ILMU KEPERAWATAN DASAR IA TEORI MODEL KEPERAWATAN CALISTA ROY
MAKALAH
oleh:
Yunita Selly Santoso NIM 102310101055
1
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN KEPERAWATAN UNIVERSITAS JEMBER 2010
PRAKATA
Puji syukur ke hadirat Allah Swt. Atas segala rahmat dan kerunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Teori Model Keperawatan Calista Roy”. Makalah ini disusu disusun n untuk untuk meme memenu nuhi hi salah salah satu satu tuga tugass mata mata kulia kuliah h Ilmu Ilmu Kepe Keperaw rawata atan n Dasar Dasar IA khususnya materi Teori Calista Roy. Makalah ini kami buat berdasarkan teori Calista Roy murni tanpa menambah dan mengurangkan isinya. Selain itu, makalah yang kami buat tidak pernah jauh dari ruang lingkup yang harus kami ketahui. Seperti yang kita ketahui bahwa standar kurikulum kami adalah kurikulum 2010 yaitu KBK (Kurikulum Berbasis Kompetansi) yang mana makalah ini sesuai dengan kurikulum kami pada saat ini. Kami Kami mene menerim rimaa segal segalaa kriti kritik k dan dan saran saran dari dari semu semuaa pihak pihak demi demi kese kesempu mpurna rnaan an makalah ini. Kami juga berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat.
Jember, November 2010
2
Penulis
3
DAFTAR ISI
HALAMAN HALAMAN JUDUL JUDUL ………………………………………………………………. 1 PRAKATA
……… …… ………………………………………………………………
2
DAFTAR IS ISI …… ………………………………………………………………………..
3
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1
Latar Be Belakang ……………………………………………………………..
4
1.2
Perumusan Ma Masalah …… ………………………………………………………..
4
1.3
Tujuan da dan Manfaat …… ………………………………………………………..
4
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 2.1
Biografi Ca Calista Ro Roy …… …………………………………………………………..
5
2.2
Teori Filosofi Calista Roy …………………………………………………….
6
2.3
Elemen-e n-elem lemen Ut Utama ama dar darii Te Teori
2.4
Calista Ro Roy ……… ………………………..………………………………………….
8
Hubungan Teori Ca Calista Roy dalam Keparawatan ..…………………………
10
BAB 3 PENUTUP 3.1
Kesimpulan Kesimpulan …………………………………………………………………12
DAFTAR DAFTAR PUSTAKA PUSTAKA ……………………………………………………………… 13
4
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman, seiring pula kemajuan teknologi di dunia. Khususnya dalam bidang keperawatan. Dalam keperawatan dikenal ada banyak teori dari dari berb berbag agai ai toko tokoh h keseh kesehata atan. n. Merek Merekaa antara antara lain lain adalah adalah Flore Florence nce Nigh Nightin tinga gale le,, Dorothea Orem, Peplau, Betty Neuman, jean Watson, Calista Roy, dan lain-lain. Dari tiap tiap toko tokoh h teori teori kepe keperaw rawata atan n terse tersebu but, t, ada ada bebe beberap rapaa pene peneka kanan nan dan dan alasan alasanny nya./ a./ Terutama pada teori Calista Roy yang merupakan pengembangan dari beberapa teori dan model dari beberapa teoritis keperawatan. Hingga akhirnya beliau mengenalkan teorinya yang disebut teori adaptasi. Model konseptual keperawatan dikembangkan atas pengetahuan para ahli keperawatan tentang keperawatan yang bertolak dari paradigma keperawatan. Model konseptual dalam keperawatan dapat memungkinkan perawat untuk menerapkan cara perawat perawat bekerja dalam dalam batas batas kewenangan kewenangan sebagai sebagai seorang perawat. perawat. Perawat Perawat perlu memahami konsep ini sebagai kerangka konsep dalam memberikan asuhan keperawatan dalam praktek keperawatan atau sebagai filosofi dalam dunia pendidikan dan kerangka kerja dalam riset keperawatan. Ada berbagai jenis model konseptual keperawatan berdasarkan pandangan ahli dala dalam m bida bidang ng kepe keperaw rawata atan, n, salah salah satun satunya ya adalh adalh mode modell adapt adaptasi asi Roy. Roy. Roy Roy dalam dalam teoriny teorinyaa menjela menjelaskan skan empat empat macam macam elemen elemen esensial esensial dalam dalam adaptas adaptasii keperaw keperawatan atan , yaitu yaitu : manu manusia sia,, ling lingku kung ngan an,, keseh kesehata atan, n, dan dan kepe keperaw rawata atan. n. Mode Modell adap adaptas tasii Roy Roy menguraikan bahwa bagaimana individu mampu meningkatkan kesehatannya dengan cara memepertahankan perilaku secara adaptif karena menurut Roy, manusia adalah makhluk holistic yang memiliki sistem adaptif yang selalu beradaptsi.
1.2
Rumusan Masalah
1)
Bagaimana riwayat hidup Calista Roy?
2)
Bagaimana teori filosofi Calista Roy?
3)
Bagaimana elemen-elemen utama dari teori Calista Roy?
4)
Bagaimana pengaruh teori Calista Roy terhadap keperawatan?
5
1.3
Tujuan Penulisan
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk : 1)
Mengetahui riwayat hidup Calista Roy;
2)
Menjelaskan teori/filosofi Calista Roy;
3)
Mengidentifikasi elemen-elemen utama dari teori Callista Roy;
4)
Mendeskripsikan pengaruh teori Callista Roy terhadap keperawatan.
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Biografi Ca Calista Roy
Calista Calista Roy adalah seorang seorang suster suster dari dari Saint Saint Joseph Joseph of Carond Carondele elet. t. Roy Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima Bachelor of Art Nursing pada tahun 1963 dari Mount Saint Marys College dan Magister Saint in Pediatric Nursing pada tahun 1966 di University of California Los Angeles. Roy memulai pekerjaannya dengan teori adaptasi keperawatan pada tahun 1964 ketika dia lulus dari University of California Los Angeles. Dalam Sebuah seminar dengan dengan Dorrothy Dorrothy E. Johnson, Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan mengembangkan sebuah model model konsep keperawatan. Konsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang yang sesua sesuaii deng dengan an kepe keperaw rawata atan. n. Dimu Dimulai lai deng dengan an pend pendek ekata atan n teori teori siste sistem. m. Roy Roy menambahkan kerja adaptasi dari Helsen (1964) seorang ahli fisiologis – psikologis. Untuk memulai membangun pengertian konsepnya. Helsen mengartikan respon adaptif sebaga sebagaii fungsi fungsi dari datangn datangnya ya stimulu stimuluss sampai sampai tercapai tercapainya nya derajat derajat adaptas adaptasii yang yang di butuhkan butuhkan individu. Derajat adaptasi dibentuk dibentuk oleh dorongan dorongan tiga jenis stimulus stimulus yaitu : focal stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli. Roy mengkombinasika mengkombinasikan n teori adaptasi Helson dengan definisi dan pandangan pandangan terhadap manu manusia sia sebag sebagai ai siste sistem m yang yang adap adaptif tif.. Selai Selain n konse konsep-k p-kon onse sep p terse tersebut but,, Roy Roy juga juga mengadaptasi nilai “ Humanisme” dalam model konseptualnya berasal dari konsep A.H. 6
Maslow untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia. Menurut Roy humanisme dalam dalam keperaw keperawatan atan adalah adalah keyaki keyakinan, nan, terhada terhadap p kemamp kemampuan uan koping koping manusia manusia dapat dapat meningkatkan derajat kesehatan. Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan kerja dari ahli-ahli lain dari ahli-ahli lain di area adaptasi seperti Dohrenwend (1961), Lazarus (1966), Mechanic (1970) (1970) dan Selye Selye (1978) (1978).. Setelah Setelah beberap beberapaa tahun, tahun, model model ini berkem berkembang bang menjadi menjadi sebaga sebagaii suatu suatu kerang kerangka ka kerja kerja pendid pendidikan ikan kepera keperawata watan, n, praktek praktek keperaw keperawatan atan dan penelitian. penelitian. Tahun 1970, model model adaptasi keperawatan diimplementas diimplementasikan ikan sebagai sebagai dasar kurikulum sarjana muda keperawatan di Mount Saint Mary’s College. Sejak saat itu lebih dari 1500 staf pengajar dan mahasiswa-mahasiswa terbantu untuk mengklarifikasi, menyari menyaring, ng, dan memperl memperluas uas model model.. Pengg Penggunaa unaan n model model prakte praktek k juga juga memega memegang ng peranan penting untuk klarifikasi klarifikasi lebih lanjut dan penyaringan penyaringan model. Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan survey penelitian pada tahun 1976-1977 menunjukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. Perkembangan model adaptas adaptasii keperaw keperawatan atan dipeng dipengaru aruhi hi oleh oleh latar latar belakan belakang g Roy dan profesio profesionali nalisme smenya. nya. Secara filosofi Roy mempercayai kemampuan bawaan, tujuan, dan nilai kemanusiaan. Pengal Pengalaman aman klinisn klinisnya ya telah telah membant membantu u perkemb perkembang angan an keperca kepercayaan yaannya nya itu dalam dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. Keyakinan filosofi Roy lebih jelas dalam kerjanya yang baru pada model adaptasi keperawatan.
2.1
Teor eori Filo ilosofi Calis lista Roy
Roy mengembangkan ilmu dan filosofinya berdasarkan 3 asumsi dasar, yaitu : 2.1.1 Asumsi dari Teori Sistem 1)
Sistem adalah seperangkat seperangkat bagian yang saling berhubunga berhubungan n dari satu bagian ke bagian lain;
2) Sistem adalah bagian dari yang berfungsi bagian yang satu dengan yang lain
saling ketergentungan; 3) Sistem mempunyai input, out put, control, proses dan umpan balik; 4) Input merupakan umpan balik yang juga disebut informasi;
Sistem kehidupan lebih kompleks dari sistem mekanik, mempunyai standard dan umpan balik langsung terhadap fungsinya. 2.1.2 Asumsi dari Teori Melson. 1) Perilaku manusia adalah hasil adaptasi dari lingkungan dan kekuatan
organism;. 7
2) Perilaku adaptif adalah berfungsinya stimulus dan tingkatan adaptasi, yang
dapat berpengaruh terhadap stimulus fokal, stimulus kontekstual, dan stimulus residual; 3) Adaptasi adalah proses adanya respon positif terhadap perubahan lingkungan; 4) Respon merupakan refkleksi keadaan organisme terhadap stimulus.
2.1.3 2.1.3 Asumsi Asumsi dari dari Humanism Humanisme. e. 1) Individu mempunyai kekuatan kreatif; 2) Perilaku individu mempunyai tujuan dan tidak selalu dalam lingkaran sebab
akibat; 3) Manusia merupakan makhluk holistic; 4) Opini manusia dan nilai yang akan datang; 5) Mobilisasi antar manusia bermakna.
Adapun teori Adaptasi Calista Roy yang diambil dari berbagai sumber dari teoritis keperawatan. Dalam asuhan keperawatan, menurut Roy (1984) sebagai penerima asuhan keperawatan adalah individu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai “Holistic adaptif system” dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan. Sistem adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tujuan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagian bagiannya. bagiannya. Sistem Sistem terdiri terdiri dari proses proses input, input, autput, autput, kontrol kontrol dan dan umpan umpan balik balik ( Roy, Roy, 1991 ), dengan penjelasan sebagai berikut :
1. Input.
Roy mengidentifikasi bahwa input sebagai stimulus, merupakan kesatuan informasi, bahan-bahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual. a.
Stimulu Stimuluss fokal fokal yaitu yaitu stimulu stimuluss yang lang langsun sung g berhad berhadapan apan deng dengan an seseoran seseorang, g,
b.
efeknya segera, misalnya infeksi; Stimulus Stimulus kontekstual kontekstual yaitu yaitu semua semua stimulus stimulus lain yang yang dialami dialami seseorang seseorang baik baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobservasi, diukur dan secara subyektif dilaporkan. Rangsangan ini muncul secara bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus fokal
8
c.
seperti anemia, isolasi sosial; Stimulu Stimuluss residual residual yaitu yaitu ciri-c ciri-ciri iri tamba tambahan han yang yang ada ada dan dan relevan relevan deng dengan an situasi situasi yang ada tetapi sukar untuk diobservasi meliputi kepercayan, sikap, sifat individu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses belajar untuk toleransi. Misalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak;
2. Kontrol Proses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang di gunakan. Mekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan subsistem. a)
Subsi ubsist steem reg regulat ulator or..
Subsistem regulator mempunyai komponen-komponen : input-proses dan output. Input stimulus berupa internal atau eksternal. Transmiter regulator sistem adalah kimia, neural atau endokrin. Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal cord yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator sistem. Banyak proses fisiologis fisiologis yang yang dapat dapat dinilai dinilai sebagai sebagai perilaku perilaku regulator regulator subsistem. subsistem. b)
Subsistem Subsistem kognator. kognator. Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. Perilaku output output dari dari regulat regulator or subsiste subsistem m dapat dapat menjadi menjadi stimulu stimuluss umpan umpan balik balik untuk untuk kognator subsistem. Kognator kontrol proses berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan emosi. Persepsi atau proses informasi berhubung berhubungan an dengan dengan proses internal dalam memilih atensi, mencatat mencatat dan mengingat. Belajar berkorelasi dengan proses imitasi, reinforcement (penguatan) dan insight (pengertian yang mendalam). Penyelesaian masalah dan pengambilan keputu keputusan san adalah adalah proses proses internal internal yang yang berhub berhubung ungan an dengan dengan penilai penilaian an atau anal analis isa. a. Emos Emosii adal adalah ah pros proses es pert pertah ahan anan an untu untuk k menc mencar arii keri kering ngan anan an,, mempergunakan penilaian dan kasih sayang.
3. Output Output dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur atau secara subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar . Perilaku ini merupakan umpan balik untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang tidak mal-adaptif. Respon yang adaptif dapat meningk meningkatk atkan an integrit integritas as seseoran seseorang g yang yang secara secara keselur keseluruha uhan n dapat dapat terlihat terlihat bila sese seseor oran ang g ters terseb ebut ut mamp mampu u mela melaks ksan anak akan an tuju tujuan an yang yang berk berken enaa aan n deng dengan an kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan. Sedangkan respon yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tujuan ini. Roy telah menggunakan bentuk mekanisme koping untuk menjelaskan proses kontrol 9
seseoran seseorang g sebagai sebagai adaptif adaptif sistem. sistem. Beberap Beberapaa mekanis mekanisme me koping koping diwarisk diwariskan an atau diturunkan diturunkan secara genetik (misal sel darah putih) sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang menyerang menyerang tubuh. tubuh. Mekanisme Mekanisme yang lain yang dapat dipelajari dipelajari seperti penggunaan penggunaan antiseptik antiseptik untuk membersih membersihkan kan luka. Roy memperk memperkenalkan enalkan konsep konsep ilmu Kepe Keperaw rawata atan n yang yang unik unik yaitu yaitu meka mekanis nisme me kontr kontrol ol yang yang diseb disebut ut Regu Regulat lator or dan dan Kognator dan mekanisme tersebut merupakan bagian sub sistem adaptasi.
2.2 2.2
Elem Elemen en-e -ele leme men n Uta Utama ma dari dari Te Teor orii Cal Calis ista ta Roy Roy
Menurut Roy terdapat empat objek utama dalam ilmu keperawatan, yaitu : 1). Manusia (individu yang mendapatkan asuhan keperawatan) Roy menyat menyatakan akan bahwa bahwa penerima penerima jasa asuhan asuhan keperaw keperawatan atan individ individu, u, keluarg keluarga, a, kelompok, komunitas atau social. Masing-masing dilakukan oleh perawat sebagai system system adaptas adaptasii yang yang holistic holistic dan terbuka terbuka.. System System terbuka terbuka tersebu tersebutt berdam berdampak pak terhadap perubahan perubahan yang konstan terhadap informasi, informasi, kejadian, kejadian, energi energi antara system dan lingkungan. Interaksi yang konstan antara individu dan lingkungan dicirikan oleh perubahan perubahan internal dan eksternal. eksternal. Dengan Dengan perubahan perubahan tersebut tersebut individu individu harus memp memper ertah tahan anka kan n interg intergrit ritas as diriny dirinya, a, dima dimana na setiap setiap indiv individu idu secara secara kontu kontuny nyu u beradaptasi. beradaptasi. Roy mengemukaka mengemukakan n bahwa bahwa manusia sebagai sebagai sebuah sistem adaptif. Sebaga Sebagaii sistem sistem adaptif adaptif,, manusia manusia dapat dapat digamb digambarka arkan n secara secara holisti holistik k sebaga sebagaii satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. Proses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan cara- cara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan aktivitas kognato kognatorr dan regulat regulator or untuk untuk mempert mempertahan ahankan kan adaptas adaptasii dalam dalam empat empat cara-cara cara-cara adaptasi adaptasi yaitu yaitu : fungsi fungsi fisiolog fisiologis, is, konse konsep p diri, diri, fungsi fungsi peran peran dan interde interdepend pendens ensi. i. Dalam model adaptasi keperawatan, manusia dijelaskan sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan zat dengan perubahan lingk lingkun unga gan. n. Sebag Sebagai ai siste sistem m adap adaptif tif manu manusia sia dapat dapat diga digamb mbark arkan an dalam dalam istila istilah h karak karakter terist istik ik siste sistem, m, jadi jadi manu manusia sia diliha dilihatt seba sebaga gaii satu-k satu-kesa esatu tuan an yang yang saling saling berhubungan berhubungan antara antara unit fungsional fungsional secara keseluruhan keseluruhan atau beberapa beberapa unit fungsional fungsional untuk beberapa tujuan. Input pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan dengan menerima menerima masukan masukan dari lingkungan lingkungan luar dan lingkungan lingkungan dalam diri individu itu sendiri. Input atau stimulus termasuk variabel standar yang berlawanan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Variabel standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai mempunyai tingkat tingkat adaptasi dan mewakili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi dengan usaha-usaha yang biasa dilakukan. Proses kontrol manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. Dua mekanisme koping yang yang telah telah diid diident entifi ifika kasi si yaitu yaitu : subs subsist istem em regul regulato atorr dan dan subs subsist istem em kogn kognato ator. r. Regulat Regulator or dan kognato kognatorr digamb digambarka arkan n sebagai sebagai aksi aksi dalam dalam hubung hubungann annya ya terhadap terhadap empat efektor atau cara-cara adaptasi yaitu : fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan dan interdepende interdependen. n. Empat fungsi mode yang dikembangkan oleh Roy terdiri dari: a). Fisiologis. (1). Oksigenasi: menggambarkan pola penggunaan oksigen berhubungan dengan dengan respirasi dan sirkulasi. 10
(2). Nutrisi: menggambarkan pola penggunaan nutrient untuk memperbaiki kondisi tubuh dan perkembangan. (3). Eliminasi: menggambarkan pola eliminasi. (4). Aktivitas dan istirahat: menggambarkan pola aktivitas, latihan, istirahat dan tidur. (5). Integritas kulit: menggambarkan pola fungsi fisiologis kulit. (6). Rasa/senses: menggambarkan fungsi sensori perceptual berhubungan dengan panca indera indera (7). Cairan dan elektrolit: menggambarkan pola fisiologis penggunaan cairan dan elektrolit (8). Fungsi neurologist: menggambarkan pola control neurologist, pengaturan dan intelektual (9). Fungsi endokrin: menggambarkan pola control dan pengaturan termasuk respon stress dan system reproduksi b). Konsep Konsep Diri Diri (Psikis) (Psikis) Model Model konsep konsep ini mengid mengident entifika ifikasi si pola pola nilai, nilai, keperca kepercayaan yaan dan emosi emosi yang berhubung berhubungan an dengan ide diri sendiri. Perhatian Perhatian ditujukan pada kenyataan kenyataan keadaan diri sendiri tentang fisik, individual, dan moral-etik. c). Fungsi Peran (Sosial) Fungsi peran mengidentifikasi tentang pola interaksi social seseorang berhubung berhubungan an dengan dengan orang orang lain akibat akibat dari dari peran ganda. d). Interdependent Interdependen mengidentifikasi pola nilai-nilai manusia, kehangatan, cinta dan memiliki. Proses tersebut terjadi melalui hubungan interpersonal terhadap individu maupun kelompok. 2). Keperawatan; Keperawatan adalah bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar dasar dan diberik diberikan an kepada kepada individ individu u baik sehat sehat maupun maupun sakit sakit yang yang mengal mengalami ami gang ganggu guan an fisik fisik,, psik psikis is dan dan social social agar agar dapa dapatt menca mencapai pai deraj derajat at keseh kesehat atan an yang yang optimal. Roy mendefinisikan bahwa tujuan keperawatan adalah meningkatkan respon adaptasi berhubungan dengan empat mode respon adaptasi. Perubahan internal dan eksternal dan stimulus input tergantung dari kondisi koping individu. Kondisi koping seseoran seseorang g atau keadaa keadaan n koping koping seseora seseorang ng merupak merupakan an tingkat tingkat adaptasi adaptasi seseora seseorang. ng. Tingkat adaptasi seseorang akan ditentukan oleh stimulus fokal, kontekstual, dan resid residua ual. l. Foka Fokall adala adalah h suatu suatu respo respon n yang yang diberi diberika kan n secara secara langs langsun ung g terhad terhadap ap ancaman/input yang masuk. Penggunaan fokal pada umumnya tergantung tingkat 11
perubahan perubahan yang berdampak terhadap seseorang. Stimulus Stimulus kontekstual kontekstual adalah semua stimulus lain seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat dapat diobse diobservas rvasi, i, diukur diukur,, dan secara secara subjekt subjektif if disampa disampaika ikan n oleh oleh individ individu. u. Stimulus residual adalah karakteristik/riwayat dari seseorang yang ada dan timbul releva dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur secara objektif. 3). Konsep sehat; Roy mendefinisikan sehat sebagai suatu continuum dari meninggal sampai tingkatan tertinggi sehat. Dia menekankan bahwa sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan menjadikan menjadikan dirinya secara terintegrasisecara terintegrasisecara keseluruhan, keseluruhan, fisik, mental dan social. Integritas adaptasi individu individu dimanifestasikan dimanifestasikan oleh kemampuan kemampuan individu individu untuk memenuhi tujuan mempertahanka mempertahankan n pertumbuhan pertumbuhan dan reproduksi. reproduksi. Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan individu untuk beradapatasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar individu. Kondisi sehat dan sakit sangat individual individual dipersepsikan dipersepsikan oleh individu. individu. Kemampuan Kemampuan seseorang dalam beradaptasi (koping) tergantung dari latar belakang individu tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat-sakit, misalnya tingkat pendidikan, pekerjaan, usia, budaya dan lain-lain.
4). Konsep lingkungan; Roy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal,yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku seseorang dan kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimiawi, ataupun psikologis psikologis yang diterima individu individu dan dipersepsikan dipersepsikan sebagai suatu ancaman. ancaman. Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh individu (berupa (berupa pengalam pengalaman, an, kemamp kemampuan uan emosioa emosioanal, nal, kepriba kepribadian dian)) dan proses proses stressor stressor biologis biologis (sel maupun maupun molekul) molekul) yang berasal dari dalam tubuh individu.ma individu.manifestasi nifestasi yang tampak akan tercermin dari perilaku individu sebagai suatu respons. Dengan pemahaman pemahaman yang baik tentang lingkungan lingkungan akan membantu membantu perawat dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar.
2.4 2.4
Peng Pengar aruh uh Te Teor orii Cal Calis ista ta Roy Roy Ter Terha hada dap p Kep Keper eraw awat atan an
Model Model adaptasi adaptasi Roy member memberikan ikan petunju petunjuk k untuk untuk perawat perawat dalam dalam menge mengemba mbangk ngkan an proses keperawatan. keperawatan. Elemen Elemen dalam proses proses keperawatan keperawatan menurut menurut Roy meliputi meliputi pengkajian pengkajian tahap pertama dan kedua, diagnosa, diagnosa, tujuan, intervensi, intervensi, dan evaluasi, evaluasi, langkah-langkah tersebut sama dengan proses keperawatan secara umum.
a). Pengkajian Roy merekomendasikan merekomendasikan pengkajian dibagi menjadi dua bagian, yaitu pengkajian tahap I dan pengkajian tahap II. Pengkajian pertama meliputi pengumpulan data 12
tentang perilaku klien sebagai suatu system adaptif berhubungan dengan masingmasing mode adaptasi: fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan. Oleh karena itu pengkajian pertama diartikan sebagai pengkajian perilaku,yaitu pengkajian klien terhadap masing-masing mode adaptasi secara sistematik dan holistic. Setelah pengkajian pengkajian pertama, perawat perawat menganalisa menganalisa pola perubahan perubahan perilaku klien tentang ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang memerlukan dukungan perawat. Jika Jika dite ditemu muka kan n ketid ketidake akefek fektif tifan an respo respon n (mal (mal-ad -adap aptif tif), ), peraw perawat at melak melaksan sanak akan an pengkajian pengkajian tahap kedua. Pada tahap ini, perawat mengumpul mengumpulkan kan data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual yang berdampak terhadap klien. Menurut Martinez, factor yang mempengaruhi respon adaptif meliputi: genetic; jenis kelamin, tahap tahap perkemb perkembang angan, an, obat-o obat-obata batan, n, alcohol alcohol,, meroko merokok, k, konsep konsep diri, diri, fungsi fungsi peran, peran, ketergantungan, pola interaksi social; mekanisme koping dan gaya, strea fisik dan emosi; budaya;dan lingkungan fisik b). Perumusa Perumusan n diagnosa diagnosa keperawatan keperawatan Roy mendefinisikan 3 metode untuk menyusun diagnosa keperawatan: (1) Menggunak Menggunakan an tipologi tipologi diagnosa yang dikemba dikembangkan ngkan oleh oleh Roy dan berhubung berhubungan an dengan 4 mode adaptif . dalam mengaplikasikan diagnosa ini, diagnosa pada kasus Tn. Smith adalah “hypoxia”. (2) Menggunaka Menggunakan n diagnosa diagnosa dengan pernyataan/mengo pernyataan/mengobservasi bservasi dari perilaku yang tampak dan berpengaruh tehadap stimulusnya. Dengan menggunakan metode diagnosa diagnosa ini maka diagnosanya diagnosanya adalah “nyeri dada disebabkan disebabkan oleh kekurangan kekurangan oksigen pada otot jantung berhubungan dengan cuaca lingkungan yang panas”. (3) Menyim Menyimpul pulkan kan perilaku perilaku dari satu atau lebih lebih adaptif adaptif mode mode berhub berhubung ungan an dengan dengan stimulus yang sama, yaitu berhubungan Misalnya jika seorang petani mengalami nyeri dada, dimana ia bekerja di luar pada cuaca yang panas. Pada kasus ini, diagnosa yang sesuai adalah “kegagalan peran berhubungan dengan keterbatasan fisik (myocardial) untuk bekerja di cuaca yang panas”. c). Intervensi keperawatan Inte Interv rven ensi si kepe kepera rawa wata tan n adal adalah ah suat suatu u pere perenc ncan anaa aan n deng dengan an tuju tujuan an meru meruba bah h ataumemanipula ataumemanipulasi si stimulus stimulus fokal, kontekstual, kontekstual, dan residual. Pelaksanaanny Pelaksanaannyaa juga ditujukan kepada kemampuan klien dalam koping secara luas, supaya stimulus secara keseluruhan dapat terjadi pada klien, sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat. meningkat. Tujuan intervensi keperawatan keperawatan adalah pencapaian kondisi yang optimal, dengan menggunakan koping yang konstruktif. Tujuan jangka panjang harus dapat menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut (mempertahankan, pertumbuhan, reproduksi). Tujuan jangka pendek mengidentifikasi mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah manipulasi manipulasi stimulus stimulus fokal, kontekstual dan residual. d). Implementasi Implementasi Implementasi keperawatan keperawatan direncanakan direncanakan dengan tujuan merubah atau memanipulasi memanipulasi fokal, fokal, kontex kontextual tual dan residua residuall stimuli stimuli dan juga juga memperl memperluas uas kemamp kemampuan uan koping koping 13
seseoran seseorang g pada pada zona zona adaptas adaptasii sehing sehingaa total total stimuli stimuli berkur berkurang ang dan kemamp kemampuan uan adaptasi meningkat. e). Evaluasi Penilai Penilaian an terakhir terakhir dari proses proses kepera keperawat watan an berdasa berdasarkan rkan tujuan tujuan kepera keperawata watan n yang ditetapk ditetapkan. an. Penetap Penetapan an keberha keberhasilan silan suatu suatu asuhan asuhan keperaw keperawatan atan didasar didasarkan kan pada pada perubahan perubahan perilaku dari kriteria hasil yang ditetapkan, yaitu terjadinya terjadinya adaptasi pada individu.
BAB III PENUTUP
A. Ke Kesi simp mpul ulan an 14
Dalam Dalam penja penjaba bara ran n meng mengen enai ai teori teori Calis Calista ta Roy, Roy, kita kita dapat dapat meny menyim impu pulk lkan an bahw bahwaa terbentuknya teori adaptasi dipengaruhi oleh beberapa teori dari berbagai mode dan konsep para teoritis keperawatan. Dalam teori adaptasi ini dikenal beberapa system, antara lain: input, output, dan kontrol. Selain itu juga terdapat elemen-elemen dalam teori adaptasi tersebut. tersebut. Elemen-elemen Elemen-elemen tersebut adalah manusia, keperawatan, keperawatan, sehat sakit, sakit, dan lingku lingkunga ngan. n. Dalam Dalam setiap setiap elemen elemen tersebu tersebutt terdapa terdapatt asuhan asuhan dari dari beberap beberapaa model tersendiri yang disusun oleh Calista Roy dalam teori adaptasinya. Yang mana dalam dalam teori teori tersebu tersebutt terdapa terdapatt beberap beberapaa pemenu pemenuhan han asuhan asuhan kepera keperawata watan. n. Dan yang yang terakhir adalah adanya hubungan teori adaptasi dengan keperawatan yaitu dalam bentuk pemberian pemberian asuhan keperawatan. Bentuk pemberian asuhan keperawatan keperawatan tersebut tersebut antara lain: lain: peng pengka kajia jian, n, peru perumu musan san diag diagno nose se kepe keperaw rawata atan, n, Inter Interve vere rensi nsi kepe keperaw rawata atan, n, implementasi, evaluasi.
15
DAFTAR PUSTAKA
Asmadi. 2005. Konsep Dasar Keperawatan. Jakarta: EGC Hidaya Hidayatt A. dan Aimul Aimul A. 2004. 2004. Pengan Pengantar tar Konsep Konsep Dasar Keperaw Keperawatan. atan. Jakarta Jakarta:: Salemb Salembaa Medika Perry dan Potter. 2005. Fundamental Keperawatan. Jakarta: EGC
16