1
BAB I PENDAHULUAN
A. Lata Latarr Belak Belakan ang g Kebutuhan Kebutuhan dasar manusia manusia merupakan merupakan unsur-unsu unsur-unsurr yang dibutuhkan dibutuhkan oleh manusia dalam mempertahankan keseimbangan fisiologis maupuan psikologis, yang tentunya bertujuan bertujuan untuk untuk mempertahank mempertahankan an kehidupan kehidupan dan kesehatan. kesehatan. Kebutu Kebutuhan han dasar dasar manusia manusia menuru menurutt Abrah Abraham am Maslow Maslow dalam dalam teori teori Hirark Hirarki. i. Kebutuhan Kebutuhan menyatakan bahwa setiap manusia memiliki lima kebutuhan dasar yaitu kebutuhan fisiologis, keamanan, inta, harga diri, dan aktualisasi diri !"otter dan "atriia, #$$%&. 'alam 'alam mengap mengaplik likasik asikan an kebutu kebutuhan han dasar dasar manusi manusiaa !K'M& !K'M& yang yang dapat dapat digunakan untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberi memberikan kan perawa perawatan tan.. Beberap Beberapaa kebutu kebutuhan han manusi manusiaa tertent tertentu u lebih lebih mendasar daripada kebutuhan lainnya. (leh karana itu beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan lainnya. Kebutuhan dasar manusia seperti makan ,air, keamanan dan inta merupakan hal yang penting bagi manusia. 'alam mengaplikasikan kebutuhan dasar manusia tersebut dapat digunakan untu untuk k
mema memaha hami mi hubu hubung ngan an anta antara ra
kebu kebutu tuha han n
dasa dasarr
manu manusi siaa
dala dalam m
mengaplikasikan ilmu keperawatan di dunia kesehatan. walaupun setiap orang mempunyai sifat tambahan, kebutuhan yang unik, setiap orang mempunyai kebutuhan dasar manusia yang sama. Besarnya kebutuhan dasar yang ter penuhi menentukan tingkat kesehatan dan posisi pada rentang sehat-sakit. Hirarki kebutuhan dasar manusia menurut maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hunbungan antara antara kebutuhan dasar manusi manusiaa pada pada saat memberi memberikan kan perawat perawatan. an. Menurut Menurut teori ini, ini,
bebera beberapa pa
kebutuhan manusia tertentu lebih dari pada kebutuhan lainnya) oleh karena itu, beberapa kebutuhan harus dipenuhi sebelum kebutuhan kebutuhan yang lain. Lahir, Lahir, kehilan kehilangan gan,, dan kematia kematian n adalah adalah kejadi kejadian an yang yang unui*e unui*ersal rsal dan kejadian yang sifatnya unik bagi setiap indi*idual dalam pengalaman hidup seseorang. Kehilangan dan berduka merupakan istilah yang dalam pandangan umum berarti sesuatu kurang enak atau nyaman untuk dibiarakan. Hal ini dapat disebab disebabkan kan karena karena kondis kondisii ini lebih lebih banyak banyak melibat melibatkan kan emosi emosi dari dari yang yang bersangkutan atau disekitarnya.
2
'alam 'alam perk perkem emba bang ngan an masy masyara arakat kat dewa dewasa sa ini, ini, pros proses es kehi kehila lang ngan an dan dan berduka sedikit demi sedikit mulai maju. 'imana indi*idu yang mengalami proses ini ada keinginan untuk menari bentuan kepada orang lain. "andangan-pandangan tersebut dapat menjadi dasar bagi seorang perawat apabila apabila menghadapi menghadapi kondisi kondisi yang demikian. demikian. "emahaman "emahaman dan persepsi persepsi diri tentang pandangan diperlukan dalam memberikan asuhan keperawatan yang kompre komprehen hensif sif.. Kurang Kurang memper memperhati hatikan kan perbed perbedaan aan persep persepsi si menjur menjurus us pada pada informasi yang salah, sehingga inter*ensi perawatan yang tidak tetap !+useno, &. "era "erawa watt berk berkerj erjaa sama sama deng dengan an klie klien n yang yang meng mengala alami mi berb berbag agai ai tipe tipe kehilangan. Mekanisme koping mempengaruhi kemampuan seseorang untuk meng mengha hada dapi pi dan dan mene menerim rimaa kehi kehilan langa gan. n. "era "erawa watt memb memban antu tu klie klien n untu untuk k memahami dan menerima kehilangan dalam konteks kultur mereka sehingga kehidu kehidupan pan mereka mereka dapat dapat berlan berlanjut jut.. 'alam 'alam kultur kultur Barat, Barat, ketika ketika klien klien tidak tidak berupaya melewati duka ita ita setelah mengalami kehilangan yang sangat s angat besar artinya, maka akan terjadi masalah emosi, mental dan sosial yang serius. Kehi Kehila lang ngan an dan dan kema kemati tian an adala adalah h realit realitas as yang yang serin sering g terja terjadi di dalam dalam lingkungan asuhan keperawatan. +ebagian besar perawat berinteraksi dengan klien dan keluarga yang mengalami kehilangan dan dukaita. "enting bagi perawat memahami kehilangan dan dukaita. Ketika merawat klien dan keluarga, keluarga, parawat juga mengalami kehilangan pribadi ketika hubungan hubungan klienkelurga-perawat berakhir karena perpindahan, pemulangan, penyembuhan atau kematia kematian. n. "erasaa "erasaan n pribad pribadi, i, nilai nilai dan pengal pengalaman aman pribad pribadii mempen mempengar garuhi uhi seber seberap apaa jauh jauh pera perawa watt dapa dapatt mend menduk ukun ung g klie klien n dan dan kelu keluar arga gany nyaa selam selamaa kehilangan dan kematian !"otter / "erry, 0&. B. 1umu 1umusan san Masal Masalah ah Berdasarkan latar belakang diatas, maka penyusun merumuskan masalah sebagai berikut2 #. Apa saja kebutu kebutuhan han dasar dasar manusia manusia !K'M&3 !K'M&3 . Apa yang yang dimaksud dimaksud dengan dengan Kebutuh Kebutuhan an Memiliki Memiliki dan dan 'imiliki 'imiliki 4. +eperti +eperti apa apa konsep konsep diri diri dalam dalam keperaw keperawatan atan33 . Bagaim Bagaimana ana masala masalah h kehilan kehilangan gan dan dan berduka berduka33 0. Bagaim Bagaimana ana masal masalah ah menje menjelan lang g kematia kematian3 n3 5. 6ujuan
3
+ehubungan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari pembuatan makalah Keperawatan 'asar 7Kebutuhan Memiliki dan 'imiliki8 ini adalah sebagai berikut2 #. Mengetahui apa saja kebutuhan dasar manusia dalam keperawatan. . Memahami apa yang dimaksud kebutuhan memiliki dan dimiliki. 4. Mengetahui konsep diri dalam proses keperawatan. . Memahami bagaimana masalah kehilangan, berduka dan masalah menjelang kematian. '. Manfaat Meninjau dari tujuan pembuatan makalah ini, adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah sebagai berikut2 #. Menjadi ilmu tambahan dalam mata kuliah Keperawatan 'asar khususnya dalam pemenuhan kebutuhan memiliki dan dimiliki. . Meningkatkan pengetahuan ilmu Keperawatan 'asar di dalam bidang aplikasi keperawatan. 4. Menambah wawasan dalam dunia kesehatan khususnya keperawatan.
BAB II PEMBAHASAN
A. Kebutuhan 'asar Manusia Kebutuhan dasar manusia adalah hal-hal seperti makanan, air, keamanan dan inta yang merupakan hal yang penting untuk bertahan hidup dan kesehatan. Hierarki kebutuhan manusia menurut Maslow adalah sebuah teori yang dapat digunakan perawat untuk memahami hubungan antara kebutuhan dasar manusia pada saat memberikan perawatan. Hierarki kebutuhan manusia mengatur kebutuhan dasar dalam lima tingkatan prioritas. 6ingkatan yang paling dasar, atau yang pertama meliputi
4
kebutuhan fisiologis seperti2 udara, air dan makanan. 6ingkatan yang kedua meliputi kebutuhan keselamatan dan keamanan, yang melibatkan keamanan fisik dan psikologis. 6ingkatan yang ketiga menakup kebutuhan inta dan ra sa memiliki, termasuk persahabatan, hubungan sosial dan inta seksual. 6ingkatan yang keempat meliputi kebutuhan rasa berharga dan harga diri, yang melibatkan peraya diri, merasa berguna, penerimaan dan kepuasan diri. 6ingkatan yang terakhir adalah kebutuhan aktualisasi diri. Menurut teori Maslow seseorang yang seluruh kebutuhannya terpenuhi merupakan orang yang sehat, dan sesorang dengan satu atau lebih kebutuhan yang tidak terpenuhi merupakan orang yang berisiko untuk sakit atau mungkin tidak sehat pada satu atau lebih dimensi manusia. Hal-hal yang mendasari pemahaman K'M, manusia sebagai bagian integral yang berintegrasi satu sama lainnya dalam moti*asinya memenuhi kebutuhan dasar !fisiologis, keamanan,kasih sayang, harga diri dan aktualisasi diri&. +etiap kebutuhan manusia merupakan suatu tegangan integral sebagai akibat dari perubahan dari setiap komponen sistem. 6ekanan tersebut dimanifestasikan dalam
perilakunya
untuk
memenuhi
kebutuhan
atau
tujuan
sampai
terpenuhinya tingkat kepuasan klien. 'asar kebutuhan manusia adalah terpenuhinya tingkat kepuasan agar manusia bisa mempertahankan hidupnya. "eran yang utama adalah memenuhi kebutuhan dasar manusia dan terapainya suatu kepuasan bagi diri sendiri serta kliennya, meskipun dalam kenyataannya dapat memenuhi salah satu dari kebutuhan membawa dampak terhadap perubahan system dalam indi*idu !biologis, intelektual, emosional, soial, spiritual, ekonomi, lingkungan, patologi dan psikopatologi&. Maslow memiliki konsep fundamental unil dari teorinya, yaitu 2 7Manusia dimoti*asikan oleh sejumlah kebutuhan dasar yang bersifat sama untuk seluruh spesies, tidak berubah, dan berasal dari sumber genetis atau naluriah8. Kebutuhan-kebutuhan itu juga bersifat psikologis, bukan semata-mata fisiologis. Kebutuhan-kebutuhan itu merupakan inti kodrat manusia, hanya saja mereka itu lemah, mudah diselewengkan dan dikuasai proses belajar, kebiasaan atau tradisi yang keliru. Kebutuhan dasar tersebut tersusun seara hierarki dalam strata yang bersifat relatif, yaitu2 #. Kebutuhan-kebutuhan fisiologis !9a:ali;"hsyologi
5
4. Kebutuhan akan rasa inta dan memiliki ! Lo*e and Belonging
ation
6
Konsep diri adalah semua ide, pikiran, keperayaan dan pendirian yang diketahui indi*idu tentang dirinya dan mempengaruhi indi*idu dalalm berhubungan dengan orang lain !+tuart dan +undeen, #$$&. +elain itu konsep diri adalah ara indi*idu memandang dirinya seara utuh, baik fisikal, emosional, intelektual, sosial dan spiritual !Bek, Cillian dan 1awlin, #$D&. "erilaku klien dengan gangguan konsep diri2 #. "erilaku yang adaptif 2 a. +yok "sikologis Merupakan reaksi emosional terhadap dampak perubahan dan dapat terjadi pada saat pertama tindakan. +yok psikologis digunakan sebagai reaksi terhadap ansietas. Mekanisme koping yang digunakan seperti mengingkari, menolak dan proyeksi untuk mempertahankan diri. b. Menarik 'iri Klien menjadi sadar akan kenyataan, ingin lari dari kenyataan, tetapi karena tidak mungkin maka klien lari atau menghindar seara emosional. Klien menjadi tergantung, pasif, tidak ada moti*asi dan keinginan untuk berperan dalam perawatannya. . "enerimaan atau pengakuan seara bertahap +etelah klien sadar akan kenyataan, maka respon kehilangan atau berduka munul. +etelah fase ini klien mulai melakukan reintegrasi dengan gambaran diri yang baru. . "erilaku yang maladaptif a. Menolak untuk melihat dan menyentuh bagian yang berubah. b. 6idak dapat menerima perubahan struktur dan fungsi tubuh. . Mengurangi kontak sosial sehingga terjadi menarik diri. d. "erasaan atau pandangan negatif terhadap tubuh. e. "reokupasi dengan bagian tubuh atau fungsi tubuh yang hilang. f. Mengungkapkan keputusasaan. g. Mengungkapkan ketakutan ditolak. h. 'epersonalisasi. i. Menolak penjelasan tentang perubahan tubuh. Adapun untuk asuhan keperawatan pada masalah konsep diri dapat dijabarkan sebagai berikut. #. "engkajian Keperawatan "engkajian terhadap masalah konsep diri adalah persepsi diri atau pola konsep diri, pola berhubungan atau peran, pola reproduksi, koping terhadap stres, serta adanya nilai keyakinan dan tanda-tanda ke arah perubhan fisik, seperti keemasan, ketakutan, rasa marah, rasa bersalah, dan lain-lain. . 'iagnosa Keperawatan
7
a. Eangguan konsep diri !gambaran diri& dikarenakan perubahan fisik atau kehilangan bagian tubuh. b. Eangguan konsep diri !harga diri& dikarenakan harapan diri yang tidak realistis. . Eangguan konsep diri !identitas diri& dikarenakan harapan orang tua yang tidak realistis. d. Eangguan konsep diri !peran& dikarenakan ketidakmampuan menerima peran dan pekerjaan baru di masyarakat. 4. "erenanaan dan 6indakan Keperawatan a. Meningkatkan gambaran !itra& diri pasien, dengan ara2 #& Meniptakan hubungan saling peraya dengan mendorong pasien untuk membiarakan perasaan tentang dirinya. & Meningkatkan interaksi sosial dengan ara membantu pasien untuk menerima petolongan dari orang lain,mendorong pasien untuk melakukan akti*itas sosial, menerima keadaan dirinya, dan lain-lain. 4& Bila terjadi perubahan atau kehilangan fungsi tubuh, berikan pemahaman tentang arti kehilangan. Mendorong pasien untuk bereaksi terhadap kehilangan dan menggali alternatif yang nyata guna membantu mengatasinya. b. Meningkatkan harga diri pasien, dengan ara2 #& Membantu pasien untuk mengurangi ketergantungan dengan bersikap mendukung dan menerima. Memberi kesadaran pada pasien akan pentingnya keinginan atau semangat hidup yang tinggi. & Meningkatkan sensiti*itas pasien terhadap dirinya dengan memberi perhatian, membangun harga diri dengan memberi umpan balik positif atas penyelesaian yang diapai, menghargai pri*asi, dan mendorong pasien untuk melakukan latihan yang membangkitkan harga dirinya. 4& Membantu pasien mengekspresikan pikiran dan perasaan dengan mendorong pengungkapan perasaan, baik positif maupun negatif. & Memberi kesempatan untuk memberikan akti*itas sosial yang positif. Mendorong pasien untuk berhubungan dengan teman atau kerabat dekat dan terlibat dengan akti*itas sosial. Fangan biarkan pasien mengisolasi diri. 0& Memberi kesempatan mengembangkan keterampilan sosial dan *okasional dengan ara mendorong sikap optimis dan berpartisipasi dalam segala akti*itas. . Memperbaiki identitas diri pasien, dengan ara2
8
#& Mengenal diri sendiri sebagai bagian dari tubuh dan terpisah dengan orag lain. & Mengakui seksualitasnya sendiri. 4& Memandang berbagai aspek dalam dirinya sebagai suatu keselarasan. & Menilai diri sendiri sesuai dengan penilaian di masyarakat. d. Meningkatkan atau memperbaiki peran pasien, dengan ara2 #& Membantu meningkatkan kejelasan perilaku dan pengetahuan yang sesuai dengan peran. & Mempertahankan konsistensi terhadap peran yang dilakukan. 4& Menyesuaikan antara peran yang diemban. & Menyelaraskan antara budaya dan harapan terhadap perilaku peran. . =*aluasi Keperawatan =*aluasi terhadap masalah konsep diri seara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk menerima diri, menghargai diri, melakukan peran yang sesuai, dan mampu menunjukan identitas diri. '. Masalah Kehilangan dan Berduka +ejak lahir sampai meninggal, kita membentuk hubungan dan menderita karena kehilangan. Kita membangun kebebasan dari indi*idu dewasayang membesarkan kita, mulai dan meninggalkan sekolah, mengubah teman, memulai karier dan membentuk hubungan baru.
maupun
potensial
yang
dapat dialami indi*idu ketika berpisah dengan sesuatu yang sebelumnya ada, baik sebagian atau keseluruhan atau terjadi perubahan dalam hidup sehingga terjadi perasaan kehilangan. Kehilangan pernah
dialami
oleh
merupakan
kembali
yang
setiap indi*idu selama rentang kehidupannya. +ejak
lahir, indi*idu sudah mengalami kehilangan mengalaminya
pengalaman
walaupun
dan
enderung
akan
dalam bentuk yang berbeda. +etiap
indi*idu akan bereaksi terhadap kehilangan. 1espon terakhir terhadap kehilangan sangat dipengaruhi oleh respon indi*idu terhadap kehilangan sebelumnya. "erubahan kehidupan bersifat alami dan biasanya bersifat positif. Kita belajar berharap bahwa sebagian besar dari rasa kehilangan yang diperlukan pada akhirnya digantikan oleh sesuatu yang
9
berbeda atau lebih baik.
10
Menekan seluruh perasaan yang negatif dan bermusuhan terhadap almarhum. Bisa merasa bersalah dan sangat menyesal tentang kurang perhatiannya di masa lalu terhadap almarhum. 0. 9ase G Kehilangan yang tak dapat dihindari harus mulai diketahui;disadari. +ehingga pada fase ini diharapkan seseorang sudah dapat menerima kondisinya. Kesadaran baru telah berkembang. 6eori Martohio Martohio !#$0& menggambarkan 0 fase kesedihan yang mempunyai lingkup yang tumpang tindih dan tidak dapat diharapkan. 'urasi kesedihan ber*ariasi dan bergantung pada faktor yang mempengaruhi respon kesedihan itu sendiri. 1eaksi yang terus menerus dari kesedihan biasanya reda dalam D-# bulan dan berduka yang mendalam mungkin berlanjut sampai 4-0 tahun. 6eori 1ando 1ando !#$$4& mendefinisikan respon berduka menjadi 4 katagori2 #. "enghindaran "ada tahap ini terjadi shok, menyangkal dan tidak peraya. . Konfrontasi "ada tahap ini terjadi luapan emosi yang sangat tinggi ketika klien seara berulang-ulang melawan kehilangan mereka dan kedukaan mereka paling dalam dan dirasakan paling akut. 4. Akomodasi "ada tahap ini terjadi seara bertahap penurunan kedukaan akut dan mulai memasuki kembali seara emosional dan sosial dunia sehari-hari dimana klien belajar untuk menjalani hidup dengan kehidupan mereka. "=1BA<'
KBL=1-1(++
MA16(55H(
1A<'(
!#$D&
!#$D$&
!#$0&
!#$$#&
+hok dan tidak
Menyangkal
peraya Berkembangnya
Marah
?earning and protest
6awar-menawar
Anguish, disorgani>ation and despair
deali>ation
"enghindaran
disbelief
kesadaran 1estitusi
+hok and
'epresi
dentifiation in
Konfrontasi
11
berea*ement 1eorgani>ation ; the "enerimaan
1eorgani>ation and Akomodasi
out ome
restitution
Beberapa rasa kehilangan terlihat tidak diperlukan dan bukan merupakan bagian dari pengalaman pendewasaan yang diharapkan. +eara tiba-tiba, kejadian eksternal yang tidak diperkirakan menyebabkan rasa kehilangan situasional. aktual
Kehilangan dapat bersifat aktual atau dirasa. 1asa kehilangan
!atual loss&
terjadi ketika seseorang tidak dapat lagi merasakan,
mendengar, atau mengenali seseorang atau objek. 5ontohnya antaralain2 kehilangan bagian tubuh, kematian anggota keluarga, atau kehilangan pekerjaan. 1asa kehilangan yang dirasa !perei*ed losses& didefinisikan seara unik oleh seseorang yamg mengalami rasa kehilagan dan bersifat tidak begitu jelas bagi indi*idu lain. +ebagai ontoh, beberapa indi*idu merasakan penolakan dari teman, atau rasa kehilangan keperayaan atau status dalam kelompok. Kemudian untuk jenis kehilangan adalah sebagai berikut. #. Kehilangan objek eksternal !misalnya keurian atau kehanuran akibat benana alam& . Kehilangan lingkungan yang dikenal !misalnya berpindah rumah, dirawat dirumah sakit, atau berpindah pekerjaan& 4. Kehilangan sesuatu atau seseorang yang berarti !misalnya pekerjaan, kepergin anggota keluarga atau teman dekat, perawat yang diperaya, atau binatang peliharaan& . Kehilangan suatu aspek diri !misalnya anggota tubuh dan fungsi psikologis atau fisik& 0. Kehilangan hidup !misalnya kematian anggota keluarga, teman dekat, atau diri sendiri& +elanjutnya adapun untuk dampak yang ditimbulkan akibat kehilangan antara lain2 #. "ada masa anak-anak kehilangan dapat menganam kemampuan untuk berkembang, kadang-kadang akan timbul regresi serta rasa takut untuk ditinggalkan atau dibiarkan kesepian. . "ada masa remaja atau dewasa muda, kehilangan dapat menyebabkan disintegrasi dalam keluarga. 4. "ada masa dewasa tua, kehilangan khususnya kematian pasangan hidup, dapat menjadi pukulan yang sangat berat dan menghilangkan semangat hidup orang yang ditinggalkan.
12
'alam permasalahan kehilangan dan berduka, perawat pun dianjurkan berkontribusi dalam upaya pemenuhan kebutuhan memiliki dan dimiliki yang asuhan keperawatan pada masalah kehilangan dan berduka antara lain sebagai berikut. #. "engkajian "engkajian
masalah
ini
adalah
adanya
faktor
predisposisi
yang
memengaruhi respons seseorang terhadap perasaan kehilangan yang di hadapi, antara lain2 a. 9aktor genetik ndi*idu yang dilahirkan dan dibesarkan dalam keluarga dengan riwayat depresi akan sulit memngembangkan sikap optimis dalam menghadapi suatu permasalahan, termasuk dalam menghadapi perasaan kehilangan. b. Kesehatan fisik ndi*idu dengan fisik, mental, serta pola hidup yang teratur enderung mempunyai kemampuan
dalam mengatasi stres yang lebih tinggi
dibandingkan dengan indi*idu yang mengalami gangguan jasmani. . Kesehatan mental ndi*idu yang mengalami gangguan jiwa, terutama yang mempuyai riwayat depresi yang ditandai dengan perasaan tidak berdaya dan pesimis, selalu dibayangi masa depan peka dalam menghadapi situasi kehilangan. d. "engalaman kehilangan di masa lalu Kehilangan atau perpisahan dengan orang yang diintai pada masa kanak-kanak akan memengaruhi kemampuan indi*idu dalam mengatasi perasaan kehilangan pada masa dewasa. e. +truktur kepribadian ndi*idu dengan konsep diri yang negatif dan perasaan rendah diri akan menyebabkan rasa peraya diri yang rendah dan tidak objekif terhadap stres yang di hadapi. f. Adanya stressor perasaan kehilangan +tressor ini dapat berupa stres yang nyata ataupun imajinasi indi*idu itu sendiri, seperti kehilngan biopsikososial yang meliputi kehilangan harga diri, pekerjaan, seksualitas, posisi dalam masyarakat, milik pribadi !kehilangan harta benda atau yang diintai, kehilangan kewarganegaraan, dan lain-lain&. . 'iagnosis Keperawatan a. Berduka berhubungan dengan kehilangan aktual atau kehilangan yang dirasakan.
13
b. Berduka antisipasi berhubungan dengan perpisahan atau kehilangan. . Berduka disfungsional berhubungan dengan kehilangan orang atau benda yang diintai atau memiliki arti besar. 4. "erenanaan dan 6indakan Keperawatan +eara umum, perenanaan dan inter*ensi keperawatan yang dilakukan untuk menghadapi kedukaan adalah2 a. Membina dan meningktakan hubungan saling peraya dengan ara2 #& Mendengarkan pasien berbiara. & Memberi dorongan agar pasien mau mengungkapkan perasaannya. 4& Menjawab pertanyaan pasien seara langsung, menunjukan sikap menerima dan empati. b. Mengenali faktor-faktor yang mungkin menghabat dengan ara2 #& Bersama pasien mendiskusikan hubungan pasien dengan orang atau objek yang pergi atau hilang. & Menggali pola hubungan pasien dengan orang yang berarti. . Mengurangi atau menghilangkan faktor penghambat dengan ara2 #& Bersama pasien mengingat kembali ara mengatasi perasaan berduka di masa lalu. & Memperkuat dukungan serta kekuatan yang dimiliki pasien dan keluarga. 4& Mengenali dan menghargai sosial budaya agama serta keperayaan yang dianut oleh pasien dan kleuarga dalam mengatasi perasaan kehilangan. d. Memberi dukungan terhadap respons kehilangan pasien dengan ara2 #& Menjelaskan kepada pasien atau keluarga bahwa sikap mengingkari, marah, tawar menawar depresi, dan menerima adalah wajar dalam menghadapi kehilangan. & Memberi gambaran tentang ara menungkapkan perasaan yang bisa diterima. 4& Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti. e. Meningkatkan rasa kebersamaan antar anggota keluarga dengan ara2 #& Menguatkan dukungan keluarga atau orang yang berarti. & Mendorong pasien untuk menggali perasaannya bersama anggota keluarga lainnya, mengenali masing masing anggota keluarga. 4& Menjelaskan manfaat hubungan dengan orang lain. & Mendorong keluarga untuk menge*aluasi perasaan dan saling mendukung satu sama lain. f. Menentukan tahap keberadaan pasien dengan ara2 #& Mengamati perilaku pasien. & Menggali pikiran perasaan pasien yang selalu timbul dalam dirinya. +eara khusus, tahap;rentang respons indi*idual terhadap kedukaan adalah2 a. 6ahap pengingkaran
14
Memberi
kesempatan
kepada
pasien
untuk
mengungkapkan
perasaannya dengan ara2 #& Mendorong pasien untuk mengungkapkan perasaan berduka. & Meningkatkan kesabaran pasien seara bertahap tentang kenyataan dan kehilangan, apabila sudah siap seara emosinal. Menunjukan sikap menerima dengan ikhlas dan mendorong pasien untuk berbagi rasa dengan ara2 #& Mendengarkan dengan penuh perhatian dan minat mengenai hal yang dikatakan oleh pasien tanpa menghukum atau menghakimi. & Menjelaskan kepada pasien bahwa sikpa tersebut biasa terjadi pada orang yang mengalami kehilangan. Memberi jawaban yang jujur terhadap pertanyaan pasien tentang sakit, pengobatan, dan kematian dengan ara2 #& Menjawab pertanyaan pasien dengan bahasa yang mudah dimengerti, jelas, dan tidak berbelit-belit. & Mengamati dengan ermat respons pasien selama berbiara. 4& Meningkatkan kesadaran seara bertahap. b. 6ahap marah Mengi>inkan dan mendorong pasien menungkapkan rasa marah seara *erbal tanpa melawan kemarahan tersebut dengan ara2 #& Menjelaskan kepada keluarga bahwa kemarahan pasien sebenarnya tidak ditujukan kepada mereka. & Membiarkan pasien menangis. 4& Mendorong pasien untuk membiarakan kemarahannya. . 6ahap tawar menawar Membantu pasien mengungkapkan rasa bersalah dan takut dengan ara2 #& Mendengarkan ungkapan dengan penuh perhatian. & Mendorong pasien untuk membiarakan rasa takut atau rasa bersalahnya. 4& Bila pasien selalu mengungkapkan kata 7kalau8 ata 7seandainya...8 beritahu pasien bahwa perawat hanya dapat melakukan sesuatu yang nyata. & Membahas bersama pasien mengenai penyebab rasa bersalah atau rasa takutnya. d. 6ahap depresi Membantu pasien mengidentifikasi rasa bersalah dan takut dengan ara2 #& Mengamati perilaku pasien dan bersama dengannya membahas perasaannnya.
15
& Menegah tindakan bunuh diri atau merusak diri sesuai derajat resikonya. Membantu pasien mengurangi rasa bersalah dengan ara2 #& Menghargai perasaan pasien. & Membantu pasien menemukan dukungan yang positif dengan mengaitkan terhadap kenyataan. 4& Memberi kesempatan untuk
menangis
dan
mengungkapkan
perasaannya. & Bersama pasien membahas pikiran negatif yang selalu timbul. e. 6ahap penerimaan Membantu pasien menerima kehilangan yang tidak bisa doelakan dengan ara2 #& Membantu keluarga mengunjungi pasien seara teratur. & Membantu keluarga berbagi rasa, karena setiap anggota keluarga tidak berada pada tahap yang sama pada saat yang bersamaan. 4& Membahas renana setela masa berkabung terlewati. & Memberi informasi akurat tentang kebutuhan pasien dan keluarga. . =*aluasi Keperawatan =*aluasi terhadap masalah kehilangan dan berduka seara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk menghadapi atau memaknai arti kehilangan, reaksi terhadap kehilangan, dan peruahan perilaku yang menerima arti kehilangan. Berduka !grie*ing& merupakan reaksi emosional terhadap kehilangan. Hal ini diwujudkan dalam berbagai ara yang unik pada masing-masing orang dan didasarkan pada pengalaman spiritual yang dianutnya.
pribadi, ekspektasi budaya, dan keyakinan +edangkan istilah kehilangan !berea*ement&
menakup berduka dan berkabung !mourning&, yaitu perasaan didalam dan reaksi keluar orang yang ditinggalkan. Berkabung adalah periode penerimaan terhadap kehilangan dan berduka. Hal ini terjadi dalam masa kehilangan dan sering
dipengaruhi oleh
kebudayaan atau kebiasaan. Adapun untuk jenis
berduka adalah sebagai berikut. #. Berduka normal, terdiri atas perasaan, perilaku dan reaksi yang normal terhadap kehilangan. Misalnya, kesedihan, kemarahan, menangis, kesepian, dan menanrik diri dari akti*itas untuk sementara. . Berduka antisipatif, yaitu prosese Imelepaskan diri: yang munul sebelum kehilangan atau kematian yang sesungguhnya terjadi. Misalnya, ketika menerima diagnosis terminal, seseorang akan memulai proses perpisahan dan menyelesaikan berbagai urusan di dunia sebelum ajalnya tiba.
16
4. Berduka yang rumit, dialami oleh seseorang yang sulit untuk maju ke tahap berikutnya, yaitu tahap kedukaan normal, masa berkabung seolah-olah tidak kunjung berakhir dan dapat menganam hubungan orang yang bersangkutan dengan orang lain. . Berduka tertutup, yaitu kedukaan akibat kehilangan yang tidak dapat di akui seara terbuka. 5ontohnya, kehilangan pasangan karena A'+, anak mengalami kematian orang tua tiri, atau ibu yang kehilangan anaknya di kandungan atau ketika bersalin. Bowbly menggambarkan empat fase berkabung. +ama dengan teori tahap berduka yang lain, indi*idu dapat kembali dan meneruskan antara dua fase manapun dalam merespons rasa kehilangan. #. Mati rasa !numbing&, fase berkabung yang paling singkat, berlangsung dari beberapa jam sampai satu minggu atau lebih. ndi*idu yang berduka menggambarkan fase ini sebagai perasan 7yang menyebabkan pingsan8 atau 7tidak nyata8. . Kerinduan dan penarian !yearning and searhing&, mati rasa melindungi indi*idu dari dampak penuh akibat rasa kehilangan. Ledakan kesedihan yang bersifat emosional dan tekanan akut merupakan karakteristik dari fase kedua kehilangan. Eejala fisik yang banyak ditemukan dalam fase ini antara lain2 sesak didada dan tenggorokan, nafas yang pendek, perasaan lesu, sulit tidur dan tidak nafsu makan. ndi*idu juga mengalami kerinduan dari dalam yang hebat terhadap indi*idu atau objek yang hilang. 9ase ini dapat berlangsung selama berbulan-bulan atau lebih panjang lagi. 4. Kekaauan dan keputusasaan !disorgani>ation and despair&, seorang indi*idu akhirnya memeriksa bagaimana dan mengapa kehilangan terjadi atau
mengungkapkan
kemarahan
pada
seseorang
yang
sepertinya
bertanggung jawab terhadap rasa kehilangan tersebut. ndi*idu yang berduka meneritakan kembali kisah kehilangan tersebut berulang kali. +eara bertahap, indi*udu menyadari bahwa kehilangan tersebut bersifat permanen. . 1eorganisasi, yang biasanya memakan waktu satu tahun atau lebih, indi*idu mulai menerima perubahan, menerima peran yang belum dikenal, membutuhkan keterampilan baru, dan membangun hubungan baru. ndi*idu
17
yang melakukan reorganisasi mulai membuka dirinya dari hubungan mereka yang hilang tanpa merasakan bahwa mereka mengurangi kepentingannya. =. Masalah Menjelang Kematian Konsep ansietas, ansietas adalah ketakutan atau kekhawatiran pada sesuatu yang tidak jelas dan berhubungan dengan perasaan tidak menentu dan tak berdaya !helplessness&. Karakteristik ansietas merupakan emosi yang bersifat subyektif , takut- sumber tidak jelas, bisa ditularkan, terjadi akibat adanya anaman pada harga diri dan identitas diri, perlu adanya keseimbangan antara keberanian dan keemasan. ntuk tingkat ansietas sendiri adalah sebagai berikut2 #. Ansietas ringan2 pada kehidupan sehari-hari indi*idu sadar, lahan persepsi meningkat !mendengar, melihat, meraba lebih dari sebelumnya&. "erlu untuk memoti*asi belajar, pertumbuhan dan kreati*itas. . Ansietas sedang2 lahan persepsi menyempit !melihat, mendengar, meraba menurun daripada sebelumnya& fokus pada perhatian segera. 4. Ansietas berat2 lahan persepsi sangat sempit, hanya bisa memusatkan perhatian pada yang detil tidak yang lain. +emua prilaku ditujukan untuk menurunkan ansietas . "anik2 hilang kontrol, hanya bisa menurut perintah 6erminal J menjelang ajal, kondisi terminal adalah suatu keadaan dimana seseorang mengalami penyakit atau sakit yang tidak mempunyai harapan sembuh sehingga sangat dekat dengan proses kematian. 1espon klien dalam kondisi terminal sangat indi*idual tergantung kondisi fisik, psikologis, sosial yang dialami sehingga dampak yang ditimbulkan pada tiap indi*idu juga berberda. Hal ini mempengaruhi tingkat kebutuhan dasar yang ditunjukkan oleh pasien terminal. "erawat harus memahami apa yang dialami klien dengan kondisi terminal, tujuannya untuk dapat menyiapkan dukungan dan bantuan bagi klien sehingga pada saat-saat terakhir dalam hidup bisa bermakna dan akhirnya dapat meninggal dengan tenang dan damai. Menejalang ajal adalah kondisi dimana seara medis dan legal sudah tidak dapat diobati dan diinter*ensi dan berhubungan dengan kematian atau fase akhir dari kehidupan, dimana indi*idu sangat ansietas menghadapinya. Masalah psikososial pada klien dengan ansietas menjelang ajal biasanya mengalami banyak respon emosi, perasaan marah, dan putus asa sering kali ditunjukkan. "roblem psikologis lain yang munul pada klien menjelang ajal
18
antara lain ketergantungan, kehilangan kontrol diri, tidak mampu produktif dalam hidup, kehilangan harga diri dan harapan, kesenjangan komunikasi; barrier komunikasi. 'okka !#$$4& menggambarkan respon terhadap penyakit yang menganam hidup kedalam fase2 #. 9ase "rediagnostik 6erjadi ketika diketahui ada gejala atau faktor resiko penyakit. . 9ase Akut Berpusat pada kondisi krisis. Klien dihadapkan pada serangkaian keputus asaan, termasuk kondisi medis, interpesrsonal maupun psikologis. 4. 9ase Kronis Klien bertempur dengan penyakit dan pengobatannya. . 9ase terminal 'alam kondisi ini kematian bukan lagi hanya kemungkinan, tetapi pasti terjadi. Klien dalam kondisi terminal akan mengalami berbagai masalah baik fisik, psikologis, maupun sosial spiritual. Eambaran problem yang dihadapi pada kondisi ini antara lain2 a. "roblem oksigenasi 1espirasi irregular, epat atau lambat, pernafasan heyne stokes, sirkulasi perifer menurun, perubahan mental2 agitasi, gelisah, 6' menurun, hipoksia, akumulasi sekret, nadi irreguler. b. "roblem eliminasi Konstipasi, medikasi atau imobilitas memperlambat peristaltik, kurang diet serat dan asupan makanan juga mempengaruhi konstipasi, inkontinensia fekal bisa terjadi oleh karena pengobatan atau kondisi penyakit. . "roblem nutrisi Asupan makanan dan airan menurun, peristaltik menurun, distensi abdomen, kehilangan BB, bibir kering dan peah-peah, lidah kering dan membengkak, mual muntah, egukan, dehidrasi, terjadi karena asupan airan menurun. d. "roblem suhu =kstremitas dingin, kedinginan sehingga harus memakai selimut. e. "roblem sensori "englihatan menjadi kabur, refleks berkedip hilang saat mendekati kematian, menyebabkan kekeringan pada kornea, pendengaran menurun, kemampuan berkonsentrasi menjadi menurun. "englihatan kabur, pendengaran berkurang, sensasi menurun. f. "roblem nyeri
19
Ambang nyeri menurun, pengobatan nyeri dilakukan seara intra*ena, klien harus selalu didampingi untuk menurunkan keemasan dan meningkatkan kenyamanan. g. "roblem kulit dan mobilitas +ering kali tirah baring lama menimbulkan masalah pada kulit sehingga pasien terminal memerlukan perubahan sosial yang sering. h. Masalah psikologis Klien terminal dan orang terdekat biasanya mnegalami banyak respon emosi, perasaan marah, dan putus asa, sering kali ditunjukkan. "roblem psikologis lain yanng munul adalah ketergantungan, hilang kontrol diri, tidak mampu lagi produktif dalam hidup, kehilangan harga diri dan i.
harapan, kesenjangan komunikasi; barrier komunikasi, dan ansietas. "erubahan sosial spiritual Klien mulai merasa hidup sendiri, terisolasi akibat kondisi terminal dan menderita penyakit kronis yang lama dapat memaknai kematian sebagai kondisi peredaan terhadap penderitaan. +ebagian beranggapan bahwa kematian
sebagai
jalan
menuju
kehidupan
kekal
yang
akan
mempersatukannya dengan orang-orang yang diintai, sedangkan yang lain beranggapan takut akan perpisahan, dikuilkan, ditelantarkan, kesepian, atau mengalami penderitaan sepanjang hidup. Menurut Kubler 1oss !#$D$& seseorang yang menjelang ajal menunjukkan 0 tahapan yaitu sebagai berikut. #. 'enial !penyangkalan& "ada tahap ini indi*idu menyangkal dan bertindak seperti tidak terjadi sesuatu, dia mengingkari bahwa dirinya dalam kondisi terminal. "ernyataan seperti 7tidak mungkin, hal ini tidak akan terjadi pada saya.. saya tidak akan mati8 karena kondisi ini umum dilontarkan klien. . Anger !kemarahan& ndi*idu melawan kondisi terminalnya, dia dapat bertindak pada seseorang atau lingkungan disekitarnya. 6indakan seperti itu tidak mau minum obat, menolak tindakan medis, tidak ingin makan.. adalah respon yang mungkin ditunjukkan klien dalam kondisi terminal. 4. Bargainning !penawaran& ndi*idu berupaya membuat perjanjian dengan ara yang halus;jelas untuk menegah kematiannya. +eperti 76uhan beri saya kesembuhan, jangan abut nyawaku, saya akan berbuat baik dan mengikuti program pengobatan8. . 'epression !depresi&
20
Ketika ajal semakin dekat atau kondisi semakin memburuk, klien merasa terlalu sangat kesepian dan menarik diri. Komunikasi terjadi kesenjangan, klien banyak berdiam diri dan menyendiri. 0. Aeptane !penerimaan& 1eaksi psikologis semakin memburuk, klien mulai menyerah dan pasrah pada keadaan atau putus asa. Menurut 1ando !#$& ada tiga kebutuhan utama klien menjelang ajal yaitu pengendalian nyeri, pemulihan jati diri dan makna diri, dan inta serta afeksi. Kehadiran perawat harus bisa memberikan ketenangan dan menurunkan ansietas, perawat dapat mendukung harga diri klien dengan menanyakan tentang pilihan perawatan yang diinginkan. "erawat mendorong keluarga untuk berpartisipasi dalam pembuatan keputusan klien dan keputusan bersama. Hal ini membantu menyiapkan keluarga ketika klien sudah tidak mampu membuat keputusan. 9aktor psikososial, peran perawat adalah mengamati perilaku pasien terminal, mengenali pengaruh kondisi terminal terhadap perilaku, dan memberikan dukungan yang empatik. "erawat harus mengkaji bagaimana interaksi pasien selama kondisi terminal, karena pada kondisi ini pasien enderung menarik diri, mudah tersinggung, tidak ingin berkomunikasi dan sering bertanya tentang kondisi penyakitnya. Ketidak yakinan dan keputus asaan sering membawa pada perilaku isolasi. "erawat harus bisa mengenali tanmda klien mengisolasi diri, sehingga klien dapat memberikan dukungan sosial, bisa dari teman dekat, kerabat atau keluarga untuk selalu menemani klien. 9aktor spiritual, perawat harus mengkaji bagaimana keyakinan klien akan proses kematian, bagaimana sikap pasien menghadapi saat-saat terakhirnya. Apakah semakin mendekatkan diri pada tuhan ataukah semakin berontak akan keadaannya. "erawat juga harus mengetahui saat-saat seperti ini apakah pasien mengharapkan kehadiran tokoh agama untuk menemani disaat terkhirnya. Asuhan keperawatan pada masalah menejelang kematian dan kematian antara lain. #. "engkajian Keperawatan "engkajian masalah ini antaralain adanya tanda klinis saat menghadapi kematian !sekarat&, seperti perlu dikaji adanya hilangnya tonus otot, relaksasi otot wajah, kesulitan untuk berbiara, kesulitan menelan, penurunan akti*itas
21
gastrointestinal, melemahnya tanda sirkulasi, melemahnya sensasi, terjadi sianosis pada ekstremitas, kulit teraba dingin, terdapat perubahan tanda *ital seperti nadi melambat dan melemah, penurunan tekanan darah, pernafasan tidak teratur melalui mulut, adanya kegagalan sensori seperti pandangan kabur dan menurunnya tingkat kesadaran. "asien yang mendekati kematian ditandai dengan dilatasi pupil, tidak mampu bergerak, refleks hilang, nadi naik kemudian turun, resfirasi heyne stokes !nafas terdengar kasar&, dan tekanan darah menurun. Kematian di tandai dengan terhentinya pernafasan, nadi, dan tekanan darah, hilangnya respon terhadap stimulus eksternal, hilangnya pergerakan otot, dan terhentinya akti*itas otak. . 'iagnosa Keperawatan a. Ketakutan berhubungan dengan anaman kematian !proses sekarat&. b. Keputusasaan berhubungan dengan penyakit terminal. 4. "erenaan dan 6indakan Keperawatan Hal yang dapat dilakukan dalam perenanaan tujuan keperawatan adalah membantu mengurangi depresi dan ketakutan pasien, mempertahankan harapan, membantu pasien menerima kenyataan, serta memberikan rasa nyaman. 1enana yang dapat dilakukan untuk menapai tujuan tersebut, antara lain2 a. Memberi dukungan dan mengembalikan kontrol diri pasien dengan ara mengatur tempat perawatan, mengatur kunjungan, jadwal akti*itas, dan penggunaan sumber pelayanan kesehatan. b. Membantu pasien mengatasi kesepian depresi, dan rasa takut. . Membantu pasien mempertahankan rasa aman, peraya diri, dan harga diri. d. Membantu pasien mempertahankan harapan yang dimiliki. e. Membantu pasien menerima kenyataan. f. Memenuhi kebutuhan fisiologis. . 6indakan dalam menghadapi kematian a. "erawatan jena>ah #& 6empatkan dan atur jena>ah pada posisi anatomis. & +ingirkan pakaian atau alat tenun. 4& Lepaskan semua alat kesehatan. & Bersihkan tubuh dari kotoran dan noda. 0& 6empatkan kedua tangan jena>ah diatas abdomen dan ikat pergelangannya !tergantung keperayaan agama&. D& 6empatkan satu bantal dibawah kepala. %& 6utup kelopak mata, jika tidak ada tutup bisa menggunakan kapas basah.
22
& Katupkan rahang dan mulut, kemudian ikat dan letakan gulungan handuk d bawah dagu. $& Letakan alat di bawah glutea. #& 6utup sampai sebatas bahu, kepala ditutup dengan kain titpis. ##& 5atat semua milik pasien dan berikan kepada keluarga. #& Beri kartu atau tanda pengenal. #4& Bungkus jena>ah dengan kain panjang. b. "erawatan jena>ah yang akan diotopsi #& kuti prosedur rumah sakit dan jangan lepas alat kesehatan. & Beri label pada pembungkus jena>ah. 4& Beri label pada alat protesa yang digunakan. & 6empatkan jena>ah pada lemari pendingin. . "erawatan terhadap keluarga #& 'engarkan ekspresi keluarga. & Beri kesempatan keluarga untuk bersama dengan jena>ah selama beberapa saat. 4& +iapkan ruangan khusus untuk memulai rasa berduka. & Bantu keluarga untuk membuat keputusan serta perenanaan pada jena>ah. 0& Beri dukungan jika terjadi disfungsi berduka. 0. =*aluasi Keperawatan =*aluasi terhadap masalah sekarat dan kematian seara umum dapat dinilai dari kemampuan untuk menghadapi atau menerima makna kematian, reaksi terhadap kematian, dan perubahan perilaku, yaitu menerima arti kematian.
23
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan Kematian merupakan bagian dari kebutuhan memiliki dan dimiliki dimana indi*idu mengalami proses kehilangan dan berduka. 'alam hidupnya juga setiap indi*idu pasti akan mengalami kematian, adapun dalam melewati proses menjelang kematian tersebut manusia akan dihadapkan pada masalah fisiologis, psikologis, sosial dan spiitual yang dapat menjadi strsor. Akan tetapi perawat sebagai komponen dalam pemenuhan kebutuhan dasar manusia memiliki peran yang sangat penting dalam meminimalisir masalah yang mungkin timbul saat terjadi kehilangan, duka dan menjelang kematian pada pasien. (leh sebab itu asuhan keperawatan yang optimal adalah tugas seorang perawat. B. +aran Adapun saran dalam materi kebutuhan memiliki dan dimiliki adalah seorang perawat dapat menerapkan asuhan keperawatan yang dapat meminimalisir stres akibat tekanan baik kehilangan, berduka maupun menjelang kematian sehingga terapai kenyaman, ketenangan bahkan kematian yang damai.