Kepemimpinan Pendidikan
KEPEMIMPINAN PENDIDIKAN Oleh: Asep Suryana, M.Pd. 2010 A. Teori Kepeipinan Kepeipi nan Kepemimpinan adalah rangkaian kegiatan penataan berupa kemampuan mempengaruhi perilaku orang lain dalam situasi tertentu agar bersedia bekerjasama untuk mencapai tujuan yang ditetapkan. Dalam menjalankan kepemimpinannya, seoran seorangg pemim pemimpin pin memili memiliki ki gaya-ga gaya-gaya ya tersen tersendiri diri.. Gaya Gaya (style) (style) adalah suatu cara berperilaku yang khas dari seorang pemimpin terhadap para anggota kelompoknya. Kepemimpinan (leadership) adalah kemampuan yang harus dimiliki oleh seorang pemimpin (leader) tentang bagaimana menjalankan kepemimpinannya (to lead lead ) sehingga bawahan dapat bergerak sesuai dengan yang diinginkan dalam mencapai tujuan yang ditetapkan sebelumnya. Bergeraknya orang-orang harus harus mengik mengikuti uti jalur merupakan
tujuan tujuan
kamuplase
organis organisasi asi yang hendak hendak (kepura-puraankeinginan
dicapa dicapaii dan bukan pemimpin)
dari
kepemimpinannya itu sendiri, karena bagaimanapun pemimpin itu adalah bagian dari anggota organisasi itu sendiri. !dapun pergerakan dalam pencapaian tujuan adalah legitimasi dari sebuah kekuasan kekuasan yang dimiliki dimiliki oleh pemimpin, karena bagaimanapun bukan hanya sebuah simbol atau kedudukan semata. A Leader adalah seorang yang dipandang memiliki kelebihan dari yang lainnya untuk jangka panjang maupun jangka pendek dengan kewenangan dan kekuasan kekuasan dalam situasi situasi tertentu. tertentu. Lead Leadin ingg adalah adalah kegiat kegiatan an diman dimanaa indi"i indi"iduduindi"id indi"iduu atau atau
kelomp kelompok ok
dipand dipandang ang
oleh oleh
satu satu
atau atau
lainnya lainnya
untuk untuk
mengarahkan dalam pencapaian tujuan, walaupun tujuan itu merupakan tujuan indi"idu. indi"idu. Dalam konteks memi memimpin mpin ini banyak banyak diantaranya diantaranya anggota dari luar organisasi menjadi orang yang mengarahkan kegiatan orang yang ada dalam organisasi (bias). Leadership adalah
#
Kepemimpinan Pendidikan
proses yang mengarahkan kemampuan dalam pencapaian tujuan dengan meman$aatkan orang-orang atau kelompok dalam kondisi tertentu. •
Kepemimpinan adalah perilaku dari seseorang ketika dia mengarahkan kegiatan- kegiatan dari kelompoknya ke arah pencapaian tujuan (%emphill & 'oons)
•
Kepemimpinan adalah hubungan kerja antara anggota-anggota kelompok dimana pemimpin
memperoleh
akti$
dengan memperlihatkan kemampuannya untuk
Da n
status
melalui partisipasi
melaksanakan tugas kerjasama dengan usaha mencapai tujuan (togdill) •
Kepemimpinan adalah cara interaksi dengan orang-orang lain yang merupakan suatu proses sosial yang mencakup tingkah laku pemimpin
•
yang diangkat (enings) Kepemimpinan adalah proses mengarahkan akti"itas kelompok yang terorganisasi ke arah pencapaian tujuan (*auch & Behling) +ntuk lebih jelasnya di bawah terdapat beberapa perbedaan konsepsi
dalam melihat teori kepemimpinan #. Konsepsi yang luas a) eseor eseorang ang yang yang mempen mempengaru garuhi hi angg anggotaota-ang anggot gotaa kelom kelompok pok b) eseor eseorang ang yang yang mempe mempenga ngaruh ruhii anggota anggota-ang -anggot gotaa organis organisasi asi dala dalam m banyak kegiatan c) eseor eseorang ang yang yang mempe mempengar ngaruhi uhi anggo anggotata-ang anggota gota kelo kelompo mpokk untuk untuk ikut ikut dengan permintaannya dengan rela atau tidak rela . Kons Konsep epsi si yang yang lebi lebihh kkec ecilil a) eseor eseorang ang yang yang meng mengusah usahaka akann banyak banyak peng pengaru aruhh untuk untuk angg anggota ota-anggota kelompok lainnya b) eseor eseorang ang yang yang secara secara sist sistema ematis tis mempe mempenga ngaruh ruhii perilak perilakuu anggota anggota untuk pencapaian sebuah tujuan c) eseor eseorang ang yang yang deng dengan an komit komitmen men yang yang penuh penuh terha terhadap dap angg anggota ota kelompok dalam mencapai sebuah tujuan.
Kepemimpinan Pendidikan
Dilihat dari sisi model pendekatan ada beberapa odel /endekatan dalam melihat teori Kepemimpinan, yaitu sebagai berikut #.
/ower 0 1n$luence !pproach
Po!er "ases and #sa$e
.
E%%e&'i'i(eness )ri'eria
2rait !proach
E%%e&'i(eness )ri'eria
*eader Trai's and S+ills
3.
Beha"ior !pproach
*eader "eha(ior
4.
ituational !pproach
In'er(enin$ aria-les
End esul' aria-les
E%%e&'i(eness )ri'eria
Leader Behavior
Si'ua'ional aria-les
5.
'ontingency odels
*eader Trai's, S+ill, "eha(ior
E%%e&'i(eness )ri'eria
Si'ua'ional aria-les
3
Kepemimpinan Pendidikan
/emimpin dengan kekuasaan yang luas dan terbatas akan memiliki bobot yang sama berat dari sisi pertanggungjawaban secara batiniah.
!dapun
perbedaannya akan terlihat dari besarnya tanggungjawab berdasarkan area tanggungjawab atas pekerjaan-pekerjaan
yang harus dijalankan. Manager
memimpin sebagai boss dari urutan pekerjaaan, hair dari pekerjaan, head dari tim proyek. Leadership kunci dalam mengatur orang dalam mencapai tujuan. Komponen-komponen yang
menjadi
pegangan
seorang
pemimpindalam
penggerakan anggota-anggota adalah sebagai berikut #.
Drivedorongan, akan menghasilkan inisiati$, dan menimbulkan energi yang tinggi dan hasrat untuk berprestasi6
.
Motivationmoti"asi, memiliki kekuatan dan hasrat untuk memimpin dan mendorong pelibatan anggota dalam mewujudkan "isi6
3.
Integrity integritaskeutuhankejujuran, menimbulkan kepercayaan yang penuh dalam bekerjasama dengan yang lain, dan konsistensi dalam perkataan dan perbuatan6
4.
Self Confidencepercaya diri, memperlihatkan nilai kepercayaan dalam melakukan transaksi dengan orang lain6
5.
Knowledgepengetahuan, pemahaman yang penuh tentang organisasi.
/impinan adalah penggerak sebuah atau beberapa buah kelompok. +ntuk dapat mengerakkan kelompok, ada kesepakatan-kesepakatan yang harus dijalin dalam dan dengan kelompok, hal-hal yang harus diperhatikan #. emperhatikan secara jelas dan logis posisi kita, akan membantu orang dalam memahami cara pandang kita6 . endengarkan setiap reaksi orang lain, dan jangan berpura-pura tidak tahu6 3. 7ibatkan semua dalam diskusi, dan temukan alternati$-alternati$ tentang cara pandang kita6 4. angan berubah pikiran hanya untuk meredam kon$lik, tapi temukan yang terbaik, dan dalam posisi yang logis6 4
Kepemimpinan Pendidikan
5. +sahakan jangan dulu melakukan pemungutan suara, melempar koin, atau menyerah, untuk memecahkan perbedaan, cobalah dengan argumen-argumen yang benar6 8. angan terlalu terpaku dengan pemilihan situasi win-lose. Kekuasaan pimpinan dalam konteks personal power itu tidak akan berarti untuk dapat menjelaskan bahwa kepemimpinan yang dijalankan e$ekti$ dalam mempengaruhi orang lain. ersonal behavior pimpinan dan keterampilan yang dijalankan e$ekti$ dalam mempengaruhi harus terangkum didalamnya bila kita menginginkan
kelanjutan
mempengaruhi
bagaimana pimpinan orang
lain. Kekuasaan
personal
dari pimpinan sangat bergantung kepada kemampuan keterampilan dari pimpinan. /erilaku pimpinan dalam pengaruh, mengarahkan pada cara yang digunakan dalam pengaruh.
Expertise Pimpinan & Keterampilan dalam Pengaruh
Kekuasaan Personal
Variabel ntervening - Terpenuhi - Komitme n
Perilaku pimpinan Taktik/Cara Mempengaruhi
Posisi Kekuasaan
Perla!an an
Variabel hasil akhir - "ukses kelompok - Kelompok gagal
Model Pengaruh dalam Kekuasaan dan Kepemimpinan (Diadopsi dari Gery Yukl : 1989)
5
Kepemimpinan Pendidikan
!dapun untuk meningkatkan e$ekti"itas dalam kepemimpinanya, pemimpin dapat menggunakan taktikcara dalam pengaruh #)
!ational ers"asion (bujukan secara rasional), menggunakan argumenargumen yang logis dan data-data $aktual untuk membujuk orang-orang, dimana
permintaan-permintaan
yang
diajukan
dapat
berjalan
dan
menghasilkan keluaran-keluaran yang diharapkan6 )
#$change
%actics
(taktik
pertukaran),
permintaanproposal
yang
diajukan berupa janji yang secara eksplisit atau implisit menyediakan hadiah pada orang-orang yang menjadi target. &)
Legiti'ate !e"est (permintaan yang legitimate), basis dari permintaan dengan menggunakan
$asilitas kewenangan
disesuaikan
peraturan-peraturan
dengan
atau aturan-aturan,
dan
organisasi, kebijakan, dan
kegiatan- kegiatan yang dijalankan 4)
ress"re %actics (taktik tekanan), melalui perlakuan yang secara eksplisit atau implisit memuat ketentuan bahwa kesalahan yang terjadi memiliki konsekuensikonsekuensi tertentu.
5)
ersonal #ppeals (daya tarik personal), menggunakan sisi hati orang lain dan perkawanan secara personal berbagai basis dari permintaan-permintaan. Dalam pendekatan keperilakuan (traits*behavioral approach) mencoba
mengidenti$ikasi
perilaku
yang
khas
dari
pemimpin
dalam
kegiatannya
untuk mempengaruhi anggota-anggota kelompok atau pengikutnya. /erilaku pemimpin ini dapat berorientasi pada tugas keorganisasian ataupun pada hubungan dengan anggota kelompoknya. enurut
hasil
penelitian
yang
dilakukan
oleh
+hio
State
,niversity dibedakan adanya dua macam perilaku kepemimpinan yaitu 6 Initiating Str"ct"re and Consideration. digambarkan consideration6
8
Dua
pola
orientasi
kepemimpinan
tersebut
dalam bentuk kuadran kombinasi antara initiating str"ct"re dan
Kepemimpinan Pendidikan
) O N S I
7ow (tructure & %igh Consideration
D E A T I O N
7ow (tructure & 7ow 'onsideration
%igh (tructure & %igh Consideration
%igh (tructure & 7ow 'onsideration
INITIATIN/ ST.#)T#.E
%he +.I+ State Leadership /"adrants (Ag"s Dar'a 0 1223)
/erilaku kepemimpinan struktur tugas mengandung ciri-ciri sebagai berikut engutamakan tercapainya tujuan6 ementingkan produksi yang tinggi6 7ebih banyak melakukan pengarahan6 elakukan pengawasan secara ketat6 /enilaian terhadap pejabat yang semata-mata berdasarkan hasil tugas.
/erilaku kepemimpinan konsidarasi mengandung ciri-ciri sebagai berikut emperhatikan kebutuhan bawahan6 Berusaha menciptakan suasana saling percaya6 impati terhadap bawahan6
9
Kepemimpinan Pendidikan
emiliki si$at bersahabat6 7ebih mengutamakan pengarahan diri, mendisiplin diri, mengontol diri. Dalam perilaku inisiasi struktur terdapat perilaku yang menunjukkan dengan tegas pola-pola hubungan antara pemimpin dengan yang dipimpin, menjelaskan bagaimana pola-pola organisasi yang ada, saluran-saluran komunikasi, dan cara- cara dalam menjalankan semua pekerjaan yang ada dalam organisasi. edangkan pola-pola perilaku dalam konsiderasi mengacu pada perilaku yang menunjukkan hubungan bersahabat, saling memegang kepercayaan, kehangatan, perhatian, dan respek dalam hubungan antara pemimpin dengan orang-orang yang dipimpinnya. %asil penelitaian dari +hio State ,niversity ini didukung oleh hasil dari S"rvey !esearch Center Michigan ,niversity , dengan dua macam perilaku kepemimpinan yaitu 4ob Centered (rod"ction +rientation) dan #'ployee Centered (#'ployee +rientation) yang memiliki pengertian yang sama dengan yang dikeluarkan oleh :hio tate +ni"ersity. 2eori
yang
lain memberikan
gambaran
tentang model
orientasi
kepemimpinan dalam bentuk perilaku yang diperlihatkan, yaitu teori Managerial 5rid dari !obert K 6la7e and 4a'es S Mo"ton Dalam teori ini dikenal lima gaya kepemimpinan yang merdasarkan kepada dua model orientasi kepemimpinan yaitu Concern for rod"ction and Concern for eople, /enekanan pada produksi dan tugas dan penekanan pada hubungan antar indi"idu. 2eori tersebut digambarkan dalam bentuk seperti terlihat di bawah ini
;
Kepemimpinan Pendidikan
C & ( C
%$% TE.M
#$% C'(T)* CL'B
E
,$, M-LE ).-
) ( + & )
P E &
#$# MPVE)"E-
%$# T."K
P L E
C&(CE)( +&) P)&-'CT&(
%he Managerial 5rid Leadership Style (Ag"s Dar'a 0 1223)
Dari kombinasi di atas terdapat lima gaya kepemimpinan yang beranjak dari dua model orientasi kepemimpinan yaitu sebagai berikut #.
I'poverished , pemimpin menggunakan usaha yang paling sedikit untuk menyelesaikan
tugas
tertentu
dalam hal
ini dianggap
cukup
mempertahankan organisasi. .
Co"ntry Cl"b, Kepemimpinan yang mendasarkan kepada hubungan in$ormal antara indi"idu, keramahtamahan dan kegembiraan. 2ekanan terletak pada hubungan kemanusiaan.
3.
%as7 /emimpin memiliki pandangan bahwa e$esiensi kerja sebagai $aktor utama untuk keberhasilan organisasi.
4.
Middle !oad , adanya keseimbangan yang maksimal antara tugas dan hubungan antar indi"idu.
<
Kepemimpinan Pendidikan
5.
%ea' keberhasilan suatu organisasi bergantung kepada kelompok-kelompok dalam organisasi (kepemimpinan kelompok). Kepemimpinan harus mengarah kepada proses yang sinergi dalam upaya
menemukan solusi dalam kon$lik dengan memposisikan pada win-win sol"tion. enang-menang
bukanlah
teknik kepribadian,
melainkan paradigma total
interaksi manusia yang berasal dari karakter integritas, kematangan dan mentalitas tinggi. enang-menang tumbuh dari hubungan dengan kepercayaan tinggi, dan diwujudkan dalam kesepakatan yang secara e$ekti$ menjelaskan dan memanajemeni harapan dan juga pencapaian. +ntuk lebih jelasnya seperti gambar berikut
PINSIP MENAN/0MENAN/ T P 0E
(
0 ) T
Lo! "tru1ture & igh Consideration
igh "tru1ture & igh Consideration
M B. ( 0
Lo! "tru1ture
) .
& Lo! Consideration
E(
( .
igh "tru1ture & Lo! Consideration
)E(-.
T(00 KEBE).(.(
rinsip Menang-Menang (%rig"na riyadar'a 0 3881)
#=
Kepemimpinan Pendidikan
/eranan pemimpin dalam manajemen sekolah tidak tebatas pada hal tersebut di atas, dalam bidang personalia saja. !kan tetapi berkaitan dengan kegiatan-kegiatan manajer sekolah peranan lainnya berada dalam tatanan perencanaan, pengorganisasian, pengawasan, moti"asi, dan komunikasi pada le"el sistem pendidikan nasional, seperti gambar berikut ini
'lass *oom
chool
chool 'omm unity
>ducati on ystem
P
'lass *oom C C
chool
chool 'omm unity
M
'lass *oom
chool
chool 'omm unity
>ducati on ystem
>ducati on ystem
)LE" & T."K
C(TE2"
Manage'ent rocess (C %"rney 9 :riend 0 1223)
+ntuk tujuan pemahaman dan peningkatan pro$esional pemimpin dalam pekerjaan perlu dipahami dan dikuasai keterampilan dalam (#) melibatkan anggota dalam pengambilan keputusan, () mendelegasikan kewenangan, (3) membuka jalur-jalur komunikasi, (4) pengembangan umber Daya anusia (perhatian pada pola hubungan antar manusia), (5) konsentrasi pada mutu. ebagai manager sekolah setelah keterampilan-keterampilan itu dikuasai, hal ini perlu diaplikasikan dalam kegiatan-kegiatan (#) menetapkan "isi dan ##
Kepemimpinan Pendidikan
$ormulasi misi dari sekolah, () menetapkan kebijakan dan tujuan yang hendak dicapai, (3) melakukan kegiatan penyusunan program, (4) memperkirakan dan mengalokasikan sumber daya, (5) memodi$ikasi kebijakan dan perencanaan. Kepala sekolah akan berhasil dalam mengelola sekolah yang dipimpinnya bila keterampilan-keterampilan itu harus melekat dalam hal-hal berikut ini 6 #) Keterampilan dalam Kepemimpinan6 ) Keterampilan dalam %ubungan !ntara anusia6 3) Keterampilan dalam Kegiatan Kelompok6 4) Keterampilan dalam !dministrasi /ersonil6 5) Keterampilan dalam /enilaian dan /engawasan (>"aluasi). Dalam kerangka pengembangan mutu sekolah yang pengelolaannya berbasis 2? (%otal /"ality Manage'ent ), sangat jelas bahwa tipe kepemimpinan yang memiliki "isi kedepan dengan memberdayakan orang lain, berpenampilan unggul
dan
memiliki
strategi
yang
tinggi
dalam
memenuhi
kegiatan
kastemernya. :leh karena itu kepemimpinan yang bermutu tidak hanya berketerampilan yang tinggi saja akan tetapi juga harus memiliki kriteria lainnya seperti "isi, strategi dalam berupaya untuk memenuhi keinginan pelanggannya dengan baik. %al ini sejalan dengan pemikiran dari >"a Bala@s (#<<<) A7eadership in the 2? contet is "isionary in that is embraces empowerment, perpormance and strategy, means6 %a"e a "ision o$ total Cuality management $or his or her institution. %a"e a clear commitment to the Cuality impro"ement process. 'ommunicate the Cuality message. >nsure that customer needs are the centre o$ the institutions policies and practise. >nsure that there are adeCuate channels $or the "oice o$ customers. 7ead sta$$ de"elopment. Be care$ull not a blame others when problem arise 0 most problems are the result o$ polycies o$ the institution and the $ailling o$ the sta$$. 7ead ino"atian within the institution. >nsure than organi@ational structures clearly de$ine responsibilities and pro"ide the maimum delegation compatible whit accountability. #
Kepemimpinan Pendidikan
2ergambarkan dengan jelas bahwa kepemimpinan dalam konteks 2? harus memiliki kekuatan-kekuatan dalam "isi yang beranjak dari 2? untuk organisasi yang dipimpinnya, memiliki komitmen yang
jelas dalam
proses pengembangan mutu organisasi, membangun pola-pola komunikasi yang beragam dalam dalam
mengkomunikasikan
setiap
peningkatan
mutu
pesan-pesan kelembagaan,
kebijakan dan langkah-langkah kegiatan dalam organisasi tidak terlepas dari kebutuhan-kebutuhan para kastemer organisasi baik pada tatanan internal maupun eksternal, menyediakan saluran bagi kastemer dalam memperkuat kualitas yang diraih, memimpin dalam pengembangan sta$, tidak menyalahkan orang lain dalam menyikapi permasalahan, memiliki sikap dalam menyikapi permasalahan karena biasanya permasalahan itu mungkin berasal dari kebijakan yang dibuat, memimpin ino"asi dalam organisasi, mendelegasikan kewenangan dengan sejumlah tanggungjawab kepada bawahan. Peranan Pemimpin dalam organisasi : - embantu menciptakan iklim sosial yang baik - wmbantu kelompok untuk mengorganisasikan diri - embantu kelompok dalam menetapkan prosedur kerja - engambil tanggungjawab untuk menetapkan keputusan bersama dengan kelompok - emberi kesempatan pada kelompok untuk belajar dari pengalaman Bagaimana Seharusnya Pemimpin Memilih Strategi ? a. Beberapa hasil penelitian mengatakan bahwa pemimpin harus menerapkan beberapa strategi dalam kepemimpinannya. b. *obert
tarratt,
#<<5
6
kepala
sekolah
sebagai
pemimpin
harus menggunakan dua buah topi ----- sebagai pemimpin Dan sebagai administrator. c. Beberapa hal yang harus diperhatikan oleh pemimpin dalam menjalankan kepemimpinannya, yaitu
#3
Kepemimpinan Pendidikan
- /emimpin harus menggunakan strategi yang $leksibel. - /emimpin harus menjaga keseimbangan dalam menentukan kebutuhan jangka panjang Dan jangka pendek. - /emilihan strategi harus yang memberikan layanan terhadap lembaga - Kegiatan yang sama dapat digunakan untuk beberapa aksi dalam strategi.
Se-uah /a-un$an Model E%e+'i(i'as Perila+u Manaerial
A3
C B
2 B A
C A
B B
4
C
A 1
#. 1n$uencing /eople6 a) *ecogni@ing & *ewarding, b) oti"ating . aking Decision 6 a) 'onsuting and Delegating, b) /lanning & :rgani@ing, c) /roblem 3. 4.
#4
ol"ing Gi"ing 0 eeking 1n$ormation 6 a) onitoring, b) 'lari$ying, c) 1n$orming Building *elationship 6 a) anaging 'on$lict & 2eam Building, b) Eetworking, c) upporting
Kepemimpinan Pendidikan
". Kepeipinan Krea'i% Fungsi kepemimpinan merupakan salah satu $ungsi dalam manajemen yang tidak bisa terpisahkan. Kepemimpinan tidak hanya sekedar memerintah, menghukum, dan menyuruh, akan tetapi lebih dari itu kepemimpinan adalah seni dalam
memerankan
seorang
pemimpin
yang
dapat
melaksanakan
trans$ormasi kebijakan menjadi sebuah bentuk operasional, sehingga bentuk-bentuk perintah dan pengarahan dapat dimengerti dan dijalankan oleh bawahan. /impinan harus memiliki kemampuan
melihat jauh
kedepan (visioner ) dan
mampu
mengkomunikasikan "isi, misi atau strategi serta nilai-nilai kepada semua orang yang terlibat dan terkait dalam pencapaiannya. Kepemimpinan yang kreati$ adalah bagaimana mengelola organisasi menjadi kreati$ yang dapat tumbuh dengan cepat tanpa kehilangan $okus, melupakan misi, mengalihkan pandangan dari batas-batas kemampuannya. /emimpin kreati$ tidak menjadi puas diri, terlalu percaya diri, arogan, malas dan resah. Bagaimana dapat terus
tumbuh
dan
dapat menghindari lubang-lubang
permasalahan tersebut. ichael >simer (==), kepemimpinan kreati$ itu ditandai dengan hal-hal berikut ini #) /usatkan pandangan !nda pada bolanya6 ) 1ngatlah satu-satunya cara untuk berhasil dengan kreati$ adalah dengan gagal6 3) emiliki suatu organisasi yang dapat mengikuti dan melaksanakan gagasan dengan baik6 4) inergi dapat menjadi satu-satunya koordinasi terpenting bagi laba dan pertumbuhan dalam suatu perusahaan kreati$6 5) /eremajaan
adalah
kunci
lain
pertumbuhan
dan
bertahan
hidup
dengan memindahkan para eksekuti$ anda yang paling cemerlang pada tanggungjawab yang baru sesering mungkin. Kepemimpinan yang kreati$ dicirikan dengan kemampuan inspirasional, dimana
mampu
memberikan
peluang
kepada semua
anggota
untuk
mengeluarkan ide-ide, gagasan-gagasan baru dalam melaksanakan pekerjaan dan mampu serta
#5
Kepemimpinan Pendidikan
berani mengambil resiko terkecil apapun dalam perhitungan-perhitungan yang tepat. Dalam konteks trans$ormasional seperti dikemukakan oleh 2riguna /riyadharma (==#) eni kepemimpinan mampu dengan tepat memilih kapan berbuat tras$ormasional dan kapan mereka dapat transaksional meliputi (#) pandangan ke depan, inspirasi6 () rencana jangka panjang6 (3) praktis, konkrit, nyata6 (4) pasi$6 (5) menjaga stabilitas6 (8) menjelaskan. Kreati"itas seorang pemimpin berarti kemampuan pemimpin dalam ber$ikir, berdaya cipta dan melakukan kreasi-kreasi baru menyongsong hari yang lebih baik, meraih keuntungannya dan keberhasilan yang diharapkan. Kreati"itas seorang pemimpin berarti mengalirkan gagasan baru dan produkti$ untuk segera diterapkan dalam bentuk nyata. anajemen pendidikan kita mengalami perubahan, dari pengelolaan yang sentralistik menjadi otonomi penuh kepada sekolah sesuai dengan potensinya masing-masing. Dalam masa-masa transisi seperti ini, maka kepala sekolah adalah seseorang yang memiliki kreati"itas dalam mentrans$ormasikan perubahan yang bukan tidak mungkin sudah merupakan budaya bagi organisasi sekolah. Gambar berikut ini, memberikan gambaran tentang seorang pimpinan yang trans$ormasional dalam bentuk kegiatan-kegiatan yang harus dijalankannya sebagai bentuk $ungsi dan tanggungjawabnya 6
#8
Kepemimpinan Pendidikan
Kepemimpinan 2ransaksional
Dinamika :rganisasi . > . 1 ' + K> ! D1
! E
Kebutuhan yg dirasakan
2idak ada perubahan Kekuatan /erlawanan
/enciptaan Bayangan
Dinamika 1ndi"idu
!khir Keadaan
.elepaskan Diri 2dk .engidenti$ikasikan diri Kekecewaan, tdk berorientasi
Kepemimpinan 2rans$ormasional
.elembagakan /erubahan
.emobilisasi Komitmen
ona Eetral dari keadaan 2ransisi
/roses Kematian & Kelahiran Kembali Kehancuran & .enggabungkan kembali /ndangan mengenai akhir keadaan & permulaan baru
/ermulaan Baru
.enemukan penjajaran diri & melepas tenaga baru kenario baru Berpindah melewati @ona netral
Kepemimpinan Transformasional (! Dale Timpe : 198")
Kepala ekolah yang kreati$ dalam konteks trans$ormasional memiliki ciri- ciri karakter sebagai berikut cenderung mengamati situasi dan problema yang tidak diperhatikan sebelumnya, menghubung-hubungkan ide-ide dan pengalaman yang diperolehnya, cenderung menampilkan beberapa alternati$ terhadap subjek tertentu, dan tidak menerima begitu saja hal-hal yang belum terjadi dan tidak terkait dengan kebiasaan, meman$aatkan potensi pribadi, mengusahakan $leksibilitas tinggi dalam bidang meman$aatkannya
pemikiran,
dan
pandai
menghargai
waktu
dan
sebaik mungkin untuk menciptakan sesuatu. /endapat lain
mengatakan bahwa kreati"itas kepala sekolah 72/ ditandai dengan (Depdiknas ==)
#) ) 3) 4)
emilki dan melaksanakan kreati"itas dan ino"asi6 emiliki dan menghayati arti dan tujuan perubahan (ino"asi)6 enggunakan metode, teknik, dan proses perubahan sekolah6 enumbuhkan iklim yang mendorong kebebasan ber$ikir untuk menciptakan kreati"itas dan ino"asi6
#9
Kepemimpinan Pendidikan
5) endorong warga sekolah untuk melakukan eksperimentasi, prakarsakeberanian moral untuk melakukan hal-hal baru6 8) enghargai hasil-hasil kreati"itas warga sekolah dengan memberikan rewards yang menumbuhkan jiwa kewirausahaan warga sekolah. %anya
perlu
diperhatikan
untuk
menjadi kreati$ itu
ada
banyak
hambatan6 diantaranya berkaitan dengan si$at tidak percaya pada kemampuan yang dimiliki, sikap takut terhadap kegagalan dan kritik, sikap ingin seperti orang lain, dan dapat berkonsentrasi, ada sikap-sikap yang diharapkan memberikan pandangan
ber$ikiran kolot, dan
lingkungan yang memanjakan sehingga
melemahkan kreati"itas. !kan tetapi untuk menjadi seorang kepala sekolah yang kreati$ itu sangat mudah, diantaranya harus memahami hal-hal berikut yang dikemukakan oleh !chmad apari (==#) 6 erta'a kepala sekolah yang demokratis, yaitu kepala sekolah yang mau memahami
keberadaan
guru,
baik
segi
kelebihannya
maupun
kelemahannya. Kepala sekolah jenis ini juga memberikan kesempatan seluasluasnya kepada guru untuk mengelola kelas dan keuangan yang menjadi tanggung jawabnya. Kepala sekolah yang demokratis selalu menerima masukan dari guru dan secara terus- menerus memberikan bimbingan yang e$ekti$. Kepala sekolah yang demokratis akan memberikan kesempatan kepada guru untuk lebih kreati$. 1a akan senang apabila banyak guru yang dibinanya meningkat pengetahuan dan kreati"itasnya. 2idak pernah sekalipun kepala sekolah yang demokratis menghambat setiap kemajuan yang tampak dalam diri guru yang menjadi mitra pengetahuan dan kreati"itasnya. 2idak pernah sekalipun kepala sekolah yang demokratis menghambat setiap kemajuan yang tampak dalam diri guru yang menjadi mitra kerjanya. Ked"a Kepala sekolah yang kreati$ dan imajinati$. Kepala sekolah jenis ini memiliki kreati"itas yang tinggi untuk kemajuan sekolahnya. Daya imajinasinya yang kuat juga melahirkan pemikiran-pemikiran yang khas. ungkin, pada tahap awal, gagasannya akan dinilai kontro"ersial. !kan tetapi, ketika gagasan itu dilaksanakan,
#;
Kepemimpinan Pendidikan
maka akan menjadi sebuah pola yang menarik dan diikuti oleh banyak kepala sekolah lainnya. Kepala sekolah yang kreati$ akan memenuhi kriteria kreati"itas yang menyangkut tiga dimensi, yaitu dimensi proses, person, dan produk kreati$ (!mabile,#<;3).
Dengan
menggunakan
proses
kreati$
sebagai
kriteria
kreati"itas, maka segala produk yang dihasilkan dari proses itu dianggap sebagai produk kreati$ dan kepala sekolahnya disebut kepala sekolah kreati$. %al ini dilukiskan oleh Koestler (#<84 ##<) yang mengartikan kreati"itas itu sebagai suatu proses bisosiati$, yaitu the deliberate connecting of two previo"sly "nrelated 'atrices of tho"ght to prod"ce a new insight or invention. Ketiga, kepala sekolah yang mampu menjadi teladan, baik secara moral maupun pro$esional. ecara moral artinya perilaku kepala sekolah benarbenar menjadi teladan, baik bagi guru, siswa, maupun masyarakatnya. ecara pro$esional, kepala sekolah harus mampu membuktikan bahwa dalam bekerja ia tidak hanya didasarkan pada intuisi, melainkan pada patokan-patokan ilmiah yang jelas. Dengan demikian, sasaran yang hendak dicapai pun sesuai dengan kriteria pro$esional. Dalam kerangka pencapaian mutu sekolah yang dipimpinnya, maka kepala sekolah yang berorientasi kepada mutu sangat menjadi "ital perananya. Karena bagaimanapun sekolah yang bermutu akan tergambarkan oleh bentuk0 bentuk peranan kepala sekolah dalam pencapaiannya. eperti yang telah dikemukakan oleh allis (#<<3), Hhat is the role the leader in an institution under taking a total Cuality initati"eI 0
%a"e a "ision o$ total Cuality $or his or her institution6 %a"e commitment to the Cuanty impro"ement process6 'ommunicate the Cuality massage6 >nsure that there are adeCuate channels $or the "oice o$ customers6 7ead sta$$ de"elopment6 Be care$ul not to blame others when problems arise without looking at the a"idence6
#<
Kepemimpinan Pendidikan
7ead ino"ation within their institution6 >nsure that organi@ational structures clearly de$ine responsibilities and pro"ide the maimum delegation compitible with occountability6 Be commited to the remo"al o$ arti$icial barries whether they be organi@ational or culture6 Build e$$ecti"e teams6 De"elop appropriate mechanisems $or monitoring and e"luating success. Komitmen
dalam
pelaksanaan
kegiatan-kegiatan
yang
menjadi
tanggungjawabnya adalah basis dari self-efficacy yang harus diperhatikan oleh kepala sekolah. %al ini memberikan peluang kepada seluruh sta$ untuk mengikuti dan melaksanakan setiap gerak dan langkah dari kepala sekolahnya. Guru-guru merasa aman dan nyaman dalam pekerjaanya ketika "isi sekolah dapat mengadopsi setiap tujuan yang hendak dicapainya dalam pembelajaran. emua
yang
diambilnya, sehingga
dilakukannya
bermuara
apapun yang terjadi
pada
setiap
resiko
yang
pengambilan
harus
keputusan
mencerminkan pada orientasi kepemimpinannya. *esiko yang ditanggungnya akan lebih mudah ketika komunikasi yang dibangun dengan guru dan sta$ serta murid-murid sekolahnya baik dan benar. >ngkoswara (#<<<) menggambarkan AJ.pemimpin-pemimpin yang
yang menampilkan budaya adalah mulia-moral-spiritual
mantap, semangat bekerja dan berusaha yang ulet yang dilandasi
pendayagunaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni tepat guna sejalan dengan etika pro$esi dalam berbagai bidang, dan kreati$ terpuji yang menyenangkan dan menyejukkan
setiap
insan
sehingga
menjadi kepercayaan, panutan dan
toladanJ.. %al
ini
sejalan
dengan pemikiran dari ack %radesky (#<<5),
tantangan- tantangan dalam kepemimpinan kepala sekolah menjadi ringan dan setiap pekerjaan yang dilakukannya menjadi tanggungjawab tim bila kepala sekolah memiliki Lision 6 the ability to see and in mind or goal in complete $orm6 'on$idence 6 knowing the you and your teak can accompusn assgn6 *isk taking 6 the willingness to try new method Decision making 6
=
Kepemimpinan Pendidikan
De"elompment others 6 the ability to create leadership thought and action in your teams, spreading responsibility and credit $or work6 1n$luence o$ athers6 'ommunication6 the ability to channel your ideas inti action.
). Ke'erapilan dala Kepeipinan 1 Ke'erapilan dala Kepeipinan !s the research and prectice ha"e shown, leaders bring about change by de"eloping and articulating a "ision o$ impro"ement. /lanning and pro"iding resources and needed organi@ational arrangements. Designing and deli"ering training and ongoing sta$$ de"elopment. onitoring progress and needs. /ro"iding consultation and rein$orcement, coaching, and problem-sol"ing. (www. >D7-1ssues about 'hange 7eadership !n 1mperati"e $or ucces$ul 'hange.httm, #<<# <) !lthough the principal is the key school leader, it is ad"antageous to increase leadership density by in"ol"ing as many personnel as possible in leadership $unction. uch an approach can reduce the burden on the principal in some areas while pro"iding other personnel with a sense o$ purposes and commitment to the schools mission and goals. ('. 2urney, E %atton, K. 7aws, K. inclair, D. mith, #<< 5=, 2he chool 7eader 6 >ducational anagement *oles and 2ask, !llen & +nwim, !ustralia.) Kita harus mengenal sumber-sumber idekreati"itas agar dapat diolah menjadi suatu produk ino"asi baru dalam memanajemeni bisnis dan kehidupan yang tak menentu ini, antara lain sumber-sumber tersebut #) sesuatu yang tidak diperkirakan kenyataan,
sebelumnya,
)
kesenjangan
antara
harapan
dan
3) kebutuhan untuk melakukan tugas secara lebuh baik, 4)
pergeseran persepsi, tata nilai,
aspirasi
masyarakat,
5)
perubahan
dalam
kependudukan, 8) perubahan permintaan masyarakat, 9) in$ormasi dan teknologi baru.
#
Kepemimpinan Pendidikan
Kreati"itas itu mempunyai insur-unsur penggerak yang bersumber dari energi dalam diri kita sendiri yang jumlahnya tak terbatas. Kita wajib mengenalnya agar pMotensi besar tersebut dapat digali untuk kita man$aatkan secara optimal untuk memecahkan berbagai macam masalah yang selalu kita hadapi. (!gus Darma, #<;5 <,#9, anajemen /restasi Kerja6 /edoman /raktis bagi /ara /enyelia +ntuk eningkatkan /restasi Kerja, *ajawli /ers, akarta) Jtujuan
utama
super"isi
adalah
untuk
memperoleh
komitmen
bagi keikutsertaan atau keterlibatan dalam apa-apa yang telah dibicarakan. Bila komitmen tidak mungkin diperoleh atau tidak diperlukan, laing tidak anda menginginkan perstujuan tentang hal-hal yang telah dibicarakan.
/ersetujuan
dan komitmen dapat dibangun melalui penggunaan taktik-taktik berikut a) ringkasan dan ulangi apa-apa
yang
telah dibicarakan,
b)
minta
keikutsertaan, c)
dengarkan sungguh-sungguh pada saat yang lain telah dikemukakan, d) mintakan pengertian seseorang tentang hal yang telah dikemukakan, e) mintakan persetujuan atau komitmen secara langsung, $) tindak lanjut. (!gus Darma, #<;5 #3, anajemen /restasi Kerja6 /edoman /raktis bagi /ara /enyelia +ntuk eningkatkan /restasi Kerja, *ajawli /ers, akarta) Komitmen, yaitu suatu niat yang sungguh-sungguh untuk melaksanakan tugas dan kewajiban, janji atau ucapan, tnapa komitmen mengandung si$at kebohongan
yang
berakibat
kepercayan orang
lain.
menurunkan
(2riguna /riyadarma, ==#
53, Kreati"itas dan trategi, /2. Golden 2rayon /ers, akarta) J..kewenangan pimpinan sebagai sumber kekuatan kelompok. eorang manager
yang
bertugas
memimpin
suatu
kelompok,
untuk
mengambil
keputusan, atau memecahkan masalah secara e$ekti$, perlu memiliki kemahiran menggunakan kekuasaan atau
kewenangan yang melekat pada jabatan
manajerialnya sedemikian rupa sehingga kekuasaan atau kewenangan itu mendorong cara ber$ikir yang kreati$ di kelompok, dan
tidak
merekaJJ.sebaliknya,
menjaid apabila
kalangan
para
momok
bagi
seorang
manajer
anggota
tidak
mampu
meman$aatkan
Kepemimpinan Pendidikan
kekuasaan
atau
kewenangannya
untuk
menggerakan
kelompok
untuk
bekerja secara e$ekti$, hal itu ,merupakan kelemahan yang dampaknya akan dirasakan oleh kelompok yang bersangkutan, termasuk ketidakmampuan manajer tersebut untuk menghilangkan atau menghindari situasi kon$lik dalam kelompok bersangkutan.
( ondang /. iagian, #<< #54
-#55, 2eori dan /raktek
/engambilan Keputusan, 'L %aji asagung, akarta)
2 Ke'erapilan dala Kouni+asi Gaya kepemimpinan terutama berhubungan dengan perilaku komunikati$ yang digunakan untuk membantu orang lain untuk mencapai hasil yang diinginkan (*. Hayne /ace, Don F. Faules, #<<3 3=3, Komunikasi :rganisasi6 trategi eningkatkan Kinerja /erusahaan, editor Deddy ulyana, !, /h.D., /t. *emaja *osdakarya, Bandung.) Komunikasi harus diarahkan kepada #) 2o be understood 0 to get something across to some one so that heshe knows eactly what the leaders means. ) 2o understand other 0 to get to know their eact meanings and intentions. 3) 2o gain acceptance $or yoursel$ andor $or your ideas. 4) 2o produce action 0 to get the other person or group to understand what is epected when it is needed, why it is necessary and, sometimes, ho to do it. Keempat tujuan seperti dikemukan oleh plunkeet 6 #<95 4<, di atas sangat penting bagi pimpinan organisasi dalam upaya mencapai tujuan organisasi melalui kerjasama dan interaksi dengan orang-orang yang menjadi anggota organisasinya. ( >mmy Fakry Ga$$ar, Noyon, B.1, #<<9 ;, /engembangan istem Komunikasi :rganisasi, 7aboratorium /engembangan anajemen, urusan !dpend F1/ 1K1/, Bandung)
3 Ke'erapilan dala Men$elola Pe+eraan Keinginan indi"idu dalam pekerjaan yang harus diperhatikan oleh pimpinan dalam membina hubungan dalam pekerjaan
3
Kepemimpinan Pendidikan
#. Kami ingin pimpinan yang baik, karena kami tergantung dari kepemimpinan. . Kami ingin mendapat pekerjaan, kami ingin mengetahui tujuan yang akan dicapai, dipihak mana kami berada, dan kekuatan-kekuatan apa yang mempengaruhi lingkungan kerja kami. 3. Kami ingin diperlakukan sebagai manusia terhormat, kami adalah manusia yang masing-masing mempunyai masalah dan kebutuhan yang berlainan. 4. Kami ingin perangsang dan kesempatan untuk maju, kami mengharapkan adanya sutau usaha dan kompetisi dengan mereka yang sedang mengalami kemajuan. 5. Kami ingin kebebasan dalam sikap kami sehubungan dengan persoalan kami. 8. Kami ingin hidup bermasyarakat dan ingin penghormatan dari orang-orang lain, kami
adalah
manusia-manusia
bermasyarakat,
kami
ingin
mencegah
terjadinya pertentangan pribadi. 9. Kami ingin jaminan kemanan. ;. Kami ingin kondisi dan kesenangan bekerja sejauh kemungkinan yang bisa diberikan kepada kami termasuk upah. <.
Kami
ingin
berprestasi
melaksanakan
dalam
pekerjaan
pekerjaan sebagai
yang
berman$aat,
sumbangan
kepada
kami
ingin
kebutuhan
masyarakat, partisipasi akan membantu kami mencapai prstasi. #=. Kami ingin diperlakukan secara jujur, ini adalah keadilan yang mengandung arti bahwa kami akan tetap terus sesuai keadaan. (:nong +chyana >$$endi, #<;< 9, psikologi manajemen dan !dministrasi, Bandung, andar aju)
4 Ke'erapilan dala Manaeen Diri +ntuk
bisa
mencapai
tingkat
intelektual
(bawah
sadar)
harus
memperhatikan hukumnya yaitu niat yang positi$ dan serius, dinyatakan dalam periode masa kini, bersi$at pribadi dan selalu diulang-ulang.
elanjutnya kita
katakan bahwa kemampuan kita akan lebih produkti$ bila kita pancing dengan menetapkan tujuan yang berupa "isimisinilai-nilai dengan syarat !*2, yang 4
Kepemimpinan Pendidikan
artinya Ospesi$ic, Oeasurable, !O!chia"able, *O*eality based, 2O2ime. (2riguna /riyadarma, ==# 5=, Kreati"itas dan trategi, /2. Golden 2rayon /ers, akarta) chooling has a "ariety o$ customers or stakeholders.
2hey include
parents, community leaders, young people, employers, postsecondary education institutions, community groups and some others.
2he Cuestion to be asked
under this heading is simple AHhat are the current de"elopment in the attitudes and beha"ior o$ these groups that ha"e a direct e$$ect on both the current operations o$ schools and what is likely to happen in the $uture I (tephend urgatroyd & 'olin organ, #<<3 8, 2otal ?uality anagement and 2he chool, :pen +ni"ersity /ress, Buckingham /hiladelphia) Ketekunan
dimulai
dengan
integritas,
integritas
sebagai
watak
seseorang yang selalu konsekuen dan konsisiten dengan apa yang dikatakan, dianut (agama atau aliran, sumpah atau janji), sehingga orang tersebut mempunyai nilai tersendiri, paling tidak menjadi orang yang dapat dipercayaJJ1ntegritas dapat menjadi kenyataan sikap dan perilaku yang klreati$ bilamana dimulai dengan komitmen dalam arti yang sebenarnya yaitu berupaya sekuat tenaga apa yang dijanjikan
atau
apa yang menjadi tujuannya dapat diaktualisasikan dengan
berbagai macam cara yang baik e$ekti$ dan e$isien. Keadaan seperti itu sangat menguntungkan dalam mencapai keberhasilan indi"idual maupun manajemen karena akan terjadi niat memberikan terbaik dari indi"idu-indi"idu kepada orang lain atau organisasinya, jaringan kerja kebersaman, keterbukaan yang mengarah pada "isi dan misi dengan strategi dan taktik yang sesuai. (2riguna /riyadarma, ==# 3 - 4, Kreati"itas dan trategi, /2. Golden 2rayon /ers, akarta) 1klim kerjasama yang diharapkan dalam kerangka kreati"itas dan pelaksaan ino"asi adalah 6 iklim yang liberalsme, otonomi, supporti"eness, keterbukaan, dan pengambilan resiko secara cermat, dimana komunikasi dan kerjasam dinjunjung tinggi dan didorong. 1no"asi diperjuangkan dan diberdayakan dengan penyediaan
5
Kepemimpinan Pendidikan
sumber-sumber, $asilitas-$asilitas, dan waktu.
2ugas-tugas dirancang untuk
mengembangkan orang-orang yang menjalankannya, dan kualitas dirayakan serta diberi imbalan dalam semua bidang kegiatan organisasi.
:rang-orang
didorong untuk menetapkan target dalam pekerjaan mereka, dan mereka menerima umpan balik jelas mengenai kinerja mereka.
Kesejahteraan dan
kemakmuran karyawan adalah kepedulian semua pihak dalam organisasi, dan keragaman angkatan kerja dalam hal gender, latar belakang pro$esional, ras, kultur
nasional,
pelatihan, kepribadian, masa kerja di organisasi rijunjung tinggi.
(ichael !. Hest, === #59 #5;, #<5, De"eloping 'retai"ity 1n :rgani@ations 6 engembangkan Kreati"itas dalam :rganisasi, Kanisius, Nogyakarta)
5 Ke'erapilan dala Men$a-ilan Kepu'usan Hhy are decision %ard I First, a decision can be hard simply because o$ its compleity, econd, a decision can be di$$icult because o$ the inherent uncertainty in the situation., third, a decision maker may be interested in working toward multiple objecti"es, but progress in one direction may impede progress in others., Fourth and $inally, a problem may be di$$icult in di$$erent perspecti"es lead to di$$erent conclusions. (*obert 2. 'lement, #<<# -3, aking hard decisions !n 1ntroduction to Decision !nalysis, /lusKent /ublishing 'ompany, Boston) J.terdapat serangkaian langkah yang seyogyanya ditempuh sebelum tindakan memutuskan diambil. !rtinya, kelompok cenderung terlalu berorientasi pada tindakan nyata karena mereka mengetahui, bahwa bagi para pemimpin puncak organisasi, yang penting bukan bagaimana kelompok melaksanakan tugasnya, melainkan
apakah
keputusan
yang
diambil
mendatangkan
hasil
yang
diharapkan atau tidak, setelah terlebih dahulu mempertimbangkan 6 a) tujuan yang
telah ditentukan sebelumnya, b) berbagai sasaran yang harus dicapai, c)
kendala-kendala yang dihadapi oleh organisasi, d) kemampuan yang tersedia dalam organisasi.
8
Kepemimpinan Pendidikan
(ondang /. iagian, #<< #5-#53, 2eori dan /raktek /engambilan Keputusan, 'L %aji asagung, karta) /articipati"e Decision aking di sekolah dapat berbentuk sebagai berikut #) /artisipasi yang e$ekti$ dari guru-guru dalam proses pengambilan keputusan dapat lebih menge$ekti$kan pencapaian tujuan sekolah. ) Guru-guru tidak ingin dilibatkan dalam setiap proses pengambilan keputusan. Disamping itu tidak diharapkan demikian. 3) 2ugas yang penting dari seorang administrator (kepala sekolah) adalah menentukan kapan guru-guru itu dilbatkan ke dalam proses pengambilan putusan, dan kapan tidak perlu dilibatkan. 4) /eranan guru dalam proses pengmabilan keputusan dapat bermacam-macam, tergantung pada karakteristik masalah. 5) aat guru dilibatkan dalam proses pengambilan keputusan bergantung pada masalah yang dipecahkan. !da beberapa syarat
untuk menentukan
perlu tidaknya bawhan
diikutsertakan atau berpartisipasi dalam proses pengambilan putusan yaitu a) *ele"ansi 6 apakah ada rele"ansi antara masalah yang dipecahkan dengan kepentingan bawahan. b) Keahlian 6 apakah bawahan cukup mempunyai pengetahuan tentang masalah yang akan dipecahkan. c) urisdikasi 6 apakah anggota atau bawahan mempunyai hak secara legal untuk ikut serta mengambil bagian dalam proses pengambilan keputusan. d) Kesediaan 6 apakah bawahan mempunyai kemamuan dan bersedia untuk ikut serta dalam pengambilan keputusan. (Egalim /urwanto, #<<; 9#, !dministrasi dan uper"isi /endidikan, /2. *emaja *osdakarya, Bandung)
6 Ke'erapilan dala Men$elola Su-er Daya umber Daya adalah input bagi proses produksi seperti barang modal, kemampuan para pekerja, hak paten, keuangan, dan manajer berbakat. odel
9
Kepemimpinan Pendidikan
Berbasis umber Daya untuk /ro$itabilitas 2inggi 6 #) umber Daya, ) kemampuan, 3) keunggulan Bersaing yang berkesinambungan, 4) /emilihan dan penerapan trategi, 5) /ro$itabilitas 2inggi (ichael ! %itt, * Duane 1reland, *obert >. %oskisson (!lih Bahasa !rmand %ediyanto), #<<9 #9 s.d #<, manajemen trategis 6 enyongsong >ra /ersaingan dan Globalisasi, >rlangga, akrata.) /elibatan
masyarakat
dalam
sekolah
memerlukan
strategi
yang
tepat sehingga dalam akti"itasnya bisa secara optimal diperoleh. 'ustomer ourney dengan %ouse o$ ?uality memberikan penjelasan tentang strategi dalam pelibatan masyarakat dalam sekolah yaitu sebagai berikut 2he Basic ideas $or the house o$ Cuality is
that designers o$ program, ser"ice, acti"ities, curricula,
organi@ations and learning eperiences should be rigorous in understanding just what the customer needs $rom an eperience or product so that the design o$ the process can meet or eceed these needs.
2he house comprises a number o$
rooms, each o$ which has their own basic $unction 3s vs 3s
3s
3.Ts
3 M'Ce
3.Ts vs 3s
3 M'Ces vs 3s
3*s
3*s vs 3.Ts
3*s vs 3 M'Ces
(Stephend Murgatroyd & Colin Morgan, 1993 : 14, !otal "uality Manage#ent and !he S$hool, %pen ni'ersity ress, Bu$)ingha# hiladelphia*
;
Kepemimpinan Pendidikan
AJ..there are numerous implications that arise $rom this new mindset about pro$essional de"elopment. !s an illustration, se"eral guidelines are o$$ered $or teachers, principles, and $aculties o$ education. 2he guidelines $or teachers are 6 7ocate, listen to, and articulate your inner "oice. /ractice re$lection in action, on action, and about action. De"elop a risk-taking mentality. 2rust processes as well as people. !ppreciate the total person in working with others. 'ommit to working with colleagues. eek "ariety and a"oid Balkani@ation. *ede$ine your role to etend beyond the classroom. Balance work and li$e. /ush and support principals and other administrators to de"elop interacti"e pro$essionalism. 'ommit to continuous impro"ement and perpetual learning. onitor and strengthen the connection between your de"elopment and student de"elopment. (Fullan and %argrea"es #<<#) For principals the guidelines are +nderstood the culture. Lalue your teachers promote their pro$essional growth. >tend what you "alue. >press what you "alue. /romote collaboration, not cooptation. ake menus, not mandates. +se bureaucratic means to $acilitate, not to constrain. 'onnect with the wider en"ironment (Fullan & %argrea"es #<<#)
<
Kepemimpinan Pendidikan
!nd $or $aculties o$ education, the guidelines are that each $aculty should 'ommit itsel$ to producing teachers who are agents o$ educational and societal impro"ement. 'ommit itsel$ to continuous impro"ement through program inno"ation and e"aluation. Lalue and practice eemplary teaching. >ngage in constant inCuiry. odel and de"elop li$elong learning among sta$$ and student. odel and de"elop collaboration among sta$$ and student. Be respected and engaged as a "ital part o$ the uni"ersity as a whole. Form partnership with school and others agencies. Be "isible and "alued internationally in a way that contributes locally and globally. Hork collaborati"ely to build regional, national, and international networks (Fullan #<<3) (2homas *. Guskey and ichael %uberman, #<<5 85 0 88, /ro$essional De"elopment in >ducation 6 Eew /aradigms & /ractices, 2eachers 'ollege, Eew Nork and 7ondon.) Kepmendiknas Eo.=44+== tentang Dewan /endidikan dan Komite ekolah, pada lampiran 11 Kepmendiknas (!) (1)./>EG>*21!E D!E E!!, butir (#) Komite sekolah asalah badan mandiri yang mewadahi peranserta masyarakat dalam rangka meningkatkan mutu, pemerataan, dan e$isiensi pengelolaan pendidikan di satuan pendidikan, baik pada pendidikan pra-sekolah, jalur pendidikan sekolah, maupun jalur pendidikan luar sekolah. (!) (111) 2++!E, butir (#) ewadahi dan menyalurkan
aspirasi
dan
prakarsa
masyarakat
dalam
melahirkan kebijakan operasional dan program pendidikan di satuan pendidikan, butir () eningkatkan tanggungjawab dan peranserta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan di satuan pendidikan, butir (3) enciptakan suasana dan kondisi transparan, akuntabel, 3=
Kepemimpinan Pendidikan
dan demokratis dalam penyelenggaraan dan pelayanan pendidikan yang bermutu di satuan pendidikan. (Kepmendiknas Eo. =44+==, tentang Dewan /endidikan dan Komite ekolah) %ubungan sekolah dengan masyarakat disekitarnya sangat penting. Di satu sisi sekolah memerlukan masukan dari masyarakat dalam menyusun program yang
rele"an,
sekaligus
memerlukan
melaksanakan program tersebut. sekolah
dukungan
masyarakat
dalam
Di lain pihak, masyarakat memerlukan jasa
untuk mendapatkan program-program pendidikan sesuai dengan yang
diinginkan. alinan semacam itu dapat terjadi, jika pimpinan sekolah akti$ dan dapat
membangun hubungan
yang
saling
didikJ..%ubungan dengan masyarakat masyarakat keikutsertaannya
juga merasakan
dalam program sekolah.
menguntungkan,
demi
akan tumbuh
jika
man$aat
dari
an$aat dapat
diartikan
anak
luas,
termasuk rasa diperhatikan dan rasa puas karena dapat menyumbangkan kemampuannya bagi kepentingan sekolah. (Dirjen Dikdasmen, #<<< #89, /anduan anajemen ekolah, Dep. / & K Direjen Dikdasmen direktorat /endidikan enengah +mum, akarta)
D. Kepeipinan dan Ke+uasaan Refleksi Kekuasaan dalam Kepemimpinan Kepemimpinan dan kekuasaan adalah dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan, dan apabila terjdi pemisahan dalam prakteknya akan menimbulkan berbagai asumsi terhadap kepemimpinan dan kekuasaan secara terpisah-pisah. /emisahan keduanya akan menampakan bahwa seseorang berkuasa akan tetapi tidak memiliki kepemimpinan artinya dia bukan pemimpin akan tetapi memiliki kekuasaan yang tinggi dibalik layar. ebaliknya
ketika
dia
menjalankan kepemimpinan tanpa memiliki kekuasaan, maka sebenarnya dia akan diasumsikan hanya sebagai boneka dari seseorang.
3#
Kepemimpinan Pendidikan
Dibawah ini, disajikan bagaimana kita menganalisis kekuasaan dari berbagai dimensi yang memungkinkan kita bisa melihat seberapa besar kekuasaan yang dimiliki oleh seseorang kekita dia menjadi pemimpin, yaitu sebagai berikut #. engapa orang berkuasa atas orang lain I Kelebihan apa yang dimilikinya I -
Basis kekuasaan yang dimilikinya. Basis
kekuasaan
yang
dipergunakan
oleh
orang
dalam
menjalankan kepemimpinannya dapat diidenti$ikasi kedalam beberapa basis, seperti 6 #) 'oerci"e power , orang lebih suka dengan menggunakan paksaan-paksaan agar orang lain dapat tunduk dan patuh kedalam peritah dan keinginanya. ) *eward power, orang dengan basis ini mengutamakan kepuasaan orang lain dengan perolehan bentuk materi maupun non-materi sehingga dia dapat dengan leluasa menjalankan kepemimpinanya. 3) 'onnection power, ketergantungan orang-perorang baik secara indi"idu maupun kelompok dalam organisasi menjadikan alat bergantung untuk memegang tampuk kekuasaan. 4) 1n$ormation power, sejumlah in$ormasi yang dikuasainya menjadikan dia dapat menguasai orang lain dan menggerakannya sesuai dengan keinginan. 5) *e$erent power, dimata orang lain dia memiliki sejumlah hal yang memiliki nilai yang luhur yang memungkinkan dia akan memipin dengan baik. 8) 7egal power, orang berkuasa karena memang benar-benar secara legal dia memperoleh dukungan dari orang dengan bukti-bukti sah sebagai penguasa. -
umber daya yang mendukungnya. umber
daya
adalah
alat
yang
memberikan
kemudahan
bagi
seseorang untuk memegang tampuk kekuasaan, baik itu yang bersi$at h"'an ele'ent maupun 'aterial ele'ent .
3
Kepemimpinan Pendidikan
. !lat apa yang dipergunakannya I -
Ideologi /emahaman tentang sesuatu. ejumlah 1ndoktrinasi.
-
#7ono'i Bagaimana memperoleh hasil dengan sejumlah usaha yang dilakukan, sebagai perseorangan atau dalam bentuk badan usaha /enguasaan sumber-sumber dayadana yang $ital bagi hidup orang lain
-
politi7 %ow to get the power I emainkan peranan sebagai sentral yang mayoritas atau minoritas yang mewakili mayoritas
-
6"daya %asil rasa dan karsa atau karya yang menjadikan orang secara tidak sadar terpolakan perilakunya, atau yang secara sadar merasa baik untuk mengadopsinya menjadi bagian dari perilakunya. Budaya masa bodoh (permisi"e)
-
Militer Kekuasaan dengan kekuatan-kekuatan militerisme Kekuasaan dengan senjata
-
Ko'"ni7asi Eilai dari pesan (massage) Kedudukan dalam komunikasi (retorika) edia komunikasi yang dipergunakan aringan komunikasi (teknologi)
3. 2arget2ujuan. Kepatuhan ampai sejauhmana nilai kepatuhan itu I 33
Kepemimpinan Pendidikan
a. Ketakutan (untuk menghindari ancaman-ancaman atau teror yang terjadi) b. el$-1denti$ine (patuh karena cinta) 0 oppy love. c.
2radisional (kepatuhan pada tingkat emosional secara sosio kultural)
d. /erhitungan (kepatuhan karena suatu perhitunganperhitungan tertentu bedasarkan untung rugi 0 kalkulati$) e. Kesesuaian nilai-nilai (kepatuhan karena ikatan-ikatan yang bersi$at normati$ 0 nilai yang hakiki dalam kehidupan). 4. Bagaimana enjinakan Kekuasaan. a roses de'o7ratisasi Bagaimana kekuasaan menjadi merata dengan pendistribusian kekuasaan yang terpusat menjadi bagian-bagian b eng"asaan s"'ber daya enguasai sumber-sumber daya yang potensial bagi kebanyakan enguasai sumber-sumber dana c
enge'bangan propaganda +ngkapan-ungkapan ekspresi atas kekuasaan yang berlangsung. 1de-ide ino"asi, perubahan, pengembangan dalam berbagai bidang kehiupan
d Sosialisasi secara psi7ologis dan ed"7asional umber yang memiliki si$at jangka panjang Bagaimana mempersiapkan sumber daya manusia untuk dapat menandingi kekuasaan yang berlangsung.
34
Kepemimpinan Pendidikan
E. Kepeipinan dan Peru-ahan 1 Perila+u Dan "udaya Or$anisasi /erilaku organisasi sebagai suatu studi yang menyangkut aspekaspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.
1a meliputi aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
organisasi terhadap manusia, demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi. /endekatan
perilaku dalam organisasi mempertaruhkan manusia
dalam organisasi sebagai suatu unsur yang komplek, dan oleh karenanya adanya
suatu
kebutuhan
pemahaman
tentang
teori
organisasi yang didukung oleh riset yang empiris sangat diperlukan sebelum diterapkan dalam mengelola manusia itu sendiri. (Bagaimana
eyogyanya
orang)
mendekati
situasi
dimana
manajer mungkin harus memilih antara dua alternati$, alternati$ yang satu lebih manusiawi
dan
yang
lain
lebih
produkti$
I
!lternati$ mana yang seyogyanya dimaksimumkan manajer I (%enry 7. 2osi6#<;#) odel /erilaku :rganisasi "asis Kuasa Orien'asi ana1erial Orien'asi Pe$a!ai 8asil Psi+olo$i Pe$a!ai Ke-u'uhan Pe$a!ai yan$ 'erpenuhi 8asil Pres'asi
OTOK.ATIK Kuasa Hewenang Kepatuhan Bergantung pada atasan Kebutuhan /okok
.inimum
K#STODIA* (umber Daya ekonomi +ang *asa !man & .aslahat Bergantung pada :rganisasi *asa !man
Kerjasama /asi$
S#PO.TI7 Kepemimpinan
KO*E/IA* Kemitraan
Dukungan
Kerja 2im
/restasi Kerja /artisipasi
2anggungjaw ab (wadisiplin
(tatus dan /engakuan
/erwujudan diri
2imbulnya Dorongan
!ntusiasme secukupnya
35
Kepemimpinan Pendidikan
+aitannya dengan gagasan lain 8irar+i +e-u'uhan Maslo!
7isiolo$is
asa Aan
>kstrinsik
Ke-u'uhan Tin$+a' Menen$ah .oti"asi 1ntrinsik
Ke-u'uhan Tin$+a' Tin$$i .oti"asi 1ntrinsik
Dua $aktor %er@berg 7ingkungan .oti"asional
/emeliharaan
/emeliharaan
ekstrinsik
2eori .cGregor Gaya Kepemimpinan
2eori P
2eori P
2eori N
2eori N
Eegati$
Kebanyakan Eetral dalam /ekerjaan
/ositi$
/ositi$
.anajerial Grid Blake & .outon
<,#
3,5
8,8
;,;
Kecenderungan Dalam /erilaku :rganisasi Dari istem tertutup :rientasi materialistik /emusatan kuasa .oti"asi ekstrinsik ikap negati$ terhadap orang-orang Ber$okus pada kebutuhan organisasi .enekankan disiplin /eran manajemen yang otoritati$
Ke istem terbuka :rientasi manusia /enyebaran kuasa .oti"asi intrinsik ikap positi$ tentang orang-orang Keseimbangan $ocus pada kebutuhan pegawai dan organisasi wadisiplin /eran manajemen atas dasar kepemimpinan dan dukungan tim
/endekatan /erilaku :rganisasi #. /endekatan sistem !pa yang diperlukan dalam perilaku organisasi adalah perkayaan keseluruhan sistem sosioteknis secara berangsur-angsur untuk membuatnya lebih sesuai dengan orang-orang. . /endekatan Kontingensi /erilaku organisasi diterapkan dalam hubungan kontingensi, yaitu tidak
semua
organisasi
membutuhkan
kadar
partisipasi,
komunikasi terbuka, atau kondisi lainnya persis sama untuk e$ekti$. 3. /endekatan osial Bahwa apa yang terjadi di luar organisasi akan mempengaruhi praktik perilaku organisasi 38
Kepemimpinan Pendidikan
/enerapan gagasan kontingensi dalam organisasi pada lingkungan yang stabil dan berubah-ubah. *in$+un$an Kara+'eris'i+ Or$anisasi S'ru+'ur Sis'e Produ+si
tabil %iraraki lebih kaku 7ebih banyak spesialisasi
7ebih terstruktur /aya Kepeipinan Model Perila+u Or$anisasi 7ebih :tokratik 7ebih menekankan #+uran Pres'asi berdasarkan sasaran
manajemen
Berubah-ubah 7ebih luwes (proyek Dan matriks) 7ebih banyak pemerkayaan pekerjaan 7ebih konsiderasi 7ebih suporti$ 7ebih menekankan manajemen berdasarkan sasaran
Budaya, dalam arti antropologi dan sejarah, adalah inti dan kelompok atau masyarakat tertentu 0 apa yang berbeda mengenai cara para anggotanya saling berinteraksi dengan orang dari luar lingkungan 0 dan bagaimana mereka menyelesaikan apa yang dikerjakannya. Budaya organisasiJadalah serangkuman nilai brsama yang mengendalikan interaksi anggota organisasi satu sama lain dan interaksi anggota orang-orang di luar organisasi. Budaya organisasi dibentuk oleh orang-orang dalam organisasi, terdiri dari etika, hak-hak kerja yang diberikan kepada pegawai dan corak struktur yang dignakan oleh organisasi. (truktur 6 tujuan, manager, psikososial, teknik organisasi, peraturan, pembagian kerja dan wewenang, $ungsi, uraian tugas, hubungan kerja) :rgani@ation 'ulture 6 2he customary o$ traditional ways o$ thinking and doing things, which are shared to a greather or lesser etent by all member o$ the organi@ation and which new numbers must learn and at least partially accept in order to be accepted into the ser"ice o$ the $irm. :rgani@ation 'ulture 6 ! pattern o$ basic assumptions-in"ented, disco"ered, or de"eloped by a gi"en group as it learns to cope with its problem o$ eternal adaptation and internal integration 0 that has worked, well enough
to
be considered "aluable and, there$ore, to be taught to new
members as the correct way to percei"e, think, and $eel in relation to those problems. 39
Kepemimpinan Pendidikan
Karakteristik Budaya :rganisasi #. :bser"ed beha"ior regularities, aturan tingkah laku yang dapat diamati .
Eorms, norma-norma
3. Dominant "alues, nilai-nilai yang dominan 4. /hilosophy, nilai-nilai $iloso$i 5. *ules, peraturan-peraturan 8. :rgani@ational climate, iklim organisasi Fungsi Budaya :rganisasi #. enentukan apa yang mendasari hal yang penting terhadap organisasi, standar kebutuhan dan kegagalan harus bisa diukur . emerintahkan bagaimana sumber-sumber organisasi digunakan dan untuk keperluan apa 3. enciptakan apa organisasi dan anggotanya dapat mengharapkan satu sama lain 4. embuat beberapa metode pengontrolan perilaku dalam keabsahan organisasi dan membuat yang lain tidak absah, yaitu menentukan dimana kekuasaan terletak dalam organisasi dan bagaimana menggunakannya 5. enyaring perilaku dimana anggotanya harus terlibat dan tidak harus terlibat Dan menentukan bagaimana hal ini diberi ganjaran dan hukuman 8.
enentukan
suatu tatanan bagaimana
anggota
organisasi harus
memperlakukan satu sama lainnya dan bagaimana mereka harus memperlakukan bukan anggota organisasi 9. engintruksikan anggotanya tentang bagaimana untuk berhubungan dengan lingkungan luar6 secara agresi$, eksposi$, bertanggungjawab atau proakti$.
2 *in$+un$an Or$anisasi Beberapa tantangan lingkungan organisasi 6 Asistem itu lebih mudah binasa kalau sistem tersebut tetap melakukan pencarian keuntungan dalam 3;
Kepemimpinan Pendidikan
masyarakat dengan cara-cara yang tidak dapat diterima, karena kalau cara yang tidak dapat diterima, karena kalau sistem itu telah menjadi sangat buruk bagi timbulnya keinginan untuk menggunakan para aparatur politik kita, penyembuhan yang hebat akan diperlukan dan malah lebih hebat lagi penyembuhan itu akan menjadikan seseorang menjadi terkenal. ejak suatu organisasi dibentuk dalam suatu lingkungan eksternal, penyesuaian organisasi melalui penerusan interaksi pada lingkungan adalah sangat dibutuhkan Beberapa tantangan organisasi yang harus diperhatikan guna kelangsungan hidup organisasi #) >kologi ) istem upah dan kebijaksanaan personalia 3) Golongan konsumen 4) *iset dan pengembangan ke$ekti"an produk 5) Kebijaksanaan internasional 8) Keseimbangan perekonomian nasional /enilaian 7ingkungan >ksternal, berguna untuk menggali lingkungan di luar organisasi untuk mengidenti$ikasi peluang dan ancaman yang dihadapi organisasi #) 1su dan kecenderungan yang berkaitan dengan pajak ) /erubahan nilai sosial politik 3) Kecenderungan komputasi, komunikasi dan sistem in$ormasi 4) /eningkatan dalam beban tanggungjawab dan manajemen resiko 5) /erawatan kesehatan 8) 1su-isu lainnya, pemulihan akibat bencana, pergerakan hak-hak asasi, dan lain-lain
3<
Kepemimpinan Pendidikan
/enilaian 7ingkungan 1nternal, untuk menilai lingkungan internal organisasi guna mengidenti$ikasi kekuatan dan kelemahannya, aspek-aspek yang membantu atau merintangi pencapaian tujuan organisasi #) umber da daya (i(input) ut) ) tra trate tegi gi seka sekara rang ng (por (porse ses) s) 3) Kinerja (o (output)
3 Mana Manae ee en n *in *in$+ $+un un$a $an n Or$a Or$ani nisa sasi si Disamping ciri organisasi seperti struktur dan teknologi, dimensi kritis kedua bagi keberhasilan organisasi adalah lingkungan organisasi. 7ingkungan organisasi dibagi menjadi dua bagian 6 #) 7ingkungan luar, yang pada pada
umum umumny nyaa
meng mengga gamb mbar arka kann
keku kekuat atan an
yang yang
bera berada da
di luar luar
organisasi, organisasi, misalnya misalnya kondisi kondisi pasar, pasar, kondisi kondisi ekonomi, ekonomi, dll. )7ingkungan )7ingkungan dalam, dalam,
yaitu $aktor-$ak $aktor-$aktor tor di dalam organisasi organisasi yang yang menciptakan menciptakan milieu milieu
kultural kultural dan sosial tempat berlangsungny berlangsungnyaa kegiatan kegiatan ke arah tujuan organisasi. 2iga konsep tentang lingkungan luar organisasi 6 #)lingkungan sebagai segala hal di luar organisasi, dengan perkataan lain lingkungan luar adalah apa yang tersisa setelah batas-batas organisasi ditentukan. )Bila kita mengikuti perspekti$ sistem maka sulit untuk mengenali batas yang sekaligus menj menjad adii titi titikk akhi akhirr orga organis nisas asii dan dan titi titikk tola tolakk ling lingku kung ngan an.. 3) eca ecara ra abstrak mencoba mengidenti$ikasi komponen-komponen dari lingkungan. Ketidakmantapan dalam lingkungan akan memberikan pengaruh terhadap suatu suatu
organi organisas sasi,i, akan akan
tetapi tetapi dipanda dipandang ng secara secara
relati relati$$ hhal al ini ini juga juga
mungkin tidak akan menimbulkan ketidake$ekti"an dalam organisasi.
4=
Kepemimpinan Pendidikan
%ipotesis pengaruh lingkungan terhadap e$ekti"itas organisasi
Ketepatan /ersepsi .engenai Keadaan 7ingkungan
Kemantapan 7ingkungan
Ketepatan 2anggapan :rganisasi terhadap *angsangan 7ingkungan
2ingkat Keterdugaan Keadaan 7ingkungan Kerukitan 7ingkungan
2ingkat *asionalitas :rganisasi
>$ekti"itas :rganisasi
'i r ri-' ri iri 7ingkungan +m +mum +ntuk :rganisasi
Ke-udayaan, termasuk latar belakang sejarah, ideology, nilai-nilai, dan norma-norma masyarakat. /andangan mengenai hubungan-hubungan wewenang, pola kepemimpinan, hubungan antar pribadi, rasionalisme, ilmu, dan teknologi menentukan si$at lembaga-lembaga sosial.
Te+nolo$i. 2ingkat kemajuan ilmu dan teknologi dalam masyarakat, termas termasuk uk
basis basis
$isik $isik
teknologi. teknologi. 2ingkat 2ingkat
(pabri (pabrik, k, perala peralatan tan,, $asili $asilitas tas))
kemampuan kemampuan
ilmiah ilmiah
dan
dan
teknologi teknologi
dasar dasar penget pengetahu ahuan an masyarakat masyarakat
untuk
mengembangkan pengetahuan baru dan penerapannya.
Pendidi+an.
2ing 2ingka katt m mel elek ek-a -aks ksar araa uumu mum m dar darii pen pendu dudu duk. k.
2ing 2ingka katt
kecanggihan (sophistication) dan spesialisasi spesialisasi dalam sistem pendidikan. /ersentase penduduk dengan pro$esional tinggi danatau mempunyai keahlian khusus.
Poli'i+. 1klim politik umum masyarakat. 2ingkat konsentrasi kekuatan politik. i$at organisasi politik politik (tingkat desentralisasi, desentralisasi, keanekaragaman keanekaragaman $ungsi, dsb). dsb). istem partai politik.
4#
Kepemimpinan Pendidikan
8u+u. berbagai
Faktor Faktor-$a -$akto ktorr konsti konstitus tusion ional, al, si$at si$at sistem sistem hukum, hukum, kewena kewenanga ngann
instansi
pemerintah.
+ndang-undang
khusus
mengenai
pembentukan,perpajakan, dan kontrol organisasi.
Su-er9daya ala. i$at.kuantitas, dan tersedianya sumber daya alam, termasuk keadaan iklim dan keadaan lainnya.
Kependudu+an .
i$a i$att sumb sumber er daya daya manu manusi siaa yan yangg ters tersed edia ia dala dalam m
masyarakat6 jumlah, distribusi, usia dan jenis kelamin. Konsentrasi atau atau urbanisasi penduduk merupakan suatu ciri-ciri masyarakat industri. mobilitasnya. /erumusan perananSosiolo$i . truktur kelas dan mobilitasnya. peranan sosial. i$at organisasi sosial sosial dan perkembangan lembaga-lembaga sosial.
E+onoi.
Kera Kerang ngka ka-ke -kerj rjaa ekon ekonom omii umum umum,, ter terma masu sukk tipe tipe org organi anisa sasi si
ekonomi- pemilikan swasta dan negara6 sentralisasi atau desentralisasi perencanaan ekonom ekonomi6i6 sistem sistem perba perbanka nkan6 n6 dan kebijak kebijakan an $iscal. $iscal.
7e"el 7e"el in"esta in"estasi si dalam dalam
sumber daya $isik dan ciri-ciri konsumsi.
4 Mana anae een en Perueru-ah ahan an :rganisasi merupakan suatu sistem yang bersi$at terbuka, karena organisasi organ isasi selalu melakukan interaksi dan interelasi dengan lingkungannya. Keadaa Keadaann lingku lingkunga ngann tempat tempat organis organisasi asi itu berada berada bersi$ bersi$at at dinam dinamis, is, karena karena selalu terjadi gejolak gejolak dan perubahan. perubahan. yang yang
Gejolak Gejolak dan perubahan perubahan
terjad terjadii dalam dalam masyar masyaraka akatt secara secara sadar sadar atau atau tidak tidak dapat dapat
mempengaruhi kehidupan organisasi. /erubahan yang terjadi dalam masyarakat seperti perubahan nilai yang berdampak terhadap perubahan perilaku sosial, perubahan yang terjadi dalam cara pandang terhadap pendidikan, pekerjaan dan penghidupan serta cara hidup, perubahan sistem sosial, politik dan ekonomi yang demikian cepat, dalam banyak hal ikut mempengaruhi hidup matinya organisasi. 2antangan yang menyebabkan organisasi melakukan perubahan datang dari luar maupun dari dalam organisasi. 2antangan penyebab perubahan dari 4
Kepemimpinan Pendidikan
dalam
organisasi
banyak, adanya
misalnya, peralatan
"olume baru,
penambahan tujuan organisasi,
kegiatan
perubahan
perluasan
wilayah
yang
bertambah
tujuan
organisasi,
kegiatan,
tingkat
pengetahuan, tingkat keterampilan, sikap, serta perilaku para pegawai. 2antangan penyebab perubahan
yang
berasal dari lingkungan
peraturan baru, perubahan lebih
kebijakan
dari
luar
organisasi, adanya
organisasi
tingkat
yang
tinggi, perubahan selera masyarakat terhadap hasil organisasi,
perubahan gaya hidup masyarakat, dll. /erubahan yang terjadi pada organisasi sebagai akibat adanya masalah dan tantangan tersebut, terlihat pada #) erubah struktur,6 menambah satuan, mengurangi satuan, merubah kedudukan satuan, menggabung beberapa satuan menjadi satuan yang lebih besar, memecah satuan-satuan yang besar menjadi lebih kecil, merubah
sistem
sentralisasi
menjadi
desentralsasi
atau
sebaliknya, merubah luas sempitnya rentangan kontrol, memerinci kembali kegiatan atau tugas, menambah atau mengurangi pejabat. ) erubah tata kerja yang dapat meliputi tatacara, tataaliran, tatatertib, dan syarat-syarat melakukan kerja. 3) erubah orang, dalam pengertian merubah sikap, tingkah laku, meningkatkan pengetahuan, dan keterampilan dari para pegawai. 4) erubah peralatan kerja. Beberapa hal kecenderungan organisasi pada masa ang akan datang 6 #) /erubahan peranan dan tujuan organisasi, selain mencari keuntungan juga memberikan keman$aatan sosial. ) embesarnya kompleksitas organisasi 3) 2ujuan organisasi menjadi lebih kompleks 4) /enggunaan teknologi yang lebih maju 5) /erubahan pandangan terhadap manusia 43
Kepemimpinan Pendidikan
8) !danya bentuk organisasi yang baru enis-jenis kondisi organisasi yang memerlukan pengembangan organisasi antara lain 6 #) Kebutuhan akan peruabahn strategi kepemimpinan. ) Kebutuhan akan iklim organisasi yang lebih serasi dengan kebutuhan indi"idu dan kebutuhan lingkungan yang terus berubah. 3) Kebutuhan untuk merubah Anorma kebudayaan. %al ini karena organisasi didalmnya terdapat sistem nilai, peraturan dasar, norma, atau struktur kekuasaan, suatu ketika dirasakan oleh pimpinan untuk mengadakan
hal-hal
tersebut
di
atas,
agar
organisasi
lebih
konsisten dan dapat merespon tuntutan lingkungan. 4) Kebutuhan unuk merubah struktur dan peranan. 5) Kebutuhan akan perbaikan dalam kolaborasi dalam kelompok. 8) Kebutuhan akan sistem komunikasi yang terbuka. 9) Kebutuhan akan perencanaan yang lebih baik. ;) Kebutuhan akan perubahan mito"asi dan sta$personil.
5 Manaeen Kon%li+ Konflik adalah segala macam interaksi pertentangan atau antogonistik antara dua atau lebih pihak. Pertentangan kepentingan ini berbeda dalam intensitasnya tergantung pada sarana yang dipakai.
asing-masing ingin membela nilai-nilai yang
telah mereka anggap benar, dan memaksa pihak lain untuk mengakui nilai-nilai tersebut baik secara halus maupun keras. Jenis-jenis konflik a) Kon$lik
peranan
yang
terjadi
di
dalam
( personale conflict ), dimana peraturan yang
diri
seseorang
berlaku tak
dapat
diterima oleh seseorang sehingga orang itu memilih untuk tidak melaksanakan sesuatu sesuai dengan peraturan yang berlaku tersebut. 44
Kepemimpinan Pendidikan
b) Kon$lik antarperan (interrole conflict ), dimana orang menghadapi persoalan karena dia menjabat dua atau lebih $ungsi yang saling bertentangan6 anggota serikat pekerja yang sekaligus sebagai mandor perusahaan. c) Kon$lik
yang
timbul
karena
seseorang
harapan beberapa orang (intersender dekan
suatu $akultas
harus
harus
conflict ),
memenuhi
memenuhi
misalnya
permintaan
saja yang
berlainan para ketua jurusan. d) Kon$lik yang timbul karena disampaikannya in$ormasi yang saling bertentangan (intrasender conflict ). Konfik tidak selamanya menyusahkan akan tetapi memiliki segi-segi positi$, seperti #) Konfli7 Dala' - penggantian pimpian yang lebih berwibawa, penuh ide baru, dan semangat baru6 - /erubahan tujuan organisasi yang lebih mencerminkan nilai-nilai yang disesuaikan dengan perubahan situasi dan kondisi6 - /elembagaan kon$lik itu sendiri, artinya kon$lik disalurkan agar tidak merusak susunan atau struktur organisasi6 dengan demikian kon$lik tidak
dipadamkan
akan
tetapi
dilahirkan
sesuai
dengan
kehendak anggota sehingga tercipta tata susunan baru peraturan permainan dalam organisasi. ) Konfli7 dengan organisasi lain -
lebih mempersatukan para anggota organisasi
-
mendatangkan kehidupan baru di dalam tujuan serta nilai organisasi
-
lebih menyadarkan para anggota terhadap strategi serta taktik lawan6
-
sebagai suatu lembaga pengawasan.
45
Kepemimpinan Pendidikan
Sumber-sumber Konflik rganisasi #. Kebutuhan untuk membagi sumberdaya-sumber daya yang terbatas . /erbedaan-perbedaan dalam berbagai tujuan. 3. aling ketergantungan kegiatan-kegiatan kerja 4. /erbedaan nilai-nilai atau persepsi 5. Kemenduaan organisasional (ambiguous 6 tanggungjawab yang mendua). 8.
Gaya-gaya indi"idual
Konflik !ntarpribadi -
!spek-aspek kon$lik antarpribadi atau antarindi"idu merupakan suatu dinamika penting perilaku organisasional
-
Jendela Johari , untuk menganalisa dinamika interaksi antara seseorang dengan orang lain
:rang mengenal orang lain :rang mengenal dirinya sendiri
:rang tidak mengenal dirinya sendiri
# /ribadi terbuka
/ribadi tersembunyi
3 /ribadi buta
4 /ribadi tak dikenal
#. :pen sel$, orang mengenal dirinya sendiri dan orang lain . %idden sel$, orang mengenal dirinya sendiri tapi tidak mengenal pribadi orang lain 3. Blind sel$, orang mengenal pribadi orang lain tetapi tidak mengenal dirinya sendiri 4. +ndisco"ered sel$, orang tidak mengenal dirinya sendiri dan orang lain. 48
Kepemimpinan Pendidikan
-
"ujuh pedoman bagi pengadaan umpan balik untuk hubungan antarpribadi yang e$ekti$ #) enjadi lebih deskripti$ daripada bersi$at pertimbangan ) enjadi lebih spesi$ik daripada umum 3) enangani hal-hal yang dapat dirubah 4) emberikan umpan balik bila diinginkan 5) emperhatikan moti$-moti$ pemberian dan penerimaan umpan balik 8) emberikan umpan balik pada saat penerimaan berlangsung 9) emberikan umpan balik bila akurasinya dapat dicek dengan orang-orang lain.
-
Strategi penyelesaian konflik antarpribadi #) 7ose 0 lose approach, kedua belah $ihak dalam kon$lik kalah. ) Hin 0 lose approach, menang untuk mengalahkan. 3) Hin 0 win approach, memenangkan keduabelah $ihak dilihat dari sudut pandang manusiawi dan organisasional.
Konflik rganisasional -
Kon$lik truktural #) Kon$lik %irarkis Kon$lik antar berbagai tingkatan organisasi. ) Kon$lik Fungsional Kon$lik antar berbagai departemen $ungsional organisasi. 3) Kon$lik 7ini-ta$ Kon$lik antara lini dan sta$. 4) Kon$lik Formal 1n$ormal Kon$lik antara organisasi $ormal dan in$ormal
-
/eranan Kon$lik dalam organisasi #) Kon$lik tidak dapat dihindarkan6 49
Kepemimpinan Pendidikan
) Kon$lik ditentukan oleh $aktor-$aktor struktural seperti bentuk $isik suatu bangunan, desain suatu struktur karier, atau si$at sistem kelas6 3) Kon$lik adalah bagian integral si$at perubahan6 4) Kon$lik dapat membantu atau menghambat pelaksanaan kegiatankegiatan organisasi dalam berbagai derajat6 5) 2ingkat kon$lik minimal adalah optimal6 8) Kon$lik dan /restasi :rganisasional
!inggi
!inggi
+egagalan )arena stagnasi
Menyelesaikan konflik #) enggunakan kekuasaan ) Kon$rontasi 3) Kompromi 4) enhaluskan situasi 5) /engunduran diri
4;
!ing)at %pti#al +onli)
+on,li) %rganisasional
+egagalan )arena perpe$ahan
Kepemimpinan Pendidikan
Konflik adalah :posisi, interaksi yang antagonostis atau bertentangan, berbenturan antara macam-macam paham, perselisihan, kurang mu$akat, pergesekan, perkelahian, perlawanan dengan senjata dan perang.
Konflik dalam pengertian negatif Berkaitan
dengan
si$at-si$at
animalistik,
kebuasan,
barbarisme, destruksipengrusakan, penghancuran,
kekerasan,
irrasionalisme, tanpa
kontrol emosional, huru-hara, pemogokan, perang, dan lain-lain.
Konflik dalam pengertian positif Berkaitan dengan peristiwa petualangan, hal-hal baru, ino"asi, pembersihan, pemurnian,
pembaharuan,
penerangan
batin,
kreasi,
pertumbuhan,
perkembangan, rasionalitas yang dialektis, mawas diri, perubahan dan sebagainya.
!nte#edent #onditions and the stages of #onfli#t in organi$ations
Ante$edent $onditions $reate the potential or $onli$t -ole a#.iguities -esour$es s$ar$ities !as) /nterdependen$ies Co#peting o.0e$ti'es Stru$tural di,,erentiation &nresol'ed prior $on,li$t
(er$ei'ed $on,li$t
A$tual $on,li$t
Con,li$t resolution or suppression
Con,li$t a,ter#ath
1elt $on,li$t
4<
Kepemimpinan Pendidikan
Pendekatan Pemimpin pada konflik : -
/endekatan /emimpin yang 2radisional #. Kon$lik itu si$atnya negati$, destrukti$, merugikan . enghindari kon$lik serta perselisihan 3. !daptasi diri (penyesuaian diri) dengan prinsip anti kon$lik 4. ekolah-sekolah tradisional juga mencerminkan adanya keluarga paternalistis, guru ditampilkan dalam sosok Amahluk maha besar dan kuasa, patutu Adigugu dipercaya dan ditiru.
-
/endekatanan /emimpin yang ABeha"ioral atau Eetral #. Kon$lik sebagai ciri hakiki tingkah laku manusia yang berkembang sebagai Abuilt-in element. . Kon$lik bersumber dari perbedaan kodrati masing-masing indi"idu atau kelompok. 3. /eristiwa kon$lik dalam bentuk macam-macam perbedaan, aneka tujuan, kompetisi, persaingan dan ri"alitas. 4. *asionalisir kon$lik, dengan tujuan untuk mengurung, membatasi, dan menjinakan kon$lik sebagai unsur Anetral atau unsur Atidak berbahaya.
-
/endekatan /emimpin yang odern atau 1ntraksionistis1ntraksional. #. Kon$lik itu penting dan prlu dalam kehidupan. . ecara eksplisit kon$lik itu merangsang oposisi. 3. :rang harus mengmbangkan manajemen kon$lik, menstimulir kon$lik6 dan harus bisa memecahkannya dengan bantuan manajemen kon$lik. 4. anajemen kon$lik merupakan tanggungjawab pimpinan.
"eknik Merangsang "imbunya Konflik eni mengelola Kon$lik #. embuat standar-standar penilaian . enemukan masalah-masalah kontro"ersial dan kon$lik-kon$lik
5=
Kepemimpinan Pendidikan
3. enganlisa situasi dan mengadakan e"aluasi terhadap kon$lik 4. emilih tindakan-tindakan yang tepat untuk melakukan koreksi terhadap penyimpangan dan kesalahan-kesalahan 5. 2eknik-teknik untuk menstimulir kon$lik - Komunikasi diputuskan atau dikacaukan - engacau struktur organisasi - enempatkan orang-orang yang neurotis ringan dan mempunyai banyak masalah batin menjadi tenaga pemimpin. aka seni manajemen-kon$lik dengan jalan #. enstimulirmerangsang kon$lik . engendalikan, sekaligus 3. enyelesaikan secara sistematis tanpa menimbulkan banyak korban dan kesusahan, merupakan determinan ($aktor penentu) yang paling gawat- kritis bagi suksesnya pemimpin.
!lat-alat bagi Manajemen Konflik #. emecahkan masalah melalui sikap koopertai$ Duduk
bersama,
berunding
dan
bermusyawarah,
melihat
masalahnya dengan kepala dingin dan mendiskusikannya, melalui sikap
kooperati$ orang
berusaha melepaskan perbedaan-perbedaan
yang tidak prinsipil, tidak selalu mau menang sendiri, dan mengharuskan pihak lain mengalah. . empersatukan tujuan 2ujuan yang dipersatukan itu sama dengan tujuan bersama yang harus dicapai oleh orang-orang dan kelompok. 3. enghindari kon$lik enjauhkan diri dari clash atau benturan terbuka. 4. >kspansi dari sumber energi emperbesar sumber-sumber energi atau Akuenya supaya pembagian hasil menjadi lebih besar. 5#
Kepemimpinan Pendidikan
5.
emperhalus kon$lik engecilkan perbedaan-perbedaan sikap dan ide dari perorangan dan kelompok yang tengah bertikai, dan memperbesar titik persamaan ataau titik singgung dari tujuankepentingan bersama.
8.
Kompromi /roses saling berjanji, dengan mana kedua belah pihak bersedia melepaskan sebagian dari tuntutannya.
9. 2idakan yang otoriter 2indakan-tindakan yang tegas dan drastis di saat-saat genting. ;. engubah struktur indi"idual dan struktur organisasi <. emindahkan dan mempertukarkan anggota-anggota kelompok dan pemimpinnya, membnetuk badan koordinasi, memperkenalkan sistem konsultasi, memperluas partisiasi akti$ para anggota.
DA7TA P#STAKA Barnes, 2ony, (#<<;), Kai;en Strategies for S"ccesf"l Leadership, (!lih bahasa artin Hidjokongko 6 Kepemimpinan ukses, Bagaimana embawa :rganisasi !nda enuju asa Depan), Batam 1nteraksara. Bender, /eter, +rs., (==#), Leadership :ro' mmy, dan Noyon, B.1, (#<<9), enge'bangan Siste' Ko'"ni7asi +rganisasi , 7aboratorium /engembangan anajemen, Bandung urusan !dpend F1/ 1K1/.
5
Kepemimpinan Pendidikan
acobson, /aul B., et.al., (#<99 ) %he principalship0 =ew erspective, Eew ersey /rentice %all, 1nc. e$$ DeGra$$, Katherine !. 7awrence, (==), Creativity At Develophing the !ight ractise to Ma7e Innovation .appen, an Fransisco ossey-Bass ! Hiley 'ompany. Kat@enbach, on, *., (#<<;), !eal Change Leaders, (!lih Bahasa !gus aulana 6 /emimpin /erubahan ejati), akarta /ro$essional Books. 7eithwood, K.!. & eontgomery, D.., (#<;8), I'proving rincipal #ffectiveness %he rincipal rofile, 2oronto 2he :1> /ress. 7ipham, ames, ., (#<;5), %he rincipalship> Concepts Co'petencies and Cases, Eew Nork & 7ondon 7ongman. alaska /., %olstius K., (#<<<), ?isionary Manage'ent , Finland Futures *eserch 'entre, htt p ww w .t ukkk .$i$ u tu F + 2+ 2uokse t "ision.htm. ulayasa,
>.,
(==3), Men@adi Kepala Se7olah rofesional > Dala' Konte7s Meny"7ses7an M6S dan K6K , Bandung /2. *emaja *osdakarya.
urgatroyd, tephent & organ, 'olin, (#<<3), %otal /"ality Manage'ent and %he School , Buckingham /hiladelphia :pen +ni"ersity /ress. /etty Geo$rey, (==), .ow %o 6e 6etter at Creativity , (!lih bahasa %ari Hahyudi 6 emaksimalkan /otensi Kreati$), akarta /2. >le edia Komputindo. /riyadarma, 2riguna, (==#), Kreativitas dan Strategi , akarta /2. Golden 2rayon /ers. /urwanto, Egalim, (#<<;), Ad'inistrasi dan S"pervisi endidi7an, Bandung /2. *emaja *osdakarya. *ao, 2.L., (#<<), enilaian restasi Ker@a> %eori dan ra7te7 , akarta /2. /ustaka Binaman /ressindo. *a@ik, 2aher !., (#<<5), :"nda'ental Concepts of #d"cational Leadership and Mange'ent , Eew ersey /rentice %all, 1nc.
53
Kepemimpinan Pendidikan
apari, !chmad, (==#), Kepala Se7olah yang Ideal , F:*+ :2:E:1 />ED1D1K!E Kompas 'yberedia, http.QQwww.kompas.comQ >D7,. (#<<3), ?ision Leadership and Change, >D7 0 1ssues !bout 'hange Lision, 7eadership , and 'hange. htm. >D7., (#<<4), Leadership0 An I'perative for S"ccessf"l Change, >D7 0 1ssues !bout 7eadership !n 1mperati$ $or uccess$ul 'hange.htm. >D7., (#<<4), %otal /"ality0 A Missing iece for #d"cational I'prove'ent , >D7 0 1ssues !bout 7eadership !n 1mperati$ $or uccess$ul 'hange.htm. oemanto, Hasti, (#<;), Kepe'i'pinan Dala' endidi7an, urabaya +saha Easional. ondang /. iagian, (#<<), %eori dan ra7te7 enga'bilan Kep"t"san, akarta 'L %aji asagung. utarto, (#<<#), Dasar-dasar Kepe'i'pinan Ad'inistrasi , Nogyakarta Gadjah ada +ni"ersity /ress. 2im Dosen !dpend, (==#), engantar engelolaan endidi7an, Bandung urusan !dministrasi /endidikan F1/ +/1. 2urney, '., & E %atton, K. 7aws, K. inclair, D. mith, (#<<), %he School Leader> #d"cational Manage'ent !oles and %as7 , !ustria !llen & +nwim. Hahjosumidjo, (==), Kepe'i'pinan Kepala Se7olah> %in@a"an %eoriti7 dan er'asalahannya, akarta /2. *adjaGra$indo /ersada. Hayne, *. /ace, Don F. Faules, (#<<3), Ko'"ni7asi +rganisasi> Strategi Mening7at7an Kiner@a er"sahaan, editor Deddy ulyana, !, /h.D., Bandung /2. *emaja *osdakarya. Hest, !., (===), Developing Cretaivity In +rgani;ations> Menge'bang7an Kreativitas dala' +rganisasi , Nogyakarta Kanisius. www. >D7-Iss"es abo"t Change Leadership An I'perative for S"ccesf"l Change.httm, #<<# <
54