3/6/2017
Desty' s Phar macys: Penang anan H ewan Per cobaan Lainny a
1
Blog Berik ut»
SABTU, 28 FEBRUARI 2015
Buat Blog
MENGENAI SAYA
Desty Santi Christy
Penanganan Penanganan H ewan Percobaan
Ikuti
Lihat profil lengkapku
PENANGANAN HEWAN PERCOB AAN AAN I.
Tujuan
ARSIP BLOG
1. Untuk dapat menangani hewan mencit, tikus, kelinc i, marmot marmot dan katak untuk percobaan farmakologi. 2.
Untuk mengetahui cara menangani hewan secara manus secara manusiawi iawi serta faktor – faktor yang mempengaruhi responnya.
3. Untuk mengetahui sifat – sifat hewan percobaan. II.
Prinsip
Berdasarkan cara penanganan penanganan hewan percobaan yang yang baik baik dan benar.
III.
29
► 2016 (1) ▼ 2015 (15) ► Maret (9) ▼ Februari (6) UJI KETELITIA N PIPETASI Identifikasi Senyawa Hidrokarbon
Teori
Dalam arti luas farmakologi ialah ilmu mengenai pengaruh pengaruh senyawa senyawa terhadap sel hidup, lewat proses kimia khususnya lewat reseptor. Dalam ilmu kedokteran senya wa tersebut disebut tersebut disebut obat, dan lebih menekankan pengetah pengetahuan uan yang yang mendasari endasari manf manfaat aat dan resiko resiko penggu penggunaan naan obat. Karena itu itu dikatakan dikatakan farmak farmakolo ologi gi merupakan seni menimbang menimbang ( the art of weighing). Obat didefinisikan sebagai senyawa yang digunakan untuk mencegah, mengobati, mendiagnosis penyaki penyakit/g t/gang anggu guan, an, atau menimb enimbul ulkan kan suatu suatu kondis kondisii tertentu, tertentu, misal misalny nyaa membuat embuat seseorang seseorang infer inferti til, l, atau melumpuhkan otot rangka selama pembedahan hewan coba. Farmakologi mempunyai keterkaitan khusus dengan farmasi, yaitu ilmu ilmu cara ca ra membuat, membuat, menformul menformulasi, asi, menyim menyimpan pan dan d an menyediakan obat. o bat. Hewan coba / hewan uji atau sering disebut hewan labor laboratorium atorium adalah hewan hewan yang khusus khusus diternakan untuk keperluan penelitian biologik. Hewan percobaan digunakan untuk penelitian pengaruh bahan kimia atau obat pada manusia. Peranan hewan percobaan dalam kegiatan penelitian ilmiah telah berjalan sejak puluhan tahun yang lalu. Sebagai pola kebijaksanaan pembangunan nasional bahkan internasional, dalam rangka keselamatan umat manusia di dunia adalah adanya Deklarasi Helsinki. Deklarasi ini berisi tentang segi etik percobaan yang yang meng-gu eng-gunakan nakan manu manusi siaa (1964) antara antara lain lain dikatakan dikatakan perlun perlunya ya diakukan diakukan percobaan pada
Penanganan Hewan Percobaan LAPORAN PENENTUA N KADA KADAR R GLUKOSA LAPORAN BIKOKIMIA PENENTUA N KADA KADAR R KOLESTERO L LAPORAN BIOKIMIA YOGHURT
► 2014 (7)
hewan, sebelum percobaan di bidang biomedis maupun riset lainnya dilakukan atau diperlakukan terhadap manusia, sehingga dengan demikian jelas hewan per-cobaan mempunyai mission di dalam keikutsertaannya menunjang menunjang program keselamatan kese lamatan umat manusia melalui suatu penelitian biomedis. Ditinjau dari segi sistem pengelolaannya atau cara pemeliharaannya, di mana faktor keturunan dan lingkungan berhubungan dengan sifat biologis yang terlihat/karakteristik hewan percobaan, maka ada 4 golongan hewan, yaitu : 1) Hewan liar. 2) Hewan yang konvensional, yaitu hewan yang dipelihara secara terbuka. 3) Hewan yang bebas beba s kuman spesif spes ifik ik patogen, yaitu hewan hewan yang dipelihara dipelihara dengan de ngan sistim barrier (tertutup). (te rtutup). 4) Hewan yang bebas sama sekali dari benih kuman. Semakin meningkat cara pemeliharaan, semakin sempurna pula hasil percobaan yang dilakukan. Dengan demikian, apabila suatu percobaan dilakukan terhadap hewan percobaan yang liar, hasilnya akan berbeda bila bila meng menggu gunakan nakan hewan hewan percobaan percobaan konvensi konvensional onal ilmi ilmiah ah maupu maupun n hewan hewan yang yang bebas bebas kuman kuman..
3.1. Faktor - faktor
Penanganan hewan percobaan hendaklah dilakukan dengan penuh rasa kasih sayang dan berprikem berprikemanu anusi siaan. aan. Di dalam menil menilai ai efek farm farmakol akologi ogiss suatu suatu senyaw senyawaa bioakti bioaktiff dengan dengan hewan hewan percobaan dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor, antara lain : a) Faktor internal pada hewan percobaan sendiri : ·
Umur
·
Jenis ke lamin lamin
http://desti r umapea24.blog spot.co.i d/2015/02/penang anan- hewan- per cobaan.html
1/7
3/6/2017
Desty's Pharmacys: Penanganan Hewan Percobaan ·
Bobot badan
·
Keadaan kesehatan
·
·
Nutrisi Sifat genetik
b) Faktor – faktor lain yaitu : ·
Lingkungan
·
Keadaan kandang
·
Suasana kandang
·
Populasi dalam kandang
·
Keadaan ruang tempat pemeliharaan,
·
Pengalaman hewan percobaan sebelumnya
·
Suplai oksigen dalam ruang pemeliharaan
·
Cara pemeliharaannya
Keadaan faktor–faktor ini dapat merubah atau mempengaruhi respon hewan percobaan terhadap senyawa bioaktif yang diujikan. Penanganan yang tidak wajar terhadap hewan percobaan dapat mempengaruhi hasil percobaan, memberikan penyimpangan hasil. Di samping itu cara pemberian senyawa bioaktif terhadap hewan percobaan tentu mempengaruhi respon hewan terhadap senyawa bioaktif yang bersangkutan terutama segi kemunculan efeknya. Cara pemberian yang digunakan tentu tergantung pula kepada bahan atau bentuk sediaan yang akan digunakan serta hewan percobaan yang akan digunakan. Sebelum senyawa bioaktif dapat mencapai tempat kerjanya, senyawa bioaktif harus melalui proses absorpsi terlebih dahulu. 3.2. Karakteristik Hewan Percobaan
1.
2.
Mencit
Ø
Cendrung berkumpul bersama
Ø
Penakut, fotofobik
Ø
Lebih aktif pada malam hari
Ø
Aktivitas terhambat dengan kehadiran manusia
Ø
Tidak mengigit
Tikus
Ø
Sangat cerdas
Ø
Tidak begitu fotofobik
Ø
Aktivitasnya tidak terhambat dengan kehadiran manusia
Ø
Bila diperlakukan kasar atau dalam keadaan defisiensi nutrisi, cendrung menjadi galak dan sering menyerang
Ø
3.
Dapat hidup sendiri di kandangnya
Kelinci
http://destirumapea24.blogspot.co.id/2015/02/penanganan-hewan-percobaan.html
2/7
3/6/2017
Desty's Pharmacys: Penanganan Hewan Percobaan
4.
Ø
Jarang bersuara kecuali dalam kondisi nyeri yang luar biasa
Ø
Cendrung berontak bila kenyamannya terganggu
Ø
Sangat rentan terhadap angin langsung dan udara dingin
Ø
Untuk perlakuan yang hanya memerlukan kepala, masukkan ke dalam “holder”
Marmot
Ø
Marmut lebih penakut dibandingkan mencit dan kelinci
Ø
Mudah diatasi / ditangani
Ø
Marmut banyak mengeluarkan suara, terutama terdiri dari dengkingan, siulan, dan suara mendengus sesuai kondisinya
5.
Katak
Ø
Tubuhnya kecil sampai agak besar, Gempal, dengan kaki yang kuat dan paha yang berotot besar
Ø
Katak jantan dewasa sekitar 60 mm dan betina dewasa sekitar 70-80 mm
Ø
Kulitnya lentur dan licin
3.3.Taksonomi He wan Coba
1. Mencit(Mus musculus) Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Sub filum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Genus
: Mus
Spesies
: Mus musculus
2. Tikus Kingdom
: Animal
http://destirumapea24.blogspot.co.id/2015/02/penanganan-hewan-percobaan.html
3/7
3/6/2017
Desty's Pharmacys: Penanganan Hewan Percobaan Filum
: Chordata
Subfilum
: Vertebrata (Craniata)
Kelas
: Mamalia
Subkelas
: Theria
Infrakelas
: Eutharia
Ordo
: Rodentia
Subordo
: Myomorpha
Superfamili
: Muroidea
Famili
: Muridae
Subfamili
: Murinae
Genus
: Rattus
Spesies
: Rattus Norvegitus
3. Marmot Kingdom : Animalia Filum
: Chordata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Rodentia
Sub ordo : Hystricomorpha Famili
: Caviidae
Sub famili : Caviinae Genus
: Cavia
Species
: Cavia porcellus
4. Kelinci Kingdom
: Animalia
Phylum
: Chordata
Sub Phylum
: Vertebrata
Kelas
: Mamalia
Ordo
: Lagomorpha
Family
: Leporidae
Genus
: Orytolagus
Spesies
: Orytolagus cuniculus
5. Katak
IV.
V.
Kingdom
: Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Amphibia
Ordo
: Anura
Famili
: Bukonidae
Genus
: Bufo
Sub Genus
: Rhinella
Spesies
: B.Mavinus
Alat dan Bahan ·
Sarung tangan steril
·
Sarung tangan kain
·
Tikus
·
Mencit
·
Koran
·
Sabun
·
Masker
Prosedur 5.1.Cara Memegang mencit
Mencit dapat dipegang dengan memegang ujung ekornya dengan tangan kanan, biarkan menjangkau / mencengkeram alas yang kasar (kawat kandang). Kemudian tangan kiri dengan ibu jari dan jari telunjuk menjepit kulit tengkuknya seerat / setegang mungkin. Ekor dipindahkan dari tangan kanan, dijepit antara jari kelingking dan jari manis tangan kiri. Dengan demikian, mencit telah terpegang oleh tangan kiri dan siap untuk
http://destirumapea24.blogspot.co.id/2015/02/penanganan-hewan-percobaan.html
4/7
3/6/2017
Desty's Pharmacys: Penanganan Hewan Percobaan diberi perlakuan. 5.2.Cara Memegang Tikus
Angkat dengan cara memegang bagian ujung ekor, letakkan pada kawat kandang.Tangan kiri bergerak dari belakang dengan jari tengah dan telunjuk “mengunci” tengkuknya, sementara ibu jari menjepit kaki depan. Untuk perlakuan yang hanya memerluka n ekor, masukkan ke dalam “holder”. 5.3.Cara Memegang Marmot
Marmot dapat diangkat dengan cara memegang bagian atas dengan tangan yang satu dan memegang bagian belakangnya dengan tangan yang lain. 5.4.Cara Memagang Kelinci
Perlakukan dengan halus. Jangan memegang telinga saat mengangkat / menangkap. Pegang kulit leher kelinci dengan tangan kiri. Dekapkan kearah tubuh. 5.5.Cara Memegang Katak
Pegang katak pada daerah leher atau punggung, karena kulit licin harus menggunakan lap kasar.
VI.
Data Pengamatan
6.1.Mencit
Cara memegang :
Hasilnya :
6.2.Tikus Putih
Cara memegang :
Hasilnya :
http://destirumapea24.blogspot.co.id/2015/02/penanganan-hewan-percobaan.html
5/7
3/6/2017
Desty's Pharmacys: Penanganan Hewan Percobaan
VII.
Pembahasan
Pada praktikum kali ini, mempraktikkan tentang cara - cara penanganan hewan percobaan dengan benar. Hewan percobaan untuk praktikum farmakologi ini ada berbagai jenis, di antaranya ada kelinci, marmut, katak, tikus dan mencit. Namun karena hewan yg paling banyak di gunakan dalam percobaan di laboratorium adalah mencit dan juga tikus putih, maka kedua hewan itulah yang digunakan dalam praktikum ini. Cara penanganan hewan – hewan percobaan ini pun berbeda – beda se suai dengan karakteristiknya masing – masing hewan. Pada saat praktikum kita tidak boleh membuat mencit dan tikus tersebut depresi / stres, karena mereka akan lebih agresif bila sedang merasa terganggu. Dan bila mereka merasa stres, maka mereka dapat memberontak atau malah dapat menggigit tangan kita hingga terluka. Kita harus membuat mereka nyaman sehingga kita mudah untuk melakukan pengamatan. Kita juga harus belajar cara memegang tikus atau mencit yg baik. Langkah awal dari percobaan ini adalah menyiapkan alat dan bahan. Setelah itu mulai mempraktekkan cara memperlakukan hewan percobaan yang sebelumnya telah dijelaskan oleh asisten. Cara memegang mencit yang baik adalah letakkan mencit di kawat atau permukaan yg kasar tujuannya agar mencit bisa mencengkram bagian kawat kemudian pegang ekornya menggunakan tangan kiri, kemudian tarik sebagian kulit punggung dari mencit lalu balikkan badannya sehingga wajahnya menghadap ke kita. Dibawah ini contoh gambarnya Selanjutnya cara memegang tikus yang baik adalah letakkan tikus di kawat, kemudian pegang ekornya menggunakan tangan kiri, jari telunjuk dan jari tengah tangan kanan di tempatkan di depan kaki tikus, kemudian ibu jari berada di tengah di antara kaki kiri dan kaki kanan tikus lalu tikus di angkat dan dibalik sehingga wajahnya menghadap kita. Sebelum memegang tikus / mencit ini kita harus membuat mereka nyaman dengan cara mengelus-elusnya sampai mereka merasa nyaman. Kemudian hal – hal yg harus di perhatikan bila ingin memegang hewan - hewan percobaan ini adalah harus menggunakan sarung tangan dan masker. Tujuan menggunakan sarung tangan adalah untuk mengurangi kontaminasi langsung dengan tikus / mencitnya. Karena ditakutkan adanya bakteri pada tubuh hewan tersebut, kemudian untuk menjaga agar bila tikus / mencitnya menggigit tidak langsung terkena kulit tangan kita, akan tetapi terkena sarung tangannya lebih dahulu. Kita harus mempelajari cara – c ara menangani dan memegang hewan – hewan percobaan ini agar mempermudah untuk pemberian obat pada praktikum – praktikum selanjutnya. Setelah melakukan praktikum tersebut, praktikan wajib membersihkan tangan dengan antibakteri (hand sanitizer) atau langsung mencuci tangan dengan sabun. Agar kuman atau bakteri yang ada pada mencit dan tikus tidak masuk ke dalam tubuh. Jika praktikan terkena gigitan dari hewan tersebut, maka harus cepat – cepat di bersihkan dengan sabun dan bila perlu langsung di beri alkohol pada bagian yang terluka. Hal ini karena alkohol dapat menghentikan proses pendarahan yang berlangsung.
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan pada praktikum kali ini adalah penanganan hewan percobaan terhadap mencit lebih mudah ditangani dari pada menggunakan tikus. Hal ini dikarenakan karakteristik dari mencit yang cenderung lebih penakut dari pada tikus. Dalam praktikum penanganan hewan percobaan ini faktor yang berpengaruh adalah faktor dari lingkungan sekitar.
IX.
Daftar Pustaka
Malole, M. B. M. 1989. Penggunaan Hewan – Hewan Percobaan Di Laboratorium . Bogor. Gan Gunawan, Sulistia. 1995. Farmakologi dan Terapi Edisi IV . Jakarta: FK-UI. Tim Dosen. 2011. Penuntun Prakt ikum Farmakologi dan Toksikologi. Makassar: AKFAR YAMASI. http://www.scrib.com/farmakologidantoksikologi/farmaseutika, diakses 12 Mei 2011.
http://destirumapea24.blogspot.co.id/2015/02/penanganan-hewan-percobaan.html
6/7
3/6/2017
Desty's Pharmacys: Penanganan Hewan Percobaan
Diposkan oleh Desty Santi Christy di 17.04
+1 Rekomendasikan ini di Google
Tidak ada komentar: Poskan Komentar
Masukkan komentar Anda...
Beri komentar sebagai:
Publikasikan
Unknown (Goo
Keluar
Beri tahu saya
Pratinjau
Posting Lebih Baru
Beranda
Posting Lama
Langganan: Poskan Komentar (Atom)
Tema Jendela Gambar. Gambar tema oleh pixhook . Diberdayakan oleh Blogger .
http://destirumapea24.blogspot.co.id/2015/02/penanganan-hewan-percobaan.html
7/7