http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2011/10/pustaka_unpa content/uploads/201 1/10/pustaka_unpad_implantasi_sistim_implan_gig d_implantasi_sistim_implan_gig i-_i-t-i.pdf http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2011/10/pustaka_unpa content/uploads/201 1/10/pustaka_unpad_implan_gigi_untuk_dokt d_implan_gigi_untuk_dokter_gi er_gi gi_umum.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234!"#$/22 http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 34!"#$/22"4/3/%hapter "4/3/%hapter &20''.pdf http://repository.usu.ac.id/bitstream/12 http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234!"#$/2# 34!"#$/2##$/4/%hapter #$/4/%hapter &20''.pdf 2.1 )e*nisi 'mplan +igi ,, 2 ' +'+'
Implan gigi merupakan salah satu cara untuk mengganti gigi yang hilang sehingga diperoleh fungsi pengunyahan, estetik dan kenyamanan yang ideal. Implan gigi adalah suatu alat yang ditanam secara bedah ke dalam jaringan lunak atau tulang rahang sehingga dapat berfungsi sebagai akar pengganti untuk menahan gigi tiruan maupun jembatan.(9,14) Keuntungan Keuntungan implan gigi adalah restorasi tersebut sangat menyerupai gigi asli karena karena tertanam di dalam jaringan sehingga dapat mendukung dalam hal estetik, perlindungan gigi tetangga serta pengembangan rasa percaya diri (9). ambar 1. Implan menyerupai gigi asli.(!aylor !. ",and #aney. $.%. Dental .&http'dentalimplants.uchc.eduaboutinde. . html* ) Implant .&http'dentalimplants.uchc.eduaboutinde +ada prinsipnya implan gigi memerlukan bahan yang dapat diterima jaringan tubuh, cukup kuat dan dapat berfungsi bersamasama dengan restorasi protesa di atasnya. -enurut oskar (19/0) dan %euther (199), syarat implan gigi adalah sebagai berikut ' (/,9,14,12,10) 1. iokompatibel
3ang 3ang dimaksud dengan biokompatibel biokompatibel adalah adalah non toksik, non alergik, alergik, non karsinogenik, tidak merusak dan mengganggu penyembuhan jaringan sekitar serta tidak korosif. 2. ukup kuat untuk menahan beban pengunyahan 3. %esistensi tinggi terhadap termal dan korosi 4. 5lastisitasnya sama atau hampir sama dengan jaringan sekitar . "apat dibuat dalam berbagai bentuk 2.2 'ndikasi )an ontra indikasi emasangan 'mplan
Indikasi pemasangan implan gigi adalah ' (/,9,14,10)
1. +ada pasien pasien dengan ketebalan tulang rahang rahang yang cukup. 6. +asien dengan dengan kebersihan rongga rongga mulut yang baik. . +asien yang kehilangan kehilangan semua atau sebagian gigi geliginya, akan akan tetapi sulit memakai gigi tiruan kon7ensional akibat adanya koordinasi otot mulut yang kurang sehingga stabilitas gigi tiruan sulit tercapai atau adanya re8eks muntah sehingga sulit memakai gigi tiruan. 4. +asien yang yang menolak gigi aslinya diasah diasah untuk pembuatan gigi tiruan. tiruan. Kontra Kontra indikasi pemasangan implan gigi ' (/,9,14,10) 1. +ada pasien dengan keadaan patologi pada jaringan lunak dan keras. keras. 2. #uka ekstraksi yang baru. 3. +asien dengan penyakit sistemik. 4. +asien yang hipersensitif terhadap salah satu komponen komponen implan. . +asien dengan kebiasaan buruk seperti bruksism, merokok dan alkohol. !. +asien dengan kebersihan mulut yang jelek. 2.3 lasi*kasi 'mplan +igi
Implan dapat diklasikasikan kepada kepada tiga kategori, antara lain ' 1. erdasarkan erdasarkan bahan yang yang digunakan. 6. erdasarkan erdasarkan penempatannya penempatannya dalam jaringan. . erdasarkan erdasarkan pilihan pera:atan. 6..1 erdasarkan bahan yang digunakan ahan yang digunakan untuk implan gigi, antara lain ' (/,9) 1. #ogam !erdiri !erdiri dari ;tainless ;tainless ;teel,
kerangka kerangka implan subperiosteal. !itanium terdiri dari titanium murni dan logam campuran titanium yang tahan terhadap korosi. Implan yang dibuat dari logam dengan lapisan pada permukaan adalah implan yang menggunakan titanium yang telah diselubungi dengan lapisan tipis keramik kalsium fosfat pada bagian strukturnya.
6. Keramik Keramik terdiri keramik bioaktif dan bio-inert . ioaktif berarti bahan yang memiliki kemampuan untuk merangsang pertumbuhan tulang baru disekitar implan, contoh dari bahan ini adalah hidroksiapatit dan bioglass. Bio-inert adalah bahan yang bertolenrasi baik dengan tulang tetapi tidak terjadi formasi tulang. . +olimer dan komposit +olimer dibuat dalam bentuk porus dan padat, digunakan untuk peninggian dan penggantian tulang. Ia merupakan suatu bahan yang sukar dibersihkan pada bagian yang terkontaminasi dan pada partikel porusnya karena sifatnya yang sensitif terhadap formasi sterilisasi. 6..6 erdasarkan penempatannya dalam jaringan. -enurut lokasi tempat implan ditanam, maka implan gigi terdiri dari ' a) Implan subperiosteal(/,9,1=,1/) Implan ini lebih lama dibanding jenis implan yang lain dan pertama sekali diperkenalkan oleh -uller dan "ahl pada tahun 194/.(1=) Implan ini tidak ditanam ke Universitas Sumatera Utara
dalam tulang, melainkan diletakkan diatas tulang al7eolar dan diba:ah periosteum. !erutama digunakan pada kondisi rahang yang mengalami atro yang hebat, apabila pasien telah mengalami kegagalan berkalikali dalam pemakaian protesa atau pada kasus dimana proses atro menimbulkan rasa sakit pada daerah mentalis.(1/) Implan ini memerlukan teknik insersi dua tahap.(1=) +enggunaan implan subperiosteal pada rahang atas telah dibatasi karena dilaporkan bah:a keberhasilannya dalam lima tahun tidak mencapai =2>. Implan ini juga tidak dianjurkan untuk ditempatkan pada tempat yang antagonisnya merupakan gigi asli. ambar 6. Implan subperiosteal yang pertama diperkenalkan oleh -uller dan "ahl pada tahun 194/ (ooth +.$, ;chendel ;. Maxillofacial Surgery : Advanced Oral Implanthology 6nd ed. ermany ' 5lse7ier, 6??= ' 12=6//) Universitas Sumatera Utara
ambar . Implan subperiosteal. (!aylor !. ",and #aney. $. %. Dental Implant . &http'dentalimplants.uchc.eduimagesabout@implantsimage@page6?@subper io steal.jpg *) b) Implan endosteal Implan endosteal ditanam ke dalam tulang rahang melalui gusi dan periosteum, sebagian tertanam dan terkait dalam tulang. Implan ini mempunyai tiga desain dasar yaitu blade! cylinder dan scre".(/,1=) "alam
implan endosteal diharapkan terjadi osseointegrasi yaitu penyatuan tulang dengan implan tanpa diperantarai jaringan lunak. +opularitas implan endosteal semakin meningkat, terlihat dari banyaknya pilihan desain yang dapat digunakan. #aporanlaporan menyebutkan bah:a tingkat keberhasilannya dapat melebihi 12 tahun apabila teknik bedah dan pera:atan pasca bedah dilakukan dengan baik.(1/) "itinjau dari teknik bedahnya, implan endosteal terdiri dari teknik insersi satu tahap dan insersi dua tahap.(1=,1/) +ada teknik satu tahap, pembedahan hanya dilakukan sekali sehingga tonggak abutment Universitas Sumatera Utara
menonjol keluar mukosa setelah operasi selesai. ;edangkan pada teknik dua tahap, operasi dilakukan dua kali yaitu operasi pertama untuk meletakkan implan pada tulang rahang. ;etelah masa penyembuhan, dilakukan operasi kedua untuk pemasangan abutment ambar 4. Implan endosteal. (!aylor !. ",and #aney. $. %. Dental Implant . &http'dentalimplants.uchc.eduabouttypes.html* ) c) Implan transosteal atau transosseous(/,1?) -erupakan implan gigi yang menembus tulang rahang dan hanya digunakan pada rahang ba:ah. Implan jenis ini jarang dipakai dan dilaporkan memiliki tingkat keberhasilan yang rendah. Universitas Sumatera Utara
ambar 2. Implan transosteal. (!aylor !. ",and #aney. $. %. Dental
Implant.&http'dentalimplants.uchc.eduimagesabout@implantsim age@
[email protected]*) 6.. erdasarkan pilihan pera:atan +ada tahun 19/9, -isch melaporkan bah:a terdapat lima pilihan pera:atan berdasarkan prostetik pada implan. "ari kelima pemilihan pera:atan tersebut tiga yang pertama merupakan protesa cekat (A+), dimana ia boleh disekrupkan atau disemenkan. +rotesa cekat diklasikasikan berdasarkan jumlah struktur jaringan keras dan lunak yang diganti.(/) "ua lagi merupakan protesa lepasan (%+) yang diklasikasikan berdasarkan kekuatannya.(/) A+1 ' +rotesa cekat, hanya mahkota gigi yang digantiB tampak seperti gigi asli
A+6 ' +rotesa cekatB mahkota dan sebagaian dari akarnya tampak normal pada sebagian oklusal tetapi mengalami elongasi pada sebagian gingi7a.
Universitas Sumatera Utara
2.4
6.4.1 pemasangan implan tidak selamanya sukses. Aaktor yang bisa mempengaruhi keberhasilan pera:atan implan ini harus dipertimbangkan sejak tahap rencana pera:atan, termasuk resiko operasi, potensi kegagalan dan desain protesa pada restorasi akhir. (12,1=,19) 6.4.1.1 Kondisi sistemik pasien Kondisi medis dan terapi dapat mempengaruhi keberhasilan pera:atan implan gigi, dan melalui pemeriksaan secara menyeluruh kondisi medis pasien sebelum pemasangan implan sangat penting untuk dipertimbangkan. (/,6?) -isalnya, diabetes melitus bukan merupakan kontra indikasi pemasangan implan, tetapi diabetes melitus harus berada dalam keadaan terka:al dan pasien harus memahami bah:a tahap keberhasilan pada pasien diabetes melitus mempunyai persentase sedikit A+ ' +rotesa cekatB menggantikan mahkota yang hilang dan :arna gingi7a sebagian dari ruang edentulusB protesa yang paling sering digunakan adalah gigi palsu dan gingi7a akrilik, tetapi boleh dibuat dari porselen atau logam %+4 ' +rotesa lepasanB dukungan o7erdenture sepenuhnya oleh implan. %+2 ' +rotesa lepasanB dukungan o7erdenture oleh jaringan lunak dan implan.
Universitas Sumatera Utara
,, 2 ' ) ) 5665'+76'
;elama ? tahun terakhir berbagai penelitian telah menunjukkan keberhasilan implan sebagai alternatif untuk restorasi prostetik tetap atau lepasan. anyak implan dental yang digunakan sekarang untuk mengatasi kehilangan gigi sebagian maupun seluruh gigi. Implan dental yang paling sering digunakan adalah implan dengan tipe endosseous implan yang menggunakan prinsip dasar osseointegrasi.4 2.1 engertian dan 8enis-8enis implan dental
Implan dental adalah sebuah alat dengan material biokompatibel yang diletakkan di dalam tulang mandibula atau maksila, yang fungsinya untuk menyediakan dukungan tambahan pada sebuah protesa atau gigi.6 erdasarkan bentuk dan lokasi tempat implan dental ditanam, maka implan
dental dapat dibagi menjadi' 1. Implan subperiosteal Implan tipe ini berupa kerangka logam yang diletakkan di ba:ah periosteum tetapi di atas permukaan tulang al7eolar. Implan ini dapat digunakan pada maksila maupun mandibula. Implan subperiosteal mempunyai ri:ayat percobaan klinis yang paling panjang, tetapi tingkat keberhasilan jangka panjangnya diragukan, tingkat kesuksesannya 24> dalam 12 tahun. Implan subperiosteal jarang diindikasikan kecuali untuk area resorpsi edentulous yang parah. Implan ini juga tidak dianjurkan untuk ditempatkan pada tempat yang antagonisnya merupakan gigi asli.2= Universitas Sumatera Utara
' 69,7'56
Kerangka metal terletak di atas tulang rahang Implan terletak di atas gingi7a untuk tempat protesa mandibula ingi7a menutupi kerangka implan ambar 1. Implan subperiosteal. #aney $% and !aylor !". "ental Implant' Cre they for meD. (http'dentalimplants. uchc.edu) (1= Ektober 6?1?) 6. Implan transosseous Implan ini menembus seluruhnya pada mandibula. Implan transmandibular ini diindikasikan hanya untuk mandibula dengan resorpsi tulang yang parah.2 ambar 6. Implan transosseous #aney $% and !aylor !". "ental Implant' Cre they for meD. (http'dentalimplants. uchc.edu) (1= Ektober 6?1?) ' 76566596
Implan dipasang menembus tulang mandibula ingi7a menutupi implan mandibula Universitas Sumatera Utara
. Implan endosseous Implan endosseous ini diletakkan langsung pada tulang seperti akar gigi asli dan dapat digunakan untuk berbagai tujuan.9 #aporanlaporan menyebutkan bah:a tingkat keberhasilannya dapat melebihi 12 tahun apabila teknik bedah dan pera:atan pasca bedahnya dilakukan dengan baik.2 Cda tiga desain dasar dari endosseous implan yaitu bilah, silindris, sekrup dan kombinasi dari tiga desain dasar implan tersebut. Implan endosseous secara umum terbuat dari
titanium# alloy titanium! diberi lubanglubang atau jendela, dan seringkali dilapisi (semprotan plasma titanium! pyroliti$ $arbon! aluminium o$sida dan hidro$si apatit ) untuk membantu integrasi tulang yaitu penggabungan tulang
dengan implan atau penyatuan tanpa diperantai jaringan lunak. Keberhasilan implan endosseous dilaporkan /2> pada rahang atas dan 91> pada rahang ba:ah pada tahun pertama. Keberhasilan pada 2 tahun pertama 91> pada rahang atas dan 90> pada rahang ba:ah.= ambar . Implan endosseous #aney $% and !aylor !". "ental Implant' Cre they for meD. (http'dentalimplants. uchc.edu) (1= Ektober 6?1?) ' )566596
bilah mandibula silindris sekrup Implan ditanam pada tulang mandibula Universitas Sumatera Utara
+ada dasarnya rencana pera:atan untuk pemasangan implan sebagai penyangga gigi tiruan cekat hampir sama dengan rencana pera:atan pada pemasangan gigi tiruan cekat secara kon7ensional. Famun pada pemasangan gigi tiruan dukungan implan harus dipertimbangkan mengenai tipe, dan posisi implan yang akan ditempatkan. ;elain itu, pemilihan jenis restorasi yang akan mendukung implan juga harus dipertimbangkan. Genis gigi tiruan yang dapat didukung implan antara lain'1? 1. Implan penyangga jembatan Aungsi implan penyangga jembatan hampir sama dengan gigi asli sebagai penyangga jembatan kon7ensional, tetapi gigi tiruan ini didukung oleh implan bukan didukung oleh gigi asli. Implan penyangga jembatan ini digunakan pada kasus kehilangan lebih dari satu gigi. Implan ini juga digunakan apabila penggunaan dengan implan tunggal dapat menimbulkan tekanan yang berlebihan, contohnya pada kasus clenching dimana dapat menimbulkan tekanan yang berlebihan pada implan tunggal dan nantinya akan menyebabkan kegoyahan pada implan.1? ambar 4. Implan penyangga jembatan. C. Implan penyangga jembatan yang ditanam. . Implan yang telah dipasangkan restorasi (http'colgate.comappcolgateusocimplantsupported bridge.cusp) (1= Ektober 6?1?) C
Universitas Sumatera Utara
6. Implan penyangga overdenture Implan penyangga overdenture adalah implan yang mendukung overdenture yang dilekatkan di atasnya. Implan penyangga overdenture digunakan ketika seseorang kehilangan banyak gigi, tetapi masih memiliki tulang yang adekuat untuk mendukung implan. Implan penyangga overdenture biasanya dibuat untuk kehilangan gigi di rahang ba:ah karena gigi tiruan penuh kon7ensional cenderung kurang baik adaptasinya apabila digunakan di rahang ba:ah.16 ambar 2. Implan penyangga overdenture. (http'colgate.comappcolgateusoc implantsupporteddenture.cusp) (1= Ektober 6?1?) . Implan penyangga mahkota Implan penyangga mahkota merupakan implan yang mendukung gigi tiruan yang terdiri dari unit yang berdiri sendiri tanpa harus dihubungkan dengan gigi atau implan lainnya. Implan penyangga mahkota ini biasa digunakan untuk menggantikan kehilangan salah satu elemen gigi pada regio anterior.1? Universitas Sumatera Utara
C ambar 0. Implan penyangga mahkota. C. Implan penyangga mahkota yang ditanam. . Implan yang telah dipasangkan mahkota. (http'site.netopia.com sdperio dentalimplants1) (1= Ektober 6?1?) 2.2 5sseointegrasi
Konsep osseointegrasi pertama kali diperkenalkan oleh ranemark pada tahun 1926.14 Esseointegrasi adalah adanya hubungan struktural langsung antara tulang dan permukaan implan yang menerima beban yang terlihat pada pemeriksaan mikroskop cahaya. !idak ada jaringan ikat lunak dan ligamen periodontal yang ditemui antara tulang dan implan, implan yang terosseointegrasi dengan baik dapat berfungsi tanpa adanya mobiliti. Kriteria sukses implan sangat berhubungan dengan perlekatan maksimum sejumlah tulang yang berkontak dengan implan tersebut. Keberhasilan pemakaian implan tergantung pada osseointegrasi yang dipengaruhi oleh beberapa faktor penting antara lain material implan yang biokompatibel dan pemilihan tipe implan yang sesuai, kualitas dan kuantitas tulang yang tersedia, dan beban pengunyahan yang Universitas Sumatera Utara
dapat menyebabkan implan goyang atau terganggu pada :aktu proses penyembuhan tulang. Implan yang terbuat dari bahan titanium murni dapat meningkatkan terjadinya osseointegrasi dibandingkan dengan jenis bahan
implan lainnya. Keberhasilan pemakaian implan dengan bahan titanium telah banyak dilaporkan.1? Kualitas, kuantitas dan kontur dari tulang akan menentukan ukuran dan posisi gigi tiruan. Hal ini akan berpengaruh pada desain dan keberhasilan implan dental.14 #ama pera:atan untuk peletakan implan dan pemasangan protesa tergantung pada tipe tulang dimana implan tersebut dipasang. +rotesa harus dipasangkan setelah implan memiliki osseointegrasi dengan tulang disekitarnya. Cda empat tipe tulang pada :ajah manusia yaitu'12 1. !ipe I !ulang ini dianalogikan seperti kayu oak, keras dan padat. !ipe tulang ini memiliki suplai darah yang kurang dibandingkan dengan tipe tulang lainnya. ;uplai darah ini penting dalam kalsikasi tulang di sekitar implan. !ipe tulang ini membutuhkan :aktu sekitar 2 bulan untuk berintegrasi dengan implan. 6. !ipe II !ulang ini dianalogikan seperti kayu pinus, tidak sekeras tipe I. !ulang ini membutuhkan :aktu 4 bulan untuk berintegrasi dengan implan. . !ipe III !ipe tulang ini seperti kayu balsa, tidak sepadat tipe II. Karena kepadatannya kurang dari tipe II, maka dibutuhkan :aktu yang lebih lama untuk berintegrasi dengan implan, yaitu 0 bulan. Universitas Sumatera Utara
4. !ipe I< !ipe tulang ini kepadatannya paling rendah. !ulang ini memerlukan :aktu yang paling lama untuk berintegrasi dengan implan yaitu / bulan. Bone grafting atau bone augmentasi tulang sering dibutuhkan. ambar =. !ipe tulang :ajah (http':::.seattleimplants.com) !ulang tipe I, II dan III memiliki kekuatan yang ideal untuk kesuksesan implan. !ulang tipe I< sering di jumpai pada bagian posterior dari maksila. !ulang tipe I< ini memiliki tingkat keberhasilan implan paling rendah. "ari hasil penelitiannya Gan dan erman menyatakan penempatan implan pada tulang tipe I< ini memiliki kegagalan sebesar 2>. Ini menunjukkan bah:a kualitas tulang bisa menjadi penentu yang baik untuk prognosis implan.14 ????? Universitas Sumatera Utara
' +'+' 99 )57 +'+' 99 )iagnosis dan 'mplantasi; <
Eleh '6 769'6 '. 1$00021$"$03102 9'=76'6 )>)>7 ?96 )57 +'+' ,)9+ 2004
C;!%CK Kehilangan gigi tetap pada penderita de:asa tanpa penggantian gigi yang hilang dapat mengakibatkan gangguan fungsi pengunyahan, estetik dan fonetik. ;elain itu dapat terjadi gangguan keseimbangan organ mastikasi dalam mulut, seperti migrasi gigi tetangga, ekstrusi gigi antagonis, kehilangan kontak, karies, resesi gingi7al dan poket periodontal yang mengakibatkan masalah kesehatan gigi dan mulut yang lebih kompleks. +enderita dengan kehilangan gigi menuntut penggantian gigi yang hilang dengan elemen yang lebih sempurna selain gigi tiruan lepas dan gigi tiruan cekat. Implan gigi merupakan alternatif terbaik saat ini untuk mengembalikan fungsi mastikasi, estetik dan fonetik secara lebih sempurna. Implan gigi merupakan penempatan secara tetap bahan biokompatibel berupa scre"- li$e titanium yang ditempatkan secara bedah ke dalam tulang rahang sehingga memungkinkan penggantian gigi asli menyerupai gigi asli penderita sebelumnya baik dari segi estetik maupun kenyamanan. Implan gigi masa kini berdasarkan atas konsep osseointegration yaitu penyatuan antara bahan implan dengan tulang. +engetahuan dasar mengenai implan gigi harus dipahami terlebih dahulu sebelum penanaman implan gigi untuk memperoleh hasil yang maksimal, termasuk pengetahuan mengenai indikasi dan kontra indikasi, diagnosis dan rencana pera:atan, serta prosedur pembedahan.
2.2. acam-macam 'mplan +igi
;ebenarnya sangat sulit mengklasikasikan macam dental implan mengingat berbagai macam implan dental yang beredar saat ini sangat spesik dalam hal bahan yang dipergunakan, bentuk implan, teknik pembuatan dan cara penanamannya. Hanya untuk memudahkan pemahaman dalam mengikuti perkembangan dental implan, maka dental implan akan dibedakan pertama berdasarkan lokasi jaringan tempat implan diinsersikan dan yang kedua berdasarkan bahan dasar dari implan (!is Karasutisna, 6??6) 2.2.1. ,erdasarkan okasi >aringan empat 'mplan
erdasarkan letak implan ditanamkan, maka jenis implan dapat dibagi dalam' 1). Implan ;ubperiosteal
Implan jenis ini diletakkan diatas linggir tulang dan berada diba:ah perioteum. ;ering dipergunakan pada rahang yang sudah tak bergigi baik untuk rahang atas maupun rahang ba:ah. 6). Implan !ransosseus Implan jenis ini diletakkan menembus tulang rahang ba:ah dan penggunaanya terbatas untuk rahang ba:ah saja ). Implan Intramukosal atau ;ubmukosal Implan ini ditanam pada mukosa palatum dan bentuknya menyerupai kancing, oleh karena itu disebut button insert . +enggunaanya hanya terbatas pada rahang atas yang sudah tidak bergigi. 4). Implan 5ndodontik 5ndosteal 0 -erupakan suatu implan yang diletakkan kedalam tulang melalui saluran akar gigi yang sebelumnya telah dipesiapkan untuk pengisian saluran akar gigi. !ujuannya untuk menambah stabilitas gigi yang memiliki akar pendek, misalnya setelah dilakukan apikoektomi atau dapat juga dipakai pada gigi yang goyang. 2). Implan 5ndosseus atau 5ndosteal Implan jenis ini ditanam kedalam tulang melalui gusi dan periosteum. Genis ini merupakan jenis yang paling banyak dipakai dan ditolerir oleh para praktisi, pabrik maupun pakar yang mendalami secara J Scienti%c & 'linical (orndation) , yang pada dasarnya menanam implan pada al7eolar dan basal bone . entuk bisa berupa root form atau blade form Keuntungan yang didapat dari penggunaan implan endosseus ialah bah:a jenis ini dapat dilaksanakan pada pasien tidak bergigi dengan semua tingkatan abrosbsi, bahkan pada keadaan resorbsi yang ekstrim dengan bantuan grafting Guga dapat digunakan pada pasien tidak bergigi sebagian, dari kehilangan satu gigi sampai keseluruhan. 2.2.2. ,ahan 'mplan 2.2.2.1. ,ahan 'mplan @ang erbuat )ari ogam
Genisjenis bahan implan logam ' 1). oase Clloys ( or-o, or$Fi ). 6). oFiase Clloys ( -+2F o Fir-o ). = ). 10# ;tainless ;teel. 4). !i dan !i 0Cl4< Clloys. 2). ;istem kombinasi plasma spray coating. 0) #ogam dan logam paduan yang sering dipergunakan untuk implan dental '
(1). !itanium, !antalum. (6). !itanium,
ahan untuk pembuatan implan selain dari logam dan 7ariasinya, juga terbuatdaribahanbukanlogamantaralain ' / 1). Implan yang terbuat dari plastik ' +olymeric -aterial, +orous +olymethyl -ethacrilate (+--C), +--C yang dikombinasi dengan
;eperti halnya tiap prosedur bedah lain, pasien harus die7aluasi keadaan umum dan lokalnya sebelum dilakukan pemasangan implan. Kontra indikasi absolute pemasangan implan seperti tersebut diatas adalah berdasarkan resiko pembedahan segera.dan anestesi. !etapi setelah keadaan dapat dikendalikan maka pasien dapat dipertimbangkan untuk dilakukan pemasangan implan. 2.3.1. 'ndikasi
;etelah kita melakukan pemeriksaan klinis dan pemeriksaan penunjang maka kita akan dapat menetapkan apakah pasien yang datang itu bisa dipasang
implan atau 9 tidak. Indikasi pemasangan implan dental dibagi menjadi indikasi umum dan indikasi lokal. 2.3.1.1 'ndikasi 9mum:
+emasangan implan harus dilakukan pada pasien yang mempunyai moti7asi, kooperatif dan oral hygiene yang baik. !idak ada batasan usia untuk pemasangan implan, akan tetapi lebih baik diatas usia 10 tahun. +emasangan implan pada usia tua lebih baik dari pasien dengan usia muda. 2.3.1.2. 'ndikasi lokal
Aaktorfaktor yang merupakan indikasi dalam pemasangan implan antara lain' 1). Kehilangan gigi 6.) Cgenesis suatu gigi ).;ebagai penyangga distal pada kehilangan gigi berujung bebas 4). Ctro tulang al7eolar, baik pada maksila maupun mandibula. 2.3.2. ontra 'ndikasi 2.3.2.1. ontra 'ndikasi 9mum @ang bsolut mutlak )
Aaktorfaktor yang merupakan kontra indikasi absolut ialah' 1). sia di ba:ah 10 tahun 6). angguan hematopoiesis, pembekuan darah dan sistem endokrin ). !erapi penyakit kardio7askuler yang resisten 4). -alignant tumor dengan prognosa yang buruk 2) angguan permanen pada sistem imun (HI<) 0). angguan mental kepribadian yang psychopathy 1? 2.3.2.2 ontra 'ndikasi 9mum 7elatif
eberapa keadaan yang dikelompokkan ke dalam kontra indikasi umum relatif diantaranya' 1). Clergi 6). %heumatoid ringan ). Aokal infeksi yang menyeluruh 4). +enyakitpenyakit akut 2). Kehamilan 0). Cdiksi terhadap obat, alcohol, dll =). Cdanya stress sik 2.3.2.3 ontra 'ndikasi okal bsolut
1). Cdanya penyakit di daerah rahang 6). -yoarthropathy ). +asienpasien dengan kebiasaan buruk
4). Esteomyelitis kronis atau akut 2). Bone de%cits 0). Kondisi anatomi dan topogra yang unfavorable dan unatferable =). Kurangnya moti7asi untuk menjaga kebersihan mulut yang baik 2.3.24. ontra 'ndikasi okal 7elatif
1) ,emporary bone de%cits (misalnya setelah ekstraksi gigi atau ekstirpasi kista) 6) Maxillary de%cits 11 ). ;ecara topogra dan kondisinya tidak memungkinkan. 2.4. 5sseintegrasi
Kesuksesan implan gigi masa kini dihubungkan dengan ditemukannya metode untuk memaksimalkan kontak permukaan antara implan dan tulang sehat. "enisi osseointegration adalah hubungan langsung antara tulang sehat dan tepi imlan endoseus pada tingkat mikroskop cahaya ( -clumphy dan #arsen, 6??). 5mpat factor utama yang dibutuhkan untuk mencapai suatu osseointrgration antar dua permukaan tulang dan implan adalah ' 6.4.1. ahan yang biokompatibel 6.4.6. Implan yang baeradaptasi dengan tepat pada tulang yang dipreparasi 6.4.. +embedahan yang atraumatik untum meminimalis kerusakan jaringan 6.4.4. Aase penyembuhan yang tidak terganggu dan adanya imobilitas. ahan implan yang biokompatibel diperlukan untuk merangsang penyembuhan tanpa adanya reaksi tubuh untuk menolak benda asing. Gika bahan yang digunakan tidak biokompatibel maka tubuh akan berusaha untuk mengisolasi bahan implan impaln yang asing dengan mengelilinginya denga jaringan granulasi dan jaringan ikat. ahan implan yang kompatibel yang sering digunakan adlah titanium dan calciumphosphate ceramic tertentu. kuran celah antara implan dan tulang setelah penempatan implan sangat berpengaruh terjadinhya osseointegrasi. kuran celah dapat dikendalikan dengan preparasi yang tepat pada tulang tempat implan akan diletakkan sesuai dengan implan. +embedahan atraumatik dibutuhkan untuk untuk meminimalisasi injuri 16 termal dan mekanis yang mungkin muncul. -aka untuk memperoleh pembedahan atraumatik digunakan bur yang baru dan tajam dengan kecepatan rendah bertenaga putar tinggi. ;elain itu juga dibutuhkan irigasi baik internal maupun eksternal untuk mempertahankan suhu tulang diba:ah 20 derajat elsius, karena jika melebihi maka akan terjadi kerusakan tulang
permanent. ;edangkan ketika suhu mencapai 4= derajat selama 1 menit tulang mengalami kerusakan. "engan minimalnya injuri pada tulang maka memungkinkan lebih cepat sembuh dan mempercepat perlekatan tulang ke implan. Imobilitas implan tergantung tulang tempat implan tertanam. Komposisi tulang kortikal dan spongiosa sangat mempengaruhi mobilitas implan. Keberhasilan osseountegrasi dapat diukur pertama kali pada pembedahan kedua. ;etelah abutmen diletakkan ke badan implan, operatyor harus memeriksa secara hati hati akan kemungkinan adanya mobilitas yang terdeteksi secara klinis. Gika mobilitas terdeteksi maka implan harus segera diangkat dan soket dibiarkan sembuh. -enurut lock dan Cchong (6??4) periode penyembuhan tulang setelah pemasangan implan tanpa protesa maupun abutmen adalah 4 L 0 bulan untuk mandibula dan lebih 0 bulan untuk maksila. $aktu 4 L 0 bulan adalah :aktu yang dibutuhkan untuk mencegah berkembangnya kapsulasi brosa implan yang sering muncul pada pemasangan protesa terlalu a:al. !etapi berdasarkan penelitian ooper dkk (6??1) cit. lock dan Cchong (6??4), menyatakan bah:a 90,6 > implan dinyatakan berhasil tanpa resiko kegagalan osseoinrtgrasi pada minggu setelah penempatan implan satu 1 gigi dengan satu tahap di maksila anterior. !ulang tempat implan adalah tulang tipe dan dengan panjang minimal 11 mm.
2.1. 6e8arah erkembangan 'mplan gigi ITI Dental implanology berkembang parallel dengan perkembangan metoda
operasi patah tulang dan endoprotesa. +ada a:al tahun 190? telah terbentuk sebuah tim kerja osteosintesa yang dipelopori oleh "r. AritM ;traumann dan +rof. Cndre ;choeder, yang mempelopori inplan dental. -ereka pertamakali mencoba implan metal pada kera. Hasilnya terbukti biokompatibel dan oseointegrasi implan gigi terjadi pada rahang yang sama pada tulang panjang. ntuk mengkoordinasi tim kerja osteosintesa maka terbentuk grup khusus yang menangani implan denta yaitu grup I,I (AoitMk, 1994) yang merupakan singkatan dari JInternational T eam (or Oral Implanology) . ;aat ini I!I mempunyai anggota lebih dari 6?? orang dari seulruh dunia dan kelompok ini terbentuk pada tahun 19/? (;chroeder, dkk, 1990). !im ini terdiri atas 4 dokter gigi, ahli bedah mulut dan maksilofasial, ahli teknik, ahli anatomi, ahli sika. Chli metal, dental tekniker dan ahliahli lainnya, yang berdedikasi untuk mengembangkan lebih lanjut oral implanology. !im ini murni berorientasi
keilmuan yang bekerja tanpa pemikiran mencari untung (;traumann, 1992). +rinsipprinsip yang mendasari sistim I!I mulai dikembangkan pada a:al tahun l9=? L an oleh onser7ation "entistry "epartement dari ni7ersity of erne ;:itMerland. +rinsipprinsip ini telah diterapkan edngan sukses dan didokumentasikan secara klinis sejak tahun 19=4. Kemudian kerja sama dilakukan dengan tim internasional untuk oral implanologi yang telah menghasilkan sistim implan endosteal yang kita kenal saat ini. ;istim ini telah terbukti baik dan masih dikembangkan lebih lanjut (;traumann, 1922). 2.4.1. acam 'mplan ,erdasarkan ,entuk
1). Implan ollo" 'ylllinder (H) !erdiri atas dua tipe, yaitu yang bersudut 12E dan lurus, !ipe ini didesain khusus untuk kasus protrusi7e 6). Implan ollo" Scre" (H;) "ibandingkan dengan hollo: cylinder implan hollo: scre: memiliki satu keunggulan yaitu lebih stabil meskipun di tanam pada tulang yang memiliki kepadatan rendah. Implan ini digunakan sebagai penyangga distal di mandibula dan maksila, atau sebagai penyangga dari jembatan. ;elain itu juga digunakan untuk penggatian gigi tunggal dibagian premolar dan molar . ). Implan !ipe Solid Scre" (;;) ;eperti halnya hollo" scre", pada implan solid scre" dibutuhkan pengeboran untuk mempersiapkan tulang sebelum implantasi. Implan solid scre: cocok untuk kasuskasus penyangga distal baik di mandibula maupun di maksila . 3.4.2. acam 'mplan gigi '' ,erdasarkan 9kuran
1). kuran kedalamam ' 0 mm. / mm, 1? mm, 16 mm, 14 mm dNn 10 mm 6). kuran dianeter ' a). Hollo: cylinder B , 2 mm b). Hollo: scre: ' 4,1 mm c). ;olidscre: '4,1mm ,,mm dan4,/mm 2.4.3. acam 'mplan gigi '' ,erdasarkan emakaian
1). ;tandar "igunakan untuk kondisi normal. 6). Clternatif. "igunakan sebagai alternatif lain dri tipe standar ). 5stetik a. agian !+; dinaikkan setinggi 1 mm b. "igunakan untuk gigi anterior, agar bagian leher implan tidak terlihat jika gusi mengalamai resesi. 4). Implan #eher ;empit
"igunakan untuk kondisi ruang yang sempit pada tulang seperti ' a). %uang antar gigi (mesialdistal) sangat terbatas b). #ebar tulang 7estibular oral terbatas. 1 14 "esain diutamakan untuk penggantian gigi tunggal pada lokasi insisif atas atau ba:ah. entuk implan leher sempitr dapat dilihat pada gambar .... 2.4.4. emilihanemakaian )ental 'mplan
ITI
"alam pelaksanaanya untuk memilih salah sati tipe implan, baik dalam pilihan bentuk, ukuran panjang, dimater dan lain sebagianya harus berdasarkan analisa klinik yang diperoleh dari berbagai pemeriksaan. Hasil pemeriksaan klinik dan radiologis akan membantu untuk menetapkan jenis implan yang akan dipilih. "engan demikian pemilihan tipe implan tergantung pada kasus yang dihadapi. +emilihan yang kurang tepat akan berakibat pembuatan supra struktur akan mengalami kesulitan yang pada akghirnya akan mengakibatkan hasil yang tidak memuaskan. ntuk itu pengamatan yang seksama mulai dari seleksi pasien sampai kepada pemeriksaan harus dilaksanakan secara hatihati dan diperhitungkan akan terjadinya konsisi yang tidak diinginkan. 2.4.. acam 'mplan gigi '' ,erdasarkan )esain )asar
1). "esain Implan ;atu agian "igunakan untuk retensi protesa pada mandibula dengan kehilangan keseluruhan gigi. aranya dengan memasang beberapa implan serta dihubungkan dengan suatu bar. ;esudah dilakukan operasi. -etode ini lebih disukai karena sederhana dan geometrinya tidak menyulitkan. "esain satu bagian ini terdiri dari macam, yaitu' H, H; dan ;;. "engan 2 panjang standar yang berbeda yaitu ' / mm, 1? mm, 16 mm, 14 mm dan 10 mm. 6). "esain Implan "ua agian "esain implandua bagian terdiri dari 4 macam, yaitu ' ' H, H bersudur 12o H;, ;;, dengan panjang yang berbedabeda, yaitu ' 0 mm, / mm, 1? mm dan 16 mm. erikut ini adalah beberapa rangkuman dari berbagai macam implan gigi I!I berdasarkan ukuran, kedalaman, ukuran diameter dan kegunaannya dan juga rangkuman pemilihan implan berdasarkan indikasinya. +ilihan ini dapat diambil setelah segala macam pemeriksaan dan analisa kasus telah dilaksanakan sebaik baiknya dengan mempertimbangkan berbagai apspek yang ditemui selama pemeriksaan. .1.3.2. 'ndikasi lokal
Aaktorfaktor yang merupakan indikasi dalam pemasangan implan antara lain ' (Aonseca %G O $alker, %.<, 1991), a. Kehilangn gigi b. Cgenesis suatu gigi c. ;ebagai penyangga distal pada kehilangan gigi berujung bebas d. ;ebagai e. Ctro tulang al7eolar yang agak banyak, baik pada maksila maupun mandibula 3.1.4. ontra 'ndikasi 3.1.4.1. ontra 'ndikasi 9mum @ang bsolut mutlak )
Aaktorfaktor yang merupakan kontra indikasi umum yang absolut ialah ' a. sia diba:ah 10 tahun b. angguan hematopoesis, pembekuan darah dan sistem endokrin c. !erapi penyakit cardio7askuler yang resisten d. -alignant tumor dengan prognosis buruk e. angguan yang permanent pada sistem immune (HI<) f. angguan mental kepribadian yang psychopathy 3.1.4.2. ontra 'ndikasi 9mum @ang 7elatif
eberapa keadaan yang dikelompokkan kedalam kontra indikasi relatif, yaitu ' a. Clergi b. %heumatoid ringan c. Aocal infeksi yang menyeluruh d. +enyakit penyakit yang akut e. Kehamilan f. Cdiksi terhadap obat, alkohol dll. g. Cdanya stress sik 3.1.4.3. ontra 'ndikasi okal @ang bsolut
1. Cdanya penyakit di daerah rahang 6. -yoarthropathy . +asienpasien dengan kebiasaan buruk 4. Esteomelitis akut atau kronis 2. Bone de%cits 0. Kondisi anatomi O topogra unfavorable dan unatferable 61 =. Kurangnya moti7asi untuk menjaga kebersihan mulut yang baik 3.1.4.4. ontra 'ndikasi okal @ang 7elatif
1. !emporary bone decite (misalnya setelah ekstraksi gigi atau ekstirpasi kista
6. -aillarydecit . ;ecara topogra dan anatomi kondisinya tidak memungkinkan ;ecara lokal pemeriksaan 7isual dan palpasi akan dijumpai keadaankeadaan yang dapat mengganggu pemasanagn implan misalnya jaringan lunak .abby yang berlebihan , ridge yang sempit atau tajam, atau adanya undercut !etapi halhal tersebut akan tersamar bila jaringan lunak yang menutupi tulang sangat padat, immobile dan tibious . ntuk berhasilnya suatu implan sebaiknya kita perhatikan keadaan keadaan diba:ah ini misalnya ' 1. 6. . 4. 2. Ketebalan tulang dilingual kurang lebih 1 mm dan ?,2 mm disisi facial dari Implan Garak antara implan minimal mm Garak antara implan dan nasal ca7ity minimal 1 mm Garak antara implan dan dasar sinus maksilaris minimal 1 mm Ketinggian tulang yang adek:at ummnya dijumpai diantara nasal ca7ity dan sinus masksilaris 66 0. Garak antara implan dan kanalis al7eolaris inferior minimal 6 mm. ;ekilas ;ejarah "ental implant telah dikenal sejak beberapa tahun yang silam, dan mengalami kemajuan pesat sejak tahun 19/=. "i negaranegara maju, pemasangan dental implant merupakan prosedur bedah yang rutin dikerjakan pada prakter dokter gigi seperti halnya pencabutan gigi. +rofessor Ingle rPnemark dari ;:edia merupakan pelopor pengembang dental implant yang mulai dikembangkannya sejak tahun 190=. ;aat ini dental implant terus berkembang sehingga seluruh negara industri maju ikut mengembangkan dan memproduksi dental implant. ;ecara umum pemasangan dental implant dilakukan 66.2 bulan setelah pencabutan gigi, dimaksudkan karena luka pada tulang bekas pencabutan gigi telah sembuh dan tulang baru yang sehat telah terbentuk sehingga dental implant akan dapat dipasang dengan baik. Hal ini dimaksudkan, dental implant dapat terpasang dengan baik di tulang dan dapat diperoleh primary stability, yaitu terpasangnya dental implant secara kencang pada tulang rahang di a:al pemasangan. +rimary stability diperlukan agar proses penyatuan antara dental implant dengan tulang rahang melalui proses yang disebut dengan
osseointegration. dapat berlangsung dan proses ini akan berjalan dalam kurun :aktu antara 66.2 bulan setelah dental implant terpasang. ;etelah dental implant mengalami osseointegrasi, tahapan selanjutnya adalah pemasangan mahkota gigi yang didahului dengan pemasangan bagian di atas dental implant yang disebut dengan abutment implant. (catatan' terjadinya osseointegrasi dental implant dan tulang disekitarnya merupakan penentu keberhasilan pemasangan suatu dental implant) +ada banyak kasus pemasangan dental implant dapat dilakukan segera setelah pencabutan gigi dan dapat diperoleh hasil yang baik dalam pencapaian osseointegrasi. !eknik pemasangan dental implant semacam ini disebut dengan Immediate implant placement ("asar pemikirannya dapat dijelaskan bah:a luka di tulang rahang bekas pencabutan gigi secara natural akan terisi oleh pertumbuhan tulang baru, sehingga bila dental implant dipasang segera setelah pencabutan gigi, maka jaringan tulang disekeliling soket gigi akan juga tumbuh disekeliling dental implant seperti halnya pada luka bekas pencabutan gigi normal sehingga dengan sendirinya dental implant tersebut akan tertutup oleh pertumbuhan tulang baru tersebut). "engan demikian teknik ini dapat dipakai sebagai teknik pemasangan dental implant dengan mempertimbangan akan memperpendek :aktu kunjungan ke dokter dibandingkan apabila dental implant dipasang menunggu luka bekas pencabutan gigi dibiarkan sembuh dahulu baru kemudian dental implant dipasang. +ada banyak kasus, pemasangan dental implant dapat dilakukan pada kasus emergensi (misalnya' kehilangan gigi oleh karena sesuatu hal (mis' kecelakaan) dimana gigi harus dilakukan pencabutan dan dental implant dapat segera dipasang melalui teknik immediate dental implant placement. Immediate dental implant placement tidak diindikasikan pada luka bekas gigi yang mengalami infeksi. ;angat baik bila dilakukan pada gigigigi anterior atau gigi depan dan sebaiknya sangat dipertimbangkan untuk dipasangkan gigi gigi posterior atau gigi geraham 6.1. "enisi dan ;ejarah Implan gigi adalah alat dari bahan alloplastik yang ditanam ke dalam jaringan mulut diba:ah mukosa danatau lapisan periosteal, danatau dalam tulang yang mempunyai retensi dan pendukung untuk protesa yang cekat ataupun lepasan. 0
+engelolaan edentulus menimbulkan tantangan bagi praktisi. ukti dari peradaban kuno telah menunjukkan bah:a sepanjang sejarah manusia telah mencoba untuk mengganti gigi yang hilang dengan berbagai bahan, termasuk ukiran, kayu gading dan tulang. ;ering kali, gigi diekstraksi dari orang yang kemampuan ekonominya tergolong
4 rendah ataupun dan korban ji:a perang untuk mengganti gigi yang hilang pada orang yang kemampuan ekonominya tergolong tinggi, sehingga pada abad ke19 eksperimen menggunakan bahan dan desain peralatan yang berbeda untuk mengganti gigi yang hilang telah dilaporkan dalam literatur gigi. +engganti gigi dicoba dari penggunaan implan emas yang terbentuk akar gigi sampai menggunakan implan endosteal iridium platinum dengan sekrup ditempatkan ke dalam soket. 2 ;ebelum tahun 192?, penempatan implan adalah lebih dari sebuah bentuk seni daripada sains sehingga pada akhir tahun 19=?an samapai permulaan tahun 19/?an, penggunaan implan gigi menjadi lebih ilmiah dan implantologi diakui oleh peneliti. 2 "ua kelompok penelitian utama yang bertanggung ja:ab untuk ilmu sains adalah ranemark dkk. di akhir 190?an, dan ;chrocder dkk. pada pertengahan 19=? an. Kedua kelompok penelitian mendapati bah:a terdapat kontak langsung antara tulang dan implan titanum guna menghasilkan stabilitas klinis dari implan selama pemuatan. ntuk mode penjangkaran ini, ranemark dkk. menciptakan istilah QoseointegrasiQ pada tahun 190=. Eseointegrasi adalah hubungan struktural dan fungsional langsung antara tulang dengan permukaan implan. 4,2 "okter gigi harus menggunakan keterampilan klinis yang cukup untuk membantu pasien mengatasi masalah edentulus. elakangan ini, masalah gigi yang paling
sulit dapat diselesaikan dengan bantuan dari implan. +asien edentulous sekarang dapat menikmati keamanan dan fungsi restorasi tetap. +asien yang kehilangan abutment posterior, yang biasanya akan memerlukan ekstensi distal gigi tiruan sebagian lepasan, atau yang mengalami trauma sehingga kehilangan gigi dan tulang sekarang dapat menikmati manfaat dari restorasi tetap dengan implan gigi. = 4. %ichard -. +, rian G. ;, #eslie . H, +aul G. +. Implants in clinical dentistry. nited ;tates and anada' !hieme Fe: 3ork, 6??6' 40 2. #loyd ;., -artin ., Ken H. Implantology in general dental practice. #ondon' Ruintessence +ublishing o. #td., 6??2' /1 0. Aiss,. "ental implants. Implants. 6?1?. & http':::.drss.comgeneralimplantinfo.html* (66"esember6?11) =. Games %.H, 5d:ard 5, -yron %.!. ontemporary oral and maillofacial surgery, fth edition. -issouri' -osby 5lse7ier, 6??/'62
,, 1 )<99
Kehilangan gigi sebagai akibat penyakit, trauma, kegagalan untuk berkembang dan kerugian dari pemasangan gigi tiruan sebagian sering terjadi. ntuk itu, ri:ayat tentang penggantian gigi telah lama dipelajari dan jenisnya beraneka ragam. erdasarkan tingkatan edentulus, ada beberapa pilihan, diantaranya gigi tiruan sebagian, gigi tiruan penuh, kon7ensional atau jembatan adhesif, gigi tiruan dukungan implan dan transplantasi. "iketahui juga pengelolaan
edentulus menjadi sebuah tantangan bagi praktisi. ;ejarah membuktikan bah:a pada masyarakat kuno seseorang mencoba untuk mengganti giginya dengan berbagai macam bahan seperti gading, kayu, dan tulang.1 !engkorak masyarakat Honduras dari Maman precolumbia diketahui sebagai orang pertama yang mengenal dental implan. igi insisi7us pada mandibula pada tengkorak tersebut telah digantikan dengan menggunakan batu hitam yang ditutupi kalkulus. "engan penemuan itu diketahui bah:a batu ini telah dimasukkan sejak orang tersebut masih hidup.6 ;ebagai salah satu teknik menggantikan gigi asli, penggunaan dental implan untuk melekatkan mahkota, jembatan maupun gigi tiruan lain telah sangat berkembang saat ini. Implan ekstraoral juga tersedia untuk meletakkan protesis :ajah seperti telinga atau hidung. +erlu diketahui bah:a penempatan implan harus dengan pertimbangan yang matang dan dilakukan dengan hati L hati pada pasien yang telah diseleksi.1,6 Universitas Sumatera Utara
elakangan ini, desain implan telah berkembang yang didasarkan pada pengertian tentang biokompatibilitas, penyembuhan jaringan, dan perbaikan fungsi.6 Cda tiga tipe implan yang tersedia. Implan subperiosteal, hanya menyebabkan sedikit kerusakan pada saat pemasangannya, tapi memerlukan anastesi umum untuk membuka permukaan tulang yang akan diambil. Implan ini berfungsi selama beberapa tahun, tetapi karena adanya proses atropi pada epitel, maka dapat menyebabkan kegagalan pera:atan implan jenis subperiosteal ini. Implan transosseus atau implan transmandibular merupakan implan yang terdiri dari plat yang dipasangkan ke pinggir ba:ah mandibula dan mampu mendukung beberapa tipe dari gigi tiruan. Implan ini mempunyai kerugian karena dilakukannya insisi ekstraoral sehingga sangat berpengaruh terhadap estetis pasien.1, Implan endosseous dapat diaplikasikan pada maksila dan mandibula melalui insisi mukoperiosteum di dalam mulut. !ipe implan ini memiliki beberapa bentuk beberapa tahun belakangan. !etapi bentuk akar adalah bentuk yang paling umum digunakan.1,6 +ada akhir tahun 192?, +erIng7ar ranemark, ahli anatomi dari ;:edia mempelajari sirkulasi darah pada tulang dan sum L sum, dia meramalkan tercapainya aposisi tulang ke implan yang dapat memberikan kekuatan yang cukup untuk mengatasi pemindahan tekanan. "ia menyebut fenomena ini dengan osseointegrasi. +asien pertama yang dira:at dengan cara ini pada tahun 1902 merupakan pasien yang mempunyai daerah edentulus pada rahang ba:ah. %angkaian bentuk skrup, implan titanium murni dimasukkan ke simsis dan dibiarkan tertutup selama beberapa bulan. Kemudian jaringan gingi7a dan mukosa dibuka kembali, dan titanium abutmen diletakkan diatas ks protesa yang akan disekrupkan. ;emua implan dapat Universitas Sumatera Utara
dijangkarkan dengan kuat. +erlu diketahui bah:a beberapa bahan dari implan dapat menyebabkan efek toksik terhadap sel. eberapa bahan dapat biokompatibel karena tidak menimbulkan reaksi yang dapat menghambat proses penyembuhan. ;ifat kimia dari permukaan implan dapat dimodikasi dengan melapisi permukaannya sehingga tidak menimbulkan efek berbahaya terhadap jaringan. Kalsium fosfat terutama hidroksiapatit merupakan bahan yang banyak digunakan karena kemiripannya dengan jaringan tulang. +enelitian lain menyebutkan lapisan titanium oksida (!iE6) dapat mempercepat pembentukan tulang. Hal tersebut dapat dicapai dengan proses kimia. Isi oksida dari lapisan !iE6 penting untuk proses nukleasi membentuk endapan kalsium fosfat yang menyebabkan pembentukan tulang dapat termineralisasi. +enelitian lainnya meliputi integrasi 8uorida pada lapisan !iE6. Ion ini dapat digantikan oleh oksigen dari fosfat, jadi terjadi ikatan ko7alen antara implan dan permukaan tulang.4 ;inus maksilaris merupakan salah satu dari sinus paranasal yang ukurannya paling besar dan mempunyai bentuk seperti piramida. Ctap antrum membentuk sebagian besar dasar orbita, dan dinding median antrum membentuk sebagian besar dinding nasal lateral. "inding posterior sinus memisahkannya dari fosa infratemporalis, sedangkan dinding anterior membentuk pars maksilaris * fosa kanina). "inding tulang mempunyai ketebalan yang ber7ariasi dari regio satu ke regio lainnya dan dari pasien yang satu ke pasien yang lain, tetapi umumnya ketebalannya hanya setipis kulit telur.2 %ehabilitasi maksila edentulus posterior dengan implan gigi endosseus sering menimbulkan tantangan tersendiri karena ketidakcukupan 7olume tulang. !ermasuk adanya resorpsi tulang al7eolar sepanjang dasar sinus maksilaris. ;ebelum adanya Universitas Sumatera Utara
prosedur penambahan tinggi tulang dengan bahan cangkok, pasien dengan desiensi tulang al7eolar pada maksila posterior selalu direhabilitasi dengan gtsl, implan pendek, atau restorasi kantile7er. ;ayangnya, penempatan implan pada maksila posterior mengalami kegagalan lebih besar secara signikan dibandingkan dengan seluruh lokasi anatomis lain. Eleh karena itu prosedur operasi pemasangan implan dengan teknik sinus lift up dilakukan sebagai upaya penambahan jumlah tinggi tulang 7ertikal pada maksila posterior sehingga dapat mendukung penempatan implan.0 !eknik sinus lift up ini dapat diartikan sebagai penempatan bahan cangkok tulang di dasar antral dengan terjadinya osseointegrasi pada implan di al7eolus maksila. +rosedur ini bertujuan untuk memperkuat retensi dengan menambah ketebalan tulang yang tersedia dengan penempatan bahan cangkok tulang ke dinding antral.= +enulisan skripsi ini bertujuan untuk membahas teknik sinus lift up sebagai
suatu cara yang dapat digunakan untuk pemasangan dental implan di rahang atas dengan cara menambah tinggi tulang al7eolar yang bertambah pendek akibat kehilangan gigi. Universitas Sumatera Utara