Dental Ceramic ( 1 ) Dental ceramic digunakan dalam pembuatan inlay, onlay, mahkota vinir, jembatan dan dental implant (Van implant (Van Noort, 2002). Ceramic terdiri atas unsur nonmetal dan unsur anorganik dimana dalam pembuatannya, memerlukan pemanasan (Craig et. al., 2000). Ceramic memiliki kekurangan yaitu mudah terjadi cracking¸ karena ceramic bersifat brittle, brittle, oleh sebab itu untuk mengatasi cracking pada cracking pada ceramic dapat dilakukan dengan dua cara, yaitu penguatan dengan sistem alumina dan zirkonia serta PFM (Porcelain Fuse To Metal). Makalah ini membahas bagaimana cara mengatasi cracking pada cracking pada ceramic. ceramic. Istilah ceramic mengacu pada setiap produk yang pada dasarnya terbuat dari nonmetallic inorganic material yang biasanya diproses dengan pembakaran pada suhu yang tinggi untuk mencapai sifat yang diinginkan. Sedangkan istilah yang lebih khusus yaitu porcelain lebih mengacu pada bahan yang lebih spesifik yaitu dengan mencampur kaolin, mencampur kaolin, quartz, quartz, dan feldspar, dan feldspar, dilanjutkan dengan proses pembakaran pada suhu tinggi. Dental tinggi. Dental ceramic yang digunakan untuk restorasi ceramic-metal memiliki memiliki bahan yang juga berasal dari bahan-bahan tersebut dan biasa biasa disebut dengan dental porcelain. Dental ceramic pertama kali digunakan dalam praktek kedokteran gigi pada akhir tahun 1700-an. Sedangkan jaket porcelain ditemukan pada awal 1900-an, yang terbuat dari feldspatik atau aluminium porcelain yang kemudian dibakar diatas sebuah aluminium foil tipis, ini diperkirakan sebagai awal dari teknologi ceramic-crown. Kekuatan yang tidak begitu memadai mengakibatkan jaket porcelain hanya digunakan pada gigi anterior. (Powers and Sakaguchi, 2003)
1.1. Sifat Ceramic
Ceramic memiliki sifat-sifat seperti di bawah ini : 1. sifat mekanis sifat mekanis berhubungan dengan kemampuan suatu bahan untuk menahan tekanan yang diberikan pada saat digunakan maupun dalam proses pembuatannya. Adapun sifat mekanis dari ceramic adalah a.
strength
strength adalah stress maksimum yang dapat dikeluarkan benda pada saat benda itu patah atau rusak total, biasa juga disebut Ultimate strength. Bila benda tersebut memberikan stress sebelum putus oleh karena suatu tension disebut sebagai Ultimate Tensile Strength, sedangkan bila memberikan stress sebelum hancur di bawah tekanan disebut sebagai Ultimate Compressive Strength. b. shrinkage penyebab shrinkage selama pembakaran adalah adanya hambatan pada saat kondensasi. Makin sedikit air yang tinggal sewaktu pembakaran dimulai, maka akan sedikit terjadi shrinkage. Selama proses pembakaran ceramic gigi akan mengalami penyusutan sebanyak 30%-40% dari volume awal. Oleh karena itu, mahkota ceramic harus dibuat lebih besar dari ukuran sebelum pe mbakaran. c.
hardness hardness atau kekerasan bahan ceramic dapat diartikan sebagai suatu karekteristik yang dihubungkan dengan kemampuan bahan tersebut untuk bertahan terhadap penetrasi pada permukaan yang dapat menyebabkan retak atau fraktur serta abrasi akibat aliran yang plastis.
2. sifat fisis sifat fisis ceramic merupakan sifat yang berhubungan dengan sifat-sifat material yang ada dalam ceramic tersebut. Berikut ini merupakan sifat fisis dari keramik, yaitu : a.
thermal ekspansi thermal ekspansi merupakan kemampuan suatu bahan untuk ekspansi atau memuai bila dipanaskan atau menyusut bila bila didinginkan.
b. warna translusensi merupakan karakteristik penting pada ceramic gigi. Keopakan translusensi pada bagian email dan dentin dari keramik gigi adalah berbeda. Ceramic gigi yang opak memiliki translusensi yang sangat rendah sehingga dapat menutupi koping logam. Ukuran translusensi bagian dentin dari ceramic gigi berkisar antara 18%-38%. Bagian email dari ceramic gigi memiliki ukuran translusensi palin tinggi , berkisar antara 45%-50%. 3. sifat biologis a. biokompatibilitas
biokompatibilitas dapat diartikan sebagai kemampuan suatu bahan dapat bertahan terhadap korosi, perubahan selama pemakaian serta tidak menimbulkan reaksi penolakan terhadap jaringan tubuh. Tidak ditemukan bahwa reaksi gigi dapat menyebabkan reaksi, kecuali untuk pemakaian pada dentin dan restorasi yang terlibat. Ceramic gigi dapat beradaptasi dengan baik terhadap perubahan temperatur mulut, tidak larut dalam saliva, dan t idak mengiritasi jaringan mulut. (Loe, 1992) 1.2. Indikasi
Ceramic
1. Pada gigi anterior yang sudah hancur, patah, diskolorisasi, ataupun malposisi. 2.
Pada keadaan oklusi yang tidak baik, ceramic sebenarnya dapat digunakan untuk
memperbaiki gigi posterior tetapi tidak dapat untuk jangka waktu yang lama, melihat dari sifat-sifat bahan itu sendiri. (Schmidseder, 2000) 1.3. Kontraindikasi
Ceramic
1. Preparasi yang terlalu conical (mengerucut). 2. Ketebalan porcelain pada bagian lingual yang tidak mencukupi (<0,8 mm). 3. Deep bite. 4.
Mahkota klinis yang terlalu pendek sehingga hanya akan memberikan retensi yang
sedikit atau kurang. 5. Parafunction, contohnya seperti bruxism (Schmidseder, 2000) 1.4. Kelebihan
Ceramic
1. Estetis keramik sangat baik karena dapat disesuaikan dengan warna gigi asli. 2. Keramik gigi mempunyai nilai hardness yang t inggi yang menyebabkan ketahanan terhadap abrasi atau keausan.
3.Tahan terhadap serangan kimia. 4. Biokompatibilitas yang baik dimana tidak menunjukkan efek yang membahayakan pada rongga mulut. 5. Keramik gigi dapat beradaptasi dengan baik terhadap temperatur rongga mulut dan tidak larut terhadap saliva. 6. Mempunyai permukaan yang lebih mengkilap. 7. Keramik gigi mempunyai termal konduktifitas yang rendah sehingga keramik gigi merupakan isolator yang baik dimana sensitivitas terhadap perubahan emperatur dalam jangka waktu panjang tidak terjadi. 8. Merupakan satu-satunya jenis gigi tiruan yang dapat di-rebasing (penggantian semua basis protesa akrilik) (Leinfelder, 2000) Ceramic memiliki estetika dan biokompatibilitas yang baik, ceramic banyak digunakan sebagai inlay gigi restoratif, mahkota, dan jembatan (Li, et. al., 2006). Ceramic memiliki daya tahan yang baik terhadap pengaruh kimia karena komposisi dan strukturnya, selain itu ceramic juga memiliki daya tahan terhadap pengaruh panas (Nicholson, 2002). Kekurangan ceramic adalah mudah terjadi cracking¸ karena ceramic bersifat brittle. 1.5. Kekurangan
1.
Ceramic
Tensile strength rendah sehingga menyebabkan kerapuhan, retak, dan bunyi kliking yang berbunyi sewaktu gigi berkontak dengan gigi antagonisnya
2. Adaptasi margin kurang baik 3. Harga relative mahal 4.
Minimal diselesaikan dalam dua kali kunjungan kecuali dengan metode CAD-CAM (Leinfelder, 2000).(Dna)