TUGAS MAKALAH CRACKED NIPPLE
Oleh: Deasy Arindi Putri !"#"!$!"!""!%&
Pe'(i'(in): dr* M+,h* Ma-r+e./ S0* OG
1AKULT 1AKULTAS KEDOKTERAN KED OKTERAN UNI2ERSITAS MUHAMMADI3AH MU HAMMADI3AH MALANG RUMAH SAKIT MUHAMMADI3AH LAMONGAN !"#
1
2
CRACKED NIPPLE
DEFINISI Trauma kulit pada papilla mamae, nama lain fissura papilla mamae. Sebagian besar karena breastfeeding atau menyusui, dan terasa nyeri saat menyusui. Fisura terjadi pada hari pertama sampai beberapa pekan setelah melahirkan (postpartum. Fisura tersebut dapat menjadi tempat masuknya bakteri piogenik patogen dan beberapa jenis jamur, fisura papilla mamae juga berhubungan dengan keadian mastitis setelahnya. !ra"ked nipple merupakan papilla mammae yang le"et terjadi pada masa menyusui yang ditandai dengan le"etnya pada putting, ber#arna kemerahan dan puting pe"ah serta terasa panas. $e"etnya putting susu ( nipple ibu yang sebelumnya menyebabkan
memberikan kesakitan
atau saat
sedang
dalam
menyusui.
%al
masa ini
menyusui
sehingga
berpengaruh
terhadap
berkurangnya produksi &SI. !ra"ked nipple sering terjadi pada ibu muda yang baru pertama kali menyusui. %al ini disebabkan karena, posisi menyusui yang salah, tidak sempurnanya perlekatan antara mulut bayi dengan puting ibu atau saat bayi mulai tumbuh gigi, bayi hanya menghisap dibagian putting tidak men"apai areola. !ra"ked nipple dapat sembuh sendiri dalam #aktu ' jam.
E)IDE*I+$+I *asalah-masalah puting
susu
le"et
menyusui atau
nyeri.
yang Sekitar
sering /0
dari
terjadi
adalah
ibu-ibu
menyusui
dilaporkan pernah menderita kele"etan p1ada putingnya dan payudara bengkak.
3
)ayudara bengkak sering terjadi pada hari ketiga dan keempat sesudah ibu melahirkan, karena terdapat sumbatan pada satu atau lebih duktus laktiferus dan mastitis serta abses payudara yang merupakan kelanjutan atau komplikasi dari mastitis yang disebabkan karena meluasnya peradangan payudara. Sehingga dapat menyebabkan tidak terlaksananya &ir Susu Ibu (&SI eksklusif. !ra"ked nipple dapat meyebabkan bengkak pada payudara yang mengarah ke mastitis dan biasanya terjadi pada hari ketiga dan keempat sesudah ibu melahirkan.
ETI+$+I
2esalahan
dalam
teknik
menyusui,
bayi
tidak menyusui sampai areola tertutup oleh mulut bayi. 3ila bayi hanya menyusui pada putting susu, maka bayi akan mendapatkan &SI sedikit
)utting susu terpapar oleh sabun, krim, alkohol ataupun 1at iritan lain saat ibu membersihkan putting susu
*oniliasis pada mulut bayi yang menular pada putting susu ibu
3ayi dengan tali lidah pendek (frenulum lingue
!ara menghentikan menyusui yang kurang tepat.
%isapan bayi yang terlalu ken"ang, gigitan bayi, goresan benda tajam, kuku bayi atau ibu.
Infeksi jamur yang terjadi di puting (disebabkan oleh Candida Albicans dapat pula menyebabkan puting le"et
4
4asospasme yang disebabkan oleh iritasi pada saluran darah di puting akibat pelekatan yang kurang baik dan5atau infeksi jamur.
)&T+ENESIS Terjadinya papilla mammae le"et di a#al menyusui pada umumnya disebabkan kedua
hal
menyusu,
oleh
salah
berikut6 posisi atau
bayi
dan
tidak
pelekatan mengisap
satu bayi
yang
dengan
tidak baik.
atau tepat
saat
*eskipun
demikian, bayi dapat belajar untuk mengisap payudara dengan baik ketika ia melekat dengan tepat saat menyusu (mereka akan belajar dengan sendirinya. 7adi, proses mengisap yang bermasalah seringkali disebabkan oleh pelekatan yang kurang baik. Infeksi jamur yang terjadi di papilla mammae (disebabkan oleh
5
!andida &lbi"ans dapat pula menyebabkan puting le"et. 4asospasme yang disebabkan oleh iritasi pada saluran darah di puting akibat pelekatan yang kurang baik dan5atau infeksi jamur, juga dapat menyebabkan puting le"et. 8asa sakit yang disebakan oleh pelekatan yang kurang baik dan proses mengisap yang tidak efektif akan terasa paling sakit saat bayi melekat ke payudara dan biasanya akan berkurang seiring bayi menyusu. Namun jika le"etnya "ukup parah, rasa sakit dapat berlangsung terus selama proses menyusu akibat pelekatan kurang baik5mengisap tidak efektif.
8asa sakit akibat infeksi
jamur biasanya
akan berlangsung terus selama proses menyusui dan bahkan setelahnya. 3anyak ibu mendeskripsikan rasa sakit seperti teriris sebagai akibat pelekatan yang kurang baik atau proses mengisap yang kurang efektif. 8asa sakit akibat infeksi jamur seringkali digambarkan seperti rasa terbakar. 7ika rasa sakit pada puting terjadi padahal sebelumnya tidak pernah merasakannya, maka rasa sakit
tersebut
mungkin
disebabkan
oleh
infeksi
!andida,
meskipun
infeksi tersebut dapat pula merupakan lanjutan dari penyebab lain sakit pada puting, sehingga periode tanpa sakit hampir tidak pernah terjadi. $e"et 5fisura pada papilla mammae dapat terjadi karena infeksi jamur. 2ondisi dermatologis dapat
pula
menyebabkan
sakit
pada
papilla
mammae..
*ENIFEST&SI 2$INIS •
$uka le"et kekuningan
•
2ulit terkelupas5luka berdarah
•
Sakit saat menyusui
•
*erah pada nipple
6
•
Terlihat retak (terbentuk "elah5 fisura
•
Sakit seperti terbakar(infeksi jamur
•
Infeksi jamur
•
)erlekatan yg kurang baik
rasa sakit terbakar
seiring bayi menyusu
paling sakit saat bayi melekat dan berkurang
rasa sakit teriris
DI&N+SIS6 • •
&namnesis )emeriksaan fisik
sesuai dengan temuan gejala klinis, )emeriksaan
payudara bisa dilakukan dengan teknik S&D&8I ()emeriksaan )ayudara Sendiri. S&D&8I sebaiknya dilakukan sebulan sekali, kira-kira satu minggu setelah masa menstruasi karena disaat inilah payudara lebih lunak karena
7
pengaruh hormon. 9anita usia :;-an a#al bisa memulai memeriksa payudara
•
sendiri )emeriksaan penunjang
mammografi dan
DI&N+SIS 3&NDIN
*astitis &bses payudara !a mammae
)EN&T&$&2S&N&&N =. 3ayi harus disusuikan terlebih dahulu pada puting yang normal yang le"etnya lebih sedikit.
menghindari
payudara
yang
bengkak, &SI
dikeluarkan dengan tangan pompa, kemudian diberikan dengan sendok, gelas, dan pipet. :. Setiap kali selesai menyusui bekas &SI tidak perlu dibersihkan, tetapi dianginanginkan sebentar agar melembutkan puting sekaligus sebagai anti-infeksi. >. 7angan menggunakan sabun, alkohol, atau 1at iritan lainnya untuk membersihkan payudara. '. )ada papilla mammae dapat dioleskan minyak lanolin atau minyak kelapa yang telah dimasak terlebih dahulu. . *enyusui lebih sering (-=: kali dalam :' jam, sehingga payudara tidak sampai
terlalu penuh dan bayi tidak begitu lapar juga tidak menyusu terlalu
rakus.
8
?. )eriksakanlah
apakah
bayi
tidak
menderita
moniliasis
yang
dapat
menyebabkan le"et pada puting susu ibu. 7ika ditemukan gejala moniliasis dapat diberikan nistatin.
)rinsipnya adalah memroteksi luka dengan memberi pengobatan antibioti" topi"al yaitu asam fusidat "ream, menyusui lebih diutamakan kepada papilla yang sehat (papila yang lain, sedangkan papila yang trauma air susunya harus tetap dikeluarkan se"ara berkala dengan menggunakan pompa atau pijatan sampai luka benar-benar sembuh untuk men"egah statis air susu. Tatalaksana dibagi menjadi >, yaitu saat menyusui, setelah menyusui, dan diantara menyusui (apabila tidak menyusui. a. Saat menyusui )akai papilla yang sehat dahulu, lalu pakai papilla yang sakit. 2arena • isapan bayi pada papilla yang sakit tidak sekuat pada isapan yang
•
pertama *en"oba berbagai posisi menyusui yang paling nyaman, namun tetap
•
benar &pabila menyusui sakit, pakai breastpump, apabila tetap sakit, stimulasi dengan pijatan pada papilla mamae. %al ini dilakukan untuk men"egah statis asi, men"egah mastitis, dan mempertahankan supply
dari asi sendiri. b. Setelah menyusui Setiap kali selesai menyusui bekas &SI tidak perlu dibersihkan, tapi • diangin-anginkan sebentar agar melembutkan puting sekaligus sebagai
•
anti infeksi 7angan pernah men"u"i daerah areola dan puting dengan sabun
+bser@asi keadaan umum dan @ital sign
9
!ari penyebab putting le"et
3ayi tetap disusui pada putting yang tidak le"et dgn teknik yang benar
Setelah menyusui tidak perlu dibersihkan dan "ukup dianginkan karna sisa &SI sudah merupakan anti infeksi dan pelembut putting susu
Sebaiknya untuk melepaskan putting dari hisapan bayi pada saat bayi selesai menyusu, tidak dengan memaksa menarik putting, tetapi dengan menekan dagu bayi atau dengan memasukan jari kelingking yang bersih ke mulut bayi
)utting susu yang sakit dapat diistirahatkan utk sementara #aktu kurang lebih =A:' jam dan sebaiknya &SI tetap dikeluarkan dengan tangan
3eri edukasi untuk menyusui yang benar
3eri obat penghilang sakit5nyeri para"etamol ;; mg >A=5hr atau amoAi"illin >A=5hr
3ila le"et tidak sembuh dalam = minggu rujuk ke puskesmas
*emposisikan 3ayi à )osisi B )erlekatan *enyusui
". Diantara menyusui *enjaga personal hygene dari payudara. • *enggunakan sabun non-antibakterial dan non-perfume apabila ingin • membersihkan payudara, menggunakan sabun pada daerah papila mamae yang luka tidak dianjurkan.
Edu4asi
10
Edukasi mengenai prinsip dasar menyusui yaitu teknik benar, susui sesuai permintaan bayi, ibu rileks dan per"aya diri saat menyusui. )enilaian proses menyusui. •
56 5+dy P+siti+n 6 8ileks, nyaman, ibu memegang seluruh tubuh bayi,
kepala tegak lurus, dagu bayi menyentuh payudara, seluruh tubuh bayi menghadap ibu, payudara ibu mendekati bayi, bukan bayi mendekati payudara
•
ibu. R6 Res0+nse 6 3ayi men"ari puting, menghisap tenang, dan asi keluar. Isapan bayi lambat dan tenang, ada jeda diantra isapan, ada gerakan menelan dari
• • •
bayi. E6 E'+ti+n 6 Ibu merangkul dengan yakin, atensi ibu baik (menatap bayi. A6 Anat+'y 6 )ayudara lunak setelah menyusui dan terasa lebih ringan S6 Su,4lin)6 Isapan bayi, kekuatan normal. 2elekatan mulut bayi yang baik6 - Dagu menyentuh payudara - *ulut bayi terbuka lebar - 3ibir 3a#ah keluar - &reola mama sedikit terlihat, biasanya bagian ba#ah tidak terlihat, bagian atas sedikit terlihat.
2elekatan yang benar.
11
2elekatan yang salah. •
T6 Ti'e 6 =-:; menit bayi akan melepas sendiri apabila teknik dan posisi
menyusui benar.
12
Terdapat berbagai ma"am posisi menyusui. !ara menyusui yang tergolong biasa dilakukan adalah dengan duduk, berdiri atau berbaring.
13
)osisi khusus berkaitan dengan situasi tertentu seperti ibu pas"a operasi sesar. 3ayi diletakan disamping kepala ibu dengan posisi kaki diatas. *enyusui bayi kembar seperti memegang bola bila disusui bersamaan di payudara ki-ka. )ada &SI yang meman"ar penuh, bayi di tengkurapkan diatas dada ibu, tangan ibu sedikit menahan kepala bayi, dengan posisi ini bayi tidak tersedak.
14
15
Lan)4ah Menyusui yan) 5enar
=. !u"i tangan yang bersih dengan sabun, perah sedikit &SI dan oleskan disekitar putting, duduk dan berbaring dengan santai
:. 3ayi diletakan menghadap ke ibu dgn posisi sanggah seluruh tubuh bayi, jangan hanya leher dan bahu saja tapi kepala dan tubuh bayi lurus, hadapkan bayi kedada ibu sehingga hidung bayi berhadapan dgn
16
putting susu, dekatkan badan bayi ke badan ibu menyentuh bibir bayi ke putting susunya dan menunggu sampai mulut bayi terbuka lebar
>. Segera dekatkan bayi ke payudara sedemikian rupa sehingga bibir ba#ah bayi terletak diba#ah putting susu. !ara melekatkan mulut bayi dengan benar yaitu dagu menempel pada payudara ibu, mulut bayi terbuka lebar dan bibir ba#ah bayi membuka lebar
17
18
•
!ara pengamatan teknik menyusui yang benar *enyusui dengan teknik yang tidak benar dapat mengakibatkan
putting susu
menjadi le"et, &SI tidak keluar optimal sehingga, mempengaruhi
produksi &SI selanjutnya atau bayi enggan menyusu
•
Tanda menyusui yang benar - 3ayi tampak tenang - 3adan bayi menempel pada perut ibu - *ulut bayi terbuka lebar - Dagu bayi menempel pada payudara ibu - Sebagian areola masuk kedalam mulut bayi, areola ba#ah lebih
-
banyak yang masuk 3ayi nampak menghisap kuat dengan irama perlahan )utting susu tidak terasa nyeri Telinga dan lengan bayi terletak pada = garis lurus 2epala bayi agak menengadah
19
)EN!E&%&N a. Perbaikan pemahaman penatalaksanaan menyusui 9anita dan siapa saja yang mera#at mereka perlu mengetahui tentang penatalaksanaan menyusui yang efektif, pemberian makan bayi dengan adekuat dan tentang pemeliharaan kesehatan payudara. 3utir-butir penting adalah 6
mulai menyusui dalam satu jam atau lebih setelah melahirkan memastikan bah#a bayi mengisap payudara dengan baikC menyusui tanpa batas, dalam hal frekuensi atau durasi, dan membiarkan bayi
selesai menyusui satu payudara dulu, sebelum memberikan yang lainC menyusui se"ara eksklusif selama minimal ' bulan dan bila mungkin ? bulan.
20
9anita dan orang yang mera#atnya juga perlu memahami bah#a hal hal berikut ini dapat mengganggu, membatasi, atau mengurangi jumlah isapan dalam proses menyusui, dan meningkatkan risiko stasis &SI, yaitu 6
)enggunaan dot )emberian makanan dan minuman lain pada bayi pada bulan-bulan pertama,
terutama dari botol susu. Tindakan melepaskan bayi dari payudara pertama sebelum ia siap untuk
mengisap payudara yang lain. 3eban kerja yang berat atau penuh tekanan. Tidak menyusui, termasuk bila bayi mulai tidur sepanjang malam. Trauma pada payudara, karena kekerasan atau penyebab lain, %al-hal tersebut harus dihindari atau sedapat mungkin ibu dilindungi dari
hal-hal tersebut, tetapi bila tak terhindarkan, ibu dapat men"egah mastitis bila ia melakukan pera#atan ekstra pada payudaranya. b. Tindakan rutin sebagai bagian perawatan kehamilan )raktik berikut ini penting untuk men"egah stasis &SI dan mastitis. *ereka harus dilakukan se"ara rutin pada semua tempat di mana ibu melahirkan atau dira#at sebelum dan setelah persalinan, yaitu rumah sakit bersalin, fasilitas kesehatan yang lebih ke"il seperti pusat kesehatan, atau di rumah bila ibu melahirkan di sana, atau bila ibu kembali setelah melahirkan. )raktik tersebut adalah sebagai berikut 6
3ayi harus mendapat kontak dini dengan ibunya, dan mulai menyusui segera
setelah tampak tanda-tanda kesiapan, biasanya dalam jam pertama atau lebih. 3ayi harus tidur di tempat tidur yang sama dengan ibunya, atau di dekatnya
pada kamar yang sama. Semua ibu harus mendapat bantuan dan dukungan yang terlatih dalam teknik menyusui, baik sudah maupun belum pernah menyusui sebelumnya, untuk
21
menjamin pengisapan yang baik pada payudara, pengisapan yang efektif, dan
pengeluaran &SI yang efisien. Setiap ibu harus didorong untuk menyusui on demand , kapan saja bayi menunjukkan tanda-tanda siap menyusui, seperti membuka mulut dan men"ar i
payudara. Setiap ibu harus memahami pentingnya menyusui tanpa batas dan eksklusif,
dan menghindari penggunaan makanan tambahan, botol, dan dot. Ibu harus menerima bantuan yang terlatih untuk mempertahankan laktasi bila
bayinya terlalu ke"il atau lemah untuk mengisap dengan efektif. 3ila ibu dira#at di rumah sakit, ia memerlukan bantuan yang terlatih saat menyusui pertama kali dan sebanyak yang diperlukan pada saat m"nyusui berikutnya.
c. Penatalaksanaan yang efektif pada payudara yang penuh dan kencang 3ila payudara ibu menjadi sangat penuh atau terbendung selama minggu pertama, bila &SI ada, penting untuk memastikan bah#a &SI dikeluarkan dan kondisi tersebut diatasi.
Ibu harus dibantu untuk memperbaiki isapan pada payudara oleh bayinya, untuk memperbaiki pengeluaran &SI, dan untuk men"egah luka pada puting
susu. Ibu harus didorong untuk menyusui sesering mungkin dan selama bayi
menghendaki, tanpa batas. 3ila isapan bayi tidak "ukup mengurangi rasa penuh dan ken"ang pada payudara, atau bila puting susunya tertarik sampai rata sehingga bayi sulit
mengisap, ibu harus memeras &SI-nya. )emerasan dapat dilakukan dengan tangan atau dengan pompa. 3ila payudara sangat nyeri, jalan lain untuk memeras &SI adalah dengan menggunakan metode botol
d. Perhatian dini terhadap semua tanda stasis ASI 22
Seorang ibu perlu mengetahui bagaimana mera#at payudaranya, dan tentang tanda dini stasis &SI atau mastitis sehingga ia dapat mengobati dirinya sendiri di rumah dan men"ari pertolongan se"epatnya bila keadaan tersebut tidak menghilang. Ia harus memeriksa payudaranya untuk melihat adanya benjolan, nyeri, atau panas, atau kemerahan6
3ila ibu mempunyai salah satu faktor risiko, seperti kealpaan menyusuiC 3ila ibu mengalami demam atau merasa sakit, "ontohnya sakit kepala. 3ila ibu mempunyai satu dan tanda-tanda tersebut, ibu perlu untuk6 =. beristirahat, di tempat tidur bila mungkin :. sering menyusui pada payudara yang terkena >. mengompres panas pada payudara yang terkena, berendam dengan air hangat, atau pan"uran hangatC '. memijat dengan lembut setiap daerah benjolan saat bayi menyusu untuk membantu &SI mengalir dari daerah tersebutC . men"ari pertolongan dan petugas kesehatan bila ibu tidak merasa lebih baik pada keesokan harinya.
e. Perhatian dini pada kesulitan menyusui lain Ibu membutuhkan bantuan terlatih dalam menyusui setiap saat ibu menemui kesulitan yang dapat menyebabkan stasis &SI, seperti6
nyeri atau puting pe"ah-pe"ahC ketidaknyamanan payudara setelah menyusuiC kompresi nipple bayi yang tidak puas seperti menyusu sangat sering, jarang, atau lama kehilangan per"aya diri pada suplai &SI sendiri, menganggap &SI yang dihasilkan tidak "ukup pengenalan makanan lain se"ara dini menggunakan dot
2+*)$I2&SI 3erikut beberapa komplikasi yang dapat mun"ul karena mastitis.
23
a* A(ses 0ayudara &bses payudaramerupakan komplikasi yang biasanya terjadi karena
pengobatan terlambat atau tidak adekuat. 3ila terdapat daerah payudara teraba keras, merah dan tegang #alaupun ibu telah diterapi, maka kita harus memikirkan kemungkinan terjadinya abses. 2urang lebih >0 dari kejadian mastitis berlanjut menjadi abses.)emeriksaan
(* Mastitis
*astitis biasanya disebabkan karena pengobatan terlambat atau tidak adekuat. Ibu harus benar-benar beristirahat, banyak minum, mengonsumsi makanan dengan gi1i berimbang, serta mengatasi stress. )ada kasus mastitis berulang karena infeksi bakteri biasanya diberikan antibiotik dosis rendah (eritromisin ;; mg sekali sehari selama masa menyusui.
)8+N+SIS
24
)apila mammae le"et5luka harus segera ditangani dengan baik, karena jika dibiarkan saja akan memudahkan terjadinya infeksi pada payudara (mastitis.
25
DA1TAR PUSTAKA
&ndriana, 2usuma. :;=:. )engantar 2linik Ilmu 2ebidanan dan )enyakit 2andungan. *alang6 <** )ress. 2en, 7a"uelline et al. :;=. Nipple )ain in 3reasrfeeding *others. Stirling %igh#ay6
26