TEORI ADAPTASI CALLISTA ROY
A. Riwayat Calista Roy Suster Calista Roy adalah seorang suster dari Saint Joseph of Carond elet. Roy dilahirkan pada tanggal 14 oktober 1939 di Los Angeles California. Roy menerima a!helor of Art "ursing pada tahun 19#3 dari $ount Saint $arys College dan $agister Saint in %ediatri! "ursing pada tahun 19## di &ni'ersity of California Los Angeles. Roy memulai peker(aa dengan teori adaptasi kepera)atan pada tahun 19#4 1 9#4 ketika dia lulus dari &ni'ersity of California Los Angeles. *alam Sebuah seminar dengan *orrothy +. Johnson, Roy tertantang untuk mengembangkan sebuah sebu ah model konsep kepera)atan. -onsep adaptasi mempengaruhi Roy dalam kerangka konsepnya yang sesuai dengan kepera)atan. *imulai dengan pendekatan teori sistem. Roy menambahkan ker(a adaptasi dari elsen /19#40 seorang ahli fisiologis psikologis. &ntuk memulai membangun pengertian konsepnya. elsen mengartikan respon adaptif sebagai fungsi dari datangnya stimulus sampai ter!apainya dera(at adaptasi yang di butuhkan indi'idu. *era(at adaptasi dibentuk oleh dorongan tiga (enis stimulus yaitu 2 fo!al stimuli, konsektual stimuli dan residual stimuli. Roy mengkombinasikan teori adaptasi elson dengan definisi dan pandangan terhadap manusia sebagai sistem yang adaptif. Selain konsepkonsep tersebut, Roy (uga mengadaptasi nilai umanisme5 dalam model konseptualnya kon septualnya berasal dari konsep A.. A.. $aslo) untuk menggali keyakinan dan nilai dari manusia. $enurut Roy humanisme dalam kepera)atan adalah keyakinan, terhadap kemampuan koping manusia dapat meningkatkan dera(at kesehatan. Sebagai model yang berkembang, Roy menggambarkan ker(a dari ahliahli lain dari ahliahli lain di area adaptasi seperti *ohren)end /19#10, La6arus /19##0, $e!hani! / 19780 dan Selye /1970. Setelah beberapa tahun, model ini berkembang men(adi sebagai suatu kerangka ker(a pendidikan kepera)atan, praktek kepera)atan dan pene litian. :ahun :ahun 1978, model adaptasi kepera)atan diimplementasikan sebagai dasar kurikulum sar(ana muda kepera)atan di $ount Saint $ary;s College. College. Se(ak saat it lebih dari da ri 1<88 staf penga(ar dan mahasis)amahasis)a terbantu untuk mengklarifikasi, menyaring, dan memperluas model. %enggunaan model praktek (uga memegang peranan penting untuk klarifikasi lebih lan(ut dan penyaringan model.
Sebuah studi penelitian pada tahun 1971 dan sur'ey penelitian pada tahun 197#1977 menun(ukkan beberapa penegasan sementara dari model adaptasi. %erkembangan model adaptasi kepera)atan dipengaruhi oleh latar belakang Roy dan profesionalismenya. Se!ara filosofi Roy memper!ayai kemampuan ba)aan, tu(uan,, dan nilai kemanusiaan, pengalaman klinisnya telah membantu perkembangan keper!ayaannya itu dalam keselarasan dari tubuh manausia dan spirit. -eyakinan filosofi Roy lebih (elas dalam ker(anya yang baru pada model adaptasi kepera)atan.
B. Definisi dan Konsep Mayor -onsep $ayor yang membangun kerangka konseptual model adaptasi roy adalah2 1.Sistem adalah kesatuan dari beberapa unit yang saling berhubungan dan membentuk satu kesatuan yang utuh dengan ditandai adanya input, !ontrol, proses, output, dan umpan balik. =.*era(at adaptasi adalah perubahan tetap sebagai hasil dari stimulus fokal, konstektual dan residual dengan standar indi'idual, sehingga manusia dapat berespon adaptif sendiri. 3.%roblem adaptasi adalah ke(adian atau situasi yang tidak adekuat terhadap penurunan atau peningkatan kebutuhan. 4.Stimulus fokal adalah dera(at perubahan atau stimulus yang se!ara langsung mengharuskan manusia berespon adaptif. Stimulus fokal adalah presipitasi perubahan tingkah laku. <.Stimulus konstektual adalah seluruh stimulus lain yang menyertai dan memberikan konstribusi terhadap perubahan tingkah laku yang disebabkan atau dirangsang oleh stimulus fokal. #.Stimulus residual adalah seluruh fa!tor yang mungkin memberikan konstribusi terhadap perubahan tingkah laku, akan tetapi belum dapat di 'alidasi. 7.Regulator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon otomatik melalui neural, !emikal, dan proses endokrin. .-ognator adalah subsistem dari mekanisme koping dengan respon melalui proses yang kompleks dari persepsi informasi, mengambil, keputusan dan bela(ar. 9.$odel efektor adaptif adalah kognator yaitu > ?isiologikal, fungsi pean, interdependensi dan k onsep diri. 18.Respon adaptif adalah respon yang meningkatkan intergritas manusia dalam men!apai tu(uan manusia untuk mempertahankan kehidupan, pertumbuhan reproduksi. 11.?isiologis adalah kebutuhan fisiologis termasuk kebutuhan dasar dan bagaimana proses adaptasi dilakukan untuk pengaturan !airan dan elektrolit, akti'its dan istirahat, eliminasi, nutrisi, sirkulasi dan pengaturan terhadap suhu, sensasi, dan proses endokrin. 1=.-onsep diri adalah seluruh keyakinan dan perasaan yang dianut indi'idu dalam satu )aktu berbentuk 2 persepsi, partisipasi, terhadap reaksi orang lain dan tingkah laku langsung. :ermasuk pandangan terhadap fisiknya /body image dan sensasi diri0 -epribadian yang menghasilkan konsistensi diri, ideal diri, atau harapan diri, moral dan etika pribadi. 13.%enampilan peran adalah penampilan fungsi peran yang berhubungan dengan tugasnya di lingkungan so!ial. 14.@nterdependensi adalah hubungan indi'idu dengan orang lain yang penting dan sebagai support sistem. *i dalam model ini termasuk bagaimana !ara memelihara integritas fisik dengan pemeliharaan dan pengaruh bela(ar. C. $odel konsep adaptasi pertama kali dikemukakan oleh Suster Callista Roy /19#90. -onsep ini dikembangkan dari konsep indi'idu dan proses adaptasi seperti diuraikan d i ba)ah ini. As!si dasar !odel adaptasi Roy adala" # 1. $anusia adalah keseluruhan dari biopsikologi dan sosial yang terusmenerus berinteraksi dengan lingkungan. =. $anusia menggunakan mekanisme pertahanan untuk mengatasi perubahanperubahan biopsikososial. 3. Setiap orang memahami bagaimana indi'idu mempunyai batas kemampuan untuk beradaptasi. %ada dasarnya manusia memberikan respon terhadap semua rangsangan baik positif maupun negatif. 4. -emampuan adaptasi manusia berbedabeda antara satu dengan yang lainnya, (ika seseorang dapat menyesuaikan diri dengan perubahan maka ia mempunyai kemampuan untuk menghadapi rangsangan baik positif maupun negatif. <. Sehat dan sakit merupakan adalah suatu hal yang tidak dapat dihindari dari kehidupan manusia.
*alam asuhan kepera)atan, menurut Roy /1940 sebagai penerima asuhan kepera)atan adalah indi'idu, keluarga, kelompok, masyarakat yang dipandang sebagai olisti! adaptif system5dalam segala aspek yang merupakan satu kesatuan. System adalah Suatu kesatuan yang di hubungkan karena fungsinya sebagai kesatuan untuk beberapa tu(uan dan adanya saling ketergantungan dari setiap bagianbagiannya. System terdiri dari proses input, autput, kontrol dan umpan balik / Roy, 1991 0, dengan pen(elasan sebagai berikut 2
$. Inpt Roy mengidentifikasi bah)a input sebagai stimulus, merupakan kesatuan informasi, bahanbahan atau energi dari lingkungan yang dapat menimbulkan respon, dimana dibagi dalam tiga tingkatan yaitu stimulus fokal, kontekstual dan stimulus residual. a. Sti!ls fo%al yaitu stimulus yang langsung berhadapan dengan seseorang, efeknya segera, misalnya infeksi . &. Sti!ls %onte%stal yaitu semua stimulus lain yang dialami seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobser'asi, diukur dan se!ara subyektif dilaporkan. Rangsangan ini mun!ul se!ara bersamaan dimana dapat menimbulkan respon negatif pada stimulus fokal seperti anemia, isolasi sosial. '. Sti!ls residal yaitu !iri!iri tambahan yang ada dan rele'an dengan situasi yang ada tetapi sukar untuk diobser'asi meliputi keper!ayan, sikap, sifat indi'idu berkembang sesuai pengalaman yang lalu, hal ini memberi proses bela(ar untuk toleransi. $isalnya pengalaman nyeri pada pinggang ada yang toleransi tetapi ada yang tidak.
(. Kontrol %roses kontrol seseorang menurut Roy adalah bentuk mekanisme koping yang di gunakan. $ekanisme kontrol ini dibagi atas regulator dan kognator yang merupakan subsistem. a) S&siste! re*lator. Subsistem regulator mempunyai komponenkomponen 2 inputproses dan output. @nput stimulus berupa internal atau eksternal. :ransmiter regulator sistem adalah kimia, neural atau endokrin. Refleks otonom adalah respon neural dan brain sistem dan spinal !ord yang diteruskan sebagai perilaku output dari regulator sistem. anyak proses fisiologis yang dapat dinilai sebagai perilaku regulator subsistem. &) S&siste! %o*nator. Stimulus untuk subsistem kognator dapat eksternal maupun internal. %erilaku output dari regulator subsistem dapat men(adi stimulus umpan balik untuk kognator subsistem. -ognator kontrol proses berhubungan dengan fungsi otak dalam memproses informasi, penilaian dan emosi. %ersepsi atau proses informasi berhubungan dengan proses internal dalam memilih atensi, men!atat dan mengingat. ela(ar berkorelasi dengan proses imitasi, reinfor!ement /penguatan0 dan insight /pengertian yang mendalam0. %enyelesaian masalah dan pengambilan keputusan adalah proses internal yang berhubungan dengan penilaian atau analisa. +mosi adalah proses pertahanan untuk men!ari keringanan, mempergunakan penilaian dan kasih sayang. +. Otpt. utput dari suatu sistem adalah perilaku yang dapt di amati, diukur atau se!ara subyektif dapat dilaporkan baik berasal dari dalam maupun dari luar .%erilaku ini merupakan umpan balik untuk sistem. Roy mengkategorikan output sistem sebagai respon yang adaptif atau respon yang tidak maladaptif. Respon yang adaptif dapat meningkatkan integritas seseorang yang se!ara keseluruhan dapat terlihat bila seseorang tersebut mampu melaksanakan tu(uan yang berkenaan dengan kelangsungan hidup, perkembangan, reproduksi dan keunggulan.Sedangkan respon yang mal adaptif perilaku yang tidak mendukung tu(uan ini. Roy telah menggunakan bentuk mekanisme koping untuk men(elaskan proses kontrol seseorang sebagai adaptif sistem. eberapa mekanisme koping di)ariskan atau diturunkan se!ara genetik /misal sel darah putih0 sebagai sistem pertahanan terhadap bakteri yang menyerang tubuh. $ekanisme yang lain yang dapat dipela(ari seperti penggunaan antiseptik untuk membersihkan luka. Roy memperkenalkan konsep ilmu -epera)atan yang unik yaitu mekanisme kontrol yang disebut Regulator dan -ognator dan mekanisme tersebut merupakan bagian sub sistem adaptasi.
*alam memahami konsep model ini, Callista Roy mengemukakan konsep kepera)atan dengan model adaptasi yang memiliki beberapa pandangan atau keyakinan serta nilai yang dimilikinya diantaranya2 1. $anusia sebagai makhluk biologi, psikologi dan so!ial yang selalu berinteraksi dengan lingkungannya. =. &ntuk men!apai suatu homeostatis atau terintegrasi, seseorang harus beradaptasi sesuai dengan perubahan yang ter(adi. ,. Syste! adaptasi !e!ili%i e!pat !ode adaptasi diantaranya# Pertama, fungsi fisiologis, komponen system adaptasi ini yang adaptasi fisiologis diantaranya oksigenasi, nutrisi, eliminasi, akti'itas dan istirahat, integritas kulit, indera, !airan dan elektrolit, fungsi neurologis dan fungsi endokrin. Kedua, konsep diri yang mempunyai pengertian bagaimana seseorang mengenal polapola interaksi so!ial dalam berhubungan dengan orang lain. Ketiga, fungsi peran merupakan proses penyesuaian yang berhubungan dengan bagaimana peran seseorang dalam mengenal polapola interaksi so!ial dalam berhubungan dengan orang lain Keempat, interdependent merupakan kemampuan seseorang mengenal polapola tentang kasih sayang, !inta yang dilakukan melalui hubungan se!ara interpersonal pada tingkat indi'idu maupun kelompok. <. *alam proses penyesuaian diri indi'idu harus meningkatkan energi agar mampu melaksanakan tu(uan untuk kelangsungan kehidupan, perkembangan, reproduksi dan keunggulan sehingga proses ini memiliki tu(uan meningkatkan respon adaptasi. :eori adaptasi suster Callista Roy memandang klien sebagai suatu system adaptasi. Sesuai dengan model Roy, tu(uan dari kepera)atan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan interdependensi selama sehat dan sakit /$arriner:omery,19940. -ebutuhan asuhan kepera)atan mun!ul ketika klien tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan eksternal. Seluruh indi'idu harus beradaptasi terhadap kebutuhan berikut2 1. %emenuhan kebutuhan fisiologis dasar =. %engembangan konsep diri positif 3. %enampilan peran so!ial 4. %en!apaian keseimbangan antara kemandirian dan ketergantungan %era)at menetukan kebutuhan di atas menyebabkan timbulnya masalah bagi klien dan mengka(i bagaimana klien beradaptasi terhadap hal tersebut.-emudian asuhan kepera)atan diberikan dengan tu(uan untuk membantu klien beradaptasi. $enurut Roy terdapat empat ob(ek utama dalam ilmu kepera)atan, yaitu 2 $). Mansia /indi'idu yang mendapatkan asuhan kepera)atan0 Roy menyatakan bah)a penerima (asa asuhan kepera)atan indi'idu, keluarga, kelompok, komunitas atau so!ial.$asingmasing dilakukan oleh pera)at sebagai system adaptasi yang holisti! dan terbuka.System terbuka tersebut berdampak terhadap perubahan yang konstan terhadap informasi, ke(adian, energi antara system dan lingkungan.@nteraksi yang konstan antara indi'idu dan lingkungan di!irikan oleh perubahan internal dan eksternal.*engan perubahan tersebut indi'idu harus mempertahankan intergritas dirinya, dimana setiap indi'idu se!ara kontunyu beradaptasi. Roy mengemukakan bah)a manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan se!ara holistik sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, kontrol, out put dan proses umpan balik. %roses kontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan !ara !ara adaptasi. Lebih spesifik manusia didefenisikan sebagai sebuah sistem adaptif dengan akti'itas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat !ara!ara adaptasi yaitu 2 fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. *alam model adaptasi kepera)atan, manusia di(elaskan sebagai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan 6at dengan perubahan lingkungan.Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, (adi manusia dilihat sebagai satukesatuan yang saling berhubungan antara unit fungsional se!ara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tu(uan. @nput pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi
adalah dengan menerima masukan dari lingkungan luar dan lingkungan dalam diri indi'idu itu sendiri. @nput atau stimulus termasuk 'ariabel standar yang berla)anan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Bariabel standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan me)akili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi dengan usahausaha yang biasa dilakukan. %roses kontrol manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme koping. *ua mekanisme koping yang telah diidentifikasi yaitu 2 subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan kognator digambarkan sebagai aksi dalam hubungannya terhadap empat efektor atau !ara!ara adaptasi yaitu 2 fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependen. +mpat fungsi mode yang dikembangkan oleh Roy terdiri dari2 Model Konseptal Adaptasi roy +mpat elemen penting yang termasuk dalam model adaptasi kepera)atan adalah 2 /10 manusia> /=0 Lingkungan> /30 kesehatan> /40 kepera)atan. &nsur kepera)atan terdiri dari dua bagian yaitu tu(ua kepera)atan dan akti'itas kepera)atan, (uga termasuk dalam elememn penting pada konsep adaptasi. 1.$anusia Roy mengemukakan bah)a manusia sebagai sebuah sistem adaptif. Sebagai sistem adaptif, manusia dapat digambarkan se!ara holisti! sebagai satu kesatuan yang mempunyai input, !ontrol, output, dan proses umpan balik. %roses !ontrol adalah mekanisme koping yang dimanifestasikan dengan !ara adaptasi. Lebih spesifik manusia di definisikan sabagai sebuah sistem adaptif dengan akti'itas kognator dan regulator untuk mempertahankan adaptasi dalam empat !ara adaptasi yaitu 2 fungsi fisiologi, konsep diri, fungsi peran, dan interdependensi. *alam model adaptasi kepera)atan, manusia di(elaskan sebag ai suatu sistem yang hidup, terbuka dan adaptif yang dapat mengalami kekuatan dan 6at dengan perubahan lingkungan. Sebagai sistem adaptif manusia dapat digambarkan dalam istilah karakteristik sistem, Jadi manusia dilihat sebagai menerima masukan dari lingkungan luar d an lingkungan dalam diri indi'idu itu sendiri. @nput atau stimulus termasuk 'ariable satu kesatuan yang saling berhubungan antar unit fungsional se!ara keseluruhan atau beberapa unit fungsional untuk beberapa tu(uan. Sebagai suatu sistem manusia (uga dapat digambarkan dengan istilah input, proses !ontrol dan umpan balik serta output. @nput pada manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah dengan satandar yang berla)anan yang umpan baliknya dapat dibandingkan. Bariabel standar ini adalah stimulus internal yang mempunyai tingkat adaptasi dan me)akili dari rentang stimulus manusia yang dapat ditoleransi dengan usahausaha yang biasanya dilakukan.
%roses !ontrol manusia sebagai suatu sistem adaptasi adalah mekanisme ko ping yang telah diidentifikasi yaitu 2 subsistem regulator dan subsistem kognator. Regulator dan kognator adalah digambarkan sebagai aksi d alam hubunganya terhadap empat efektor !ara adaptasi yaitu 2 fungsi fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan interdependensi. a.$ode ?ungsi ?isiologi ?ungsi fisiologi berhubungan dengan struktur tubuh d an fungsinya. Roy mengidentifikasi sembilan kebutuhan d asar fisiologis yang harus dipenuhi untuk mempertahankan integritas, yang dibagi men(adi dua bagian, mode fungsi fisiologis tingkat dasar yang terdiri dari < kebutuhan dan fungsi fisiologis dengan proses yang kompleks terdiri dari 4 bagian yaitu 2 1.ksigenasi 2 -ebutuhan tubuh terhadap oksigen dan prosesnya, yaitu 'entilasi, pertukaran gas d an transpor gas /Bairo,194 dalam Roy 19910. =."utrisi 2 $ulai dari proses ingesti dan asimilasi makanan untuk mempertahankan fungsi, meningkatkan pertumbuhan dan mengganti (aringan yang in(uri. /Ser'onsky, 194 dalam Roy 19910. 3.+liminasi 2 aitu ekskresi hasil dari metabolisme dari instestinal dan gin(al. / Ser'onsky, 194 dalam Roy 19910 4.Akti'itas dan istirahat 2 -ebutuhan keseimbangan akti'itas fisik dan istirahat yang digunakan untuk mengoptimalkan fungsi fisiologis dalam memperbaiki dan memulihkan semua komponenkomponen tubuh. /Cho,194 dalam Roy, 19910.
<.%roteksiD perlindungan 2 Sebagai dasar defens tubuh termasuk proses imunitas dan struktur integumen / kulit, rambut dan kuku0 dimana hal ini penting sebagai fungsi proteksi dari infeksi, trauma dan perubahan suhu. /Sato, 194 dalam Roy 19910. #.:he sense D perasaan 2 %englihatan, pendengaran, perkataan, rasa dan bau memungkinkan seseorang berinteraksi dengan lingkungan . Sensasi nyeri penting dipertimbangkan dalam pengka(ian perasaan./ *ris!oll, 194, dalam Roy, 19910. 7.Cairan dan elektrolit. 2 -eseimbangan !airan da n elektrolit di dalamnya termasuk air, elektrolit, asam basa dalam seluler, ekstrasel dan fungsi sistemik. Sebaliknya inefektif fungsi sistem fisiologis dapat menyebabkan ketidakseimbangan elektrolit. /%arly, 194, dalam Roy 19910. .?ungsi syaraf D neurologis 2 ubunganhubungan neurologis merupakan bagian integral dari regulator koping mekanisme seseorang. $ereka mempunyai fungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi pergerakan tubuh, kesadaran dan proses emosi kognitif yang baik untuk mengatur akti'itas organorgan tubuh /Robertson, 194 dalam Roy, 19910. 9.?ungsi endokrin 2 Aksi endokrin adalah pengeluaran horman sesuai dengan fungsi neurologis, untuk menyatukan dan mengkoordinasi fungsi tubuh. Akti'itas endokrin mempunyai peran yang signifikan dalam respon stress dan merupakan dari regulator koping mekanisme / o)ard E Balentine dalam Roy,19910. &.Mode Konsep Diri $ode konsep diri berhubungan dengan psikososial dengan penekanan spesifik pada aspek psikososial dan spiritual manusia. -ebutuhan dari konsep diri ini berhubungan dengan integritas psikis antara lain persepsi, akti'itas mental dan ekspresi perasaan. -onsep diri menurut Roy terdiri dari dua k omponen yaitu the physi!al self dan the personal self. 1.:he physi!al self, yaitu bagaimana seseorang memandang dirinya berhubungan dengan sensasi tubuhnya dan gambaran tubuhnya. -esulitan pada area ini sering terlihat pada saat merasa kehilangan, seperti setelah operasi, amputasi atau hilang kemampuan seksualitas. =.:he personal self, yaitu berkaitan dengan konsistensi diri, ideal diri, moral etik dan spiritual diri orang tersebut. %erasaan !emas, hilangnya kekuatan atau takut merupakan hal yang berat dalam area ini. '.Mode fn*si peran $ode fungsi peran mengenal pola pola interaksi sosial seseorang dalam hubungannya dengan orang lain, yang di!erminkan dalam peran primer, sekunder dan tersier. ?okusnya pada bagaimana seseorang dapat memerankan dirinya dimasyarakat sesuai kedudukannya . d.Mode Interdependensi $ode interdependensi adalah bagian akhir dari mode yang di(abarkan oleh Roy. ?okusnya adalah interaksi untuk saling memberi dan menerima !intaD kasih sayang, perhatian dan saling menghargai. @nterdependensi yaitu keseimbangan antara ketergantungan dan kemandirian dalam menerima sesuatu untuk dirinya. -etergantungan ditun(ukkan dengan kemampuan untuk afiliasi dengan orang lain. -emandirian ditun(ukkan oleh kemampuan berinisiatif untuk melakukan tindakan bag i dirinya. @nterdependensi dapat dilihat dari keseimbangan antara dua nilai ekstrim, yaitu memberi dan menerima.
utput dari manusia sebagai suatu sistem adaptif adalah respon inefektif. Responrespon yang adaptif itu mempertahankan atau meningkatkan integritas, sedangkan respon yang tidak efektif atau maladaptif itu mengganggu integritas. $elalui proses umpan balik responrespon memberikan lebih lan(ut masukan /input0 pada manusia sebagai suatu sisem. Subsistem regulator dan kognator adalah mekanisme adaptasi atau koping dengan perubahan lingkungan, dan diperlihatkan melalui perubahan biologis, psikologis, dan so!ial. Subsistem regulator adalah gambaran respon yang
kaitannya dengan perubahan pada sistem saraf, kimia tubuh dan organ endokrin serta subsistem kognator adalah gambaran respon yang kaitannya dengan perubahan kognitif dan emosi, termasuk didalamnya persepsi, proses informasi, pembela(aran, dan membuat alasan dan emosional, yang termasuk didalamnya mempertahankan untuk men!ari bantuan.
(). Konsep se"atRoy mendefinisikan sehat sebagai suatu !ontinuum dari meninggal sampai tingkatan tertinggi sehat. *ia menekankan bah)a sehat merupakan suatu keadaan dan proses dalam upaya dan men(adikan dirinya se!ara terintegrasise!ara keseluruhan, fisik, mental dan so!ial. @ntegritas adaptasi indi'idu dimanifestasikan oleh kemampuan indi'idu untuk memenuhi tu(uan mempertahankan pertumbuhan dan reproduksi. Sakit adalah suatu kondisi ketidakmampuan indi'idu untuk beradapatasi terhadap rangsangan yang berasal dari dalam dan luar indi'idu.-ondisi sehat dan sakit sangat indi'idual dipersepsikan oleh indi'idu. -emampuan seseorang dalam beradaptasi /koping0 tergantung dari latar belakang indi'idu tersebut dalam mengartikan dan mempersepsikan sehat sakit, misalnya tingkat pendidikan, peker(aan, usia, budaya dan lainlain. +). Konsep lin*%n*anRoy mendefinisikan lingkungan sebagai semua kondisi yang berasal dari internal dan eksternal,yang mempengaruhi dan berakibat terhadap perkembangan dari perilaku seseorang dan kelompok. Lingkunan eksternal dapat berupa fisik, kimia)i, ataupun psikologis yang diterima indi'idu dan dipersepsikan sebagai suatu an!aman. Sedangkan lingkungan internal adalah keadaan proses mental dalam tubuh indi'idu /berupa pengalaman, kemampuan emosioanal, kepribadian0 dan proses stressor biologis /sel maupun molekul0 yang berasal dari dalam tubuh indi'idu.manifestasi yang tampak akan ter!ermin dari perilaku indi'idu sebagai suatu respons. *engan pemahaman yang baik tentang lingkungan akan membantu pera)at dalam meningkatkan adaptasi dalam merubah dan mengurangi resiko akibat dari lingkungan sekitar. ,). Keperawatan-epera)atan adalah bentuk pelayanan professional berupa pemenuhan kebutuhan dasar dan diberikan kepada indi'idu baik sehat maupun sakit yang mengalami gangguan fisik, psikis dan so!ial agar dapat men!apai dera(at kesehatan yang optimal. Roy mendefinisikan bah)a tu(uan kepera)atan adalah meningkatkan respon adaptasi berhubungan dengan empat mode respon adaptasi. %erubahan internal dan eksternal dan stimulus input tergantung dari kondisi koping indi'idu. -ondisi koping seseorang atau keadaan koping seseorang merupakan tingkat adaptasi seseorang. :ingkat adaptasi seseorang akan ditentukan oleh stimulus fokal, kontekstual, dan residual. ?okal adalah suatu respon yang diberikan se!ara langsung terhadap an!amanDinput yang masuk.%enggunaan fokal pada umumnya tergantung tingkat perubahan yang berdampak terhadap seseorang. Stimulus kontekstual adalah semua stimulus lain seseorang baik internal maupun eksternal yang mempengaruhi situasi dan dapat diobser'asi, diukur, dan se!ara sub(ektif disampaikan oleh indi'idu. Stimulus residual adalah karakteristikDri)ayat dari seseorang yang ada dan timbul rele'a dengan situasi yang dihadapi tetapi sulit diukur se!ara ob(ektif. $odel adaptasi Roy memberikan petun(uk untuk pera)at dalam mengembangkan proses kepera)atan. +lemen dalam proses kepera)atan menurut Roy meliputi pengka(ian tahap pertama dan kedua, diagnosa, tu(uan, inter'ensi, dan e'aluasi, langkahlangkah tersebut sama dengan proses kepera)atan se!ara umum. a). Pengkajian Roy merekomendasikan pengka(ian dibagi men(adi dua bagian, yaitu pengka(ian tahap @ dan pengka(ian tahap @@. %engka(ian pertama meliputi pengumpulan data tentang perilaku klien sebagai suatu system adaptif berhubungan dengan masingmasing mode adaptasi2 fisiologis, konsep diri, fungsi peran dan ketergantungan. leh karena itu pengka(ian pertama diartikan sebagai pengka(ian perilaku,yaitu pengka(ian klien terhadap masingmasing mode adaptasi se!ara sistematik dan holistik
Setelah pengka(ian pertama, pera)at menganalisa pola perubahan perilaku klien tentang ketidakefektifan respon atau respon adaptif yang memerlukan dukungan pera)at.Jika ditemukan ketidakefektifan respon /maladaptif0, pera)at melaksanakan pengka(ian tahap kedua.%ada tahap ini, pera)at mengumpulkan data tentang stimulus fokal, kontekstual dan residual yang berdampak terhadap klien. $enurut $artine6, fa!tor yang mempengaruhi respon adaptif meliputi2 geneti!> (enis kelamin, tahap perkembangan, obatobatan, al!ohol, merokok, konsep diri, fungsi peran, ketergantungan, pola interaksi so!ial> mekanisme koping dan gaya, strea fisik dan emosi> budaya>dan lingkungan fisik b). Perumusan diagnosa keperawatan Roy mendefinisikan 3 metode untuk menyusun diagnosa kepera)atan2 /10. $enggunakan tipologi diagnosa yang dikembangkan oleh Roy dan berhubungan dengan 4 mode adaptif .dalam mengaplikasikan diagnosa ini, diagnosa pada kasus :n. Smith adalah hypoFia5. /=0. $enggunakan diagnosa dengan pernyataanDmengobser'asi dari perilaku yang tampak dan berpengaruh tehadap stimulusnya. *engan menggunakan metode diagnosa ini maka diagnosanya adalah nyeri dada disebabkan oleh kekurangan oksigen pada otot (antung berhubungan dengan !ua!a lingkungan yang panas5 /30. $enyimpulkan perilaku dari satu atau lebih adaptif mode berhubungan dengan stimulus yang sama, yaitu berhubungan $isalnya (ika seorang petani mengalami nyeri dada, dimana ia beker(a di luar pada !ua!a yang panas. %ada kasus ini, diagnosa yang sesuai adalah kegagalan peran berhubungan dengan keterbatasan fisik /myo!ardial0 untuk beker(a di !ua!a yang panas5 c). Intervensi keperawatan @nter'ensi kepera)atan adalah suatu peren!anaan dengan tu(uan merubah ataumemanipulasi stimulus fokal, kontekstual, dan residual. %elaksanaannya (uga ditu(ukan kepada kemampuan klien dalam koping se!ara luas, supaya stimulus se!ara keseluruhan dapat ter(adi pada klien, sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat. :u(uan inter'ensi kepera)atan adalah pen!apaian kondisi yang optimal, dengan menggunakan koping yang konstruktif.:u(uan (angka pan(ang harus dapat menggambarkan penyelesaian masalah adaptif dan ketersediaan energi untuk memenuhi kebutuhan tersebut /mempertahankan, pertumbuhan, reproduksi0.:u(uan (angka pendek mengidentifikasi harapan perilaku klien setelah manipulasi stimulus fokal, kontekstual dan residual. d). Implementasi @mplementasi kepera)atan diren!anakan dengan tu(uan merubah atau memanipulasi fokal, konteFtual dan residual stimuli dan (uga memperluas kemampuan koping seseorang pada 6ona adaptasi sehinga total stimuli berkurang dan kemampuan adaptasi meningkat. e). Evaluasi %enilaian terakhir dari proses kepera)atan berdasarkan tu(uan kepera)atan yang ditetapkan. %enetapan keberhasilan suatu asuhan kepera)atan didasarkan pada perubahan perilaku dari kriteria hasil yang ditetapkan, yaitu ter(adinya adaptasi pada indi'idu.