ANALISIS DAN PENILAIAN EKUITAS
Disusun untuk Memenuhi Tugas Tugas Mata Kuliah Seminar Informasi Analisis Laporan Keuangan Angkatan III STAR STAR BPKP Tahun Tahun 201
Oleh :
RINA ANDAYANI
(1420532047)
ROBERT SENIA
(1420532049)
SILVANIATI
(1420532051)
PRORA! STUDI !AISTER AKUNTANSI AKUNTANSI "AKULTAS EKONO!I UNIVERSITAS ANDALAS PADAN 2014
Analisis !an Penilaian "kuitas # 0
BAB I PENDA#ULUAN
I$
LATAR BELAKAN
Lapora Laporan n keuanga keuangan n merupak merupakan an alat alat penting penting untuk untuk mempero memperoleh leh inform informasi asi sehubu sehubungan ngan dengan dengan pos posisi isi keuanga keuangan n dan hasilhasil-has hasil il yang yang telah telah dipero diperoleh leh oleh oleh perusahaan. Laporan keuangan ini sangat diperlukan untuk melakukan penilaian terhadap perusahaan. Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan. Estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan beli/jual/tahan beli/jual/tahan yang terkait dengan efek, efek, menghitung nilai perusahaan untuk keputusan kredit, estimasi nilai untuk penggabungan usaha, menentukan harga penawaran saham perusahaan kepada publik, dan berbagai aplikasi bermanfaat lainnya. Penil Penilai aian an perus perusah ahaa aan n yang yang dila dilaku kuka kan n disi disini ni terk terkai aitt denga dengan n laba laba yang yang dihasilkan perusahaan. Masalah angka laba yang semu saat ini bukanlah akuntansi akrual. Inestor, analis, dan manajer uang semakin sulit menebak pertimbangan yang diambi diambill oleh oleh perusa perusahaa haan n sehing sehingga ga akrual akrual atau atau estima estimasi si terseb tersebut ut dibuat dibuat.. !kandal !kandal Enron, "orld#om "orld#om,, $delphia $delphia #ommuni%ati #ommuni%ations ons dan beberapa beberapa perusahaan perusahaan lainnya lainnya merupakan peringatan keras bahwa inestor dapat kehilangan miliaran dolar jika tidak memperhatikan bagaimana %ara perusahaan mendapatkan labanya. & ' (usiness week, )**+ . ein eingi ginan nan peru perusa saha haan an untu untuk k mend mendef efin inis isii ulan ulang g laba laba dan dan mene menera rapka pkan n interprestasi standar akuntansi yang agresif berawal dari mekanisme penilaian harga saham. Proses ini melibatkan proyeksi laba atau arus kas dimasa depan, kemudian mendiskontokannya saat ini untuk mendapatkan harga. $gar angka tersebut brmakna, proyeksi harus fokus hanya pada bagian laba yang kemungkinan akan bertahan dimasa depan. !emakin tinggi laba, semakin tinggi harga sahamnya. Itulah penyebab perusahaan menawarkan beragam be ragam definisi laba proforma dan mengelola $$P untuk
Analisis !an Penilaian "kuitas # 1
menggambarkan usahanya seuntung mungkin. !aat ini, tanggung jawab untuk mengetahui tingkat persisten laba yang &sebenarnya ada ditangan inestor Persisten laba se%ara luas men%akup stabilitas, prediksi, keragaman, dan tren laba. $nalisis penilaian ekuitas menekankan laba dan pengukuran akuntansi lain untuk menghitung nilai perusahaan. Peramalan laba memperhitungkan kekuatan laba, teknik estimasi, dan mekanisme pengawasan.
II$
RU!USAN !ASALA#
(erdasarkan latar belakang diatas dapat dibuat rumusan masalah yakni0 1. $pa yang dimaksud dengan analisis persisten laba, faktor- faktor penentunya dan releansinya terhadap peramalan laba2 ).
(agaimana tentang penyusunan ulang $re%asting& serta penyesuaian laba dan komponen laba untuk tujuan analisis2
3. $pa yang dimaksud dengan penilaian ekuitas $e'uit( )aluation& dan releansinya pada analisis keuangan2 +. (agaimana menganalisis kekuatan laba $earning po*er& dan kegunaannya untuk peramalan dan penilaian2 4. $pa yang dimaksud dengan peramalan laba, mekanisme dan efektiitasnya dalam menilai kinerja perusahaan2 5. (agaimana laporan interim dan mempertimbangkan manfaatnya dalam memonitor dan mereisi estimasi laba2
III$
TU%UAN
1. Menganalisis persisten laba, faktor-faktor penentunya dan releansinya terhadap peramalan laba ). Menjelaskan tentang penyusunan ulang $re%asting& serta penyesuaian laba dan komponen laba untuk tujuan analisis 3. Menguraikan penilaian ekuitas $e'uit( )aluation& dan releansinya pada analisis keuangan
Analisis !an Penilaian "kuitas # 2
+. Menganalisis kekuatan laba $earning po*er& dan kegunaannya untuk peramalan dan penilaian 4. Menjelaskan peramalan laba, mekanisme dan efektiitasnya dalam menilai kinerja perusahaan 5. Menganalisis laporan interim dan mempertimbangkan manfaatnya dalam memonitor dan mereisi estimasi laba
Analisis !an Penilaian "kuitas # +
BAB II LANDASAN TEORI
I$
PERSISTENSI LABA
$nalisis ini membantu menghasilkan ramalan kekuatan laba untuk penilaian yang andal. $nalisis keuangan yang baik dapat mengenali komponen laba yang stabil dan dapat diprediksi atau komponen yang mampu &bertahan 'persistent.
I$1$ Pe&'&*& Ul*&+ ,*& Pe&'e*-*& L*.*
!alah satu aktiitas analisis ekuitas adalah untuk menyusun laba dan komponen laba sehinggga dapat memisahakan elemen yang stabil, normal, dan terus-menerus dengan elemen a%ak, tidak tentu, tidak biasa dan tidak berulang. Penyusunan ulang juga berguna untuk mengetahui elemen laba kini yang seharusnya di%akup dalam hasil operasi pada satu atau beberapa periode sebelumnya. Informasi mengenai Persistensi Laba
$nalisis hasil operasi untuk menyusun dan menyesuaikan laba membutuhkan informasi yang relean dan andal. !umber informasi ini yaitu0 1. Laporan laba rugi ). Laporan keuangan lainnya dan %atatan atas laporan keuangan 3. Management Dis%ussion an! Ana(sis Informasi relean men%akup informasi yang mempengaruhi kemampuan laba untuk dapat dibandingkan dan diinterpretasikan. Misalnya, perubahan kombinasi produk, inoasi teknologi, penghentian kerja dan keterbatasan bahan baku. Penyusunan Ulang Laba dan Komponen Laba
Penyusunan ulang dan penyesuaian laba dapat membantu menetapkan kekuatan laba suatu perusahaan. Penyusunan ulang bertujuan untuk menyusun komponen laba guna menyajikan klasifikasi yang lebih berarti dan format yang
Analisis !an Penilaian "kuitas #
relean untuk analisis. omponen dapat dibagi, diatur atau dihilangkan pengaruh pajaknya, tetapi totalnya harus direkonsiliasi terhadap laba bersih untuk tiap periode. Perlakuan yang sama diterapkan pada komponen seperti ekuitas dalam laba 'rugi anak perusahaan atau afiliasi yang belum direkonsiliasi. omponen yang dilaporkan setelah pajak harus dikeluarkan bersamaan dengan dampak pajak mereka jika diklasifikasi ulang terpisah dari laba operasi yang berlanjut. Penyesuaian Laba dan Komponen Laba
Proses penyesuaian menggunakan data dari laporan laba rugi yang disusun ulang dan informasi yang tersedia untuk meletakkan komponen laba pada periode yang lebih layak. 6ntuk perubahan prinsip atau estimasi akuntasi, seluruh jumlah tahun yang dianalisis harus disesuaikan dalam basis yang dapat dibandingkan. Perubahan estimasi dalam praktek diterapkan se%ara prospektif dengan sedikit penge%ualian. !ebelum menilai persistensi laba, kita perlu memperoleh angka laporan keuangan dengan beberapa penyesuaian. !eluruh
komponen laba harus
dipertimbangkan, jika kita telah menetapkan bahwa suatu komponen akan dikeluarkan dari periode pelaporannya, komponen tersebut dapat dipindahkan pada hasil operasi periode-periode sebelumnya dan disebar sepanjang periode periode yang sedang dianalisis, meskipun penyebarannya dapat membantu dalam penentuan kekuatan laba, hal ini tidak membantu dalam penentuan tren laba.
I$2 "*/ Pe&e& Pe-e&- L*.*
!etelah menyusun dan menyesuaikan laba, analisis berikutnya akan menentukan persisten laba. Manajemen laba, keragaman, tren, dan insentif merupakan penentuan persisten laba yang potensial. ita juga sebaiknya menilai persisten laba baik sepanjang siklus usaha maupun untuk jangka panjang. 1, Tren !an Persistensi La-a
7ren laba dapat dinilai melalui metode statistik atau dengan pernyataan tren. 7ren laba sering kali mengungkapkan petunjuk mengenai kinerja
Analisis !an Penilaian "kuitas # .
perusahaan saat ini dan masa depan serta menilai kualitas manejemen. Mungkin salah satu motiasi utama manajemen laba adalah untuk mempengaruhi
tren
laba
karena
dalam
praktik
manajemen
laba
mengasumsikan tren laba penting bagi penilaian. 2, Mana/emen !an Persistensi La-a
7erdapat beberapa persyaratan untuk memenuhi definisi manajemen laba. Persyaratan ini penting karena akan membedakan manajemen laba dengan salah saji dan distorsi. Manajemen laba menggunakan prinsip pelaporan akuntansi yang diterima dengan tujuan untuk melaporkan hasil tertentu. (eberapa bentuk manajemen laba yang harus diwaspadai men%akup0
Perubahan metode atau asumsi akuntansi
Menghapus keuntungan dan kerugian luar biasa 'dan tidak biasa. Praktik ini memidahkan dampak terhadap laba yang tidak biasa dan tidak diperkirakan yang dapat berpengaruh buruk pada tren laba.
Big Bath teknik ini mengakui beban periode masa depan pada masa
kini, jika kinerja periode masa kini sangat buruk. Praktik ini melepaskan beban masa depan dari laba masa depan.
Penurunan nilai, penurunan nilai aktia operasi seperti pabrik dan peralatan dan aktia tak berwujud seperti goodwill saat hasil operasi sedang buruk merupakan alat manajemen laba lainnya.
Menentukan waktu pengakuan pendapatan dan beban. 7eknik ini mengatur waktu pengakuan pendapatan dan beban untuk melakukan menajemen laba, termasuk manajemen tren.
+, Insentif !an Persisten Mana/emen
$nalisis harus mengakui insentif bagi manajer terkait dengan laba. Manajemen laba sering kali awalnya di%apai dengan pelaporan laba yang terlalu rendah. 8al ini men%iptakan %adangan untuk dapat digunakan pada periode dengan laba rendah dimasa depan. 9engan adanya insentif kinerja
Analisis !an Penilaian "kuitas # 3
bagi manajer, dan penggunaan angka akuntansi untuk mengendalikan dan mengawasi kinerja mereka, analisis harus menyadari adanya potensi manajemen laba dan bahkan salah saji. $nalisis harus mampu mengenali perusahaan yang memiliki dorongan kuat untuk melakukan manajemen laba, dan kemudian meneliti praktik akuntansi perusahaan untuk memastikan integritas laporan keuangan.
I$3 !e&+/ Pe-e&- L*.*
Pos La-a Persisten !an Sementara
Perusahaan memberikan laporan keuangan kepada berbagai stakeholder dengan tujuan untuk memberikan informasi yang relean dan tepat waktu agar berguna dalam pengambilan keputusan inestasi, monitoring penghargaan kinerja, dan pembuatan kontrak. $gar dapat memberikan informasi yang handal maka laba harus persisten. Persistensi laba menjadi pusat perhatian bagi para pengguna laporan keuangan, khususnya bagi mereka yang mengharapkan psersistensi laba yang tinggi, karena persistensi laba men%erminkan keberlajutan laba di masa depan, karena laba persisten adalah laba operasi. Penyusunan ulang dan penyesuaian laba untuk penaksiran ekuitas bergantung pada pemisahaan komponen laba yang stabil dan bertahan $persistent& dengan komponen a%ak dan sementara $transitor(&. Penilaian persistensi sangat penting dalam penentuan kemampuan laba $earning po*er&. Perkiraan laba $earning fore%asting& juga mengandalkan persistensi. (agian penting dalam analisis adalah menilai persistensi komponen keuntungan dan kerugian dalam laba $earning&. Analisis !an Interpretasi Pos Sementara
7ujuan analisis dan interpretasi pos luar biasa adalah0 1. Menentukan apakah suatu pos bersifat sementara 'tidak bertahan. Proses ini melibatkan penilaian apakah pos tersebut tidak biasa, bukan pos operasi, atau tidak berulang.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 4
). Menentukan penyesuaian yang diperlukan setelah penilaian persistensi. !ering kali diperlukan penyesuaian khusus untuk ealuasi maupun perkiraan laba. Menentukan Persistensi $Sifat Sementara& Suatu Pos
$danya insentif bagi manajer terkait dengan pelaporan pos sementara, membuat kita harus melakukan ealuasi independen mengenai apakah suatu keuntungan atau kerugian bersifat sementara terlebih dahulu, kemudian juga harus ditentukan bagaimana menyesuaikan pos-pos tersebut. 6ntuk tujuan ini pos tersebut dibagi dalam dua kategori besar0 operasi yang tidak berulang berulang dan nonoperasi yang tidak berulang. a.
euntungan dan kerugian operasi tidak berulang euntungan dan kerugian ini terkait dengan aktiitas operasi tetapi jarang
terjadi atau tidak dapat diprediksi. Pos operasi yang dimaksud adalah pos yang berhubungan dengan aktiitas normal bisnis. Peristiwa rutin yang menghasilkan keuntungan/kerugian dikategorikan peristiwa berulang $re%urring& sementara kejadian yang tidak terduga dan jarang terjadi dikategorikan tidak berulang $nonre%urring&. $nalisis keuntungan dan kerugian operasi yang tidak berulang ini
harus mengakui sifat jarang terjadi dan pola tidak berulang keuntungan/kerugian tersebut. #ontoh pos ini0 kegiatan normal pabrik roti adalah membuat roti dan kue, namun mungkin saja diprediksi bahwa pabrik akan membeli atau menjual saham atau akan menjual mesin roti guna menggantinya dengan mesin yag lebih efisien. 7ujuan dari pos ini adalah untuk meningkatkan nilai ekuitas dan saham. $nalisis pos operasi yang tidak berulang tidak hanya berkaitan dengan aturan mekanis. b. euntungan dan kerugian nonoperasi yang tidak berulang Pos ini tidak berulang dan tidak dapat diprediksi dan terjadi diluar operasi normal. #iri-%iri kejadian dari pos ini biasanya &tidak ada hubungan dengan kegiatan operasi $e5traneous&, &tidak diinginkan $uninten!e!&, dan &tidak diren%anakan $unplanne!&, namun tidak selalu seluruhnya tidak diharapkan. $ktiitas usaha terkait dengan resiko kejadian yang merugikan atau kejutan yang tiba-tiba terjadi, apakah sifatnya alami atau buatan manusia.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 6
Pen(esuaian Pos Luar Biasa (ang Men%erminkan Persistensi
Langkah kedua dalam menganalisis pos sementara adalah mempertimbangkan dampaknya terhadap sumber daya perusahaan dan ealuasi manajemen. 1. 9ampak pos sementara terhadap sumber daya perusahaan. !etiap keuntungan/kerugian memiliki dampak ganda, sebagai %ontoh0 ketika men%atat keuntungan, perusahaan juga men%atat peningkatan sumber daya, sebaliknya ketika men%atat kerugian, perusahaan juga men%atan pengurangan sumber daya. euntungan atau
kerugian akan menaikan atau menurunkan
sumber daya. arena pengembalian inestasi modal mengukur hubungan laba bersih
terhadap
sumber
daya,
keuntungan
atau
kerugian
sementara
mempengaruhi pengukuran ini. !emakin besar pos sementara, semakin besar dampaknya
terhadap pengembalian. 9alam prediksi profitabilitas dan
pengembalian inestasi, analis harus mempertimbangkan dampak pen%atatan pos sementara dan kemungkinan kejadian masa depan yang menyebabkan pos sementara. ). 9ampak pos sementara dalam ealuasi manajemen. !alah satu implikasi yang sering dikaitkan dengan keuntungan dan kerugian sementara ialah kurangnya keterkaitan mereka dengan aktiitas usaha normal. arenanya, pos ini jarang digunakan untuk mengealuasi manajemen.
II$
PENILAIAN EKUITAS BERBASIS LABA
Penilaian perusahaan merupakan tujuan penting bagi banyak pengguna laporan keuangan. arena estimasi nilai yang dapat diandalkan dapat digunakan untuk membuat keputusan. 9eskripsi penilaian ekuitas perusahaan tradisional dilakukan berdasarkan metode diskonto arus kas '!is%ounte! %ash flo* : 9#;. (erdasarkan metode ini, nilai ekuitas perusahaan dihitung berdasarkan prediksi arus kas yang tersedia bagi inestor ekuitas. Prediksi ini lalu didiskonto menggunakan biaya modal perusahaan.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 7
II$1 #.&+*& A&** #*+* S*h* ,e&+*& D** A/&*&-
9alam melihat hubungan antara harga saham dengan data akuntasi dapat menggunakan model ealuasi akuntansi berdasarkan ekuitas0
(
E'?It >1 '1 > k 1
>
E'?It >) '1 > k )
>
E'?It >3 '1 > k 3
(< merupakan -ook )alue nilai buku pada akhir periode t ?I adalah resi!ual in%ome pendapatan sisa pada periode t
8
n, dan k adalah biaya modal. ?I pada
periode t didefenisikan sebagai pendapatan net komprehensif dikurangi biaya pada nilai buku awal, sehingga ?It = @It 9 $k A (
II$2 Pe/*l-*& Pe&-l*-*& D**
9ua pengukuran penilaian yang sering digunakan adalah rasio Bharga terhadap nilai bukuC $pri%e to -ook: PB& dan rasio Bharga terhadap labaC $pri%e to earning: P"&. Pengguna sering kali membuat keputusan inestasi berdasarkan nilai rasio
ini. (erikut dijelaskan bagaimana seorang analis mendapatkan rasio &dasar P( dan PE tanpa menga%u pada harga pasar saham suatu perusahaan. Melaui perbandingan rasio dasar ini dengan angka implisit pada harga pasar saham terkini, kita dapat mengealuasi nilai inestasi suatu perusahaan milik publik. 6ntuk
Analisis !an Penilaian "kuitas # 10
perusahaan yang sahamnnya tidak diperdagangkan se%ara aktif, rasio dasar ini dapat digunakan sebagai alat untuk mengestimasi nilai ekuitas.
1. Rasio Harga terhadap Nilai Buku
?asio harga terhadap nilai buku $pri%e:to:-ook PB ratio& dihitung sebagai berikut0 @ilai pasar ekuitas @ilai buku ekuitas 9engan mengganti perhitungan nilai ekuitas berbasis akuntansi pada pembilangnya,rasio P( dapat dinyatakan dalam akuntansi sebagai berikut0
= 1 >
D
'?#Et81 - k '1 > k
F
>
D
'?#Et82 :k
(
'1 > k )
(
F
t
>
D
'?#Et8+ - k '1 > k
A
3
(
F
> .....
Penghitungan ini menghasilkan beberapa pemahaman penting. Gika ?#E masa depan dan/atau pertumbuhan nilai buku meningkat, maka rasio P( meningkat. !elain itu ketika biaya 'resiko modal ekuitas, k , meningkat, rasio P( turun. ?asio P( tidak sama dengan satu jika pasar mengharapkan laba sisa resi!ual earning 'baik positif maupun negatif di masa depan. Gika nilai sekarang laba resi!ual masa depan bernilai positif 'negatif, maka rasio P( akan lebih besar 'lebih ke%il dari 1. . Rasio Harga terhadap Laba
?asio harga terhadap laba $pri%e to earning:P" ratio& dihitung sebagai berikut0 @ilai pasar ekuitas Laba (ersih
Analisis !an Penilaian "kuitas # 11
hlson and Guettner-@auroth ')*** memperlihatkan bahwa ratio PE dapat disajikan sebagai fungsi dari pertumbuhan jangka pendek $short term gro*th : ST;& dan pertumbuhan jangka panjang 'long term gro*th - L7
atas laba per saham 'earning per share - EP! sebagai berikut0 P* EP!1
=
1 !7 : L7 H k k - L7
9imana k merupakan biaya modal ekuitas, !7 'L7 adalah perkiraan perubahan persentase laba per saham jangka pendek 'jangka panjang relatif terhadap taksiran pertumbuhan &normal. Gika !7L7 dan L7 J k ). !7 dapat dianggap sebagai konsensus analis terhadap tingkat pertumbuhan selama lima tahun dan L7 merupakan tingkat inflasi jangka panjang yang melewati horiKon perkiraan. Persamaan ini memberikan dua pemahaman penting0 1 rasio PE berbanding terbalik dengan biaya modal, yaitu rasio ini lebih rendah untuk biaya modal ekuitas yang lebih tinggi dan sebaliknya, dan ) rasio PE berbanding lurus dengan taksiran pertumbuhan laba per saham relatif terhadap pertumbuhan normal. ?asio PE tidak berarti tingkat laba absolut 'apakah laba per saham tinggi atau rendah, hanya memperlihatkan tingkat dimana laba per saham diharapkan meningkat relatif terhadap taksiran pertumbuhan.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 12
Hubungan Rasio PB dan Rasio P!
7abel berikut memberikan ringkasan implikasi berbagai rasio P( dan rasio PE0 P/E
P/( 7inggi I
P/( ?endah III
7inggi
'Perusahaan dengan kinerja baik
'Perusahaandalam perbaikan
7aksiran laba sisa '?I positif
7aksiran laba sisa '?I negatif
P/E
Laba meningkat II
Laba meningkat I<
?endah
'Perusahaan yang menurun
'Perusahaan dengan kinerja buruk
7aksiran laba sisa '?Ipositif
7aksiran laba sisa '?I negatif
Laba yang menurun
Laba yang menurun
Perusahaan dengan rasio P( dan PE yang tinggi 'kolom I adalah perusahaan yang memiliki harapan laba sisa positif dan laba bersih yang diharapkan akan naik dibandingkan saat ini. Ini
merupakan
perusahaan dengan kinerja
baik
'pertumbuhan yang tinggi. !ebaliknya, rasio P( dan PE yang rendah 'kolom I< menunjukkan taksiran laba sisa negatif dan laba masa depan yang lebih ke%il daripada laba saat ini. Gelas bahwa perusahaan ini mengalami kesulitan serius karena inestasi mereeka saat ini diperkirakan tidak menghasilkan pengembalian yang lebih besar dari biaya modal, dan profitabilitas ditaksir lebih rendah dari saat ini. Perusahaan dengan rasio P( tinggi dan PE rendah 'kolom II diharapkan melaporkan laba sisa positif, meskipun laba menurun. Perusahaan ini masih menghasilkan inestasi produk 'nilai sekarang yang positif namun dalam tahap penurunan. 9an perusahaan dengan rasio P( rendah dan PE tinggi 'kolom III tidak mampu menghasilkan nilai inestasi sekarang yang positif, namun profitabilitas diharapkan akan meningkat dibandingkan saat ini. Perusahaan ini sedang memperbaiki operasi mereka,tetapi belum menyelesaikan kesulitan operasinya.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 1+
III$
KEKUATAN
LABA
DAN
PERA!ALAN
UNTUK
TU%UAN
PENILAIAN III$1$
Ke/**& L*.*
ekuatan Laba 'earning power menga%u pada tingkat laba perusahaan yang diharapkan akan terjadi pada masa depan. 9engan sedikit penge%ualian, kekuatan laba di akui sebagai faktor utama dalam penilaian perusahaan. Model penilaian berbasis akuntansi men%akup kapitalisasi kekuatan laba, dimana kapitalisasi ini melibatkan penggunaan suatu faktor atau penggandaan yang men%erminkan biaya modal dan taksiran risiko dan pengembalian masa depan. (anyak analisis laba dan laporan keuangan yang ditujukan untuk menentukan kekuatan laba.
1.
"engukur Kekuatan Laba
ekuatan laba merupakan konsep yang berasal dari analisis keuangan, bukan akuntansi. onsep ini melihat stabilitas dan persisten laba serta komponen laba. Laporan keuangan digunakan untuk menghitung kekuatan laba. Perhitungan ini membutuhkan pengetahuan,
penilaian, pengalaman, dan perspektif. Laba
merupakan pengukuran yang paling handal dan relean untuk tujuan penilaian. Meskipun penilaian berorientasi masa depan, kita harus mengakui releansi kinerja perusahaan saat ini dan sebelumnya untuk mengestimasi kinerja masa depan. Laba periode akhir yang melampaui siklus usaha men%erminkan kinerja operasional aktual dan memberikan kita suatu perspektif atas aktiitas operasi dimana kita dapat mengestimasi kinerja masa depan. Penilaian sangat penting untuk beberapa keputusan 'seperti inestasi, pemberian pinajaman, peren%anaan apajak, keputusan pengendalaian atas peselisihan penilaian. arenanya, estimasi penilaian harus kredibel dan harsu dipertahankan, dan kita harus meneliti jika terdapat penyimpangan dari norma.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 1
.
Rentang #aktu kekuatan Laba
Periode satu tahun seringkali terlalu singkat untuk mengukur laba dengan andal. 8al ini disebabkan karena sifat aktiitas inestasi dan aktiitas pendanan yang sebagian besar jangka panjang, dampak siklus usaha, dan adanya berbagai faktor yang tidak berulang. Pengukuran terbaik kekuatan laba suatu perusahaan adalah dengan menggunakan laba rata-rata 'komulatif selama beberapa tahun. ?entang waktu untuk menghitung laba rata-rata umumnya adalah 4 tahun 'biasanya hingga 1* tahun. Perpanjangan periode ini menugurangi distrosi, ketidakteraturan , dan dampak sementara lainnya yang mengurangi releansi laba satu tahun. Perhitungan laba lima tahun sering kali menekankan pengalaman terakhir sekaligus menghindari kinerja yang tidak relean. 7ren Laba merupakan faktor penting dalam perhitungan kekuatan laba. Gika laba memperlihatkan tren yang bertahan, kita dapat menyesuaikan proses rata-rata untuk memberikan bobot yang lebih berat atas laba terkini. $.
"enyesuaikan Laba per %aham
ekuatan laba dihitung dengan menggunakan seluruh komponen laba. !etiap pos pendapatan dan beban merupakan bagian dari pengalaman operasi perusahaan. Masalahnya adalah pada tahun yang mana kita menempatkan pos tersebut saat menghitung kekuatan laba. Pada kasus tertentu analisis laba kita mungkin terbatas pada jangka pendek, pos-pos pada serangkaian laba jangka pendek disesuaikan jika lebih terakait pada periode sebelumnya. Gika hal ini dilakukan dengan basis per saham, setiap pos harus disesuaikan terhadap dampak pajak dengan menggunakan tarif pajak perusahaan ke%uali jika terdapat tarif pajak tertentu. !eluruh pos juga harus dibagi dengan jumlah saham yang digunakan untuk menghitung laba per saham.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 1.
#ontoh Penyesuaian Laba per !aham Pos
7ahun )
Perubahan tarif pajak efektif Penyelesaian tuntutan hukum Perubahan menjadi penyusutan garis lurus #adangan kerugian aset luar negeri erugian dari penjualan diisi Perubahan menjadi LI; (eban penyelesaian tuntutan hukum 7ranslasi aluta asing Pengeluaran litbang yang melebihi periode sebelumnya Persentase %adangan piutang tak tertagih yang lebih tinggi > 9ampak laba per saham
>*,*) >*,* >*,*) >*,*) -*,1N -*,* -*,*N -*,*3 -*,11
>*,4 -*,14
-*,1) -*,*+
-*,*) -*,3O
Laba per saham yang dilaporkan 9itambah dampak negatif ' - ke tahun ) 9ikurang dampak positif ' > dari tahun 1 Laba per saham disesuaikan
III$2
7ahun 1
1,1
*,3O 1,3N
'**,)5 1,+4
Pe**l*& L*.*
(agian utama analisis laporan keuangan dan penilaian adalah peramalan laba. 9ari perpektif analisis, ealuasi tingkat laba sangat terkait dengan peramlan laba. 8al ini disebabkan ramalan laba yang relean melibatkan analisis komponen laba dan penilaian mereka di masa depan. Peramalan laba mengikuti analisis komponen laba dan melibatkan pembuatan pembuatan estimasi laba masa depan.
1.
"ekanisme Peramalan Laba
Peramalan mengharuskan kita untuk menggunakan seluruh informasi yang tersedia se%ara efektif, termasuk laba periode sebelumnya. Peramalan juga mendapatkan manfaat dari pemisahan 'disaggregation. Pemisahan melibatkan penggunaan laba berdasarkan lini produk atau segmen dan teruatam berguna jika segmen tersebut memiliki perbedaan risiko, profitabilitas, atau pertumbuhan.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 13
Penelitian analisis mengungkapkan berbagai karakteristik statistik dalam laba. Peretumbuhan laba tahunan sering kali bergerak se%ara a%ak. (agi beberapa pengguna hal ini berarti pertumbuhan laba tidak dapat diramalkan, tetapi penelitian ini men%erminkan perilaku keseluruhan dan bukan perilaku perusahaan indiidu. Peramalan laba yang andal tidak dapat dihasilkan dari ekstrapolasi sesderhana dari pertumbuhan atau tren laba masa lalu. @amun dilakukan dengan mengananlisi komponen laba dan mempertimbangkan seluruh informasi yang tersedia, baik kauntitatif. Guga melibatkan peramalan komponen ini dan spekulasi mengenai kondisi usaha masa depan. .
!lemen Peramalan Laba
Elemen pada peramalan laba adalah memeriksa kewajaran ramalan. 6ntuk tujuan ini sering kali digunakan angka pengembalian inestasi modal. Gika ramalan laba menghasilkan pengembalian yang sangat berbeda dengan pengembalian masa lalu atau pengembalian industri, kita harus menilai kembali ramalan dan prosesnya. Perbedaan pengembalian ramalan dengan yang sewajarnya terjadi harus dijelaskan. Pengembalian inestasi modal tergantung dari laba, sementara laba merupakan produk kualitas produk manajemen dan manajemen aktia.
Kualitas mana&emen. 9ibutuhkan manajemen yang memilki akses ke
berbagai sumber daya untuk menghidupkan aktia melalui penggunaan yang efesien dan menguntungkan. !tabilitas hubungan dan tren dapat diasumsikan stabil jika menunjukkan tidak ada perubahan besar atas keahlian, kedalaman, dan kelangsungan manajemen. 9isamping itu juga, menunjukkan tidak adanya perubahan yang besar pada jenis usaha yang sesuai dengan keahlian manajemen.
"ana&emen akti'a. Perusahaan membutuhkan aktia untuk mengembangkan
operasi. elangsungan keberhasilan dan ramalan pertumbuhan bergantung pada sumber pendanaan dan dampaknya terhadap laba.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 14
ondisi keuangan suatu perusahaan merupakan elemen peramalan laba lainnya. urangnya likuiditas dapat membatasi keberhasilan manajemen dan struktur modal yang berisiko dapat membatasi tindakan manajemen. !emua ini disertai faktor-faktor seperti ekonomi, industri, dan faktor kompetitif lain, merupakan hal yang relean terhadap peramalan laba. $.
"elaporkan Peramalan Laba
Peramalan manajemen berbeda dengan peramalan yang dilakukan analis keuangan. eandalan peramalan tergantung pada akses informasi dan asumsinya. !E# menyarankan agar peramalan dilakukan dengan &itikad baik dengan landasan yang layak. !E# merekomendasi agar peramalan disajikan dalam format laporan keuangan dan disertai dengan informasi yang %ukup bagi inestor untuk menilai kendalan. !E# memiliki aturan safe har-or yang melindungi perusahaan dari tuntutan hukum jika prediksi mereka tidak menjadi kenyataan.
III$3$ L**& I&e- &/ Pe&+***& ,*& Re6-- E-*- L*.*
Laporan keuangan interim merupakan sumber informasi yang berharga untuk mengawasi kinerja. Laporan ini berguna untuk mereisi estimasi kekuatan laba dan peramalan laba. @amun tetap harus disadari bahwa laporan keuangan interim memiliki keterbatasan yang terkait dengan kesulitan untuk meletakan komponen laba pada periode kurang dari satu tahun. 1.
Penyesuaian (kuntansi (khir )ahun
Menentukan hasil operasi untuk periode satu tahun membutuhkan beberapa penyesuaian akrual dan estimasi. Penyesuain ini men%akup pengakuan pendapatan, menentukan biaya persediaan, alokasi oerhead, men%ari nilai pasar sekuritas, dan memperkirakan piutang tak tertagih. .
(kti'itas Usaha "usiman
(eberapa perusahaan memiliki aktiitas usaha musiman. Penjualan, produksi, dan aktiitas operasi lain sering kali tidak dapat dibagi sama antar periode interim. 8al ini dapat mendistorsi perbandingan laba interim. !elain itu juga dapat
Analisis !an Penilaian "kuitas # 16
menimbulkan masalah pada alokasi biaya-biaya yang sifatnya diskresioner, seperti iklan, penelitian, pengembangan, perbaikan dan pemeliharaan. $.
"etode Pelaporan "enyeluruh
Laporan kuartalan merupakan bagian dari keseluruhan satu tahun dan bukannya periode diskrit, mensyaratkan pengakuan pendapatan dan beban. 8al ini men%akup penyusutan persediaan, diskon atas kuantitas, dan piutang tak tertagih. *.
Persyaratan Pelaporan Interim %!+
a Laporan interim komparatif dan laporan keuangan hingga tanggal ini dapat diberi judul tidak diaudit tetapi harus dimasukan dalam laporan tahunan. b @era%a komparatif. % Laporaan arus kas hingga hari ini. d Informasi pro forma mengenai penggabungan usaha yang di%atat sebagai pembelian. e esesuaian dengan prinsip akuntansi berlaku umumdan pengungkapan perubahan akuntansi, termasuk surat dari auditor. f $nalisis naratif manajemen mengenai hasil operasi. g Pengungkapan mengenai apakah ;orm O- diisi selama periode : melaporkan apakah terdapat penyesuaian laba yang tidak biasa atau pergantian auditor.
,.
(nalisis Implikasi Laporan Interim
$nalisis harus waspada terhadap kesalahan estimasi dan diskresi yang melekat pada laporan interim. 7erbatasnya keterlibatan auditor pada laporan interim mengurangi keandalan laporan interim relatie terhadap laporan tahunan yang diaudit. Peraturan pasar modal memberikan sejumlah keyakinan, meskipun terbatas.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 17
BAB III PENUTUP
$nalisis dan penilaian ekuitas ini membantu menghasilkan ramalan kekuatan laba untuk penilaian yang andal. $nalisis keuangan yang baik dapat mengenali komponen laba yang stabil dan dapat diprediksi atau komponen yang mampu &bertahan 'persistent. !alah satu aktiitas analisis ekuitas adalah untuk menyusun laba dan komponen laba sehinggga dapat memisahakan elemen yang stabil, normal, dan terus-menerus dengan elemen a%ak, tidak tentu, tidak biasa dan tidak berulang. Penyusunan ulang juga berguna untuk mengetahui elemen laba kini yang seharusnya di%akup dalam hasil operasi pada satu atau beberapa periode sebelumnya. !etelah menyusun dan menyesuaikan laba, analisis berikutnya akan menentukan persisten laba. Manajemen laba, keragaman, tren, dan insentif merupakan penentuan persisten laba yang potensial. ita juga sebaiknya menilai persisten laba baik sepanjang siklus usaha maupun untuk jangka panjang.
Analisis !an Penilaian "kuitas # 20
DA"TAR PUSTAKA
"ild, Gohn. !ubramanyam, .?. 8alsey, ?obert ;. ')*11
Analisis !an Penilaian "kuitas # 21