I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pengukur Pengukuran an adalah adalah memband membanding ingkan kan suatu suatu besara besaran n dengan dengan satuan satuan
yang dijadik dijadikan an sebaga sebagaii patokan. patokan. Dalam Dalam fisika fisika pengukur pengukuran an merupak merupakan an sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala gejala-gejala peristiwa peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi diprediksi dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai
benar
X, melainka melainkan n
selalu selalu
terdapa terdapatt
ketidakp ketidakpasti astian. an.Pen Penguku gukuran ran
dilakukan dengan suatu alat ukur,dan setiap alat ukur memiliki nilai skala terke!il"nst# terke!il"nst#.Seti .Setiap ap alat ukur memiliki memiliki skala berupa panjang atau busur atau angka angka digi digital tal.P .Pad adaa skal skalaa terd terdapa apatt gores goresan an dan gore goresa san n ke!il ke!il sebag sebagai ai pembagi,dibubuhi nilai tertentu.$eadaan menjadi lebih buruk lagi bila bi la ujung atau pinggir objek yang diukur tidak tajam.Nilai skala sesuai dengan jarak terke!il itu disebut nst alat ukur tersebut. B. Tujuan Praktikum %ujuan melakukan praktikum ini adalah untuk mempelajari alat-alat
ukur dan !ara penggunaannya serta memahami penggunaan konsep angka penting.
II. TINJAUAN PUSTAKA
Pengukur Pengukuran an adalah adalah memband membanding ingkan kan suatu suatu besara besaran n dengan dengan satuan satuan yang dijadik dijadikan an sebaga sebagaii patokan. patokan. Dalam Dalam fisika fisika pengukur pengukuran an merupak merupakan an
sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala gejala-gejala peristiwa peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi diprediksi dengan kuat. Namun bagaimanapun juga ketika kita mengukur suatu besaran fisis dengan menggunakan menggunakan instrumen, tidaklah mungkin akan mendapatkan nilai benar X, melainkan selalu terdapat ketidakpastian"Djonoputro,&'()#. *lat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel fisis. Pada umumnya alat ukur dasar terbagi menjadi dua, yaitu alat ukur analog dan digital. *da dua sistem pengukuran yaitu sistem analog dan sistem digital. *lat ukur analog memberikan hasil ukuran ukuran yang yang bernil bernilai ai kontiny kontinyu, u, misalny misalnyaa penunju penunjukkan kkan temper temperatur atur yang ditunjukkan oleh skala, petunjuk jarum pada skala meter, atau penunjukan skala skala elektr elektronik onik .*lat .*lat ukur ukur digital digital memberi memberikan kan hasil hasil pengukur pengukuran an yang yang bernilai diskrit. +asil pengukuran tegangan atau arus dari meter digital merupakan sebuah nilai dengan jumlah digit terterntu yang ditunjukkan pada panel display-nya"*lonso,&''#. eberapa alat ukur dasar yang sering digunakan dalam praktikum adalah jangka sorong, mikrometer skrup, barometer, nera!a teknis, penggaris, busur derajat, stopwat!h, dan beberapa alat ukur besaran listrik. asing masing masing alat ukur memili memiliki ki !ara untuk untuk mengope mengoperas rasika ikanny nnyaa dan juga !ara untuk memba!a hasil yang terukur"ar!elo,&'''#.
III. PROSEDUR PERCOBAAN
A. aktu aktu !an Tem"at
Praktikum gaya pegas dilakukan pada/
+ari 0 %anggal / 1um2at 0 &3 Desember && Pukul
/ &). 4 &3.
%empat
/ 5aboratorium 6isika Dasar 1urusan %eknik Pertanian 7niversitas Syiah $uala
B. Alat !an Ba#an
*lat
/ &. istar besi . 1angka sorong 8. Nera!a digital ). Stop wat!h 9. %ermometer 3. :elas ukur
ahan / &. alok . $aleng 8. ;adah silinder ). Pipa
C. Cara Kerja a. Pengukuran menggunakan jangka $%r%ng &n$t' ()(* mm+
&. *mbil sebuah pipa ,kemudian ukurlah diameter pipa bagian dalam dan bagian luar pipa tersebut dengan jangka sorong ,lakukan peng ulangan sebanyak 8 kali. ,. Pengukuran menggunakan mi$tar ,e$i
&. *mbil sebuah pipa ,kemudian ukurlah diameter pipa bagian dalam dan bagian luar pipa tersebut dengan mistar besi ,lakukan pengulangan sebanyak 8 kali. -. Pengukuran menggunakan tim,angan !igital kit-#en $-ale
&. *mbil sebuah balok kayu ,kemudian letakkan diatas timbangan digital kit!hen s!ale ,lakukan pengulangan sebanyak 8 kali. !. Penggunaan menggunakan $t%"at-#
&. %entukan nst stopwat!h . Set stopwat!h pada posisi nol,kemudian set posisi jarum jam tangan. 8. Pada saat jarum mulai bergerak dari posisi yang telah di set,stopwat!h dihidupkan.$emudian bandingkan nilai terba!a pada stopwat!h dengan lamanya waktu yang telah di set pada jam tangan yaitu & menit.5akukan pengulangan sebanyak 8 kali.
e. Pengukuran menggunakan gela$ ukur
&. 7kur kaleng ,kemudian masukkan air kedalam kaleng tersebut.+itung volume air dalam kaleng dengan menggunakan rumus volume kaleng"silinder#.$emudian air yang sama dimasukkan kedalam gelas ukur. . andingkan
I/. HASIL DAN PE0BAHASAN
A. Data Ha$il Pengamatan a. Pengukuran menggunakan jangka $%r%ng Pengukuran !iameter luar "i"a N% 3 * 5 n'5
ulangan 43 4* 45 ;4 4
Data&mm+ 5*)(6 5*)8 5*)89 <:.: 5*)76
&121+ 2()7 ()*9 ()*8
&121+ * ()*7 ()(7:6 ()(:89 ()339
Pengukuran !iameter !alam "i"a N% 3 * 5 n'5
ulangan 43 4* 45 ;4 4
Data&mm+ *:)8 *:)7 *8)8 89)3 *8)(5
&121+ 2()*5 2()75 ()::
&121+ * ()(7*< ()*8(< ()7<*< ()<*6:
,. Pengukuran menggunakan mi$tar ,e$i &n$t ' 3 mm+ Pengukuran !iameter luar "i"a N% 3 * 5
ulangan 43 4* 45
Data&mm+ 5* 55 55
&121+ 2()66 ()59 ()59
&121+ * ()9576 ()3376 ()3376
;4 4
n'5
<8 5*)66
()6668
Pengukuran !iameter !alam "i"a N% 3 * 5
ulangan 43 4* 45 ;4 4
n'5
Data&mm+ *9 *5 *7 :* *9
&121+ ( 23 3
&121+ * ( 3 3 *
-. Pengukuran menggunakan tim,angan !igital kit-#en $-ale N% 3 * 5 n'5
Ulangan Data &=ram+ Ket 43 <( 4* <( 45 <( ;4 *:( 4 <( !. Penggunaan menggunakan $t%"at-#
N% 3 * 5
aktu
Ulangan
3 0enit
43 4* 45
Data &Detik+ St%"at-# Jam 6( 6( 7< 6( 6( 7<
e. Pengukuran menggunakan gela$ ukur &n$t ' 7 ml+ Pengukuran >%lume kaleng &$ilin!er+ N% 3 *
Ulangan 43 4*
Data &ml+ *(( *((
Ket
Ket
5 n'5
45 ;4 4
3<< 7<< 3<<)6
B.Anali$a Data a. Pengukuran menggunakan jangka $%r%ng &n$t' ()(* mm+ Pengukuran !iameter luar "i"a Ulangan 3
$esalahan mutlak
(∆ x )
¿
√
( − x )² n ( n − 1)
Σ x
=
√
=
√
=
√ 0,019
0,114 3 ( 3− 1 )
0,114 6
= ,&8 mm ∆x
$esalahan relatif X&
=
X 1
0.13 mm
=
32,06 mm
= ,) ∆x
$esalahan persen X&
=
×
X 1
&>
×
= ,)
&>
= ,)> ∆x
$esalahan $etelitian X& = "&-
X 1
= "&- ,)#
#
×
×
&> = '',3>
Ulangan *
$esalahan mutlak
(∆ x )
=
¿
√
0,13 mm
∆x
$esalahan relatif X
=
( − x )² n ( n − 1)
Σ x
X 2
&>
=
0,003
∆x
$esalahan persen X
=
×
X 2
&>
= ,8> ∆x
$esalahan $etelitian X = "&-
#
X 2
×
= '',?> Ulangan 5
$esalahan mutlak
(∆ x )
=
¿
√
( − x )² n ( n − 1)
Σ x
0,13 mm
∆x
$esalahan relatif X8
=
=
X 3
0,003
∆x
$esalahan persen X8
=
X 3
= ,8 >
×
&>
&>
∆x
$esalahan $etelitian X8 = "&-
#
X 3
×
&>
= '',?>
+asil pengukuran @ A
x
B
∆x
= 8,93 mm B ,&8 mm = 8,3'
mm
Pengukuran !iameter !alam "i"a Ulangan 3
$esalahan mutlak
(∆ x )
¿
√
( − x )² n ( n − 1)
Σ x
=
√
=
√
=
√ 0,15
0,9267 3 ( 3− 1 )
0,9267 6
= ,8( mm
∆x
$esalahan relatif X&
=
X 1
0,38 mm
=
27,8 mm
= ,&8 ∆x
$esalahan persen X&
=
×
X 1
&>
×
= ,&8
&>
= &,8> ∆x
$esalahan $etelitian X&
= "&-
X 1
×
= "&- ,&8#
= ,'(?
×
Ulangan *
$esalahan mutlak
¿
=
√
( − x ) ² n ( n − 1)
Σ x
0,38 mm
&>
&>
&>
= '(,?>
∆x
×
#
∆x
$esalahan relatif X
=
X 2
=
0,013
∆x
$esalahan persen X
=
X 2
×
&>
= &,8> ∆x
$esalahan $etelitian X = "&-
X 2
#
= '(,?>
Ulangan 5
$esalahan mutlak
(∆ x )
¿
=
√
( − x )² n ( n − 1)
Σ x
0,38 mm
∆x
$esalahan relatif X8
=
=
X 3
0,011
×
&>
∆x
$esalahan persen X8
=
X 3
×
&>
= &,&3> ∆x
$esalahan $etelitian @8
= "&-
X 3
#
×
&>
= '(,'> ∆x
+asil pengukuran @ A @B
= (,8 mm B ,8( mm = (,)& mm
,. Pengukuran menggunakan mi$tar ,e$i &n$t ' 3 mm+ Pengukuran !iameter luar "i"a Ulangan 3
$esalahan mutlak
(∆ x )
=
¿
√
√
( − x ) ² n ( n −1 )
Σ x
0,67 3 ( 3− 1 )
=
√
=
√ 0,11
0,67 6
= ,88 mm ∆x
$esalahan relatif X&
=
X 1
0,33 mm
=
32 mm
= ,&8 mm ∆x
$esalahan persen X&
=
X 1
×
&>
= &,8> ∆x
$esalahan $etelitianX& = "&-
X 1
= '(,'? >
Ulangan *
#
×
&>
$esalahan mutlak
(∆ x )
¿
√
( − x ) ² n ( n −1 )
Σ x
= ,88 mm ∆x
$esalahan relatif X
=
X 2
0,33 mm
=
33 mm
= ,& mm ∆x
$esalahan persen X
=
×
X 2
&>
= &> ∆x
$esalahan $etelitian X = "&-
X 2
#
×
= '' >
Ulangan 5
$esalahan mutlak
(∆ x )
¿
√
( − x ) ² n ( n −1 )
Σ x
&>
=
0,33 mm
∆x
$esalahan relatif X8
=
=
X 3
0,01
∆x
$esalahan persenX8
=
X 3
×
&>
= &> ∆x
$esalahan $etelitian X8 = "&-
×
#
X 3
&>
= ''>
+asil pengukuran @ A
x
B
∆x
= 8,33 mm B ,88 mm = 88 mm
Pengukuran !iameter !alam "i"a Ulangan 3
$esalahan mutlak
(∆ x )
¿
√
( − x )² n ( n − 1)
Σ x
=
√
=
√
=
√ 0,3
2 3 ( 3− 1 )
2 6
= ,9) mm
∆x
$esalahan relatif X&
=
X 1
0,54 mm
=
24 mm
= ,9 ∆x
$esalahan persen X&
=
X 1
×
= ,9
&>
×
&>
= ,9> ∆x
$esalahan $etelitian X&
= "&-
X 1
#
×
&>
= "&- ,9#
= ,'??9
×
×
&>
&>
= '?,?9> Ulangan *
$esalahan mutlak
( )
¿
∆ x
=
√
( − x ) ² n ( n − 1)
Σ x
0,54 mm
∆x
$esalahan relatif X
=
=
X 2
0,023
∆x
$esalahan persen X
=
X 2
×
&> = ,8)>
∆x
$esalahan $etelitianX
= "&-
X 2
= '?,?>
Ulangan 5
#
×
&>
$esalahan mutlak
(∆ x )
¿
=
√
( − x )² n ( n − 1)
Σ x
0,54 mm
∆x
$esalahan relatif X8
=
=
X 3
0, O 216
∆x
$esalahan persen X8
=
X 3
×
&>
= ,&3> ∆x
$esalahan $etelitianX8
= "&-
X 3
#
×
&>
= '?,()> +asil pengukuran @ A @B
∆x
= ) mm B ,9) mm = ),9) mm
-. Pengukuran menggunakan gela$ ukur &n$t ' 7 ml+ Per#itungan >%lume kaleng &$ilin!er+ $e-ara te%riti$?
Dik / Diameter alas "D# = 9,&( !m 1
1ari-jari alas "r# =
2
1
"Diameter alas# =
2
"9,&( !m# = ,3 !m
%inggi silinder "t# = &, !m Dit /
¿ π r2 t = "8,&)#
×
= 93,39 !m8 = 93,39 ml
",3 !m#
×
"&, !m#
C. Pem,a#a$an
Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang dijadikan sebagai patokan. Dalam fisika pengukuran merupakan sesuatu yang sangat vital. Suatu pengamatan terhadap besaran fisis harus melalui pengukuran. Pengukuran-pengukuran yang sangat teliti diperlukan dalam fisika, agar gejala-gejala peristiwa yang akan terjadi dapat diprediksi dengan kuat. Pengukuran dilakukan dengan suatu alat ukur,dan setiap alat ukur memiliki nilai skala terke!il"nst#. Setiap alat ukur memiliki skala berupa panjang atau busur atau angka digital.Pada skala terdapat goresan dan goresan ke!il sebagai pembagi,dibubuhi nilai tertentu. $eadaan menjadi lebih buruk lagi bila ujung atau pinggir objek yang diukur tidak tajam. Nilai skala sesuai dengan jarak terke!il itu disebut nst alat ukur tersebut. eberapa alat ukur dasar yang sering digunakan dalam praktikum adalah jangka sorong, mikrometer skrup, barometer, nera!a teknis, penggaris, busur derajat, stopwat!h, dan beberapa alat ukur besaran listrik. asing masing alat ukur memiliki !ara untuk mengoperasikannya dan juga !ara untuk memba!a hasil yang terukur. Dari per!obaan yang telah dilakukan ,diketahui bahwa masing masing alat ukur memiliki tingkat ketelitian yang berbeda pula.Seperti jangka sorong yang memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi jika dibandingkan dengan tingkat ketelitian pada mistar besi. 1am juga memiliki tingkat keakuratan yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan stopwat!h.
/. PENUTUP A. Ke$im"ulan &. Pengukuran adalah membandingkan suatu besaran dengan satuan yang
dijadikan sebagai patokan. . *lat ukur adalah perangkat untuk menentukan nilai atau besaran dari suatu kuantitas atau variabel fisis. 8. Pengukuran dilakukan dengan suatu alat ukur,dan setiap alat ukur memiliki nilai skala terke!il"nst#. ). Setiap alat ukur memiliki skala berupa panjang atau busur atau angka digital.Pada
skala
terdapat
goresan
dan
goresan
ke!il
sebagai
pembagi,dibubuhi nilai tertentu. 9. eberapa alat ukur dasar yang sering digunakan dalam praktikum adalah jangka sorong, mikrometer skrup, barometer, nera!a teknis, penggaris, busur derajat, stopwat!h, dan beberapa alat ukur besaran listrik. 3. 1angka sorong memiliki tingkat ketelitian lebih tinggi dibandingkan dengan mistar. ?. Stopwa!thmemilki tingkat ketelitian yang hamper sama dengan jam tangan.
B. Saran
5aporan disadari betul oleh penulis masih sangat jauh sekali dari sempurna.Eleh karena itu,penulis mengharapkan adanya kritik maupun saran dari Dosen Pembimbing,asisten dan kawan-kawan sekalian yang bersifat membangun agar penulis bisa memperbaiki kesalahan dari laporan ini.
DA@TAR PUSTAKA
Djonoputro,D. &'(). Teori Ketidakpastian. F%. andung. *lonso. &''. Dasar-Dasar Fisika Universitas . Grlangga. 1akarta. ar!elo. &'''. Fisika Edisi Kedelapan. Grlangga. 1akarta.