ANALISIS PENERAPAN KONSEP BALANCED KONSEP BALANCED SCORECARD (BSC) SEBAGAI SUATU ALAT PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI BANK BRI CABANG CIANJUR SKRIPSI
Lembar Persetujuan PENGARUH PENERAPAN KONSEP BALANCED SCORECARD TERHADAP KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA PADA ESTATE MANAJEMEN KOTA BUNGA PUNCAK CIPANAS
Disusun oleh FINA AGUSTIN NIRM. 43181340310204
Bekasi, April 2014
Menyetujui Dosen Pembimbing Dosen Pembimbing I,
Dosesn Pembimbing II,
Lembar Pengesahan
Nama
: FINA AGUSTIN
NIRM
: 43181340310204
Tanggal Sidang
:
Judul Skripsi
Konsep Balanced Scorecard Scorecard (BSC) : Analisis Penerapan Konsep Balanced Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia di Bank BRI Cabang Cianjur
Menyetujui: Tim Penguji
Penguji I,
ABSTRAK Fina Agustin (43181340310204) Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC) Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia di Bank BRI Cabang Cianjur Pembimbing:
Penelitian ini dilaksanakan pada Bank BRI Cabang Cianjur. Tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) gambaran penggunaan Balanced Scorecard terhadap penilaian kinerja Bank BRI Cabang Cianjur, (2) pengaruh penerapan balance scorecard terhadap peningkatan kinerja sumber daya manusia PT Bank BRI Tbk Cabang Cianjur, dan (3) besarnya pengaruh penerapan balance scorecard terhadap peningkatan kinerja sumber daya manusia PT Bank BRI Tbk Cabang Cianjur. Metode penelitian yang digunakan adalag metode survey, dengan responden karyawan pada PT Bank BRI Tbk Cabang Cianjur yang seluruhnya berjumlah 47 orang dari jumlah populasi sebanyak 90 orang. Teknik pengumpulan data untuk kedua variabel Penerapan Konsep Balanced Scorecard dan Kinerja sumber daya manusia menggunakan instrumen angket dengan skala ordinal serta menggunakan skala Likert. Hasil penelitian menunjukkan: (1) Penerapan Konsep Balanced Scorecard di lingkungan PT Bank BRI Tbk. Cabang Cianjur berkembang dengan baik. Hal
Yang hendak kusampaikan kalau ada kesempatan, yang ingin kukatakan kalau saja tak akan membuat segalanya berubah, betapa aku mencintaimu, negeriku (Putu Wijaya, ZAT, 1996)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, atas rahmat, karunia, dan bimbingan-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas penyusunan skripsi ini. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk mengikuti Ujian Sarjana Ekonomi pada Program Studi Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) pada Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi ISM (Indonesia School of Management) Jakarta dengan judul ”Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC) Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia di Bank BRI Cabang Cianjur”.
Kesulitan dan hambatan tentu saja banyak ditemui selama persiapan, proses penelitian, hingga penyusunan skripsi ini, baik dai segi teknis pengumpulan data, pengolahan data, maupun teknis penulisan. Atas bantuan berbagai pihak, Alhamdulillah kesulitan-kesulitan itu dapat teratasi sehingga karya tulis ini akhirnya dapat terwujudkan. Oleh sebab itu, sangat patut pada kesempatan ini penulis
3. Bapak ..................................., ...................................,
selaku pembimbing II yang telah banyak
memberikan arahan serta bimbingan sejak persiapan penelitian hingga tersusunnya skripsi ini; 4. Direktur PT Bank BRI Tbk. Cabang Cianjur yang telah memberikan fasilitas dan kemudahan kepada penulis selama melaksanakan penelitian; 5. Seluruh staf dan karyawan PT Bank BRI Tbk. Cabang Cianjur yang telah memberikan dorongan dan bantuan secara tak langsung, 6. berbagai pihak yang telah memberikan bantuan dan dorongan kepada penulis dalam menyelesaikan skrpsi ini. Semoga kebaikan-kebaikan Ibu dan Bapak yang diberikan kepada penulis sejak tahap-tahap persiapan hingga penyelesaian skripsi ini memperoleh imbalan pahala dari Allah ‘Azza wa-zalla. Amin.
DAFTAR ISI halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ………………....…………………………..
ii
LEMBAR PENGESAHAN ……………………………………………
iii
ABSTRAK ……………………………………………………………...
iv
KATA PENGANTAR ……………………….………………………….
v
DAFTAR ISI ……………………………..……....…………………….
viii
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….
xi
DAFTAR GRAFIK DAN GAMBAR …………………………………..
xii
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………...
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN ……………..……..……………………..
1
A. Latar Belakang Masalah ………….…..…………………
1
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah ...……………….....
7
C. Tujuan Penelitian …………….…........………………….
8
2. Kinerja Perspektif Konsumen ………………………. 3. Perspektif Proses Internal Bisnis ................................ 4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran … F. Keunggulan Metode Balanced Metode Balanced Scorecard ……………..
36 39 42 44
G. Pengertian Bank ................................................................ ................................................................
BAB 3
METODE PENELITIAN …………………………………..
47
A. Objek dan dan Lokasi Penelitian …….……………………..
47
B. Metode Penelitian ……………..…………..……………
47
1. Jenis Penelitian …………………….………………...
47
2. Pendekatan Penelitian ………………..……………..
47
3. Sifat Penelitian ………………………………………
48
C. Definisi Operasional Penelitian …………………………
48
D. Populasi dan Sampel …………………………………….
50
E. Teknik Pengumpulan Data ………………………………
54
F. Jenis dan Sumber Data …………………………………..
56
G. Metode Analisis Data ……………………........................ ……… ……………........................
57
H. Pengujian Data Hasil Penelitian …………………………
57
D. Analisis Regresi ………………………………………..
80
1. Uji Asumsi Klasik …………………………….
81
2. Pembentukan Model Regresi Linier ………….
85
E. Uji Hipotesis …………………………………………..
87
KESIMPULAN DAN SARAN ……………………………..
89
5.1 Kesimpulan …………………………………………….
89
5.2 Saran-saran ……………………………………………..
90
DAFTAR PUSTAKA …………………………............………………..
91
LAMPIRAN-LAMPIRAN ………………………………………………
95
BAB 5
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1
Operasionalisasi Variabel Penelitian ………………………
49
Tabel 3.2
Populasi Penelitian …………………………………………
51
Tabel 3.3
Sampel Penelitian ............................................................... ................................................................. ..
54
Tabel 4.1
Penggolongan Responden Berdasarkan Kelompok Umur ....
66
Tabel 4.2
Penggolongan Responden berdasarkan Gender ....................
67
Tabel 4.3
Penggolongan Responden Berdasarkan Jenjang Pendidikan
67
Tabel 4.4
Hasil Uji Validitas Instrumen Penerapan Konsep Balanced Scorecard (X) ............................................................. ....................................................................... ..........
68
Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) ...................................................... ........................................................................... .....................
71
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Penerapan Konsep Balanced Scorecard (X) .......................................... ..........................................
73
Tabel 4.5
Tabel 4.6
Tabel 4.7
Hasil Pengujian Reliabilitas Instrumen Variabel Kinerja
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1
Kerangka Balanced Scorecard ......................................... .........................................
14
Gambar 1.2
Kerangka Pemikiran Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC) sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia di Bank BRI Cabang Cianjur .......................................................... ................................................................ ......
15
Gambar 2.1
Elemen-elemen Kunci Sistem Penilaian Kinerja ..............
19
Gambar 2.2
Peran Awal Balanced Awal Balanced Scorecard Dalam Sistem Manajemen Strategik ........................................................ ........................................................
26
Gambar 2.3
Penjabaran visi ke dalam tujuan dan sasaran strategi .......
29
Gambar 2.4
Dimensi Dalam Balanced Dalam Balanced Scorecard ................................
32
Gambar 2.5
Generic Value Chain Mode ............................................... ...............................................
37
Gambar 2.6
Kerangka pengukuran pembelajaran dan pertumbuhan ....
41
Gambar 4.1
Daerah Penerimaan & Penolakan Ho, Uji Autokorelasi ...
84
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1
: Angket Penelitian …………………………………………
Lampiran 2
: Data Ordinal Hasil Penelitian Variabel X dan Y …………
Lampiran 3
: Tabel Pengolahan Data Deskriptif Hasil Penelitian ............
Lampiran 4
: Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen …………..
Lampiran 5
: Pengujian Regresi Linier Sederhana ……………………..
Lampiran 6
: Tabel Distribusi t …………………………………………
Lampiran 7
: Tabel r Product Moment …………………………………
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Untuk memasuki lingkungan bisnis yang kompetitif, manajemen perusahaan yang baik merupakan faktor penting yang harus diperhatikan oleh perusahaan. Oleh karena itu perusahaan memerlukan sistem manajemen yang didesain sesuai dengan tuntutan lingkungan usahanya, karena dengan menggunakan system manajemen yang sesuai dengan tuntutan lingkungan usaha maka perusahaan akan mampu bersaing dan berkembang dengan baik. Pengukuran kinerja merupakan salah satu faktor yang amat penting bagi sebuah perusahaan. Pengukuran tersebut, dapat digunakan untuk menilai
kekepentingan jangka panjang. Untuk mengatasi kekurangan ini, maka diciptakan suatu metode pendekatan yang mengukur kinerja perusahaan dengan mempertimbangkan 4 aspek yaitu aspek keuangan, pelanggan, proses bisnis internal serta proses belajar dan berkembang (Ali Mutasowifin, 2002: 245). Metode ini berusaha untuk menyeimbangkan pengukuran aspek keuangan dengan aspek non keuangan yang secara umum dinamakan Balanced Scorecard. Dengan menerapkan metode Balanced Scorecard para manajer perusahaan akan mampu mengukur bagaimana unit bisnis mereka melakukan penciptaan nilai saat ini dengan tetap mempertimbangkan kepentingan-kepentingan masa yang akan datang. Seperti diketahui bersama bahwa perusahaan maupun organisasi dalam berbagai bidang sedang dalam tahap transisi dari era persaingan industri ke
bulan yang luar biasa, atau bahkan satu tahun yang luar biasa bukan merupakan indikasi akan apa yang akan terjadi di kemudian harinya. Penyebabnya adalah kunci keberhasilan suatu perusahaan selain dilihat dari faktor finansial, seharusnya diperhatikan juga bahwa perusahaan berinteraksi secara langsung dengan karyawan, konsumen, bahkan pesaingnya. Kondisi ini kemudian membawa dunia usaha maupun organisasi kepada pemikiran-pemikiran baru untuk meciptakan suatu sistem yang dapat mengimbangi lajunya kemajuan dunia usaha itu sendiri, baik berupa informasi maupun sistem manajerial. Hal ini terlihat dari bermunculannya ide-ide managerial baru seperti, six sigma, total quality management, balanced scorecard, dan sebagainya. Saat ini pengunaan balanced scorecard di dunia telah diadopsi lebih dari 50% perusahaan yang masuk dalam Fortune 1000, dan belum termasuk
scorecard , membuat perusahaan semakin memiliki prioritas atau target yang jelas dan panduan bagi setiap karyawan baik manajemen maupun staf untuk memberi kontribusi yang berarti bagi tercapainya visi – misi perusahaan. Manfaat panduan inilah yang menjadi nilai lebih dari balanced scorecard , dikarenakan setiap pihak yang memiliki peran akan saling ketergantungan antara satu dengan lainnya, sehingga akan mensukseskan cita-cita yang diinginkan oleh perusahaan. Bank adalah bentuk organisasi pengelola jasa pelayanan keuangan secara menyeluruh. Di dalam organisasinya terdapat banyak aktivitas, yang diselenggarakan oleh petugas berbagai jenis profesi, baik profesi perbankan, akuntan maupun non-perbankan. Untuk dapat menjalankan fungsinya, diperlukan suatu sistem manajemen menyeluruh yang dimulai dari proses perencanaan strategik (renstra), baik untuk jangka panjang maupun jangka
profesional dengan harga bersaing, sehingga strategi dan kinerja perbankan pun harus berorientasi pada keinginan nasabah tersebut. Untuk itu diterapkan balanced scorecard (BSC) yang diharapkan menjawab tuntutan dan tantangan zaman. Bank Rakyat Indonesia (BRI) merupakan salah satu bank pemerintah yang memiliki jaringan sangat luas di tanah air. Kantor-kantor cabang pembantu, yang disebut dengan unit, tersebar hampir di seluruh kecamatan serta kelurahan dan desa. Di Kabupaten Cianjur tidak kurang dari 40 unit bank BRI yang berada di berbagai desa dan kelurahan. Jumlah unit bank pembantu ini menggunakan sumber daya manusia yang cukup besar. A pabila pada setiap unit melibatkan 15 orang dengan berbagai profesi dan tanggung jawab, maka di Kabupaten Cianjur akan ada lebih dari 500 sumber daya manusia yang mengelola dan menghidupkan bank BRI.
penilaian 3600. Yaitu metode pengukuran kinerja berdasarkan target yang di raih oleh karyawan serta penilaian dari atasan, bawahan serta karyawan satu level sebagai pelengkap penilaian diluar target yang di raih oleh karyawan perusahaan tersebut, metode performance ini lebih condong atau fokus terhadap faktor finansial dan target departemennya saja. Sehingga konsentrasi karyawan terhadap pengembangan / pembelajaran, perubahan atau continous improvement terhadap bisnis proses, dan meningkat kepuasan pelanggan hanya dikerjakan oleh bagian departemen yang berhubungan langsung saja. Sementara departemen lain, masing-masing mengerjakan tugasnya yang menjadi targetnya sendiri sehingga mengurangi keunggulan perusahaan untuk jangka panjangnya. Oleh sebab itu, balanced scorecard menjadi alat atau perlengkapan departemen sumber daya manusia untuk menerapkan berbagai fungsi di sumber daya manusia tersebut.
yang di fungsi pendukung, sudah bekerja maksimal dan bahkan melampui target yang diberikan kepadanya. Dengan demikian, balanced scorecard dapat memfasilitasi sehingga tidak terjadi diskriminasi antara fungsi utama dengan fungsi pendukung dalam perusahaan. Sebelum medote balanced scorecard ini diterapkan pada perusahaan masih ditemukan pembedaan perlakuan terhadap fungsi utama dan fungsi pendukung.
B. Perumusan dan Pembatasan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka masalah yang akan dibahas dalam penelitian i ni adalah sebagai berikut: 1. Bagaimanakah penerapan balance scorecard dan kinerja karyawan pada PT Bank BRI Tbk Cabang Cianjur?
Profit Margin), Pelanggan (kepuasan pelanggan), Proses Bisnis Internal, serta Pembelajaran dan Pertumbuhan (Produktivitas karyawan, Rentensi karyawan, Kepuasan karyawan) tahun 2013 – 2014.
C. Tujuan Penelitian
Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1. Memberikan
gambaran
penggunaan Balanced
Scorecard
terhadap
scorecard
terhadap
penilaian kinerja Bank BRI Cabang Cianjur. 2. Mendespripsikan
pengaruh
penerapan
balance
peningkatan kinerja karyawan PT Bank Bank BRI Tbk Cabang Cianjur. Cianjur. 3. Medeskripsikan besarnya pengaruh penerapan balance scorecard terhadap peningkatan kinerja karyawan PT Bank Bank BRI Tbk Cabang Cianjur? Cianjur?
3. Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah kepustakaan dan bahan pertimbangan bagi pihak-pihak yang mengadakan penelitian yang menyangkut kinerja manajemen Bank BRI Cabang Cianjur.
E. Kerangka Pemikiran
Konsep pengukuran kinerja yang tepat dan cocok dengan dunia usaha sangat diidamkan-idamkan oleh setiap perusahaan ataupun organisasi yang ingin unggul dalam dunia persaingan. Sebab bila hanya fokus dengan ukuran keuangan saja, diyakini kurang mewakili karena memiliki beberapa kelemahan (Mulyadi, 1997), yaitu: 1. Pendekatan finansial hanya bersifat historis sehingga hanya mampu memberikan indikator dari kinerja manajemen dan tidak mampu sepenuhnya menuntun perusahaan kearah yang lebih baik.
kinerja dalam perusahaan harus terusmenerus diperbaharui sesuai dengan tuntutan perkembangan zaman. Menurut Andreasson & Svartling (1999) menyatakan bahwa:” The Balanced Scorecard provides a new way to manage more of company’s resources than just financial. It was one of the first management controls to use with the aim to change management awareness into focusing on both strategy and long term success, and short term financial earnings. The changed focus is achieved by a widened scope for essential management activities and process for future competitiveness. Selanjutnya menurut Niven (2005) menyatakan bahwa balanced scorecard tidak hanya sebagai alat pengukur kinerja namun juga bermanfaat untuk merencanakan, melaksanakan serta mengawasi strategi. Karena dalam prakteknya, strategi hebat yang sudah ditentukan perusahaan, ternyata belum tentu bias dilaksanakan. Menurut hasil penelitian Kaplan dan Norton dalam Niven (2005), diperoleh keterangan keterangan bahwa:
4. Hanya 40% saja, perusahaan mengkaitkan budget / anggaran yang disiapkan dengan rencana strategi perusahaan. Jadi dari penelitian tersebut, terlihat bahwa masih banyak sumber daya yang ada dalam perusahaan belum memfokuskan diri terhadap hal yang penting, dan hanya beroperasi apa adanya dan kemudian berdiskusi bila terdapat perubahan yang besar. Dalam perspektif pembelajaran dan pertumbuhan karyawan, terdapat beberapa indikator yang menjadi bagian penting penting dalam keberhasilan perspektif ini. Indikator tersebut adalah kepuasan karyawan, pelatihan, tingkat turnover, dan produktivitas karyawan. Menurut Blau, dalam Panggabean (2004) kepuasan kerja adalah kepuasan terhadap setiap perlakuan yang mereka terima di tempat kerja, termasuk kepuasan terhadap evaluasi pekerjaan, seleksi, pemberian fasilitas dan tunjangan (benefits), (benefits), insentif, atau pemberhentian, dan
Turnover karyawan merupakan hal yang ingin di hindari oleh perusahaan, dikarenakan dengan tingginya nilai turnover ini akan menyebabkan biaya rekrutmen, training yang sudah diberikan hilang akibat keluarnya karyawan perusahaan, dan biaya psikologis lainnya bagi perusahaan di antaranya kehilangan karyawan berbakat dan kemungkinan karyawan tersebut masuk ke perusahaan pesaing, sehingga memungkinkan akan merugikan perusahaan suatu saat nanti. Produktivitas karyawan perusahaan harus dipacu oleh seluruh pimpinan perusahaan, karena dengan demikian perusahaan akan beroperasi dengan maksimal. Jika terdapat unit maupun pribadi karyawan perusahaan yang belum memiliki produktivitas tinggi, maka tugas pimpinanlah untuk memberikan motivasi, pelatihan, dan seterusnya kepada karyawan tersebut. Dengan penerapan balanced scorecard , nantinya sumber daya yang
Balanced Scorecard dikembangkan untuk melengkapi pengukuran kinerja finasial dan sebagai alat yang cukup penting bagi organisasi atau perusahaan untuk merefleksikan pemikiran baru dalam era kompetitif dan efektifitas organisasi. Balanced Scorecard merupakan solusi terbaik dalam pengukuran kinerja bisnis. Empat perspekif utama di sorot melalui Balanced Scorecard yaitu: yaitu: 1. Perpektif keuangan 2. Perpektif konsumen atau pelanggan 3. Perpektif proses internal bisnis 4. Perpektif pembelajan dan pertumbuhan Dalam Balanced Dalam Balanced Scorecard . Keempat perspektif tersebut menjadi satu kesatuan yang tidak dapat dipisahkan, juga merupakan indikator pengukuran kinerja yang saling melengkapi dan memiliki hubungan sebab akibat.
Finansial
ROCE
Konsumen
Loyalitas Pelanggan
Penyerahan tepat Waktu
Internal Bisnis
Pembelajaran dan Pertumbuhan
Proses Mutu
Proses Siklus Waktu
Keahlian Pekerja
(Sumber: Mulyadi, 2001) Gambar 1.1: Kerangka Balanced Scorecard
ini bertujuan untuk menerapkan konsep Balanced Scorecard pada pada Bank BRI Cabang Cianjur. Untuk lebih jelasnya kerangka pemikiran dalam penelitian ini dapat digambarkan dengan bagan sebagai berikut. Balance Scorecard
Perspektif Keuangan
Kepuasan dalam Bekerja
Perspektif Pelanggan
Training/Pelatihan Karyawan
Perpektif Bisnis Proses
Turnover Karyawan
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan
Kinerja SDM BRI Cianjur
Produktivitas Karyawan
Gambar 1.2 Kerangka Pemikiran Analisis Penerapan Konsep Balanced Konsep Balanced Scorecard (BSC) sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja S umber Daya
G. Sistematika Penulisan BAB I : Pendahuluan Pendahuluan
Dalam bab ini penulis akan menguraikan tentang latar belakang masalah, perumusan masalah dan pembatasan masalah, tujuan dan kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, definisi operasional serta sistematika penulisan.
BAB II : Landasan Landasan Teori
Dalam bab ini penulis menguraikan tentang teori-teori yang digunakan yang sesuai dengan permasalahan.
BAB III : Metode Penelitian
Dalam bab ini menguraikan tentang objek penelitian, definisi operasional, populasi dan sampel, jenis data, metode pengumpulan data,
BAB II TINJAUAN TEORETIS
A. Konsep Penilaian Kinerja
Jika perusahaan ingin membangun kemampuan bersaing melalui SDM sebagai sumber keunggulan kompetitif, maka sistim penilaian terhadap kinerja SDM dalam organisasi harus memiliki daya pembeda mana karyawan yang berprestasi dan mana yang tidak berprestasi. be rprestasi. Pada akhirnya penilaian kinerja, baik yang menyatakan kelemahan maupun keberhasilannya, pada dasarnya merupakan informasi yang sangat penting bagi manajemen. Keberhasilan y ang perlu dipertahankan bahkan ditingkatkan atau sebaliknya kegagalan pekerja yang harus diperbaiki, sebagian diantaranya disebabkan oleh keputusan atau kebijaksanaan yang tepat ataupun tidak tepat dari pada manajer.
a. Perbaikan kinerja, Penilaian kinerja akan menjadi umpan balik yang bermanfaat bagi karyawan, manajer dan pihak yang berkepentingan lainnya untuk memperbaiki kinerja pekerjaan itu sendiri. Sehingga dengan demikian pekerjaan dapat lebih up to date dengan kondisi perusahaan saat ini b. Penyesuaian kompensasi, kompensasi, Membantu manajemen untuk menentukan siapa yang sebenarnya berhak mendapatkan kenaikan gaji maupun bonus dari perusahaan. Sehingga fairness dalam perusahaan dapat terjaga jika akhirnya kompensasi tersebut diberikan. c. Keputusan penempatan, Promosi, transfer dan penuruan jabatan biasanya didasarkan pada kinerja.
f. Defisiensi proses penempatan staf, Penilaian kinerja juga bermanfaat untuk melihat kelemahan maupun keunggulan dari sebuah departemen yang ada pada perusahaan tersebut, yang kemudian dapat memberikan kesempatan manajemen perusahaan untuk mengambil langkah korektif terhadap departemen terkait. Saat ini hampir sebahagian besar perusahaan melakukan penilaian kinerja karyawannya dengan mengukur faktor finansial saja. Sementara pengukuran keuangan tidak dapat menjelaskan penyebab perubahan yang disebabkan misalnya dari banyaknya produk baru yang diciptakan oleh karyawan yang sangat berdampak terhadap kemajuan perusahaan tersebut. Pendekatan penilaian kinerja hendaknya mengidentifikasikan standar kerja yang terkait, mengukur kriteria, dan kemudian memberikan umpan balik pada karyawan dan departement departement SDM.
Dalam masyarakat tradisional, ukuran kinerja yang biasa digunakan adalah ukuran kinerja keuangan. Pengukuran kinerja ini mudah dilakukan sehingga kinerja personel yang diukur hanyalah yang berkaitan dengan keuangan. Akan tetapi, ukuran keuangan tidak dapat menggambarkan penyebab yang menjadikan perubahan kekayaan yang diciptakan oleh organisasi dan lebih memfokuskan pada pengerahan sumber daya organisasi untuk tujuan-tujuan jangka pendek. Ukuran keuangan yang biasa digunakan adalah rasio-rasio keuangan yang meliputi : 1. Rasio likuiditas yang mengukur kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban jangka pendek bila jatuh tempo. 2. Rasio leverage yang mengukur hingga sejauh mana perusahaan dibiayai oleh hutang. 3. Rasio aktivitas yang mengukur seberapa efektif manajemen yang
Menurut Weston dan Copeland (1989) pengukuran kinerja dengan menggunakan rasio-rasio seperti diatas mempunyai keterbatasan-keterbatasan yaitu : 1. Rasio ini disusun berdasarkan data akuntansi dan data ini dipengaruhi oleh cara penafsiran yang berbeda dan bahkan bisa merupakan hasil manipulasi. 2. Jika perusahaan menggunakan tahun fiskal yang berbeda atau jika factor musiman merupakan pengaruh yang penting maka akan mempunyai pengaruh pada rasio-rasio perbandingannya. 3. Analisis harus sangat hati-hati dalam menentukan baik buruknya suatu rasio dalam membentuk suatu penilaian menyeluruh dari perusahaan berdasarkan serangkaian rasio keuangan. keuangan. 4. Rasio yang sesuai dengan rata-rata industri tidak memberikan kepastian bahwa perusahaan berjalan normal normal dan memiliki manajemen yang baik.
B. Konsep Perumusan Misi dan Strategi
Menurut Sinamo (2005), dalam Visi dan Misi; Kekuatan atau Hiasan agar visi dan misi perusahaan dapat hidup dan efektif, beberapa kriteria yang harus dipernuhi adalah sebagai berikut ini: 1. Visi-misi harus sesuai dengan roh zaman dan semangat perjuangan organisasi 2. Visi-misi harus mampu menggambarkan sosok organisasi idaman yang mampu memikat hati orang 3. Visi-misi harus mampu menjelaskan arah dan tujuan organisasi 4. Visi-misi harus mudah dipahami karena diungkapkan dengan elegan sehingga mampu menjadi panduan taktis dan strategis 5. Visi-misi harus memiliki daya persuasi yang mampu mengungkapkan harapan, aspirasi, sentimen, penderitaan para stakeholder organisasi
mengerti peranan atau kontribusi yang bagaimana semestinya mereka lakukan untuk mencapai visi dan misi perusahaan. Visi perusahaan harus mampu menjelaskan kondisi perusahaan yang akan diwujudkan di masa depan. Dengan satu kalimat, pernyataan misi harus mampu menentukan kebutuhan apa yang akan dipuaskan oleh perusahaan, siapa yang memiliki kebutuhan tersebut, dimana mereka berada, dan bagaimana pemuasan tersebut dilakukan. Menurut Lestari (2007) menyatakan bahwa perumusan visi misi biasanya merupakan proses yang melelahkan bahkan sering menjadi perdebatan sendiri internal perusahaan. Tetapi pada saat visi dan misi sudah terbentuk, pelaksanaannya malah menjadi tidak sesuai. Dikarenakan visi dan misi tersebut terkadang tidak sesuai lagi dengan situasi dan keadaan yang dihadapi perusahaan, dan bisa jadi visi dan misi tersebut datangnya dari manajemen puncak saja, sementara karyawan staf lain tidak diikutkan dalam
pencapaian visi organsasi. Tanpa s trategi yang tepat, sumber daya perusahaan akan terhambur konsumsinya, sehingga akan berakibat pada kegagalan perusahaan dalam mewujudkan visinya. Dalam lingkungan bisnis yang kompetitif, strategi memainkan peran penting dan menentukan dalam mempertahankan hidup dan pertumbuhan perusahaan. (Mulyadi, 2001)
C. Proses Perencanaan Strategik
Untuk mencapai visi dan misi setiap perusahaan, harus memiliki suatu rencana strategik yang diyakininya akan dapat membawa perusahaan menuju visi dan misi yang sudah disepakati bersama. Banyak perusahaan yang sudah memiliki rencana strategik, namun pada umumnya masih mengunakan sistem perencanaan dengan anggaran yang tradisional yaitu perencanaan anggaran tahunan yang hanya membuat perusahaan fokus kepada langkah-langkah kecil yang berdimensi waktu satu tahun atau kurang.
masa depan. Balanced scorecard membagi tahap perencanaan strategik sebagai berikut (Mulyadi, 2001): 1. Penerjemahan strategi ke dalam berbagai sasaran strategik yang komprehensif, koheren dan seimbang. 2. Penentuan ukuran sasaran strategik: ukuran hasil (outcome ( outcome measure) measure) dan ukuran pemacu kinerja ( performance driver measure) measure) 3. Penentuan target yang akan diwujudkan dalam pencapaian sasaran strategik untuk jangka waktu tertentu di masa depan. 4. Perumusan inisiatif strategik untuk mencapai sasaran straregik Dalam proses perencanaan strategik, memiliki 3 keluaran y aitu: a. Sasaran strategik, proses dimana penentuan strategik yang terbaik pada setiap perspektif yang diyakini mampu mewujudkan visi dan misi perusahaan tersebut.
Perumusan Strate i
Perencanaan Strate i
Penyusunan Pro ram
Penyusunan An aran
Implementasi
Pada tahap awal perkembangan (1990-1992), Balanced Scorecard diterapkan untuk pengukuran secara komprehensif kinerja eksekutif
Pemantauan
(Sumber: Mulyadi, 2001) Gambar 2.2 : Peran Awal Balanced Awal Balanced Scorecard Scorecard Dalam Sistem Manajemen Strategik
Balanced scorecard dapat diartikan sebagai sebuah konsep atau metode pengukuran kinerja perusahaan yang disesuaikan dengan visi-misi serta strategi perusahaan yang sudah ditentukan sebelumnya. Dalam hal ini seorang manajer atau pimpinan perusahaan, harus memiliki metriks atau ukuran yang akan membawa kunci keberhasilan perusahaan. Dengan cara demikian, akan dapat memberikan informasi yang jelas dan lengkap kepada seorang pimpinan, untuk mengarahkan sumber dayanya tidak hanya berfokus pada faktor finansial namun issue-issue lainnya yang bias mempengaruhi faktor finansial tersebut, seperti faktor customer, proses bisnis (business process), process), maupun proses pertumbuhan dan pembelajaran dari karyawan perusahaan tersebut. Dasar pemikiran dibalik balanced scorecard sebenarnya sangatlah sederhana, namun mendalam. Dimana ukuran keuangan memang selalu
Balanced Scorecard pada awalnya terdiri atas 4 perspective, yang saling terkait antara perspective yang satu dengan yang lain. Balanced scorecard mencoba menterjemahkan visi-misi dan strategi perusahaan menjadi ukuran kinerja, yang dapat ditelusuri dan digunakan untuk mengukur kesuksesan kita dalam keberhasilan implementasinya. Hal ini bisa dicapai bila kita bisa menentukan objektif dan pengukuran yang tepat terhadap masingmasing scorecard masing scorecard yang saling terkait. Balanced
Scorecard
terdiri
dari
dua
kata
yaitu
balanced
(keseimbangan) dan scorecard (kartu nilai). Kartu nilai, digunakan untuk mencatat skor hasil nilai kinerja seseorang, dan bisa digunakan untuk merencanakan skor yang hendak ditargetkan. Sedangkan kata keseimbangan merepresentativekan kepada perimbangan dua aspek yaitu aspek keuangan dan non keuangan, aspek internal dan eksternal, s erta aspek jangka pendek dan
perusahaan menyempurnakan prestasi keuangannya (Amin Widjaja Tunggal, 2002 : 1). Balanced Scorecard menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton (1997 : 7) merupakan suatu metode penilaian yang mencakup empat perspektif untuk mengukur kinerja perusahaan, yaitu perspektif keuangan, perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis internal dan perspektif pembelajaran dan pertumbuhan. Balanced Scorecard menekankan bahwa pengukuran keuangan dan non keuangan harus merupakan bagian dari informasi bagi seluruh pegawai dari semua tingkatan bagi organisasi. Tujuan dan pengukuran dalam Balanced Scorecard bukan hanya penggabungan dari ukuran-ukuran keuangan dan non keuangan yang ada, melainkan merupakan hasil dari suatu proses atas bawah ((top-down top-down)) berdasarkan misi dan strategi dari suatu unit usaha, misi dan strategi tersebut harus diterjemahkan dalam
1. Komunikasi & hubungan Balanced Scorecard memperlihatkan kepada setiap karyawan apa yang dilakukan perusahaan untuk mencapai apa yang menjadi keinginan para pemegang saham konsumen karena untuk tujuan tersebut dibutuhkan kinerja karyawan yang baik. Untuk itu Scorecard menunjukkan strategi yang menyeluruh yang terdiri dari 3 kegiatan : a. Communicating dan education b. Setting goal c. Linking reward to performance measure 2. Rencana Bisnis Rencana bisnis memungkinkan organisasi mengintegrasikan antara bisnis dan rencana keuangan mereka. Hampir semua organisasi pada saat ini mengimplementasikan berbagai macam program yang mempunyai keunggulan masing-masing yang saling bersaing antara satu dengan yang
yang dihasilkan perusahaan dalam jangka pendek dari tiga perspektif yang ada dalam Balanced dalam Balanced Scorecard yaitu konsumen, proses bisnis internal, dan pembelajaran dan pertumbuhan akan dijadikan sebagai umpan balik dalam mengevaluasi strategi dalam kinerja.
E. Pengukuran Kinerja Perusahaan dengan Balanced dengan Balanced Scorecard Scorecard
Untuk mengatasi masalah tentang kelemahan sistem pengukuran kinerja perusahaan yang berfokus pada aspek keuangan dan mengabaikan kinerja non keuangan, seperti kepuasan pelanggan, pengembangan produk (inovasi) dan pertumbuhan serta pembelajaran karyawan, maka balanced scorecard dapat membantunya karena pada model ini tidak hanya mencakup keuangan melainkan non keuangan. Balanced Scorecard melengkapi seperangkat ukuran finansial kinerja
(Sumber: www.balancescorecard.org) Gambar 2.3: Dimensi Dalam Balanced Dalam Balanced Scorecard Scorecard
(1996 : 48) mengidentifikasikan tiga tahapan dari siklus kehidupan bisnis yaitu : a. Pertumbuhan ( growth) growth) Growth adalah tahap pertama dan tahap awal dari siklus kehidupan bisnis. Pada tahap ini suatu perusahaan memiliki produk atau jasa yang secara signifikan memiliki tingkat pertumbuhan yang baik sekali atau paling tidak memiliki potensi potensi untuk berkembang biak. Perusahaan dalam tahap ini mungkin secara actual beroperasi dalam arus kas yang negatif dari tingkat pengembalian atas modal investasi yang rendah. Sasaran keuangan dari bisnis yang berada pada tahap
ini
seharusnya
menekankan
pengukuran
pada
tingkat
pertumbuhan penerimaan atau penjualan dalam pasar yang ditargetkan. ditargetkan.
c. Menuai ( Harvest ) Tahap ini merupakan tahap kematangan (mature ( mature), ), suatu tahap di mana perusahaan melakukan panen terhadap investasi yang dibuat pada dua tahap sebelumnya. Perusahaan tidak lagi melakukan investasi lebih jauh kecuali hanya untuk pemeliharaan peralatan dan perbaikan fasilitas,
tidak
untuk
melakukan
ekspansi/membangun
suatu
kemampuan baru. Tujuan utama dalam tahap ini adalah memaksimumkan kas yang masuk ke perusahaan.
Untuk menjadikan organisasi suatu
institusi yang mampu berkreasi diperlukan keunggulan di bidang keuangan. Melalui keunggulan di bidang ini, organisasi menguasai sumber daya yang sangat diperlukan untuk mewujudkan tiga perspektif strategi lain yaitu perspektif pelanggan, perspektif proses bisnis
Menurut Kaplan dan Norton (1956) perusahaan diharapkan mampu membuat suatu segmentasi pasar dan ditentukan target pasarnya yang paling mungkin untuk dijadikan sasaran sesuai dengan kamampuan sumber daya dan rencana jangka panjang perusahaan. Dalam perspektif konsumen terdapat 2 kelompok perusahaan yaitu : a. Kelompok perusahaan inti konsumen (customer ( customer core measurement group) group) 1) Pangsa pasar (market (market share) share) Menggambarkan seberapa besar penjualan yang dikuasai oleh perusahaan dalam suatu segmen tertentu. 2) Kemampuan mempertahankan konsumen (customer ( customer retention) retention) Tingkat kemampuan perusahaan untuk mempertahankan hubungan dengan konsumennya yang mungkin seberapa besar perusahaan
d. Kelompok pengukur nilai konsumen (customer ( customer value measement ) Merupakan kelompok penunjang yang merupakan konsep kunci untuk memahami pemicu-pemicu (driver ( driver ). ). Dari kelompok-kelompok pengukuran inti konsumen kelompok pengukuran nilai konsumen konsumen terdiri dari : a. Atribut-atribut produk dan jasa ( product/service ( product/service)) Atribut-atribut produk-produk jasa harga dan fasilitasnya. b. Hubungan dengan konsumen (customer ( customer relationship) relationship) Meliputi hubungan dengan konsumen yang meliputi melalui pengisian produk/jasa kepada konsumen, termasuk dimensi respon dan waktu pengirimannya dan bagaimana pula kesan yang timbul dari konsumen setelah membeli produk atau jasa perusahaan tersebut. c. Citra dan reputasi (image (image & reputation) reputation)
memiliki
nilai-nilai
yang
diinginkan
pelanggan
dan
akan
dapat
memberikan pengembalian yang diharapkan oleh pemegang saham (Ancella Hermawan, 1996 : 56). Para manager harus memfokuskan perhatiannya pada proses bisnis internal yang menjadi penentu kepuasan pelanggan kinerja perusahaan dari perspektif pelanggan. Kinerja dari perspektif tersebut diperoleh dari proses kinerja bisnis internal yang diselenggarakan perusahaan. Perusahaan harus memilih proses dan kompetensi yang menjadi unggulannya dan menentukan ukuran-ukuran untuk menilai kinerja-kinerja proses dan kompetensi tersebut. Analisis atau proses bisnis internal perusahaan dilakukan melalui analisis rantai nilai (value (value chain analysist ) yang digambarkan sebagai berikut.
Masing-masing
perusahaan
mempunyai
seperangkat
proses
penciptaan nilai yang unik bagi pelanggannya. Secara umum Kaplan dan Norton (1996 : 96) membaginya membaginya menjadi tiga prinsip dasar yaitu yaitu : e. Inovasi Pengukuran kinerja dalam proses inovasi selama ini kurang mendapatkan perhatian, dibandingkan pengukuran kinerja yang dilakukan
dalam
proses
operasi.
Pada
tahap
ini
perusahaan
mengidentifikasikan keinginan dan kebutuhan para pelanggan di masa mendatang serta merumuskan cara untuk memenuhi keinginan dan kebutuhan tersebut. f.
Operasi Tahap ini merupakan tahap akhir di mana perusahaan secara nyata berupaya untuk memberikan solusi kepada para pelanggannya dalam
4. Perspektif Pertumbuhan dan Pembelajaran Tujuan dimasukkannya kinerja ini adalah untuk mendorong perusahaan menjadi organisasi belajar (learning organization) organization) sekaligus mendorong pertumbuhannya (Teuku Mirza, Usahawan, 1997). Kaplan dan Norton membagi tolak ukur perspektif ini dalam tiga prinsip yaitu : a. People Tenaga kerja pada perusahaan dewasa ini lebih lanjut dituntut untuk dapat berpikir kritis dan melakukan evaluasi terhadap proses dan lingkungan untuk dapat memberikan usulan perbaikan. Oleh sebab itu, dalam pengukuran strategi perusahaan, salah satunya harus berkaitan secara spesifik dengan kemampuan pegawai, yaitu apakah perusahaan telah mencanangkan peningkatan kemampuan sumber daya manusia
2) Tingkat perputaran karyawan (retensi karyawan) Retensi karyawan adalah kemampuan perusahaan untuk mempertahankan pekerja-pekerja terbaiknya untuk terus berada dalam organisasinya. Perusahaan yang telah melakukan investasi dalam sumber daya manusia akan sia-sia apabila tidak mempertahankan karyawannya untuk terus berada dalam perusahaan. 3) Produktivitas karyawan Produktivitas merupakan hasil dari pengaruh rata-rata dari peningkatan keahlian dan semangat inovasi, perbaikan proses internal, dan tingkat kepuasan pelanggan. Tujuannya adalah menghubungkan output yang dilakukan para pekerja terhadap jumlah keseluruhan pekerja.
c. Organizational Procedure Prosedur yang dilakukan suatu organisasi perlu diperhatikan untuk mencapai suatu kinerja yang handal. Prosedur dan perbaikan rutinitas harus diteruskan karena karyawan yang sempurna dengan informasi yang berlimpah tidak akan memberikan kontribusi pada keberhasilan usaha apabila mereka tidak dimotivasi untuk bertindak selaras dengan tujuan perusahaan atau apabila mereka tidak diberikan kebebasan untuk mengambil keputusan atau bertindak.
Result
Core Measurement Employee Retention
Employee Production
F. Keunggulan Metode Balanced Metode Balanced Scorecard Scorecard
Melalui metode Balanced Scorecard,sebenarnya Scorecard,sebenarnya perusahaan mampu memperoleh keuntungan maupun kinerja yang berlipat ganda, karena dapat mendongkrak kemampuan perusahaan dalam bersaing dan fokus pada masa yang lebih panjang, seperti terlihat pada perspektif pelanggan, internal bisnis proses dan pembelajaran. Sebab jika perusahaan hanya terfokus pada kinerja keuangan yang bersifat sementara saja, maka perusahaan tersebut akan semakin sulit bersaing, karena akan banyak pelanggan kecewa karena produk yang kurang baik dan kurang inovatif, karyawan yang tidak ramah dan tidak serius menanggani keluhan pelanggan, dan lain sebagainya. Dalam sebuah perusahaan, sumber daya manusianya merupakan asset yang sangat penting, sebab walaupun aktiva perusahaan (mesin, peralatan, teknologi, dan lain-lain) tersebut bernilai tinggi, namun tanpa di dukung SDM
tidak membawa pengaruh yang signifikan terhadap kinerja keuangan perusahaan nantinya, sementara itu aktifitas yang berdampak signifikan malah tidak diperhatikan. 2. Koheren Balanced Scorecard mengarahkan kepada karyawan perusahaan yang ingin menerapkannya untuk memahami motode hubungan sebab akibat (causal relationship). relationship). Misalnya, setiap strategi yang disusun pada masingmasing perspektif harus memiliki hubungan dengan perspektif finansial, karena untuk inilah perusahaan tersebut dibangun, yaitu untuk mencapai profit maksimum. 3. Seimbang Balanced Scorecard juga bersifat seimbang, karena ikut juga memperhatikan internal perusahaan maupun eksternal perusahaan. Yang dimaksud
ukurannya. Di mana ukurannya ditentukan berdasarkan fokus yang ditentukan oleh perusahaan sendiri. G. Pengertian Bank
Bank adalah sebuah lembaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang, dan menerbitkan promes atau yang dikenal sebagai banknote. banknote. Kata bank berbank berasal dari bahasa Italia banca banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Menurut Kuncoro (2002: 68) dalam bukunya Manajemen Perbankan, Teori dan Aplikasi, definisi dari bank adalah lembaga keuangan yang usaha
Menurut Undang-undang Negara Republik Indonesia Nomor 10 Tahun 1998 Tanggal 10 November 1998 tentang perbankan, yang dimaksud dengan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak . Usaha pokok bank adalah menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan, seperti tabungan, deposito, maupun giro, dan menyalurkan dana simpanan tersebut kepada masyarakat yang membutuhkan, baik dalam bentuk kredit maupun bentuk-bentuk bentuk-bentuk lainnya. Bank sebagai perantara keuangan ( financial intermediary). intermediary). Maksudnya adalah bank menjadi perantara keuangan antara pihak yang kelebihan dana (surplus unit) dengan pihak yang membutuhkan dana (defisit unit). Bank
baik dari pihak penyimpan dana maupun dari pihak bank dan kepercayaan ini akan terus berlanjut kepada pihak debitor. Kepercayaan ini penting dibangun karena dalam keadaan ini semua pihak ingin merasa diuntungkan untuk baik dari segi penyimpangan dana, penampung dana maupun penerima penyaluran dana tersebut. Selanjutnya Agent Of Services, yaitu lembaga yang memobilisasi dana untuk pembangunan ekonomi. Di samping melakukan kegiatan penghimpun dan penyalur dana, bank juga memberikan penawaran jasa perbankan yang lain kepada masyarakan. Jasa J asa yang ditawarkan bank ini erat kaitannya dengan kegiatan perekonomian masyarakat secara umum.
BAB III METODE PENELITIAN
A. Objek dan Lokasi Penelitian
Objek yang dipilih dalam penelitian ini adalah PT Bank Rakyat Indonesia (BRI) Tbk Cabang Cianjur dengan alasan bahwa penerapan Balanced Scorecard dalam mengukur kinerja karyawan BRI merupakan langkah strategik yang berdampak besar terhadap kemampuan manajemen BRI Cabang Cianjur dalam melipatgandakan kinerjanya ditinjau dari aspek pertumbuhan dan perkembangan. perkembangan.
B. Metode Penelitian
mengambarkan, meringkaskan berbagai kondisi, berbagai situasi atau berbagai variabel yang timbul di masyarakat yang menjadi objek penelitian tersebut. 3. Sifat Penelitian
Adapun sifat dalam penelitian ini adalah penelitian penjelasan (explanatory research). research). Format eksplanasi dimaksud untuk menggambarkan suatu generalisasi atau menjelaskan hubungan satu variabel dengan variabel yang lain. (Bungin, 2001).
C. Definisi Operasional Penelitian
Definisi operasional variabel bertujuan untuk menjelaskan makna variabel yang sedang diteliti. Singarimbun (2003:46-47) memberikan pengertian tentang definisi operasional sebagai unsur penelitian yang
Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Balance Scorecard (Kaplan & Norton, 2006:31) 2006:31)
Dimensi Perspektif Keuangan ( Financial Financial Perspective) Perspective)
Indikator
Skala
1. Tingkat pertumbuhan penjualan per tahun
Ordinal
2. Tingkat keuntungan atau laba per tahun 3. Pertumbuhan asset usaha 4. Besarnya pengurangan biaya produksi per unit produk
Perspektif Pelanggan (Customer Perspective) Perspective)
5. Kemampuan untuk menarik nasabah.
Ordinal
6. Tingkat kepuasan nasabah dalam menggunakan produk yang dihasilkan 7. Kemampuan dalam memberikan pelayanan pembelian yang baik kepada nasabah 8. Image dan reputasi bank
Perspektif Proses Bisnis Internal ( Internal Internal Business process perspective) perspective)
9. Kemampuan dalam melakukan survei pasar 10. Kemampuan pengoperasian teknologi informasi yang sesuai
Ordinal
Variabel (Y)
Dimensi
efektivitas
Indikator
Skala
2. Sasaran kerja dapat tercapai dengan baik.
Ordinal
3. Karyawan mampu memanfaatkan fungsinya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Ordinal
4. Karyawan konsisten menjalankan fungsinya sesuai dengan job deskripsi yang digariskan.
Ordinal
Disiplin
5. Karyawan mematuhi aturan yang ditetapkan perusahaan.
Ordinal
Inisiatif
6. Karyawan memiliki insiatif dalam menentukan pencapaian target pekerjaan sebelum deadline.
Ordinal
(Sentono, 2008:27)
Otoritas dan tanggung jawab
(Sumber: Data diolah oleh Penulis dari berbagai Sumber)
D. Populasi dan Sampel
Populasi penelitian tentang ”Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC) sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia di Bank BRI Cabang Cianjur” ini adalah level branch manager , supervisor, hingga staff teller dan customer service, ditambah dengan kepala unit serta teller dan customer service di masing-masing unit yang seluruhnya berjumlah 90 orang sebagaimana sebagaimana terlihat pada tabel berikut ini. Tabel 3.2 Populasi Penelitian
No
Unit Kerja
Populasi
1
BRI Cabang Cianjur
34
2
BRI KCP Cipanas
16
3
BRI Unit Sawahgede
4
4
BRI Unit Pamoyanan
4
5
BRI Unit Sayang
4
dalam populasi penelitian mengingat jarak tempuh lokasi dari kota Cianjur relatif jauh. Apabila jumlah populasi yang digunakan pada sebuah penelitian relatif banyak, maka diperlukan pengambilan sampel penelitian. Bila populasi dibesarkan maka penelitian akan menggunakan sampel yang berlaku untuk populasi, teknik pengambilan sampel ini, sebagaimana dikemukakan oleh Sugiyono (2004:56-60) terdiri atas teknik sebagai berikut. a) Probability Sampling
Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi itu dipilih menjadi anggota. Sampel teknik ini meliputi sampel random sampling , dan cluster sampling /sampling /sampling daerah. b) Nonprobability Sampling
random sampling di mana populasi mempunyai anggota yang tidak homogen dan berstrata secara proporsional. Penentuan jumlah sampel pada penelitian ini menggunakan rumus Slovin yang terdapat dalam Rahmad (2004:99) sebagai berikut. n=
N 1 + Nd 2
Keterangan: n = Ukuran Ukuran sampel N = Ukuran Populasi d = Presisi yang ditetapkan (yaitu (yaitu 0,1) 1 = Angka Angka konstanta n =
90 1 + (90 x (0,1) ) 2
=
90 1,90
= 47,37
Jumlah tersebut dibulatkan menjadi 47 responden.
Tabel 3.3 Sampel Penelitian No
Kelompok Populasi
N
Sampel
1
BRI Cabang Cianjur
34
34 : 90 x 47 = 18
2
BRI KCP Cipanas
16
16 : 90 x 47 = 9
3
BRI Unit Sawahgede
4
4 : 90 x 47 = 2
4
BRI Unit Pamoyanan
4
4 : 90 x 47 = 2
5
BRI Unit Sayang
4
4 : 90 x 47 = 2
6
BRI Unit Muka
4
4 : 90 x 47 = 2
7
BRI Unit Bojong
4
4 : 90 x 47 = 2
8
BRI Unit Warungkondang
4
4 : 90 x 47 = 2
9
BRI Unit Cibeber
4
4 : 90 x 47 = 2
10
BRI Unit Ciranjang
4
4 : 90 x 47 = 2
11
BRI Unit Cikalongkulon
4
4 : 90 x 47 = 2
12
BRI Unit Pacet
4
4 : 90 x 47 = 2
1) Studi Dokumentasi
Studi dokumentasi dalam pengumpulan data penelitian ini dimaksudkan sebagai cara pengumpulkan data dengan mempelajari dan mencatat bagian-bagian yang dianggap penting dari berbagai risalah resmi yang terdapat baik di lokasi penelitian maupun di instansi lain yang ada pengaruhnya dengan lokasi penelitian. Studi dokumentasi ditujukan untuk memperoleh data langsung dari instansi/lembaga meliputi buku-buku, laporan kegiatan dan keuangan, serta dokumen lain yang relevan dengan fokus penelitian. 2) Teknik Angket
Angket yang disusun dan dipersiapkan disebar kepada responden sebagaimana ditetapkan sebagai sampel penelitian. Jumlah angket yang disebarkan seluruhnya adalah 55 perangkat angket. Pemilihan dengan
mengukur sikap, pendapat dan profesi seseorang atau s ekelompok orang tentang suatu fenomena sosial. Permasalahan strategi pemasaran dan keputusan pembelian produk dapat dikategorikan sebagai fenomena sosial. Oleh karena itu, penggunaan skala Likert pada penelitian ini dapat diterima. Skala Likert yang digunakan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. -
Skor 1 jika tidak ada isi pernyataan yang sesuai dengan kondisi sebenarnya.
-
Skor 2 jika sebagian kecil isi pernyataan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
-
Skor 3 jika setengah dari isi pernyataan sesuai dengan kondisi sebenarnya.
2. Data sekunder, yaitu data diperoleh dari dokumen-dokumen perusahaan dan dari website perusahaan yaitu www.xl.co.id www.xl.co.id..
G. Metode Analisis
Metode analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah metode deskriptif kuantitatif dengan pengujian regresi sederhana untuk menguji apakah terdapat pengaruh penerapan balanced scorecard terhadap kinerja karyawan pada PT Bank BRI Tbk Cabang Cianjur.
H. Pengujian Data Hasil Penelitian 1. Analisis Deskriptif Hasil Penelitian
Skala Likert adalah skala yang digunakan untuk mengukur persepsi, sikap atau pendapat seseorang atau kelompok mengenai sebuah peristiwa atau fenomena sosial, berdasarkan definisi operasional
dalam menyusun penskalaan dengan metode Likert’s Summated Rating yang ditentukan oleh skor maksimum dan skor minimum yang mungkin dicapai oleh setiap responden.
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
20
40
60
80
100
2. Pengujian Validitas dan Reliabilitas Instrumen
Pengujian validitas dan reliabilitas instrumen dilakukan dalam kerangka pengembangan
instrumen
penelitian.
Langkah-langkah
yang
akan
ditempuh dalam pengembangan instrumen penelitian secara garis besarnya adalah sebagai berikut. a. Merumuskan definisi operasional setiap variabel penelitian hingga masing-masing variabel memiliki batasan yang jelas mengenai aspek
e. Menguji validitas dan reliabilitas instrumen penelitian dengan tujuan untuk mengukur valid tidaknya instrumen itu. 1) Teknik yang dipergunakan adalah teknik r Product Moment, yaitu hasil perhitungan dibandingkan dengan kriteria validitas yaitu suatu butir pernyataan dinyatakan valid jika koefesien rhitung lebih
α = 0,05. Rumus yang
besar dari r tabel tabel pada taraf signifikansi digunakan adalah sebagai berikut.
∑ XY - (∑ X)(∑Y ) [n(∑ X ) − (∑ X) ] [n(∑ Y ) − (∑ Y) ] n
rxy =
2
2
Keterangan: r xy xy
: Koefisien korelasi
n
: jumlah responden
2
2
k ∑ Si 2 1− α = k − 1 S 2 i Keterangan :
α
=
k
=
∑ Si2 Si
2
nilai koefisien reliabilitas instrumen banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal =
=
mean kuadrat kesalahan
varians total
Hasil yang diperoleh dari ini selanjutnya dikonsultasikan dengan tabel interpretasi nilai r Product Moment pada tingkat kepercayaan 95% ( α = 5%) dan N= 65 (Lihat lampiran Tabel Nilainilai r Product Moment). Instrumen sebagai alat pengumpul data dalam penelitian harus memenuhi
persyaratan
kesahihan
( validity)) (validity
dan
keterandalan
terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti.
3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Distribusi Data
Karena statistik parametrik berlandaskan pada asumsi bahwa data yang akan dianalisis harus berdistribusi normal, maka dilakukan pengujian normalitas untuk mengetahui apakah data yang dihasilkan berdistribusi normal atau tidak. Asumsi normali-tas merupakan syarat penting pada pengujian kebermaknaan koefisien regresi. Apabila data residual dari mode regresi tidak mengikuti distribusi normal, maka kesimpulan dari uji F dan uji t perlu dipertanyakan karena statistik uji dalam analisis regresi diturunkan dari data y ang berdistribusi normal. Uji normalitas distribusi data yang digunakan pada pe-nelitian
variabel bebas dengan nilai residu regresi parsialnya. Jika probabiltias keasalahan statistik atau p-value > ( α = 0,05) atau nonsignifikan, maka diputuskan tidak terjadi situasi heteroskedastitas.
c. Uji Asumsi Autokorelasi
Menurut Maurice G. Kendall (1971:8), autokorelasi akan menjelaskan bahwa varian residual (e) tidak saling berpengaruh. Hal ini dapat dilihat dengan menggunakan tes dari Durbin-Watson. Mekanisme tes Durbin-Watson (dalam Gujarati, 1993:217) ini adalah sebagai berikut. (1) Menentukan regresi OLS dan menentukan residual ei. ei. (2) Menghitung nilai d (dengan menggunakan aplikasi komputer). (3) Untuk ukuran sampel tertentu, menghitung nilai kritis dL dan dU.
menghindari
data
pertama
yang
hilang,
maka
data
pertama
ditransformasikan melalui perkalian dengan √(1-p2).
d. Analisis Regresi Sederhana
Analisis data diarahkan pada pengujian hipotesis yang diawali dengan deskripsi data penelitian dari ketiga variabel dalam bentuk distribusi frekuensi dan histogramnya serta menentukan persamaan regresinya. Analisis regresei linier sederhana diawali dengan pengujian asumsi klasik dengan persamaan regresi sebagai berikut.
Ŷ = a + bX + e Keterangan: Y : kinerja karyawan X : budaya organisasi a : konstanta
Untuk mengetahui apakah variabel independen (X) memiliki pengaruh terhadap variabel Y dengan tingkat keyakinan 1 –
α, maka
digunakan uji t. Bentuk hipotesis statistik yang diuji adalah sebagai berikut. Hipotesis statistik yang daijukan pada penelitian ini adalah sebagai berikut. HO :
βi = 0 Tidak terdapat pengaruh penerapan balance scorecard terhadap kinerja SDM Bank BRI Cabang Cianjur.
HA :
βi ≠ 0 Terdapat pengaruh penerapan balance scorecard terhadap terhadap kinerja SDM Bank BRI Cabang Cianjur.
Statistik Uji-t yang digunakan menggunakan rumus sebagai berikut.
thitung =
β SE β
atau thitung = r
n-2 1 - r 2
(2) Membandingkan nilai signifikansi dengan nilai alpha. (a) Jika nilai signifikansi (p-value) <
ά, maka H O ditolak dan H A
diterima. (b) Jika nilai signifikansi (p-value)
≥ ά, maka H A ditolak dan H O
diterima. Jika HO ditolak, berarti variabel independen berpengaruh secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen. Sebaliknya, jika H O ditolak, maka variabel independen tidak bepengaruh secara nyata (signifikan) terhadap variabel dependen.
4. Penentuan Koefisien Determinasi
Koefisien
determinasi
dihitung
untuk
menentukan
variabel
independen terhadap variabel dependen. Koefisien determinasi multiple
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Profil Responden
Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Maret 2014 dengan responden karyawan dan staf manajer PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Cianjur serta kepala unit beserta staff teller dan customer service, yang seluruhnya berjumlah 47 orang. Berdasarkan hasil angket yang disebarkan ke seluruh responden penelitian, diperoleh profil responden sebagai berikut. Tabel 4.1 Penggolongan Responden Berdasarkan Kelompok Umur
No.
Kelompok Usia Responden (Tahun)
Jumlah
Persentase
1
< 30
12
25,53
orang, atau 17,02%. Data ini menunjukkan bahwa responden penelitian ini, yakni para karyawan dan staf manajer PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Cianjur masih tergolong muda. Tabel 4.2 Penggolongan Responden berdasarkan Gender No.
Jenis Kelamin
Jumlah
Persentase
1
Laki-laki
21
44,68
2
Perempuan
26
55,32
47
100
Jumlah Seluruh
Sumber: Data hasil pengolahan penulis (2014)
Tabel 4.2 di atas menunjukkan bahwa responden wanita ternyata lebih banyak daripada responden laki-laki, yakni sebanyak 55,32%. Hal ini menunjukkan bahwa karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Cianjur
Data pada tabel 4.3 di atas menunjukkan bahwa tingkat pendidikan responden yang terbanyak adalah tingkat sarjana, yakni 21 orang atau sebanyak 44,68%. Kemudian responden yang berpendidikan Diploma II dan Diploma III sebanyak 15 orang atau 31,91%. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa responden karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Cabang Cianjur rata-rata berpendidikan tinggi.
B. Uji Instrumen 1. Uji Validitas Instrumen
Uji validitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana tingkat kesahihan atau ketepatan suatu instrumen penelitian sehingga tidak menyimpang dari operasional variabel yang telah ditetapkan. Uji validitas dilakukan dengan menggunakan teknik korelasi item total melalui
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected Item-Total Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item 5
51,3404
43,621
,309
,499
,683
Item 6
51,2340
42,879
,314
,369
,670
Item 7
51,5319
39,254
,538
,468
,640
Item 8
51,1489
41,912
,305
,424
,671
Item 9
51,9149
39,210
,438
,448
,651
Item 10
50,9574
44,346
,307
,342
,682
Item 11
51,4043
46,246
,419
,254
,708
Item 12
51,0426
41,824
,438
,342
,657
Item 13
51,0851
46,862
,407
,314
,708
Item 14
51,3191
43,657
,297
,358
,684
Item 15
51,2128
44,997
,340
,252
,690
Validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai pada table r product moment sebesar sebesar 0,288 pada taraf signifikansi 5% dan N = 47. Hasil pada tabel di atas dapat ditafsirkan sebagai sebagai berikut. 1) Skor Item 1. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,337 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 1
5) Skor Item 5. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,309 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 5
dinyatakan Valid. 6) Skor Item 6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,314 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 6
dinyatakan Valid. 7) Skor Item 7. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,538 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 7
dinyatakan Valid. 8) Skor Item 8. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,305 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 8
dinyatakan Valid. 9) Skor Item 9. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,438 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 9
dinyatakan Valid. 10) Skor Item 10. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor
14) Skor Item 14. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,297 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 10
dinyatakan Valid. 15) Skor Item 15. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,340 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 10
dinyatakan Valid. Dasar penentuan validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai kritis pada tabel r Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan N=47, yakni sebesar 0,288. Pada tabel di atas pun tampak pula bahwa hampir seluruh item (kecuali item 14 yang y ang mendekati nilai kritis) memiliki validitas cukup tinggi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi item yang terletak antara 0,400 – 0,699 (Sugiyono, 2001:149). Tabel 4.5 Hasil Uji Validitas Instrumen Kinerja Sumber Daya Manusia (Y) Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Squared Multiple
Cronbach's Alpha
1) Skor Item 1. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,535 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 1
dinyatakan Valid. 2) Skor Item 2. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,612 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 2
dinyatakan Valid. 3) Skor Item 3. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,581 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 3
dinyatakan Valid. 4) Skor Item 4. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,654 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 4
dinyatakan Valid. 5) Skor Item 5. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,550 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 5
dinyatakan Valid. 6) Skor Item 6. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor
10) Skor Item 10. Besarnya Koefisien korelasi skor item terhadap Skor Total = 0,358 > r kritis = 0,288. Dengan demikian instrumen Item 10
dinyatakan Valid. Dasar penentuan validitas item kuesioner didasarkan kepada nilai kritis pada tabel r Product Moment pada taraf signifikansi 5% dan N=47, yakni sebesar 0,288. Pada tabel di atas pun tampak pula bahwa seluruh item memiliki validitas cukup tinggi sebagaimana ditunjukkan oleh nilai koefisien korelasi item yang terletak antara 0,400 – 0,699 (Sugiyono, 2001:149).
2. Uji Reliabilitas Instrumen
Uji reliabilitas dimaksudkan untuk mengukur sejauh mana tingkat konsistensi atau kehandalan penelitian. Uji reliabilitas dilakukan dengan menggunakan teknik belah dua ( split-half ) melalui formulasi Spearman-
Correlation Between Forms
,817
Spearman-Brown
Equal Length
,813
Coefficient
Unequal Length
,813
Guttman Split-Half Coefficient
,996
a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5, Item 6, Item 7, Item 8. b. The items are: Item 9, Item 10, Item 11, Item 12, Item 13, Item 14, Item 15.
Koefsien Reliabilitas 10 item instrumen penerapan konsep balanced scorecard dengan metode Split-half pada tabel 4.6 di atas menunjukkan korelasi belahan I terhadap belahan II sebesar 0,817. Besarnya reliabilitas Guttman Split-half = 0,899. Belahan pertama terdiri 5 item dengan Alpha = 0,644 dan belahan ke dua terdiri 5 item dengan koefisien Alpha = 0,596. Karena R hitung hitung = 0,996 > R kitis kitis (0,700), maka kelima belas instrumen yang digunakan pada penelitian dinyatakan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel penerapan konsep balanced scorecard. Selanjutnya,
hasil
analisis
reliabilitas
instrumen
dengan
Unequal Length Guttman Split-Half Coefficient
,740 ,734
a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5. b. The items are: Item 6, Item 7, Item 8, Item 9, Item 10.
Koefsien Reliabilitas 10 item instrumen Kinerja Sumber Daya Manusia Bank BRI Cabang Cianjur dengan metode Split-half pada tabel 4.7 di atas menunjukkan korelasi belahan I terhadap belahan II sebesar 0,587. Besarnya reliabilitas Guttman Split-half = 0,734. Belahan pertama terdiri 5 item dengan Alpha = 0,716 dan belahan ke dua terdiri 5 item dengan koefisien Alpha = 0,642. Karena R hitung = 0,734 > R kitis kitis (0,700), maka kesepuluh item instrumen yang digunakan pada penelitian dinyatakan reliabel, sehingga dapat digunakan untuk mengukur variabel kinerja Sumber Daya Manusia Bank BRI Cabang Cianjur. Berdasarkan hasil analisis di atas dapat disimpulkan bahwa kedua
dalam bentuk analisis deskriptif untuk setiap indikator atas variabel berdasarkan frekuensi jawaban responden. Data yang digunakan pada analisis deskriptif ini adalah data primer hasil penelitian yang diolah. Hasil analisis deskriptif ini disajikan sebagai berikut.
1. Penerapan Konsep Balanced Scorecard
Kaplan (2006:29) mengemukakan bahwa penilaian performansi organisasi (termasuk organisasi perbankan) sebaiknya meliputi aspek nonfisik atau intelektual seperti kualitas produk, motivasi, dan tenaga kerja yang ahli. Proses-proses internal yang responsif dan dapat diprediksi ( predictable) predictable) serta kepuasan dan loyalitas nasabah selain aspek finansial. Aspek
performansi
yang
perlu
dipertimbangkan
dalam
menilai
performansi perbankan ini adalah: finansial , pelanggan, pelanggan, proses internal
Tabel 4.8 Rekapitulasi Hasil Pengolahan Data V ariabel Penerapan Konsep Balanced Scorecard (X) No.
Dimensi
Jumlah %
1
Perspektif Keuangan Atau Financial Atau Financial Perspective
74.15
2
Perspektif Pelanggan Customer Perspective
72,45
3
Perspektif Proses Bisnis Internal Atau Internal Business Process Perspective
70,21
4
Perspektif Pembelajaran Dan Pertumbuhan Atau Learning Atau Learning And Growth Perspective
75,43
Jumlah
292,24
Rata-rata = 292,24 : 4
73,06
Rata-rata persentase Penerapan Konsep Balanced Scorecard
73,06 %
Tabel 4.8 di atas memperlihatkan rata-rata persentase dari keempat
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
20
40
60
80
100
73 06
Dengan perolehan nilai sebagaimana terlihat pada tabel di atas, ratarata persentase pelaksanaan Penerapan Konsep Balanced Scorecard menunjukkan pada skala yang sedang dan cenderung tinggi. Hal tersebut menandakan bahwa sekalipun belum sempurna dan sesuai dengan kaidah yang berlaku, penerapan Penerapan Balanced Scorecard di lingkungan Bank BRI Cabang Cianjur telah relatif cukup baik serta ada kecenderungan sesuai dengan keenam dimensi yang dikemukakan. Dengan perolehan skor rata-rata sebesar itu mencerminkan bahwa penerapan Penerapan Balanced Scorecard di lingkungan Bank BRI Cabang Cianjur relatif cukup baik meskipun masih terdapat kekurangan atau
(4) inisiatif. Rekapitulasi hasil analisis deskriptif pada variabel ini dapat disajikan pada tabel berikut. Tabel 4.9 Hasil Rata-rata Persentase Variabel Kinerja Sumber Daya Manusia Bank BRI Cabang Cianjur (Y) No.
Dimensi
Jumlah %
1
Efisiensi dan efektivitas
74.55
2
Otoritas dan tanggung jawab
73.33
3
Disiplin
75.64
4
Inisiatif
73.27
Jumlah
296.79
Rata-rata persentase Kinerja Sumber Daya Manusia Bank BRI Cabang Cianjur
74.1975
Tabel 4.9 di atas memperlihatkan rata-rata persentase dari keempat dimensi kinerja karyawan yang mencapai 74,20 %. Rata-rata persentase di
Sangat rendah
Rendah
Sedang
Tinggi
20
40
60
80
100
74 20
Dengan perolehan rata-rata persentase tersebut yang termasuk kategori sedang atau cukup baik dan cenderung tinggi, menandakan bahwa sekalipun belum sepenuhnya tanggapan responden baik terhadap kinerja karyawan di lingkungan Bank BRI Cabang Cianjur telah relatif cukup baik dan cenderung sesuai dengan keempat dimensi yang dikemukakan. Dengan perolehan persentase rata-rata sebesar itu mencerminkan bahwa kinerja sumber daya manusia (karyawan) di lingkungan Bank BRI Cabang Cianjur relatif cukup baik serta berdasar kepada dimensi dan indikator yang dirumuskan yang terdiri atas (1) efisiensi dan efektivitas, (2)
1. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Distribusi Data
Uji Normalitas data dilakukan sebelum data diolah berdasarkan model-model penelitian yang diajukan. Uji normalitas data bertujuan untuk mendeteksi distribusi data dalam suatu variabel yang akan digunakan dalam penelitian. Data yang baik dan layak untuk membuktikan model-model penelitian tersebut adalah data yang memiliki distribusi normal. Uji normalitas dilakukan dengan uji Kolmogorov-Smirnov satu arah atau analisis grafis. Berikut ini adalah hasil uji normalitas dengan Kolmogorov-Smirnov
pada
variabel
dependen. Tabel 4.10
independen
dan
variabel
Hasil analisis Kolomogorov-Smirnov dengan nilai Z untuk Y sebesar 1,173 dan untuk X sebesar 0,777. Asymp signifikan untuk variabel Y dan X, secara berturut-turut adalah 0,127 untuk Y dan 0,582 untuk X. Dari hasil tersebut nampak bahwa pada variabel Y dan X memiliki distribusi data yang normal. b. Uji Heteroskedastisitas Heteroskedastisitas
Uji Heteroskedastisitas digunakan untuk menguji apakah dalam model regresi liner kesalahan pengganggu (e) mempunyai varians y ang sama atau tidak dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Untuk menguji Hetero-skedastisitas dapat diketahui dari nilai signifikan korelasi Rank Spearman antara masing-masing variabel independen dengan residualnya. Jika nilai signifikan lebih besar dari
α (5%) maka
tidak terdapat Heteroskedastisitas, dan sebaliknya jika lebih kecil dari
Hasil pengujian korelasi Spearman pada tabel di atas menunjukkan bahwa korelasi antara variabel X dengan nilai residual adalah tidak signifikan. Hal ini dapat dilihat dari nilai Sig = 0,494 > 0.05 sehingga dapat diasumsikan bahwa tidak terjadi heterokesdasitas dalam model regresi ini.
c. Uji Autokorelasi
Uji Autokorelasi digunakan untuk menguji apakah dalam sebuah model regresi linier terdapat korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 (sebelumnya). Untuk menguji Autokorelasi dapat dilihat dari nilai Durbin Waston (DW), yaitu jika nilai DW terletak antara du dan (4 – dU) atau du
≤ DW ≤ (4 – dU), berarti bebas dari Autokorelasi.
Jika nilai DW lebih kecil dari dL atau DW lebih besar dari (4 – dL)
-
Ha :
ρ1 = ρ2 = ... = ρ p ≠ 0
Autokorelasi
(Faktor pengganggu
periode tertentu berkorelasi dengan faktor pengganggu pada periode lain). 2) Kriteria pegujian :
-
Jika d-hitung < dL atau d-hitung > (4-dL), Ho ditolak, berarti ada autokorelasi.
-
Jika dU < d-hitung < (4 – dU), Ho diterima, berarti tidak terjadi autokorelasi.
-
Jika dL < d-hitung < dU atau (4-dU) < d-hitung < (4-dL), maka tidak dapat disimpulkan ada tidaknya autokorelasi.
Tabel 4.12 b
Model Summary
Model
R 1
R Square a
,065
Adjusted R Square
,004
Std. Error of the Estimate
DurbinWatson
7,39260
1,625
-,015
a. Predictors: (Constant), Penerapan Balanced Scorecard b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh nilai Durbin Watson (d) sebesar 1,625. Untuk N=47 pada 2 variabel, Nilai dL pada tabel adalah 1,52755 dan nilai dU adalah 1,60144. Dengan menggunakan grafik di atas, dapat dihitung keberadaan DW sebagai berikut. a) Nilai dL adalah 1,52755 b) Nilai dU adalah 1,60144 c) Nilai 4 – dU adalah 2,39856 d) Nilai 4 – dL adalah 2,47245
Ŷ = a + bX + e Keterangan: Y : Kinerja Karyawan (SDM PT Bank BRI Cabang Cianjur) X : Penerapan Balanced Scorecard a : konstanta b : koefisien regresi atau slope garis regresi Y atas X e : epsilon, galat presiksi yang terjadi secara acak. Dengan menggunakan aplikasi PASW 18.0 for Windows diperoleh taksiran regresi sebagai berikut. Tabel 4.13 a
Coefficients Unstandardized Coefficients
Model
B 1
(Constant)
Standardized Coefficients
Std. Error
27,683
9,154
,475
,182
Penerapan Balanced Scorecard a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
t
Beta
,338
Sig.
3,024
,004
2,613
,012
Balanced Scorecard (X) naik sebesar satu satuan, maka Kinerja Karyawan (Y) akan mengalami peningkatan sebesar nilai koefisien regresinya, yaitu sebesar 0,475 kali atau sebesar 47,50 %. (3) Nilai (3) Nilai e dapat diabaikan karena telah dilakukan uji asumsi klasik yang menyatakan bahwa seluruh data berdistribusi normal, tidak terdapat heteroskedastisitas, serta tidak terjadi autokorelasi. Dengan demikian, nilai e dinyatakan sama dengan 0.
E. Uji Hipotesis
Untuk membuktikan apakah model regresi yang telah diperoleh di atas dapat digunakan atau tidak, akan dilakukan pengujian hipotesis dengan menggunakan uji t. Berdasarkan output pada tabel 4.11 dapat diketahui nilai t hitung untuk
Tabel 4.14 Model Summary Adjusted R Square R Square
Model
R
1
.795
a
.632
.697
Change Statistics Std. Error of the R Square Sig. F Estimate Change F Change df1 df2 Change 4.07852
.632 . 632
76.828
1
53
.001
a Predictors: (Constant), (Constant), Penerapan Penerapan Balanced Scorecard Scorecard
Tabel 4.12 di atas menunjukkan koefisien determinasi untuk variabel Kinerja Karyawan pada Bank BRI Cabang Cianjur (Y) dan Penerapan Konsep Balanced Scorecard (X) adalah 0,632. Nilai ini mengandung makna bahwa sebesar 63,20 % Kinerja Karyawan pada Bank BRI Cabang Cianjur (Y) dipengaruhi oleh Penerapan Konsep Balanced Scorecard (X). Sedangkan sisanya sebesar 36,80 % merupakan pengaruh faktor lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini. Hasil pengujian tersebut menunjukkan bahwa Kinerja Karyawan
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis terhadap data yang diperoleh pada penelitian, dapat disusun kesimpulan sebagai berikut. 1.
Penerapan Konsep Balanced Scorecard di lingkungan PT Bank BRI Tbk. Cabang Cianjur berkembang dengan baik. Hal ini ditunjukkan oleh tanggapan yang diberikan oleh responden sebesar 73,06%.
2.
Kinerja karyawan di lingkungan PT Bank BRI Tbk. Cabang Cianjur berlangsung dalam kondisi baik yang ditunjukkan dengan tanggapan responden sebesar 74,20%.
3.
Penerapan Balanced Scorecard berpengaruh positif terhadap kinerja
B. Saran-saran
Berdasarkan
hasil
penelitian
dan
kesimpulan,
peneliti
merekomendasikan beberapa hal sebagai berikut. 1. PT Bank BRI Tbk. Cabang Cianjur telah menerapkan Balanced Scorecard yang baik sebagai acuan dalam bekerja. Diharapkan ke depannya, Penerapan Balanced Scorecard lebih ditingkatkan lagi agar benar-benar meresap dan dijiwai oleh setiap individu yang ada dalam organisasi. 2. Kinerja karyawan PT Bank BRI Tbk. Cabang Cianjur juga dapat mendukung karena turut dipengaruhi oleh Penerapan Konsep Balanced Scorecard yang kuat sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawai. Diharapkan ke depannya kinerja karyawan tetap dipertahankan dan lebih ditingkatkan demi tercapainya kinerja pegawai yang berkualitas,
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Syafrudin, 2001, Manajemen Sumber Daya Manusia: Strategi Keunggulan Kompetitif Bungin, Burhan, 2001, Metodologi Penelitian Sosial: Format-format Kuantitatif dan Kualitatif, Surabaya, Airlangga University Press. Fauzi. 1995. Kamus 1995. Kamus Akuntansi Praktisi. Praktisi. Suarabaya : Indah Hadi, Sutrisno, 1997, Metodologi Research, Untuk Penulisan Paper, Skripsi, Thesis, Disertasi, Disertasi, Yogyakarta. Andi Offiset. Hermawan, Ancella. 1996. Balanced Scorecard Sebagai Sarana Akuntansi Managemen Strateg i. i. Jakarta : IAI. Hoggson, N. F. (2006). Banking Through the Ages, Ages, New York, Dodd, Mead & Company. Indriantoro, Nur dan Bambang S. 1999. Metodologi Penelitian Bisnis Untuk Akuntansi dan Managemen. Managemen. Yogyakarta : BPFE. Kaplan, Robert S, and Norton, David P, 1996, Balanced Scorecard: Menerapkan Strategi Menjadi Aksi, Jakarta: Erlangga Kaplan. Robert S dan David Norton. 1996. Balanced Scorecard : Transalting Startegi Info Action Bostom : Harvard Business School.
Mun`im Azka.2001. Balance Scorecard Sebagai Alat ukur Kinerja (Studi Kasus Pada Rumah Sakit Islam Sultan Agung Semarang). Tidak untuk diterbitkan. Fakultas Ekonomi Universitas Diponegoro Semarang. Mutasowifin, Ali. 2002. Penerapan Balanced Scorecard Sebagai Tolok Ukur Penlian Kinerja Pada Badan Usaha Berbentuk Koperasi, Koperasi, Jurnal Universitas Paramadina Vol. 3 : Hal 245-264. Nawawi, Hadari, 1996, Manajemen Sumber Daya Manusia untuk Bisnis yang Kompetitif, Yogyakarta: Pers Universitas Gajah Mada Niven, Paul R, 2005, Balanced Scorecard Diagnostic: Mempertahankan Kinerja Maksimal, Jakarta, Elex Media Komputindo. Ko mputindo. Pangabean, Mutiara S, 2004, Manajemen Sumber Daya Manusia, Jakarta: Ghalia Indonesia Sinamo, Jansen, 2005, Visi dan Misi: Kekuatan atau Hiasan Yogyakarta, Andi Offset. Santoso, Singgih,2005, SPSS Mengolah Data Statistik Secara Profesional, Cetakan Keempat, Penerbit PT Elexmedia Komputindo, Jakarta. Saunders Anthony, Marcia Millon Cornett. 2006. Financial Institutions Management: A Risk Management Approach.Singapore: Approach.Singapore: McGraw Hill.2006. Srimindarti, Ceacilia, Balanced Scorecard Sebagai Alternatif Untuk Mengukur
Jurnal Prihananto, Aji Dwi, Penerapan Balanced Scorecard sebagai tolok ukur pengukuran kinerja pada badan usaha berbentuk rumah sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit Kristen Tayu Pati), 2006, http://www.bapsi.usd.ac.id/~diar/download/aji/PENERAPANBALANCE DSCORECARD.pdf Octavia, Reni, Pengukuran dan Analisis kerja dengan mengunakan metode balanced scorecard , 2005, http://www.petra.ac.id/~puslit/journals/request. php?PublishedID=IND01030202 php?PublishedID=IND0103020 2 Yurniwati, Pengaruh Lingkungan bisnis internal dan perencanan strategis terhadap kinerja perusahaan manufaktur, 2003, http://www.damandiri.or.id/ detail.php?id=297 Zamzami, Fachrurazzi, 2004, Pengaruh Perilaku Manajer Dalam Sistem Anggaran Terhadap Pencapaian Anggaran Pada Industri Perbankan Di Banda Aceh, Majalah Usahawan Indonesia, No 02/Th/XXXIII Februari Hal 43-52. Jakarta
Internet Andreasson, Magdalena and Svartling, Andreas, The Balanced Scorecard – A
Prasetyo, Edi, Pengaruh Kepuasan Dan Motivasi Kerja Terhadap Produktivitas Kerja Karyawan Riyadi Palace Hotel di Surakarta, http://eprints.ums.ac.id/151/1/EDI_PRASETYO.pdf Diakses 1 Mei 2014. Permana, Aditya Wahyu, Pengembangan Desain Materi Pelatihan Sebagai Upaya Peningkatan Kompetensi Karyawan Teknis Divisi Pertanian PT. Nusa Indo Agromadani Surabaya, http://www.damandiri.or.id/file/aitiyawahyu permanaunairbab2.pdf Diakses 1 Mei 2014.
Kisi-kisi Instrumen Penelitian
ANALISIS PENERAPAN KONSEP BALANCED KONSEP BALANCED SCORECARD (BSC) SEBAGAI SUATU ALAT PENGUKURAN KINERJA SUMBER DAYA MANUSIA DI BANK BRI CABANG CIANJUR Oleh: FINA AGUSTIN NIRM. 43181340310204 43181340310204 Variabel Balanced Scorecard (Kaplan & Norton, 2006:31)
Dimensi
Perspektif Keuangan (Financial Perspective)
Perspektif Pelanggan (Customer Perspective)
Skala
No. Item
16. Tingkat pertumbuhan penjualan per tahun
Ordinal
1
17. Tingkat keuntungan atau laba per tahun
Ordinal
2
18. Pertumbuhan asset usaha
Ordinal
3
19. Besarnya pengurangan biaya produksi per unit produk
Ordinal
4
20. Kem Kemampu ampuan an untu untuk k menar enarik ik kons konsum umen en atau atau pem pembeli beli..
Ordi Ordina nall
5
21. Tingkat kepuasan konsumen dalam menggunakan produk yang dihasilkan. dihasilkan.
Ordinal
6
22. Kemampuan dalam memberikan pelayanan pembelian yang baik kepada konsumen.
Ordinal
7
23. Imag Imagee dan dan repu reputa tasi si peru perusa sah haan aan.
Ord Ordina inal
8
Indikator
95
Variabel
Dimensi
Perspektif Proses Bisnis Internal (Internal Business process perspective)
Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan (Learning and Growth Perspective)
Kinerja Karyawan
Efisiensi dan efektivitas
(Y)
Skala
No. Item
24. Kem Kemampu ampuan an dala dalam m mela melaku kuka kan n surv survei ei pasa pasar. r.
Ordi Ordina nall
9
25. Kemampuan pengoperasian teknologi informasi yang sesuai dengan kebutuhan proses operasi.
Ordinal
10
26. Pelayanan purna jual yang baik kepada konsumen atau pelanggan.
Ordinal
11
27. Kemampuan tenaga kerja untuk mengemukakan ide, kreativitas, dan kreasi.
Ordinal
12
28. Tingkat kepuasan tenaga kerja (tanggung jawab, kualitas pelayanan kepada konsumen, dll)
Ordinal
13
29. Ting Tingka katt prod produk ukti tivi vita tass tena tenaga ga kerj kerjaa
Ordi Ordina nall
14
30. Kemampuan penguasaan informasi (pasar, teknologi, pemasok dsb)
Ordinal
15
31. Pros Proses es kerj kerjaa dapa dapatt meng menghe hem mat angg anggar aran an..
Ordi Ordina nall
16
32. Sasa Sasara ran n kerj kerjaa dapa dapatt terc tercap apai ai deng dengan an baik baik..
Ordi Ordina nall
17
33. Karyawan mampu memanfaatkan fungsinya dalam mencapai tujuan perusahaan.
Ordinal
18, 19 19
Indikator
(Sentono, 2008:27)
Otoritas dan tanggung jawab
96
Skala
No. Item
34. Karyawan konsisten menjalankan fungsinya sesuai dengan job deskripsi yang digariskan.
Ordinal
20, 21
Disiplin
35. Karyawan mematuhi aturan yang ditetapkan perusahaan.
Ordinal
22, 23
Inisiatif
36. Karyawan memiliki insiatif dalam menentukan pencapaian target pekerjaan sebelum deadline.
Ordinal
24, 25
Variabel
Dimensi
Indikator
97
98
Yth.
Bapak/Ibu Karyawan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk Cabang Cianjur di Cianjur
Assalamu’alaikum war wab. wab. Dalam rangka meneliti Analisis Penerapan Konsep
Balanced Scorecard
(BSC) Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Di Bank BRI Cabang Cianjur, berikut ini kami sampaikan sejumlah pertanyaan dan pernyataan yang kami anggap relevan untuk hal tersebut. Untuk itu, kami memohon bantuan Bapak/Ibu untuk dapat mengisi kuesioner ini. Kami sangat berharap Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini sesuai dengan yang diketahui dan dialami sendiri oleh Bapak/Ibu, sehingga data yang kami peroleh memiliki validitas yang dapat dipertanggungjawabkan. dipertanggungjawabkan.
PETUNJUK ANGKET
Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC) Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Di Bank BRI Cabang Cianjur
1. PETUNJUK PENGISIAN a. Sangat diharapkan diharapkan Bapak/Ibu untuk menjawab seluruh pertanyaan pertanyaan pada pada kuesioner ini dengan jujur dan sesuai dengan yang diketahui dan dialami sendiri oleh Bapak/Ibu sebenarnya. s ebenarnya. b. Bapak/Ibu dapat dapat memberikan tanda silang (X) pada angka angka yang terdapat terdapat pada kolom pilihan jawaban sesuai dengan pernyataan yang dikemukakan. c. Jawaban yang Bapak/Ibu Bapak/Ibu berikan tidak berpengaruh berpengaruh apa apa pun terhadap terhadap kedudukan Bapak/Ibu sebagai nasabah PT Bank Rakyat Indonesia Tbk. Cabang Cianjur. d. Bapak/Ibu dapat memilih salah satu alternatif alternatif jawaban sebagai yang disediakan pada masing-masing item angket.
Komponen Balanced Scorecard Bapak/Ibu dapat memberikan tanda silang (X) pada kolom alternatif jawaban dengan ketentuan pilihlah: 5
jika isi pernyataan yang disajikan seluruhnya seluruhnya benar dan sesuai dengan kondisi sekolah (S)
4
jika sebagian besar isi pernyataan yang disajikan benar dan sesuai dengan kondisi sekolah (SB)
3
jika setengah dari setengah dari isi pernyataan yang disajikan benar dan sesuai dengan kondisi sekolah (ST)
2
jika sebagian kecil isi kecil isi pernyataan yang disajikan benar dan sesuai dengan kondisi sekolah (SK)
1
jika isi pernyataan yang disajikan sama sekali tidak sesuai sesuai dengan kondisi nyata sekolah (TS).
Alternatif Jawaban Pertanyaan/Pernyataan
1.
2.
Usaha yang dijalankan dalam kemitraan dengan pembiayaan musyarakah menunjukkan tingkat pertumbuhan penjualan dalam setiap tahunnya. Selain petumbuhan penjualan dan keuntungan,
S
SB
ST
SK
TS
5
4
3
2
1
Alternatif Jawaban Pertanyaan/Pernyataan
7.
8.
9.
S
SB
ST
SK
TS
Bapak/Ibu selalu berusaha mengembangkan mengembangkan desain atau sistem pengembangan usaha dan produk usaha agar usaha yang dijalankan tetap memiliki kemampuan bersaing di pasar.
5
4
3
2
1
Pekerjaan yang dijalankan oleh Bapak/Ibu mengharuskan menggunakan perangkat teknologi informasi, Bapak/Ibu berpendapat bahwa Bapak/Ibu sendiri harus mampu mengoperasikan perangkat tersebut, baru kemudian karyawan/pegawai yang ditunjuk mampu menggunakannya. menggunakannya.
5
4
3
2
1
Sebagai bank yang memiliki reputasi baik, Bapak/Ibu berusaha meningkatkan jasa dan pelayanan yang berkualitas serta memiliki tingkat ketelitian tinggi.
5
4
3
2
1
5
4
3
2
1
10. Bapak/Ibu selau berusaha melakukan pelayanan purna jual untuk memberikan kepuasan kepada nasabah, sehingga nasabah tetap akan selalu menjadikan usaha Bapak/Ibu sebagai pilihan pertama. 11. Menurut pendapat Bapak/Ibu, pekerja di Bank Bank BRI Bapak/Ibu harus memiliki kemampuan
Alternatif Jawaban Pertanyaan/Pernyataan S
SB
ST
SK
TS
16. Sebisa mungkin Bapak/Ibu dapat menghemat anggaran dalam melakukan pekerjaan Bapak/Ibu
5
4
3
2
1
17. Ketercapaian hasil pekerjaan sangat penting dalam bekerja.
5
4
3
2
1
18. Waktu pencapaian target pekerjaan diupayakan setepat mungkin.
5
4
3
2
1
19. Bapak/Ibu bekerja sesuai dengan jabatan dan fungsi Bapak/Ibu dalam perusahaan saat ini.
5
4
3
2
1
20. Jabatan dan fungsi Bapak/Ibu dalam pekerjaan Bapak/Ibu pergunakan sebaik-baiknya dalam mencapai tujuan perusahaan.
5
4
3
2
1
21. Bapak/Ibu konsisten menjalankan fungsi sesuai dengan job-deskripsi yang digariskan.
5
4
3
2
1
22. Bapak/Ibu datang ke tempat pekerjaan sebelum jam kerja dimulai.
5
4
3
2
1
KINERJA KARYAWAN
Lampiran 3 Data Empirik Hasil Penelitian Analisis Penerapan Konsep Balanced Scorecard (BSC) Sebagai Suatu Alat Pengukuran Kinerja Sumber Daya Manusia Di Bank BRI Cabang Cianjur 1. Variabel X
1
2
3
4
Variabel Penerapan Konsep Balanced ScoreCard (X) Internal Busines Customer Perspective Process Perspective 5 6 7 8 9 10 11
Responden 1
4
5
5
4
4
4
4
5
5
5
4
5
5
5
5
69
Responden 2
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
5
5
4
4
5
70
4.67
Responden 3
5
3
5
3
5
4
4
2
5
4
5
5
4
5
5
64
4.27
Responden 4
4
2
4
5
4
5
3
4
2
5
5
4
3
5
4
59
3.93
4
52
3.47
5
56
3.73 3.60
Nomor Responden
Responden 5 Responden 6
Financial Perspective
2 5
4 5
2 3
4 5
2 2
2 4
2 4
5 5
4 2
4 4
5 2
Learning and Growth Perspective 12 13 14 15
4 3
4 2
4 5
Jumlah
Ratarata 4.60
Responden 7
4
2
2
2
3
3
5
5
3
3
5
5
4
4
4
54
Responden 8
2
4
3
5
2
4
4
3
2
5
2
4
3
4
3
50
3.33
Responden 9
5
2
2
4
4
3
2
5
4
2
3
3
4
4
3
50
3.33
Responden 10
4
3
5
3
5
4
3
4
1
5
2
4
3
3
4
53
3.53
Responden 11
3
3
4
5
5
2
2
2
2
4
4
3
2
2
5
48
3.20
Responden 12
3
4
3
4
4
3
4
4
3
5
1
5
5
5
3
56
3.73
Responden 13
2
3
2
3
3
3
2
2
2
4
2
3
3
2
4
40
2.67
Responden 14
4
4
3
5
2
4
3
3
4
3
3
3
4
3
5
53
3.53
Responden 15
4
3
2
2
3
5
2
2
1
4
2
4
5
4
4
47
3.13
Responden 16
5
4
4
4
5
4
4
4
2
5
4
4
2
4
3
58
3.87
103
1
2
3
4
Variabel Penerapan Konsep Balanced ScoreCard (X) Internal Busines Customer Perspective Process Perspective 5 6 7 8 9 10 11
Responden 17
5
5
4
5
5
5
5
5
4
3
1
2
3
3
4
59
3.93
Responden 18
5
5
5
5
4
5
5
5
4
4
2
5
2
2
4
62
4.13
Responden 19
3
4
4
3
5
5
2
2
2
4
4
5
4
5
5
57
3.80
Responden 20
2
3
1
4
3
3
3
3
3
5
4
5
4
5
5
53
3.53
Responden 21
5
5
5
5
5
5
5
5
5
4
3
5
5
4
4
70
4.67
Responden 22
5
3
4
5
2
2
2
5
2
4
3
3
2
3
3
48
3.20
Responden 23
3
4
4
4
5
4
4
4
2
5
5
4
3
5
5
61
4.07
5
61
4.07
3
49
3.27
4
58
3.87 3.67
Nomor Responden
Responden 24 Responden 25 Responden 26
Financial Perspective
5 4 3
4 3 3
4 3 5
5 4 3
4 3 3
4 2 5
5 2 4
4 4 5
4 2 3
4 3 4
2 4 4
Learning and Growth Perspective 12 13 14 15
4 3 4
3 5 4
4 4 4
Jumlah
Ratarata
Responden 27
2
2
5
5
5
5
3
3
5
5
2
3
5
2
3
55
Responden 28
4
4
4
5
4
4
4
4
4
4
3
5
2
1
3
55
3.67
Responden 29
4
2
3
4
4
2
4
4
2
3
5
2
3
3
4
49
3.27
Responden 30
4 2
5 2
5 3
3 2
3 4
4 4
4 2
3 2
4
4
4
5
4
4
61
4.07
Responden 31
5 4
4
3
4
5
3
3
47
3.13
Responden 32
3
3
3
4
3
4
2
3
3
5
3
3
4
4
4
51
3.40
Responden 33
4
5
5
4
4
4
4
5
5
4
4
4
4
4
4
64
4.27
Responden 34
5
4
5
5
4
4
5
5
5
5
4
5
5
5
2
68
4.53
Responden 35
5
3
5
3
5
4
4
2
5
2
4
3
3
3
4
55
3.67
Responden 36
4
2
4
5
4
5
3
4
2
3
4
4
5
3
3
55
3.67
Responden 37
2
4
2
4
2
2
2
5
4
5
4
3
4
3
4
50
3.33
Responden 38
5
5
3
5
2
4
4
5
2
5
5
5
5
4
2
61
4.07
Responden 39
4
2
2
2
3
3
5
5
3
4
3
2
5
2
3
48
3.20
Responden 40
2
4
3
5
2
4
4
3
2
5
5
5
5
3
3
55
3.67
104
1
2
3
4
Variabel Penerapan Konsep Balanced ScoreCard (X) Internal Busines Customer Perspective Process Perspective 5 6 7 8 9 10 11
Responden 41
5
2
2
4
4
3
2
5
4
3
3
4
4
2
4
51
3.40
Responden 42
4
3
5
3
5
4
3
4
1
2
5
4
3
4
2
52
3.47
Responden 43
3
3
4
5
5
2
2
2
2
3
3
4
5
5
5
53
3.53
Responden 44
3
4
3
4
4
3
4
4
3
5
4
3
4
2
1
51
3.40
Responden 45
2
3
2
3
3
3
2
2
2
2
4
4
3
4
2
41
2.73
Responden 46
4
4
3
5
2
4
3
3
4
3
4
5
5
2
4
55
3.67
Responden 47
3 162
2 165
2 191
3 169
5 174
2 160
2 178
1 142
4 187
4 166
3 183
5 181
5 170
3 175
48
3.20
JUMLAH
4 179
2582
RATA-RATA
3.81
3.45
3.51
4.06
3.60
3.70
3.40
3.79
3.02
3.98
3.53
3.89
3.85
3.62
3.72
54.94
MEDIAN
4
3
4
4
4
4
4
4
3
4
4
4
4
4
4
55
MODUS
4
4
5
5
4
4
4
5
2
4
4
4
5
4
4
55
Frekuensi 5
15
7
13
20
12
10
8
17
8
16
10
14
16
11
11
Frekuensi 4
16
16
11
14
14
20
17
13
10
18
17
17
14
17
18
Frekuensi 3
8
15
11
9
11
10
8
7
8
9
10
13
11
10
13
Frekuensi 2
8
9
11
4
10
7
14
10
17
4
8
3
6
8
4
Frekuensi 1
0
0
1
0
0
0
0
0
4
0
2
0
0
1
1
1.08
0.97
1.20
0.99
1.10
0.98
1.10
1.16
1.28
0.94
1.14
0.91
1.04
1.09
0.99
Nomor Responden
SD
Financial Perspective
Learning and Growth Perspective 12 13 14 15
Jumlah
Ratarata
6.92
105
2. Variabel Y
Nomor Responden
Efisiensi dan efektivitas
Kinerja Karyawan Otoritas dan tanggung jawab 14 15 16
Disiplin
Inisiatif
Jumlah
Ratarata
11
12
13
17
18
19
20
Responden 1
5
4
4
5
4
4
4
5
5
5
45
4.5
Responden 2
4
4
5
4
4
4
3
4
4
4
40
4
Responden 3
4
4
4
4
4
4
4
3
4
4
39
3.9
Responden 4
4
4
4
4
5
3
4
4
4
3
39
3.9
Responden 5
5
3
4
5
3
2
3
4
5
4
38
3.8
Responden 6
5
4
3
4
4
4
5
4
4
4
41
4.1
Responden 7
4
4
3
4
3
4
4
5
4
5
40
4
Responden 8
5
4
4
5
4
4
4
4
4
5
43
4.3
Responden 9
4
4
4
4
4
3
4
5
3
5
40
4
Responden 10
4
5
5
5
4
2
3
3
4
4
39
3.9
Responden 11
4
4
4
4
4
4
4
4
4
4
40
4
Responden 12
5
4
3
4
1
4
4
4
5
5
39
3.9
Responden 13
4
4
4
3
3
4
4
1
5
3
35
3.5
Responden 14
4
2
3
4
3
2
5
3
5
5
36
3.6
Responden 15
3
3
3
4
4
3
4
4
3
4
35
3.5
Responden 16
4
4
4
5
3
2
4
3
3
4
36
3.6
Responden 17
4
2
3
5
2
4
3
4
4
2
33
3.3
Responden 18
4
3
2
3
4
4
5
5
4
5
39
3.9
106
Nomor Responden
Efisiensi dan efektivitas
Kinerja Karyawan Otoritas dan tanggung jawab 14 15 16
11
12
13
Responden 19
5
5
3
4
4
Responden 20
4
2
4
4
3
Responden 21
5
3
3
4
Responden 22
4
4
3
4
Responden 23
4
3
4
Responden 24
5
5
5
Responden 25
4
3
Responden 26
5
Responden 27
4
Responden 28 Responden 29
Disiplin
Inisiatif
Jumlah
Ratarata
17
18
19
20
3
4
2
2
1
33
3.3
4
3
4
4
2
34
3.4
5
5
5
2
1
4
37
3.7
4
3
5
5
3
3
38
3.8
5
4
4
4
5
2
4
39
3.9
5
4
4
5
4
5
4
46
4.6
3
4
2
5
5
4
5
5
40
4
4
4
4
4
3
3
3
1
3
34
3.4
4
4
5
4
4
4
4
3
3
39
3.9
5
5
5
5
5
5
5
5
4
5
49
4.9
5
3
4
4
3
4
5
3
4
4
39
3.9
Responden 30
4
4
4
5
2
3
4
2
3
3
34
3.4
Responden 31
5
4
4
5
4
4
5
3
3
4
41
4.1
Responden 32
4
4
3
5
4
5
4
4
4
5
42
4.2
Responden 33
5
4
3
5
3
4
3
2
4
3
36
3.6
Responden 34
4
4
2
3
5
3
5
4
3
3
36
3.6
Responden 35
5
5
4
5
4
4
5
5
5
5
47
4.7
Responden 36
4
1
2
4
3
3
4
2
2
2
27
2.7
Responden 37
5
4
4
4
4
4
4
4
4
4
41
4.1
Responden 38
4
2
4
5
4
5
5
5
5
5
44
4.4
107
Nomor Responden
Efisiensi dan efektivitas
Kinerja Karyawan Otoritas dan tanggung jawab 14 15 16
11
12
13
Responden 39
4
3
3
5
5
Responden 40
5
5
4
5
4
Responden 41
5
4
5
4
Responden 42
4
4
4
4
Responden 43
5
5
4
Responden 44
5
5
5
Responden 45
4
5
Responden 46
4
Responden 47
3 205 4.36 4 4 19 26 2 0 0 0.57
JUMLAH RATA-RATA MEDIAN MODUS Frekuensi 5 Frekuensi 4 Frekuensi 3 Frekuensi 2 Frekuensi 1 SD
Disiplin
Inisiatif
Jumlah
Ratarata
17
18
19
20
4
4
5
4
4
41
4.1
2
4
5
3
3
40
4
4
3
4
5
4
3
41
4.1
4
3
4
5
3
4
39
3.9
5
4
4
4
4
3
3
41
4.1
5
4
3
4
5
3
4
43
4.3
5
5
4
3
3
5
4
4
42
4.2
5
4
4
3
4
4
5
4
4
41
4.1
2
2
2
5
1
3
5
1
2
26
2.6
177 3.77 4 4 10 22 8 5 1 0.98
174 3.70 4 4 7 22 13 4 0 0.83
204 4.34 4 4 21 22 3 1 0 0.70
175 3.72 4 4 6 26 10 3 1 0.85
167 3.55 4 4 5 22 13 5 1 0.90
192 4.09 4 4 13 24 8 0 0 0.69
185 3.94 4 5 17 17 7 5 1 1.07
170 3.62 4 4 9 20 12 3 3 1.07
178 3.79 4 4 12 19 11 4 1 1.00
1827 38.87 39 39
182.7 3.89 3.9
4.40
0.44
108
Lampiran 4 HASIL ANALISIS UJI PRASYARAT DAN UJI ASUMSI KLASIK
Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel : Penerapan Konsep Balanced Scorecard (X) Reliability Scale: ALL VARIABLES Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 47
100,0
0
,0
47
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in t he procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
,726 Value 8
a
N of Items
,661 Value 7
b
N of Items
,726 a
8
,661 b
7
109
15
15
Correlation Between Forms
,817
Spearman-Brown Coefficient
,813
,813
,813
,813
Guttman Split-Half Coefficient
,996
a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5, Item 6, Item 7, Item 8. b. The items are: Item 9, Item 10, Item 11, Item 12, Item 13, Item 14, Item 15.
Inter-Item Correlation Matrix Item 1
Item 2
Item 3
Item 4
Item 5
,382
,135
,228
Item 6
Item 7
Item 8
,234
,417
,385
Item 9
Item 10
Item 11
Item 12
Item 13
Item 14
Item 15
,240
-,240
-, -,039
,045
-,104
,047
,051
Item 1
1,000
,146
Item 2
,146
1,000
,323
,422
-,051
,212
,377
,298
,289
,318
-, -,121
,323
-,104
,164
,131
Item 3
,382
,323
1,000
,340
,592
,394
,403
,174
,335
,106
,052
,230
-,147
,070
,140
Item 4
,135
,422
,340
1,000
-,016
-,002
,176
,278
,292
,212
-, - ,108
,128
-,139
-,118
,085
Item 5
,228
-,051
,592
-,016
1,000
,230
,157
-,069
,177
-,093
-, -,033
,043
-,187
,067
,155
Item 6
,234
,212
,394
-,002
,230
1,000
,338
-,057
,092
,158
-, -,167
,280
,084
,115
,025
Item 7
,417
,377
,403
,176
,157
,338
1,000
,428
,397
,219
-,019
,261
-,022
,005
-,015
Item 8
,385
,298
,174
,278
-,069
-,057
,428
1,000
,341
,135
,038
,040
-,063
-,014
-,109
Item 9
,240
,289
,335
,292
,177
,092
,397
,341
1,000
,018
-,023
,188
,149
-,118
,210
Item 10
-,240
,318
,106
,212
-,093
,158
,219
,135
,018
1,000
-, -,030
,274
,085
,160
,040
Item 11
-,039
-,121
,052
-,108
-,033
-,167
-,019
,038
-,023
-,030
1, 1,000
,243
,123
,237
-,040
Item 12
,045
,323
,230
,128
,043
,280
,261
,040
,188
,274
,243
1,000
,211
,306
,087
110
Item 13
-,104
-,104
-,147
-,139
-,187
,084
-,022
-,063
,149
,085
Item 14
,047
,164
,070
-,118
,067
Item 15
,051
,131
,140
,085
,155
,123
,211
,115
,005
-,014
-,118
,025
-,015
-,109
,210
1,000
,216
,160
,237
,040
-, -,040
-,146
,306
,216
1,000
,240
,087
-,146
,240
1,000
Summary Item Statistics Maximum / Mean Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items a
Part 1
,245
-,069
,592
,661
-8,568
,029
8
Part 2
,116
-,146
,306
,452
-2,101
,017
7
Both Parts
,127
-,240
,592
,832
-2,472
,029
15
b
a. The items are: Item 1, Item 2, Item 3, Item 4, Item 5, Item 6, Item 7, Item 8. b. The items are: Item 9, Item 10, Item 11, Item 12, Item 13, Item 14, Item 15.
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Item 1
51,1277
41,983
,337
,441
,667
Item 2
51,4894
41,255
,451
,452
,654
Item 3
51,4255
37,815
,585
,629
,630
Item 4
50,8723
43,244
,379
,364
,674
Item 5
51,3404
43,621
,309
,499
,683
111
Item-Total Statistics
Scale Mean if
Scale Variance
Corrected Item-
Item Deleted
if Item Deleted
Total Correlation
Squared
Cronbach's
Multiple
Alpha if Item
Correlation
Deleted
Item 6
51,2340
42,879
,314
,369
,670
Item 7
51,5319
39,254
,538
,468
,640
Item 8
51,1489
41,912
,305
,424
,671
Item 9
51,9149
39,210
,438
,448
,651
Item 10
50,9574
44,346
,307
,342
,682
Item 11
51,4043
46,246
,419
,254
,708
Item 12
51,0426
41,824
,438
,342
,657
Item 13
51,0851
46,862
,407
,314
,708
Item 14
51,3191
43,657
,297
,358
,684
44,997
,340
,252
,690
Item 15
51,2128
Variabel Kinerja Karyawan (Y) Reliability Scale: ALL VARIABLES
112
Case Processing Summary N Cases
Valid a
Excluded Total
% 47
100,0
0
,0
47
100,0
a. Listwise deletion based on all variables in t he procedure.
Reliability Statistics Cronbach's Alpha
Part 1
Value N of Items
Part 2
Value N of Items
Total N of Items Correlation Between Forms Spearman-Brown Coefficient
,716 a
5
,642 b
5
10 ,587
Equal Length
,740
Unequal Length
,740
Guttman Split-Half Coefficient
,734
a. The items are: Item 16, Item 17, Item 18, Item 19, Item 20. b. The items are: Item 21, Item 22, Item 23, Item 24, Item 25.
113
Inter-Item Correlation Matrix Item 16
Item 17
Item 18
Item 19
Item 20
Item 21
Item 22
Item 23
Item 24
Item 25
Item 16
1,000
,427
,325
,394
-,013
,237
,198
-,104
,125
,100
Item 17
,427
1,000
,551
,308
,207
,027
,030
,130
,099
,148
Item 18
,325
,551
1,000
,514
,096
,050
-,183
,149
,259
,184
Item 19
,394
,3 , 308
,5 , 514
1,000
-,094
,211
-,062
,0 , 088
,235
,230
Item 20
-,013
,207
,096
-,094
1,000
-,051
,153
,290
-,356
-,020
Item 21
,237
,0 , 027
,0 , 050
,211
-,051
1,000
,378
,0 , 015
,312
,374
Item 22
,198
,0 , 030
-,183
-,062
,153
,378
1,000
,0 , 067
,163
,408
Item 23
-,104
,130
,149
,088
,290
,015
,067
1,000
,167
,373
Item 24
,125
,0 , 099
,2 , 259
,235
-,356
,312
,163
,1 , 167
1,000
,510
Item 25
,100
,1 , 148
,1 , 184
,230
-,020
,374
,408
,3 , 373
,510
1,000
Summary Item Statistics Maximum / Mean Inter-Item Correlations
Minimum
Maximum
Range
Minimum
Variance
N of Items a
Part 1
,271
-,094
,551
,645
-5,876
,045
5
Part 2
,277
,015
,510
,495
34,460
,025
5
Both Parts
,170
-,356
,551
,907
-1,550
,036
10
b
a. The items are: Item 16, Item 17, Item 18, Item 19, Item 20. b. The items are: Item 21, Item 22, Item 23, Item 24, Item 25.
114
Item-Total Statistics
Scale Mean if Item Deleted
Scale Variance if Item Deleted
Corrected ItemTotal Correlation
Squared Multiple Correlation
Cronbach's Alpha if Item Deleted
Item 16
34,5106
17,429
,535
,357
,643
Item 17
35,1064
15,401
,612
,411
,627
Item 18
35,1702
15,840
,581
,518
,621
Item 19
34,5319
16,646
,654
,376
,632
Item 20
35,1489
18,347
,550
,366
,692
Item 21
35,3191
16,222
,318
,277
,642
Item 22
34,7872
17,432
,421
,395
,653
Item 23
34,9362
15,844
,522
,286
,654
Item 24
35,2553
15,368
,378
,449
,640
Item 25
35,0851
14,253
,358
,484
,589
Regression b
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered
Variables Removed
Method
115
1
Penerapan Balanced
.
Enter
a
Scorecard
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Model Summary
Model
R
R Square
a
1
,338
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,114
,097
Change Statistics R Square Change
7,07852
,114
F Change
df1
6,828
df2 1
Sig. F Change 53
,012
a. Predictors: (Constant), Penerapan Balanced Scorecard
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
342,122
1
342,122
Residual
2655,587
53
50,105
Total
2997,709
54
F 6,828
Sig. a
,012
a. Predictors: (Constant), Penerapan Balanced Scorecard
116
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
342,122
1
342,122
Residual
2655,587
53
50,105
Total
2997,709
54
F
Sig. a
6,828
,012
a. Predictors: (Constant), Penerapan Balanced Scorecard b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
a
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) Penerapan Balanced
Std. Error 27,683
9,154
,475
,182
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
,338
3,024
,004
2,613
,012
Scorecard a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
117
Lampiran 5
Regression b
Variables Entered/Removed Model
Variables Entered 1
Penerapan Balanced
Variables Removed
Method
.
Enter
a
Scorecard
a. All requested variables entered. b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
Model Summary
Model
R
R Square
a
1
,338
Adjusted R
Std. Error of the
Square
Estimate
,114
,097
Change Statistics R Square Change
7,07852
,114
F Change
df1
6,828
df2 1
Sig. F Change 53
,012
a. Predictors: (Constant), Penerapan Balanced Scorecard
b
ANOVA Model 1
Sum of Squares Regression
df
Mean Square
342,122
1
342,122
Residual
2655,587
53
50,105
Total
2997,709
54
F 6,828
Sig. a
,012
118
a. Predictors: (Constant), Penerapan Balanced Scorecard b. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
a
Coefficients
Model
Unstandardized Coefficients B
1
(Constant) Penerapan Balanced
Std. Error 27,683
9,154
,475
,182
Standardized Coefficients
t
Sig.
Beta
,338
3,024
,004
2,613
,012
Scorecard a. Dependent Variable: Kinerja Karyawan
119