VERBATIM KONSELING INDIVIDU (RET-dengan Teknik Homework, Social-Modelling,dan Simulation - Imitation)
Konselor
: Sherli Anjelika
Konseling
: Ahlun Nazar
Deskripsi masalah
Ahlun adalah siswa SMA kelas XI. Ahlun ini bisa disebut siswa yang berprestasi di sekolah. Di rumah, Ahlun merupakan anak yang baik, periang dan penurut kepada orang tuanya. Tetapi setelah kematian pacarnya yang tertabrak kendaraan, perilakunya menjadi berubah. Dia sering terlihat murung, sering menyendiri, terkadang menangis tanpa sebab, sering melamun. Sehingga perilakunya tersebut berdampak pada hidupnya dirumah dan disekolah. Dan Ahlun mempunyai niat untuk bunuh diri saj a untuk menebus kesalahannya. Nilai – nilai Ahlun disekolah mulai menunjukkan penurunan, daya tangkap ketika pelajaran kurang, kurang tanggap, kurang bersosialisasi baik dengan teman- temannya. Sedangkan dampak ketika di rumah ialah orangtuanya resah dengan Ahlun yang sering melamun, malas belajar, tidak ceria lagi. tuanya.
Verbatim Konseling Keterampilan Subyek
Dialog
Komunikasi
Konseli
Assalamu’alaikum …selamat siang
Konselor
Walaikum salam….Selamat siang, Oh iya.. silahkan duduk.. Opening / Good (tersenyum lalu menunjukkan dan mempersilahkan konseli Raport ke tempat duduk sambil bersalaman dengan konseli) Attending
Konselor
: Alhamdulilah bisa ketemu hari ini ya Ahlun. Bagaimana kabarmu hari ini, Ahlun ?
Konseli
: Alhamdulillah baik,bu.
Konselor
: Ngomong – ngomong ini belum jam istirahat kok bisa ke ruang konseling?
Konseli
: Sebenarnya pelajaran Ekonomi yang diampu Bu Sherli bu. Tapi Bu Sherli berhalangan hadir, kata guru piket beliau ada
Salam
Good raport
Good Raport
urusan keluarga. Konselor
Apakah ada tugas yang diberikan dari guru piket tadi ?
Konseli
A da bu, tapi sudah saya kerjakan kok, terus langsung kesini
Good Report
deh bu. Mumpung ada waktu juga. Konselor
Oh baik kalau begitu, takutnya kalau Ahlun belum mengerjakan tugas.
Konseli
Good Raport
Hehe, tidak kok bu. Oiya Bu, saya ingin cerita banyak ini bu (nampak murung )
Konselor
Iya, seperti yang sudah kita sepakati di telepon kemarin malam kalau kita akan bertemu. Pasti ada beberapa hal yang Lead ingin diceritakan. Coba kemukakan apa yang Ahlun rasakan
Konseli
Iya bu, tapi saya bingung harus cerita darimana. Kira – kira ini nanti berapa ya bu waktunya? Kita bisa ketemu lain hari kan bu?
Konselor
Nanti pelan – pelan – pelan pelan saja ceritanya, tidak usah terburu – buru buru ya, waktu kita sesuaikan dengan jam kosongnya ini saja, masih ada 40 menit ya. Kalau nanti dirasa masih perlu, kita bisa bertemu kembali di hari lain, bisa hubungi ibu dulu
Structuring (time limit)
untuk janjian begitu ya. Konseli
Baik bu, nanti kalau sudah bel pelajaran selanjunya, diakhiri dulu ya bu pertemuan ini. Ibu ga akan cerita dengan siapa – siapa kan bu? Saya takut nanti kejadian yang saya alami ini diketahui teman – teman – teman teman dan guru, nanti saya malu.
Konselor
Tenang saja Ahlun, ibu tidak akan menceritakan masalah ini kepada siapa- siapa. Karena ada kode etik mengikat. Silahkan Ahlun cerita saja dengan terbuka, santai, dan percaya kepada ibu. Dengan begitu kita sama – sama bisa
Structuring (role limit)
menyelesaikan masalah yang terjadi. Konseli
Baik bu, dengan begini saya jadi tenang akan cerita dengan ibu.
Konselor
Baik kalau begitu, coba ceritakan apa yang dirasakan Ahlun saat ini.
Konseli
Bagaimana ya bu,saya bingung untuk mengatakannya.
Lead
Konselor
Tidak usah bingung ya Ahlun, saya akan mendengarkan semua yang diceritakan Ahlun, semoga satu persatu masalah Acceptance bisa dipecahkan dan tidak ada hambatan. Bagaimana?
Konseli
Iya bu, begini ceritanya, pacar saya meninggal 6 bulan yang lalu. Saya merasa sedih sekali bu. Pacar saya meninggal saat mau menjemput dia ke sekolah bu. Dan kejadiannya terjadi A (Activity) di depan mata saya. Saya merasa menyesal, kenapa dia harus jemput dia.
Konselor Konseli
Ya..ya..ya.. Saya memahami perasaan Ahlun.
Empathy
Padahal saya sangat sayang kepada dia bu. Malah saya sendiri yang mencelakakan dia
Konselor
Ehmm ya ya (mengangguk-angguk)
Acceptance
Konselor
Coba ceritakan kronologi peristiwa kecelakaan itu Ahlun
Exploring
Konseli
Saat itu paginya saya pengen banget menjemput sama pacar saya. Akhirnya saya sms pacar saya yang sudah kuliah untuk menjemput sekolah. Kebetulan dia sedang tidak ada jadwal kuliah. Diapun mau bu. Pas bel pulang sekolah, saya langsung keluar dan menunggu di dekat gapura sekolah. Baru 5 menit di situ, terdengar suara keras banget motor
Activity
yang nabrak. Saya liat ada motor Ninja merah sudah terguling dan ada bis. Langsung saya menangis histeris dan pingsan. Tak percaya ini cepat sekali terjadi. Kenapa saya minta dijemput saat itu. (menangis). Konselor
Miris sekali ya kejadiannya. Saya bisa merasakan apa yang Ahlun rasakan saat itu.
Konselor
Berarti dengan kata lain Ahlun merasa ini semua adalah kesalahan Ahlun
Konseli
Empathy
Clarification
Iya bu,saya merasa ini semua adalah kesalahan saya. Saya berpikir juga harus mati untuk menebus kesalahan ini bu.
Konselor
Coba dipikir dua, tiga kali lagi apakah berpikir seperti itu sudah sesuai?
Rejection
Konseli
Entahlah bu.
Konselor
Bagaimana dengan orang tua Ahlun dan orang tua pacar Lead
Ahlun? Konseli
Ibu bapak saya selalu menguatkan saya bu, walaupun sampai sekarang saya pun belum bisa memaafkan diri saya sendiri. alau bapak ibu pacar, mereka berusaha tegar dan menerima hal ini sebagai ujian. Mereka tidak membenci saya bu, saya bersyukur. Bahkan mereka seperti menganggap saya anak sendiri. Sehingga kalau pulang sekolah, kadang saya mampir kesana dan berdoa bersama mendoakan almarhum.
Konselor
Ibu bapak selalu menguatkan Ahlun ya dan orang tua pacar tidak membenci Ahlun.
Konselor
Restatement
Nah, mari kita pikirkan bersama-sama Ahlun. Keluarga selalu menguatkan Ahlun. Tetapi Ahlun ingin menebus kesalahan dengan ikut mati. Menurut Ahlun itu cara yang
Belief
paling tepat? Konseli
Gimana ya bu, saya selalu dikejar – kejar perasaan bersalah, betapa saya jahat kepada pacar saya ini. Terkadang memang terlintas pikiran seperti itu bu.
Konselor
Jadi menurut Ahlun, karena kematian pacar,Ahlun selalu merasa bersalah dan berpikir ingin ikut mati saja tanpa menghiraukan
keluargamu
dan
keluarga
pacar
yang Paraphrasing
menyayangimu . Hal itu merupakan keputusan yang tepat. Begitu? Konseli
Iya bu,saya rasa itu cara terbaik dalam menyelesaikan masalah ini. Untuk apa saya hidup kalau pacar saya tidak ada. Hidup terasa hampa bu.
Konselor
Baiklah Ahlun coba tenangkan pikiran terlebih dahulu. Dengan ikut mati apakah masalah itu dirasa sudah selesai ? Apa dengan kematian Ahlun, orang tua juga tenang, begitu ? Bukannnya dengan ikut mati dengan bunuh diri, berarti Ahlun menambah permasalahan karena orang tua harus kehilangan anak secantik Ahlun?
Konseli
Iya sih,bu sepertinya saya malah menambah masalah dengan bunuh diri,tetapi saya tidak tahu dengan cara apa lagi agar
Confrontation
bisa menyelesaikan masalah. Konselor
Nah, berarti Ahlun sekarang merasa bahwa ikut mati bukanlah solusi dari permasalahan ini bukan?
Konseli
Belief
Ya,bu saya mengerti itu. Tapi saya masih belum bisa memaafkan diri saya atas meninggalnya pacar saya, saya masih merasa bersalah karena itu bu. Merasa akar masalah yang terjadi adalah karena saya.
Konselor
Ahlun, kalau orang tua pacarmu saja bisa tegar dan menerima kenyataan bahwa anaknya sudah meninggal, mengapa dirimu tidak bisa sekuat mereka? Padahal kalian
Confrontation
sama- sama menyayangi dia. Konseli Konselor
Iya sih bu. Mungkin saya yang berpikir terlalu pendek. : Ahlun sekarang ini belum pernah membicarakan masalah ini kepada orang tua? Atau sekedar curhat tentang perasaan Lead Ahlun kepada orang tua?
Konseli
Tidak,bu saya bingung bagaimana cara untuk memulai membicarakan hal ini, saya takut orang tua saya berpikir saya mulai tidak fokus sekolah. Sekarang saya malah merasa pusing dan lemas bu.
Konselor
Kamu sekarang pusing dan lemas ? kamu butuh istirahat Ahlun ?
Konseli
Sepertinya iya bu, bagaimana kalau dilanjutkan besok saja ?
Konselor
Ya sudah tidak apa-apa, bagaimana kalau Ahlun Ibu beri tugas untuk menuliskan kebaikan orang tua Ahlun dan orang tua pacar Ahlun? Kerjakan di rumah ya.
Konseli
Lead
Teknik Homework
Oh baiklah bu , saya akan mengerjakan dengan tenang dirumah.
Konselor
Baik, sekarang coba Ahlun simpulkan apa yang didapatkan pada pertemuan kita hari ini?
Konseli
Saya merasa saya ini sangat bersalah telah menyebabkan pacar saya mati. Saya sangat terganggu dan sedih. Namun saya tidak tahu bagaimana agar masalah ini cepat selesai dan hidup saya menjadi tenang. Dan saya diberi tugas oleh Ibu
Termination
untuk menuliskan kebaikan orang tua saya dan orang tua pacar saya. Konselor
Baik Ahlun, silakan kembali ke kelas dan beristirahat ya
Konseli
Iya bu, besok saya hubungi ibu dulu ya. Terimakasih ya bu.
Termination
Saya kembali ke kelas dahulu. Assalamu alaikum. Konselor
Sama- sama Ahlun. Walaikum salam.
Termination Salam
PERTEMUAN KEDUA Konseli Konselor
Assalammualaikum , Bu.
Salam
Waalaikum salam, silahkan duduk Ahlun
Konseli Konselor
Good Raport
Iya bu, terima kasih Bagaimana kabarnya hari ini Ahlun? Coba bacakan apa saja
Good Raport
yang sudah kamu kerjakan di Lead rumah? Konseli
Alhamdulillah
sudah
agak
mendingan bu rasanya. aik bu, kalau kebaikan orang tua saya.. segala galanya bu. Mereka itu orang tua terbaik saya bu. Mereka tidak pernah marah, ramah sekali, selalu mendukung yang saya lakukan. Semua kebutuhan dipenuhi bu. alau
kebaikan
orang
tua
almarhum pacar saya, mereka itu
sayang
kepada
saya,
welcome bu, bahkan sudah seperti anaknya sendiri. an saya menjadi sadar bahwa apa yang saya pikirkan dan niati itu ternyata salah dan malah
merugikan
diri
saya
sendiri dan merugikan orang lain. Terutama orang tua saya bu. Malah nantinya saya yang akan
menambah
masalah
mereka. Konselor
Wah,
senang
sekali
ibu Reinforcement
mendengarnya. Ahlun sudah Lead mulai bisa memahami keadaan. Berarti kita dapat melanjutkan pembicaraan kita yang kemarin kalau begitu Ahlun? Konseli
Iya
bu
saya
memikirkannya
sudah dirumah,
sepertinya saya memang salah, selain itu di satu sisi yang lain saya merasa kasihan kepada Disputing bapak ibu jika saya mati, pasti mereka sangat terpukul dan malu karena anaknya bunuh diri. Konselor
Nah itu bagus sekali pemikiran seperti itu Ahlun, ibu bangga kamu tidak hanya memikirkan Reinforcement dirimu
sendiri,
tetapi
juga
memikirkan orang tua . Konseli
Saya
juga
berpikir
harus
membicararakan masalah ini kepada orang tua saya. Tetapi saya masih bingung bagaimana memulainya, bu ? Konselor
Oke …Ibu bantu ya kalau begitu
untuk
memulai
percakapannya. Ibu beri contoh suatu simulasi, bagaimana cara
Teknik
berbicara dengan baik kepada Simulationorang tua Ahlun, ibu sebagai Imitation ibu
dari
Ahlun,
memperankan sendiri
sebagai
kemudian
Ahlun diri nanti
dipraktekkan
di
rumah,
bagaimana? Konseli
Baik bu, saya rasa demikian juga tidak apa-apa.
Konseli
Bu, saya ingin membicarakan
(Simulator I )
sesuatu yang penting kepada ibu.
Konselor
Iya, ada apa, nak? katakan saja.
(Simulator II- Ibu Ahlun)
Teknik Simulation Imitation
Konseli (Simulator I)
Saya
masih
belum
bisa
menerima kenyataan kalau mas Adi harus meninggal dan itu karena saya bu. Saya sangat merasa bersalah sehingga saya tidak bisa fokus sekolah dan selalu
ingin
melamun
dan
menangis Konselor
Iya sayang, ibu tahu bagaimana
(Simulator II)
perasaanmu, tetapi dunia mu tidak terhenti hanya karena
Teknik
kematian
Simulation-
Adi.
Kalau
kamu
berusaha tegar dan merelakan Imitation Adi,
Adi
pasti
tenang
di
alamnya. Konseli
Iya sih bu, tapi sungguh susah
(Simulator I)
kalau di sekolah harus fokus ke pelajaran dan pikiran Ahlun ke arah kematian Mas Adi terus bu. Seakan pengen mati saja bu.
Konselor
: Sayang, terus berdoa ya dan
Teknik
(Simulator II)
ikhlaskan kepergian Mas Adi,
Simulation-
life must go on nak. Jangan Imitation berpikir
pendek
seperti
itu.
Kalau anak ibu harus mati, kepada
siapa
ibu
akan
bercanda. Ibu dan bapak pasti akan sangat sedih. Kamu tidak mau kan ibu bapak sedih? Ibu saja tidak menyalahkan kamu kok nak, itu semua hanya perasaan mu saja yang terlalu sedih. Konseli (Simulator II)
Ibu...
maafin
Ahlun
yang
berpikir buruk seperti ini ya bu. Ahlun
akui
kalau
memang
egois memikirkan ini sendirian. Ahlun ingin membahagiakan ibu dan bapak dan bangga pada Ahlun. Konselor
Dan satu hal lagi. Terus mohon
(Simulator II )
kepada Allah supaya diberi kenyamanan hidup ya. Allah tidak akan memberi cobaan diluar kemampuan umat-Nya
Teknik Simulation Imitation
nak. Konseli (Simulator I)
Iya bu, saya sadar, sekarang saya sering melamun, menangis dan tidak fokus ke pelajaran sekolah mungkin karena kurang berdoa juga ya bu kepada Allah.
Konselor
Nah itulah sebabnya mengapa Teknik
(Simulator II)
ibu menyuruh kamu berdoa
Simulation-
terus. Ibu melakukan itu hanya Imitation
untuk kebaikanmu saja, Nak. Konseli
Iya bu sekarang saya sadar saya
( Simulator I)
memang salah. Maafkan saya ya bu, kalau jadi menyusahkan ibu.
Konselor
: Iya nak, ibu sudah memaafkan
(Simulator II)
kamu kok. jadikan itu sebagai pembelajaran
bagi
Teknik
hidupmu Simulation-
bahwa hidup tak selamanya Imitation indah. Konseli
:
Iya
bu
saya
berusaha
menyenangkan ibu dan bapak. Dan tentunya saya akan terus mendoakan Mas Adi tenang di akhirat. Konselor
:Nah itulah contoh simulasi dari ibu, sekarang setelah praktek simulasi tadi, apa yang Ahlun
Lead / Disputing
rasakan, dan hikmahnya apa? Konseli
:Wah saya mendapat hikmah bu, setelah praktek dengan ibu tadi, ternyata untuk menjalin komunikasi yang baik dengan orang
tua,
berkomunikasi
saya
harus
seperti
yang
diajarkan ibu tadi. Dan saya merasa lebih enteng bu. Sudah mulai timbul keberanian untuk berbicara kepada orang tua. Dan saya yakin, orang tua pasti bijaksana dalam menghadapi hal ini. Konselor
: Wah bagus sekali hikmah Reinforcement
yang kamu dapat Ahlun. Ibu senang sekali. Konselor
:
Itulah orang tua
semua
orang
,Ahlun,
tua
menginginkan bahagia.
pasti anaknya
Sekarang
coba
bayangkan kalau Ahlun tidak mempunyai bapak dan ibu, kepada
siapa
mendapat
Ahlun
akan
perlindungan
Teknik Social -
dan Modelling
kasih sayang. Padahal di luar sana banyak yang yatim piatu Bukankah
Ahlun
termasuk
orang yang beruntung yang masih punya bapak dan ibu yang sayang kepada Ahlun? Konseli
: Benar juga ya bu. saya mungkin
hanya
takut
bingung
bagaimana
dan bicara
dengan ibu dan bapak saja. Dan saya
harus
memiliki sebenarnya
bersyukur keduanya sayang
telah
Disputing
yang kepada
saya. Konselor
: Ibu senang sekali dan tidak menyangka bahwa Ahlun bisa berfikir
sebijaksana
itu.
Reinforcement
Tingkatkan ya. Konselor
:Melihat dari raut wajah Ahlun, sepertinya sudah lega ya dan sudah bersemangat kembali.
Reflection Feeling
Konseli
: Ahh iya bu, senang rasanya.
Konselor
:Nah, tanpa komunikasi yang Advice
of
baik masalah yang dihadapi Ahlun
tidak
akan
terselesaikan
cepat
dan
malah
menjadi pikiran yang macam macam. Konseli
:Iya bu saya juga berpikir demikian sekarang.
Konselor
:Kalau begitu Ahlun mencoba melakukan
seperti
disimulasikan
tadi
orang
di
tua
yang dengan dirumah.
Teknik Homework
Bagaimana ? Konseli
:Iya
bu
saya
akan
coba
mempraktekkan contoh yang tadi ibu berikan di rumah . Pertemuan lanjutkan
ini besok
bisa
kita
tidak
bu?
Soalnya saya ada janji dengan teman sebentar lagi . Konselor
: Ohh begitu, baiklah Ahlun, besok ketemu lagi dengan ibu ya. Dan laporkan kegiatan dari
Termination
pembicaraanmu dengan orang tuamu ya kepada ibu besok ya. Konseli
Baik bu, dengan senang hati. Kalau begitu permisi dulu bu. Terima
kasih.
Assalamu
alaikum.. Konselor
Ya
sama-sama
Ahlun,
praktekkan simulasi yang ibu
Termination
contohkan
Salam
dirumah
Walaikum salam
PERTEMUAN KETIGA
ya.
Konseli
Assalamualaikum, Bu.
Konselor
:Walaikum bagaimana
salam,
Salam Ahlun,
keadaannya
hari Good raport
ini? Konseli
Saya alhamdulillah baik bu dan sudah merasa lebih baik.
Konselor
alhmadulillah. Berarti Ahlun sudah mendapat jawaban kedua orang tua terhadap masalah yang dihadapi Ahlun dengan cara mempraktekkan simulasi yang telah ibu ajarkan kemarin?
Konseli
Iya, bu tadi
malam
saya
berbicara panjang lebar dengan kedua orang tua saya tentang hal
tersebut
dan
mempraktekkan simulasi yang telah ibu ajarkan kemarin
.
Orang tua saya tidak memarahi saya dan berempati kepada saya bu. Mereka sangat mengerti keadaan Ahlun. Bagaimanapun mereka pernah merasakan masa muda ketika sangat mencintai pacarnya, tetapi fokus pada pendidikan menjadi
tetaplah
nomer
mencintai
yang
satu.
Boleh
seseorang,
tetapi
jangan sampai menjadi korban di dalamnya. Dan yang paling menguatkan saya ketika ibu bilang kematian Mas adi karena takdir
Allah,
bukan
karena
Lead
saya.
Awalnya
takut
ketika
saya
akan
sangat
berbicara
kepada orang tua. Tapi setelah mendengar lembut,
suara
jadi
ibu
yang
menentramkan
saya dan menguatkan untuk berbicara pada orang tua. aya tidak membantah apa yang dikatakan oleh orang tua saya karena memang saya disini memang
bertindak
dan
mempunyai niat yang salah. ernyata orang tua tidak selalu berpikir
kolot,
dan
beruntung orang tua memahami
saya sangat
perasaan
anak
senang
sekali
muda. Konselor
Wah,
ibu
mendengarnya, berarti Ahlun sudah menyadari bahwa ikut mati bukan cara yang tepat Expectation/Lea meyelesaikan
masalah
dan d
sudah menyadari pentingnya peranan
orang
tua
untuk
membantu Ahlun, begitu? Konseli
Ya bu saya sudah mengetahui dan menyadari bahwa orang tua selalu mendukung saya dan melindungi saya. Tidak apa – apa
kehilangan
Mas
Adi
walaupun berat. Yang penting masih punya orang tua yang selalu
tulus
memberi
kasih
Effect
sayang. Saya juga sadar bahwa bunuh diri bukan cara yang baik
untuk
menyelesaikan
masalah. Konselor
Dengan kata lain, tidak akan ada niatan untuk bunuh diri
Clarification
bukan? Konseli
Iya benar bu.
Konselor
Bagus sekali, berarti sekarang Ahlun
sudah
kesalahan orang
Ahlun. tua
mendukung bunuh
menyadari
diri
yang
Memang
pasti
selalu
anaknya.
Dan
merupakan
cara
salah
Advice
dalam
menyelesaikan masalah. Jadi jangan pernah berniat bunuh diri lagi ya. Konselor
Nah, sekarang apa rencanamu supaya
nilai – nilai
tidak Lead
menurun terus, Ahlun? Konseli
Tadi
malam
saya
sudah
memikirkan hal itu bu, saya sudah
bertekad
sekolah
dan
mendapatkan ingin
akan
fokus
berusaha
prestasi,
membahagiakan
saya orang
tua saya bu. Saya akan buktikan kalau saya bisa. Konselor
Wah,
ibu
senang
sekali
mendengarnya Ahlun. Konseli
Iya bu, terimakasih ya bu, selama ini telah membantu saya
Reinforcement
menyelesaikan masalah ini. Konselor
Sama-sama
Ahlun,
ini
merupakan kewajiban saya dan saya
ikut
Ahlun
senang
masalah
sudah
Sebenarnya
selesai.
ibu
tidak Role Limit
melakukan apa – apa. Yang Ahlun alami sekarang memang Lead karena usaha Ahlun sendiri. Ibu pun senang Ahlun bisa berubah lebih baik seperti ini. Apa yang Ahlun rasakan saat ini? Konseli
Saya merasa nyaman, enteng, bersemangat lagi bu.
Konselor
Alhamdulilah kalau begitu. Ibu senang sekali Ahlun jadi kuat
Reinforcement
begini. Konselor
Nah, sekarang coba Ahlun simpulkan dari
pembicaraan
hari
pertama
kita
sampai
sekarang. Konseli
Saya merasa saya ini sangat bersalah
telah
menyebabkan
pacar saya mati. Saya sangat terganggu
dan
sedih.
Sebelumnya saya tidak tahu harus berbuat apa, setelah ibu menyuruh
saya
menulis
kebaikan orang tua saya dan orang
tua
Mas
Adi
dan
melakukan simulasi yang harus saya lakukan dengan orang tua saya dan beberapa hal, saya
Summary
sadar bahwa mempunyai niat untuk ikut mati itu tidak benar. Kematian Mas Adi sudah takdir dari
Allah.
Malah
dengan
berbicara dengan orang tua, akan memberi dukungan yang kuat pada hidup saya. Saya akan terus mendoakan mas Adi yang sudah di akhirat. Saya tidak boleh terpuruk, saya akan fokus
pada
sekolah
saya,
berusaha berprestasi dan must go on. Konselor
Benar sekali Ahlun, masalah yang Ahlun alami itu karena perasaan bersarang
bersalah pada
Sekarang menerima
diri
yang Ahlun. Summary
Ahlun keadaan
rasakan
dapat Reflection dan
Ahlun
ibu Feeling lebih
bersemangat Konselor
Semoga sukses ya Ahlun dan jangan lupakan pendidikanmu Advice ya.
Konseli
Insya Allah bu. Baiklah bu kalau begitu, saya pamit pulang dulu, terimakasih sekali lagi dengan bantuannya,kalau ada apa-apa saya boleh kesini lagi kan bu?
Konselor
Oiya tentu saja boleh kok Ahlun, ibu akan senang jika Ahlun sering cerita ke ibu.
Termination
of
Konseli
Baik,terima
kasih,
Bu.
Assalamu alaikum Konselor
Walaikum
Salam
(berjabat
tangan)
Termination
Contoh Verbatim Konseling Individual RET (Rational Emotif Therapy)
SATUAN KEGIATAN LAYANAN KONSELING
A. Judul / Spesifikasi Layanan :Ingin bunuh diri karena merasa bersala h atas kematian pacar. B. Bidang Bimbingan : Pribadi C. Jenis Layanan : Konseling Individu D. Fungsi Layanan : Pengentasan E. Tujuan Layanan : a. Mencari sebab mengapa individu sering menyalahkan dirinya sendiri.
b.
Menumbuhkan kesadaran diri pada individu terkait seringnya menyalahkan dirinya
sendiri. c. Membantu individu mengentaskan permasalahan yang dihadapi. d. Membentuk perilaku individu menjadi lebih positif. F. Hasil yang ingin dicapai : 1. Klien dapat memahami keadaan diri secara baik. 2. Klien dapat berpikir secara rasional. 3. Klien dapat menemukan jalan keluar bagi masalah yang dihadapinya. G. Sasaran Layanan : Ahlun, Siswa SMA Kelas XI H. Tempat Penyelenggara Layanan : Ruang BK I.
Pelaksanaan : 30 April 2012
J.
Waktu : 3 x 40 Menit
K. Pendekatan : Konseling RET (Rational-Emotive Therapy) L. Teknik : homework, social-modelling, simulation - imitation M. Uraian Kegiatan Pemberian Layanan : 1. Pendahuluan a. Menyambut kehadiran klien b. Menciptakan hubungan yang baik dengan klien
2. Inti a. (Assesment)
Menggali informasi tentang keadaan klien dan mendorong klien untuk menguraikan
permasalahan yang klien alami. b. (Antecedent Event/ Activity)
Merumuskan kejadian yang sebenarnya terjadi dan dialami klien sehingga klien memiliki
irrational belief. c. (Belief)
Merumuskan yang menjadi irrational belief klien atas kejadian yang sebenarnya terjadi.
Sehingga konselor dapat memahami keyakinan klien atas peristiwa yang dialami klien. d. (Consequence)
Merumuskan hasil yang dibentuk dari irrational belief klien. Dalam permasalahan ini
consquence atas Antecedent Event adalah keputusan klien untuk ikut mati seperti pacarnya. e. (Disputing)
Konselor melakukan proses konseling dengan men dispuite atau melawan irrational belief
klien dengan rational belief klien. Dispuite dilakukan dengan memberikan treatment berupa Teknik Homework, Social-Modelling, dan Simulation- Imitation pada klien. f. (Effect/Expectation)
Hasil yang didapatkan berupa keberhasilan dapat diubahnya irrational belief menjadi
rational belief sehingga perilaku yang lebih positif. 3. Penutup a. Mengulangi pernyataan klien tentang jalan keluar yang telah ditetapkan. b. Klien berinisiatif mengakhiri kegiatan konseling. N. Pihak yang diikutsertakan : Klien, Guru BK O. Alat yang digunakan : Bolpoin, Kertas, Recorder P. Rencana Penilaian : a. LAISEG
:
1) Mengamati klien selama mengikuti proses konseling. 2) Partisipasi klien selama mengikuti layanan konseling yang diberikan. b. LAIJAPEN : Mengamati kesungguhan klien untuk merubah perilakunya. c. LAIJAPAN : Perkembangan siswa setelah layanan konseling individual ini diberikan (satu bulan - satu semester).
Q. Tindak lanjut : Apabila di perlukan, dapat dilakukan konseling pada pertemuan selanjutnya.
Surakarta, April 2012 Guru BK
Niken Rithmayanti NIM K3109055