macam-macam kerusakan jalan dan solusinyaDeskripsi lengkap
KERUSAKAN JALAN PADA LAPISAN
kerusakan jalanFull description
KERUSAKAN JALANDeskripsi lengkap
KERUSAKAN JALANDeskripsi lengkap
SipilDeskripsi lengkap
macam-macam kerusakan jalan dan solusinya
Jenis Kerusakan Jalan (Perkerasan Jalan Raya)Full description
bahan ajarFull description
FAKULTAS TEKNIKFull description
Perencanaan teknik prasarana
Full description
Deskripsi lengkap
mengenai rusaknya ekosistem terutama ekosistem pertanian disekitar pabrik madukismoFull description
Full description
aDeskripsi lengkap
STUDI AMDAL PEMBANGUNAN PLTA BALIEM DAN SARANA PENUNJANG (JALAN HANTAR DAN SUTT (15 0 KV)
DAMPAK KERUSAKAN PRASARANA JALAN
PARAMETER YANG DIANALISIS
Nilai kerusakan jalan di hitung berdasarkan nilai kondisi permukaan jalan dari nilai gabungan kondisi. Dari nilai gabungan kondisi maka dapat ditentukan nilai kondisi permukaan jalan.
KONSEP DAN METODE ANALISIS
Nilai Prosentase Kerusakan
Nilai prosentase kerusakan merupakan prosentase luas permukaan jalan yang rusak terhadap keseluruhan bagian jalan yang ditinjau dengan nilai Np sebagai berikut : - Nilai Np = 2 jika kerusakan 0% - 5% : sedikit sekali - Nilai Np = 3 jika kerusakan kerusakan 5% - 20% : sedikit sedikit - Nilai Np = 5 jika kerusakan kerusakan 20% - 40% : sedang - Nilai Np = 7 jika kerusakan > 40 : banyak
Nilai Bobot Kerusakan Jalan (Nb)
Nilai bobot kerusakan jalan dapat dilihat dari pengamatan langsung dari jalan dengan bentuk kerusakan sebagai berikut : - Tambalan : 4 - Retak :5 - Lepas : 5,5 - Lubang :6 - Alur :6 - Gelombang : 6,5 - Ambles :7 - Belahan :7
Nilai Jumlah Kerusakan Jalan (Nj)
Nilai jumlah kerusakan jalan merupakan perkalian antara nilai prosentase kerusakan jalan (Np) dan nilai bobot kerusakan jalan (Nb). Nilai jumlah kerusakan jalan (Nj) diperoleh dari Manual Kondisi Permukaan Jalan, Ditjen Bina Marga Tahun 1979, sehingga Nj = Np x Nb Tabel 1 Nilai Kerusakan Jalan (Nj) No
Jenis Kerusakan
Sedikit Sekali
Sedikit
Sedang
Banyak
1
Tambalan
8
12
16
20
2
Retak
10
15
20
25
3
Lepas
11
16,5
27,5
38,5
4
Lubang
12
18
30
42
5
Alur
12
18
30
42
6
Gelombang
13
19,5
32,5
45
7
Ambles
14
21
35
49
8
Belahan
17
21
35
49
Jumlah Sumber : Manual Kondisi Permukaan Jalan, Ditjen Bina Marga Tahun 1979
Analisis Dampak Lingkungan Lingkungan Hidup
1
STUDI AMDAL PEMBANGUNAN PLTA BALIEM DAN SARANA PENUNJANG (JALAN HANTAR DAN SUTT (15 0 KV)
Nilai Kerusakan Jalan (Nr)
Nr merupakan nilai yang diperoleh dari total nilai jumlah kerusakan
Nilai Kenyamanan (Nn)
Nilai kenyamanan jalan diperoleh dari hasil penilaian dengan batasan sebagai berikut : - Nyaman : 30 - Kurang Nyaman : 45 - Tidak Nyaman : 55
Nilai Gabungan Kondisi (Ng)
Ng merupakan nilai yang diperoleh dari gabungan antara nilai kerusakan (Nr) dan nilai kenyamanan (Nn) dengan hubungan sebagai berikut : Ng = 0,5 Nr + 0,5 Nn
METODE PRAKIRAAN BESARAN DAMPAK Dampak terjadinya kerusakan prasarana jalan menggambarkan perubahan nilai kondisi permukaan jalan pada saat mobilitas material, peralatan dan tenaga kerja (dengan proyek) dan pada saat tidak dilaksanakan proyek. Sehingga besar dampak tersebut dapat dirumuskan : KJ (KJDP
- KJRA ) - (KJTP - KJRA )
Keterangan : ∆ KJ : Perubahan Kerusakan Jalan KJDP : Kerusakan Jalan dengan proyek KJTP : Kerusakan Jalan tanpa proyek KJRA : Kerusakan Jalan pada rona awal Kriteria kondisi kualitas lingkungan untuk komponen ini berdasarkan skalanya adalah sebagai berikut : Nilai Kondisi Permukaan Jalan (V) V adalah nilai yang diperoleh dari nilai gabungan kondisi. Dengan diketahuinya nilai gabungan kondisi, maka dapat ditentukan nilai kondisi permukaan jalan. Tabel 2 Hubungan Nilai Gabungan Kondisi dengan Nilai Kondisi Permukaan Kondisi
Nilai Kondisi Permukaan
Nilai Gabungan Kondisi
5
Sangat baik
8 – 10
< 20
4
Baik
6 – 8
20 – 30
3
Sedang
4 – 6
30 – 50
2
Jelek
4 – 2
50 – 75
1
Sangat Jelek
<2
75 – 150
Sumber : Manual Kondisi Permukaan Jalan, Ditjen Bina Marga Tahun 1979 (Dimodifikasi)
Perubahan dampak dikatakan besar jika perubahan skala kriteria kualitas lingkungan ≥ 3.
DATA DAN ASUMSI Ruas Jalan eksisting dari Wamena – Kurima terbagi menjadi 3 (tiga) ruas yaitu ruas Wamena – Yetni 1, Ruas Yetni 1 – Yetni Baru dan Ruas Yetni Baru – Kurima. Hal ini dilakukan karena
Analisis Dampak Lingkungan Hidup
2
STUDI AMDAL PEMBANGUNAN PLTA BALIEM DAN SARANA PENUNJANG (JALAN HANTAR DAN SUTT (15 0 KV)
kondisi jalan pada masing-masing ruas berbeda dan memperhitungkan kondisi jalan yang terputus pada lokasi Yetni 1 dan Yetni baru. Pada awal sebelum kegiatan konstruksi dilakukan, akan dilakukan perbaikan dan pembangunan kondisi jalas akses dari Wamena ke Kurima dan sampai ke lokasi site project.
ANALISIS DAN PEMBAHASAN Hasil analisis terhadap kondisi kerusakan jalan adalah sebagai berikut :
Tabel 3 Kondisi Kerusakan Jalan Kondisi Eksisting
No
Ruas Jalan
Kondisi Jalan Kerusakan Jalan Nilai Nilai Nilai Bobot Nilai Jumlah Nilai Nilai Nilai Kondisi Prosentase Gabungan Kerusakan Kerusakan Kerusakan Kenyamanan Permukaan Kerusakan Kondisi Jalan (Nb) Jalan (Nj) Jalan (Nr) (Nn) Jalan (Nv) (Np) (Ng)
1
Wamena - Yetni 1
2
4
8
8
30
19
19
2
Yetni 1 - Yetni Baru
4
6
24
24
45
34.5
34.5
3
Yetni Baru - Kurima
4
4
16
16
30
23
23
Nilai Gabungan
76.5
Kondisi Eksisting (2013) Kondisi Jalan
No
Ruas Jalan
Kerusakan Jalan Nilai Nilai Nilai Bobot Nilai Jumlah Nilai Nilai Nilai Kondisi Prosentase Gabungan Kerusakan Kerusakan Kerusakan Kenyamanan Permukaan Kerusakan Kondisi Jalan (Nb) Jalan (Nj) Jalan (Nr) (Nn) Jalan (Nv) (Np) (Ng)
1
Wamena - Yetni 1
2
4
8
8
30
19
19
2
Yetni 1 - Yetni Baru
4
6
24
24
45
34.5
34.5
3
Yetni Baru - Kurima
4
4
16
16
30
23
23
Nilai Gabungan
76.5
Kondisi Dengan Proyek Kondisi Jalan
No
Ruas Jalan
Kerusakan Jalan Nilai Nilai Nilai Bobot Nilai Jumlah Nilai Nilai Nilai Kondisi Prosentase Gabungan Kerusakan Kerusakan Kerusakan Kenyamanan Permukaan Kerusakan Kondisi Jalan (Nb) Jalan (Nj) Jalan (Nr) (Nn) Jalan (Nv) (Np) (Ng)
Wamena - Site Project (2013) Wamena - Site 2 Project (2017) Sumber : Hasil Analisis, 2015 1
2
4
8
8
30
19
19
5
6
30
30
45
37.5
37.5
Kesimpulan : a.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kondisi eksisting sesuai dengan nilai gabungan kondisi permukaan jalan ruas Wamena – Kurima adalah jelek
b.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kondisi tanpa proyek (Tahun 2013) sesuai dengan nilai gabungan kondisi permukaan jalan ruas Wamena – Kurima adalah jelek
Analisis Dampak Lingkungan Hidup
3
STUDI AMDAL PEMBANGUNAN PLTA BALIEM DAN SARANA PENUNJANG (JALAN HANTAR DAN SUTT (15 0 KV)
c.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kondisi dengan proyek (Tahun 2013) saat awal konstruksi sesuai dengan nilai gabungan kondisi permukaan jalan ruas Wamena – Site Project adalah sangat bagus.
d.
Berdasarkan hasil perhitungan di atas, kondisi dengan proyek (Tahun 2017) saat akhir konstruksi sesuai dengan nilai gabungan kondisi permukaan jalan ruas Wamena – Site Project adalah sedang.