Deskripsi Verba Bahasa Jerman Einblick nach Morphologie 1. Morfologi Adalah cabang ilmu yang mempelajari tentang morfem dan kombinasi-kombinasinya. kombinasi-kombinasinya. Morfem adalah satuan bahasa terkecil yang yang maknanya secara relatif stabil dan tidak dapat dibagi atas bagian bermakna bermakna yang lebih kecil. Contoh: {tәr}, {di}, {pensil}
Fonem adalah satuan bunyi terkecil yang mampu menunjukkan kontras makna. Contoh: harus dan arus ; /h/ dan /a/ adalah dua fonem yang berbeda dan membedakan makna. gramatikal (jumlahnya terbatas dan sebagai penghubung dengan lexikal)
lexikal (jumlahnya tidak terbatas dan sangat produktif) morfem bebas (feiere), morfem yang dapat berdiri sendiri.
terikat (gebunden), morfem dasar yang hanya dapat menjadi kata bila bergabung dengan afiks.
2. Imbuhan dalam Tata bahasa Jerman Afiks (affixen)adalah bentuk terikat yang apabila ditambahkan pada bentuk lain maka akan mengubah makna gramatikalnya.
awalan Ableitung (imbuhan) affixen flexion (endung)
(Präfigierung) akhiran (Suffigierung)
Pembagian Kelompok Kata (Die einzelnen Wortklassen) A. Kata Kerja (verben)
Verba berasal dari bahasa Latin verbum kata . Dalam bahasa Jerman sendiri, verba mempunyai bermacam-macam istilah seperti Tuwort kata kerja , Tätigkeitswort kata aktifitas , atau Zeitwort kata waktu .Verba merupakan unsur yang penting karena verba merupakan inti suatu kalimat. Dari verba tergambar situasi, keadaan, peristiwa yangterjadi di sekitar kehidupan manusia.
schwach
verben
stark
unregelmäβige
1. Kata Kerja Berdasarkan Sistem Bentuk
Dibagi menjadi:
Konjugasi
Bentuk terjadinya, Präsent (bentuk sekarang), Präteritum (bentuk lampau) dan Andere Tempora (kasus yang lain).
Person (orang pertama, kedua dan ketiga) dan Numerus (singular dan plural)
Besondere Gruppen der regalmäβige Verben (kelompok khusus kata kerja beraturan)
2. Klasifikasi kata kerja menurut Kriteria Morfologi
a. Bentuk Kata Kerja Finite dan Infinite Keduanya bisa terlihat setelah dikonjugasikan.Finite adalah bentuk kata kerja yang terikan dengan person (personengebunden). Ada lima katagori dalam kata kerja finite:
Kata ganti orang pertama, kedua dan ketiga. Numerus : singular atau plural. Tempora (kasus) : präsens, präteritum,perfekt, plusquamperfekt, future I, future II.
Genus : aktiv, vorgangpassive, zustandpassive.
Modus : indikativ, imperatif, konjungtif.
Contoh: pergi (fahren) a. Orang kedua
maka: Er ist nach Magelang gefahren.
b. Singular c. Perfekt d. Aktiv e. indikativ Infinite adalah bentuk kata kerja yang tidak terikat dengan person. Conoh:
Er
ist
nach Magelang
gefahren.
Finite Wir
sind
Infinite
nach Magelang
gefahren.
3. Klasifikasi Kata Kerja menurut Kedudukannya dalam Kalimat a. Hubungan dalam Predikat
Menurut hubungannya dalam predikat, dibedakan menjadi 2: 1. Vollverben 2. Nicht-Vollverben a. Hilfsverben (haben, sein, werden),terbentuk bersama infinitiv dan partizip II zB: Es wird morgen kommen. Der Kranke wird von ihr besucht. b. Modalverben (dürfen, kӧnnen, mӧgen, müssen, sollen, wollen) , terbentuk dengan Infinitiv tanpa zu. zB: Sie kann jetzt in Paris sein. Das Mädchen kann gut schwimmen. c. Verba yang dimodifikasi, terbentuk bersama dengan Infinitiv dan zu (als lexikalischer Prädikatsteil) dan maknanya mirip dengan modalverben. zB: Der Autofahrer weiβ sich zu helfen. (= kann sich helfen)
lexikalischer Prädikatsteil Sie braucht nicht
zu kommen. (= muss nicht zu kommen)
d. Funktionverben, terbentuk bersama dengan nominalen Bestandteil (akkusativ atau Präpositionalgruppe) als lexikalischer Prädikatsteil.
zB: Das Theater brachte das Stück zur Auffuhren. Nomen Präpositionalgruppe e. bekommen-Verben, terbentuk dari Partizip II (lexikalischer Prädikatsteil) dan dalam bentuk pasiv. zB: Er bekommt das Buch geschenkt. f. Kopulaverben (sein,werden, bleiben), terbentuk bersama Adjektiv(Partizip, Adverb) atau Subtantiv (Nomen) sebagai predikatif. zB: Er ist/wird Krank. Sie ist/wird/bleibt Katholik. Der Sportler ist/bleibt dort. b. Hubungannya dengan Subyek
Berdasarkan hubungannya dengan subyek, verben dibedakan menjadi:
Verben yang bisa digunakan oleh seluruh bentuk person (persӧnliche verben)
Beberapa verben yang hanya bisa dipakai oleh bentuk orang ketiga (nur 3. P erson) zB: Die Arbeit misslang ihm. Verben: sich ereignen, gelingen, geschehen, geziemen, glüken, miss glüken, widerfahren.
Beberapa verben yang hanya bisa pada bentuk person es (unpersӧnlichen es). zB: Es regnet. Verben: blitzen, donnern, dunkeln, hageln, herbsten, nieseln, reifen esw.
Beberapa verben yang hanya bisa dipakai oleh subyek plural dan subyek nominal + Präpositionalgruppe (mit ). zB: Wir vereinbaren die nächste Besprechung. Ich vereinbare mit ihm die nächste Besprechung.
Singular tapi plural Singular – singular
c. Hubugannya dengan Objek
Berdasarkan hubungannya dengan objek maka dibedakan menjadi: Transitive, Intransitive, Relativ dan Absolute Verben
Transitiv Verben: verben yang terdapat Akkusativobjekt yang dapat berdiri sendiri, jika dijumpai dalam bentuk passiv maka akan menjadi Sobjektnominativ. (tidak ada objek tidak masalah).Intransitive Verben yang tidak terdapat Akkusativobjekt yang dapat berdiri sendiri, semua tergantung dari kasus atau Präpositionalobjekt untuk dapat berdiri sendiri. (jika ada objek harus ada praposisinya)
Klasifikasi Transitive dan Intransitiv
Pada transitiv, jika diubah kedalam pasiv maka objek akkusativ mampu menjdi subyek nominativ. zB: Er ist den Apfel
Pada transitiv, jika diubah kedalam pasiv maka objek akkusativ tidak mampu menjdi subyek nominativ. zB: Der Koffer enthält zwei Anzuge. *Zwei Anzuge werden von dem Koffer enthälten.
Pada intransitiv, jika dilihat dari subjeknya dibagi Absolute Verben, hanya membutuhkan „subyek + Verben“ kalimat ini sudah benar.
zB: Die Sonne schein. Die Blume blüht. Relative Verben, masih membutuhkan unsur yang lain agar kalimat tersebut memiliki makna yang benar, namun unsur tersebut tidak bisa menjadi subyek. zB: Er half seinem Freund.
Pelengkap Setia absolut itu selalu intransitiv tapi tidak semua intransitiv itu absolut. Setiap transitiv itu selalu relativtapi tidak semua relativ itu transitiv. Perbedaan transitiv dan intransitiv terletak pada valenz kata kerja. Valenz adalah hubungan sintaksis antara verba dan unsur-unsur di sekitarnya,
mencakup ketransitifan dan penguasaan verba atas argumen-argumen disekitarnya. Reflexi Kalimat dari Transitiv dan Intransitiv Ada 2 reflexi kalimat: 1. Dalam bentuk passiv dapat dibedakan menjadi 3
Transitiv verben : jika dalam bentuk passivmaka ada pelakunya (persӧnliches Vorgangpassiv).
zB: Er übersetz das Buch. Das Buch wird von ihm übersetz. persӧnliches Vorgangpassiv
Mittleverben yang tidak dapat dipasifkan zB: Die Flasche enthält einen Liter ӧl.
*Ein Liter ӧl wird von der Flasche enthalten.
Mittelverben
Mittelverben yang bisa dipasivkan tapi tidak ada subjek zB: Er hilft seinem Freund. Seinem Freund wird geholfen.
Reaksi Kata Kerja
Kemampuan verba menuntut subtantif (nomen) yang tergantung kasus (penentuan bentuk morfologi suatu kata tertentu oleh kata lain). zB: denken
menuntut dativ (reaksi) meminta objek.
Der Mann denk seinem Sohn.
objek dativ d. Perbandingan Kata Kerja dalam Subjek dan Objek 1. Kata Kerja Reflexive
Yang menjadi objek dalam suatu kalimat adalah obyeknya sendiri dan memiliki makna bahwa pekerjaan itu dilakukan sendiri. zB: Ich wasche mich. – Du schade mir 2. Kata Kerja Reziproke Yang menjadiobjekdansubjekdapatsalingbertukarposisi (menyatakansaling) danmaknannya pun tetapsama. zB: Peter unterhält sich mit Monika. - Monika unterhält sich mit Peter. e. Perbandingan dalam semua Aktan
Yang termasukdalamaktanadalahsubjek, objek, adverbial.Aktan itu sendiri adalah tingkatan berlangsungnya suatu peristiwa. Subkelas kata kerja semantik
1. Verba aksi (Tätigkeitensverben) : subyek menyatakan sesuatu dan ada pelakunya (Täter/Agens). zB: Ich esse das Brot.
2. Verba proses (Vorgangsverben) : subjek mengalami keadaan berubah. zB: Ich schlafe ein.
Mengalami proses dari awal sebelum sampai tertidur.
3. Keadaan (Zustandsverben) : subyeknya tidak berubah. Jenis aksi
1. Kata Kerja Durativ (imperatife verben) : tidak ada batasan yang jelas mengenai awal dan akhir.
Iterativen verben (awal peristiwa)
Intensiven verben (penguatan peristiwa)
Diminutiven verben (pelemahan peristiwa)
zB: Ich schlafe.
Tidak ada keterangan yang jelas mengenai kapan saya mulai tertidur.
2. Kata Kerja Perfektiv : ada batasan waktu antara awal dan akhir (mengikuti tahapan-tahapan waktu)
Inchoative Verben, yaitu verba yang menyatakanperubahan keadaan, misalnya Angst bekommenmenjadi takut. *ketakutan mendapat
Kausative Verben, yaitu verba yang menyatakanpengaruh akibat suatu perubahan, misalnya in Angst versetzenterhenyak dalam ketakutan. *ke ketakutan terduduk
Eggiessiven verben (akhir dan penutup peristiwa)
Mutativen verben (peralihan keadaan ke keadaan lain)
zB: Mangobaum reift.
Mangga itu berbuah melalui beberapa tahapan, mulai dari berbunga-buah.
Klasifikasi Kata Kerja Menurut Makna Funktionsverben (FV)
-
Tidak bisa berdiri sendiri
-
Bergabung dengan nominal Bestandteil
zB: Die Vorlesung kommt in Gang.Perkuliahan dimulai. * perkuliahan datang ke jalan. Funktionverbgefüge (FVG) terdiri dari FV dan nominalen Bestandteil (Akkusativ dan Präpositionalgruppe).
Jika FV dan nominal Bestandteil menjadi satu maka akan membentuk satu kesatuan makna (semantis) kemudian keduanya membentuk predikat, dan FV nya bertindak sebagai gramatische Prädikatsteil dan nominalen Bestandteil sebagai lexikalische Prädikatsteil. POLA KONSTRUKSI FUNKTIONSVERB-GEFÜGE (FV-G) Secara umum konstruksi Funktionsverb-Gefüge (Fv-G) dalam bahasaJerman mengikuti dua pola, yakni:
Verba fungsional (Vf) + Nomina (l) Akusatif zB: Die Gäste nehmen sich von dem Gastgeber Abschied . ( Para tamu berpamitan kepada tuan rumah). FV
Verba fungsional (Vf) + Preposisi + Nomina (l)
akk
zB: Seit dem Tod ihres Vaters komme ich mit ihr immer inVerbindung.
FV
präpo nom. Bestandsteil
4. Kata Kerja Bentuk Infinite
Bentuk kata kerja itu ada : infinitiv – partizip I – partizip II
infinitv
infinitiv I
infinitiv II
aktiv
aktiv
passiv
lernen
passive
gelernt werden
kommen
vorgangpassiv
zustandspassive
gelernt werden
gelernt sein
vorgangsverben
zustandspassive
gelernt werden sein
gelernt gewessen sein
Anmerkung
Morphosyntaksis: urusan morpologiyang dibatasi kata dan melibatkan sintaksis. zB:
Gesundheit komme Wir kommen
2 morfem makna belum jelas, harus melihat sintaksisnya dulu. maknanya sudah jelas.
subjek zB: Das Handy istkaputt .
objek zB: Ich habe ein Haus.
nomen
keterangan, hrus ada präposisi zB: Ich bin zu Haus.
adverbial • zB: hier,dort,gestern. • Ich wohne hier.
• bisa jadi objek • Ich bin in der Klasse
adverb
nomen+präposisi
Analisis kalimat
zB:
Fungsi sintaksis : adanya subyek, predikat, objek dan keterangan.
Katagori sintaksis : nomen, verben, adjektiv, adverb
Peran pelaku : Agen(pelaku), Pasien (penderita) Erarbeitetfleiβig.
Erarbeitetmit groβem Fleiβ
nom verb
nom verb
adverb
nom+präpo
Ersieht einen schoner Arbeiter .
Der Mannkauftein Buch
Nom verb
nom
adjektiv
Agen
verb
nom pasien