BAB 1-4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Latar Belak Belakang ang Penya enyaki kitt gagal gagal ginj ginjal al kron kronik ik menu menuru rutt

Fakhru akhrudi din n

(201 (2013) 3)

merupakan salah satu masalah utama kesehatan di dunia. Penyakit ginjal menjadi penyebab kematian di seluruh dunia teruta terutama ma pada pada pender penderita ita hiper hiperten tensi si dan diabet diabetes es (Erni (Erni S. 2013 13). ).

!ada !adan n

"eseh sehatan atan

#uni #unia a

($%& $%&)

menye nyebutk butkan an

pertumbuhan jumlah penderita gagal ginjal pada tahun 2013 telah meningkat '0 dari tahun sebelumnya. agina (201*) mengemukakan angka kejadian gagal ginjal di dunia se+ara global lebih dari '00 juta orang dan yang harus menjalani hidup dengan bergantung pada +u+i darah (hemodialisis) 1'  juta orang.

,enurut -nited States enal #ata System

(-S#S) pre/alensi pada orang sia adalah 11. Pre/alensi gagal gagal ginjal ginjal kroni kronik k yang yang dis diser ertai tai dengan dengan diabet diabetes es melli mellitus tus adalah 20' hipertensi adalah 1' dan penyakit jantung adalah 1*. (-S#S 201*) "ejadi adian

peny penyak akit it

gaga gagall

ginj ginjal al

di

ndo ndone nesi sia a

semak emakin in

meningkat. 4umlah penderita sekitar empat kali lipat dalam ' tahun terakhir. Saat ini diperkirakan gagal ginjal terminal di ndo ndone nesi sia a

yang yang

memb membut utuh uhka kan n

+u+i +u+i

dara darah h

atau atau

dial dialis isis is

men+ men+ap apai ai 1' 1'0. 0.00 000 0 orang orang.. 5amu 5amun n pend pender erit ita a yang yang sudah sudah menda mendapat patkan kan terapi terapi dialis dialisis is baru baru sekita sekitarr 10 100.0 0.000 00 orang. orang. Perhim erhimpun punan an

5e6ro 5e6rolog logii

ndone ndonesia sia

(Per (Perne6 ne6ri) ri)

melap melapork orkan an

setiap setiap tahunn tahunnya ya terdap terdapat at 20 200.0 0.000 00 kasus kasus baru baru gagal gagal ginjal ginjal stadium stadium akhir ("emenke ("emenkes s  2017). 2017). Pre/ale Pre/alensi nsi gagal ginjal ginjal

1

kroni kronik k usia usia

≥

1' tahun tahun di Sumatera Sumatera !arat !arat menuru menurutt

Pusat Pus at

#ata #ata dan ln6or ln6ormas masii "ement ementeri erian an "esehat esehatan an l tahun tahun 20 201* 1* berdasarkan diagnosis dokter menurut Pro/insi adalah 02 yang yang angka angkanya nya berada berada pada pada rata8r rata8rata ata pre/ pre/ale alensi nsi seluru seluruh h pro/insi di ndonesia. %emodialisis masih sebagai terapi utama dalam penanganan gangguan ginjal kronik namun memiliki dampak ber/ariasi diantaranya komplikasi intradialisis e6ek hemodialisis kronik berupa fatique. fatique. Fatique memiliki Fatique memiliki pre/alensi yang tinggi pada populasi pasien dialisis ("ring 9 :rane 200;). Pada pasien yang ang menj menjal alan anii hemo hemodi dial alis isis is dala dalam m
2003 03). ).

Pasi asien

menj enjalan alanii

hem hemodi odiali alisis sis

akan akan

mengalami lelah letih lesu yang merupakan gejala 6atigue (Sul (Sulli li/a /an n 20 200; 0;). ). "elel elelah ahan an tida tidak k hanya hanya dise diseba babk bkan an oleh oleh anem anemia ia teta tetapi pi pros proses es lama lama dari dari hemo hemodi dial alis isa a yang ang bisa bisa memakan sik. ,enur enurut ut =heo =heory ry o6 -npl -nplea easa sant nt Symp Sympto toms ms (=&(=&-S) S) yang ang beri berisi sika kan n tent tentang ang konsep onsep bah< bah
antara

fatique

deng dengan an

meni meningk ngkat atny nya a

resik esiko o

penyakit kardio/askuler kardio/askuler.. &leh karena itu pengukuran fatique 2

kroni kronik k usia usia

≥

1' tahun tahun di Sumatera Sumatera !arat !arat menuru menurutt

Pusat Pus at

#ata #ata dan ln6or ln6ormas masii "ement ementeri erian an "esehat esehatan an l tahun tahun 20 201* 1* berdasarkan diagnosis dokter menurut Pro/insi adalah 02 yang yang angka angkanya nya berada berada pada pada rata8r rata8rata ata pre/ pre/ale alensi nsi seluru seluruh h pro/insi di ndonesia. %emodialisis masih sebagai terapi utama dalam penanganan gangguan ginjal kronik namun memiliki dampak ber/ariasi diantaranya komplikasi intradialisis e6ek hemodialisis kronik berupa fatique. fatique. Fatique memiliki Fatique memiliki pre/alensi yang tinggi pada populasi pasien dialisis ("ring 9 :rane 200;). Pada pasien yang ang menj menjal alan anii hemo hemodi dial alis isis is dala dalam m
2003 03). ).

Pasi asien

menj enjalan alanii

hem hemodi odiali alisis sis

akan akan

mengalami lelah letih lesu yang merupakan gejala 6atigue (Sul (Sulli li/a /an n 20 200; 0;). ). "elel elelah ahan an tida tidak k hanya hanya dise diseba babk bkan an oleh oleh anem anemia ia teta tetapi pi pros proses es lama lama dari dari hemo hemodi dial alis isa a yang ang bisa bisa memakan sik. ,enur enurut ut =heo =heory ry o6 -npl -nplea easa sant nt Symp Sympto toms ms (=&(=&-S) S) yang ang beri berisi sika kan n tent tentang ang konsep onsep bah< bah
antara

fatique

deng dengan an

meni meningk ngkat atny nya a

resik esiko o

penyakit kardio/askuler kardio/askuler.. &leh karena itu pengukuran fatique 2

dipe diperl rluk ukan an

untu untuk k

mene menent ntuk ukan an

le/e le/ell

dan dan

meni menimi mina nalk lkan an

progresi>tas dan komplikasi yang terjadi akibat  akibat   fatique pada pasien hemodialisis. "elelahan (fatigue) (fatigue)   adalah suatu 6enomena >siologis suatu prose proses s terja terjadin dinya ya keada keadaan an penuru penurunan nan tolera toleransi nsi terhada terhadap p kerja erja >sik. >sik. Penyeba enyebabny bnya a sangat sangat spesi> spesi>k k bergant bergantung ung pada pada karak karakter terist istik ik kerja kerja terseb tersebut ut (Septi (Septiani ani 2010) 2010).. Fatique  Fatique  yang dialami tersebut merupakan salah satu masalah kepera
meme memerl rluk ukan an

berda erdam mpak

penan penanga gana nan n

pad pada

per perubah ubahan an

kar karena ena

kondi ondisi si

per perseps sepsi i

ters terseb ebut ut

ber berkuran urangn gnya ya

kemampuan kemampuan menyelesaikan masalah (:ra/en 9 %irnle 2000) serta memi+u gangguan kardio/as+uler kardio/as+uler ("oyama 2010). Pelati latiha han n relak elaksa sasi si dapat apat menjad njadii sal salah satu satu terap erapii komplem omplement enter er bagi bagi pasien pasien yang yang mengal mengalami ami fatique  fatique  pas+a hemo hemodi dial alis isis is..

elak elaksa sasi si adal adalah ah sala salah h

satu satu us usah aha a

untu untuk k

mengajark mengajarkan an pengetahuan pengetahuan keteram keterampilan pilan dan sikap sikap untuk men+apai

suatu

keadaan

yang

rileks

dan

akan

mempengaruhi kondisi seseorang (Suryaningsih 2007). Salah satu teknik relaksasi yang dapat dilatihkan kepada seseorang adalah yang dikembangkan oleh #a/is "eith dan 5e
meny menyat atak akan an

perna erna66asan asan

ber berdasa dasarr

medita ditasi si

atas atas

/isu /isual alis isas asi i

relak elaksa sasi si

prog progrresi6 esi6

hipn hipnos ose e

otog otogen enik ik

penghentian pikiran dan penyangkal ide8ide irasional. Sebe Sebelu lumn mnya ya su sudah dah ada ada

pene peneli liti tian an

tent tentan ang g

pena penang ngana anan n

6ati?ue 6ati?ue pada pasien pasien setelah setelah menjalani menjalani hemodialisa hemodialisa dengan +ara Breathing Exercise di SP# @atot Subroto 4akarta tahun 2013 oleh Septisik tetapi teknik ji
tahun

,empengaruhi

2012

dalam

Fatique

pada

judul

Faktor8Faktor

Pasie sien

yang ang

yang

,enjalani 3

%emodialisis

dimana

disampaikan

bah
diperlukannya

penelitian lebih lanjut tentang e6ek dari latihan >sik terhadap 6ati?ue pada pasien hemodialisis. da beberapa ma+am meditasi yang paling populer yaituB guided

meditation mindfulness

meditation, dan moving

meditation. Moving meditation (,,) adalah meditasi yang mengandalkan gerakan dapat membuat badan tetap sehat bugar dan lentur (Sumarno 201'). ,editasi ini sangat sesuai dengan gejala 6ati?ue yang dialami pasien hemodialisa. 4urnal yang terkait dengan mo/ing meditation ini adalah Meditative Movement as a Category of ExerciseC Implications for  esearch oleh Ainda Aarkey oger 4ahnke 4enni6er Etnier and  4ulie @onDaleD tahun 200; dalam penelitian ini didapatkan hasil bah
Salah satu jenis moving meditation yaitu latihan eight-forms of moving  meditation

(delapan bentuk meditasi gerak).  Eight-forms of moving 

meditation

(EFMM) merupakan gerakan tai chi (atau tai ji quan seperti yang

dikenal di Cina) yang telah disederhanakan menjadi delapan gerakan sederhana (China Sports, !"#). $enelitian dari luar negeri yang terkait yaitu dengan judul  Eight-Forms of Moving Meditation in Community-Dwelling   Middle-Aged and Older Adults

oleh Chang, M.%. (&aipei City), 'in C.'.

(&aichung), u, &.M. (ashington), Chu, M.C. (&aipei City), uang, &.. (*eelung), Chen, .%. (&aichung) pada tahun +# dengan hasil penelitian  para peserta yang mengikuti EFMM menunjukkan kinerja yang signi-ikan dan positi- pada F&, &/0/, dan 1lst dengan mata terbuka dan mata tertutup *

dibandingkan pada kelompok kontrol, dan ditarik kesimpulan hasil penelitian menunjukkan bah2a EFMM adalah strategi yang e-ekti- untuk meningkatkan keseimbangan dan mobilitas -ungsional dan mencegah jatuh di antara orang de2asa setengah baya dan lebih tua yang tinggal di komunitas. Aatihan eight!forms of moving meditation adalah meditasi dengan posisi berdiri dan duduk. @erakan meditasi ini dilakukan dengan +ara lambat dan halus.@erakan yang dilakukan lo"!impact exercise (latihan dampak rendah) dan simple exercise (latihan sederhana) dan dapat dilakukan hampir di mana saja. Se+ara >siologis gerakan yang lembut dari delapan bentuk penyerdehanaan tai +hi ini dapat menjadi pilihan latihan yang baik bagi seseorang yang mengalami kelelahan dan kelemahan. Selain itu teknik perna6asan yang dalam dan gerakan yang lambat yang digunakan pada eight forms of moving meditation  akan membuat

konsentrasi

oksigen

dalam

darah

meningkat

sehingga kebutuhan oksigen di jaringan akan terpenuhi dan aliran darah menjadi lebih lan+ar. =im riset dari ,adison sebuah

-ni/ersitas

$is+onsin

telah

menemukan

untuk

pertama kalinya bah
'

seperti 6atigue nyeri gangguan tidur stress dan ke+emasan karena meditasi gerak ini berman6aat bagi tubuh dan pikiran dan dapat dilakukan saat berjalan berdiri duduk atau berbaring sehingga kita selalu sadar sedang santai di tubuh dan pikiran. #engan berlatih kita akan selalu nyaman dan pada setiap saat menikmati kebahagiaan meditasi dan suka+ita #harma (#harma ,editation :enter 2017). ,elalui studi pendahuluan yang dilakukan di S-# Pro6. #r. +hmad ,o+htar "ota !ukittinggi Pro/insi Sumatera !arat didapatkan data bah
lainnya oleh karena

itu

pasien yang menjalani

hemodialisa pada tahun 201' memiliki .03 kunjungan. ,enurut "epala

uangan di uang %emodialisa

belum

terlaksana terapi komplementer berupa latihan >sik untuk menangani

gejala

fatique

pada pasien yang menjalani

hemodialisa.

B. Perumusan Masalah !erdasarkan uraian yang terdapat dari latar belakang diatas peneliti ingin meniliti apakah ada Pengaruh dari Eight!Forms of Moving Meditation terhadap Penurunan Fatique pada Pasien a
1. Tujuan Umum -ntuk mengetahui apakah ada pengaruh pelatihan eight! forms of moving meditationterhadap penurunan  fatique pada pasien menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa S-# Pro6. #r. +hmad ,o+htar (S,) !ukittinggi tahun 2017. 7

2. Tujuan husus a. ,engidenti>kasi rata8rata fatique sebelum diberikan eight!forms

of

moving

meditationterhadap

pasien

setelah menjalani hemodialisa di S, !ukittinggi tahun 2017. b. ,engidenti>kasi rata8rata fatique setelah diberikan eight!forms of moving meditationterhadap terhadap pasien

setelah

menjalani

hemodialisa

di

S,

!ukittinggi tahun 2017. +. ,engidenti>kasi selisih rata8rata penurunan 6ati?ue antara sebelum dan sesudah sesudah diberikan eight! forms of moving meditationterhadap pasien setelah menjalani hemodialisa di S, !ukittinggi tahun 2017.

D. !uang Lingku" Penelitian #alam penelitian ini peneliti hanya membahas tentang pengaruh dari eight!forms of moving meditation terhadap penurunan fatique pada pasien a
,o+htar !ukittinggi pada

tahun

2017. Peneliti

meneliti pengaruh latihan ini karena masih banyaknya pasien hemodialisa yang mengeluhkan adanya rasa kelelahan saat hemodialisa. lat ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah fatique assessment scale (FS)

E. Man#aat Penelitian 1. Bagi Peneliti -ntuk menambah atau meningkatkan
dan

pengetahuan serta menjadi pengalaman berharga bagi 

peneliti dalam melakukan penelitian tentang Pengaruh Eight!Forms of Moving Meditationterhadap Fatique  Pada Pasien #ost!$aemodialysis di S-# Pro6. #r. +hmad ,o+htar (S,) !ukittinggi tahun 2017.

2. Bagi Institusi Pen$i$ikan -ntuk dapat menjadikan latihan eight!forms of moving meditationsebagai salah satu bahan ajar dalam mata ajar  =erapi "omplementer sehingga dapat mengembangkan mutu pendidikan dan hasil yang diperoleh dapat dijadikan sebagai

bahan

pendukung

dan

perbandingan

untuk

penelitian selanjutnya.

%. Bagi Lahan Sebagai bahan khususnya

masukan

pera
di

bagi uang

petugas

kesehatan

%emodialisa

S,

!ukittinggi untuk dapat menjadikan latihan eight!forms of  moving

meditationsebagai

gejala 6ati?ue

terapi

alternati6

pada pasien hemodialisa

terhadap

agar dapat

menurunkan fatique dengan tujuan pasien mendapatkan pelayanan

yang

bermutu

dan

prima

sehingga

meningkatkan semangat dalam menjalani pengobatan rutin hemodialisa dan dapat diharapkan latihan ini masuk dalam Standar &perasional Prosedur (S&P) rumah sakit dalam penanganan pasien hemodialisa.

BAB II TIN&UAN PU'TAA A. (agal (injal 

@agal ginjal terjadi ketika ginjal tidak mampu mengangkut sampah metabolik tubuh atau melakukan 6ungsi regulernya. Suatu bahan yang biasanya dieliminasi di urin menumpuk dalam +airan tubuh akibat gangguan ekskresi renal dan menyebabkan gangguan 6ungsi endokrin dan metabolik +airan eletrolit serta asam8basa. @agal ginjal merupakan penyakit penyakit sistemik dan merupakan jalur akhir yang umum dari berbagai penyakit traktus urinarius dan ginjal. (SmeltDer dan !are 201')

1. (agal (injal Akut a. Pengertian @agal ginjal akut adalah sekumpulan gejala yang mengakibatkan dis6ungsi ginjal se+ara mendadak atau penurunan 6ungsi ginjal se+ara tiba G tiba yang biasanya tapi tidak seluruhnya re/ersible (5ursalam dan Fransis+a 200;). @agal ginjal akut (@@) adalah suatu sindrom klinik akibat adanya gangguan 6ungsi ginjal yang terjadi se+ara mendadak (dalam beberapa  jam sampai beberapa hari) yang menyebabkan retensi sisa metabolisme nitrogen (urea8kreatin) dan non nitrogen

dengan

antau

tanpa

disertaio

oliguria.

 =ergantung dari keparahan dan lamanya gangguan 6ungsi ginjal retensi sisa metabolisme tersebut dapat disertai dengan gangguan metabolik lainnya seperti asidosis dan hiperkalemia gangguan keseimbangan +airan serta dampak terhadap berbagai organ tubuh lainnya (Sudoyo dkk 2007). @agal ginjal akut (a+ute renal 6ailure F) merypakan suatu sindrom klinis yang ditkitai dengan 6ungsi ginjal yang menurun se+ara +epat (biasanya dalam beberapa hari) yang ;

menyebabkan aDotema yang berkembang +epat. Aaju >ltrasi

glomerulus

menyebabkan

yang

kadar

menurun

kreatinin

dengan

serum

+epat

meningkat

sebanyak 0' mgHdlHhari dan kadar nitrogen urea darah sebanyak 10 mgHdlHhari dalam beberapa hari. (Pri+e dan $ilson 201')

). Eti*l*gi !erbagai kelainan dapat

menyebabkan

gangguan

6ungsi ginjal yang bersi6at mendadak. Penyumbatan saluran kemih +ontohnya oleh batu ginjal dapat menghentikan ekskresi ginjal meskipun ginjal tetap utuh paling tidak pada a
di>ltrasi

glomerulus

dan

se+ara

berurutan

dipresipitasikan

di

melalui

dalam

lumen

tubulus yang asam terutama karena konsenrasinya di tubulus meningkat akibat absorpsi +airan. Sumbatan yang diakibatkannya menyebabkan pembentukan urin menjadi terganggu. Fungsi ginjal dapat juga terhenti akibat penyakit ginjal yang berkembang sangat +epat misal glomerulone6ritis atau pengaruh merusak toksin terhadap ginjal.

(S. Ste6an dan A. Florian 200).

,enurut Pri+e dan $ilson 201' penyebab gagal ginjal akut intrinsik adalahC 1) 5ekrosis =ubular kut a) Pas+aiskemik. Syok terbuka

bedah

sepsis

aorta

aDotemia prarenal berat) b) 5e6rotoksik i) 5e6rotoksik eksogenB kontras

teriodinasi

bedah

(semua

jantung

penyebab

antibiotik

media

(terutama

pada 10

penderita pelarut

diabetes) (misalnya

logam karbon

berat

dan

tetraklorida

etilene glikol metanol). 5e6rotoksin endogenB pigmen intratubularB

ii)

hemoglobinB mioglobil protein intratubularB mieloma multipel dan kristal intratubularB asam urat. 2) Penyakit /askular atau glomerulus ginjal primer a) @lomerulone6ritis progresi6 +epat atau b) +)

pas+astreptokokus akut %ipertensi maligna Serangan akut pada ginjal kronis yang terkait8

pembatasan garam atau air 3) 5e6ritis tubulointerstisial akut a) lergiC beta8laktam (penisilin b)

se6alosporin)B

sul6onamid n6eksi (misal pielone6ritis akut)

+. Mani#estasi linis ,enurut 5ursalam dan Fransis+a (200;) mani6estasi klinis dari @@ adalahC 1) Pasien tampak sangat

menderita

dan

letargi

disertai mual persisten muntah dan diare. 2) "ulit dan membran mukosa kering akibat dehidrasi dan napas mungkin berbau urine (6eto uremik). 3) ,ani6estasi sistem sara6 (lemah sakit kepala kedutan otot dan kejang). *) Perubahan pengeluaran produksi urine (sedikit dapat mengandung darah !4 sedikit rendah yaitu 1.010). ') Peningkatan !-5 (tetap) kadar kreatinin dan laju endap

darah

(AE#)

tergantung

katabolisme

(peme+ahan protein) per6usi renal serta asupan protein.

Serum

kreatinin

meningkat

pada

kerusakan glomerulus. 11

7) %iperkalemia

akibat

glomerulus

serta

penurunan

laju

>ltrasi

katabolisme

protein

menghasilkan pelepasan kalium seluler ke dalam +airan tubuh. ) sidosis metabolik akibat oliguria akut sehingga pasien

tidak

metabolikseperti

dapat

mengeliminasi

substansi

jenis

muatan

asam

yang

dibentuk oleh proses metabolik normal. ) bnormalitas :aII dan P&*. Peningkatan serum 6os6at mun gkin terjadi. Serum kalsium mungkin menurun sebagai respons terhadap penurunan absorpsi kalsium di usus dan sebagai mekanisme kompensasi terhadap peningkatan kadar serum 6os6at. ;) nemia

terjadi

akibat

penurunan

produksi

eritropoietin lesi saluran pen+ernaan penurunan usia eritrosit dan kehilangan darah (biasanya dari saluran pen+ernaan).

$. Pat*,si*l*gi %ilangnya 6ungsi ginjal se+ara mendadak dan hampir lengkap akibat kegagalan sirkulasi renal atau dis6ungsi tubulus dan glomerulus yang dimani6estasikan dengan anuria (urine kurang dari '0 mlH2* jam) oliguria (urine kurang

dari

*008'00

mlH2*

jam)

peningkatan

konsentrasi serum urea (aDotermia) atau !-5 kreatinin serum hiperkalemia dan retensi sodium (5ursalam dan Fransis+a 200;). "ehilangan darah dan +airan menganggu

per6usi

ginjal

dan

>ltrasi

glomerulus

karena sirkulasi sentral memperlakukan ginjal seperti organ peri6er berarti akti/asi simpatis menyebabkan konstriksi pembuluh darah ginjal melalui adrenoseptor8 12

α 

. kibatnya terjadi gagal ginjal iskemik akut (S.

Ste6an dan A. Florian 200).

e. Penatalaksanaan @injal memiliki kemampuan pulih luar biasa dari penyakit. &leh karena itu tujuan penanganan gagal ginjal akut adalah untuk menjaga keseimbanan kimia
untuk

men+egah

komplikasi gagal ginjal akut yang serius seperti hiperkalemia

perikarditis

dan

kejang.dialisis

memperbaiki abnormalitas biokimiaB menyebabkan +airan protein dan natrium dapat dikonsumsi se+ara

bebasB

ke+endrungan

se+ara

perdarahanB

menghilangkan dan

membantu

penyembuhan luka. %emodialisis hemo>ltrasi atau dialisis peritonial dapat dilakukan. 2) Penganan %iperkalemia Pasien akan dipantau akan adanya hiperkalemia melalui serangkaian pemeriksaan kadar elekrolit serum ( nilai kalium J '.' mE?B SC '.' mmolHA) perubahan

E"@

(tinggi

pun+ak

gelombang

=

rendah atau sangat tinggi) dan perubahan status klinis. 3) ,empertahankan "eseimbangan :airan a) Pertimbangan nutrisional diet protein dibatasi sampai 1 gHkg selama 6ase oligurik untuk 13

menurunkan peme+ahan protein dan men+egah akumulasi produk akhir toksik. "ebutuhan kalori dipenuhi

dengan

pemberian

diet

tinggi

karbohidrat. ,akanan dan +airan mengandung kalium dan 6os6at dibatasi. b) :airan K dan diuretik +) "oreksi asidosis dan peningkatan kadar 6os6at. d) Pemantauan berlanjut selama 6ase penyembuhan

2. (agal (injal r*nik  a. Pengertian Penyakit ginjal kronik adalah proses pato>siologis dengan

etiologi

yang

beragam

mengakibatkan

penurunan 6ungsi ginjal yang progresi6 dan pada umumnya

berakhir dengan gagal ginjal (Sudoyo

Setiyohadi l
renal

tahap

akhir

(ES#)

merupakan

gangguan 6ungsi renal yang progresi6 dan irre/ersible di

mana

kemampuan

mempertahankan

tubuh

metabolisme

gagal

dan

untuk

keseimbangan

+airan dan elektrolit menyebabkan uremiaH retensi urea dan sampah nitrogen lain dalam darah (SmeltDer 9

!are

201').

@agal

ginjal

kronik

merupakan

penurunan 6ungsi jaringan ginjal hingga ginjal sudah tidak mampu menjalankan 6ungsinya yang akibatnya dapat menyebabkan kegagalan ginjal (!la+k 9 %asiologis

dengan

etiologi

yang

beragam

mengakibatkan penurunan 6ungsi ginjal yang progesi6 dan pada umumnya berakhir dengan gagal ginjal. 1*

@agal ginjal adalah suatu keadaan klinis yang ditkitai dengan penurunan 6ungsi ginjal yang ire/ersibel pada suatu derajat yang memerlukan terapi pengganti ginjal yang tetap berupa dialisis atau transplantasi ginjal (F"- 2007).

). Eti*l*gi ,enurut SmeltDer 9 !are (201') gagal ginjal kronik dapat disebabkan

oleh penyakit sistemik

seperti

diabetes melitus glomerulone6ritis kronis pielone6ritis hipertensi yang tidak dapat dikontrol obstruksi traktus urinarius

lesi

herediter

seperti

penyakit

ginjal

polokistik gangguan /askuler dan in6eksi medikasi atau agen toksik. ,enurut Syl/ia nderson (2007) klasi>kasi penyebab gagal ginjal kronik adalah sebagai berikutB

in6eksi

tubulointerstitial

penyakit

peradangan  penyakit /askuler hipertensi6 gangguan  jaringan ikat gangguan +ongenital dan herediter penyakit metaboli+ ne6ropati toksik dan ne6ropati obstrukti6. Semua

kondisi

yang

menyebabkan

6ungsi

ginjal

menurun dapat meningkat risiko terjadinya gagal ginjal

tahap

akhir

glumerulone6ritis ne6rotoksin.

seperti

kronik

Selain

itu

gagal

ginjal

akut

penyakit

polisistik

ginjal

penyakit

sistemik

seperti

hipertensi diabetes mellitus lupus erythematosus poliarteritis dan amyloidosis juga dapat menyebabkan terjadinya gagal ginjal kronik tahap akhir (!la+k 9 %a
+. Mani#estasi linis 1'

,enurut SmeltDer dan !are (201') tanda dan gejala penyakit ginjal kronik didapat antara lain C 1) "ardio/askulerC hipertensi pitting edema (kaki tangan sekrum) edema periorbital pembesaran 2)

/ena leher. ntegumen C
3)

dan rapuh rambut tipis dan kasar. Pulmoner C krekles sputum kental dan liat napas

*)

dangkal perna6asan kussmaul. @astrointestinalC na6as berbau amonia ulserasi dan perdarahan

pada

mulit

anoreksia

mual

dan

muntah konstipasi dan diare perdarahan dari ')

saluran @. 5eurologiC kelemahan

dan

keletihan

kon6usi

disorientasi kejang kelemahan pada tungkai rasa panas pada telapak kaki perubahan perilaku

$. Pat*,si*l*gi Se+ara ringkas pato>siologis gagal ginjal kronis pada a
tergantung

pada

penyakit

yang

mendasarinya tapi dalam perkembangan selanjutnya proses yang terjadi kurang lebih sama. Pengurangan massa ginjal mengakibatkan hipertro> struktural dan 6ungsional ne6ron yang masih tersisa sebagai upaya kompensasi. %al ini mengakibatkan terjadinya 11 hiper>ltrasi yang di ikuti oleh peningkatan tekanan kapiler

dan

aliran

darah

glomerulus.

danya

peningkatan akti/itas aksis renin G angiotensin G aldosteron terhadap

intrarenal terjadinya

ikut

memberikan

hiper>ltrasi

kontribusi

sklerosis

dan

progresi>tas tersebut. Pada stadium dini penyakit ginjal kronik terjadi kehilangan daya +adang ginjal 17

pada keadaan basal AF@ masih normal atau malah meningkat. "emudian se+ara perlahan tapi pasti akan terjadi penurunan 6ungsi ne6ron yang progresi6 yang ditkitai dengan peningkatan kadar serum urea dan kreatinin serum. Sampai pada AF@ sebesar 70  pasien

masih

belum

merasakan

keluhan

(asimptomatik) tapi sudah terjadi peningkatan kadar serum urea dan kreatinin serum. Sampai pada AF@ 30  mulai terjadi keluhan pada pasien seperti nokturia badan

lemah

mual

na6su

makan

kurang

dan

penurunan berat badan. Sampai pada AF@ di ba
e. Penatalaksanaan Penatalaksanaan ,edis penyakit

ginjal

kronik

en+ana sesuai

penatalaksanaan

dengan

derajatnya

menurut Sudoyo dkk. (200) antara lainC 1- =erapi Spesi>k terhadap Penyakit #asarnya $aktu yang paling tepat untuk terapi penyakit dasarnya adalah sebelum terjadinya penurunan AF@ sehingga perburukan 6ungsi ginjal tidak terjadi. Pada ukuran ginjal yang masih normal se+ara ultrasonogra>

biopsi

dan

pemeriksaan

histopatologi ginjal dapat menentukan indikasi 1

yang tepat terhadap terapi spesi>k. Sebaliknya bila AF@ sudah menurun sampai 20830 dari normal terapi terhadap penyakit dasar sudah tidak banyak berman6aat. 2) Pen+egahan dan =erapi terhadap "ondisi "omorbid penting sekali untuk mengikuti dan men+atat ke+epatan penurunan AF@ pada pasien Penyakit @injal "ronik. %al ini untuk mengetahui kondisi komorbid

(superimposed

6a+tors) yang

dapat memperburuk keadaan pasien. Faktor86aktor komorbid antara lain gangguan keseimbangan +airan hipertensi yang tidak terkontrol in6eksi traktus urinarius obstruksi traktus urinarius obat8 obat

ne6rotoksik

bahan

raddiokontras

atau

peningkatan akti/itas penyakit dasarnya. 3) ,enghambat Perburukan Fungsi @injal Faktor utama penyebab perburukan 6ungsi ginjal adalah terjadinya hiper>ltrasi glomerulus dengan +ara

penggunaan

obat8obatan

ne6rotoksik

hipertensi berat gangguan elektrolit (hipokalemia). *) Pembatasan supan Protein #iet protein dibatasi sampai 1 gHkg selama 6ase oligurik untuk menurunkan peme+ahan protein dan men+egah

akumulasi

produk

akhir

toksik.

"ebutuhan kalori dipenuhi dengan pemberian diet tinggi

karbohidrat.

,akanan

dan

+airan

mengandung kalium dan 6os6at dibatasi. ') =erapi Farmakologis  =erapi 6armakologi bertujuan untuk mengurangi hipertensi

memeperke+il

risiko

gangguan

kardio/askuler juga memperlambat pemburukan kerusakan ne6ron. !eberapa obat antihipertensi terutama

penghambat

enDim

kon/erting 1

angiotensin (ngiotensin :on/erting EnDymH :E inhibitor). 7) Pen+egahan

dan

=erapi

terhadap

Penyakit

"ardio/askuler %al8hal yang termasuk dalam pen+egahan dan terapi

penyakit

kardio/askuler

adalah

pengendalian diabetes pengendalian hipertensi pengendalian dislipidemia pengendalian anemia pengendalian hiper6os6atemia dan terapi terhadap kelebihan +airan dan gangguan keseimbangan elektrolit. ) Pen+egahan dan =erapi terhadap "omplikasi Penyakit ginjal kronik mengakibatkan berbagai komplikasi yang mani6estasinya sesuai dengan derajat penurunan 6ungsi ginjal yang terjadi. ) =erapi Pengganti @injal  =erapi pengganti ginjal dilakukan pada Penyakit @injal "ronik stadium ' yaitu pada AF@ kurang dari 1'mlHmnt. =erapi pengganti tersebut dapat berupa hemodialisis peritoneal dialisis atau transplantasi ginjal.

B. Hem*$ialisis 1. Pengertian #e>nisi dialisis merupakan suatu proses suatu proses di6usi Dat terlarut dan air se+ara pasi6 melalui suatu membran berpori dari satu kompartemen +air menuju kompartemen

+air lainnya.

%emodialisis

dan

dialisis

peritonial merupakan dua teknik utama yang dilakukan dalam dialisis dan prinsip dasar kedua teknik itu samaB di6usi Dat terlarut dan air dari plasma ke larutan dialisis 1;

sebagai respons terhadap perbedaan konsentrasi atau tekanan tertentu (Pri+e dan
membutuhkan

dialisis


singkat.

( 5ursalam200;)

2. Tujuan  =ujuan dari hemodialisa adalah untuk mengambil Dat8Dat nitrogen yang toksik dari dalam darah pasien ke dialiDer tempat

darah

tersebut

dibersihkan

dan

kemudian

dikembalikan ketubuh pasien. da tiga prinsip yang mendasari kerja hemodialisa yaitu di6usi osmosis dan ultra>ltrasi.

!agi

penderita

gagal

ginjal

kronis

hemodialisa akan men+egah kematian. 5amun demikian hemodialisa

tidak

menyebabkan

penyembuhan

atau

pemulihan penyakit ginjal dan tidak mampu mengimbangi hilangnya

akti/itas

metabolik

atau

endokrin

yang

dilaksanakan ginjal dan tampak dari gagal ginjal serta terapinya terhadap kualitas hidup pasien (:ahyaningsih 200;).

%. In$ikasi Pada umumya indikasi dari terapi hemodialisa pada gagal ginjal kronis adalah laju >ltrasi glomerulus ( AF@ ) sudah kurang dari ' mAHmenit sehingga dialisis dianggap baru perlu dimulai bila dijumpai salah satu dari hal tersebut diba
20

b. " serum J 7 mE?HA +. -reum darah J 200 mgH#l d. p% darah L 1 e. nuria berkepanjangan ( J ' hari ) 6. Fluid overloaded (Sudoyo200).

. *ntrain$ikasi ,enurut =hiser dan $il+oM (1;;) kontraindikasi dari hemodialisa

adalah

hipotensi

yang

tidak

responsi6 

terhadap presor penyakit stadium terminal dan sindrom otak organik. Sedangkan menurut PE5EF (2003) kontra indikasi

dari

didapatkan

hemodialisa

akses

/askuler

adalah pada

tidak

mungkin

hemodialisa

akses

/askuler sulit instabilitas hemodinamik dan koagulasi. "ontra indikasi hemodialisa yang lain diantaranya adalah penyakit

alDheimer

demensia

multi

in6ark

sindrom

hepatorenal sirosis hati lanjut dengan ense6alopati dan keganasan lanjut.

/. Prinsi" $an Cara erja %emodialisis terdiri dari 3 kompartemenB 1) kompartemen darah 2) kompartemen +airan pen+u+i (dialisat) dan 3) ginjal buatan (dialiser). #arah dikeluarkan dari pembuluh darah /ena dengan ke+epatan aliran tertentu kemudian masuk ke dalam mesin dengan proses pemompaan. Setelah terjadi proses dialisis darah yang telah bersih ini masuk ke pembuluh balik selanjutnya beredar di 13 dalam tubuh. Proses dialisis (pemurnian) darah terjadi dalam dialiser. Prinsip kerja hemodialisis adalah komposisi solute

(bahan

terlarut)

suatu

larutan

(kompartemen 21

darah) akan berubah dengan +ara memaparkan larutan ini dengan

larutan

lain

(kompartemen

dialisat)

melalui

membran semipermeabel (dialiser). Perpindahan solute mele
Skema Proses %emodialisa

%emodialisis merupakan terapi pengganti ginjal yang dilakukan 283 kali seminggu dengan lama
bertujuan

metabolisme keseimbangan

untuk

protein +airan

mengeluarkan

dan dan

mengoreksi elektrolit.

sisa8sisa gangguan

Proses

terapi

hemodialisis yang membutuhkan sik pada pasien setelah hemodialisis. Pasien akan merasakan kelelahan sakit kepala dan keluar keringat dingin akibat tekanan darah

yang

menurun

sehubungan

dengan

e6ek

hemodialisis. danya status nutrisi yang buruk juga dapat menyebabkan penderita mengeluh malaise dan fatigue. Selain itu kadar oksigen rendah karena anemia akan menyebabkan tubuh mengalami kelelahan yang ekstrem (6atigue) dan akan memaksa jantung bekerja lebih keras 22

untuk mensuplay oksigen yang dibutuhkan (!la+k dan %a
0. Mani#estasi linis Perubahan >sik yang dapat terjadi pada pasien penyakit ginjal kronik menurut SmeltDer 9 !are (201') adalah sebagai berikutC a. 5eurologiC kelemahan 6atigue ke+emasan penurunan konsentrasi disorientasi tremor seiDures kelemahan pada lengan nyeri pada telapak kaki perubahan b.

tingkah laku. ntegumenC kulit ber
+.

tipis kuku rapuh rambut tipis. "ardio/askularC %ipertensi edema

pitting

(kaki

tangan dan sakrum) edema periorbita pre+ordial 6ri+tion rub pembesaran /ena pada leher perikarditis e6usi perikardial tamponade peri+ardial hiperkalemia d.

hiperlipidemia. Paru8paruC krakles sputum yang lengket dan kental depresi reNeks batuk nyeri pleuritik napas pendek takipnea

e.

napas

kussmaul

uremi+

pneumonitis

uremi+ lung. @astrointestinalC bau ammonia napas uremik berasa logam ulserasi pada mulut dan berdarah anoreksia mual dan muntah hi++up konstipasi atau diare

6. g.

perdarahan pada saluran pen+ernaan. %ematologiC anemia trombositopenia. eproduksiC amenorrhea atropi testis

h.

penurunan libido. ,uslukoskleletalC kram otot hilangnya kekuatan otot

in6ertile

renal osteodistropi nyeri tulang 6raktur dan 6oot drop. Pasien @@= adalah hasil dari kerusakan jaringan ginjal 23

yang permanen. "ondisi ini membuat gangguan >sik dan

psikologis

semakin

terasa

oleh

pasien

dan

membuat kehidupan pasien menjadi tidak normal akibat keterbatasan yang dimiliki sehingga akan mengganggu kehidupan sosialnya.

C. Fatique 1. Pengertian "ata kelelahan (6atigue) menunjukkan keadaan yang berbedaGbeda pengurangan (SumaOmur

tetapi

semuanya

kapasitas 1;;7).

kerja

"elelahan

dan

berakibat

kepada

ketahanan

merupakan

tubuh

mekanisme

perlindungan tubuh agar tubuh menghindari kerusakan lebih lanjut sehingga terjadilah pemulihan (@randjean 1;). @ejala "elelahan @ambaran mengenai gejala kelelahan (6atigue symptoms) se+ara subyekti6 dan obyekti6 antara lainB (1) Perasaan lesu ngantuk dan pusingB (2) "urang mampu

berkonsentrasiB

(3)

!erkurangnya

tingkat

ke
2. Pene)a) "elelahan mungkin merupakan tanda peringatan alami tubuh untuk mengumumkan in>ltrasi ra+un atau kuman penyakit dalam tubuh anda. Sebagai +ontoh kelelahan bisa akibat dari pengaturan gula darah yang buruk ketidakseimbangan hormon reaksi alergi in6eksi jamur tiroid

rendah

penyakit

autoimun

atau

kera+unan.

 =erkadang kelelahan juga merupakan e6ek samping dari obat

atau

pera
medis

yang

keras.

,isalnya 2*

sebagian besar obat kemoterapi menyebabkan kelelahan begitu

juga

pera
radiasi.

&bat8obatan

yang

digunakan untuk mera
menyebabkan

kelelahan

sebagai e6ek samping. Stress kronis yang memainkan peran tambahan pada banyak penyakit juga bisa menjadi penyebab yang mendasari

atau menjadi

kontributor

mun+ulnya kelelahan. (#Odams P.4. 2007)

%. Pr*ses Terja$ina elelahan "eadaan dan perasaan kelelahan adalah reaksi 6ungsional dari pusat kesadaran yaitu sara6 pusat (+orteM +erebri) yang dipengaruhi oleh dua sistem antagonisti+ yaitu sistem penghambat

(inhibisi) dan

sistem penggerak

(akti/asi). Sistem penghambat terdapat dalam thalamus yang mampu menurunkan kemampuan manusia bereaksi dan menyebabkan ke+enderungan untuk tidur. Sistem penggerak terdapat dalam 6ormasio retikularis yang dapat merangsang peralatan

dalam tubuh

kearah

bekerja

berkelahi melarikan diri dan sebagainya. (SumaOmur 1;;7) "elelahan yang terus menerus terjadi setiap hari akan berakibat terjadinya kelelahan yang kronis. "elelahan diatur se+ara sentral oleh otak. Pada susunan sara6 pusat terdapat sistem akti/asi dan inhibisi. "edua sistem ini saling mengimbangi tetapi kadang8kadang salah satu dari padanya lebih dominan sesuai dengan keperluan. Sistem akti/asi bersi6at simpatis

sedangkan inhibisi adalah

parasimpatis. (SumaOmur 1;;7). #alam >siologi manusia se+ara keseluruhan empat pathologi ini yaitu keke+auan imonologi

stress

kera+unan

lingkungan

atau 2'

metabolisme dan blokade sel sering kali hadir bersamaan yang menyebabkan reaksi berantai di tubuh. a. eka+auan imun*l*gi Se+ara sederhana sel 5" bertindak seperti senjata ke+il Kel+ro yang berlayar di sistem kekebalan tubuh. "etika bertemu dengan sel yang telah diin/asi oleh /irus bakteri atau abnormalitas mereka melekat pada sel dan menghan+urkannya tanpa ampun. Sel 5"  yang sehat betul8betul merupakan kabar buruk bagi para penyusup. #engan kata lain sistem kekebalan tubuh harus mengidenti>kasi diri sendiri (tubuh) serta mengidenti>kasi dan menghan+urkan bukan dirinya (Dat8Dat

asing

di

tubuh

G

parasit

/irus

dan

sebagainya). =anpa kemampuan membuat perbedaan ini bisa terjadi peluru nyasar sistem kekebalan tubuh bisa menyerang jaringan sendiri tanpa sengaja atau membiarkan organisme berbahaya memasuki bagian /ital tubuh. =anpa suplai nutrisi yang baik akti/itas 5"  akan menurun dan ini dihubungkan dengan berbagai gejala kelelahan. "ompleksitas kekebalan tubuh sel kekebalan

tubuh

dan

molekul

peradangan

bisa

menghambat aliran darah. Pada akhirnya merusak organ

seperti

erythermatosus

ginjal

dengan

atau

sekresi

systemi+ insulin

lupus

islet

o6 

langerhans dala pankreas penderita diabetes. !anyak penyakit

autoimun

termasuk

>bromyalgia

hipotiroidisme dan arthritis rematik dihubungkan dengan kelelahan. ). 'tres Sistem sara6 memiliki dua +abang dengan 6ungsi saling melengkapi.

Sistem sara6

simpatetik bertanggung 27

 ja
parasimpatetik

bertanggung

ja
untuk

membuat rileks sistem sara6 setelah alarm yang mengidenti>kasikan bahaya berlalu. Fungsi yang tepat dari kedua sistem tersebut merupakan komponen penting

bagi

kesehatan.

!ersama8saama

kedua

+abang sistem sara6 ini berkomunikasi dengan sistem endokrin dan organ internal untuk membantu nda memberikan 6ungsi dan respon yang tepat pada berbagai tantangan yang potensial. !agi sebagian orang dua +abang sistem sara6 bersi6at antagonis. ,ereka

+enderung

bekerja

oposisi satu sama

lain

dengan

yang

baik

sebagai

seimbang.

Sebagai

+ontoh akti/asi parasimpatetik memperlambat detak  jantung dan mengendorkan dinding otot arteri yang membuat darah mengalir bebas dan oksigenasi otot  jantung. "un+i mem6ungsikan sistem sara6 dengan tepat adalah keseimbangan hidup. ,asalah akan mun+ul ketika salah satu dari dua bagian sistem ini mendominasi terus terhadap yang lainnya dalam  jangka
kehidupan.

#ampak

Dat

Menobiotik

bergantung pada 6aktor lain yang bisa meminimalkan atau memperburuk e6eknya. Salah satu dari 6aktor ini adalah dampak le+tin makanan. ,akanan tinggi le+tin menghasilkan poliamin (produk peme+ahan protein) di saluran

pen+ernaan

dan

poliamin

menurunkan 2

akti/asi

sel

5".

,akanan

tinggi

le+tin

juga

mengganggu Nora usus. Flora yang tidak seimbang berakibat akti/asi sel 5" menurun. $. Bl*ka$e sel ,etabolisme tubuh nda tergantung pada sistem komunikasi intrasel birokrasi dan intrik yang membuat pelepasan energi yang disimpan dari makanan ke dalam sel dengan tepat. Sumber tenaga tiap

sel

adalah mitokondria yang menggabungkan makanan yang kita makan dengan oksigen untuk memproduksi energi. Energi kemudian disimpan dalam bentuk Dat kimia

yang

disebut

adenosin

triphosphat

(=P).

"elenjar adrenal yang mensekresi hormon stres dilibatkan dalam proses peepasan dan pengaturan energi sel. drenalin (juga dikenal sebagai ephineprin) memi+u produksi siklik ,P pada saat stres untuk mengaliri

sel8sel

dengan energi.

nti masalahnya

adalah stres kronis bisa menyebabkan gangguan pada prosedur sirkulasi inti. nilah penjelasan yang berusaha disederhanakan

dari

proses

pembangkit

listrik

kompleks di dalam tubuh anda. =etapi inilah garis dasarnyaC

kegagalan

berakibat

pada

metabolisme

kelelahan

kronis.

yang

lan+ar

"esimpulan

sederhana mengadakan sel8sel pembangkit energinya ma+et. (#Odams P.4 2007)

. &enis elelahan  =erdapat dua jenis kelelahan yaitu kelelahan otot dan kelelahan umum. "elelahan otot merupakan tremor pada otot atau perasaan nyeri pada otot sedangkan kelelahan umum dikatakan dengan berkurangnya kemauan untuk bekerja yang disebabkan oleh monotoni (pekerjaan yang 2

si6atnya monoton) intensitas dan lamanya kerja >sik keadaan lingkungan kondisi mental dan psikologis status kesehatan

dan

giDi.

Pengaruh8pengaruh

tersebut

terakumulasi di dalam tubuh manusia dan menimbulkan perasaan lelah yang dapat menyebabkan seseorang berhenti bekerja (berakti/itas). "elelahan dapat diatasi dengan beristirahat untuk menyegarkan tubuh. pabila kelelahan tidak segera diatasi dan pekerja dipaksa untuk terus bekerja maka kelelahan akan semakin parah dan dapat mengurangi produkti/itas pekerja. "elelahan sama halnya dengan keadaan lapar dan haus sebagai suatu mekanisme untuk mendukung kehidupan. #i samping kelelahan otot dan kelelahan umum @randjean (1;)  juga mengklasi>kasikan kelelahan ke dalam  bagian yaituC a. "elelahan /isual yaitu meningkatnya kelelahan mata. b. "elelahan tubuh se+ara umum yaitu kelelahan akibat beban >sik yang berlebihan. +. "elelahan mental yaitu kelelahan yang disebabkan oleh pekerjaan mental atau intelektual. d. "elelahan syara6 yaitu kelelahan yang disebabkan oleh tekanan berlebihan pada salah satu bagian sistem

psikomotor

seperti

pada

pekerjaan

yang

membutuhkan keterampilan. e. Pekerjaan yang bersi6at monoton. 6. "elelahan kronis yaitu kelelahan akibat akumulasi e6ek jangka panjang. g. "elelahan sirkadian yaitu bagian dari ritme siang8 malam dan memulai periode tidur yang baru. Sampai saat ini masih berlaku dua teori tentang kelelahan otot yaitu teori kimia dan teori syara6 pusat. =eori kimia menjelaskan bah
berkurangnya +adangan energy dan meningkatnya sisa metabolism sebagai penyebab hilangnya e>siensi otot. SumaOmur

menyatakan

bah
produkti/itas

mulai

menurun setelah empat jam bekerja terus menerus (apapun

jenis

pekerjaannya)

yang

disebabkan

oleh

menurunnya kadar gula di dalam darah. tulah sebabnya istirahat sangat diperlukan minimal setengah jam setelah empat

jam

bekerja

terus

menerus

agar

pekerja

memperoleh kesempatan untuk makan dan menambah energy yang diperlukan tubuh untuk bekerja.=eori syara6  pusat menjelaskan bah
otot.

angsangan

a6eren

ini

menghambat

pusat8pusat otak dalam mengendalikan gerakan sehingga 6rekuensi potensial kegiatan pada sel syara6 menjadi berkurang dan menyebabkan menurunnya kekuatan dan ke+epatan kontraksi otot serta gerakan atas perintah menjadi

lambat.

Sehingga

semakin

lambat

gerakan

seseorang menunjukkan semakin lelah kondisi seseorang.

/. Cara Mengatasi Fatique a. Dilakukan 'en$iri 1) =etap lakukan akti/itas keseharian pada le/el yang normal biasa dilakukan tapi segera istirahat bila gejala timbul atau makin berat. 2) =etapi jangan istirahat total berlebihan. 3) &lahraga dengan pemantauan dokter. *) %indari kondisi yang bisa menimbulkan stress psikis. ') %indari konsumsi alkohol ka6ein dan rokok. 7) Pengobatan menggunakan herbal. 30

) =erapi alternati6 ). Dilakukan D*kter 1) -ntuk keluhan nyeri yang timbul dokter bisa memulai dengan yang ringan seperti golongan ibupro6en dan tramadol.

!ila dibutuhkan dapat

dinaikkan menggunakan golongan +ele+oMib. 2) !ila dirasakan perlu dokter bisa memberikan obat antidepressant obat anti +emas dan obat8obat stimulant. 3) !ila in6eksi penyebab dari fatique ditengarai masih ada maka antibiotik juga akan diberikan oleh dokter. *) !eberapa

penderita

fatique

 juga

mengeluhkan alergi atau alergi yang dimilikinya menjadi kambuh sehingga dokter bisa juga akan memberikan obat8obatan anti alergi. (.". ,uhtadi 2013)

0. akt*r3#akt*r ang Mem"engaruhi Fatique Faktor86aktor yang mempengaruhi fatique pada pasien  post!haemodialysis sebagai berikutC (Sulistini dkk. 2012) a. akt*r Dem*gra, Faktor demogra> terdiri dari umur jenis kelamin pendidikan pekerjaan dan status dukungan. 1) 4enis "elamin ,enurut ,allouglu (200;) menyatakan hubungan

antara

umur

jenis

kelamin

ada tigkat

pendidikan pekerjaan dengan 6ati?ue. ,allouglu menyatakan bah
membi+arakan

tentang

penyakit

dan

maslah yang dialami sehingga mudah mendeteksi 6ati?ue. 2) -mur ,enurut iken (1;;*) dalam Pet+hrung (200*) penambahan usia mengakibatkan berkurangnya 31

6ungsi organ dan bila diiringi dengan patologi Chronic 'idney (isease (:"#) akan mengakibatkan >sik mengalami fatique. 3) Status #ukungan ,enurut =ra/allaii (200;) menyatakan bah
pasangan

pasien

hemodialisis.

"ondisi

tersebut terjadi karena perubahan 6ungsi keluarga dengan pasangan ES#. Perubahan 6ungsi yang terjadi berhubungan degan gangguan psikologis dan kegagalan dalam penyesuaian. *) Pekerjaan ,enurut Shapirol (200) menggambarkan pasien dialisis yang bekerja lebih kelihatan sehat dan lebih berenergi dari pada pasien hemodialisis tidak bekerja karena dengan bekerja membuat mereka merasa lebih baik. ') Pendidikan ,enurut ,allaouglu

(200;)

pasien

dengan

pendidikan rendah tidak mampu memperlihatkan koping

adapti6

sementara

dalam

mengatasi

6ati?ue

orang berpendidikan tinggi mampu

mengelola gejala fatique yang dialami. ). akt*r isi*l*gis "ondisi pasien yang tidak sesuai dengan kadar %b akan mengalami fatique yang tidak dapat dihilangkan dengan istirahat berupa

latihan

sehingga perlu akti/itas

sesuai

trans6usi darah (Pet+hrung 200) +. akt*r '*sial Ek*n*mi  =ra/allai (200;) menyatakan hemodialisis

+enderung

tindakan paliati6  kemampuan

bah
mengalami

dn

pasien

pembatasan

hidup kehialngan akti/itas sosial dan penurunan 32

ekonimi. !eberapa penelitian menyebutkan bah
:arthy

(200;)

menyatakan

bah
pasien

hemodialisis yang tidak akti6 1*  akan mengalami 6ati?ue pada le/el lebih rendah berhubungn dengan le/el 6ungsi >sik yang lebih tinggi. ,enurut 4hamb et al. (200;) bah
$. akt*r 'ituasi*nal Fase a
fatique.

Penelitian

Pet+hrung

(200*)

didapatkan

hubungan

antara

6rekuensi

yang

bah
dilakukan tidak

hemodialisis

ada lama

menjalani hemodialisis dengan fatique.

4. Pengukuran Fatique ,enurut Patar+a dan oberto (200*) dalam $arni @. (201') skala penilaian numerik kelelahan sangat mudah untuk menunjukkan kepekaan terhadap e6ek pengobatan.

Ta)el 2.1 Skala Pengukuran "elelahan (SP") H Fatique ssessment *cale (FS) 1  =idak pernah 2  "adang8kadangB 3  teraturB *  Sering dan '  Selalu. 5o .

ssessment

S+oring  =idak Perna h

"adan g8 "adan g

 =eratu r

Serin g

Selal u

33

1 2 3 *

' 7   ; 10

Saya sangat terganggu oleh rasa lelah yang saya rasakan Saya mudah merasa lelah Saya tidak banyak melakukan kegiatan di siang hari Saya merasa memiliki energi yang +ukup untuk melakukan akti/itas harian saya Se+ara >sik saya merasa lelah Saya merasa sulit untuk mulai mengerjakan sesuatu Saya merasa kesulitan untuk berpikir se+ara jernih Saya merasa malas untuk melakukan berbagai kegiatan Se+ara mental saya merasa lelah "etika saya sedang melakukan kegiatan saya dengan mudah berkonsentrasi penuh

1

2

3

*

'

1 1

2 2

3 3

* *

' '

1

2

3

*

'

1 1

2 2

3 3

* *

' '

1

2

3

*

'

1

2

3

*

'

1

2

3

*

'

1

2

3

*

'

SumberC A# Care Foundation2012

5. Peran Pera6at $alam Mengatasi Fatique Fatique yang dialami pasien hemodialisis berhubungan dengan berbagai 6aktor berdasarkan dengan beberapa teori yaitu unpleasant symptoms, peripheral and central fatigue

dana

multi!dimensional

fatigue

experiencein

E*(. ,enurut teori unpleasant symptoms dari AenD et  al. 6aktor kelelahan bisa dikategorikan sebagai >siologis psikologis dan sosial8demogra>s yang semuanya memiliki beberapa interaksi yang kompleks

dan timbal balik 3*

dengan kelelahan. da berbagai interaksi antara 6aktor8 6aktor

yang

berkontribusi

dan

berbagai

gejala

mengakibatkan dampak sinergis pada /ariabel kinerja yang pada gilirannya saling mempengaruhi gejala dan 6aktor. :haudhuri dan !ehan memperkenalkan konsep central

versus

peripheral

fatigue

(sentral

terhadap

kelelahan peri6er). "elelahan :entral dide>nisikan sebagai Qkegagalan untuk memulai dan

atau mempertahankan

tugas perhatian (kelelahan mental) dan kegiatan >sik (kelelahan >sik) yang membutuhkan moti/asi diriQ. Peri6er atau motorik kelelahan karena kelelahan baik dalam otot itu sendiri atau karena kontrol otak atas otot. Aee et al. kategorikan

pengalaman

multi!dimensional

fatigue

(kelelahan multi8dimensi) dari hemodialisis (%#) pasien di  =aisik a6ekti6 dan cognitive. "erangka teoritis ini menggaris8ba
>siologis

psikologis

dan

sosial8demogra>s

berkontribusi kelelahan. Fatique yang dialami tersebut merupakan memerlukan berdampak

salah

satu

masalah

penanganan pada

karena

perubahan

kepera
persepsi

yang

tersebut

berkurangnya

kemampuan menyelesaikan masalah (:ra/en 9 %irnle 2000) serta memi+u gangguan kardio/as+uler ("oyama 2010) dalam (Sulistini 2012). ,enurut Sulistini dkk. (2012) dalam mengelola gejala 6ati?ue pera
kemampuan pasien dalam menerima in6ormasi.

Edukasi pada pasien tentang proses hemodialisis dampak hemodialisis penatalaksanaan selama di rumah perlu 3'

diberikan

dan

disesuaikan

pasien maupun keluarga. harus

memahami

denan tingkat

pendidikan

#isamping itu pera
dampak

6aktor

ekonomi

terhadap

kondisi pasien yang menjalani hemodialisis sehingga dapat menentukan inter/ensi yang tepat.

$eran pera2at dalam mengatasi gejala  fatique bisa berupa terapi alternati- atau terapi komplementer dimana peran pera2at dalam terapi komplementer sebagai berikut3 a. $era2at adalah sebagai pelaku dari terapi komplementer selain dokter  dan praktisi terapi.  b. $era2at dapat melakukan inter4ensi mandiri kepada pasien dalam -ungsinya secara holistik dengan memberikan ad4ocate dalam hal keamanan, kenyamanan dan secara ekonomi kepada pasien. (5ndriana 6., (+#) D. Eight-Forms of Moving Meditation 1. Pengertian ,editasi adalah suatu bentuk akti/itas kesadaran mental. ni melibatkan salah satu bagian dari pikiran untuk mengamati menganalisis dan berhadapan degan bagian yang lain dari pikiran kita. Satu hal meditasi bukanlah akti/itas badanC bukan sekedar duduk dengan posisi tertentu atau bernapas

dengan +ara tertentu

juga

bukanlah dialkukan dengan tujuan merasakan sensasi kenyamanan >sik. ,elainkan meditasi adalah akti/itas pikiran

dan

dilakukan

dengan

mentrans6ormasikan

pikiran menjadikannya lebih positi6. ("athleen 200). #e>nisi meditasi yang sering kita dengar yaitu meditasi adalah kegiatan bermeditasi itu

sendiri.

=entu saja

pernyataan itu tak bisa kita sebut dengan de>nisi. 37

5amun

pernyataan tersebut dapat dimaa6kan karena

dalam banyak hal meditasi sama dengan ungkapan R+intaO atau RiriR. "edua8duanya sangat sulit untuk dide>nisikan berdasarkan pengalaman seseorang saja. #e>nisi yang mampu mengungkapkan meditasi se+ara menakjubkan adalah bah
Sedangkan

dengan

pemikiran yang lebih tinggi

perubahan8perubahan

dalam

persepsi

kita. 4ika kita menganggap diri kita sebuah satelit kita akan memandang diri kita sebagai bagian alam semesta. Setiap harinya

sekeliling

kita tampak tidak

begitu

penting lagi dan juga tidak mendatangkan an+aman. Semakin tinggi kedudukan kita +akra
b. Mindfulness

Meditation adalah jenis

meditasi

yang

mengajarkan kita mengamati pikiran dan gambar yang melintasi

pikiran

membiarkan

dengan

pikiran

le
tujuan tanpa

melatih harus

kita

terba
olehnya. c. Moving Meditation adalah meditasi yang mengkitalkan gerakan. termasuk jenis ini adalah tai +hi +huan +hikung dan yoga. Selain membuat badan tetap sehat bugar dan lentur jenis meditasi ini berkhasiat dalam menyembuhkan penyakit. Pada tai +hi +huan misalnya memiliki

khasiat

menyembuhkan mengendalikan

mengurangi insomnia

kadar

gula

nyeri

dan darah

sendi

asma bagi

serta

penderita

ken+ing manis. (Sumarno 201') Moving Meditation atau disebut dengan meditasi akti6  adalah memasuki keadaan sadar ketika terlibat dalam tindakan. tu berarti sepenuhnya terlibat pada saat ini dengan kesadaran yang lengkap dan tidak menghakimi apa yang dialami karena berkaitan dengan tindakan yang diambil (dam $ik 2013). ,o/ing meditation adalah metode meditasi mudah karena memungkinkan kita untuk membebaskan diri dari aturan dan kekakuan praktek meditasi tradisional. =idak seperti yoga atau jenis tertentu dari tari yang memiliki gerakan atau langkah8langkah dengan

asana

tertentu

mo/ing

meditation

dapat

dilakukan dengan +iptaan sendiri. denya adalah untuk memberikan diri sendiri untuk Qmengikuti arus.Q #engan niat dapat membiarkan diri sendiri untuk mendengarkan dengan =uhan atau bahkan de
kita dari kebiasaan dari anggapan meditasi dengan duduk sehingga membantu kita merasa terhubung ke semua bagian tubuh kita sendiri dan dengan =uhan. (Keroni+a Aee 2010). !erdasarkan dari uraian diatas dapat disimpulkan bah
pikiran

dan

pada

akhirnya

men+apai

ketenangan pikiran (sanskertaC samatha) suatu jenis konsentrasi

pikiran

yang

memungkinkan

seseorang

bertahan mem6okuskan pikiran pada obyek apapun yang diinginkannya selama durasi
mengalami

kedamaian.

kebahagiaan

"onsentrasi

dan

keheningan

ketenangan

dan

pikiran

merupakan prasarat bagi pemahaman sesungguhnya yang abadi dan trans6ormasi spiritual.

2. isi*l*gis $an Man#aat Sesudah melet. ,editasi bukanlah suatu petualangan sekali jadi atau pengalaman yang memba
yang

penuh

ke+eriaan

kosmik.

5amun

pasti

ditemukan saat dimana tiba8tiba kita tidak lagi menyadari  jalannya
suatu

saat

kita

mungkin

tidak

merasakan 3;

keberadaan kita tetapi dengan pasti menyadari kehadiran diri kita. tulah saat8saat dimana kita hanya berada dalam meditasi. ,editasi

menghasilkan

keadaan

yang

amat

santai

(keadaan hening) yang berbeda dari keadaan tidur atau terhipnotis.

Pikiran

sesadar8sadarnya beberapa

hal

kita

berada

dan
luar

biasa

dari keadaan #alam

terjadi

sadar

keadaan

pada

tubuh

ini kita.

@elombang otak terjadi peningkatan pada gelombang alpha

yang

memiliki

alian

lambat.

=ernyata

pola

gelombang otak se
>kiran

ke
se+ara yang

bersamaan

tinggi

dan

yaitu keadaan

kondisi rileks.

,etabolisme konsumsi oksigen kita turun sekitar 20 dan

kita

memproduksi

lebih

sedikit

karbondioksida

(bahkan dalam keadaan tertidur lelap pun konsumsi oksigen kita tidaklah serendah itu). #etak jantung dan pernapasan kita turun hampir sama dramatisnya. "adar asam laktat dalam aliran darah turun sampai '0 atau hampir empat kali lebih +epat daripada tertidur lelap. ,editasi

berguna

untuk

e/olusi

spiritual

dan

penyembuhan di nti dari kedua biara dan tradisi sekuler. ,editasi dapat dipraktekkan dalam salah satu dari lima gayaC duduk berdiri bergerak berbaring dan selama akti/itas seksual. Aatihan rohani bukanlah tugas yang mudah bahkan saat diba
yang

tidak

dapat

menunjukkan

dihindari.

bagaimana

Moving

untuk

meditation

mulai

ini

menguasai

beberapa dasar8dasar untuk mempersiapkan diri untuk kemajuan

untuk

membangun

karakter

moral

dan

spiritual untuk mengekspos kekurangan dan dis6ungsi diri dan mengatasi apa yang dapat diatasi dan menerima apa perlu diterima. ,editasi tidak men+ari orang untuk menjadi sempurna hanya bagi mereka untuk bersantai dalam keheningan dan kesadaran itu sendiri. Selama perjalanan ini sangat mudah untuk menjadi benar8benar self!a%sor%ed dan menyadari bagaimana Qperjalanan kitaQ adalah positi6 atau negati6 terhadap orang lain.

"ita

mungkin menemukan diri kita bergerak antara 6okus pada kepentingan diri dan kebutuhan sendiri dengan hidup dalam rasa uni/ersal yang terkandung dalam segala hal (FrantDis 2001). 'e+ara umum dapat dipastikan bahsik antara lain C a. ,eningkatkan daya tahan tubuh b. ,enghilangkan sakit kepala +. ,enghilangkan sakit perut d. ,engurangi atau menyembuhkan sesak na6as e. ,enstabilkan tekanan darah 6. ,engatasi insomnia (susah tidur) g. ,enetralisir kolesterol h. ,engurangi H menyembuhkan sakit punggung i. ,engurangi rasa sakit  j. ,engurangi berat badan k. @eja8gejala sakit menurun l. ,emper+epat proses kehamilan m. "esembuhan total ,an6aat se+ara spiritualB a. "etenangan batin b. Per+aya diri H mengatasi rasa malu +. Pengendalian emosi *1

d. e. 6. g. h.

,enghilangkan ke+emasan ,enghilangkan ketakutan H phobia ,enjadi lebih santun ,enjadi lebih mudah memaa6kan !ertambahnya harapan untuk

kesembuhan

H

penyembuhan i. ,enyembuhkan ganguan keji
Pada

umumnya

moving

meditation dalam kemajuan

pertama adalah 6okus pada >sik tubuh eterik (eterik) dan emosional. #engan >sik tubuh kita mulai melarutkan diri dari atas kepala dan kemudian dari
sesi8larut

dapat

membersihkan

tubuh

dari

penyumbatan yang bersi6at >sik sampai bagian banishing di tantien ba
"emudian

mulai

lagi

di

atas

kepala

dan

melarutkan turun ke ba
mengikutiperkembangan

dari

eterik

tubuh

atas

sampai eterik tubuh ba
Moving meditation dapat melarutkan sumbatan pada >sik tubuh  misalnya pengalaman dari masa lalu (+edera atau sakit misalnya) yang bersarang di tempat tertentu. !ila *2

kita menemukan sumbatan tersebut 6okuskan pikiran pada gerakan lembut. ,elarutkan penyumbatan dalam tubuh akan meningkatkan semua aspek kemampuan >sik termasuk

ke+epatan

kekuatan

kesehatan umum. Penggunaan

keseimbangan meditasi :ina

dan untuk

meningkatkan sirkulasi darah.@erakan ke tempat8tempat tertentu dalam tubuh dapat menyembuhkan penyakit atau +edera. Pandangan dalam pengobatan :ina sebagian besar penyakit disebabkan oleh penyumbatan dari eterik atau

darah

dalam

tubuh

(FrantDis

2001).

#apat

disimpulkan bah
metabolisme

tubuh oleh sebab itu didapatkan kebugaran dan daya tahan tubuh tinggi.

%. Mekanisme Eight-Forms of Moving Meditation

'atihan eight7-orms o- mo4ing meditation merupakan latihan -isik  dengan gerakan peregangan. Menurut Michael dan 5lter (!!!) dalam  8orhanania 5. (+#+) peregangan kepala9 ber-ungsi untuk mengulur  M. Trapezius

$eregangan

tangan

dan

lengan3

bertujuan

untuk meregangkan otot tri!eps" deltoid" #i!eps" fle$sor $eregangan  pinggang dan perut3 ditujukan untuk meregangkan otot  seratus" re!tus a#dominis"

latisimus

ins!ription e$stensor

dorsi"

e$sternal

$eregangan

o#lique" dan

tungkai dan

kaki3

tendinous

bertujuan

untuk meregangkan otot hamstring" gluteus" semitendinosus" gra!ilis"  gastro!nemius" peroneus"

dan vastus $eregangan7peregangan tersebut

 berguna untuk mengurangi kram otot dan nyeri tulang yang merupakan ciri kelelahan otot. :erdasarkan -isiologis diatas eight7-orms o- mo4ing meditation tidak hanya mengatasi kelelahan otot tapi juga kelelahan

*3

sentral atau psikologis le2at gerakan meditasi yang bersi-at spiritual dan gerakan yang lambat sehingga mendapatkan kerileksan.  4. Latihan Eight-Forms of Moving Meditation a. ungsi Eight!Forms of Moving Meditation (EF,,) memiliki e6ek kebugaran tetapi juga

menyelaraskan membantu

orang yang pikirannya tersebar menjadi 6okus dan dengan

demikian

men+apai

kesatuan

tubuh

dan

pikiran. Setelah rajin berlatih dapat diterapkan dalam kehidupan selalu beristirahat dan bersantai. b. 7)jek  Eight!Forms of Moving Meditation dapat dilakukan segala usia terlepas dari sehat atau sakit siapa pun bisa. c. 8aktu Setiap saat mungkin dapat dilakukan tetapi jika setengah

jam

setelah

makan

dianjurkan

untuk

menggunakan Eight86orms Ten #harma #rum %eart untuk dapat berelaksasi. d. L*kasi %anya butuh +ukup ruang dan sirkulasi udara dapat indoor dan outdoor tapi menghindari tempat terlalu berangin.

5ama8nama

dari

eight!forms

menurut

,aster Sheng en ter+antum pada =abel 2.2

Ta)el 2.2 Pr*se$ur Eight-Forms of Moving Meditation 5o.

Prosedur

"eterangan

**

1

Form PertamaC @erakan !ahu 1. =ubuh duduk santai.  =angan se+ara alami terkulai. !ahu perlahan8lahan bergerak sehingga mendekati telinga. 2. !ahu perlahan maju dan rotasikan dengan lingkaran besar se+ara lambat. 3. #itumpuk dua tangan. ,emperlambat bahu kiri ba
*'

2

Form "eduaC @erakan Aeher 1. =angan kiri diletakkan di atas kepala tangan perlahan bergerak dan  jari tangan men+oba menempel di pipi sebelah kanan. "emudian sandarkan kepala perlahan ke lengan atas kiri setelah itu men+oba kepalanya untuk berbelok ke dalam kiri. Aeher diputar dengan perasaan. 2. =undukan kepala se+ara lambat  sehingga dagu menyentuh dada. "emudian perlahan turunkan bahu sampai  jari tangan memegang kaki dan bahu menyandar pada lutut atau kaki."emudian naikkan kembali kepala se+ara lambat dari ba
*7

%

Form "etigaC Peregangan Punggung !a


Form "eempatC Peregangan #epan 1. =angan jari interla+ed Hgabungkan  jari8jari di masing8 masing sela jari kedua tangan gerakkan telapak tangan tersebut ke depan. *

/

0

2. =angan perlahan8l perlahan8lahan ahan men+apai kembali. kembali. 3. "edua edua tangan tangan perlah perlahan an ditempatkan di kursi sejajar pantat. Pinggang membungkuk perlahan ke depan kepala miring ke belakang.  Form "elima C @erakan Putar 1. =angan angan kanan kanan ditempatkan di bahu kiri pergelangan tangan kiri menahan siku kanan dan  janganlah menekan. 2. Pu Putar tar tubu tubuh h kiri kiri se+ar se+ara a lambat. "epala berpaling ke kanan belakang. 3. =ubuh perlahan perlahan kembali kembali ke keadaan semula.  =angan  =angan ke ba
membungkuk kearah belakanguntuk men+oba peregangan  =epat  =epat setelah kebelakang kebelakang +oba untuk meregangkan meregangkan lambat dari ba
4

Form "etujuhC @erak "aki 1. ilekskan tubuh kaki selurus mungkin.  =angan  =angan nda di pangkuan nda. "aki perlahan8lahan gerakkan kedalam. 2. "aki menekan perlahan8lahan. %. "aki berputar perlahan dari kiri ke kanan.

5

Form "edelapan C %ukum "e6okusan  =ubuh  =ubuh duduk tangan ditumpuk telapak diletakkan di paha. #ada dan punggung lurus kepala lurus dagu tertutup santai. 1. =angan angan kiri perlah perlahan an bergerak bergerak keluar setinggi dada bagian atas kaki kiri tangan diba
lahan menurun ke kaki  =ai.  =ai. 2. =angan kanan perlahan perlahan bergerak bergerak keluar setinggi dada bagian atas kaki kanan tangan diba
. *ntr *ntrain ain$ik $ikas asii

'0

Sebagian besar gerakan8 gerakan yang dilakukan berdasarkan tabel diatas merupakan gerakan peregangan dan juga merupakan gerakan yang mengolah konsentrasi pikiran dan ji
terakhir. ,emar (jika +hroni>ed). Proses inNamasi atau in6eksi akut Penyakit otot ba
/. In$ikasi !erdasarkan man6aat dan >siologis uraian tentang meditasi didapatkan indikasi dari eight!forms of moving meditation adalah sebagai berikutC a. Pasien lemah atau 6ati?ue. b. Pasien yang mengalami stres dan ke+emasan. +. Pasien yang mengalami nyeri. E. erangka Te*ri @agal @injal kut dan "ronis

Penatalaksanaan gagal ginjalC 1. #ialisis a. #ialisis Peritonial b. %emodialisis 2. =ransplantasi @injal

'u$* * $kk. 2;;4

%emodialisa

9Pri+e = 8ils*n:

5eurologiC kelemahan 6atigue ke+emasan ,uslukoskleletalC kram penurunan konsentrasi otot hilangnya disorientasi tremor kekuatan otot renal seiDures kelemahan osteodistropi nyeri !agan 2.1 "erangka =eori pada lengan nyeri pada '1 tulang 6raktur Fati?ue dan Eight8Forms telapak o6 ,o/ingkaki perubahan drop.Aatihan Pengaruh6oot Eight!Forms of Moving Meditation terhadap Fatique ,editation tingkah laku 9'her6**$: L.: 2;;1Pada Pasien #ost!$aemodialysis

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konsep

$enelitian dilakukan untuk mengetahui pengaruh eight-forms of moving  meditation

terhadappenurunan fatique pada pasien post-haemodialysis di 0nit

a2at ;alan S06 $ro-. 6r. 5chmad Mochtar :ukittinggi tahun +#<. 5da  pun 4ariabel yang dibahas penelitian ini, tertera pada kerangka konsep di  ba2ah ini.

'2

$engaruh Eight-Forms of Moving Meditation &erhadap Fatique $ada $asien %ost &aemodialysis 6i 0nit a2at ;alan S06 $ro-.

6r. 5chmad Mochtar :ukittinggi

&ahun +#<

$emberian latihan eight forms of moving meditation

 Fatique pasien post Fatique pasien posthaemodialysis haemodialysis  %re-test

%ost-test 

=7777777777777777777777777777$erlakuan77777777777777777777777777777=+ B. Definisi Operasional

6e-inisi operasional adalah de-inisi untuk membatasi ruang lingkup atau

 pengertian 4ariabel74ariabel yang diamati atau diteliti yang berman-aat untuk  mengarahkan kepada pengukuran atau pengamatan terhadap 4ariabel74ariabel yang bersangkutan serta pengembangan instrumen (notoatmodjo, +##>). ?ariabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, si-at, atau ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang sesuatu konsep  pengertian tertentu (8otoadmojo, +##>). :erdasarkan tujuan kepustakaan dan kerangka konsep diatas, maka de-enisi operasional dalam penelitian ini sebagai berikut9  8o 

?ariabel

6e-inisi 1perasional

Cara 0kur

6ependen

Perasaan lesu

Melakukan

 Fatique

ngantuk dan

 pengukuran

 pada pasien pusingB  fatique "urang mampu setelah dilakukan hemodialisa berkonsentrasiB sebelum

5lat 0kur

Skala

asil

0kur  0kur   Fatique  diukur  1rdinal &erjadi dengan fatique $enurun •

an

assessment   s!ale 'FA() •

jika

@Mean &idak  '3

!erkurangnya  pemberian tingkat

terjadi

latihan eight-

 penurun an

ke
moving

buruk dan

meditation

lambatB

dan setelah

≥

jika Me

an

!erkurangnya  pemberian gairah untuk

latihan eight-

bekerjaB

 forms of

,enurunnya

moving

kinerja jasmani meditation dan rohani Penurunan energi akibat hemodialisa

+. Andependen Memberitahu Melakukan $emberian eight-forms  pasien eight-forms latiahan of moving of moving

eight-forms

meditation akan

of

membuat tubuh

moving 

meditation

meditation

'embaran

7

6ilakukan

obser4asi (Standar  1perasional $rosedur)

kita dapat meningkatkan daya tahan tubuh ketenangan batin lebih berkonsentrasi

dan oksigen dalam aliran darah '*

terpenuhi sehingga aliran darah menjadi lancar sehingga tubuh menjadi bugar dan  penuh energi.

a. Hipotesis

a

o

9 5da pengaruh eight-forms of moving meditation terhadap  penurunan fatique pada pasien post-haemodialysis di 0nit a2at ;alan S06 $ro-. 6r. 5chmad Mochtar :ukittinggi tahun +#<. 9 &idak ada pengaruh eight-forms of moving meditation terhadap  penurunan fatique pada pasien post-haemodialysis di 0nit a2at ;alan S06 $ro-. 6r. 5chmad Mochtar :ukittinggi tahun +#<. BAB IV METODE PENEITIAN

A. Desain Penelitian

6esain penelitian adalah bentuk rancangan yang digunakan dalam melakukan

 prosedur penelitian (idayat, +##"). 6esain penelitian yang peneliti gunakan adalah desain quasi eksperimen dengan pre  dan  post test 6imana sebelum ''

dilakukan inter4ensi pemberian latihan eight-forms of moving meditation" klien diukur le4el fatique. *emudian setelah dilakukan inter4ensi pemberian latihan eight-forms of moving meditation" klien diukur kembali le4el fatique. Selanjutnya diidenti-ikasi apakah ada penurunan atau tidak pada le4el fatique tersebut. B. Te!pat "an #akt$ Penelitian

$enelitian akan dilakukan di uang emodialisa S06 $ro-. 6r. 5chmad Mochtar :ukittinggi pada bulan juli tahun +#<. $eneliti memilih rumah sakit ini karena dekat dengan kampus dan tempat7tinggal sehingga sangat strategis dan mudah dijangkau. S06 $ro-. 6r. 5chmad Mochtar :ukittinggi satu7 satunya tempat tujuan terapi hemodialisa bagi pasien yang membutuhkan di *ota :ukittinggi.

%. Pop$lasi& Sa!pel "an Sa!pling '. Pop$lasi

$opulasi adalah keseluruhan objek yang akan diteliti (8otoadmojo, +##+9+!). $opulasi adalah seluruh subjek atau objek dengan kharakteristik tertentu yang akan diteliti. :ukan hanya objek atau subjek  yang dipelajari saja tapi seluruh karakteristik atau si-at yang dimiliki subjek atau objek tertentu (idayat, +##"). $opulasi dalam penelitian ini adalah semua pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisa di ruang hemodialisa S5M :ukittinggi. $opulasi target pada penelitian ini adalah pasien yang menjalani hemodialisa, sedangkan populasi terjangkau pada penelitian ini adalah pasien ra2at jalan S06 $ro-. 6r. 5chmad Mochtar :ukittinggi yang menjalani hemodialisa pada tahun +#> sebanyak "# pasien .

(. Sa!pel

Sampel adalah bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi (idayat, 200). ,enurut os+oe (1;2C 2'3) dalam Sugiyono (2007C ;1) untuk

penelitian

eksperimen

sederhana

yang '7

menggunakan

kelompok

eksperimen

dan

kelompok

kontrol jumlah anggota sampel masing8masing antara 10 s.d. 20 (=aniredja dan ,usta>dah 2012). Penelitian akan dilakukan pada 20 pasien.

Sampel yang dipilih pada penelitian ini adalah yang memenuhi kriteria inklusi dan kriteria ekslusi yang telah ditetapkan. a. *riteria inklusi9 ) $asien hemodialisa yang ra2at jalan di ruangan hemodialisa S5M :ukittinggi. +) $asien yang berada di tempat saat peneliti melakukan penelitian ) $asien yang menjalani hemodialisa +7 kali seminggu B) $asien yang mampu melakukan  Eight Foms of Moving   Meditation (EFMM)

>) $asien yang bersedia menjadi responden  b. *riterian eklusi9 ) $asien yang tidak mampu melakukan  Eight Foms of Moving   Meditation

+) &idak bersedia menjadi responden ) $asien yang mengalami patah tulang otot tulang tendon 6asia dan ligamen terakhir memar (jika +hroni>ed) proses inNamasi atau in6eksi akut penyakit otot ba
Sampling adalah suatu proses yang akan menyeleksi proporsi dari populai untuk dapat me
yang

ada

sehingga

jumlah

sampel

akan

me
sampling, yaitu suatu teknik penetapan sampel dengan +ara memilih sampel diantara populasi sesuai dengan yang

dikehendaki

peneliti

(tujuanHmasalah

dalam

penelitian) sehingga sampel tersebut dapat me
$eneliti mengajukan surat permohonan iin penelitian yang dikeluarkan oleh $rogram Studi Almu *epera2atan Stikes $erintis Sumbar yang ditujukan kepada *epala $uskesmas $lus Mandiangin :ukittinggi. Setelah peneliti mendapatkan iin dari *epala 6iklat, *epala $elayanan, *epala :idang *epera2atan dan 6irektur S5M :ukittinggi, peneliti menyiapkan diri dengan melakukan latihan stret!hing a!tive dan #ris$ wal$ing $eneliti datang ke uang emodialisa S5M :ukittinggi. $eneliti juga meminta kerjasama dari *epala uangan dan pera2at pelaksana kemudian memberikan

 penjelasan mengenai hal7hal yang berkaitan dengan penelitian, serta meminta ijin untuk mengadakan latihan eight-forms of moving meditation  $eneliti menentukan jumlah dan nama responden yang termasuk kriteria inklusi. Selanjutnya peneliti menemui responden ke uang emodialisa yang telah selesai menjalani hemodialisa. $eneliti menjelaskan tujuan prosedur   penelitian dan teknik penelitian pada responden. $eneliti meminta persetujuan dari calon responden untuk berpartisipasi dalam penelitian. Setiap responden diberikan kebebasan untuk memberikan persetujuan atau menolak untuk  menjadi subjek penelitian. Setelah calon responden menyatakan bersedia untuk mengikuti prosedur penelitian, maka responden diminta untuk menanda tangani lembar informed !onsent yang telah disiapkan peneliti. Setelah responden mengisi lembar informed !onsent" kemudian responden diminta untuk mengisi data demogra-i meliputi usia, jenis kelamin, tingkat pendidikan dan pekerjaan. $eneliti memberikan penjelasan mengenai latihan eight-forms of moving meditation dan

lama 2aktu yang dibutuhkan untuk latihan   eight'

 forms of moving meditation

yang akan dijalani responden. $eneliti

mengin-ormasikan bah2a eight-forms of moving meditation yang dilakukan oleh responden akan dilakukan bersama dan akan di obser4asi oleh peneliti. $eneliti membagikan pedoman D S1$ latihan eight-forms of moving  meditation dan melakukan kontrak 2aktu untuk melakukan latihan. $enelitian

akan dilakukan selama + kali seminggu dalam +# 7 # menit pada jam sesuai dengan kontrak 2aktu dengan responden. $ada saat sebelum latihan -atique responden akan diukur, peneliti dan responden akan bersama7sama melakukan latihan dan hasil akan diobser4asi dan di dokumentasikan serta dilakukan pengukuran -atique setelah dilakukan inter4ensi. Setelah penelitian selesai peneliti memberikan reinfor!ement positi- pada semua responden atas keterlibatannya dalam penelitian. Setelah prosedur pengumpulan data selesai dilakukan maka hasil pencatatan data selanjutnya diolah ke dalam program  pengolahan data S$SS ( (tatisti!al %rodu!t and (ervi!e (olution ). E. %ara Pengola*an Data "an Analisa Data '. %ara Pengola* Data

Setelah data dikumpulkan, selanjutnya peneliti akan melakukan

 pengolahan data yang dilakukan melalui beberapa tahapan proses sebagai  berikut3 $engecekan 'Editing) a. Merupakan kegiatan untuk melakukan pengecekan lembar obser4asi dan F5S, apakah sudah lengkap, jelas, rele4an dan konsisten. +. $emberian *ode 'Coding) $emberian kode atau tanda pada ceklis () pada -ormat pemberian latihan eight-forms of moving meditation  pada tiap7tiap tindakan yang telah dilakukan oleh peneliti. ,. $emberian 8ilai '(!oring) Merupakan proses pengolahan data untuk memberikan nilai skor   pada lembaran kuisoner -atique, jika ja2aban responden tidak ada -atiqueG maka diberi , kadang7kadang -atiqueG diberi nilai +, jika  ja2aban responden -atique menetapG maka diberi nilai , jika

';

 ja2aban responden sering -atiqueG maka diberi nilai B, dan jika  ja2aban responden selalu -atiqueG maka diberi nilai >. ". $roses '%ro!essing) $eneliti melakukan kegiatan proses data terhadap semua kuisoner  yang lengkap dan benar untuk dianalisis. $engolahan data dengan  bantuan program computer yang dimulai dengan entry data ke dalam  program computer menggunakan rumus uji t. e. $embersihan 6ata 'Cleaning) Merupakan kegiatan pengecekan kembali data yang sudah di entry apakah ada kesalahan atau tidak.

-. Analisa Data '. Analisa Uni>ariat

nalisa -ni/ariat yaitu data yang ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel distribusi 6rekuensi dan analisis dilanjutkan dengan membahas hasil penelitian sesuai dengan kepustakaan yang ada untuk mengambil suatu kesimpulan.

nalisa

uni/ariat

digunakan

untuk

menganalisa /ariabel dependen yaitu penurunan 6ati?ue pada pasien  post!haemodialisis di uang %emodialisa S, !ukittinggi. (. Analisa Bi>ariat.

nalisa bi/ariat mempunyai tujuan untuk menganalisis perbedaan

dua

/ariabel.

nalisis

bi/ariat

akan

menguraikan perbedaan mean /ariabel penurunan 6ati?ue pada pasien  post!haemodialisis sebelum dan sesudah dilakukan EF,,. nalisis bi/ariat dilakukan dengan uji statistik dependent sampel paired t!test (uji beda rata8 rata untuk sampel yang berhubungan) yaitu apabila data yang dikumpulkan dari dua sampel yang berhubungan

70

artinya satu sampel akan mempunyai dua data seperti perbedaan rata8rata penurunan 6ati?ue pada pasien post! haemodialisis sebelum dan sesudah dilakukan EF,,. "riteria pengujian adalah bila p value derajat keper+ayaan ;' atau W 00'. 4ika nilai p value X W (alpha) maka pengaruh

tersebut

se+ara

statistik

ada

pengaruh

bermakna tetapi jika p value J W (alpha) maka se+ara statistik tidak signi>kan atau tidak ada pengaruh yang bermakna. Semua data pengolahan dilakukan dengan bantuan soft"are komputer. umus C

T =

d SDd / √ n

"eteranganC d  rata8rata de/iasi atau selisih sampel 1 dan 2 S#  standar de/iasi dari de/iasi 1 dan 2 n  sampel  =  perbedaan ( %astono 2011)

(. Etika Penelitian 1. Pr*se$ur Pengam)ilan Data Sebelum melakukan penelitian peneliti mengurus proses penelitian dan periDinan dari prodi S1 "epera
lalu

bagian

peneliti %umas

mengunjungi yang

dan

merupakan

menemui per
direktur kemudian ke kepala bidang S#, kepala bidang pelayanan

dan

kepala

bidang

kepera
untuk

memperoleh iDin melakukan penelitian di ruangan yang akan diteliti dan men+ari responden yang sesuai dengan 71

kriteria sampel. Setelah mendapatkan responden yang sesuai dengan kriteria peneliti memberikan penjelasan tentang tujuan penelitian. Setelah responden setuju responden concern.

diminta ,enurut

untuk

menandatangani

%idayat

(200;)

informed

masalah

etika

penelitian yang harus diperhatikan diantaranyaC a. Informed concern ,erupakan +ara persetujuan antara peneliti dengan responden dengan memberikan lembar persetujuan. Informed

concern

penelitian

dilakukan

persetujuan

tersebut

untuk

diberikan

sebelum

dengan

memberikan

lembar

menjadi

responden.

=ujuan

informed concern adalah subjek mengerti maksud dan tujuan penelitian mengetahui dampaknya jika subjek bersedia maka mereka harus menandatangani lembar persetujuan dan jika responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak pasien. ). Anomit 9Tan"a Nama,erupakan masalah etika dalam

penelitian

kepera
dari

hasil

penelitian

baik

menjamin in6ormasi

maupun masalah8masalah lainnya semua in6ormasi yang telah dikumpulkan dijamin kerahasiaannya oleh peneliti hanya kelompok data tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset.

$. Asas Ke!anfaatan

$eneliti harus secara jelas mengetahui man-aat dan resiko yang mungkin terjadi. $enelitian boleh dilakukan apabila man-aat yang diperoleh lebih besar daripada resiko atau dampak negati- yang akan 72