PAPER PENYAKIT PULPA DENTIS
Oleh: Indra Munthe 0610126
Ba!an "!! dan Mulut #K Un!$er%!ta% Kr!%ten Maranatha Ru&ah Sa'!t I&&anuel Bandun 2011
Pen(a'!t Pul)a
Pulpitis atau inflamasi pulpa dapat akut atau kronis, sebagian atau seluruhnya,dan pulpa dapat terinfeksi atau steril. Karena perluasan inflamasi, apakah sebagianatau seluruhnya, kadangkadang bahkan tidak dapat ditentukan secara histologis,dank arena keadaan bakteriologik, apakah jaringan terinfeksi atau steril, tidak dapatditentukan kecuali dengan usapan atau biakan, maka satu-satunya kemungkinanperbedaan klinis pulpitis adalah antara akut dan kronis. Dua jenis inflamasi kronisgigi yang pulpanya terbuka secara klinis dapat dikenali : (1 pulpitis kronis berasaldari pulpa terbuka yang disebabkan karena karies atau trauma! dan (" pulpitishiperplastik kronis. #entuk akut pulpitis umumnya mengalami rasa sakit cepat,sebentar, menyakitkan dan kadang-kadang sangat menyakitkan. #entuk kronis hampir tanpa gejala atau hanya terasa sakit sedikit dan karenanya biasanya berjalan lama. $enis inflamasi pulpa tidak selalu jelas. Karena jenis yang satu dapat bercampur dengan jenis yang lain, kedua jenis inflamasi, akut dan kronis, dapat dijumpai pada pemeriksaan histologik. %nterpretasi studi mikroskopik pulpa dan jaringan lain tergantung pada preparasi specimen, yaitu fiksasi, sudut dimana specimen dipotong, dan staining, seperti juga pada bagian khusus yang diperiksa secara mikroskopis. Pada suatu studi, gigi-gigi dibelah dua, dan bagian diperiksa terpisah. Pada satu gigi, separuh pulpa mempunyai lesi parah, sedangkan separuhyang lain hanya membutuhkan beberapa sel inflamasi. Klasifikasi klinis penyakit pulpa pertama-tama didasarkan pada gejala. &idak terdapat korelasi antara penemuan histopatologik dan gejala yang ada. 'ilai klasifikasi klinis terletak pada penggunaannya oleh klinisi untuk menentukan perlindungan dan peraatan yang tepat, prognosis endodontik, dan mungkin,keperluan restoratif gigi 1* Pul)!t!% re$er%!+le De,!n!%!
Pulpitis re)ersibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa ringan-sampai-sedang yang disebabkan oleh stimuli noksius, tetapi pulpa mampu kembali pada keadaan tidak terinflamasi setelah stimuli ditiadakan. *asa sakit yang berlangsung sebentar dapat dihasilkan oleh stimuli termal pada pulpa yang mengalami inflamasi re)ersibel, tetapi rasa sakit hilang segera setelah stimuli dihilangkan. -!%t.)at.l.!
Pulpitis re)ersibel dapat berkisar dari hiperemia ke perubahaninflamasi ringan-sampai-sedang terbatas pada daerah di mana tubuli dentin terlibat,seperti misalnya karies dentin. +ecara mikroskopis, terlihat dentin reparatif, gangguanlapisan odontoblas, pembesaran pembuluh darah, ekstra)asasi cairan edema, danadanya sel inflamasi kronis yang secara imunologis kompeten. eskipun selinflamasi kronis menonjol, dapat dilihat juga sel inflamasi akut. Et!.l.!
Pulpitis re)ersibel dapat disebabkan oleh apa saja yang mampu melukai pulpa.: • •
trauma, misalnya suatu pukulan atau hubungan oklusal yang terganggu! syok termal,seperti yang ditimbulkan pada aktu melakukan preparasi ka)itas dengan bur tumpul,atau membiarkan bur terlalu lama berkontak dengan gigi, atau karena panas yang
•
berlebihan pada aktu memoles tumpatan! dehidrasi ka)itas dengan alcohol atau kloroform yang berlebihan, atau rangsangan pada leher gigi yang dentinnya terbuka!penempatan tumpatan amalgam yang baru berkontak, atau
•
beroklusi dengan suaturestorasi emas! stimulus kimiai, misalnya dari bahan makanan manis atau masam atau dari iritasi tumpatan
•
silikat atau akrilik sa-polimerisasi! atau bakteri, misalnya dari karies.
+etelah insersi suatu restorasi, pasien sering mengeluh tentang sensiti)itasringan terhadap perubahan temperatur, terutama dingin. +ensiti)itas macam itu dapatberlangsung " sampai hari atau seminggu atau bahkan lebih lama, tetapi berangsur-angsur akan hilang. sensiti)itas ini adalah gejala pulpitis re)ersibel. "e/alae/ala .
Pulpitis re)ersibel simptomatik ditandai oleh rasa sakit tajamyang hanya sebentar. ebih sering diakibatkan oleh makanan dan minuman dingindaripada panas dan oleh udara dingin. &idak timbul secara spontan dan tidak berlanjutbila penyebabnya telah ditiadakan. Perbedaannya klinis antara pulpitis re)ersibel danirre)ersibel adalah kuantitatif! rasa sakit pulpitis irre)ersibel adalah lebih parah danberlangsung lebih lama. Pada pulpitis re)ersibel, penyebab rasa sakit umumnya pekaterhadap suatu stimulus, seperti air dingin atau aliran udara, sedangkan pulpitisirre)ersibel
rasa
sakit
dapat
datang
tanpa
stimulus
yang
nyata.
Pulpitis
re)ersibelasimptomatik dapat disebabkan karena karies yang baru mulai dan menjadi normalkembali setelah karies dihilangkan dan menjadi normal kembali setelah kariesdihilangkan dan gigi direstorasi dengan baik. D!an.%!%
Diagnosis berdasarkan suatu studi mengenai gejala pasien dan berdasarkan tes klinis. *asa sakitnya tajam, berlangsung beberapa detik, dan umumnya berhenti bila stimulus dihilangkan. Dingin, manis, atau masam biasanya menyebabkan rasa sakit. *asa sakit dapat menjadi kronis. eskipin masing-masing paroksisme (serangan hebat mungkin berlangsung sebentar, paroksisme dapatberlanjut berminggu-minggu atau bahkan berbulan-bulan. Pulpa dapat sembuh sama sekali, atau rasa sakit dapat tiap kali dapat berlangsung lebih lama dan inter)al keringanan dapat menjadi lebih pendek, sampai akhirnya pulpa mati. Karena pulpa sensitif terhadap perubahan temperatur, terutama dingin,aplikasi dingin merupakan suatu cara yang bagus untuk menemukan dan mendiagnosis gigi yang terlibat. +ebuah gigi dengan pulpitis re)ersibel secara normal bereaksi terhadap perkusi, palpasi, dan mobilitas, dan pada pemeriksaan radiografi jaringan periapikal adalah normal. /namnesa : • • •
#iasanya nyeri bila minum panas, dingin, asam dan asin 'yeri tajam singkat tidak spontan, tidak terus menerus *asa nyeri lama hilangnya setelah rangsangan dihilangkan
Pemeriksaan 0bjektif : • •
kstra oral : &idak ada pembengkakan %ntra oral : Perkusi (- o Karies mengenai dentin2karies profunda o Pulpa belum terbuka o +ondase (3 o 4hlor etil (3 o
2* Pu)!t!% !rre$er%!+le De,!n!%!
Pulpitis irre)ersibel adalah suatu kondisi inflamasi pulpa yang persisten, dapat simptomatik atau asimptomatik yang disebabkan oleh stimulusnoksius. Pulpitis irre)ersibel akut
menunjukkan rasa sakit yang biasanya disebabkan oleh stimulus panas atau dingin, atau rasa sakit timbul secara spontan. *asa sakit bertahan untuk beberapa menit sampai berjam-jam, dan tetap ada setelah stimulustermal dihilangkan. -!%t.)at.l.!
5angguan ini mempunyai tingkatan inflamasi kronis dan akutdi dalam pulpa. Pulpitis irre)ersibel dapat disebabkan oleh suatu stimulus berbahaya yang berlangsung lama seperti misalnya karies. #ila karies menembus dentin dapat menyebabkan respon inflamasi kronis. #ila karies tidak diambil, perubahan inflamasi di dalam pulpa akan meningkat keparahannya jika kerusakan mendekati pulpa. Et!.l.!
+ebab paling umum pulpitis irre)ersibel adalah keterlibatan bakterial pulpa melalui karies, meskipun faktor klinis, kimiai, termal, atau mekanis, yang telah disebut sebagai penyebab penyakit pulpa, mungkin juga menyebabkan pulpitis. +ebagai yang dinyatakan sebelumnya, pulpitis re)ersibel dapat memburuk menjadi pulpitis irre)ersibel. "e/ala 'l!n!'
Pada tingkat aal pulpitis irre)ersibel, suatu paroksisme rasa sakit dapat disebabkan oleh halhal berikut : perubahan temperatur, terutama dingin! bahan makanan manis atau masam! tekanan makanan yang masuk ke dalam ka)itas atau pengisapan yang dilakukan oleh lidah atau pipi! dan sikap berbaring yang menyebabkan kongesti pembuluh darah pulpa. *asa sakit biasanya tetap berlangsung meski penyebabnya dihilangkan, dan dapat dating dan pergi secara spontan, tanpa penyebab yang jelas. Pasien dapat melukiskan rasa sakit sebagai menusuk, tajam-menusuk, atau menyentak-nyentak, dan umumnya adalah parah. *asa sakit dapat sebentar-sebentar atau terusmenerus tergantung pada tingkat keterlibatan pulpa dan tergantung pada hubungannya dengan ada tidaknya suatu stimulus eksternal. D!an.%!%
Pemeriksaan biasanya menemukan suatu ka)itas dalam yang meluas ke pulpa atau karies di baah tumpatan. Pulpa mungkin sudah terbuka.6aktu mencapai jalan masuk ke lubang pembukaan akan terlihat suatu lapisan keabu-abuan yang menyerupai buih meliputi pulpa
terbuka dan dentin sekitarnya. Probingke dalam daerah ini tidak menyebakan rasa sakit pada pasien hingga dicapai daerahpulpa yang lebih dalam. Pada tingkat ini dapt terjadi sakit dan perdarahan. #ila pulpatidak terbuka oleh proses karies, dapat terlihat sedikit nanah jika dicapai jalan masuk ke kamar pulpa Pemeriksaan radiografik mungkin tidak menunjukkan sesuatu yang nyatayang belum diketahui secara klinis, mungkin memperlihatkan suatu ka)itas proksimal yang secara )isual tidak terlihat, atau mungkin memberi kesan keterlibatan suatu tanduk pulpa. +uatu radiografi dapat juga menunjukkan pembukaan pulpa, karies dibaah suatu tumpatan, atau suatu ka)itas dalam atau tumpatan mengancam integritaspulpa. Pada tingkat aal pulpitis irre)ersibel, tes termal dapat mendatangkan rasasakit yang bertahan setelah penghilangan stimulus termal. Pada tingkat belakangan,bila pulpa terbuka, dapat bereaksi secara normal. 7asil pemeriksaan untuk tesmobilitas, perkusi dan palpasi adalah negati)e. /namnesa : • •
'yeri tajam spontan yang berlangsung terus-menerus menjalar kebelakang telinga8 Penderita tidak dapat menunjukkan gigi yang sakit
Pemeriksaan 0bjektif : • •
• •
kstra oral : tidak ada kelainan8 %ntra oral : o Ka)itas terlihat dalam dan tertutup sisa makanan o Pulpa terbuka bisa juga tidak o +ondase (3 Khlor ethil (3 Perkusi bisa (3 bisa (-
* Pul)!t!% h!)er)la%t!' 'r.n!%
De,!n!%!
Pulpitis hiperplastik kronis atau polip pulpa adalah suatu inflamasipulpa produktif yang disebabkan oleh suatu pembukaan karies luas yang kadang-kadang tertutup oleh epithelium dan disebabkan karena iritasi tingkat rendah yangberlangsung lama. -!%t.)at.l.!
+ecara histopatologis, permukaan polip pulpa ditutup epithelium skuamasi yang bertingkat-tingkat. Polip pulpa gigi sulung lebih mungkin tertutup oleh epithelium skuamasi yang bertingkat-tingkat2berstrata daripada polip pulpa gigi permanen. pithelium semacam itu dapat berasal dari gingi)al atau dari sel epithelial mukosa atau lidah yang baru saja mengalami deskuamasi. $aringan didalam kamar pulpa sering berubah menjadi granulasi, yang menonjol dari pulpa masuk ke dalam lesi karies. $aringan granulasi adalah jaringan penghubung )askuler,muda dan berisi neutrofil P9, limfosit, dan sel-sel plasma. $aringan pulpa mengalami inflamasi kronis. +erabut saraf dapat ditemukan pada lapisan e pithelial. Et!.l.!
&erbukanya pulpa karena karies yang lambat dan progresif merupakan penyebabnya. ntuk pengembangan pulpitis hiperplastik diperlukan suatu ka)itas besar yang terbuka, pulpa muda yang resisten, dan stimulus tingkat rendahyang kronis. %ritasi mekanis yang disebabkan karena pengunyahan dan infeksi bakterial sering mengadakan stimulus. "e/alae/ala
Pulpitis hiperplastik kronis tidak mempunyai gejala, kecuali selama mastikasi, bila tekanan bolus makanan menyebabkan rasa tidak menyenangkan. D!an.%!%
5angguan ini umumnya hanya terlihat pada gigi anak-anak dan orang muda. Penampilan jaringan polipoid secara klinis adalah khas : suatu massa pulpa yang kemerah-merahan dan seperti daging mengisi sebagian besar kamar pulpa atau ka)itas atau bahkan meluas meleati perbatasan gigi. $aringan polipoid kurang sensitif daripada jaringan normal daripada jaringan pulpa normal dan lebih sensitif daripada jaringan gingi)al. Pemotongan jaringan ini tidak menyebabkan rasa sakit.$aringan ini mudah berdarah karena suatu anyaman pembuluh darah
yang subur. $ika jaringan pulpa hiperplastik meluas meleati ka)itas atau gigi, maka akan terlihat seolah-olah jaringan gusi tumbuh di dalam ka)itas. &idak begitu sukar untuk mendiagnosi pulpitis hiperplastik kronis dengan hanya pemeriksaan klinis. $aringan pulpa hiperplastik di dalam kamar pulpa atau ka)itas gigi adalah khas dalam penampilannya. *adiografi umumnya menunjukkan suatu ka)itas besar yang terbuka dengan pembukaan kamar pulpa. 5igi bereaksi lemah atau sama sekali tidak terhadap tes termal, kecuali jika digunakan dingin yang ekstriem, seperti etil klorida. Diperlukan lebih banyak arus daripada gigi normal untuk mendapatkan suatu reaksi dengan menggunakan tester pulpa listrik. * Ne'%r.%!% )ul)a De,!n!%!
'ekrosis adalah matinya pulpa. Dapat sebagian atau seluruhnya,tergantung pada apakah sebagian atau seluruhnya terlibat. 'ekrosis, meskipun suatu akibat inflamasi, dapat juga terjadi setelah injuri traumatik yang pulpanya rusak sebelum terjadi reaksi inflamasi. Ba'ter!.l.!
#anyak bakteri telah diisolasi dari gigi dengan pulpa nekrotik.Pada persentase tinggi kasus-kasus ini, saluran akar berisi suatu campuran flora mikrobial, aerobik dan anaerobik. -!%t.)at.l.!
$aringan pulpa nekrotik, debris seluler dan mikroorganisme mungkin terlihat di dalam ka)itas pulpa. $aringan periapikal mungkin normal, atau menunjukkan sedikit inflamasi yang dijumpai pada ligament periodontal. 3en!%
'ekrosis ada dua jenis umum : koagulan dan likuefasi. Pada nekrosikoagulan. Pada nekrosis koagulan, bagian jaringan yang dapat larut mengendap atau diubah menjadi bahan solid. 4aseation adalah suatu bentuk nekrosis koagulasi yang jaringan berubah menjadi massa seperti keju terdiri terutama atas protein yang mengental, lemak da n air.
'ekrosis likuefaksi terjadi bila en;im proteolitik mengubah jaringan menjadi massa yang melunak, suatu cairan, atau debris amorfus. Penyebab 'ekrosis pulpa dapat disebabkan oleh injuri yang membahayakan pulpa seperti bakteri, trauma dan iritasi kimiai. "e/alae/ala
5igi yang kelihatan normal dengan pulpa nekrotik tidak menyebabkan gejala rasa sakit. +ering, diskolorisasi gigi adalah indikasi pertamabaha pulpa mati. Penampilan mahkota yang buram atau opak hanya disebabkankarena translusensi normal yang jelek, tetapi kadang-kadang gigi mengalamiperubahan arna keabua-abuan atau kecoklat-coklatan yang nyata dan dapatkehilangan kecemerlangan dan kilauan yang biasa dipunyai. /danya pulpa nekrotik mungkin ditemukan hanya secara kebetulan, karena gigi macam itu adalahasimptomatik, dan radiograf adalah nondiagnotik. 5igi dengan nekrosis sebagiandapat bereaksi terhadap perubahan termal, karena adanya serabut saraf )ital yangmelalui jaringan inflamasi di dekatnya. D!an.%!%
*adiograf umumnya menunjukkan suatu ka)itas atau tumpatanbesar, suatu jalan terbuka ke saluran akar, dan suatu penebalan ligament periodontal.#eberapa gigi tidak mempunyai ka)itas ataupu tumpatan, dan pulpanya mati sebagaiakibat trauma. +edikit pasien mempunyai riayat rasa sakit parah yang berlangsungbeberapa menit sampai beberapa jam, diikuti oleh penghentian seluruh rasa sakit yangterjadi. +elama aktu ini,
rasa sakit, bersama denganpemeriksaan klinis yang cermat, harus menentukan suatu diagnosis yang tepat.
4* "anren )ul)a
5angren Pulpa adalah keadaan gigi dimana jarigan pulpa sudah mati sebagaisistem pertahanan pulpa sudah tidak dapat menahan rangsangan sehingga jumlah sel pulpa yang rusak menjadi semakin banyak dan menempati sebagian besar ruang pulpa. +el-sel pulpa yang rusak tersebut akan mati dan menjadi antigen sel-sel sebagian besar pulpa yang masih hidup. Proses terjadinya gangren pulpa diaali oleh proses karies. Karies dentis adalah suatu penghancuran struktur gigi (email, dentin, dan sementum oleh akti)itas sel jasad renik (mikroorganisme dalam dental plak. $adi proses karies hanya dapat terbentuk apabila terdapat faktor yang saling tumpang tindih. /dapun faktor-faktor tersebut adalah bakteri, karbohidrat makanan, kerentanan permukaan gigi serta aktu. Perjalanan gangrene pulpa dimulai dengan adanya karies yang mengenai email (karies superfisialis, dimana terdapat lubang dangkal, tidak lebih dari 1mm. selanjutnya proses berlanjut menjadi karies pada dentin (karies media yang disertai dengan rasa nyeri yang spontan pada saat pulp aterangsang oleh suhu dingin atau makanan yang manis dan segera hilang jika rangsangan dihilangkan. Karies dentin kemudian berlanjut menjadi karies pada pulpa yang didiagnosa sebagai pulpitis. Pada pulpitis terdapat lubang lebih dari 1mm. pada pulpitis terjadi peradangan kamar pulpa yang berisi saraf, pembuluh darah, dan pempuluh limfe, sehingga timbul rasa nyeri yang hebat, jika proses karies berlanjut dan mencapai bagian yang lebih dalam (karies profunda. aka akan menyebabkan terjadinya gangren pulpa yang ditandai dengan perubahan arna gigi
terlihat berarna kecoklatan atau keabu-abuan, dan pada lubang perforasi tersebut tercium bau busuk akibat dari proses pembusukan dari toksin kuman. "e/ala 'l!n!'
5ejala yang didapat dari pulpa yang gangren bisa terjadi tanpa keluhan sakit, dalam keadaan demikian terjadi perubahan arna gigi, dimana gigi terlihat berarna kecoklatan atau keabu-abuan Pada gangrene pulpa dapat disebut juga gigi non-)ital dimana pada gigi tersebut sudah tidak memberikan reaksi pada ca)ity test (tes dengan panas atau dingin dan pada lubang perforasi tercium bau busuk, gigi tersebut baru akan memberikan rasa sakit apabila penderita minum atau makan benda yang panas yang menyebabkan pemuaian gas dalam rongga pulpa tersebut yang menekan ujung saraf akar gigi sebelahnya yang masih )ital D!an.%!% dan d!,,erent!al d!an.%!%
Diagnosis ditegakkan dengananamnesis dan pemeriksaan objektif (e>traoral dan intraoral. #erdasarkanpemeriksaan klinis, secara objektif didapatkan :
•
Karies profunda (3 Pemeriksaan sonde (-, dengan menggunakan sonde mulut, lalu ditusukkanbeberapa kali
•
ke dalam karies, hasilnya (-. Pasien tidak merasakan sakit. Pemeriksaan perkusi (-, dengan menggunakan ujung sonde mulut yang bulat,diketuk-
•
ketuk kedalam gigi yang sakit, hasilnya (-.pasien tidak merasakan sakit. Pemeriksaan penciuman, dengan menggunakan pinset, ambil kapas lalusentuhkan pada
•
gigi yang sakit kemudian cium kapasnya, hasilnya (3 akantercium bau busuk dari mulut •
pasien. Pemeriksaan foto rontgen, terlihat suatu karies yang besar dan dalam, dan terlihatjuga rongga pulpa yang telah terbuka dan jaringan periodontium memperlihatkanpenebalan.
Pat.,!%!.l.! "anren Pul)a
D!,,erent!al d!an.%!%
Periodontitis merupakan komplikasi dari kariesprofunda non )italis atau gangren pulpa, dimana pada pemeriksaan klinis ditemukangigi non )ital, sondase (-, dan perkusi (3. "anren )ul)a Per!.d.nt!t!% • • • •
Pemeriksaan sonde (- Pemeriksaan perkusi (3 *eaksi panas2dingin (- Pemeriksaan panas2dingin (-
ntuk menentukan apakah pulpa masih dapat diselamatkan, bisa dilakukanbeberapa pengujian: •
Diberi rangsang dingin, rangsang dihentikan, nyeri hilang artinya pulpa sehat. Pulpa dipertahankan dengan mencabut bagian gigi yang membusuk danmenambalnya. $ika nyeri tetap, meskipun rangsang nyeri sudah dihilangkanatau jika nyeri timbul secara spontan, maka pulpa tidak dapat dipertahankan.-
•
Penguji pulpa elektrik, alat ini digunakan untuk menunjukkan apakah pulpamasih hidup, bukan untuk menentukan apakah pulpa masih sehat, jikapenderita merasakan aliran listrik
•
pada giginya, berarti pulpa masih hidup.engetuk gigi dengan sebuah alat, jika dengan pengetukan gigi timbul nyeri,berarti
•
peradangan telah menyebar ke jaringan tulang dan sekitarnya.*ontgen gigi, dilakukan untuk mengetahui adanya pembusukan gigi danmenunjukkan apakah penyebaran peradangan telah menyebabkanpengeroposan tulang disekitar akar gigi.
DA#TAR PUSTAKA
5rossman %, 0liet +, *io 4D. Ilmu endodontik dalam praktik . d.11. $akarta :54, 1??@ : hal 1-1?, A1-1B?. /ndla *$, *ock 6P. Perawatan Gigi Anak . d.". $akarta : 6idya edika, 1??" :hal 1C /nonim. Karies Gigi. /)ailable at http:22id.ikipedia.org2iki2kariesgigi. Diakses pada tanggal "B april "B11.
$ulianti *, Dharma +, rdali;a, /nggia D, 9ahmi 9, dkk. 5igi dan mulut.Pekanbaru : 9K '*%, "BBE. /)ailable at http:22yayanakhyar.ordpress.com.Diakses pada tanggal "B april "B11. Kartini /. 5angren pulpa. /)ailable athttp:22aniekart.blogspot.com2"BB?2BA2bp-gigi-rsudr-slamet.html. Diakses pada tanggal E $uli "B1B.F. 6alton *, &orabinejad . Principles and practice of endodontic. Philadelphia :6.#. +aunders 4ompany, "BB" : p.F@