BAB 1
PENGANTAR PENELITIAN
A.
DEFINISI PENELITIAN
Penelitian berasal dari kata riset (research (research)) yang berarti mencari kembali. Dengan kata lain, penelitian adalah proses menemukan solusi masalah setelah melakukan studi yang mendalam dan menganalisis faktor situasi. Manajer dalam organisasi terus-menerus menyibukkan diri dalam mempelajari dan menganalisis masalah-masalah dan karena itu terlibat dalam sejumlah bentuk kegiatan penelitian saat mereka mengambil keputusan di tempat kerja. Dengan demikian, penelitian bisnis didefinisikan sebagai penyelidikan atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis, objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, s pesifik, yang dilakukan dengan tujuan menemukan jawaban atausolusi terkait.
B.
PENELITIAN: TERAPAN DAN DASAR
Penelitian dapat dilakukan untuk dua tujuan berbeda. Berdasarkan tujuannya,penelitian dapat dibagi menjadi: 1. Penelitian terapan (applied (applied research) research ) Bertujuan memecahkan masalah mutakhir yang dihadapi oleh manajer dalam konteks pekerjaan, yang menuntut solusi tepat waktu. 2. penelitian dasar (basic (basic research), research ), dilakukan untuk menghasilkan pokokpengetahuan dengan berusaha memahami bagaimana masalah tertentuyang terjadi dalam organisasi dapat diselesaikan.
C.
MANAJER DAN PENELITIAN
Memahami penelitian dan metode penelitian membantu manajer professional untuk: 1. Mengenali dan secara efektif memecahkan masalah kecil dalam konteks pekerjaan; 2. Mengetahui bagaimana membedakan penelitian yang baik dan buruk; 3. Menghargai dan terus-menerus menyadari berbagai pengaruh dan efek dari faktorfaktor terkait dalam suatu situasi; 4. Memperhitungkan risiko dalam pengambilan keputusan, mengetahui sepenuhnya probabilitas yang terkait dengan kemungkinan kemungkinan outcome yang berbeda; 5. Mencegah kepentingan pribadi yang mungkin memengaruhi situasi;
6. Berhubungan dengan peneliti dan konsultan yang disewa secara lebih efektif; 7. Menggabungkan pengalaman dengan pengetahuan ilmiah ketika mengambil keputusan.
D.
MANAJER DAN KONSULTAN PENELITI
Seorang manajer sering kali perlu menyewa konsultan untuk meneliti beberapa masalah yang lebih rumit dan memakan waktu. Sebelum menyewa peneliti atau konsultan, sangat penting memastikan bahwa: 1. Peran dan harapan kedua belah pihak dinyatakan secara eksplisit; 2. Filosofi dan sistem nilai organisasi yang relevan disampaikan secara jelas, dan mengomunikasikan keterbatasan yang ada; 3. Hubungan baik dibangun dengan peneliti, dan antara peneliti dan karyawan dalam organisasi, memungkinkan kerja sama penuh di kemudian hari.
E.
KONSULTAN/PENELITI INTERNAL VERSUS EKSTERNAL
Manajer sering harus memutuskan apakah menggunakan peneliti internal atau eksternal. Bila masalah sangat rumit, atau jika ada kemungkinan masuknya kepentingan pribadi, atau keberadaan organisasi menjadi taruhannya, sangat disarankan menggunakan peneliti eksternal meskipun biayanya lebih mahal. Tetapi jika masalah yang terjadi cukup sederhana, jika waktu menjadi penentu dalam pemecahan masalah yang rumit, atau perluasan sistem diperlukan untuk membuat prosedur dan kebijakan yang bersifat rutin, tim internal mungkin akan menjadi pilihan yang lebih baik.
F.
PENGETAHUAN TENTANG PENELITIAN DAN EFEKTIVITAS MANAJERIAL
Manajer bertanggung jawab atas hasil akhir dengan mengambil keputusan yang tepat di tempat kerja. Hal ini sangat difasilitasi oleh pengetahuan penelitian. Pengetahuan tentang penelitian meningkatkan kepekaan manajer terhadap banyak sekali faktor internal dan eksternal dari berbagai sifat yang berlaku dalam lingkungan kerja dan organisasi mereka. Hal tersebut juga membantu memfasilitasi interaksi yang efektif dengan konsultan dan pemahaman atas beragam nuansa proses penelitian. Oleh karena itu, pengetahuan tentang penelitian benar-benar meningkatkan keterampilan pengambilan keputusan manajer.
G.
ETIKA DAN PENELITIAN BISNIS
Etika dalam penelitian bisnis mengacu pada kode etik ata u norma perilaku sosial yang diharapkan ketika melakukan penelitian dan berlaku bagi sponsor penelitian, peneliti yang melakukan penelitian, serta responden yang memberikan data. Perilaku etis meliputi setiap langkah dalam proses penelitian: pengumpulan data, analisis data, pelaporan, dan penyebaran informasi di internet, jika kegiatan itu dilakukan. Bagaimana masalah dipecahkan dan bagaimana informasi rahasia dijaga, kesemuan ya dipandu oleh etika bisnis.
BAB 2
INVESTIGASI ILMIAH
A.
DEFINISI PENELITIAN ILMIAH
Penelitian ilmiah berfokus pada pemecahan masalah dan mengikuti metode langkah demi langkah yang logis, terorganisasi, dan ketat untuk mengidentifikasi masalah, mengumpulkan data, menganalisisnya dan menarik kesimpulan yang valid dari hal tersebut. Dengan demikian, Penelitian ini tidak didasarkan pada firasat, pengalaman, dan intuisi, tetapi pada tujuan yang jelas dan ketepatan. Karena dilakukan dengan setepattepatnya, penelitian ilmiah memungkinkan mereka yang berkepentingan dalam penelitian dan mengetahui tentang persoalan yang sama atau mirip untuk sampai pada temuan yang bisa diperbandingkan ketika data dianalisis. Penelitian ilmiah juga membantu peneliti untuk menyatakan temuan mereka dengan akurat dan yakin. Hal tersebut membantu berbagai organisasi lain untuk menerapkan solusi serupa ketika mereka menghadapi masalah yang sama. Lagipula investigasi ilmiah cenderung lebih objektif daripada subjektif dan menolong manajer untuk menyoroti faktor-faktor yang paling penting di tempat kerja yang membutuhkan perhatian khusus untuk dihindari, diperkecil, atau diselesaikan. Investigasi ilmiah dan pengambilan keputusan manajerial merupakan aspek-aspek integral dari pemecahan mas alah yang efektif.
B.
CIRI-CIRI PENELITIAN ILMIAH
Ciri-ciri atau karakteristik utama penelitian ilmiah adalah sebagai berikut: 1. Tujuan Jelas Manajer memulai penelitian dengan sebuah sasaran atau tujuan yang jelas.Fokusnya meningkatkan komitmen karyawan terhadap organisasi, dalam bentuk berkurangnya pergantian, absensi, dan mungkin menaikkan level kinerja yang kesemuanya tentu akan menguntungkan organisasi. 2. Tepat Ketepatan mengandung arti kehati-hatian, kecermatan dan tingkat ketelitian dalam investigasi penelitian. Hal ini harus didasari oleh t eori dan metodologi yang sesuai dengan penelitian.
3. Dapat Diuji Penelitian ilmiah menguji secara logis hipotesis yang telah disusun dengan metode statistik tertentu untuk melihat apakah data mendukung perkiraan atau hipotesis yang dibuat setelah studi yang mendalam terhadap masalah. 4. Dapat Ditiru Ini berarti bahwa hasil penelitian dapat digunakan lagi jika keadaan yang sama berlaku. 5. Ketelitian dan Keyakinan Ketelitian dan keyakinan merupakan aspek penting yang dicapai melalui desain sampling ilmiah yang tepat. Ketelitian mengacu pada kedekatan temuan dengan realitas berdasarkan sebuah sampel. Keyakinan mengacu pada probabilitas ketepatan estimasi kita. 6. Obyektivitas Kesimpulan yang ditarik dari interpretasi hasil analisis data harus obyektif, yaituharus berdasarkan fakta-fakta dari temuan yang berasal dari data aktual, dan bukan nilai-nilai subyektif atau emosional semata. 7. Dapat Digeneralisasi Dapat digeneralisasi mengacu pada cakupan penerapan temuan penelitian dalam suatu konteks organisasi ke konteks organisasi lainnya. Semakin penelitian itu dapat digeneralisasi, maka akan semakin besar kegunaan dan nilainya. 8. Hemat Kesederhanaan dalam menjelaskan fenomena atau persoalan yang mencul, dan dalam menghasilkan solusi masalah, selalu lebih disukai untuk kerangka penelitian yang kompleks yang meliputi jumlah faktor yang tidak dapat dikendalikan.
C. KETERBATASAN PENELITIAN ILMIAH DALAM BIDANG MANAJEMEN
Dalam bidang manajemen dan ilmu sosial, tidak selalu mungkin untuk melakukan investigasi yang 100% ilmiah, dalam arti bahwa, tidak seperti dalam i lmu pasti, hasil yang diperoleh tidak akan eksak dan bebas kesalahan. Hal ini terutama karena kesulitan yang dihadapi dalam pengukuran dan pengumpulan data dalam bidang subjektif seperti perasaan, emosi, sikap dan persepsi. Persoalan-persoalan tersebut muncul kapan pun kita berusaha untuk mengkuantifikasi perilaku manusia. Kesulitan juga mungkin dijumpai dalam mendapatkan sampel yang mewakili, yang membatasi generalisasi temuan. Dengan demikian, tidak selalu mungkin untuk memenuhi semua ciri sains sepenuhnya.
Sifat bisa diperbandingkan, konsistensi dan generalisasi yang luas sering sulit dicapai dalam penelitian. Tetap saja, dalam rangka mendesain penelitian untuk memastikan kejelasan tujuan, ketepatan dan sifat dapat diuji, dapat ditiru, dapat digeneralisasi, objektivitas, hemat dan untuk menggunakan investigasi ilmia h.
D.
DEDUKSI DAN INDUKSI
Jawaban untuk masalah dapat ditemukan baik oleh proses deduksi atau proses induksi, atau dengan kombinasi keduanya. Deduksi adalah proses menarik kesimpulan beralasan berdasarkan generalis asi logis dari sebuah fakta yang dibuat proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati. Misalnya, kita mengetahui bahwa semua orang yang berkinerja tinggi adalah sangat menguasai pekerjaan mereka. Bila John berkinerja tinggi, kita kemudian menyimpulkan bahwa John sangat menguasai pekerjaannya. Induksi, di sisi lain, merupakan proses dimana kita mengamati fenomena tertentu dan berdasarkan hal tersebut tiba pada kesimpulan. Dengan kata lain, dalam induksi, kita secara logis membuat sebuah proposisi umum berdasarkan fakta yang diamati. Mis alnya, kita melihat bahwa proses produksi merupakan ciri utama dari pabrik manufaktur. Karena itu, kita menyimpulkan bahwa pabrik eksis untuk tujuan produksi. Alur penyelidikan ilmiah digambarkan dalam gambar di bawah ini:
Perbaikan teori (Penelitia n murni) atau Implemen tasi (Penelitia n Terapan)
Pengamat an
Identifikas i bidang masalah Kerangka teoritis atau jaringan asosiasi
Interpreta si Data
Hipotesis
Gagasan, Konsep, Definisi Operasion al
Analisis Data
Pengump ulan Data
Desain Penelitian
Contoh:
Seorang manajer penjualan mengamati bahwa konsumen mungkin tidak sepuas sebagaimana mestinya. Manajer tersebut mungkin tidak yakin bahwa hal ini benar-benar kasus, tetapi mungkin mengalami kegelisahan dan kekhawatiran bahwa kepuasan konsumen sedang mengalami penurunan. Proses pengamatan atau mer asakan fenomena di sekitar kita merupakan permulaan kebanyakan penelitian entah terapan ata u dasar. Langkah berikut bagi manajer tersebut adalah menentukan apakah ada sebuah masalah nyata, dan jika demikian, seberapa serius. Identifikasi masala h ini memerlukan sejumlah pengumpulan data awal. Manajer tersebut dapat sambil lalu berbincang dengan beberapa pelanggan untuk menemukan bagaimana perasaan mereka terhadap produK dan layanan konsumen. Gabungan informasi yang diperoleh melalui proses wawancara informal dan formal membantu manajer untuk menentukan bahwa sebuah masalah eksis. Hal tersebut juga membantu manajer untuk merumuskan sebuah model konseptual atau kerangka teoritis dari semua faktor yang menimbulkan masalah. Dari kerangka teoritis, yang merupakan gabungan berarti dari semua informasi yang diperoleh, beberapa hipotesis dapat dibuat dan diuji untuk menemukan apakah data membuktikannya. Konsep-konsep kemudian didefinisikan secara operasional sehingga dapat diukur. Desain penelitian disusun untuk menentukan, di antara hal lainnya, cara mengumpulkan data lebih lanjut, menganalisis dan menginterpretasikannnya, dan akhirnya, memberikan jawaban atas masalah. Proses menarik kesimpulan dari analisis logis yang meyakinkan disebut deduksi.
E.
METODE HIPOTESIS-DEDUKTIF
Salah satu metode investigasi ilmiah yang utama adalah metode hipotetis -deduktif. Metode ini meliputi tujuh langkah, yaitu: 1. Pengamatan Adalah tahap pertama, dimana seseorang merasakan bahwa perubahan tertentu sedang terjadi, atau bahwa beberapa perilaku, sikap dan perasaan baru sedang mengemuka dalam lingkungan seseorang. Ketika fenomena yang diamati tersebut tampaknya mempunyai konsekuensi penting, orang tersebut akan mela njutkan ke langkah berikut 2. Pengumpulan Informasi awal Meliputi mencari informasi secara mendalam mengenai hal yang diamati. Hal ini dapat dilakukan dengan berbicara secara informal dengan beberapa orang dalam
konteks kerja atau klien, atau kepada sumber relevan lainnya, dengan demikian dapat mengumpulkan informasi mengenai apa dan mengapa sesuatu hal terjadi. 3. Perumusan teori Yaitu usaha untuk menggabungkan semua informasi dalam cara yang logis, sehingga faktor-faktor yang berkaitan dengan masalah dapat dikonseptualisasi dan diuji. Kerangka teoritis yang dirumuskan sering dituntun oleh pengalaman dan intuisi. Pada langkah ini, variabel kritis diuji kontribusi dan pengaruhnya dalam menjelaskan mengapa masalah terjadi dan bagaimana hal tersebut dapat diselesaikan. 4. Penyusunan hipotesis Adalah langkah logis selanjutnya setelah perumusan teori. Dari jaringan asosiasi teori di antara variabel, hipotesis atau perkiraan tertentu yang dapat diuji pun bisa dihasilkan. Misalnya, pada poin ini, seseorang mungkin menyusun hipotesis bahwa jika sejumlah item ditaruh di rak-rak, ketidakpuasan konsumen akan sangat berkurang. Hal tersebut merupakan sebuah hipotesis yang dapat diuji untuk menentukan apakah pernyataan tersebut akan terbukti. 5. Pengumpulan data ilmiah lebih lanjut Setelah menyusun hipotesis, data yang terkait dengan setiap variabel dalam hipotesis perlu dikumpulkan. Dengan kata lain, pengumpulan data ilmiah lebih lanjut adalah diperlukan untuk menguji hipotesis yang dihasilkan dalam s tudi. Misalnya, untuk menguji hipotesis bahwa menyediakan item yang memadai akan mengurangi ketidakpuasan konsumen, seseorang perlu mengukur tingkat kepuasan konsumen saat ini dan mengumpulkan data lebih lanjut mengenai tingkat kepuasan konsumen kapan pun sejumlah item yang memadai disimpan dan tersedia bagi konsumen. Data pada setiap variabel dalam kerangka teoritis di mana hipotesis dihasilkan juga harus dikumpulkan. Data tersebut kemudian menjadi dasar untuk analisis data lebih lanjut. 6. Analisis data Dalam langkah analisis data, data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik untuk melihat apakah hipotesis terbukti. Misalnya, untuk melihat jika level persediaan memengaruhi kepuasan konsumen, seseorang dapat menggunakan analisis korelasi dan menentukan hubungan antara dua faktor. 7. Deduksi. Deduksi adalah proses tiba pada kesimpulan dengan menginterpretasikan arti dari hasil analisis data. Misalnya, jika ditemukan dari analisis data bahwa meningkatkan
persediaan berkorelasi positif dengan kepuasan konsumen, maka orang dapat menarik kesimpulan bahwa untuk meningkatkan kepuasan konsumen, rak-rak harus menampilkan persediaan yang lebih baik.
BAB 3 TEKNOLOGI DAN PENELITIAN BISNIS
Kegunaan teknologi dalam semua aspek bisnis tidak dapat disangkal. Teknologi yang dimaksud mengacu pada semua peranti keras, peranti lunak dan bantuan komunikasi lainnya yang mencapai hasil bisnis yang diinginkan. Misalnya, jika kita ingin mengirim sebuah surat bisnis professional, peranti lunak pengolah kata akan menjadi teknologi yang digunakan untuk tujuan tersebut; jika ingin mempromosikan produk, teknologi web menjadi alat yang efektif; dan jika memerlukan materipublikasi terkait topic minat apapun, penggunaan internet akan menemukan datayang diinginkan. Untuk menjalankan bisnis, diperlukan data yang berguna, tepat waktu, akurat, terpercaya, dan valid. Bila data dalam bentuk mentah dievaluasi, dianalisis dan disatukan, informasi yang bermanfaat pun tersedia bagi manajer untuk membantu mereka membuat keputusan bisnis yang baik. Pengumpulan informasi, komunikasi, dan pengambilan keputusan berjalan s aling bergandengan tangan. Era informasi telah memungkinkan para manajer untuk memperoleh, bakan data yang sangat besar dalam waktu singkat dan membuat keputusan keputusan dugaan berdasarkananalisis dan interpretasi mereka. Sumber informasi internal dan eksternal sering saling melengkapi, seperti bila penelitian eksternal terhadap preferensi konsumen, pasar keuangan, dan indikator ekonomi menentukan keputusan internal yang terkaitdengan lini produk, strategi pemasaran, dan sistem dis tribusi. Metode-metode yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis, dan menyatukan informasi dari lingkungan eksternal dan internal menjadi semakin canggih berkat cakupan luas teknologi, yang membuat penelitian yang tepat waktu dan efisien adalah vital bagi kelangsungan perusahaan.
A. TEKNOLOGI YANG BIASA DIGUNAKAN DALAM BISNIS
1. Internet Merupakan jaringan komputer global yang menghubungkan orangdan informasi, telah membuka kemungkinan yang sangat besar bagi k emajuanpenelitian dan memperluas peluang bisnis di seluruh dunia. Internet menghubungkan kita secara global ke seluruh dunia sehingga dapat digunakan untuk mengumpulkan segala informasi yang kiranya dapat membantu memenuhikebutuhan dan keperluan kita. 2. Surat Elektronik (E-Mail), Dimungkinkan dari penggunaan internet sebagai salah satu alat komunikasi bisnis
yang tidak mahal, hampir instant, dan mempunyai nilai tambah berupa jaminan pengiriman subjek hanya kepada alamat e-mail yang tepat. 3. Intranet Berkaitan dengan sistem internal organisasi yang menghubungkan jaringan data internal perusahaan, tetapi mencegah akses bagi pihak luar organisasiatau perusahaan. Sistem ini juga memfasilitasi pencarian data dari dalam perusahaan. 4. Browser Adalah suatu fitur yang digunakan untuk mengakses data dari situs danmengaplikasi web dengan mudah. Tanpa adanya browser, penggunaan internet tidak akan berfungsi atau berguna. 5. Situs Web Digunakan oleh sebuah organisasi untuk mempublikasikan ataumempromosikan citra mereka, berkomunikasi dengan pelanggan, membangunhubungan, membagi informasi, memberi penawaran menarik kepada calonkonsumen, dan memastikan bahwa mereka tetap memperoleh laba. Web adalah alatyang ampuh untuk komunikasi bisnis dan cara yang hebat untuk menyampaikan informasi kepada pelanggan atau rekan kerja.
B. PERANTI LUNAK YANG DIGUNAKAN DALAM PENELITIAN BISNIS
1. Groupware, Beroperasi pada sebuah jaringan sehingga sejumlah tim dapatbekerja dalam proyek bersama dan peranti ini memungkinkan orang daridepartemen berbeda untuk mengakses data bersama-sama. 2. Neural Network (jaringan Syaraf) didesain untuk menelusuri pola-pola dalamsekumpulan data dan mengambil kesimpulan darinya. Peranti ini memungkinkan peramalan penjualan, saham, dan sebagainya. 3. CAM /CAD CAM (computer aided manufacturing) membantu para insinyur untuk mendesain komponen manufaktur dan mengarahkan produksi produk, sedangkan CAD (computer aided design) menghasilkan dan menampilkan gambar-gambar rumitdengan presisi memungkinkan eksperimentasi dengan desain yang berbeda. Kecanggihan, desain dan pengembangan produk dibuat mungkin oleh program ini.
4. Enterprise Resouces Planning (Paket perencanaan Sumber Daya Perusahaan)yang menawarkan integrasi aplikasi bisnis all-in-one yang secara perlahan telahmenggantikan aplikasi manufaktur, keuangan dan catatan pesanan tradisional yangbiasanya didesain sendiri dan tidak mudah diintegrasikan 5. Program Peranti Lunak Analisis Data memudahkan pengumpulan data,penyimpanan, dan analisis data mentah yang dikumpulkan melalui survei. Peranti tersebut anatar lain SPSS, SAS, Excel, dan sebagainya.
C.
APLIKASI TERBARU DALAM TEKNOLOGI
Saat ini ada beberapa aplikasi terbaru dalam teknologi yang dapat membantupenelitian dan pengembangan bisnis, yaitu alat elektronik genggam (handheld device), teknologi suara interaktif, CD-ROM, dan basis data relasional, digital whiteboard, video konferensi kelompok, realitas virtual dan menghubungkan PC keperalatan elektronik. Perluasan fungsi dan pertumbuhan ukuran organisasi mengharuskan penggunaan sistem informasi yang baik di mana data dapat diakses untuk keperluan analisis/pengambilan keputusan oleh para eksekutif dan manajer di berbagai tingkatan. Beberapa aspek sistem informasi antara lain: 1. Penyimpanan data (data warehousing) yaitu proses mengekstrak, mentransfer,dan mengintegrasi data yang tersebar di berbagai basis data dan sistem operasieksternal untuk memudahkan analisis dan pengambilan keputusan. 2. Penambangan data (data mining) yaitu alat strategis yang menggunakan algoritma untuk menganalisis data dan efektif membedah datawarehouse untukmengidentifikasi pola dan hubungan yang tersembunyi dalam data yang tersimpan. 3. Riset Operasi merupakan alat canggih yang digunakan untuk menyederhanakan persoalan rumit tertentu yang harus dikuantifikasi melalui penggunaan matematika dan statis tik lanjutan untuk melengkapi penilaian pribadi manajer dalam pengambilan keputusan. Data merupakan nyawa perusahaan dan sebaiknya disimpan dalam sekurangnya dua lokasi lain, atau setidaknya dicadangkan pada tape dan disimpan dalam lokasi terpencil lainnya. Keamanan data bagi setiap organisasi menjadi mas alah yang sangat penting
akibat kemajuan teknologi. Setiap organisasi harus melindungi informasi tersebut dari berbagai ancaman dengan penggunaan ID digital, firewall, anti virus terbaru, otorisasi, dan otentikasi. Meskipun teknologi menawarkan kesempatan yang tidak terbatas bagi organisasi dan indvidu dalam pengambilan keputusan pada berbagai tingkatan, teknologi juga membebankan kewajiban tertentu bagi penggunanya. Pertama, adalah sangat penting untuk melindungi privasi semua orang, baik itu konsumen, pemasok, karyawan atau lainnya. Dengan kata lain bisnis harus menyeimbangkan kebutuhaninformasi mereka dengan hak i ndividu yang berhubungan dengan mereka, dan yangdatanya mereka simpan. Kedua, perusahaan juga perlu memastikan bahwa informasi rahasia yang berkaitan denga individu dilindungi dan tidak bocor kepada vendor yang tidak bermoral dan digunakan untuk tujuan yang tidak bertanggung jawab. Ketiga, perhatian harus diberikan untuk memastikan bahwa informasi yang tidakbenar tidak didistribusikan di antara berbagai arsip berbeda perusahaan. Keempat, mereka yang mencari data untuk perusahaan harus jujur, dapat dipercaya dan berhati-hati dalam mengumpulkan dan merekam data dalam cara yang tepat waktu.Tanggung jawab perusahaan terletak pada fakta bahwa teknologi harus berjalan seiiring dengan praktek etika yang diikuti oleh aggotanya saat mereka melakukan aktifitas bisnis sehari-hari