ANALISIS JURNAL MENGGUNAKAN METODE PICO PENGARUH FISIOTERAPI DADA TERHADAP BERSIHAN JALAN N AFAS PADA ANAK USIA 1-5 TAHUN YANG MENGALAMI GANGGUAN BERSIH AN JALAN NAFAS DI PUSKESMAS MOCH. RAMDHAN BANDUNG
A.
Tujuan Penelitian Penelitian Untuk menguji pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan nafas di Puskemas Moch. Ramdhan Bandung B. Metode Penelitian Quasi Esperiment dengan jenis one group pretest-posttest design C. Sampel Cara pemilihan responden pada penelitian ini adalah purposive sampling sampling dengan dengan sebanyak 17 orang D. Analisi Menggunakan PICO 1. Problem Pada anak balita, gejala infeksi pernafasan bawah biasanya lebih parah dibandingkan dengan penyakit pernafasan atas dengan mencakup gejala gangguan respiratory yaitu batuk, disertai produksi secret berlebih, sesak nafas, retraksi dada, takipnea dan lain-lain. Hal ini membutuhkan perhatian khusus oleh pemerintahan guna menurunkan angka angka kematian anak. Kesiapan pemerintah pemerintah dan instansi terkait seperti tenaga kesehatan kesehatan baik ditingkat pusat, pusat, provinsi, maupun kota dan kabupaten sangat berperan penting dalam meminimalkan angka kejadian ISPA. 2. Intervention Instrumen penelitian ini menggunakan 1). lembar observasi untuk mengevaluasi efektifitas pemberian fisioterapi fisioterapi dada yaitu Repirasi Rate (RT) pasien, PCH dan Retrasi Intracostal 2). SOP fisioterapi dada yang yang dibuat oleh peneliti. peneliti. Selanjutnya Selanjutnya peneliti melakukan uji content validitas dengan cara melakukan uji ekspert dengan ahli anak dan tim dokter anak. 3. Comparision Lubis. H.M. 2005. Fisioterapi Pada Penyakit Paru Anak . Bagian Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Kedokteran USU 4. Outcome Hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil kesimpulan bahwa terdapat perbedaan frekuensi nafas sebelum dan sesudah dilakukan fisioterapi dada pada anak yang mengalami bersihan jalan nafas. Yang diketahui dari hasil penelitian dengan perhitungan p=0,00 (p=<0,05), hal ini berarti bahwa fisiterapi dada dapat membantu perbaika frekuensi nafas pada anak yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas. No 1
Komponen Dimensi subtansi dan Teori
Aspek Abstrak
1
Hasil Penelitian Penelitian ini bertujuan bertujua n mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas. Kesimpulan dengan uji
Pendahuluan
2
Deain dan Metodologi
Penelitian
Sampel
Instrumen Penelitiaan
3
Interpretasi
Analisis Pembahasan
2
univariat dan bivariat, hasil uji statistik menunjukkan terdapat perubahan bermakna rata-rata frekuensi bersihan jalan nafas sebelum dan sesudah fisioterapi. Kesiapan pemerintah da instansi terkait seperti tenaga kesehatan baik ditingkat pusat, ayaupun kota dan kabupaten sangat berperan penting dalam meminimalkan angka ISPA. Seperti kesiapan k esiapan pihak tenaga kesehtatan dalam meningkatkan pengetahuan masyarakat terhadap pnemonia,status pnemonia,status gizi dan lingkunagn yang baik cakupan imunisasi, asi eksklusif dan meningkatkan upaya manajemen tatalaksana pnemonia bagaimana perilaku masyarakat dalam pencarian pengobatan. Pada akhirnya diharapakan upaya penegndalian penyakit ISPA dapat dilaksanakan dilaksanakan dengan optimal sehingga angka kematia anak dapat diturunkan Penelitian ini bertujuan bertujua n mengetahui pengaruh fisioterapi dada terhadap bersihan jalan nafas pada anak usia 1-5 tahun yang mengalami gangguan bersihan jalan nafas Quasi Eksperiment Eksperiment Metode one group pretestposttest Anak usia 1-5 tahun berjumlah 17 orang Lembar observasi untuk mengevaluasi mengevaluasi efetivitas pemberian fisioterapi dada yaitu respirasi rate pasien, PCH dan Retraksi Intercostal I ntercostal SOP fisioterapi yang dibuat oleh peneliti. Uji univariat dan uji bivariat Setelah dilakukan uji univariat didaptkan hasil bahwa terjadi terhadap ferkuen nafas
Dimensi Etik
Subjek Penelitian
Dilema etik dan Hukum Pelanggran Etik 5
Daftar Pustaka Terlampir
3
menjadi menurun begitu juga dengan pernafasan cuping hidung dan retrasi intercotal menjadi 11 (67%) orang responden yang mengalami perbaikan jalan nafas Setelah dilakukan uji bivariat menunjukan adanya perbedaan yang bermakna antar rerata frekuensi nafas responden, dengan kata lain bahwa secara signifikan fisioterapi dada menurunkan frekuensi nafas ddengan pvalue 0,000,p<0,05 Sebanyak 17 orang di Puskesmas Moch. Ramdhan Bandung Terlampir