$itas adalah rasio antara perubahan pada output terhadap perubahan
pada input. ada alat ukur yang linier, sensiti$itas adalah tetap. Dalam beberapa hal harga sensiti$itas yang besar menyatakan pula keunggulan dari alat ukur yang bersangkutan. lat ukur yang terlalu sensiti# adalah sangat mahal, sementara belum tentu berman#aat untuk maksud yang kita inginkan. Sensiti$itas menggambarkan seberapa bersar perubahan yang ditimbulkan pada keluaran sistem instrumen atau elemen sistem ketika besaran yang sedang diukur berubah pada suatu nilai yang ditetapkan, se%ara sederhana merupakan rasio atau perbandingan antara keluaran dan masukan. Sebagai %ontoh, sebuah termokopel yang memiliki sensiti$itas !
=>o : perubahan output =>1 : perubahan input yang sesuai
ada
gambar
(a"
enunjukkan hubungan
linear
antara
output dan
input, dan ?leh
karena itu sensiti$itas sama dengan kemiringan gra#ik kalibrasi. dalam kasus hubungan masukan non-linear / output yang ditunjukkan pada gambar. ada gambar (b" Senti$itas akan ber$ariasi sesuai dengan nilai output.
BAB III M%T&'%(&)I P%N%(ITIAN 3.1 Met"de Kalibrasi Alat Uur
1. Kecepatan Metode
kalibrasi
alat
ukur
kecepatan
menggunakan rumus mencari kecepatan yaitu:
dengan
Kecepatan = Jarak di bagi waktu tempuh. Dalam proses pengukuran kecepatan , misal menggunakan jarak 1 meter dan dalam waktu ! detik, " meter dan dalam waktu # detik, ! meter dan dalam waktu $ detik, % meter dan dalam waktu 1" detik dan & meter dan dalam waktu 1& detik. 'atat nilai output dari sensor meliputi besar dari nilai output dan kestabilan dari sensor terhadap jarak yang di tempuh. (alu hasil dari perhitungan itu di bandingkan dengan alat pengukur kecepatan yang terdapat pada sepeda motor sebagai pembanding. ". )egangan Suatu metode sederhana untuk pengukuran regangan ialah dengan menempatkan sema%am penandaan berupa kisi pada permukaan benda uji dan kemudian mengukur de#ormasi kisi ini bila spesimen itu diberi beban. Sensiti$itas metode kisi bergantung pada ketelitian pengukuran anjakan garisgaris kisi. 7ntuk pengukuran itu seringkali digunakan mikroskop mikrometer. etode kisi ini berlaku untuk bahan dan proses dimana terdapat de#ormasi yang %ukup besar karena beban. etode ini dapat diterapkan untuk mengkaji regangan yang terjadi pada proses membentuk logam lembaran. De#ormasi kisi sesudah pembentukan memberikan petunjuk kepada peran%ang mengenai tegangan-tegangan lokal yang terjadi pada bahan itu selama proses pembentukan.
!. *eban Kalibrasi beban dilakukan dengan metode perbandingan antara alat ukur beban atau neraca merk tertentu yang ada di pasaran dengan alat ukur buatan. Misal kita mengukur 1 kg anak timbangan dengan neraca, kemudian kita lihat output dari alat ukur buatan menunjukkan nilai berapa. Kemudian
kita ulangi dengan akumulasi beban " kg, ! kg, % kg dan & kg. +etelah itu dilakukan perbandingan pada output dari sensor terhadap setiap akumulasi beban. %. ekanan Kalibrasi alat ukur tekanan dilakukan dengan cara perbandingan. -erbandingan yang dimaksudkan disini adalah membandingkan alat ukur buatan dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran. Kalibrasi dilakukan secara bertahap dengan sistem perbandingan. -erbandigan yang digunakan adalah 1 psi, " psi, ! psi, dan % psi pada alat ukur yang ada dipasaran untuk
dibandingkan
dengan
alat
ukur
buatan.
+etelah
kalibrasi dilakukan, kemudian data hasil kalibrasi di catat dan langkah berikutnya menentukan perbandingan alat ukur. &. etaran Metode kalibrasi getaran dilakukan dengan menggunakan bandul matematis. (angkah kalibrasinya sebagai berikut : 1. Membuat bandul dari tali dengan pemberat / misal batu 0 dengan berat tertentu. ". (etakkan sensor pada mistar baja yang letaknya dekat dengan bandul !. *andul di ayunkan dengan simpangan !, #, $ dan seterusnya sampai bandul tidak bergerak atau kembali pada posisi normal. %. Mencatat nilai rekuensi dan periode. &. Mencatat output dari sensor. #. Menghitung nilai rekuensi dan periode dengan menggunakan teori perhitungan bandul matematis.
#. +uhu Metode kalibrasi alat ukur suhu dilakukan dengan cara perbandingan. Maksud perbandingan disini adalan dengan membandingkan antara alat ukur buatan dengan alat ukur yang sudah ada di pasaran, yaitu thermometer. Kedua alat ukur tersebut kemudian di uji pada udara bebas dan pada air yang dipanaskan secara bertahap. 2. as Metode kalibrasi alat ukur gas dilakukan dengan bantuan gas korek api jenis korek gas. as bensol dari korek diambil kemudian disimpan dalam suatu wadah. Kemudian dengan bantu suntikan, dilakukan pengkalibrasian dengan langkah sebagai berikut: 1. 3mbil 1 cc udara bebas pada suntikan. ". Kemudian ambil gas bensol dari wadah hingga angka pada suntikan mencapai angka 1 cc. !. Dari
uraian
diatas,
dapat
dikatakan
bahwa
pencampuran gas dilakukan dengan perbandingan 1:$. %. Kemudian
campuran
dari
gas
pada
suntikan
tersebut disemprotan ke alat ukur. &. Mencatat angka yang ditunjukkan oleh alat ukur. #. Menentukan tingkat keakuratan alat ukur 2. Mengulangi proses kalibrasi dengan perbandingan gas ":$, !:$, %:$ dan &:$. 4. Mengulangi proses di atas dengan 1 cc gas elpiji dan 1 cc udara bebas.
+etelah langkah 5 langkah di atas dilakukan, maka dapat diperoleh data dimana data tersebut merupakan tingkat keakuratan, presisi dan sensiti6itas pengukuran dari alat ukur gas. 4. Displacement /-erpindahan0 Metode kalibrasi alat ukur perpindahan dilakukan dengan cara perbandingan atau menggunakan meteran. Misal
di
gunakan
jarak
1
meter,
kita
mengukur
perpindahannya. Kemudian mengulangi langkah tersebut dengan akumulasi jarak " meter, ! meter, % meter dan
& meter.
(angkah berikutnya adalah melakukan
perbandingan nilai output dari sensor /besar nilai output dan kestabilan nilai output0 terhadap setiap akumulasi jarak. $. Jarak Metode kalibrasi alat ukur jarak hampir sama dengan metode pengukuran displacement / perpindahan 0. Jarak adalah
panjang
lintasan
yang
di
tempuh
sedangkan
perpindahan adalah letak dari posisi awal ke posisi akhir 1.
aya 7 *eban -untir etode kalibrasi alat ukur @aya / beban puntir dilakukan dengan
menggunakan +imbangan kodok yang menggunakan sistem tuas untuk mengukur gaya yang besar dengan memakai standar berat yang jauh lebih ke%il.
Aatang lengan nera%a disembangkan dengan mengkombinasikan
dengan tepat pemberat gantung dan tangan tuas pemberat geser sepanjang skala yang sudah dikalibrasi. +imbangan ini dapat mengadakan gerak keseimbangan sendiri dengan menambahkan sensor listrik untuk pergeseran untuk mendeteksi keadaan seimbang dan sebuah sistem penguat motor untuk menggerakkan pemberat geser pada posisi seimbang.
11.
aya 7 *eban (entur
etode kalibrasi alat ukur @aya / beban lentur dilakukan dengan %ara sebagai berikut '
1. enyiapkan kawat dengan diameter 2 mm. ". Meletakkan kawat pada penjepit /misal ragum0. !. Meletakkan sensor pada %. Menarik kawat dengan neraca pegas sebagai acuan perbandingan besar gaya yang diberikan pada kawat dengan beban & kilogram. &. Mencatat nilai output dari sensor dan nilai gaya yang diberikan untuk menarik kawat. #. Mengulangi langkah 5 langkah diatas dengan akumulasi beban pada neraca pegas sebesar 1 kilogram, 1& kilogram, " kilogram dan "& kilogram. 2. Melakukan
perbandingan
pada
nilai
output
sensor
terhadap setiap akumulasi beban yang diberikan pada kawat.
BAB IV PEMBAHASAN 4.1 Spesifkasi Tiap Sensor 1. Alat Ukur Kecepatan Data -ercobaan Kecepat an !p"# () 1)) 1() &))
TE$A$AN V# Perc Perc Perc Perc .1 .& .' .4 1." 1. 1.1 1.1 "." ". ". ". !.# !.4 !.2 !.2 %,4 %.4 %.4 %.4
rata% rata V#
1.1 ".& !.2 %.4
Kecepatan # & % !ata%rata Voltase V#
! " 1
/80%.4 = .!8 9 ."2 ) = .$$ Kecepatan !.2 (inear /Kecepatan0 ".& 1.1
1 " ! Kecepatan !p" #
Dari gra#ik hasil pengukuran di atas di dapat persamaan garis linier y : !.!22B!.C2 , sehingga dari persamaan tersebut dapat di%ari besarnya sensiti$itas, akurasi, dan gallat dari alat ukur tekanan dengan %ara'
!p" () 1)) 1() &)) !ata% rata
Vperc.
V#
1.1 ".& !.2 %.4
1 "."2& !.&& %.4"&
Sensiti*ita s ." .""2& ."!#2 ."%1"&
&.+1&(
).)&&,',
Sensiti$itas : !.!*)*
V rpm
akurasi .1 .""& .1& ."& .&
kurasi : !.2
@allat :
V rpm
0.5 2.9125
B1!!E : 1C.1CE
ersamaan garis linier diatas dapat digunakan sebagai kon$ersi kalibrasi dari satuan y −0.275
.
0,0255
*"nt"+ S,esifiasi Alat -ang aurat
$rafk Kecepatan & % !
/80 = ."8 ) = 1
A-is Title "
(inear /0
1 % # 4 11"1%1#14""" A-is Title
!p"
Vperc.
()
1.1
V# 1.1
Sensiti*ita s .""
akurasi
1))
"."
1()
!.!
&)) !ata% rata
%.%
+ensiti6itas = .""
"."
.""
!.!
.""
%.%
.""
&.(
).)&&
V rpm
2. Alat Uur Beban (entur
Data 6asil er%obaan
N" .
Mas a Kg/
0"ltase 1 0/
0"ltase 1 0/
0"ltase 1 0/
1 ) 5 2 * C
1! ! )! 5! 2! *! C!
*.C *. *. C C.1 C. C.
*.C *. *. C C.1 C.1 C.
*.C *. C C C.1 C.1 C.
0"ltase ata rata 0/ *.C!! *.!! *.)) C.!!! C.1!! C.1)) C.!!
0"ltase atarata 0/ dengan Penguatan 14 Kali
*C.!!! *.!!! *.))) C!.!!! C1.!!! C1.))) C.!!!
/80 = ) =
!u"us Persa"aan $aris /inearn0a 1". 1. ;oltase )ata9rata /m;0 dengan penguatan 1 kali
4. Voltase "V#
#.
(inear /;oltase )ata9 rata /m;0 dengan penguatan 1 kali0
%. ". . " % # 4 1 1" Bean -1) K2#
Dari gra#ik hasil pengukuran di atas di dapat persamaan garis linier F: !,!))B G **,5C*. Sehingga dari persamaan tersebut dapat di%ari besarnya sensiti$itas, akurasi, dan gallat dari alat ukur tekanan dengan %ara'
Massa K2# 1) &) ') 4) () ,) ) !ata% rata
Vrata%rata 3en2an pen2uat 1) kali #2. #4. #$.!!! 2. 21. 21.!!! 2".
V#
Sensiti*it as
#2.!$ #4.1%" #4.$2& #$.44 2.#%1 21.%2% 2".!2
#.2!$ !.%21 "."! 1.2%&" 1.%1! 1.1$ 1.!!
akurasi .!$ .1%" 9.!&4 9.1$" 9.!&$ .1%1 .!2
,+.)
&.('(,
9,1%!
Sensiti$itas : ,2)
mV Kg
mV Kg
kurasi : !,!!15) 0,00143
@allat :
69.808
B1!!E : !,!!E
ersamaan garis linier diatas dapat digunakan sebagai kon$ersi kalibrasi dari satuan y −66.476
0.0833
*"nt"+ S,esifiasi Alat -ang aurat
$rafk Bean /entur
Voltase 3en2an pen2uat 1)- "V#
;oltase rata9rata dengan penguat 18 (inear /;oltase rata9 rata dengan penguat 180
Bean K2#
Massa K2# 1) &) ') 4) ()
Vrata%rata 3en2an pen2uat 1) kali #2
V#
Sensiti*it as akurasi
#2
#.2
1!%
1!%
#.2
"1
"1
#.2
"#4
"#4
#.2
!!&
!!&
#.2
,) ) !ata% rata
%"
%"
#.2
%#$
%#$
#.2
&,
,.
+ensiti6utas : #.2
mV Kg
3. Alat Uur Beban Puntir Data er%obaan BEBAN K2# 1 & ' 4 (
!ata% !ata
TE$AN$AN "V# Perc. 1 &." &.1 &.% &.% &.&
Perc. & &.1 &.! &.% &.& &.&
Perc. '
Perc. 4
Perc. (
&." &." &.! &.% &.&
&." &." &.! &.% &.%
&.1 &." &." &.! &.&
&.1# &." &.!" &.% &.%4
Bean Puntir &.# &.& /80 = .48 < &.# ) = .$4 *eban -untir
&.% !ata%rata Volta2e "V#
&.!
(inear /*eban -untir0
&." &.1 &
& 1
Beank2#
Dari gra#ik hasil pengukuran di atas di dapat persamaan garis linier F: !,!5B G 2,!* . Sehingga dari persamaan tersebut dapat di%ari besarnya sensiti$itas, akurasi, dan gallat dari alat ukur Aeban untir dengan %ara' Massa K2# 1 & ' 4 ( !ata% rata
Te2an2an rata%rata "V# &.1# &." &.!" &.% &.%4
Sensiti$itas : .)5
kurasi : !.!15
"V#
Sensiti*it as
&.1%% &.""4 &.!1" &.!$# &.%4
&.1%% ".#1% 1.221 1.!%$ 1.$#
(.'1&
&.'+4
akurasi 9.1# ."4 9.4 9.% ).)14
mV Kg
mV Kg
0.014
@allat :
5.312 B1!!E : !.* E
ersamaan garis linier diatas dapat digunakan sebagai kon$ersi kalibrasi dari satuan y −5.06 m< ke kg dengan merubah persamaan tersebut menjadi B :
*"nt"+ S,esifiasi Alat -ang aurat
0.084
$rafk Bean Puntir ! /80 = &.18 < ) = 1
" Voltase "V#
1
*eban puntir (inear /*eban puntir0 (inear /*eban puntir0
"
%
#
Bean k2#
Massa K2# 1
Te2an2an rata%rata "V# &.1
& ' 4 ( !ata% rata
Sensiti$itas : 2.1
"V#
Sensiti*it as
Akurasi
&.1
&.1
&."
1."
&.1
&.!
1&.!
&.1
&.%
".%
&.1
&.&
"&.&
&.1
1(.'
(.1
)
mV Kg