LAPORAN TUTORIAL
BLOK 1 MODUL 4 "DENTAL MATERIAL 1"
Kelompok 2
Tutor: drg. Nelvi Yohana
Ketua: Dwiyatri Sumartiningsih
Sekretaris: Trisna Dewi Avriany dan Indah Wulandari
Nama Anggota:
Anita Surya Ananda
Bintang Wirya Putri
Nia Aprilia Rahman
Lisvia A'an Kornila
Raisa Febrina
Rezi Dianasari
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS ANDALAS
2014
Skenario 4 "Harus Sesuai Standar"
Raihan mahasiswa FKG sedang mengikuti kuliah pengantar mengenai dental material. Sebelum digunakan dental material harus memenuhi persyaratan yang sudah ditentukan seperti sifat fisik, mekanik dan biokompabilitas.
Setelah megikuti kegiatan perkuliahan Raihan meminjam buku di perpustakaan mengenai dental material yang digunakan dalam kedokteran gigi. Ternyata dental material yang digunakan harus memenuhi standar yang dikeluarkan oleh badan yang disepakati seperti ADA, ISO, FDI dan lain-lain. Setiap bahan mempunyai struktur dan komposisi sesuai dengan kegunaannya. Raihan semakin tertarik untuk mempelajari lebih lanjut mengenai dental material.
Bagaimana saudara membantu Raihan menjelaskan tentang dental material ?.
Langkah Seven Jumps :
Mengklarifikasi terminologi yang tidak diketahui dan mendefinisikan hal-hal yang dapat menimbulkan kesalahan interpretasi
Menentukan masalah
Menganalisa masalah melalui brain storming dengan menggunakan prior knowledge
Membuat skema atau diagram dari komponen-komponen permasalahan dan mencari korelasi dan interaksi antar masing-masing komponen untuk membuat solusi secara terintegrasi
Memformulasikan tujuan pembelajaran/ learning objectives
Mengumpulkan informasi di perpustakaan, internet, dan lain-lain
Sintesa dan uji informasi yang telah diperoleh
Uraian:
A. Terminologi
ADA
ADA (American Dental Association) adalah sebuah organisasi yang mendukung program tentang spesifikasi keamanan dan efektivitas dari bahan dental material yang dikembangkan melalui evaluasi biologis, laboratorium dan klinis.
ISO
ISO (International Standard Organization) adalah badan penetap standar internasional yang terdiri dari wakil-wakil dari badan standarisasi nasional setiap negara.
FDI
FDI (Federation Dentaire internationale / World Dental Federation) adalah suatu federasi / kerjasama antar dokter gigi dari seluruh dunia.
Sifat Fisik
Sifat Fisik adalah segala aspek dari suatu objek atau zat yang dapat diukur atau dipersepsikan tanpa mengubah identitasnya.
Sifat Mekanik
Sifat Mekanik adalah suatu kemampuan bahan untuk membawa atau menahan gaya atau tekanan dan energi.
Biokompabilitas
Biokompabilitas adalah kehidupan harmonis antara bahan dan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh toksik.
B. Masalah
Mengapa mahasiswa harus mengenal sifat fisik, mekanik dan biokompabilitas dari dental material ?
Apa saja sifat fisik, mekanik dan biokompabilitas dari dental material?
Apa saja persyaratan ideal dari dental material?
Apa saja efek samping dari dental material?
Bagaimana dental material diuji?
Apa saja klasifikasi dari dental material?
Apa saja badan/organisasi yang menetapkan standar dental material?
Apa saja respon alergi terhadap dental material?
C. Analisa masalah, brain storming menggunakan prior knowledge
Alasan mahasiswa harus mengenal sifat fisik, mekanik dan biokompabilitas dari dental material adalah : :
Untuk keselamatan dan keamanan pasien
Diharapkan mahasiswa nantinya bila telah menjadi dokter bisa membedakan bahan yang baik digunakan atau tidak untuk pasien.
Sifat Fisik :
Optik : warna , opacity, reflektif, transparan, reflaktif.
Abrasi dan ketahanan abrasi
Kekentalan : ketahanan untuk bergerak yang dipengaruhi oleh friksi dalam cairan tersebut.
Struktur dan reaksi tekanan.
Sifat Mekanik :
Duatilitas : dapat direnggangkan
Kekuatan fleksural
Kerapuhan
Konduktivitas dan ekspansi thermal
Kelarutan : hampir semua dapat larut dalam jumlah tertentu dan ada yang dapat menyerap substansi dari lingkungannya.
Sifat Biokompabilitas :
In vitro : pengujian pada mikroorganisme
In vivo : pengujian pada binatang
Klinis : pengujian langsung pada manusia
Sifat Kimia :
Korosif : perubahan pada metal akibat adanya reaksi kimia atau elektrokimia (contoh : korosi galvanis, galvanic shock).
Persyaratan ideal dental material :
Tidak mempunyai efek merugikan pada jaringan rongga mulut atau tubuh.
Mempunyai sifat mekanis sesuai kebutuhan.
Tidak tarnis dan korosi.
Tidak larut dalam cairan rongga mulut.
Dimensinya stabil.
Penghantar termis dan elektris rendah.
Mempunyai nilai estetika.
Adhesi terhadap jaringan.
Tidak larut dalam cairan rongga mulut.
Mudah dimanipulasi.
Tidak mempunyai rasa dan bau.
Mudah dibersihkan dan direparasi.
Penggunaan waktu yang cukup.
Harga terjangkau.
Efek samping dari dental material :
Toxisitas
Inflamasi
Alergi
Mutagen
Cara pengujian dental material :
In vitro : pengujian pada mikroorganisme
In vivo : pengujian pada binatang
Klinis : pengujian langsung pada pasien
Klasifikasi dental material :
Metal / logam
Penghantar therms dan elektris yang tinggi
Duktiliti : dapat dibengkokkan
Opaque : tidak menghantarkan cahaya
Kilat : permukaan merefleksikan cahaya dan terlihat terang dan mengkilap
Biasanya putih kecuali emas dan tembaga
Keramik
Senyawa dari logam dan non logam
Sangat rapuh
Titik didih tinggi
Penghantar termis dan elektris rendah
Bahan inert / tidak reaktif secara kimia
Contoh : gelas, baja, gips dan porselen
Komposit
Gabungan 2 material atau lebih
Masig-masing komponen dapat diindetifikasi dalam struktur akhir
Polymer
Bahan organik dari rantai panjang
Mengandung ribuan atom karbon
Contoh : muriara
Badan / organisasi yang menetapkan standar dental material :
FDI ( Federation Dentaire Internationale / World Dental Federation)
ADA ( American Dental Association)
ISO ( International Standart Organization )
FDA ( Food, Drug Administration )
CE ( Comite European)
Common Wealth Bureau of Dental Standars
Respon alergi terhadap dental material :
Alergi dermatitis kontak
Alergi terhadap produk lateks
Alergi somatitis kontak
Alergi terhadap nikel
Toksisitas terhadap merkuri
ADAD. Skema
ADA
ISO
ISO
Badan / organisasi standarisasiFDI
Badan / organisasi standarisasi
FDI
FDA
FDA
AmalgamCE
Amalgam
CE
Cetak
Cetak
Resin KompositKlinis
Resin Komposit
Klinis
Klasifikasi Dental MaterialSemen
Klasifikasi Dental Material
Semen
LogamDental Material
Logam
Dental Material
Resin Protesa
Resin Protesa
LaborBahan Tambal Tuang
Labor
Bahan Tambal Tuang
Struktur Dental MaterialGypsum
Struktur Dental Material
Gypsum
Wax
Wax
Optik
Optik
Sifat Fisik Dental MaterialAbrasi
Sifat Fisik Dental Material
Abrasi
Kekentalan / viskositas
Kekentalan / viskositas
Ketahanan terhadap tekanan
Ketahanan terhadap tekanan
Ekspansi thermal
Ekspansi thermal
Sifat Mekanik Dental MaterialKonduktifitas thermal
Sifat Mekanik Dental Material
Konduktifitas thermal
kerapuhan
kerapuhan
Ductility
Ductility
In vitro
In vitro
PengujianIn vivo
Pengujian
In vivo
Biokompabilitas Dental MaterialKlinis
Biokompabilitas Dental Material
Klinis
Level 1 (Resiko Rendah)Efek Sampig
Level 1 (Resiko Rendah)
Efek Sampig
klasifikasiLevel 2 (Resiko Menengah)
klasifikasi
Level 2 (Resiko Menengah)
Level 3 (Resiko Tinggi)
Level 3 (Resiko Tinggi)
E. Tujuan pembelajaran/ learning objectives
Mahasiswa mampu menjelaskan klasifikasi dan jenis-jenis dari dental material.
Mahasiswa mampu menjelaskan struktur dental material.
Mahasiswa mampu menjelaskan sifat fisik, material dan biokompabilitas dental material.
Mahasiswa mampu menjelaskan tentang badan / organisasi yang membuat standar dari dental material.
F. Kumpulan informasi
Klasifikasi dan jenis-jenis dental material
Klasifikasi Dental Material :
Metal / logam
Penghantar therms dan elektris yang tinggi
Duktiliti : dapat dibengkokkan
Opaque : tidak menghantarkan cahaya
Kilat : permukaan merefleksikan cahaya dan terlihat terang dan mengkilap
Biasanya putih kecuali emas dan tembaga
Keramik
Senyawa dari logam dan non logam
Sangat rapuh
Titik didih tinggi
Penghantar termis dan elektris rendah
Bahan inert / tidak reaktif secara kimia
Contoh : gelas, baja, gips dan porselen
Komposit
Gabungan 2 material atau lebih
Masig-masing komponen dapat diindetifikasi dalam struktur akhir
Polymer
Bahan organik dari rantai panjang
Mengandung ribuan atom karbon
Contoh : muriara
Jenis-jenis Dental Material :
Resin akrilik
# Syarat-syarat Resin Akrilik yang harus dipenuhi resin akrilik sebagai basis gigi tiruan, yaitu :
Harus dapat dibersihkan dengan mudah
Tidak berasa, tidak berbau, non toksik dan tidak mengiritasi jaringan
Tidak dapat larut dalam cairan mulut
Harus ringan dan memiliki relatif thermal conduction yang tinggi
Temperatur pelunakan harus diatas temperatur yang tertinggi dari makanan dan minuman
Harus dapat dipreparasi
Mudah dimanipulasi dengan alat-alat sederhana
Tidak dapat menyerap cairan mulut sehingga tetap bersih atau tidak menjadi berbau
Mempunyai kekuatan (strength), resilience dan tahan terhadap abrasi dalam penggunaan yang normal
Harus stabil dimensinya dalam segala kondisi
Tidak berubah warna didalam mulut
Bahan-bahan ini harus mempunyai sifat transparan dan dapat diwarnai agar dapat meniru warna jaringan mulut
# Sifat Fisis Resin Akrilik
A. Sifat-sifat fisis dari monomer methyl methacrylate:
Mendidih pada 100,80C
Merupakan cairan yang transparan
B. Sifat-sifat fisis resin akrilik sebagai basis gigitiruan:
1. Dimentional Stability
Pemrosesan akrilik yang baik akan menghasilkan dimensi stabilitas yang bagus. Proses pengerutan akan diimbangi oleh ekspansi yang disebabkan oleh penyerapan air.
2. Solubilitas
Meskipun basis gigitiruan resin larut dalam berbagai pelarut dan sejumlah kecil monomer dilepaskan, basis resin umumnya tidak larut dalam cairan yang terdapat dalam rongga mulut.
3. Penyerapan air
Bahan resin akrilik mempunyai sifat yaitu menyerap air secara perlahan-lahan dalam jangka waktu tertentu.7 Resin akrilik menyerap air relatif sedikit ketika ditempatkan pada lingkungan basah. Namun, air yang terserap ini menimbulkan efek yang nyata pada sifat mekanik, fisik dan dimensi polimer. Nilai penyerapan air sebesar 0.69 mg/cm2.
4. Porositas
Adanya gelembung / porositas di permukaan dan di bawah permukaan dapat mempengaruhi sifat fisis, estetik, dan kebersihan basis gigitiruan. Porositas cenderung terjadi pada bagian basis gigitiruan yang lebih tebal. Porositas disebabkan oleh penguapan monomer yang tidak bereaksi dan berat molekul polimer yang rendah, disertai temperatur resin mencapai atau melebihi titik didih bahan tersebut. Porositas juga dapat terjadi karena pengadukan yang tidak tepat antara komponen polimer dan monomer.
5. Stabilitas warna
Resin akrilik polimerisasi panas menunjukkan stabilitas warna yang baik dibandingkan self-cured acrylic resin karena adanya oksidasi oleh tertinary amine. Dapat dicegah dengan menambah stabilizing agent.
6. Sifat thermal
Resin akrilik stabil secara kimia pada panas sampai di suatu titik. Resin akrilik merupakan bahan yang buruk untuk menghantarkan panas dan listrik
7. Kekuatan
Bahan ini memiliki kekuatan yang rendah. self cured acrylic resin memiliki kekuatan yang lebih rendah, yaitu dengan nilai compressive strength 75 Mpa dan tensile strength 52 Mpa.
8. Biokompatibilas
Klinis menunjukkan bahwa reaksi alergi sejati terhadap resin akrilik amatlah jarang terjadi dalam rongga mulut. Sisa monomer sering dianggap sebagai iritan. Namun, reaksi alergi tidak tergantung pada dosis.
9. Kekerasan
Resin akrilik memiliki kekerasan yang rendah sehingga mudah tergores atau terabrasi.
10. Modulus of elasticity
Resin akrilik memiliki kekakuan yang mencukupi untuk digunakan sebagai gigi tiruan penuh dan sebagian dengan nilai 2400 Mpa
11. Impact strength
Resin akrilik harus memiliki impact strength yang tinggi untuk mencegah terjadinya patahan apabila terjatuh secara tiba-tiba.
Dental Semen
# Dental Semen dan Kegunaannya
Terdapat 2 tujuan utama dipakainya dental semen, yaitu:
Sebagai bahan restorasi tunggal maupun gabungan dengan bahan lain
Sebagai perekat tambalan atau pesawat cekat didalam mulut.
Dental semen merupakan bahan yang memiliki kekuatan yang rendah dibandingkan dengan bahan lain. Bahan ini dapat larut dan mengalami desintegrasi didalam cairan mulut. Oleh karena itu penggunaannya terbatas dan dianggap sebagai bahan restorasi sementara. Kegunaan dari dental semen, yaitu :
Sebagai insulator terhadap thermal shock
Sebagai bahan perekat untuk inlay, crown, band ortodontik, dan lain-lain.
Sebagai bahan pengisi saluran akar
Sebagai bahan tambalan temporer dan permanen untuk restorasi pada gigi desidui
Sebagai bahan pulp capping
# Sifat dan Karakteristik Dental Semen
Beberapa sifat yang perlu diperhatikan pada dental semen, yaitu:
1. Ketebalan film dan konsistensi
Ketebalan film sangat menentukan adaptasi restorasi dengan struktur gigi. Retensi juga dapat dipengaruhi oleh ketebalan film semen. Konsistensi semen juga mempengaruhi ketebalan film, karena semakin tinggi konsistensi semen maka semakin tebal film yang terjadi sehingga kedudukan semen kurang sempurna.
2. Viskositas
Konsistensi semen dapat ditentukan dengan mengukur viskositasnya. Temperatur dan waktu yang meningkat akan meningkatkan viskositas beberapa semen.
3. Setting time
Setting time semen memiliki kedudukan yang sama pentingnya dengan viskositas. Working time yang adekuat diperlihatkan dengan setting time yang pas.
4. Strength
Standar konsistensi luting dari dental semen harus memperlihatkan minimal compressive strength setelah 24 jam sebesar 70 MPa. Hal ini ditetapkan oleh spesifikasi ANSI/ADA No.96 (ISO 9917).
5. Solubilitas
Solubilitas dalam air dan cairan mulut adalah salah satu sifat dental semen yang juga penting. Secara umum, semen water-based lebih solubel dibandingkan dengan semen resin-based atau oil-based.
# Klasifikasi Dental Semen
Water-based cement
Glass and resin modified glass ionomer cement
Zinc Polyacrylate
Zinc phosphate
Resin-based cement
Composites and adhesive resin
Compomers
Oil-based cement
Zinc Oxide-Eugenol
Noneugenol-Zinc oxide
Metallurgy
# Solidifikasi Logam
Logam dapat diidentifikasikan menurut titik cairnya, titik didih dan sifat dasar fisis/khemis. Bila suatu logam dicairkan kemudian didinginkan dan bila temperatur dan waktu selama pembekuan dicatat, maka akan diperoleh suatu curve berikut.
Kelihatan temperatur akan turun secara teratur mulai dari A sampai B' kemudian terjadi sedikit kenaikan temperatur sampai di B dan menjadi konstan sampai di C. Setelah ini temperatur kembali turun secara teraur sampai ke temperatur kamar. Tf merupakan Fusion/Melting Temperatur yang merupakan bagian yang lurus dari grafik.
Selama pembekuan akan terjadi pelepasan panas ketika logam tersebut berubah dari bentuk liquid sampai solid. Hal ini terjadi oleh karena adanya tenaga yang dikeluarkan bila cairan berubah menjadi padat. Panas ini disebut Latent Heat of Fusion. Pendinginan permulaan sampai B' disebut dengan Super Cooling dan pada saat inilah terjadi permulaan kristalisasi.
# Wrought Metal (Logam Tempa)
Logam tempa merupakan logam-logam yang memperlihatkan sifat-sifat metallurgy yang tertentu dan umumnya tidak mempunyai hubungan dengan sifat-sifat struktur casting. Oleh karena itu logam tempa adalah setiap struktur logam yang dibuat secara mekanis dari logam casting.
Deformasi Logam
Stress yang ada dibawah proportional limit akan menyebabkan atom-atom didalam space lattice kristal hanya berpindah tempat dan menghasilkan strain yang bila stress dihilangkan kembali mereka akan kembali keposisinya semula. Sebaliknya, bila stress melampaui proportional limit akan terjadi deformasi permanen dan truktur tersebut tidak dapat kembali seperti semula, walaupun load telah dihilangkan. Bila perubahan bentuk ini berlangsung pada temperatur kamar disebut Cold Work, sedangkan pergeseran atom-atomnya disebut dengan Slip.
Slip Interference (Rintangan Pergeseran)
Slip interference adalah pergeseran yang timbul pada bagian dalam kristal tetapi akan sukar terjadi pada batas-batas kristal. Suatu metal yang diberi load akan menyebabkan pergeseran atom-atom sehingga terjadi slip. Pada logam ply kristalin bila terjadi slip dalam suatu kristal tunggal semua kristal juga akan mengalami slip yang sama besarnya. Umumnya batas kristal tidak rata sehingga pergeseran kristal antara satu dengan yang lainnya akan sukar terjadi.
Strain Hardening (Pengerasan oleh Strain)
Suatu logam dapat disebut lebih kuat dan lebih keras oleh karena atom-atomnya lebih sulit berpindah tempat. Metode-metode untuk merubah sifat suatu logam sehingga menjadi lebih kuat dan lebih keras disebut dengan strain hardening. Proses ini merupakan suatu hasil dari Cold Work. Kadang-kadang warna dari metal dapat berubah dengan jalan strain hardening. kekerasan permukaan, strength dan proportional limit dari metal akan bertambah dengan strain hardening. sebaliknya ductility dan resistensi terhadap korosi akan berkurang.
Annealing
Efek yang terjadi sehubungan dengan cold work misalnya strain hardening akan merendahkan ductility dan perubahan-perubahan grain, dapat dihilangkan dengan sedikit pemanasan pada metal tersebut. Proses ini disebut annealing yang merupakan proses yang relative, lebih tinggi titik cair metal yang dikerjakan lebih tinggi temperatur yang diperlukan untuk annealling. Terdapat 3 stage annealing, yaitu:
Stage I : Recovery
Terjadi sedikit penurunan tensile strength, tetapi ductility tidak berubah.
Stage II : Rekristalisasi.
Terjadi perubahan micro struktur (grain) yang radical. Pada temperatur ini atom-atom bergerak atau berdifusi dengan membentuk struktur kristal yang kecil dan regular. Grain yang lama digantikan oleh grain yang baru yang bebas strain.
Stage III : Grain Growth
Bila logam itu dipanaskan pada temperatur tertentu/terlalu tinggi atau dengan waktu yang terlalu lama dengan temperatur yang lebih rendah, kristal-kristal dapat bersatu dan bertumbuh.
Annealing dapat dihentikan dengan memasukkan struktur panas tersebut kedalam air, yang disebut dengan proses Quenching.
Gold Foil
Emas merupakan bahan yang paling malleable sehingga dapat dibuat lembaran-lembaran yang sangat tipis yang dapat ditembus oleh cahaya. Oleh karena emas murni itu lunak maka tidak dapat dipakai didalam mulut kecuali dalam bentuk gold foil. Emas murni termasuk logam yang tidak mengalami tarnish dan korosi dalam keadaan murni. Bila permukaan foil itu benar-benar bersih maka dapat dipatri sehingga berkontak satu sama lain yang disebut Cohesive Gold Foil. Ada kemungkinan foil ini terkontaminasi dengan gas sehingga tidak mau dipatri yang disebut Non Cohesive Gold Foil, ini disebabkan oleh karena adanya gas-gas yang diabsorber oleh gold foil tersebut. Untuk menghilangkan gas atau kotoran pada permukaan gold foil dapat dilakukan dengan pemanasan yang disebut Degasing.
# Alloy
Klasifikasi Alloy, yaitu :
Menurut jumlah elemen:
Binary alloy : terdiri dari 2 elemen
Ternary alloy : terdiri dari 3 elemen
Menurut kelarutan :
Solid solution : alloy yang mempunyai atom-atom yang bercampur secara teratur didalam space latticenya dengan struktur yang lebih homogen.
Alloy eutetik : alloy yang tidak soluble secara kompleks atau hanya sebagian soluble, sehingga ada bagian yang mempunyai kristal dari satu logam murninya.
Intermetallic compound : alloy yang membentuk formula kimiawi yang baru.
Mixed alloy : campuran dari ketiganya.
Bahan Abrasive / Polishing
# Jenis Bahan Abrasif
Bahan abrasif adalah bahan untuk meratakan, menghaluskan dan mengkilapkan. Sedangkan polishing (pemolesan) adalah proses pengabrasian permukaan yang akan mengurangi goresan sampai akhirnya permukaan menjadi mengkilap. Ada banyak jenis bahan abrasif, yaitu :
1. Chalk
Suatu mineral yang membentuk Calcite, mengandung Calcium Carbonat. Digunakan sebagai pasta abrasi ringan, untuk memolis enamel gigi, gold foil, amalgam dan plastik material.
2. Arkansas stone
Suatu semitranslucent, abu-abu yang terdiri mikrokristalin quartz, padat, keras.
3. Emery
Suatu corundum abrasive hitam abu-abu dalam bentuk grain. Digunakan dalam bentuk selubung abrasive pada disk untuk finishing metal alloy atau akrilik resin material.
4. Corundum
Bentuk mineral dari aluminum oxide, putih warnanya. Digunakan untuk grinding, metal alloy dikenal dengan white stone.
5. Garnet
Yang terbentuk dari sejumlah mineral yang berbeda membentuk suatu kristaline. Mineral-mineral yang terkandung yaitu : Aluminium silikat, cobalt, besi, magnesium dan mangan. Garnet ini sangat keras dan sering dibuat utk melapisi disk. Digunakan utk grinding metal alloy dan resin akrilik material.
6. Diamond
Disebut juga superabrasive, sangat keras dan sangat efektif untuk enamel gigi.
7.Quartz
Suatu partikel quartz kristaline dalam bentuk sharp, angular partikel dan dipakai sebagai lapisan abrasive pada disk. Digunakan untuk finishing metal alloy dan grinding enamel gigi.
8. Sand
Adalah campuran partikel-partikel kecil dari silica. Dipakai dalam melapisi paper disk untuk grinding metal dan akrilik resin.
9. Pumice
Berupa bubuk abrasive Kedokteran Gigi atau bahan polis untuk konservatif, bahan ini mempunyai bermacam-macam ukuran partikel. Partikel yang kasar dipergunakan sebagai bahan abrasive di laboratorium, sedangkan partikel yang halus dipergunakan untuk konservatif dan polishing restorasi gigi.
10. Zirconium silicate
Bahan ini dipergunakan sebagai bahan polish konservatif.
11. Tripoli
Bahan ini dipergunakan untuk menggantikan bahan diatomaceous earth, meskipun bahannya tidak sama. Bahan ini dipakai untuk polish ringan.
12. Tin Oxide
Digunakan sebagai bahan polish untuk gigi dan untuk restorasi metal dalam mulut. Dicampur air, alkohol atau glycerine sampai berbentuk pasta untuk digunakan
13. Cuttle
Adalah suatu abrasive dalam betuk powder, berwarna putih, dipakai sebagai bahan untuk abrasi ringan seperti polish amalgam, metal margin.
14. Kieselguhr /Diatomaceous Earth
Dikenal sebagai kieselguhr, dipergunakan tidak hanya sebagai bahan abrasive dan polishing tetapi juga sebagai filer pada beberapa bahan Kedokteran Gigi
15. Rouge
Berbentuk powder halus atau berbentuk padatan yang mempunyai komposisi iron oxide (Fe 203), kadang diisikan pada paper disk. Rouge ini merupakan bahan polish yang bagus untuk memoles emas dan logam campur logam mulia.
16. Aluminium Oxide
Bahan abrasive ini murni dibentuk dari emery, bahan ini dipergunakan untuk polishing metal.
17. Silicone Carbide
Suatu sintesis abrasive, warna hijau dan biru kehitaman. Silicone carbide ini keras, mudah patah, dan dipakai sebagai suatu abrasive pelapis pada disk perekat instrument-instrumen dari karet.
# Manfaat Pemolesan
Mengurangi korosi
Restorasi logam yang dipoles dengan baik akan terhindar dari tarnis dan korosi sehingga akan lebih tahan lama.
Meningkatkan estetis
Permukaan yang halus dan mengkilap akan lebih terlihat estetis
Membuat permukaan terasa lebih halus
Mengurangi perlekatan
Permukaan yang halus pada restorasi akan menyebabkan stain, plak, dan kalkulus sulit lengket.
# Faktor yang Mempengaruhi Abrasi
Kekerasan
Untuk mendapatkan abrasi maksimal maka partikel abrasif harus lebih keras dibandingkan permukaan yang akan diabrasi. Bahan abrasif biasanya terbuat dari bahan yang sangat keras.
Ukuran
Semakin besar partikel abrasif maka goresan yang ditimbulkan juga semakin dalam. Semakin dalam goresan maka sejumlah besar permukaan bahan akan hilang.
Bentuk
Bentuk partikel dapat berupa spherical ataupun irreguler. Bentuk irreguler dipahami dapat lebih meningkatkan abrasi dibandingkan bentuk spherical, karena tepi bentuk irreguler cenderung untuk menggerus permukaan dibandingkan bentuk bulat yang hanya berputar pada permukaan bahan. Oleh karena itu bentuk spherical kurang mengabrasi dibandingkan bentuk irreguler.
Tekanan
Tekanan yang berlebih pada saat finishing dan poles akan meningkatkan abrasi pada permukaan restorasi/material. Hal ini juga dapat meningkatkan suhu material yang dipoles.
Kecepatan
Semakin tinggi kecepatan putar yang digunakan maka abrasi yang terjadi semakin besar, dan juga meningkatkan suhu.
Pelumas
Air merupakan pelumas yang sering digunakan. Air digunakan bersamaan dengan bur untuk mendinginkan gigi saat preparasi kavitas. Pada saat finishing dan polishing, pelumas juga disarankan untuk digunakan sebagai pembawa panas yang timbul pada saat pengabrasian.
Struktur dental material :
Struktur dental material dapat dilihat secara mikroskopik dan makroskopik.
Mikroskopik : material dibentuk dari pengaturan atom dan ikatan atom
Makroskopik : material berbentuk padat, cair dan gas
Bahan dental umumnya terdiri dari zat padat yang berstruktur kristal atau tidak.
Zat Padat Berkristal :
Susunan atom-atom atau molekul-molekulnya mempunyai kedudukan yang teratur.
Ada 14 macam bentuk kisi kristal.
Dental material biasanya berbentuk kubus.
Contohnya : kubus sederhana, kubus berpusat muka, kubus tumpukan rapat.
Zat Padat Tidak Berkristal
Disebut amorf.
Susunan molekul tidak teratur.
Tidak mempunyai daya alir.
Tidak mempunyai titik cair dan titik beku yang tepat.
Contohnya : lilin dan polimer
Sifat material tergantung dari molekul atau ikatan atom.
Ikatan atom (Mechanical Bonding)
Kohesi : gaya yang membuat atom berikatan satu sama lain.
Ikatan atom mempengaruhi kekuatan.
Gas memiliki ikatan yang paling lemah.
Liquid memiliki ikatan lebih baik dari gas.
Zat padat mempunyai ikatan yang paling kuat.
Berkristal : crystaline solids
Tidak berkristal : amorphous solids
Macam-macam ikatan atom :
Ikatan primer (Primary bonds)
Ikatan ionik / ionic bonds , contoh : Na+ dan Cl-
Ikatan kovalen / covalen bond, contoh : H2
Ikatan logam / metallic bond, contoh : alloy / Hg dan Ag
Ikatan sekunder (Secunder bonds)
Ikatan Van der Waals , contoh : H2O
Ikatan Mekanis ( Mechanical Bonding)
Perlekatan 2 benda padat melalui kaitan mekanis, contoh : sekrup, paku dan lem.
Perlekatan 2 benda padat melalui mekanisme retensi.
Adhesi
Phillips : terjadi bila 2 substansi berkontak rapat antara satu dengan yang lain.
Craig : ikatan antara 2 bahan yang berbeda karena adanya tarik menarik atom atau molekulnya.
Prinsip Adhesi, yaitu :
Tarik menarik antara 2 bahan pada pertemuan keduanya (interface).
Material memiliki kemampuan untuk melekatkan 2 permukaan disebut adhesif.
Material yang akan dilekatkan disebut adheren.
Perlekatan terjadi bila bahan adhesif memiliki afinitas kimia pada permukaan adheren dan mampu membasahi permukaan adheren (wetting).
Kemampuan bahan adhesif membasahi permukaan adheren ditentukan oleh sudut kontak.
Kemampuan adhesif untuk membasahi permukaan tergantung tegangan permukaan. (Tegangan permukaan adalah daya tarik atom pada permukaan zat padat lebih besar dari daya tarik atom di bawah permukaan / dalam zat padat dan terjadi karena ikatan kimia antar atom-atom yang tidak jenuh).
Sifat Fisik, Mekanik dan Biokompabilitas Dental Material
Sifat Fisik Dental Material
Sifat fisik adalah sifat yang didasarkan pada mekanika, akustik, optik, termodinamika, kelistrikan, magnet, radiasi, struktur atom, atau gejala nuklir.
Contoh sifat Fisik, yaitu :
Berdasarkan Optik adalah yang berhubungan dengan fenomena cahaya, seperti : corak, translusensi (kebeningan), warna.
Berdasarkan dalil termodinamika : konduktifitas termal, koefisien termal
Berdasarkan ilmu materi dan mekanika : kekentalan
# Abrasi dan Ketahanan Abrasi
Kekerasan adalah sifat yang digunakan untuk memperkirakan ketahanan aus suatu bahan dan kemampuannya untuk mengikis struktur gigi lawan. Kekerasan salah satu faktor penyebab pengikisan pada email gigi dan permukaan gigi tiruan.
Faktor yang mempengaruhi keausan :
Tekanan gigitan.
Frekuensi pengunyahan.
Sifat abrasif makanan.
Komposisi cairan.
Perubahan temperatur.
Kekerasan tiap permukaan.
Ketidakteraturan permukaan gigi.
Kekentalan / viskositas
Ketahanan untuk bergerak
Dipengaruhi oleh gaya friksi internal di dalam cairan
Bahan kedokteran gigi kebanyakan dalam bentuk padat tapi tahap tertentu berupa cairan.
Contoh : malam dan resin adalah cairan yang didinginkan di bawah titik normal.
Kekentalan cairan meningkat dengan meningkatnya temperatur
Kekentalan tergantung pada perubahan wujud sebelumnya dari cairan. Cairan jenis ini menjadi kurang kental dan lebih cair di bawah tekanan disebut tiksotropik.
Contohnya : pasta profilaksisi gigi, plaster, semen resin, bahan cetak.
Kekentalan bahan kedokteran gigi menentukan ketepatan aplikasi.
Struktur dan Relaksasi Tekanan
Perubahan bentuk senyawa secara permanen akan menyebabkan tekanan internal sehingga atom-atom dalam ruang geometrik akan berubah tempat.
Akibatnya beberapa molekul menjadi terlalu berdekatan atau terlalu berjauhan.
Atom-atom berada pada posisi tidak seimbang
Energi thermal pada proses difusi wujud padat menyebabkan atom-atom kembali ke posisi seimbang.
Perubahan kontur merupakan manifestasi pengaturan kembali posisi atom dan molekul.
Pelepasan tekanan dikenal sebagai relaksasi.
Kecepatan relaksasi dipercepat dengan meningkatnya temperatur.
Creep dan Aliran
Creep adalah deseran plastik yang bergantung waktu dari suatu bahan dibawah muatan statis atau tekanan konstan.
Massa yang lebih tinggi mengalami tekanan fleksural yang lebih besar, fleksural creep lebih besar.
Aliran logam terjadi begitu temperatur mendekati beberapa ratus derajat temperatur lebur.
Warna dan Persepsi Warna
Tujuan perawatan gigi adalah merestorasi warna dan penampilan gigi asli
Dentistry estetika mementingkan kemampuan artistik dokter gigi dan teknisi
Mata sensitif terhadap panjang gelombang 400 nm (ungu) sampai 700 nm (merah gelap).
Diruang praktek dan laboratorium gigi, penyesuaian warnamenggunakan petunjuk warna.
Sifat termofisika, yaitu :
Konduktivitas termal
Konduktivitas termal adalah pengukuran termofisika mengenai seberapa baik panas disalurkan melalui suatu bahan dengan aliran konduksi.
Bahan yang mempunyai konduktivitas tinggi disebut konduktor. Bahan yang mempunyai konduktivitas rendah disebut isolator.
Komposit berbasis resin mempunyai konduktivitas termal rendah dibanding logam. Konduktivitas email dan dentin yang rendah membantu mencegah syok termal dan sakit pulpa apabila makanan dingin atau panas masuk ke dalam mulut.
Difusi termal
Difusi termal adalah pengendalian perubahan temperatur begitu panas melewati suatu bahan (kemampuan isolator). Oksida Seng-Eugenol mempunyai difusi termal dua kali dentin.
Koefesien ekspansi termal
Koefisien ekspansi termal adalah perubahan panjang per unit panjang asal dari suatu benda apabila temperatur dinaikkan 10C.
Koefisien ekspansi yang tinggi dari malam inlay rentan terhadap perubahan temperatur. Pola malam yang akurat cocok dengan gigi yang telah direparasi, akan berkontraksi apabila diagkat dari gigi pada suasana panas dan kemudian disimpan pada suasana yang lebih dingin.
Sifat Mekanik Dental Material
Sifat mekanik adalah ilmu fisika yang berhubungan dengan gaya dan energi serta perubahan pada benda yang disebabkan oleh gaya tersebut. Gaya dasar meliputi gaya tarik, gaya tekan dan gaya menggunting. Adapun sifat mekanik dari dental material, meliputi :
Gaya Tarik
Gaya tarik (tensile) adalah dua gaya yang bekerja saling menjauhi satu sama lain pada satu garis lurus yang sama sehingga terjadi pemanjangan.
Gaya Tekan
Gaya tekan (compressive) adalah dua gaya bekerja mendekati satu sama lain pada satu garis lurus yang sama sehingga terjadi pemendekan.
Gaya Menggunting
Gaya menggunting (shear) adalah dua gaya yang bekerja sejajar satu sama lain tetapi berlawanan arah
Tekanan (Stress)
Tekanan (Stress) adalah daya dari dalam benda yang sama besarnya tetapi berlawanan arah dengan gaya yang diberikan (gaya dari luar). Gaya per luas permukaan suatu benda.
S = F /A
F : gaya yang diberiakan (N)
A : luas permukaan benda (m2)
Satuannya : 1 Pa = 1 N / m2 = 1 MN / mm2
Macam-macam Stress, yaitu :
Tekanan Tarik (Tensile Stress)
Tekanan tarik (Tensile Stress) adalah daya dari dalam benda yang sama besarnya tetapi berlawanan arah dengan gaya tensile yang diberikan dari luar
Tekanan Tekan (Compressive Stress)
Tekanan tekan (Compressive Stress) adalah daya dari dalam benda yang sama besarnya tetapi berlawanan arah dengan gaya compressive yang diberikan dari luar.
Tekanan Gunting (Shear Stress)
Tekanan gunting (Shear Stress) adalah daya dari dalam yang sama besarnya tetapi berlawanan arah dengan gaya shear yang diberiakan dari luar.
5. Ketegangan (Strain)
Ketengangan (Strain) adalah perubahan dimensi benda karena ada suatu gaya dari luar. Diukur sebagai perubahan dalam panjang per satuan panjang.
Strain : € = " / " O
: Perubahan ukuran panjang
O : Panjang semula bahan
Elongasi : Persentasi perubahan panjang
Elongasi = Strain X 100%
Elastis : Perubahan bentuk benda yang dapat kembali ke bentuk semula bila beban dilepaskan (Reversible).
Plastis : Perubahan bentuk benda yang tidak dapat kembai ke bentuk semula walaupun beban dilepaskan (Irreversible).
Macam-macam Strain , yaitu :
Tensile Strain (Tegangan tarik)
Perubahan dimensi benda berupa pemanjangan (yang selalu diikuti dengan pengecilan diameter) disebabkan bekerjanya gaya tensile dari luar.
Compressive Strain (Tegangan tekan)
Perubahan dimensi benda berupa pemendekan (yang selalu diikuti dengan pembesaran diameter) disebabkan bekerjanya gaya compressive dari luar.
Shear Strain (Tegangan gunting)
Perubahan dimensi yang berupa sliding (tergelincirnya) bidang pertama terhadap bidang kedua sesuai dengan arah gaya shear dari luar.
Modulus Elastisitas
Modulus Elastisitas adalah ukuran keelatisan suatu bahan
Modulus Elastisitas=StressStrain
Satuannya = Stress = Mpa atau Gpa
1 GPa = 1000 MPa
Resilience
Ketahanan suatu bahan terhadap perubahan bentuk secara permanen. Pengukurannya sama dengan dengan luas daerah elastis pada kurva stress dan strain. Dan satuannya adalah mMN/m3
Toughness
Ketahanan suatu bahan terhadap patah. Daerah dibawah kurva stress dan strain. Satuannya adalah mMN/m3
Malleability
Kemampuan sebuah benda untuk berubah bentuk tanpa patah dibawah gaya tekan.
Ductility
Kemampuan sebuah benda untuk berubah bentuk tanpa patah dibawah gaya tarik.
Biokompabilitas Dental Material
Biokompatibilitas dapat diartikan sebagai kehidupan harmonis antara bahan dan lingkungan yang tidak mempunyai pengaruh toksik atau jejas terhadap fungsi biologi. Biokompatibilitas berhubungan dengan uji biologis yang merupakan interaksi antara sifat fisika atau mekanik melalui degenerasi sel, kematian sel dan beberapa tipe nekrosis. Tujuan biokompatibilitas adalah untuk mengeliminasi komponen bahan yang berpotensi merusakan jaringan rongga mulut.
Sebuah bahan dikatakan biokompatible ketika bahan tersebut tidak merusak lingkungan biologis di sekitarnya. Syarat biokompatibilitas bahan kedokteran gigi adalah:
1. Tidak membahayakan pulpa dan jaringan lunak.
2. Tidak mengandung bahan toksik yang dapat berdifusi, terlepas dan diabsorbsi dalam sistem sirkulasi.
3. Bebas dari agent yang dapat menyebabkan reaksi alergi.
4. Tidak berpotensi sebagai bahan karsinogenik.
Pengukuran Biokompabilitas
In vitro test : Pengujian suatu bahan pada mikroorganisme
In vivo test / Animal test : Pengujian suatu bahan pada binatang
Usage test : pengujian suatu bahan pada pasien.
Badan atau Standarisasi Dental Material
ADA (American Dental association)
ADA (American Dental association) adalah sebuah organisasi yang mendukung program tentang spesifikasi keamanan dan efektivitas dari bahan dental material yang dikembangkan melalui evaluasi biologis, laboratorium dan klinis. ADA merupakan asosiasi berbasis ilmu pengetahuan dan etikapelayanan yang berpusat pada pasien.
Didirikan pada tahun 1859, American Dental Association adalah asosiasi dokter gigi terbesar, yang mewakili lebih dari 157.000 anggota dokter gigi. Sejak itu, ADA telah tumbuh menjadi sumber utama informasi kesehatan terkait oral untuk dokter gigi dan pasien mereka. ADA berkomitmen untuk anggotanya dan untuk perbaikan kesehatan mulut bagi masyarakat. Visi ADA adalah untuk menjadi pemimpin yang diakui pada kesehatan mulut dengan misinya untuk membantu keberhasilan semua anggota.
Keanggotaan dan Tata Kelola
Ada lebih 157.000 anggota ADA dari seluruh 50 negara, District of Columbia dan Puerto Rico. ADA adalah organisasi anggota yang dikelola oleh Dewan Pengawas terpilih dan 473-anggota House of Delegates .
ADA bekerja untuk memajukan profesi dokter gigi di tingkat nasional, negara bagian dan lokal. Keanggotaan dalam organisasi nasional meliputi keanggotaan dari 53 negara dan 545 masyarakat gigi.
ADA Seal of Acceptance Program
Lebih dari 300 produk kesehatan mulut, termasuk pasta gigi, benang gigi, sikat gigi, larutan kumur, penganut gigi tiruan dan permen karet membawa ADA Seal of Acceptance, universal diakui oleh konsumen sebagai simbol keamanan dan efektivitas.
ADA Yayasan
Lengan filantropis ini ADA menyediakan beasiswa bagi mahasiswa kedokteran gigi, advokasi untuk kesehatan gigi anak-anak dan pasokan bantuan bencana kepada anggota yang membutuhkan.
FDI (Federation Dentaire Internationale / World Dental Federation)
FDI World Dental Federation, didirikan di Paris pada tahun 1900 sebagai Fédération Dentaire internationale, adalah organisasi terkemuka di dunia yang mewakili profesi gigi. Ini berfungsi sebagai badan perwakilan utama untuk lebih dari satu juta dokter gigi di seluruh dunia, pengembangan kebijakan kesehatan dan melanjutkan program pendidikan, berbicara sebagai suara terpadu untuk kedokteran gigi di advokasi internasional, dan mendukung asosiasi anggota dalam kegiatan promosi kesehatan gigi dan mulut di seluruh dunia. Keanggotaan FDI mencakup sekitar 200 asosiasi anggota nasional dan kelompok spesialis dari lebih dari 130 negara.
Sebuah organisasi non-pemerintah yang berbasis di Jenewa, Swiss, FDI diatur oleh Majelis Umum, dengan kebijakan yang ditetapkan oleh Dewan dan kegiatan yang dilaksanakan melalui lima komite berdiri yang terdiri dari 60 relawan dari kalangan asosiasi anggota nasional nya. Setiap tahun, sekitar 300 delegasi menghadiri Dunia Parlemen Dental FDI untuk debat dan menentukan masa depan dunia kedokteran gigi.
FDI berusaha untuk mencapai kesehatan mulut yang optimal bagi semua orang lintas batas, menyatukan dunia kesehatan mulut untuk memanfaatkan keahlian kolektif dan kekuatan anggotanya bersama-sama dengan semua sektor masyarakat. Sebagai global dan independen advokat profesi, itu juara pencegahan penyakit dan melek kesehatan mulut dan kemajuan etika, seni, ilmu pengetahuan dan praktek kedokteran gigi dengan menstimulasi dan memfasilitasi pertukaran informasi di seluruh komunitas kesehatan.
Sejarah panjang dan terhormat FDI dan akumulasi pengalaman dalam pendidikan gigi, kesehatan masyarakat dan akses terhadap perawatan membuatnya unik dan satu-satunya organisasi internasional di bidang kesehatan mulut dalam hubungan resmi dengan WHO dan badan-badan lain Perserikatan Bangsa-Bangsa.
FDI mempromosikan pertukaran informasi antara dokter gigi di seluruh dunia melalui FDI World Dental Congress Tahunan, diadakan setiap tahun di lokasi yang berbeda di seluruh dunia, memberikan kesempatan yang unik bagi para profesional dan semua sektor lainnya yang terkait dengan kesehatan mulut untuk bertemu dan belajar dari satu sama lain.
ISO (International Standart Organization)
ISO (International Organization for Standardization) adalah organisasi keanggotaan non-pemerintah yang independen dan pengembang terbesar di dunia Standar Internasional sukarela.
ISO terdiri dari 164 negara anggota yang merupakan badan standar nasional di seluruh dunia, dengan Sekretariat pusat yang berbasis di Jenewa, Swiss.
ISO memberikan spesifikasi kelas dunia untuk produk, layanan dan sistem, untuk memastikan kualitas, keamanan dan efisiensi. ISO berperan dalam memfasilitasi perdagangan internasional.
ISO telah menerbitkan lebih dari 19 500 Standar Internasional mencakup hampir setiap industri, dari teknologi, keamanan pangan, pertanian dan kesehatan.
Kisah ISO dimulai pada tahun 1946 ketika delegasi dari 25 negara bertemu di Institute of Civil Engineers di London dan memutuskan untuk membuat sebuah organisasi internasional yang baru 'untuk memfasilitasi koordinasi internasional dan penyatuan standar industri'.
Pada bulan Februari 1947 organisasi baru, ISO, resmi mulai beroperasi.
Sejak itu, ISO telah menerbitkan lebih dari 19 500 Standar Internasional mencakup hampir semua aspek teknologi dan manufaktur.
Hari ini ISO memiliki anggota dari 164 negara dan 3 368 badan teknis untuk mengurus pengembangan standar. Lebih dari 150 orang bekerja setiap waktu untuk ISO Central Secretariat di Jenewa, Swiss.
Dalam kemitraan yang unik dan inovatif dengan Oral Health Unilever, FDI mempromosikan kebersihan mulut yang baik dan praktek masyarakat di seluruh dunia melalui Live.Learn.Laugh, yang memungkinkan anggota yang berpartisipasi FDI Nasional Asosiasi Gigi (NDAs) untuk melaksanakan proyek kesehatan mulut secara lokal dan mempromosikan pesan menyikat dua kali sehari dengan pasta gigi berfluoride.
G. Sintesa dan Uji informasi yang telah diperoleh
Untuk mendapatkan langkah ini, masing-masing anggota kelompok menyatukan informasi pada proses tutorial hari kedua yang dibantu oleh tutor.
Daftar Pustaka
Phillips. Buku Ajar Ilmu Bahan Kedokteran Gigi 10th ed, Jakarta. EGC, 2003.
Syafiar L, Rusfian, Sumadhi S, Yudhit A, Harahap KI, Adiana ID. Bahan Ajar Ilmu Material dan Teknologi Kedokteran gigi. 1st ed, Medan. USU Press, 2011.
Anonymous. Basis Gigi Tiruan. . (14 Januari 2012)
http://www.ada.org/en/about-the-ada/
http://en.wikipedia.org/wiki/FDI_World_Dental_Federation
http://www.iso.org/iso/home/about.htm
http://www.scribd.com/doc/151707319/Bab-i-Pendahuluan