RINGKASAN MATERI
“DENTAL “DENTAL IMPLANT” IMPLANT ”
Marina Rosyana 1206207956
FAKLTAS KED!KTERAN GIGI NI"ERSITAS IND!NESIA
Rin#$asan Ma%&ri “D&n%a' I()'an”
A* P&n#&r%ian D&n%a' I()'an
Menurut buku Contemporary Fixed Prosthodontics edisi 4, dental implan didefinisikan sebagai protesa yang terbuat dari material alloplastik dan ditanam ke jaringan mulut terbenam di dalam lapisan mukosa dan periosteal serta tulang untuk menyediakan retensi dan dukungan untuk protesa cekat maupun lepasan. Sedangkan menurut Federation ental of !merica, dental implan dapat ditinjau dalam dua sisi. ari sisi lokal, dental implan merupakan alat yang menahan protesa baik dalam bentuk plastis atau logam dengan berbagai cara dan sistem serta dimasukkan ke dalam tulang al"eolar yang terdapat pada maksila atau mandibula. Sedangan jika ditinjau secara protesis, dental implan merupakan suatu metal frame #ork yang terdapat pada permukaan tulang di ba#ah mukoperiosteum $%mplan subperiosteal&, atau tertanam di dalam tulang $%mplan endosteal&.
+* ,&nis-.&nis D&n%a' I()'an
%mplan terbagi menjadi ' jenis, yaitu (. Subperiosteal )
*ntuk completely edentulous patient
)
%mplan subperiosteal tidak ditanam ke dalam tulang melainkan diletakkan di atas tulang al"eolar di ba#ah periosteum
+. ransosteal )
*ntuk completely edentulous patient
)
%mplan transosteal merupakan implan yang menembus tulang rahang ba#ah. Penggunaan terbatas hanya pada mandibula yang mengalami resorpsi parah.
'. -ndosteal )
iletakkan pada tulang al"eolar dan paling sering dipakai pada kasus partially edentulous patient
)
ibagi menjadi dua subdi"isi
o
Bladeform (plateform) lade berbentuk persegi panjang dalam potongan crosssectional, umumnya lebarnya +,/mm, kedalaman 0)(/ mm, panjang (/)'1 mm. lades adalah implan endosteal pertama yang digunakan, namun tingkat kesuksesannya masih lebih rendah dari tipe implan yang lebih baru yaitu root)form implants. 2ekurangan blade implan adalah sulitnya menyiapkan tempat untuk penempatan blade apabila dibandingkan dengan menempatkan lubang secara
akurat
pada
root)form
implants
dan
disastrously
large
circumferential area dari rahang tersebut sangat mempengaruhi ketika gagal. o
Rootform $cylindrical &. iameter ')3mm, panjang 0)+1mm, umumnya dengan benang eksternal.
2euntungannya adalah adaptibilitas pada lokasi intraoral
multiple, preparasi yang seragam, dan memiliki konsekuensi lebih rendah apabila giginya hilang. 2ebanyakan root)forms terbuat dari titanium atau titanium alloy dengan atau tanpa hydroxyapatite coating. Material ini memiliki biofungsionalitas tertinggi. esain yang tersedia adalah threaded dan nonthreaded. hreaded implant dapat dibagi menjadi straight dan tapered. anyak titanium implan yang grit blastedacid etched untuk mengkasarkan permukaan dan meningkatkan area kontak tulang.
/* Ini$asi an Kon%raini$asi D&n%a' I()'an
(. %ndikasi )
2esehatan mulut dan tubuh pasien baik,
)
Memerlukan protesa cekat padahal spannya panjang,
)
5umlah dan lokasi gigi penyangga $abutment& tidak memungkinkan untuk menjangkar,
)
Pasien yang kehilangan satu atau seluruh gigi dan ingin digantikan dengan gigi tiruan, namun sulit untuk memakai gigi tiruan lepasan. $idak dapat memakai 6S7 atau 6P&,
)
Pasien yang kehilangan satu gigi dan indikasi untuk gigi tiruan jembatan, namun menolak untuk diasah giginya,
)
Pasien memiliki koordinasi otot yang lemah sehingga stabilitas dan retensi gigi tiruan lepasan sulit dicapai,
)
2ondisi tulang rahang baik dan bebas dari penyakit periodontal, dengan ketinggian tulang rahang mencukupi sehingga material implan gigi dapat ditanam ke dalam tulang,
)
8ahang atas dan rahang ba#ah harus mempunyai lengkung yang baik sehingga orientasi cukup memuaskan untuk penanaman implant dental,
)
8ongga sinus pada rahang atas atau saraf pada rahang ba#ah harus terletak pada posisi tidak akan menggangu penemapatan implan dental,
)
2etebalan tulang harus cukup adekuat untuk memberi dukungan implan dental,
)
Pasien peduli terhadap kesehatan mulutnya dan dapat membersihkan sendiri implan dental,
)
Pasien tidak mempunyai kelainan sistemik,
)
2etidakmampuan memakai gigi tiruan sebagian atau penuh lepasan,
)
2ebutuhan protesa pada long-span dengan prognosis yang dipertanyakan,
)
6igi asli yang digunakan sebagai abutment sangat sedikit dan lokasinya tidak potensial.
+. 2ontraindikasi )
Penyakit akut
)
erminal illness
)
9anita hamil
)
Penyakit metabolic yang tidak terkontrol
)
umoridicidal irradiation of the implant site
)
-kspektasi pasien yang tidak realistis
)
2urangnya moti"asi pasien
)
2urangnya pengalaman operator
)
idak mampu direstorasi dengan protesa.
)
:; buruk 2ontraindikasi pemasangan implan gigi dapat dipandang dari aspek umum medis
dan aspek lokal. -
Kontraindikasi dari aspek umum medis di antaranya: o
Pasien menderita penyakit sistemik yang sangat serius dan tidak terkontrol beresiko sangat tinggi, seperti rheumatoid arthritis atau osteogenik imperfekta, pasien dengan metabolisme tulang yang tidak normal, atau pasien ;%< dan
pasien yang sedang dalam pengobatan yang menggunakan obat)obatan penekan sistem imun, o
Pasien menderita penyakit sistemik yang beresiko tinggi seperti diabetes mellitus, penyakit kelainan darah, dan sedang menjalani terapi radiasi untuk pera#atan kanker,
o
-
Pasien yang sedang hamil.
Kontraindikasi dari aspek lokal di antaranya : o
Pasien tidak kooperatif dalam hal penjagaan oral hygiene,
o
Pasien adalah perokok atau peminum berat yang dapat mempengaruhi kesuksesan implan jangka panjang,
o
erdapat sisa akar atau infeksi pada daerah yang akan dipasangkan implan gigi,
o
Pasien menderita xerostomia $mulut kering& yang cukup berat,
o
Pasien memiliki kebiasaan buruk seperti bruxism $mengerat gigi di malam hari&,
o
Pasien yang memiliki ekspektasi yang tidak realistis,
o
Moti"asi pasien yang tidak sesuai,
o
Pengalaman operator yang kurang.
D* K&'&ian an K&$3ran#an P&ra4a%an D&n%a' I()'an
(. 2euntungan )
Mengurangi tekanan pada gigi atau struktur rongga mulut yang tersisa dengan menyediakan dukungan dan retensi pada mahkota,
)
Memelihara gigi asli dari pengasahan untuk pembuatan gigi tiruan jembatan,
)
Menjaga tulang dan secara signifikan mengurangi resorpsi tulang dan tinggi tulang rahang,
)
7ebih tahan lama dibandingkan protesa kon"ensional,
)
Meningkatkan kestabilan gigi tiruan lepasan,
)
%mplan o"erdenture dapat mengontrol atau meningkatkan kontur fasial yang mengurangi kerutan,
)
apat mengunyah lebih baik dan berbicara lebih jelas,
)
ental implan dapat mengurangi ketidaknyamanan akibat pemakaian gigi palsu. !nda tidak perlu menutup mulut ketika terta#a karena takut gigi palsu anda lepas,
)
6igi pengganti yang tahan lama,
)
2euntungan yang besar karena gigi pengganti dapat bertahan lama. Pera#atan lain seperti gigi tiruan jembatan dan gigi palsu biasanya memerlukan penyesuaian dan penggantian secara rutin,
)
Meningkatkan penampilan,
)
Meningkatkan rasa percaya diri.
+. 2erugian )
Membutuhkan prosedur pembedahan untuk penempatan implan dan periode penyembuhan sebelum protesa dapat dipasang,
)
apat terjadi fraktur mekanis pada sekruo yang tertanam,
)
Pemasangannya tergantung pada kualitas dan kuantitas tulang yang ada,
)
Memerlukan proses pembedahan,
)
Memerlukan tenaga ahli yang berpengalaman,
)
Memerlukan #aktu pera#atan yang lebih lama,
)
Memerlukan biaya yang relati"e lebih lama,
)
Memerlukan pera#atan dan pemeliharaan yang cukup baik.
E* P&n&ra)an a'a( Kas3s
%mplan dapat mendukung ( restorasi mahkota tunggal $single tooth& dan dapat juga mendukung o"erdenture. 5umlah implan yang diperlukan untuk pembuatan o"erdenture pada maksila minimal sejumlah 4 implan dan untuk mandibula minimal membutuhkan + implan. i masa lalu, pera#atan dental implan lebih ditekankan pada kualitas tulang pasien $dari segi bedah&. =amun sekarang perspektif sudah berubah dan pera#atan dental implan lebih mengarah kepada pertimbangan prostetik seperti ruang yang tersisa, dan oklusi pada pasien. ental implan digunakan terutama menjadi pilihan pada kasus kehilangan satu gigi sedangkan gigi tetangga masih "ital dan sehat serta pada kasus kehilangan gigi di posterior yang tidak diindikasikan untuk pembuatan gigi tiruan jembatan. Pera#atan dental implan memiliki kontraindikasi pada pasien penyakit jantung, diabetes tidak terkontrol, iradiasi, hipertensi tidak terkontrol, bruxism, merokok. Perokok dikategorikan pada pasien dengan high risk dimana proses penyembuhan luka pasca bedah kurang maksimal.
%mplan merupakan satu kesatuan restorasi dimana badan implan langsung berkontak dengan tulang. karena ketiadaan ligamen periodontal, kemampuan implan untuk mentoleransi tekanan cenderung lebih minimal dari gigi asli yang masih terdapat ligamen periodontal disekitarnya. atasan indikasi penggunaan implan adalah ketika resorbsi tidak mencapai pada kanalis mandibularis. 5ika resorbsi sudah parah maka dapat dilakukan autograf, yaitu pencangkokan tulang untuk menggantikan tula ng al"eolar yang hilang dengan menggunakan tulang dari pasien sendiri, metode ini memiliki tingkat keberhasilan tinggi. Pada tulang dengan >uality (, kurang baik untuk dira#at dengan menggunakan dental implan dengan alasan "askularisasinya kurang dilihat dari tipe tulangnya. Pada proses pemasangan badan implan biasanya terjadi suatu proses yang menyertainya yaitu proses oseointegrasi. :seointegrasi merupakan menyatunya tulang dengan body of implant. Masa oseointegrasi untuk maksila adalah sekitar 4)3 bulan sedangkan untuk mandibula sekitar ')4 bulan. Selama oseointegrasi, jika pasien tidak menginginkan giginya hilang maka dapat dibuatkan maryland bridge untuk restorasi sementaranya. 5ika pemasangan implan mengalami kegagalan maka implan harus diangkat segera. =amun jika masih terdapat infeksi, langkah yang dapat dilakukan adalah membersihkan area di sekitar implan kemudian dilakukan pelepasan implan dilanjutkan dengan bone grafting $tunggu ')4 bulan& dan terakhir pasang kembali implan jika memungkinkan.