BAB I PENDAHULUAN 1. Lata Latarr Be Bela laka kang ng
Peny Penyak akit it kanke kankerr dara darahh (leuk (leukim imia ia)) adala adalahh peny penyaki akitt yang yang palin palingg menakutkan bagi manusia.Karena , begitu vonis itu dijatuhkan pada seseorang maka berbagai permasalahan berat dan rumit akan dihadapi di antaranya resi resiko ko ancam ancaman an jiwa jiwa tingg tinggii dan peng pengoba obata tanny nnyaa sang sangat at mahal mahal dan dan efek efek samping pengobatan yang sangat menyiksa. Leukimia menduduki peringkat tert tertin ingg ggii kanke kankerr pada pada anak. anak.am amun un,, pena penanga ngana nann kanke kankerr pada pada anak anak di !ndonesia masih lambat.!tulah sebabnya lebih dari "#$ anak penderita kanker yang ditangani secara medis sudah memasuki stadium lanjut. %eteksi dini dan pencegahan adalah langkah awal yang paling agar hal yang lebih berat dapat terjadi Leukemia atau lebih dikenal sebagai kanker pada darah atau sumsum tulang yang ditandai oleh perbanyakan secara tak normal atau transformasi maligna dari sel&sel pembentuk darah di sumsum tulang dan jaringan limfoid, umumnya umumnya terjadi pada leukosit (sel (sel darah putih). 'el&sel 'el&sel normal di dalam sumsum tulang digantikan oleh sel tak normal atau abnormal.'el abnormal ini keluar dari sumsum dan dapat ditemukan di dalam darah perifer atau darah tepi. 'el leukemia mempengaruhi hematopoiesis atau proses pembentukan sel darah normal dan imunitas tubuh penderita. Kata leukemia berarti darah putih, karena karena pada pender penderita ita ditemuk ditemukan an banyak banyak sel darah darah putih putih sebelu sebelum m diberi diberi tera terapi pi.'e .'ell dara darahh putih putih yang yang tamp tampak ak banya banyakk meru merupa pakan kan sel sel yang yang muda, muda, misalnya promielosit.umlah yang semakin meninggi ini dapat mengganggu fungsi normal dari sel lainnya. Kejadian leukemia berbeda dari satu negara dengan negara lainnya, hal ini berkaitan dengan cara diagnosis dan pelaporannya. Kejadian leukemia setiap tahun sekitar ,* kasus dari +##.### anak dibawah +* tahun. Leukemia akut pada anak mencapai -$ dari semua leukemia pada anak, dan terdiri dari tipe yaitu / Leukemia Limfoblastik 0kut (LL0) 1 $ dan Leukemia 1
2ieloblastik (L20) +1 $. 3al ini berbeda dengan leukemia pada orang dewasa, dewasa, yaitu LL0 +* $ dan L20 1*$.Leukemia 1*$.Leukemia kronik mencapai $ dari seluruh seluruh leukemia pada anak. Puncak kejadian kejadian LL0 pada usia &* tahun dan meningkat lagi setelah usia "* tahun, sedang L20 mengenai semua kelompok usia, tetapi kejadiannya meningkat dengan bertambahnya usia. Perbandingan penderita laki&laki dan perempuan adalah +, / +*. 2. Tujuan juan Penu Penuli lisa san n
0dapun yang menjadi tujuan penulisan adalah/ 1. 4ntuk mengetahui pengertian hemofilia 2. 4ntuk mengetahui penyebab hemofilia 3. 4ntuk mengetahui tentang penatalaksanaan dan perawatan pada anak
dengan hemofilia 4. 4ntuk mengetahui asuhan keperawataan pada anak hemophilia
BAB II
2
KONEP DAA! 1. De"enisi
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel&sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa (5eeves, ##+).'ifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal.Proliferasi n ormal.Proliferasi juga terjadi di hati, limpa, dan nodus limfatikus.6erjadi invasi organ non hematologis seperti meninges, traktus gastrointestinal, ginjal, dan kulit. Klasifikasi Leukimia: a. Leukem Leukemia ia 2ielog 2ielogenu enuss 0kut 0kut (L20) (L20) L20 mengenai sel stem hematopoetik yang kelak berdiferensiasi ke semua semua sel mieloi mieloid7 d7 monosi monosit, t, granul granulosi ositt (basof (basofil, il, netrof netrofil, il, eosino eosinofil fil), ), eritrosit, dan trombosit. 'emua kelompok usia dapat terkena. !nsidensi meni meningk ngkat at sesu sesuai ai deng dengan an bert bertam amba bahny hnyaa usia usia.. 2eru 2erupa paka kann leuke leukemi miaa nonlimfositik yang paling sering terjadi. b. Leukemia 2ielogenus Krinis (L2K) L2K L2K juga juga dima dimasu sukk kkan an dala dalam m miel mieloi oidd kega kegana nasa sann sel sel syst system em mieloid.amu lebih banyak sel normal dibanding bentuk akut, sehingga penyakit ini lebih ringan.L2K jarang menyerang individu dibawah # tahun.2anifestasi mirip dengan gambaran L20 tetapi dengan tanda dan geja gejala la yang yang lebi lebihh ring ringan an.Pa .Pasi sien en menun menunju jukka kkann tanp tanpaa geja gejala la sela selama ma bertahun&tahun, peningkatan leukosit kadang sampai jumlah yang luar biasa, limpa membesar. c. Leukem Leukemia ia Lim Limfos fositi itikk Kron Kronis is (LLK) (LLK) LLK merupakan kelainan ringan mengenai individu usia *# 8 -# tahun. 2anifestasi klinis pasien tidak menunjukkan gejala.Penyakit baru terdiagnosa saat pemeriksaan fisik atau penanganan penyakit. d. Leukem Leukemia ia Limfo Limfosit sitik ik 0kut 0kut (LL0 (LL0)) LL0 dianggap sebagai proliferasi ganas limfoblast.'ering terjadi pada anak&anak, laki&laki lebih banyak dibandingkan perempuan. Puncak insiden usia 9 tahun, setelah usia +* tahun. LL0 jarang terjadi.Limfosit immatur
3
berproliferasi dalam sumsum tulang dan jaringan perifer sehingga mengganggu perkembangan sel normal.LL0 sering menyerang pada masa anakk&anak dengan presentase -*$&1#$.LL0 menginfiltrasi sumsum tulang
oleh sel
limfoblast
yang menyebabkan
anemia,
memar
(trombositopenia), dan infeksi (neutropenia). Limfoblast bisanya di temukan dalam darah tepi dan selalu ada disumsum tulang, hal ini mengakibatkan terjadinya limfadenopati, splenomegaly, dan hepatomegaly, tetapi -#$ anak dengan leukemia limfatik akut kini bisa disembuhkan. 2. Insi#ensi
a. Leukemia adalah jenis kanker anak yang paling umum terjadi7 0LL terjadi pada 1#$ kasus leukemia anak. b. !nsidens paling tinggi terjadi pada anak&anak yang berusia antara dan * tahun. c. 0nak peretnpuan menunjukkan prognosis yang lebih baik daripada anak laki&laki. 'edikitnya "#$ sampai -#$ akan mencapai penyembuhan atau kelangsungan hidup jangka panjang. d. 0nak 0frika 0merika mempunyai frekuensi remisi yang lebih sedikit dan angka kesintasan median yang juga lebih rendah. e. !nsiden leukemia di egara :arat adalah +;+##.### penduduk;tahun. Leukemia merupakan ,1$ dari seluruh kasus kanker, belum ada angka pasti mengenai insiden leukemia di !ndonesia. Leukemia limfositik akut (LL0) memiliki insidensi sekitar &;+##.### penduduk. f. Lebih sering ditemukan pada anak&anak (1$) daripada usia dewasa (+1$) dan lebih sering ditemukan pada laki&laki dibandingkan wanita. 3. Eti$l$gi
Penyebab LL0 sampai sekarang belum jelas, namun kemungkinan besar karena virus (virus onkogenik).
4
a. ol, arsen, preparat sulfat), infeksi (virus dan bakteri). b. at&>at kimiawi seperti ben>en, arsen, kloramfenikol, fenilbuta>on, dan agen anti neoplastik. d. @bat&obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol e.
Leukemia merupakan proliferasi dari sel pembuat darah yang bersifat sistemik dan biasanya berakhir fatal.Leukemia dikatakan penyakit darah yang disebabkan karena terjadinya kerusakan pada pabrik pembuat sel darah yaitu sumsum tulang.Penyakit ini sering disebut kanker darah.Keadaan yang
5
sebenarnya sumsum tulang bekerja aktif membuat sel&sel darah tetapi yang dihasilkan adalah sel darah yang tidak normal dan sel ini mendesak pertumbuhan sel darah normal. 6erdapat dua mis&konsepsi yang harus diluruskan mengenai leukemia, yaitu/ +) Leukemia merupakan overproduksi dari sel darah putih, tetapi sering ditemukan pada leukemia akut bahwa jumlah leukosit rendah. 3al ini diakibatkan karena produksi yang dihasilkan adalah sel yang immatur. ) 'el immatur tersebut tidak menyerang dan menghancurkan sel darah normal atau jaringan vaskuler. %estruksi seluler diakibatkan proses infiltrasi dan sebagai bagian dari konsekuensi kompetisi untuk mendapatkan elemen makanan metabolik %. &ani"estasi Klinis
a. 0nemia %isebabkan karena produksi sel darah merah kurang akibat dari kegagalan sumsum tulang memproduksi sel darah merah.%itandai dengan berkurangnya konsentrasi hemoglobin, turunnya hematokrit, jumlah sel darah merah kurang.0nak yang menderita leukemia mengalami pucat, mudah lelah, kadang&kadang sesak nafas. b. 'uhu tubuh tinggi dan mudah infeksi %isebabkan karena adanya penurunan leukosit, secara otomatis akan menurunkan daya tahan tubuh karena leukosit yang berfungsi untuk mempertahankan daya tahan tubuh tidak dapat bekerja secara optimal. c. Perdarahan 6anda&tanda perdarahan dapat dilihat dan dikaji dari adanya perdarahan mukosa seperti gusi, hidung (epistaBis) atau perdarahan bawah kulit yang sering disebut petekia.Perdarahan ini dapat terjadi secara spontan atau karena trauma. 0pabila kadar trombosit sangat rendah, perdarahan dapat terjadi secara spontan. d. Penurunan kesadaran %isebabkan karena adanya infiltrasi sel&sel abnormal ke otak dapat menyebabkan berbagai gangguan seperti kejang sampai koma. e. Penurunan nafsu makan (anoreksi) f. Kelemahan dan kelelahan fisik 6
g. nyeri tulang dan sendi, yeri tulang bisa dijumpai terutama pada sternum, tibia dan femur. h. hipermetabolisme. '. Pe(eriksaan Diagn$stik
a. 3itung darah lengkapCanak dengan sel darah putih kurang dari +#.###;mm saat didiagnosis memiliki prognosis paling balk7 hitting sel darah putih lebih dari *#.###;mm adalah tanda prognosis kurang balk pada anak semua umur. Kadar hemoglobin dan hematokrit rendah mengindikasikan anemia. 3itung trombosit rendah mengindikasikan potensial perdarahan b. Pungsi lumbalCuntuk mengkaji keterlibatan ''P c.
Pengobatan terutama ditunjukkan untuk hal (etty 6ejawinata, +") yaitu/ +) 2emperbaiki keadaan umum dengan tindakan/ 6ranfusi sel darah merah padat (Pocket 5ed Dell&P5D) untuk •
mengatasi anemi. 0pabila terjadi perdarahan hebat dan jumlah trombosit kurang dari +#.###;mmE, maka diperlukan transfusi trombosit. Pemberian antibiotik profilaksis untuk mencegah infeksi. ) Pengobatan spesifik 6erutama ditunjukkan untuk mengatasi sel&sel yang abnormal. •
Pelaksanaannya tergantung pada kebijaksanaan masing&masing rumah sakit, tetapi prinsip dasar pelaksanaannya adalah sebagai berikut/ !nduksi untuk mencapai remisi/ obat yang diberikan untuk mengatasi
•
kanker sering disebut sitostatika (kemoterapi). @bat diberikan secara kombinasi dengan maksud untuk mengurangi sel&sel blastosit sampai
7
*$ baik secara sistemik maupun intratekal sehingga dapat •
• •
mengurangi gejala&gajala yang tampak. !ntensifikasi, yaitu pengobatan secara intensif agar sel&sel yang tersisa tidak memperbanyak diri lagi. 2encegah penyebaran sel&sel abnormal ke sistem saraf pusat 6erapi rumatan (pemeliharaan) dimaksudkan untuk mempertahankan
masa remisi ) fase Pelaksanaan Kemoterapi/
diberikan terapi kortikosteroid (prednison), vineristin, dan L& asparaginase.
ditemukan jumlah sel muda kuurang dari *$.
•
yang mengalami gangguan sistem saraf pusat. Konsolidasi Pada fase ini, kombinasi pengobatan dilakukan untuk mempertahankan remisis dan mengurangi jumlah sel&sel leukemia yang beredar dalam tubuh.'ecara berkala, dilakukan pemeriksaan darah lengkap untuk menilai respon sumsum tulang terhadap pengobatan.ika terjadi supresi sumsum tulang, maka pengobatan dihentikan sementara atau dosis obat dikurangi.
+. Peng$+atan i(un$l$gik
:ertujuan untuk menghilangkan sel leukemia yang ada di dalam tubuh agar pasien dapat sembuh sempurna. Pengobatan seluruhnya dihentikan setelah tahun remisi terus menerus ,. Trans*lantasi u(su( tulang
8
6ransplantasi sumsum tulang dilakukan untuk mengganti sumsum tulang yang rusak dengan sumsum tulang yang sehat.'umsum tulang yang rusak dapat disebabkan oleh dosis tinggi kemoterapi atau terapi radiasi.'elain itu, transplantasi sumsum tulang juga berguna untuk mengganti sel&sel darah yang rusak karena kanker. Pada penderita L2K, hasil terbaik (-#&1#$ angka keberhasilan) dicapai jika menjalani transplantasi dalam waktu + tahun setelah terdiagnosis dengan donor Human Lymphocytic Antigen(3L0) yang sesuai. Pada penderita L20 transplantasi bisa dilakukan pada penderita yang tidak memberikan respon terhadap pengobatan dan pada penderita usia muda yang pada awalnya memberikan respon terhadap pengobatan. -. Pr$gn$sis
Prognosis LL0 pada anak&anak pada umumnya baik, lebih dari *$ terjadi remisi sempurna.Kira&kira -#&1#$ dari klien bebas gejala selama * tahun. 0pabila terjadi relaps, remisi sempurna kedua dapat terjadi pada sebagian besar kasus. para klien merupakan kandidat untuk implamantasi sumsum tulang dengan *$&"*$ kemungkinan hidup lebih lama.
BAB III KONEP P!OE KEPE!AATAN
9
1. Pengkajian
ITE&
0ktivitas
DATA UB/EKTI0
DATA OB/EKTI0
Lesu, lemah, terasa payah, Kontraksi otot lemah merasa tidak kuat untuk Klien ingin tidur terus dan melakukan aktivitas sehari& tampak bingung
'irkulasi
hari :erdebar
6achycadi, suara mur&mur jantung, kulit dan mukosa pucat, defisit saraf cranial terkadang ada pendarahan
Fliminasi
%iare,
anus
terasa
cerebral. lebih Perianal absess, hematuri.
lunak,
dan
terasa
nyeri.
0danya bercak darah segar pada
tinja
berampas,
dan 0danya
dalam urine 5asa nyaman
dan
kotoran darah terjadi
penurunan output urine. yeri abdominal, sakit 2eringis, kepala,
nyeri
kelemahan,
persendian, hanya berpusat pada diri
sternum terasa lunak, kram sendiri. 5asa aman
pada otot. 2erasa
kehilangan %presi,
kemampuan dan harapan,
mengingkari,
kecemasan, takut, cepat
cemas terhadap lingkungan terangsang, baru serta kehilangan teman.
perubahan
mood dan tampak bingung.
5iwayat
infeksi
yang Panas,
berulang,
riwayat
jatuh, purpura, perdarahan retina,
perdarahan
yang
infeksi,
tidak perdarahan
pada
memar, gusi,
10
terkonrol meskipun trauma epistaksis, ringan.
kelenjar limpa, spleen, atau hepar,
2akan dan minum
pembesaran
Kehilangan
nafsu
papiledema
eBoptalmus, makan, %istensi
dan
abdomen,
tidak mau makan, muntah, penurunan peristaltic usus, penurunan
berat
badan,
splenomegali,
nyeri pada tenggorokan dan hepatomegali, sakit pada saat menelan.
ikterus,
stomatitis, ulserasi pada mulut, gusi membengkak (acute monosit leukemia).
'eBualitas
Perubahan pola menstruasi,
eurosensori
menornhagi. !mpoten. Penurunan kemampuan Peningkatan kepekaan otot, koordinasi, perubahan mood, aktivitas
yang
bingung,
disorientasi, terkontrol.
kehilangan
konsentrasi,
tak
pusing, kesemutan, telinga 5espirasi
berdenging, kehilangan rasa afas pendek,
%yspnoe,
tachypnoe,
batuk, ada suara ronci, rales,
penurunan
suara
nafas. :elajar
5iwayat kimia
terpapar seperti
bahan ben>ena,
phenilbuta>one, chloramfenikol, paparan pengobatan
radiasi,
terkena riawat dengan
11
kemotherapi. keluarga
5iwayat
yang
menderita
keganasan.
2. Diagn$se Ke*eraatan 1. 5esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan perubahan maturitas
sel darah merah, peningkatan jumlah limfosit imatur, imunosupresi 2. 5esiko terhadap penurunan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebihan seperti muntah, perdarahan, diare, penurunan intake cairan 3. Perubahan kenyamanan / yeri akut berhubungan dengan pembesaran kelenjar limfe, efek sekunder pemberian anti leukemic agents 4. !ntoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sumber energi, peningkatan laju metabolik akibat produksi lekosit yang berlebihan, ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan 3. Interensi #an tin#akan ke*eraatan •
5esiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan perubahan maturitas sel darah merah, peningkatan jumlah limfosit imatur, imunosupresi !ntervensi
5asional
+. Lakukan tindakan untuk mencegah pada
pemajanan
sumber
yang
diketahui atau potensial •
+. Kewaspadaan
meminimalkan
pemajanan klien terhadap bakteri, virus, dan patogen jamur baik endogen maupun eksogen
terhadap infeksi / Pertahankan isolasi protektif sesuai kebijakan
•
institusional Pertahankan
teknik
mencuci tangan dengan
12
• •
cermat :eri hygiene yang baik :atasi pengunjung yang sedang demam, flu atau
•
infeksi :erikan hygiene perianal B sehari dan setiap
•
:0: f. :atasi bunga segar
•
dan sayur segar g. Gunakan protokol
•
rawat mulut 5awat klien
dengan
neutropenik
terlebih
dahulu . Laporkan
bila
ada
perubahan tanda vital . Perubahan
tanda&tanda
vital
merupakan tanda din terjadinya . %apatkan kultur sputum, urine, diare, darah dan sekresi tubuh abnormal sesuai anjuran
utamanya bila terjadi
peningkatan suhu tubuh . Kultur dapat mengkonfirmasikan infeksi
dan
mengidentifikasi
organisme penyebab
9. elaskan
alasan
kewaspadaan
dan
pantangan *. Hakinkan
9. Pengertian memperbaiki
klien
dan
keluarganya
bahwa
peningkatan
kerentanan
pada
sepsis,
infeksi
hanya
klien kepatuhan
dapat dan
mengurangi faktor resiko *. Granulositopeniaa dapat menetap "&+ minggu. Pengetian tentang 13
sementara
sifat sementara granulositopenia
". 2inimalkan
prosedur
dapat
membantu
mencegah
kecemasan klien dan keluarganya
invasif
". Prosedur
tertentu
dapat
menyebabkan trauma jaringan, menngkatkan kerentanan infeksi
•
5esiko terhadap penurunan volume cairan berhubungan dengan pengeluaran berlebihan seperti muntah, perdarahan, diare, penurunan intake cairan !ntervensi +. 2onitor
5asional dan +. Penurunan
intake
sirkulasi
sekunder
output . Datat penurunan
dapat menyebabkan berkurangnya
urin, dan besarnya P3
sirkulasi
ke
ginjal
atau
berkembang menjadi batu ginjal sehingga menyebabkan retensi . 3itung berat badan setiap hari
cairan atau gagal ginjal . 'ebagai ukuran keadekuatan volume cairan. !ntake yang lebih besar
dari
diindikasikan . 2otivasi
klien
untuk
minum 8 9 l;hari jika tanpa kontra indikasi
kulit
dan
membran
mukosa, perdarahan gusi
dapat
menjadi
renal
aliran
urin,
obstruksi. . 2eningkatkan mencegah
asam
membersihkan 9. Kaji adanya petechie pada
output
urat,
dan
sisa&sisa
obat
marrow
dan
neoplastik 9. 'upresi bone
prosuduksi platelet menyebabkan klien
beresiko
mengalami 14
*. Gunakan
alat&alat
yang
perdarahan *. aringan yang mudah robek dan
tidak menyebakan resiko
mekanisme
perdara
menyebabkan
". :erikan
diet
makanan
pembekuan
dapat
perdarahan
meskipun karena trauma ringa ". 2encegah iritasi gusi
lunak -. Kolaborasi
/Pemberian
cairan sesuai indikasi
-. 2empertahankan elektrolit
1. 2onitor
pemeriksaan
diagnostik
/
Platelet,
3b;3ct, bekuan darah
yang
cairan
dan
tidak
bisa
dilakukan per oral, menurunkan komplikasi renal 1. :ila platelet I#.###;mm( akibat pengaruh
sekunder
obat
neoplastik ) , klien cenderung mengalami
perdarahan.
Penurunan 3b;3ct berindikasi terhadap perdarahan. •
Perubahan kenyamanan / yeri akut berhubungan dengan pembesaran kelenjar limfe, efek sekunder pemberian anti leukemic agents +. Kaji tingkat nyeri, gunakan skala + 8 +#
intervensi
. 2onitor vital signs, catat
. Diptakan lingkungan yang dan
kurangi
mengkaji ,
bisa
kebutuhan berindikasi
perkembangan komplikasi . :erguna dalam validasi verbal dan
reaksi non verbal
tenang
+. :erguna
mengevaluasi
intervensi . 2eningkatkan istrahat
dan
keefektifan kemampuan memperkuat
15
stimulus 9. :erikan nyaman *. Fvaluasi
posisi
yang
mekanisme
koping klien
kemampuan koping 9. 2enurunkan gangguan tulang dan sendi *. Penggunaan persepsi untuk
mengatasi
pada pribadi
nyeri
dapat
membantu klien memiliki koping yang lebih efektif ". %iberikan untuk nyeri ringan Dat / jangan menggunakan
". Kolaborasi / +.
0nalgetik
aspirin karena bisa menyebabkan perdarahan %iberikan untuk nyeri sedang&berat
.
arkotik -. 2emperkkuat -. 6ranguili>er
•
kerja
analgetik;narkotik
!ntoleransi aktifitas berhubungan dengan kelemahan, penurunan sumber energi, peningkatan laju metabolik akibat produksi lekosit yang berlebihan, ketidakseimbangan suplai oksigen dengan kebutuhan !ntervensi +. Fvaluasi rewel,
keluhan
5asional lemah, +. Ffek
ketidakberdayaan
dalam 0%L
anemia
dan
kemoterapi dapat menjadi satu sehingga memerlukan bantuan
. Diptakan lingkungan yang tenang dan istrahat yang tidak terganggu . :antu dalam
leukemia,
setiap
dalam pemenuhan aktifitas 0%L . 2engumpulkan energi untuk beraktifitas dan untuk regenerasi sel . 2emaksimalkan
kemampuan
16
pemenuhan rawat diri;0%L 9. adwalkan pemberian
untuk rawat diri 9. 2eningkatkan intake
sebelum
makan sebelum kemoterapi.
terjadi mual akibat efek samping
:eri oral hidrasi sebelum
kemoterapi
makan
dan
sesuai indikasi *. Kolaborasi
anti
emetik *. 2emaksimalkan
/Pemberian
kemampuan
oksigenasi untuk uptake seluler
suplemen @ sesuai anjuran
4. Ealuasi
+) ) ) 9) *) ") -)
6erjadi Penurunan jumlah lekosit 2emperlihatkan keadaaan volume cairan yang adekuat 2emperlihatkan tanda&tanda vital dalam bataas normal 2emperlihatkan urine output, P3 dalam batas norma 2elaporkan nyeri berkurang atau hilang 2emperlihatkan perilaku positif dalam mengatasi nyeri Klien akan menunjukkan partisipasi dalam 0%L sesuai kemampuan
$nt$ kasus A.
Pengkajian
17
!. !dentitas a. !dentitas anak ama anak / 0n. 5 4mur
/ tahun
6anggal lahir /
'ipispis, +* @ktober ##9
6anggal masuk 5' /
+ ovember ##-
6anggal pengkajian /
#9
o 52
/ + 8 # 8 +#
5uangan
/ 5indu :9 0nak, Kamar !!!
%iagnosa medik
/
0LL
b. Penanggung jawab ama
/ 6n. 5
4mur
/ " tahun
Pekerjaan
/ Airaswasta
'uku ; bangsa / 0gama
awa ; !ndonesia
/ !slam
Pendidikan / '20 0lamat
/ 'ipispis, 'imalungun
c. Kedudukan anak dalam keluarga dan keadaan saudara o +
Kehamilan 0: Lahir Lahir 0nak G 0nak 5 0nak K
& & &
2ati & & &
3idup 3idup 3idup 3idup
enis
4mur 'ehat
'akit
Kelamin Perempuan Laki&laki Laki&laki
(6hn) *
& 'akit &
'ehat & 'ehat
!!. 0lasan 2asuk 5umah 'akit a. Keluhan utama %emam naik turun, os tidak bisa berjalan&jalan dan makin lama os tidak bisa mengangkat badan. b. 5iwayat kesehatan sekarang 18
Pasien nampak pucat, keadaan fisik lemah, kulit tampak pucat, konjungtiva pucat, vital sign, pols/ # B;!, 55/ " B;!, suhu/ -#D. !!!. 5iwayat Kesehatan 2asa Lalu Pada masa dalam kandungan pemeriksaan kehamilan dilakukan oleh bidan. !bu mendapat obat penambah darah dan ibu tidak pernah mengalami sakit pada waktu hamil, hanya mual&mual, muntah. Pada waktu trimester !, ibu mendapat suntikan imunisasi 66 kali. !bu melahirkan di 5umah :ersalin, ditolong oleh bidan, dengan partus spontan setelah bayi lahir, tangisannya kuat dan lancar seperti biasa bayi cukup bulan ( bulan) :: lahir/ ,1 kg, P:/ *# cm dan bayi tidak ada kelainan bawaan. 'emenjak lahir, pasien tidak mengalami sakit, hanya demam setelah mendapat !munisasi seperti Dampak.. !?. o +
9 *
5iwayat !munisasi !munisasi :DG %P6 +
4mur +,* bulan bulan
6anggal pemberian & &
5eaksi Fritema &
%P6
* bulan
&
%emam
%P6 Polio +
- bulan 9 bulan
& &
& &
Polio
" bulan
&
&
Polio
1 bulan
&
&
Polio 9 3epatitis : Dampak
+ bulan :ayi baru lahir " bulan
& & &
& & %emam
?. 5iwayat 6umbuh Kembang a. 2otorik +. Kasar %apat naik turun tangga tanpa bantuan, memakai baju dengan bantuan, mulai bisa bersepeda roda dua.
19
. 3alus 2enggambar lingkaran, mencuci tangan sendiri. . Kognitif 0nak mulai memahami waktu dan berorientasi dengan waktu mis/ tahu waktu bermain, tidur dan lain&lain. ?!.
0spek Psikososial 2enurut keluarga hubungan klien dengan saudara&saudaranya bagus, tidak ada pertengkaran, tingkah laku klien di rumah mudah diatur, bila ada waktu senggang, klien bermain mobil&mobilan dengan adiknya.
?!!.
Kebutuhan 'piritual 0nak masih diajari orang tuanya berdoa menurut kepercayaannya, waktu mau makan dan mau tidur. 0nak menganut agama !slam.
?!!!.
Pengetahuan @rang 6ua 6entang Kondisi 0nak Pengetahuan orang tua tentang penyakit yang diderita anak sebelum masuk 5umah 'akit orang tua tidak mengetahui tentang penyakit yang diderita anaknya. 6etapi sesudah masuk ke 5' dan mendapatkan pelayanan dari tim medis orang tua anak sudah mengetahui penyakit yang diderita anaknya karena sudah mendapatkan penjelasan dari tim dokter dan perawat ruangan.
!=.
Kebutuhan 'ehari&hari o Kebutuhan +
'ebelum masuk 5umah 'esudah
sehari&hari utrisi
'akit
5umah 'akit
a. 2akan
B sehari
B sehari
masuk
%iet/ nasi putih J lauk %iet/ makanan lunak pauk
b. 2inum 0ktivitas
" gelas sehari
* gelas sehari
dan istirahat
20
a.6idur
-&1 jam sehari
1& jam sehari
+ jam sehari
+ jam sehari
B sehari
+B sehari
b.Gosok gigi +B sehari
+B sehari
c. Pakaian
B
malam b.6idur
siang Personal hygiene dan eliminasi a. 2andi
B sehari ganti pakaian
sehari
ganti
pakaian
=.
d. :0:
+& B sehari
+B sehari
e. :0K
9B sehari
B sehari
Pemeriksaan fisik 6anggal 9 i 0nak makan dengan diit dari 5umah 'akit G6 terpasang. c. 6:/ * cm ::/ + kg d. Kulit Aarna kulit sawo matang, turgor kulit baik, tonus baik dan tidak ada oedem. e. Kepala
21
:entuk kepala bulat, rambut kurag bersih, warna rambut hitam dan lurus, keadaan rambut lemas, bentuk ubun&ubun datang. f. 2ata :entuk simetris, gerakan bola mata sering dengan kelopak mata, konjungtiva pucat, kornea jernih, sklera putih. g. 3idung :entuk simetris, tidak ada kelainan, tidak dijumpai polip dan tidak dijumpai peradangan dan pendarahan. h. 6elinga :entuk simetris, serumen dalam batas normal, fungsi pendengaran baik. i. 2ulut :entuk simetris, bibir pucat, sudut bibir pecah&pecah. j. Gigi enis gigi susu, banyaknya buah, kebersihan kurang. k. 6enggorokan Keadaan tonsil normal. l. Leher 6idak ada pembersaran kelenjar getah bening. m. 6horaB dan paru&paru :entuk dada simetris, irama pernafasan reguler, frekuensi " B;!, bunyi nafas vesikuler. n. antung !rama jantung reguler, denyut jantung " B;i. o. 0bdomen :entuk simetris, bising usus normal dengan bayi peristaltik, umbilikus normal. p. Genetalia :entuk normal. 22
. Fkstremitas superior :entuk 'imetris, jari&jari +#, warna kuku pucat. r. Fkstremitas inferior :entuk simetris, jari&jari +#, gaya berjalan lambat. =!.
Pemeriksaan %iagnostik 6anggal #
1,* gr$
/ + 8 +9 gr$
LF%
** mm;jam
/ I # mm ; jam
Leukosit
*,. +# ; mm
/ *.+# 8 .+# ; mm
6rombosit
9#.+# ; mm
/ +*.+# 8 9*.+# ; mm
3ematokrit
"$
/ - 8 9*$
Fosingtil
+$
/ 8 9 $
5asifil
#,+$
/ #,* 8 +$
3itung jenis /
eutrofil staf $
/ 8 "$
eutrofil segmen
-*$ / *# 8 -#$
Lymfosit
#$
/ # 8 9#$
2onosit
$
/ 8 1$
5etikulosit
#,$
/ #,1 8 +$
FKG / !nterpretation / 'inus tachycardia with short P5 on'pecific '6 and 6 wave abnormality 0bnormal FKG Kesan / !ntracardiac ormal, F< " $ Fkokardiograf / Katub 2itral / 'inus 'olitus 0? 8 ?0 Donfidance Katub 0orta / ormal Katub 6rikuspidalis / :alanced ?entricles Katup Pulmonal / ?'% (&) 0'% (&) P%0 (&) Kesan / !ntracardiac ormal 23
:2P /
3b
/ 1,- gr$
Leukosit
/ ,# ;4l
6rombosit
/ 9*###;4l
2etamielesit
/1$
:atang etrofil
/ + $
'egmen etrofil
/ +"$
Fritrosit :asofil
/$
Fritrosit Polilkromatofil / "$ Limfosit
/ -$
'el 0tipik
/ 9$
'ediaan sumsum tulang / ormoseluler, pengecetan cukup Granulopoiesis
/ 3ipoplasia
Fritropoiesis
/ 5elatif 3iperaktif
Perbandingan 2;F
/ + / +,*
Limfopoiesis
/0ktif, ditemukan, kelompokan jaringan
ikat,
retikulum,
lemak
Kesimpulan
'istem retikoloendotel
/ 0ktif
2egakariosit
/ 0ktif, banyak bentuk muda
/ 'umsum tulag menunjukkan 3ipoplasia, semua sistem dengan sistem Fritropoltik 5elatif 3iperaktif ( 'erum 0LL 5emisi ).
=!!. 6herapi Dotrimova>ole / B +# mg %eBamethason / B 9## mg %iet 2: ++## Kalori engan # gram protein
/ cc; + jam 24
!nj Leucoverin / 1,1* mg ; " jam !nfus %eBtrose *$ dan acl #,9*$
/ 9# gtt;i
@
/ + 8 l;m ( K;P )
B. Analisa Data
o +
%ata %'/ &
Ftiologi Proliferasi sel kanker
2asalah Perubahan
%@/
N
perfusi jaringan
M
Kulit pucat
6rombositopenia
M
3b 1,* gr$
N
M
6rombosit 9#.+#;mm
M
Donjungtiva pucat
M
35/ " B;!, 55/ " B;i %'/
M
Leukosit
imatur 5esiko
!bu pB mengatakan anaknya meningkat
lemas
Leukosit
%@/
menurun
M
Kulit pucat
N
M
:ibir pucat
%aya
M
Leukosit *,-.+#;mm
menurun
M
Keadaan fisik lemah
N
normal terjadinya infeksi tahan
tubuh
5esiko tinggi infeksi !nfiltasi sel neoplasma
%'/ !bu
tinggi
mengatakan
anaknya N
lemah
mobilitas
Kelemahan otot dan fisik
%@/
anggota gerak
M Konjungtiva pucat
N
M 6ubuh pB tampak kurus
Kelemahan umum
M Kebutuhan
Gangguan
aktivitas
pB N
25
masih dibantu oleh keluarga
Gangguan aktivitas
. Diagn$sa Ke*eraatan
+. Perubahan perfusi jaringan b;d proliferasi sel kanker d;d kulit pB pucat, 3b 1,* gr$, trombosit 9#.+#;mm, conjungtiva pucat, 35/ " B;!, 55/ " B;i. . 5esiko tinggi terjadinya infeksi b;d leukosit imatur meningkat d;d kulit pB pucat, bibir pucat, leukosit *,-.+#;mm, keadaan fisik lemah. . Gangguan mobilitas fisik b;d infiltasi sel neoplasma d;d ibu mengatakan anaknya lemah, konjungtiva pucat, tubuh pB tampak kurus, kebutuhan aktivitas pB masih dibantu oleh keluarga dan perawat. AATAN PE!KE&BAN5AN
ama /0nak 5
%B 2edis / 0LL
4mur / tahun
5uang
o +
%B !
/ !!! 5:9
6gl;am *;;#1
!mplementasi 2emantau tanda&tanda vital
Fvaluasi '/
#.##
6%/ &
!bu mengatakan anak sudah
35/ " B;i
mulai lincah
55/ 1 B;i
@/
6/ ",1#D
Kulit anak pucat Konjungtiva pucat 3b/ 1,* gr$ 0/ 2asalah belum teratasi P/ 5;6 dilanjutkan
26
M 6entukan faktor&faktor yang berhubungan dengan keadaan yang menyebabkan penurunan perfusi jaringan otak M Pantau tanda&tada vital M :erikan transfusi darah M :erikan
oksigen
tambahan
sesuai indikasi
!!
++.##
2emasang
infus
tehnik aseptik
dengan '/ 0nak
mengatakan
lemah
badannya +1.##
2emberikan diet 2 !
@/
2emberi injeksi
0nak pucat, diet habis O porsi, 3b/ 1,* gr$, leukosit *,-.+#;mm 0/ !nfeksi tidak terjadi P/ 5;6 dilanjutkan M 6empatkan
pB
di
kamar
khusus M Lakukan
tindakan
dengan
tehnik aseptik dan aseptik yang tinggi M Lakukan
!!!
#.#
kebersihan
mulut
secara rutin 2engajak pB bercerita atau '/ berkomunikasi
0nak 5 masih kelihatan lemah
27
@/ 2embantu klie makan
0nak
tampak
pucat,
konjungtiva pucat, bibir pucat 2embantu pB dalam latihan 0/ gerak secara perlahan&lahan
2asalah belum teratasi P/ 5;6 dilanjutkan M :antu anak 5 dalam aktifitas sehari&hari M Fvaluasi laporan kelamahn, perhatikan ketidak mampuan
9
!
";;#1
2emantau tanda vital
dalam beraktifitas '/
#1.##
6%/ &
0nak mengatakan transfusi
35/ " B;i
darah ada gunanya
55/ " B;i
@/
6/ ",*#D
0nak
tampak
tenang,
konjungtiva pucat, 35/ " B;!, +#.##
2embantu anak dalam belajar 55/ " B;!, 6/ ",*#D 0/ 2embantu anak dalam makan 2asalah belum teratasi
++.##
buah
P/ 5;6 dilanjutkan M Pantau tanda vital M :eri @ sesuai indikasi M Pantau infus
*
!!
#.##
Perawatan infus
'/ 0nak
senang
dalam
28
+.##
2emberi %iet 2 !
membersihkan gigi @/
+1.##
2emberi injeksi
%iet habis, gigi bersih 0/
+.##
2embersihkan gigi klien
+.##
2engingat
anak
!nfeksi tidak terjadi
dalam P/
kebersihan diri
5;6 dilanjutkan
2enjelaskan kepada anak danM Pasien ditempatkan di kamar keluarga dalam kebersihan diri isolasi M Lakukan
tindakan
dengan
tehnik septik dan aseptik "
!!!
#.#
M Lakukan kebersihan mulut 2engajak pB dalam bercerita '/ tentang penyakitnya
0nak
bertanya
tentang
penyakit yang dideritanya +.#
2embantu klien dalam :0K
@/ 0nak paham dalam latihan
+9.#
2endemonstrasikan
latihan mobilisasi. %iet habis sesuai
moblisasi
dengan porsi yang disediakan 0/
+1.##
2emberikan diet 2 !
2asalah belum teratasi P/
#.##
2embantu anak dalam :0:
5;6 dilanjutkan :antu anak dalam
-
!
+.##
2engajari anak dalam berdoa
-;;#1
sebelum tidur 2emantau tanda vital
'/
#1.##
6%/ &
0nak mengatakan sakit pada
29
35/ 9 B;i
bagian tangan kiri (bagian
55/ " B;i
daerah infus)
6/ ",*#D
@/ :engkak di daerah infus
+#.##
+.##
2embantu
anak
dalam 0/
bermain
2asalah belum teratasi
2emberi diet 2 !
P/ M Pantau vital sign
+.##
2engambil spesimen darahM Pasang arteri cc
infus
pemenuhan
dalam
elektrolit
dan
cairan
1
!!
+9.##
Perawatan infus
+1.## #.##
2engoff infus @bservasi pasien
dalam '/
ruangan
0nak mengatakan akan mulai belajar
+#.#
Pemberian injeksi
membersihkan
diri
secara mandiri @/
++.##
:antu pasien dalam perawatan 0nak berminat dalam latihan gigi
kebersihan diri 0/
+.#
2emberikan kepada
penjelasan 2asalah tidak terjadi
anak
cara&cara P/
membersihkan diri +".##
2embantu
pasien
5;6 dilanjutkan dalam
mandi dan menggosok gigi 30
BAB I6 PENUTUP 1. Kesi(*ulan
Leukemia adalah neoplasma akut atau kronis dari sel&sel pembentuk darah dalam sumsum tulang dan limfa (5eeves, ##+).'ifat khas leukemia adalah proliferasi tidak teratur atau akumulasi sel darah putih dalam sumsum tulang, menggantikan elemen sumsum tulang normal.Proliferasi juga terjadi di hati, limpa, dan nodus limfatikus.6erjadi invasi organ non hematologis seperti meninges, traktus gastrointestinal, ginjal, dan kulit. Penyebab sampai sekarang belum jelas, namun kemungkinan besar karena virus (virus onkogenik).
Faktor lain yang berperan antara lain: +.ol, arsen, preparat sulfat), infeksi (virus dan bakteri). .
31
.
Faktor predisposisi: +.at&>at kimiawi seperti ben>en, arsen, kloramfenikol, fenilbuta>on, dan agen anti neoplastik. 9.@bat&obat imunosupresif, obat karsinogenik seperti diethylstilbestrol *.
0dapun ayat yang bisa dijadikan sebagai referensi tentang penyakit ini, yaitu / Q Y Z[ X S W XY Z[ X X\ QR S TUV S ] Z^ Z_ Z TU` SUY S[ X Q Z S STU` SU Z XS Z Y X Z[ X Y Z[ XT Kemudian, hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka dan hendaklah mereka menyempurnakan na>ar&na>ar mereka dan hendaklah mereka melakukan melakukan thawaf sekeliling rumah yang tua itu (:aitullah). (.'. 0l&2aidah/) 6afsir alalayn / (Kemudian hendaklah mereka menghilangkan kotoran yang ada pada badan mereka) maksudnya hendaklah mereka merapihkan ketidakrapihan diri mereka seperti memotong rambut dan kuku yang panjang (dan hendaklah mereka menunaikan) dapat dibaca Aalyuufuu dan Aalyuwaffuu (na>ar&na>ar mereka) dengan menyembelih hewan ternak sebagai hewan kurban (dan hendaklah mereka melakukan tawaf) tawaf ifadah (sekeliling rumah yang tua itu) yakni rumah kuno, karena ia adalah rumah pertama yang dibuat untuk ibadah manusia. %an juga maksud membersihkan
32
diri dari kotoran dapat juga ditafsirkan sebagai membersihkan diri atau menghindari virus yang dapat menyebabkan penyakit tersebut sebagaimana kita ketahui bahwa kulit juga termasuk dari system imun, maka dari itu kita harus membersihkan kulit agar terhindar dari penyakit tersebut. 2. aran
0dapun saran yang penulis tujukan kepada/ a. 2ahasiswa Praktek
'eorang mahasiswa praktikan haruslah mampu mengetahui pengertian dan penyebab dari penyakit hemophilia
mengenai pengertian, penyebab,
patofisiologi dan penatalaksanaan yang akan di lakukan dan resiko yamg akan mungkin terjadi. +. Lahan Praktek
'ebagai bahan masukan bagi lahan praktek untuk dapat meningkatkan pelayanan kesehatan terutama pada pasien leukimia, ,. !nstitusi pendidikan
'ebagai bahan masukan bagi institusi pendidikan khususnya disiplin ilmu keperawatan anak, dalam rangka meningkatkan kualitas pendidikan keperawatan.
33
DA0TA! PUTAKA
%avey, Patrick. ##*. At a Glance Medicine. akarta/ Frlangga Fjournal.gunadarma.ac.id 3andayani, Aiwik., 'ulistyo 3, 0ndi. #+. Asuhan Keperawatan pada
Klien dengan Gangguan Sistem Hematologi akarta/ 'alemba 2edika 3arrison. #+. !rinsip"prinsip #lmu !enyakit $alam akarta/ FGD 3ockebenberry, Ailson. (##*). %ong & s 'linical Manual (f !ediatric )ursing Se*enth +dition. 4nited 'tates @f 0merica / 2osby Flsevier 3offbrand.0.?, Pettit. . F, P. 0 .3. 2oss. (#+). Hematologiedisi ,. 0lih :ahasa akarta/ FGD 2ubin, 3alim 0. #+. !anduan !raktis #lmu !enyakit $alam $iagnosis dan
-erapi +disi .akarta/ FGD. elson. (##). #lmu kesehatan anak edisi /,, 0lih bahasa. akarta /FGD 5i>kiana, 4lfa., 5etnaningsih. #+#. !enerimaan $iri pada 0ema1a
!enderita Leukemia
34