Cara baca hasil CHI SQUARE 1. 2. 3. 4.
Tabel 2x2, % E < 20 p value baca yang “Continuity Correction” Tabel 2x2, % E > 20 p value baca yang “Fisher Exact” Tabel 2x3,2x4, dll, % E <20 p value baca yang “Pearson Chi square” Tabel 2x3, 2x4, % E > 20 lakukan penggabungan kategori, dr 2x4 jd 2x3 jika % E masih > 20%, lakukan lagi penggabungan kategori 2x3 menjadi 2x2. Setelah 2x2, % E < 20 p value baca yang “Continuity Correction” TETAPI jika Setelah 2x2, % E > 20 p value baca yang “Fisher Exact”
Pembagian uji SPSS berdasarkan data 1. Kategorik – Kategorik Chi Square PARAMETRIK
NON PARAMETRIK
(Data normal)
(Data tidak normal) Chi Square (Chi square tbel 2x2, 2x3, 2x4, dll) Dependen: kategorik
Uji T (independen sample T-test)
Independen: kategorik Man Whitney (2 independent samples)
Dependen: numerik
Dependen: numerik
Independen: kategorik (2 kategori) Uji Anova
Independen: kategorik (2 kategori) Kruskal Wallis (K independen samples)
Dependen: numerik
Dependen: numerik
Independen: kategorik (< 2 kategori) Uji T paired (paired sample test)
Independen: kategorik (< 2 kategori) Wilcoxon (2 related sample)
/ uji T dependent Uji sebelum-sesudah Uji corelasi
Uji sebelum-sesudah Uji corelasi
“Pearson” GLM repeted
Uji normalisat hanya untuk data numerik Data kategorik data tidak normal
KASUS : UJI KAI KUADRAT
“Spearman” Friedman
Suatu penelitian ingin mengetahui hubngan pekerjaan dengan perilaku menyusui. Variabel pekerjaan berisi dua nilai yaitu tidak bekerja dan bekerja, dan variabel menyusui berisi dua nilai yaitu eksklusif dan non eksklusif. Untuk mengerjakan soal ini gunakan data “Susu. SAV”. Adapun prosedur di SPSS sbb: 1.
Pastikan anda berada pada data editor ASI.SAV
2.
Dari menu SPSS, klik “Analyze”, kemudian pilih “Descriptive statistic”, lalu pilih “Crosstab”, sesaat akan muncul menu Crosstabs
3.
Dari menu crosstab, ada dua kotak yang harus diisi, pada kotak “Row(s)’ diisi variabel independen (variabel bebas), dalam contoh ini variabel pekerjaan masuk ke kotak “Row(s)”.
4.
pada kotak “Column(s)” diisi variabel dependennya, dalam contoh ini variabel perilaku menyusui masuk ke kotak “Column(s)”.
5.
Klik option “Statistics..”, klik pilihan “Chi Square” dan klik pilihan “Risk”
6.
Klik “Continue”
7.
Klik option “Cells”, bawa bagian “Percentages” dan klik “Row(Crossectional) atau Column (Casecontrol)”
8.
Klik “Continue”
9.
Klik “OK” hasilnya tampak sbb: (contoh crosssectional) bagian “Percentages” dan klik “Row(Crossectional)
Crosstabs status pekerjaan ibu * status menyusui asi Crosstabulation status menyusui asi
status pekerjaan ibu
KERJA
tidak kerja
Total
Count % within status pekerjaan ibu Count % within status pekerjaan ibu Count % within status pekerjaan ibu
Total
tdk EKSKLUSIV E 17
EKSKLUSIV E 8
25
68.0%
32.0%
100.0%
7
18
25
28.0%
72.0%
100.0%
24
26
50
48.0%
52.0%
100.0%
Chi-Square Tests Value Pearson Chi-Square Continuity Correctiona Likelihood Ratio Fisher's Exact Test Linear-by-Linear Association N of Valid Cases
df
8.013b 6.490 8.244 7.853
1 1 1 1
Asymp. Sig. (2-sided) .005 .011 .004
Exact Sig. (2-sided)
Exact Sig. (1-sided)
.010
.005
.005
50
a.
Computed only for a 2x2 table
b.
0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 12. 00.
Risk Estimate 95% Confidence Interval Lower Upper
Value Odds Ratio for status pekerjaan ibu (TIDAK KERJA / KERJA) For cohort status menyusui asi = YA EKSKLUSIVE For cohort status menyusui asi = TIDAK EKSKLUS N of Valid Cases
5.464
1.627
18.357
2.250
1.209
4.189
.412
.208
.816
50
Pada hasil di atas tertampil tabel silang antara pekerjaan dengan pola menyusui, dengan angka di masing-masing selnya. Angka yang paling atas adalah jumlah kasus masing-masing sel, angka kedua adalah persentase menurut baris (data yang kita analisis “ASI.SAV, berasal dari penelitian Cross Sectional sehingga persen yang ditampilkan adalah persentase baris, namun bila jenis penelitiannya Case Control angka persentase yang digunakan adalah persentase kolom. Dari analisis data di atas maka interpretasinya: Ada sebanyak 18 (72,0%) ibu yang tidak bekerja menyusui bayi secara eksklusif. Sedangkan diantara ibu yang bekerja, ada 8 (32,0%) yang menyusui secara eksklusif. Hasil uji Chi Square dapat dilihat pada kotak “Chi Square Test”. Dari print out muncul dengan beberapa bentuk/angka sehingga menimbulkan pertanyaan, “Angka yang mana yang kita pakai?”, apakah Pearson, Continuity Correction, Likelihood atau Fisher?” Aturan yang berlaku pada Chi Square adalah sbb: a.
Bila pada 2 x 2 dijumpai nilai Expected (harapan) kurang dari 5 { E < 5 } , maka yang digunakan adalah “Fisher’s Exact Test”
b.
Bila tabel 2 x 2, dan tidak ada nilai E < 5, maka uji yang dipakai sebaiknya “Continuity Correction (a)”
c.
Bila tabelnya lebih dari 2 x 2, misalnya 3 x 2, 3 x 3 dsb, maka digunakan uji “Pearson Chi Square”
d.
Uji “Likelihood Ratio” dan “Linear-by-Linear Assciation”, biasanya digunakan untuk keperluan lebih spesifik, misalnya analisis stratifikasi pada bidang epidemiologi dan juga untuk mengetahui hubungan linier dua variable katagorik, sehingga kedua jenis ini jarang digunakan.
Untuk mengetahui adanya nilai E kurang dari 5, dapat dilihat pada footnote b dibawah kotak Chi-Square Test, dan tertulis diatas nilainya 0 cell (0 %) berarti pada tabel silang diatas tidak ditemukan ada nilai E < 5 Dengan demikian kita menggunakan uji Chi Square yang sudah dilakukan koreksi (Continuity Correction) dengan p value dapat dilihat pada kolom “Asymp. Sig” dan terlihat p valuenya = 0,011. berarti kesimpulannya ada perbedaan perilaku menyusui eksklusif antara ibu yang bekerja dengan ibu yang tidak
bekerja. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa ada hubungan status pekerjaan dengan perilaku menyusui eksklusif.
Penyajian dan Interpretasi di Laporan Penelitian: Tabel … Distribusi Responden Menurut Jenis Pekerjaan dan Perilaku menyusui Menyusui Tdk Eksklusif
Eksklusif
Bekerja
n 17
% 68,0
n 8
% 32,0
n 25
% 100
Tdk Bekerja Jumlah
7 26
28,0 52,0
18 24
72,0 48,0
25 50
100 100
Jenis Pekerjaan
Total
OR
P
(95% CI)
value
5,464
0,011
1,6 – 18,3
Hasil analisis hubungan antara status pekerjaan dengan perilaku menyusui eksklusif diperoleh bahwa ada sebanyak 8 (32%) ibu yang bekerja menyusui bayi secara eksklusif. Sedangkan diantara ibu yang tidak bekerja, ada 18 (72,0%) yang menyusui secara eksklusif. Hasil uji statistik diperoleh nilai p=0,011 maka dapat disimpulkan ada perbedaan proporsi kejadian menyusui eksklusif antara ibu tidak bekerja dengan ibu yang bekerja (ada hubungan yang signifikan antara pekerjaan dengan perilaku menyusui). Dari hasil analisis diperoleh pula nilai OR=5,464, artinya ibu tidak bekerja mempunyai peluang 5,46 kali untuk menyusui eksklusif dibanding ibu yang bekerja.