MANAJER SEBAGAI PELAKSANA MANAJEMEN MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Tugas Pengantar Manajemen
Disusun oleh Elitha Quswatul Jannah (201610160311037) Sekar Larasati (201610160311038)
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS PROGRAM MANAJEMEN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2017
KATA PENGANTAR Puji syukur penulis kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Manajer Sebagai Pelaksana Manajemen” tepat pada waktunya. Butir-butir Shalawat serta salam semoga tetap langgeng dan abadi tercurahkan selalu kepada junjungan Nabi Muhammad SAW, yang telah membawa risalah islam yang menjadi bekal kita didunia maupun di akherat kelak. Suatu kebanggaan tersendiri, jika suatu tugas dapat terselesaikan dengan sebaik-baiknya. Bagi kami, penyusunan makalah ini merupakan tugas yang tidak ringan. Kami sadar banyak hambatan dan rintangan dalam proses penyusunan makalah ini, dikarenakan keterbatasan kemampuan kami sendiri. Kalaupun makalah ini terselesaikan, tentunya karena banyak pihak yang teliti membantu dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini.Seiring doa dan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu, tidak menutup kemungkinan masih banyak kekurangan sehingga kritik dan saran selalu kami harapkan demi perbaikan dan kesempurnaan dari makalah ini. Makalah ini dibuat dengan bertujuan untuk memberikan pengetahuan lebih tentang bagaimana seorang manajer dapat dikatakan sebagai pelaksana manajemen dan dapat memahami dari sudut pandang yang berbeda, yaitu sudut pandang penulis.Akhirnya penulis berharap semoga makalah ini dapat memberi manfaat bagi yang membaca.
Malang, 3 maret 2017
(Penyusun)
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR................................................................................................... i DAFTAR ISI................................................................................................................. ii BAB I ................................................................................................................................ PENDAHULUAN ............................................................................................................ 1.1
Latar Belakang ....................................................................................................
1.2
Peran Manajer dalam Organisasi ........................................................................
1.3
Keahlian-keahlian Manajemen ...........................................................................
1.4
Tingkatan-tingkatan Manajemen ........................................................................
1.5 Tanggung Jawab Sosial Manajemen .................................................................... BAB II .............................................................................................................................. ANALISIS PROSES DAN TANTANGAN MANAJEMEN .......................................... BAB III ............................................................................................................................. PENUTUP ........................................................................................................................ 3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 3.2 Pendapat Kelompok ............................................................................................... DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Seperti yang telah diketahui, Manajer adalah seseorang yang mengatur (manage) dan berpengaruh (influence) dalam suatu kegiatan. Baik dalam kegiatan dalam perusahaan ataupun lainnya. Dalam dunia Bisnis, Manajer memiliki tugas mengontrolseluruhnya agar tetap sesuai dengan apa yang telah direncanakan dalam mencapai tujuan tertentu. Istilah Manajer terkadang diganti dengan istilah-istilah lain yang mempunyai peran sama, seperti ketua, kepala suku, presiden, dll. Manajer tentu memiliki jiwa kepemimpinan yang alamiah. Kepemimpinan adalah suatu proses yang dilakukan oleh manajer untuk mengarahkan dan mempengaruhi para bawahannya (staf) dalam kegiatan yang berhubungan dengan tugas agar para bawahannya tersebut bersedia menggerakkan segala kemampuannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan oleh organisasi (perusahaan). Kepemimpinan juga memiliki wewenang (authority) yaitu memerintah para bawahannya dalam kegiatan yang berhubungan dengan pekerjaan/tugas. Wewenang ini berasal dari power (kekuasaan, kekuatan) yang dimiliki pemimpin. 1.2 Peran Manajer dalam Organisasi Sebagaimana halnya kita telah sering mendengar kata manajemen, maka kitapun tidak akan asing lagi dengan kata “manajer”. Manajer pada dasarnya adalah subjek dari kegiatan manajemen. Artinya, manajer adalah orang yang melakukan kegiatan manajemen. Lebih lengkap lagi manajer adalah individu yang bertanggung jawab secara langsung untuk memastikan kegiatan dalam sebuah organisasi dijalankan bersama para anggota dari organisasi. Dalam setiap organisasi bisnis para manajer ini bertugas untuk memastikan bahwa keseluruhan tujuan yang telah ditetapkan orgnisasi dapat diwujudkan melalui rangkaian kegiatan manajemen, baik yang bersifat fungsional maupun yang bersifat operasional. 1.3 Keahlian-keahlian Manajemen Untuk dapat mengimplementasikan kegiatan manajemen tersebut sesuai dengan fungsinya masing-masing, maka diperlukan beberapa keahlian manajemen (managerial skills) yang diperlukan semua orang yang terlibat dalam kegiatan organisasi, khususnya organisasi bisnis. Keahlian-keahlian tersebut meliputi sebagai berikut: Keahlian teknis (technical skills) Yaitu Kemampuan manajemen untuk mempergunakan prosedur, teknik serta pengetahuan dalam bidang khusus. Keahlian teknis ini sangat
diperlukan oleh seorang manajer di lini pertama karena manajer ini seringkali terlibat secara langsung dengan para pekerja yang menjalankan atau mengoperasikan mesin, salesman atau bahkan programer yang memerlukan pengarahan untuk menyelesaikan tugas-tugas mereka yang kompleks. keahlian yang diperuntukkan untuk melakukan kegiatan spesifik, seperti mengoperasikan komputer, mendesain bangunan, dll. Keahlian berkomunikasi dan berinteraksi dengan masyarakat (human relation skills) yaitu keahlian dalam memahami dan melakukan interaksi dengan berbagai jenis orang di masyarakat. Manajer harus bisa menyalurkan sebuah ide dan menginformasikan kepada yang lain. Bukan hanya itu seorang manajer juga bisa menerima sebuah ide dan informasi dari orang lain secara baik sehingga nantinya manajer bisa mengkoordinasikan pekerjaan pada rekan kerja dalam satu timnya. Tanpa ilmu kemampuan berkomunikasi yang bagus, manajer akan kesulitan dalam menghidupkan kerja sama tim. Keahlian konseptual (conceptual skills) yaitu keahlian dalam berpikir secara abstrak, sistematis termasuk di dalamnya mendiagnosa dan menganalisis berbagai masalah dalam situasi yang berbeda-beda, bahkan keahlian memprediksi di masa yang akan datang. Keahlian untuk bekerja secara bersama sama, memahami serta memotivasi orang lain secara individu atau kelompok. Semisal kemampuan dalam berkomunikasi, memimpin, memberikan motivasi kerja kepada para karyawan untuk menyelesaikan tugas-tugas yang ada. Selain itu mereka harus rajin berinteraksi dengan para atasan ataupun orang lain yang berada diluar wilayah kerja mereka. Keahlian dalam mengambil keputusan (decision making skills) yaitu keahlian untuk mengidentifikasi masalah sekaligus menawarkan berbagai alternatif solusi atas permasalahan yang di hadapi. Keahlian dalam mengelola waktu (time management skills) yaitu keahlian dalam memanfaatkan waktu secara efektif dan efisien. Manajemen harus bisa memprioritaskan pekerjaan yang satu dengan pekerjaan yang lainnya. Keahlian dalam manajemen global ( global management skills) yaitu keahlian manajerial yang tidak hanya fokus pada saat keadaan dinegara tertentu, akan tetapi juga lintas negara bahkan lintas budaya. Keahlian dalam teknologi (technological skills) yaitu keahlian manajerial dalam mengikuti dan menguasai berbagai perkembangan teknologi yang terjadi.
Keseluruhan keahlian manajemen tersebut tentunya perlu untuk dimiliki oleh setiap pelaku bisnis sekiranya ingin mewujudkan tujuan bisnisnya. Terlebih
jika dikaitkan dengan persaingan bisnis yang semakin ketat dan perkembangan teknologi yang sangat cepat. Keahlian tunggal saja tidak cukup untuk memenangkan persaingan.
1.4 Tingkatan-tingkatan Manajemen Ada beberapa tingkatan manajemen sebagaimana yang dikemukakan oleh Nickles McHugh and McHugh (1997). Tingkatan-tingkatan tersebut meliputi: Manajemen Tingkat Puncak (top management), yang biasanya terdiri dari direktur utama, presiden direktur atau wakil direktur. Untuk manajemen tingkat ini keahlian yang terutama diperlukan adalah keahlian dalam hal konseptual, komunikasi pengambilan keputusan, manajemen global dan manajemen waktu. *Ciri-ciri dan peran yang paling utama dari manajemen tingkat puncak - Menentukan rencana, tujuan, serta kebijakan perusahaan atau organisasi - Bertanggung jawab atas keseluruhan manajemen dibawahnya yang ada pada organisasi - Memobilisasi sumber daya yang dimiliki perusahaan yang tersedia - Manajemen tingkat puncak umumnya bekerja dari pemikiran, perencanaan lalu memutuskan, maka dari itu manajemen puncak juga sering disebut otak organisasi atau administrator - Mempersiapkan rencana jangka panjang perusahaan - Manajemen puncak mempunyai wewenang serta tanggung jawab yang maksimal. Manajemen puncak merupakan otoritas tertinggi pada sebuah organisasi, bertanggung jawab secara langsung kepada pemilik perusahaan (pemegang saham), pemerintah maupun masyarakat umum. - Manajemen puncak memerlukan keterampilan konseptual yang lebih dibandingkan keterampilan secara teknis Manajemen Tingkat Menengah (middle management), yang biasanya terdiri dari para manajer, kepala divisi atau departmen, atau kepala cabang. Untuk manajemen tingkat menengah ini, keahlian yang diperlukan dalam tingkat ini diantaranya adalah keahlian konseptual, komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan juga teknikal. *Tugas dan peran manajemen tingkat menengah - Menjalankan perintah, kebijakan, rencana yang telah disusun oleh manajemen puncak - Memberi saran atau rekomendasi kepada manajemen puncak - Mengkoordinasikan seluruh aktivitas dari semua departemen yang ada
- berkomunikasi dengan manajemen puncak dan manajemen tingkat yang lebih rendah posisinya - Mempersiapkan rencana jangka pendek, umumnya disusun hanya untuk 1 hingga 5 tahun - Mempunyai keterbatasan tanggung jawab dan wewenang karena manajemen tingkat menengah ini merupakan perantara manajemen puncak dan manajemen yang lebih rendah - Bertanggung jawab secara langsung kepada dewan Direksi dan CEO perusahaan - Membutuhkan keterampilan yang lebih manajerial serta teknis dan kurang membutuhkan keterampilan yang sifatnya konseptual Manajemen Supervisi atau Tingkat Pertama (Supervisory or First-Lme Management), yang biasanya terdiri dari para supervisi, ketua kelompok dan lain sebagainya. Diantara keahlian yang terutama perlu dimiliki adalah keahlian komunikasi, pengambilan keputusan, manajemen waktu dan teknikal. *Aktivitas yang dilakukan oleh manajemen supervisi - Mengarahkan karyawan atau pekerja - Mengembangkan moral kepada para karyawan - Menjaga hubungan yang baik antara manajemen tingkat menengah dan pekerja - Menginformasikan keputusan yang diambil oleh manajemen kepada para karyawan atau pekerja, selain itu manajemen tingkat pertama ini memberi informasi mengenai kinerja, hambatan atau kesulitan, perasaan, tuntutan ataupun hal lainnya dari karyawan atau pekerja - Manajemen tingkat ini lebih banyak menghabiskan waktu untuk mengendalikan dan mengarahkan pekerja - Menyusun rencana harian, mingguan serta bulanan. Tidak menyusun rencana jangka panjang - Mempunyai kewenangan yang dibatasi namun tanggung jawab yang penting untuk mendapatkan pekerjaan yang dijalankan dari pekerja.manajemen ini dengan teratur harus memberi laporan dan tanggung jawab secara langsung kepada manajemen level menengah - Manajemen ini juga membutuhkan keterampilan yang bersifat lebih teteknikal dan kemampuan dalam berkomunikasi Manajemen NonSupervisi (Non-Supervisory Management), yang biasanya terdiri dari para tenaga kerja tingkat bawah pada umumnya seperti buruh, pekerja bangunan, dan lain-lain. Keahlian terutama yang perlu dimiliki dalam level ini adalah keahlian teknikal, komunikasi dan manajemen waktu.
Secara diagram, dapat dilihat tingkatan-tingkatan manajemen di atas dalam Gambar dibawah ini.
Pada Gambar diatas ditunjukkan tingkatan-tingkatan manajemen melalui gambar segitiga di mana manajemen tingkat puncak berada di bagian paling atas dan manajemen nonsupervisi berada di bagian yang paling bawah dari segitiga tersebut. Hal ini me-nunjukkan bahwa manajemen tingkat puncak secara jumlah adalah paling sedikit dari sebuah organisasi akan tetapi merupakan penanggung jawab tertinggi di sebuah organisasi. Sedangkan manajemen nonsupervisi merupakan jumlah yang paling banyak dalam sebuah organisasi dan lebih cenderung sebagai pelaksana teknis dari sebuah organisasi.
Dalam sebuah organisasi, posisi dari setiap tingkatan manajemen dapat di-lihat dalam bagan organisasi sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar diatas. Contoh dari manajemen tingkat puncak, misalnya, untuk posisi direktur dan wakil direktur.
Sebagai manajer tingkat puncak yang jumlahnya paling sedikit di sebuah organisasi, seorang manajer tingkat puncak bertanggung jawab atas keseluruhan jalannya organisasi. Untuk manajer tingkat menengah biasanya ditempati oleh para manajer bagian operasional dari mulai pemasaran, personalia, produksi, dan keuangan. Masing-masing manajer pada tingkat menengah inilah yang paling bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan perusahaan yang terkait dengan bagian operasional tersebut. Untuk manajer tingkat pertama atau supervisi biasanya bertugas sebagai pembantu manajer operasional untuk mengawasi para tenaga teknis atau buruh agar pekerjaan yang dibebankan kepadanya tidak terbengkalai, dan apa yang telah direncanakan di setiap bagian operasional dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya. Adapun bagi manajemen nonsupervisi biasanya ditempati oleh para pekerja teknis atau buruh yang bertugas menjalankan kegiatan-kegiatan implementatif sebagaimana telah ditugaskan oleh manajer tingkat puncak melalui manajer tingkat menengah dan supervisor.
Pada praktiknya, beberapa keahlian manajemen yang sangat beragam berdasarkan tingkatan-tingkatan manajemennya sangat bersifat relatif, dan tergantung kepada budaya organisasi bisnis yang dijalankan. Jika budaya perusahaan yang dikembangkan cenderung terbuka dan demokratis, maka bisa jadi hampir seluruh personel di perusahaan dituntut untuk menguasai keahlian-keahlian manajemen sebagaimana diterangkan di atas. Bahkan sulit untuk dibedakan keahlian mana yang harus dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen. Perbedaan pada tingkat manajemen hanya bisa di-lihat pada saat masing-masing personel mengimplementasikan pekerjaan yang ditugas-kan kepadanya. Namun, sekiranya budaya perusahaan yang dikembangkan cenderung tertutup dan bersifat top-down policy, maka bisa jadi jenis-jenis keahlian tersebut akan dapat dibedakan berdasarkan tingkatan-tingkatan manajemennya.
1.5Tanggung Jawab Sosial Manajemen Tanggung jawab sosial berarti bahwa manajemen mempertim-bangkan dampak sosial dan ekonomi di dalam pembuatan keputus-annya. Tanggung jawab sosial perusahaan ini merupakan salah satu tugas yang harus dilakukan oleh para manajer organisasi perusahaan, karena aspek ini merupakan syarat utama bagi berhasilnya perusaha-an, terutama untuk jangka panjang. Dengan demikian manajer se-karang dituntut untuk mengimplementasikan etika berusaha (the ethics of managers), terutama dalam hubungannya dengan langganan, karyawan, penemu teknologi, lembaga-lembaga pendidikan, per-usahaan-perusahaan lain, para penyedia, kreditur, pemegang saham, pemerintah dan masyarakat pada umumnya. Etika berkenaan dengan pendapat tentang benar dan salah, lebih khusus, dengan kewajiban moral seseorang pada masyarakat. Etika ini merupakan sistem ungkapan-ungkapan yang menyangkut perilaku, perbuatan dan sikap manusia terhadap peristiwa-peristiwa yang dianggap penting dalam hidupnya. Penentuan etika
benar dan salah adalah sulit, karena dalam kenyataannya standar-standar mo-ral berubah setiap waktu. Kelompok-kelompok yang berbeda dalam masyarakat yang sama mungkin mempunyai gagasan-gagasan tentang benar dan salah yang saling bertentangan. Bagaimanapun juga, etika para manajer akan sangat mempengaruhi keputusan-keputusan dan kegiatan-kegiatan organisasi. Tentunya etika manajer harus men-dasarkan diri pada nilai-nilai atau standar moral yang dianggap baik dan luhur dalam suatu lingkungan atau masyarakat.
Ada lima faktor yang mempengaruhi keputusan-keputusan pada masalah etika, yaitu : (1) hukum, (2) peraturan-peraturan pemerintah, (3) kode etik industri dan perusahaan, (4) tekanan-tekanan sosial, dan (5) tegangan antara standar perorangan dan kebutuhan organisasi. Faktor-faktor ini mempengaruhi etika manajer dengan tingkatan dan pada bidangbidang fungsi yang berbeda-beda. Secara ringkas dapat dikatakan bahwa dalam dekade sekarang ini, para manajer semakin dituntut untuk mengikuti atau mentaati hukum dan standar-standar etika masyarakat. Pada waktu yang sama, perhatian manajer harus dipusatkan pada pemberian tanggapan-tanggapan organisasi terhadap masalah-masalah sosial. Hal ini mempunyai dua konsekuensi utama. Pertama, banyak organisasi sekarang menge-sampingkan tujuan utamanya maksimalisasi keuntungan, dan mengalihkan ke pemenuhan kebutuhan-kebutuhan masyarakat dengan perolehan keuntungan yang secukupnya. Kedua, pencapaian hasil-hasil yang lebih baik dalam pelaksanaan fungsi tanggung jawab sosial perusahaan sekarang menjadi semacam peralatan untuk membantu sukses orgdnisasi. Bagaimana para manajer memelihara penanganan masalah-masalah sosial akan mencerminkan etika pribadinya, kebijaksanaankebijaksanaan organisasi, dan nilai-nilai sosial perusahaan pada periode waktu tertentu.
BAB II ANALISIS PROSES DAN TANTANGAN MANAJEMEN Pada praktiknya, sangat jarang seseorang dapat menguasai secara sekaligus berbagai keahlian manajemen tersebut. Pada akhirnya berbagai keahlian tersebut diperlukan dalam kegiatan bisnis berdasarkan peran dan tugas masing-masing orang dalam sebuah organisasi bisnis. Dalam prosesnya, beberapa keahlian manajemen yang sangat beragam berdasarkan tingkatan-tingkatan manajemennya sangat relatif dan tergantung pada budaya organisasi bisnis yang dijalankan. Jika budaya perusahaan yang dikembangkan cenderung bersifat terbuka dan demokratis, maka bisa jadi hampir seluruh personel diperusahaan dituntut untuk menguasai keahlian-keahlian manajemen sebagaimana diterangkan. Bahkan sulit untuk membedakan keahlian mana yang harus dimiliki oleh setiap tingkatan manajemen. Perbedaan pada tingkatan manajemen hanya bisa dilihat pada saat masing-masing personel mengimplementasikan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya. Sungguh sangat nyata terlihat tantangan sebagai manajer dalam pelaksanaan manajemen, karna banyak aspek yang perlu diperhatikan dan diterapkan. Jika hanya menguasai teori tetapi tidak dapat mengaplikasikannya dalam menjalankan pekerjaan maka seseorang belum dapat dikatakan berhasil menjalankan tantangan manajemen. Maka dari itu, perlu pengendalian diri yang cukup dalam beberapa kegiatan manajemen seperti halnya pengambilan keputusan dan lain sebagainya.
BAB III PENUTUP 3.1KESIMPULAN Para manajer mengorganisasi dan menempatkan pekerja-pekerja pada berbagai posisi, artinya mereka menggunakan suatu proses dengan apa struktur dan alokasi pekerjaan ditentukan dan kemudian mereka menempatkan orang-orang dalam jabatan tersebut.Para manajer berkomunikasi dengan pihak bawahan, dengan para kolega dan dengan para atasan. Dengan perkataan lain: para manajer meneruskan ide-ide kepada pihak lain, untuk tujuan menciptakan suatu hasil yang diinginkan. Para manajer pemimpin dan mensupervisi artinya mereka mengusahakan agar pihak bawahan bekerja kearah pencapaian tujuan dan sasaran-sasaran umum. Para manajer membuat keputusan-keputusan, artinya mereka mengembangkan suatu proses dengan apa dipilih suatu arah tindakan-tindakan daripada alternatif-alternatif yang tersedia untuk tujuan mencapai suatu hasil yang diinginkan. Para manajer memusatkan perhatian mereka pada sasaran-sasaran. Para manajer merencanakan dan menetapkan kebijaksanaan-kebijaksanaan (POLICIES) artinya, mereka mengantisipasi masa yang akan datang dan menemukan macam-macam arah tindakan-tindakan alternatif, setelah itu meraka menetapkan petunjuk-petunjuk bagi keputusan-keputusan masa yang akan datang.Para manajer, yang mengukur hasil yang dicapai dan mengarahkannya ke arah tujuan tertentu yang ditetapkan sebelumnya.
3.2PENDAPAT KELOMPOK Menurut pendapat kelompok kami sebaiknya teori ini dipelajari dengan sungguh-sungguh agar kita dapat menerapkannya pada dunia kerja khususnya untuk mengetahui apa saja peran manajer dalam organisasi, keahlian-keahlian yang harus dimiliki oleh seorang manajer, tingkatan-tingkatan manajer dan yang terakhir untuk mengetahui tanggung jawab apa saja yang harus dimiliki oleh seorang manajer.
DAFTAR PUSTAKA Sule,Erni Tisnawati dan Kurniawan.Pengantar Manajemen,ed.ke-1,Jakarta:Penerbit kencana,2009 http://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen