BAB I PENDAHULUAN
Kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana ovum yang telah dibuahi berimplantasi di luar endometrium cavum uteri. 1 Kehamilan ektopik terganggu (KET) merupakan merupakan kehamilan kehamilan ektopik yang dapat mengalami mengalami abortus atau ruptur yang menyebabkan penurunan keadaan umum pasien. 2 Berdasarkan lokasinya, keham kehamil ilan an ekto ektopi pik k dapa dapatt terad teradii di tuba tuba !all !allop opii ("#$ ("#$)) teru teruta tama ma pada pada pars pars ampularis, ovarium, cavum abdomen, atau serviks. % Kehami Kehamilan lan ektopi ektopik k teradi teradi pada pada 1 dari dari #& kehami kehamilan lan.. 'ebagi 'ebagian an besar besar anita yang mengalami kehamilan ektopik berumur antara 2&*& tahun dengan umur umur ratara ratarata ta %& tahun. tahun.* +alam +alam popula populasi si umum, umum, angka angka keadi keadian an kehami kehamilan lan ektopik adalah sekitar 2$ dan prevalensi pada anita hamil yang datang ke unit gaat darurat dengan dengan perdarahan perdarahan dan atau nyeri perut pada trimester trimester pertama adalah -$ 1-$. # nsiden nsiden kehamilan kehamilan ektopik ektopik di /merika 'erikat meningkat meningkat dalam lima dekade terakhir, dari *,# per 1&&& kehamilan pada tahun 1"0& menadi 1",0 per 1&&& kehamilan pada 1""2. # +i ndonesia, insidensi kehamilan ektopik sekitar # per 1&&& kehamilan. % +i ' ipto ipto 3angun 3angunkus kusum umo o 4akarta 4akarta angka angka keadi keadian an kehamilan ektopik pada tahun 1"50 ialah 1#% diantara *.&&0 persalinan atau 1 di antara 2- persalinan. %,Kehamilan ektopik masih merupakan penyebab utama kematian ibu yang melipu meliputi ti sekitar sekitar *$ dari dari 2& kematia kematian n ibu setiap tahun di anada anada..# 6al yang menyeb menyebabk abkan an besarn besarnya ya angka angka kemati kematian an ibu akibat akibat kehami kehamilan lan ektopi ektopik k adalah adalah kurang kurangny nyaa deteks deteksii dini. dini. Kehami Kehamilan lan ektopi ektopik k merupa merupakan kan salah salah satu penye penyebab bab terbesar kematian ibu pada triulan pertama dari kehamilan. 0 esiko kehamilan ektopik sangat besar karena kehamilan ini tidak bisa menadi normal. Bila ovum yang telah dibuahi tersebut tetap tumbuh dan besar di saluran tuba maka suatu saat tuba tersebut akan pecah dan dapat menyebabkan perdarahan yang sangat hebat dan dapat dapat mengak mengakiba ibatka tkan n kematia kematian. n.# 7leh 7leh karena karena itu penuli penuliss tertari tertarik k untuk untuk mengangkat kasus ini untuk dibahas lebih lanut.
1
BAB II ILUSTRASI KASUS
Identitas Penderita
8ama
9 8y. :
8ama 'uami 9 Tn.6:
;mur
9 %% tahun
;mur
9 %# tahun
9 '+
9 '3K
9 T
9 :irasasta
'uku
9 Batak
'uku
9 'ulaesi
/gama
9 slam
/gama
9 slam
'tatus
9 3enikah
'tatus
9 3enikah
/lamat9 /lamat 9
Keluhan Utama
iwayat iwayat Penyakit Sekarang •
% am '3' pasien tibatiba mengeluarkan darah yang banyak. +arah yang keluar bergumpalgumpal berarna merah segar, keluar aringan (), keluar aringan bulat seperti mata ikan ().
•
'eak 'eak 2 hari hari '3' '3' pasien pasien sudah sudah mengelu mengeluhka hkan n mengelu mengeluark arkan an bercak bercak bercak darah dari kemaluan. Keluar aringan (), keluar aringan bulat bulat seperti mata ikan (). 'emua perut pasien terasa sakit.
2
•
2 bulan, dipastikan dibaa ke bidan dan test pack * kali pada bulan !ebruari, dan diberi obat penambah darah. 'eak aal kehamilan, pasien sudah mengeluhkan nyeri ulu hati.
•
Riwayat Haid • •
• •
3enarche usia 11 tahun 'iklus haid pasien teratur, 1?bulan (25 hari), 0 hari sekali haid, sekitar kali ganti pembaluthari. 8yeri saat haid (@). 6<6T9 % 4anuari 2&12 ;= 9 5 A " minggu
Riwayat Perkawinan
ni merupakan pernikahan pertama, saat menikah usia 21 tahun. ama pernikahan 12 tahun.
9%%-
Riwayat PersalinanA!"rtusHamil •
/nak 1 lahir spontan, pada tahun 1""", di ', cukup bulan, berat lahir %#&& gram, enis kelamin lakilaki, hidup.
•
/nak 2, abortus.
•
/nak % lahir spontan, pada tahun 2&&1, di ', cukup bulan, berat lahir 1"&& gram, enis kelamin perempuan, hidup.
•
/nak *, abortus.
•
/nak #, abortus.
%
•
/nak - lahir spontan, pada tahun 2&&-, di ', cukup bulan, berat lahir %#&& gram, enis kelamin lakilaki, hidup.
Riwayat Pemakaian K"ntrase#si
Tidak pernah memakai kontrasepsi.
Riwayat Penyakit Dahulu • • • • •
+3 () 6ipertensi () /sma () iayat appendicitis () iayat <+ ()
Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada yang berhubungan
Riwayat $#erasi Se!elumnya
Tidak pernah menalani operasi sebelumnya.
Pemeriksaan %isik
Tgl %%2&12, pukul 1*.%& :B Keadaan ;mum
9 tampak sakit sedang
Kesadaran
9 komposmentis
T+
9 11&0& mm6g
6
9 55 ?menit
T
9 %-,5 &
9 2& ?menit
BB
9 -* kg
TB
9 1#0 cm
3T
Kepala
9 Konungtiva anemis , sklera ikterik
Thoraks
9 4antung
9 dalam batas normal 9 dalam batas normal
/bdomen
9 'tatus ginekologis
=enitalia
9 'tatus ginekologis
Ekstremitas
9 /kral hangat, sianosis, T C 2D
ectal Toucher
9 Tidak dilakukan.
*
9 21,-* kgm 2 (Baik).
Status &inek"l"gis
3uka
9 Kloasma gravidarum ()
3ammae
9 Tidak membesar, hiperpigmentasi areola ()
/bdomen9 nspeksi
9
9 8yeri tekan (@), nyeri lepas (@),T; tidak teraba.
9 timpani (@)
/uskultasi
9 B; (@)
=enitalia9 nspeksi
9
nspekulo
9 Tidak dilakukan
6b
F 11,# gr$
6t
F %1," vol$
eukosit F 5.%&& mm % Trombosit F 22-.&&& mm %,
6b
F 12,1 gr$
6t
F %%," vol$
eukosit F ".&&& mm % Trombosit F 2**.&&& mm %,
6b
F 12,1 gr$
6t
F %*,2 vol$
eukosit F 1&.5&& mm % Trombosit F 2%5.&&& mm %,
6b
F 11," gr$
6t
F %2,0 vol$
eukosit F 1&.&&& mm % Trombosit F 21*.&&& mm %,
6b
F 11,2 gr$
#
6t
F %2,0 vol$
eukosit F 5.0&& mm % Trombosit F 222.&&& mm %,
6b
F 12.1 gr$
6t
F %*,1 vol$
eukosit F ".%&& mm % Trombosit F 2*2.&&& mm %,
6b
F 12 gr$
6t
F %% vol$
eukosit F ".0&& mm % Trombosit F 2#2.&&& mm %.
Pemeriksaan Radi"l"gi
;'= 9
;terus tidak tampak berisi tanda kehamilan
Tampak cairan bebas di rongga pelviscavum douglas /dne?a normal Tuba GG Kesan 9 Kehamilan Ektopik terganggu
Diagn"sis Ker(a
) =0<%/%6% =ravid 5" minggu @ susp.KET
Diagn"sis !anding
) /bortus mminens
uptur kista
PER*ALANAN PEN+AKIT PASIEN SELA,A DI RSUD AA
-
Tanggal -./.-01-
-./.-01-./.-01-
-./.-01-
-./.-01-
-./.-01-
-./.-01-
-./.-01-
*am 102-0
Follow up
Anamnesis) 8yeri pada seluruh perut (@) Keluar darah dari kemaluan (@) seak 2 hari yang lalu
BAB III TIN*AUAN PUSTAKA
/2 12
De5inisi
stilah ektopik berasal dari bahasa nggris, ectopic, dengan akar kata dari bahasa Junani, topos yang berarti tempat. stilah ektopik dapat diartikan berada di luar tempat yang semestinyaD.5 4adi kehamilan ektopik adalah kehamilan dimana ovum yang telah dibuahi berimplantasi di luar endometrium cavum uteri.1,% /pabila pada kehamilan ektopik teradi abortus atau pecah, dalam hal ini dapat berbahaya bagi anita hamil tersebut maka kehamilan ini disebut kehamilan ektopik terganggu (KET). 2
/2-2
E#idemi"l"gi
nsidensi kehamilan ektopik
yang sesungguhnya
sulit
ditetapkan,
meskipun secara kuantitati! mortalitas akibat KET berhasil ditekan.
5
/2/2
%akt"r Risik"
/da berbagai macam !aktor yang dapat menyebabkan kehamilan ektopik. 8amun kehamilan ektopik uga dapat teradi pada anita tanpa !aktor risiko. % ebih dari setengah kehamilan ektopik yang berhasil diidenti!ikasi ditemukan pada anita tanpa ada !aktor resiko.5 aktor risiko kehamilan ektopik adalah9%,5 12 Riwayat kehamilan ekt"#ik se!elumnya
3erupakan !aktor risiko paling besar untuk kehamilan ektopik. /ngka kekambuhan sebesar 1#$ setelah kehamilan ektopik pertama dan meningkat sebanyak %&$ setelah kehamilan ektopik kedua. -2 Penggunaan k"ntrase#si s#iral dan #il #r"gester"n
Kehamilan ektopik meningkat apabila ketika hamil masih menggunakan kontrasepsi spiral (%*$).
aktor dalam lumen tuba9 1. Endosalpingitis
dapat menyebabkan
lumen tuba menyempit
atau
membentuk kantong buntu akibat perlekatan endosalping. 2.
"
c) aktor lain9 1. 3igrasi luar ovum yaitu peralanan dari ovarium kanan ke tuba kiri atau sebaliknya. 6al ini dapat memperpanang peralanan telur yang dibuahi ke uterus, pertumbuhan telur yang terlalu cepat dapat menyebabkan implantasi prematur. 2. ertilisasi in vitro.
/232
Pat"l"gi
ovum
selanutnya
dibatasi
oleh
kurangnya
vaskularisasi dan biasanya ovum yang telah membelah menadi 5 sel akan mati secara dini dan kemudian diresorpsi.
kemudian dikeluarkan berkepingkeping
atau
dilepaskan secara utuh.
1&
ektopik terganggu berasal dari uterus dan disebabkan oleh pelepasan desidua yang degenerati!.% Tuba bukanlah tempat untuk pertumbuhan hasil konsepsi, sehingga tidak mungkin anin tumbuh secara utuh seperti dalam uterus. 'ebagian besar kehamilan tuba terganggu pada umur kehamilan antara - sampai 1& minggu. Terdapat beberapa kemungkinan mengenai nasib kehamilan dalam tuba yaitu9% 1. 6asil konsepsi mati dini dan diresorpsi.
11
terus, dapat teradi kehamilan intraligamenter.
perut, seluruh anin dapat keluar dari tuba, tetapi bila robekan tuba kecil, perdarahan teradi tanpa hasil konsepsi dikeluarkan dari tuba. 8asib anin bergantung pada tuanya kehamilan dan kerusakan yang diderita. Bila anin mati dan masih kecil, dapat diresorpsi seluruhnya, dan bila besar dapat diubah menadi litopedion. 4anin yang dikeluarkan dari tuba dengan masih diselubungi oleh kantong amnion dan dengan plasenta masih utuh kemungkinan tumbuh terus dalam rongga perut, sehingga teradi kehamilan ektpik lanut atau kehamilan abdominal sekunder. ;ntuk mencukupi kebutuhan makanan bagi anin, plasenta dari tuba akan meluaskan implantasinya ke aringan sekitarnya misalnya ke sebagian uterus, ligamentum latum, dasar panggul dan usus.
62 Diagn"sis
+iagnosis kehamilan ektopik terganggu tentunya ditegakkan dengan anamnesis, pemeriksaan !isik dan pemeriksaan penunang. . a2Anamnesis
KET harus dipikirkan bila seorang pasien dalam usia reprodukti! mengeluhkan nyeri perut baah yang hebat dan tibatiba, ataupun nyeri perut baah yang gradual, disertai
keluhan perdarahan per vaginam setelah
keterlambatan haid, /danya riayat penggunaan /K+, in!eksi alat kandungan, penggunaan pil kontrasepsi progesteron dan riayat operasi tuba serta riayat !aktor!aktor risiko lainnya memperkuat dugaan KET. 8amun sebagian besar pasien menyangkal adanya !aktor!aktor risiko tersebut di atas.1%=ealageala yang perlu diperhatikan adalah91%a.
8yeri perut merupakan keluhan utama pada kehamilan ektopik terganggu
12
hebat pada ruptura kehamilan ektopik, ini disebabkan oleh darah yang mengalir ke kavum peritonei. 1% b.
c.
/danya /menorea9 amenorea sering ditemukan alau hanya pendek saa sebelum diikuti perdarahan, malah kadangkadang tidak amenorea. Tidak ada riayat haid yang terlambat bukan berarti kemungkinan kemungkinan kehamilan tuba dapat disingkirkan. 'alah satu sebabnya adalah karena pasien menganggap perdarahan pervaginam sebagai periode menstruasi yang normal, dengan demikian memberikan tanggal haid yang keliru. 1%-
!2 Pemeriksaan %isik
1%
72 Pemeriksaan Penun(ang 1.
aboratorium9
2.
Tes Kehamilan9 /pabila tesnya positi!, itu dapat membantu diagnosis khususnya terhadap tumortumor adneksa yang tidak ada sangkut pautnya dengan kehamilan
%.
;ltrasonogra!i9 =ambar ;'= kehamilan ektopik sangat bervariasi, tergantung pada usia kehamilan, ada tidaknya gangguan kehamilan (rupture, abortus), serta banyak dan lamanya perdarahan intraabdomen. +iagnosis pasti kehamilan ektopik secara ;'= hanya bisa ditegakkan bila terlihat kantong gestasi berisi mudigahanin hidup yang letaknya di luar kavum uteri, namun gambaran ini hanya diumpai pada #1&$. ;terus mungkin biasanya normal, atau mengalami sedikit pembesaran yang tidak sesuai dengan usia kehamilan. Endometrium menebal ekhogenik sebagai akibat reaksi desidua. Kavum uteri sering berisi cairan eksudat yang diproduksi oleh selsel desidua, yang pada pemeriksaan terlihat sebagai struktur cincin anekhoik yang disebut kantong gestasi palsu (pseudogestasional sac). Berbeda dengan kantong gestasi yang sebenarnya, kantong gestasi palsu letaknya simetris di kavum uteri dan tidak menunukkan struktur cincin ganda.
*.
Kuldosintesis9 /dalah suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum +ouglas ada darah. 4ika darah segar berarna merah yang dalam beberapa menit akan membekuL darah ini berasal dari arteri atau vena yang tertusuk, sedangkan darah tua berarna coklat sampai hitam yang tidak membeku, atau yang berupa bekuan kecilkecilL darah ini menunukkan adanya hematokel retrouterina.
#.
aparoskopi9 6anya digunakan sebagai alat diagnosis terakhir untuk kehamilan ektopik. +ikerakan apabila pada pemeriksaan klinik tidak diumpai tanda klasik dari kehamilan ektopik yang pecah, ataupun hasil kuldosintesis tidak positi!
-.
+ilatasi dan kerokan9 Biasanya dilakukan apabila setelah amenorea teradi perdarahan yang cukup lama tanpa ditemukan kelainan nyata
1*
disamping uterus, sehingga dipikirkan abortus inkompletus atau perdarahan uterus dis!ungsional. /pabila pada spesimen kerokan itu tidak diumpai villus korealis sekalipun terdapat desidua dengan atau tanpa reaksi /rias'tella pada endometriumnya, maka diagnosis kehamilan ektopik dapat ditegakkan. %,1*,1# d2
Diagn"sis (uga da#at ditegakkan se7ara !edah 'surgi7al diagn"sis82
Kuretase dapat dikerakan untuk membedakan kehamilan ektopik dari abortus insipiens atau abortus inkomplet. Kuretase tersebut dianurkan pada kasuskasus di mana timbul kesulitan membedakan abortus dari kehamilan ektopik dengan kadar progesteron serum di baah # ngml, Mh= meningkat abnormal. %,1*0 112 Diagn"sis Banding Kehamilan Ekt"#ik Terganggu
6atihati dengan diagnosis banding, misalnya appendisitis pada usia kehamilan muda mungkin ada tanda kehamilan, mungkin uga ada tanda akut abdomen sebaliknya kehamilan ektopik terganggu belum tentu pula disertai geala perdarahan. +iagnosa di!erensial dari kehamilan ektopik yaitu 1) abortus biasa 2) salpingitis akut %) appendicitis akut *) rupture korpus luteum #) torsi kista ovarium -) mioma submukosa yang terpelintir 0) retro!leksi uteri gravida inkarserata 5) rupture pembuluh darah mesenterium +i baah ini dikemukakan perbedaan geala dan tanda 9 105 &E*ALA
KET
A!"rtus
Kista "9arium In5eksi #el9is
/menore
/da (0#$)
'emua
Tidak
/da (2#$)
'edikit
Banyak
Tidak
Bisa ada
pervaginam
Banyak
Tidak
Tidak
Tidak
C%5
Tidak
Tidak
N%5
abdominal
+i baah
Tidak
/da
/da bilateral
'edikit
3embesar
Tidak
Tidak besar
1#
3assa pelvis
membesar
Tidak
6ebat
8yeri
;terus
6ebat
Bias ada
Tidak
Tidak
8yeri
/da
Tidak
Tidak
/da
/nemia
Bisa ada
(@)
Tidak
Tidak
ekositosis
(@)0#$
Tidak
Tidak
Tidak
/da 1-2 Penatalaksanaan
Kondisi
b.
Kondisi anatomik organ pelvis
c.
Keinginan penderita akan organ reproduksinya
d.
okasi kehamilan ektopik
e.
Kemampuan teknik pembedahan mikro dokter operator
!.
Kemampuan teknologi !ertilisasi in vitro setempat. 1*# 6asil
pertimbangan tersebut menentukan apakah perlu dilakukan
salpingektomi pada kehamilan tuba, atau dapat dilakukan pembedahan konservati! dalam arti hanya dilakukan salpingostomi atau reanostomosis tuba. /pabila kondisi pasien buruk , misalnya s yok lebih baik dilakukan salpingektomi.
Kem"tera#i
Kehamilan di pars ampularis tuba belum pecah
b.
+iameter kantung gestasi C *cm
c.
1-
d.
Tanda vital baik dan stabil
7bat yang digunakan adalah methotre?ate 1 mgkg H dan citrovorum !aktor &,1 mgkg 3 berselangseling selama 5 hari. 3ethotre?at merupakan antagonis asam !olat (*amino1&methyl!olic acid). 3ethotre?at bekera mempengaruhi sintesis +8/ dan multiplikasi sel dengan menginhibisi kera enOim dihydro!olate reduktase, maka selanutnya akan menghentikan proli!erasitro!oblas.15,2&,21 1/2 Pr"gn"sis
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini dan persediaan darah yang cukup. 6elman dkk. (1"01) melaporkan 1 kematian diantara 52- kasus, dan :illson dkk. (1"01) 1 antara #"1. Tetapi bila pertolongan teralambat, angka kematian tinggi. 'ahid dan 3artohoesodo (1"0&) mendapatkan angka kematian 2 dari 12& kasus, sedangkan Taramin dkk (1"0%) * dari 1%5 kehamilan ektopik. 1*,10,2&,21
BAB I: PE,BAHASAN
10
1.
A#akah diagn"sis #ada #asien ini telah te#at ;
+i =+ pasien didiagnosis =0<%/%6% gravid 5" minggu @ suspek KET. +iagnosis
ini
sudah
tepat
karena
mengandung
diagnosis
paritas
dan
mencantumkan diagnosis ginekologi pasien.
dilakukan pemeriksaan kuldosintesis
untuk
membantu memastikan ada tidaknya cairan bebas pada cavum douglasi yang dapat menandakan teradinya KET, namun sayangnya pada pasien ini tidak dilakukan tindakan tersebut.
15
2.
A#akah #enatalaksanaan #ada #asien ini telah !enar;
1"
berlanut
pasca
sal!ingotomi,
kehamilan
tuba
berulang.
%.
Bagaimana #r"gn"sis #asien ini ;
DA%TAR PUSTAKA
2&
1.
'mith . 8etterRs 7bstetrics S gynecology. 2 nd Edition.
2.
ichard ', Krause +avid, 3. 4anicke. Ectopic Pregnancy. n Emergency 3edicine 9 / omprehensive 'tudy =uide. Editors 4udith E Tintinalli, =abor + Kellen, 4. 'tephen 'tapcOynski. 'i?th Ed. /merican ollege o! Emergency
%.
*.
3ochtar, ustam. Kelainan etak Kehamilan (Kehamilan Ektopik) dalam 'inopsis 7bstertri. Edisi ke 2. 1""5. 4akarta9 E=.
#.
6adisaputra :. / cornual ectopic pregnancy case9 diagnosis, etiology and its management. 3ed 4 ndones 2&&5L 159 -*5.
-.
0. uningham, . =ary, =ant, 8orman , 3ac +onald
3urray, 6., Baakdah, 6., Bardell, T., Tulandi, T. +iagnosis and Treatment o! Ectopic
".
hi 4T. Ectopic
1&. 'andra +. yden, 3.+, illian 8oadera, 3.+. Ruptured Ectopic Pregnancy. The 8e England 4ournal o! 3edicine. diakses dari . nem. orgU (&% 3aret 2&11). 11. =ary 6, ipscomb, 3.+., Thomas =. 'tovall, 3. +., and rank :. ing, 3. +. Nonsurgical Treatment of Ectopic Pregnancy. 8 Engl 4 3ed 2&&&L %*%9 1%2#1%2". 12. =ary 6, ipscomb, 3.+., 3arian . 3cord, 3.+., Thomas =. 'tovall, 3. +., =enelle 6u!!, .8., '. =reg
21
1%. EOeddin 6<. =ambaran Kasus Kehamilan Ektopik Terganggu di Bagian 7bstetri dan =inekologi ';+ /ri!in /chmad
+iakses
dari
http9.nem.orgdoi
!ull1&.1-8E432&&&11&2%*%15&0. (- 3aretr 2&12) 21. =ary 6. ipscomb, 3.+., 3arian . 3cord, 3.+., Thomas =. 'tovall, 3.+., =enelle 6u!!, .8., '. =reg
http9.nem.orgdoi!ull1&.1-8E431"""122%%*12-&*Vt
FarticleBackground. (- 3aret 2&12)
22