contoh penggabungan usaha (belum fix)Deskripsi lengkap
This file contains several questions about Advanced Accounting MaterialsFull description
Full description
Full description
Deskripsi lengkap
PENGGABUNGAN BADAN USAHA
penggabungan usahaFull description
Contoh soal Test Spasial (Penggabungan Gambar)Deskripsi lengkap
akta
Contoh soal Test Spasial (Penggabungan Gambar)
surat perjanjian
Deskripsi lengkap
Deskripsi lengkap
Teknologi yang berkembang begitu pesat menuntut semua pihak yang aktivitas hidupnya terikat dengan perangkat tersebut untuk segera menyesuaikan diri baik dalam kebutuhan hardware maupun skil…Deskripsi lengkap
Contoh proposal usaha ketan susuDeskripsi lengkap
Full description
Contoh Proposal Usaha EO
CONTOH
' 2an
nestasi dalam Sain #ambahan #ambahan modal disetor a as
' $ 0! ! ! 1$0!!!
SOAL !0!!!
PENGGABUNGAN USAHA
Menyusun neraca saldo setelah penggabungan usaha elalu! pebel!an Neraca komparatif Pine dan Sain Corporation per 31 Desember adalah sebagai berikut (dalam ribuan) : P!ne Sa!n Aktia lancar 13 ! "! #anah $! 1! ! %angunan&bersih 3! ! 1! ! Peralatan&bersih '' ! ' ! Total a"t!#a $%% &%% e*a+iban lancer $! "! ,odal saham-nominal .1! $! ! '! ! #ambahan modal disetor $! 1 ! /aba ditahan 1! ! 1! ! Total e"u!tas $%% &%% Pada tanggal ' +anuari '!!"- Pine menerbitkan 3!0!!! lembar sahamna dengan nilai pasar .'! perlembar untuk semua saham Sain Corporation ang beredar dalam suatu pennggabungan usaha melalui pembelian dan Sain dibubarkan0 Nilai buku ang dicatar merefleksikan nilai *a+ar- kecuali unutk bangunan milik Pine- ang mempun ai nilai realisasi bersih sebesar .!!0!!! dan aktia lancer milik Sain ang mempunai nilai realisasi bersih sebesar .1!!0!!! Pine membaar beban&beban berikut dalam kaitanna dengan penggabungan usaha : %iaa registrasi dan penerbitan sekuritas (tambahan modal disetor) .1$0!!! %iaa langsung penggabungan usaha lainna (inestasi dalam sain) .'$0!!! '!!nta : Susunlah neraca Pine co0 segera setelah penggabungan usaha melalui pembelian0 (a)ab : P!ne encatat penerb!tan *% lebar saha ' 2an nestasi dalam Sain "!! 0!!! Saham biasa 3!!0!!!
#ambahan modal disetor 3!!0!!! P!ne encatat b!aya langsung tabahan untu" penggabungan usaha + Nilai *a+ar inestasi pada Sain : 3!0!!!4'! 5"!!0!!! %ook alue 6(1!!0!!!&"!0!!!)7!!0!!!8 5!0!!! •
Contoh kasus Misalkan PT Poli menerbitkan 100.000 saham Rp1.000 par untuk memperoleh asset neto PT Suni dalam penggabungan dengan metode pembelian pada 1 juli 20x4. Harga pasar saham Poli saat itu Rp1.600 per saham. Tambahan biaya langsung penggabungan terdiri dari fee Bappepam Rp500.000, fee akuntan sehubungan dengan laporan untuk registrasi ke Bappepam Rp1.000.000, biaya pencetakan dan penerbitan saham Rp 2.500.000 dan fee perantara serta konsultan Rp8.000.000. Penerbitan 100.000 saham dicatat dalam buku-buku PT Poli sbb : Investasi dalam Suni Rp160.000.000 Saham biasa Rp1000 par Rp100.000.000 Tambahan modal setor Rp 60.000.000 Mencatat penerbitan 100.000 saham Rp1.000 par dengan nilai wajar Rp1.600 per saham dalam penggabungan Suni dengan metode pembelian
Tambahan biaya langsung penggabungan dicatat sebagai berikut: Investasi dalam Suni Rp 8.000.000 Tambahan modal setor Rp 4.000.000 Kas (Atau net asset lain) Rp 12.000.000 Mencatat tambahan biaya langsung penggabungan dengan Suni, Rp 8.000.000 untuk fee penemu dan konsultan dan Rp4.000.000 untuk pendaftaran dan penerbitan saham.
2.2 Prosedur atau point-point penting Akuntansi Penggabungan usaha
Metode
Pembelian ( Purchase Method)
·
Apabila penggabungan dianggap sebagai pembelian maka harus ada dasar baru untuk membukukan dan mempertanggungjawabkan aktiva yang diperoleh. Dalam hal ini, aktiva harus dicatat sebesar harga pokoknya bagi pembeli sehingga jumlahnya tidak perlu sama dengan nilai yang perlu dilaporkan pada buku penjual.
·
Ketika transaksi pembelian berlangsung ,kita perlu menyesuaikan atau menentukan nilai aktiva dan kewajiban milik perusahaan yang akan digabung sebesar nilai wajarnya pada saat itu.
·
Nilai agregat yang diberikan kepada aktiva bersih yang diperoleh (termasuk goodwill) akan sama dengan biaya yang terpakai dalam transaksi pembelian tersebut.
·
Pada penggabungan usaha yang tergolong sebagai pembelian ,alat tukar yang diberikan untuk mengambil alih perusahaan lain bisa berupa uang ,bisa juga berupa aktiva lain atau surat berharga dari pembeli. Jika aktiva selain kas digunakan ,maka nilainya saat itu perlu diperhatikan agar total harga beli bisa ditentukan.
·
Mencatat transaksi penggabungan sebesar nilai investasinya (biaya perolehan). Jika pengakuisisi mengeluarkan saham, maka nilai wajar saham tersebut sebesar harga pasar pada tanggal transaksi penggabungan. Bila harga pasar tidak dapat digunakan sebagai indikator, maka diestimasi secara proporsional perusahaan pengakuisisi atau yang diakuisisi (mana yang lebih dapat ditentukan dengan menggali factor-faktor lain dari transaksi pertukaran).
·
Membuat jurnal pemilikan aktiva dan kewajiban dari perusahaan yang digabung. Apabila terjadi selisih antara nilai investasi dengan aktiva bersih yang diterima perusahaan pengakuisisi, maka selisih tersebut dicatat ke dalam rekening goodwill pada kelompok aktiva.
·
Jika harga beli lebih rendah dari jumlah aktiva bersih yang dapat diidentifikasi ada beberapa perlakuan akuntansi yang bisa dipertimbangkan untuk digunakan,mungkin kita berpendapat bahwa penghematan tersebut yang diperoleh berkat kemampuan pembeli untuk membeli dengan harga lebih murah harus diakui sebagai laba periode berjalan.Akan tetapi aktiva yang dibeli lazimnya dicatat sebesar harga pokoknya dan keuntungan pada umumnya tidak diakui dari pembelian tetapi justru dari penjualan,perlakuan lain dengan memperlakukan selisih tersebut sebagai goodwill negative dan memasukkan saldonya bersama-sama dengan ekuitas pada neraca.
2.3 Ekses Pembelian dalam Penggabungan Pada 27 desember 20x4 PT A memperoleh asset neto PT X dalam penggabungan dengan pembelian. Asset dan liabilitas PT Y saat itu adalah sebagai berikut. Keterangan Nilai buku Nilai wajar 5.000.000 5.000.000 Kas 15.000.000 15.000.000 Piutang-net 20.000.000 25.000.000 Persediaan 5.000.000 10.000.000 Tanah 35.000.000 50.000.000 Gedung-net 35.000.000 Peralatan-net 25.000.000 Paten -5.000.000 Total asset 100.000.000 145.000.000 Hutang 6.000.000 7.000.000 Hutang wesel 15.000.000 13.500.000 Hutang lain 4.000.000 Total liabilitas 25.000.000 4.500.000 75.000.000 Asset neto 25.000.000 120.000.000
Selisih antara biaya perolehan diatas nilai wajar asset neto yang diperoleh diakui sebagai goodwill. Sebaliknya selisih lebih nilai wajar asset neto yang diperoleh diatas biaya perolehan diakui sebagai negative goodwill. Kasus 1: Goodwill PT X membayar Rp 40.000.000 kas dan menerbitkan 50.000 sahamnya Rp 1.000 par, harga pasar Rp2.000 /saham untuk asset neto PT Y. Jurnal mencatat penggabungan pada buku-buku X saat itu sbb: Investasi dalam Y Rp 140.000.000 Kas Rp 40.000.000 Saham biasa Rp1.000 par Rp 50.000.000 Tambahan modal setor Rp 50.000.000 Mencatat penerbitan 50.000 saham ditambah Rp40.000.000 kas dalam penggabungan Y dengan metode pembelian Kas Piutang-net Persediaan Tanah Gedung Peralatan
Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 Rp25.000.000 Rp10.000.000 Rp50.000.000 Rp35.000.000
Paten Rp 5.000.000 Goodwill Rp 20.000.000 Hutang Rp 7.000.000 Wesel bayar 13.500.000 Liabilitas lain 4.500.000 Investasi dalam Y 140.000.000 Membebankan biaya Y keaset identifiable yang diperoleh dan liabilitas berdasarkan nilai wajar dan ke goodwill.
Kasus 2: Negative Goodwill. PT X menebitkan 40000 saham Rp 1000 par dengan harga pasar Rp2000/saham dan juga memberikan wesel bayar 5 tahun bunga 10% Rp 20.000.000 untuk asset neto PT Y. Jurnal pencatatan dengan pembelian saat itu adalah: Investasi dalam Y Rp 100.000.000 Saham biasa Rp 1000 par Rp40.000.000 Tambahan modal setor Rp40.000.000 Wesel bayar 10% Rp20.000.000 Mencatat penerbitan 40.000 par ditambah Rp20.000.000 wesel bayar 10% dalam penggabungan Y dengan pembelian.
Kas Piutang-net Persediaan Tanah Gedung Peralatan Paten Hutang Wesel bayar Liabilitas lain Investasi dalam Y
Rp 5.000.000 Rp 15.000.000 Rp 25.000.000 Rp 8.000.000 Rp 40.000.000 Rp 28.000.000 Rp 4.000.000 Rp 6.000.000 13.500.000 4.500.000 100.000.000
Jumlah yang ditetapkan pada tiap-tiap akun aktiva dan kewajiban pada jurnal diatas ditetapkan sesuai dengan ketetapan PSAK No.22 untuk penggabungan usaha secara pembelian. Karena nilai sebesar Rp120.000.000 dari aktiva bersih yang diperoleh dapat diidentifikasi melebihi harga beli Rp 100.000.000 sebesar Rp20.000.000 jumlah yang ditetapkan atas aktiva tidak lancar dikurangkan sebesar 20 persen (kelebihan sebesar Rp20.000.000/nilai wajar aktiva tidak lancar Rp100.000.000). Pengurangan pada aktiva tidak lancar adalah sbb:
Nilai wajar Aktiva
Kurang 20% Pengurangan Tidak
Atas
Kekurangan
Nilai
Jumlah yang dapat ditetapkan untuk
Tanah Bangunan Peralatan Hak paten Total
Lancar
wajar terhadap Biaya*
Rp 10.000.000 50.000.000 35.000.000 5.000.000 Rp 100.000.000
Rp 2.000.000 10.000.000 7.000.000 1.000.000 Rp 20.000.000
aktiva Tidak Lancar Rp 8.000.000 40.000.000 28.000.000 4.000.000 Rp80.000.000
2.4 PENYATUAN PEMBELIAN DIBANDINGKAN Pada 31 Des 20x4 PT A dan PT B bergabung. Penerus adalah PT A menerbitkan 50.000 sahamnya Rp1.000 par dengan harga pasar Rp90.000.000 untuk asset neto PT B. Biaya registrasi dan penerbitan saham Rp2.000.000 dan biaya langsung lainnya Rp4.000.000 dibayar PT A. Neraca dalam Peraga berikut ini neraca perbandingan PT A dan PT B sebelum merger dalam metode penyatuan kepentingan dan metode pembelian.
Nilai buku dan nilai wajar sebelum merger Neraca Saldo Komparatif 30 Des 20x4 Dalam ribuan rupiah
KAS Piutang-net Persediaan Asset tetap da peralatan net Hpp Beban lain Total debet Hutang Hutang lain Modal saham Rp1.000 par Tambahan modal setor Saldo laba Penjualan Total kredit
Nilai buku PT A Rp 47.500 60.000 80.000 120.000 100.000
Nilai buku PT B Rp 12.500 30.000 20.000 35.000 32.500
32.000 440.000
10.000 Rp140.000
30.000 20.000 150.000 20.000 65.000
Rp
155.000 Rp440.000
18.000 12.000 50.000 4.000 11.000 45.000
Rp 140.000
Nilai wajar PT B Rp 12.500 30.000 25.000 45.000
18.000 12.000
Jurnal. Dalam peraga berikutnya dibandingkan jurnal pencatatan antara kedua metode. Kelompok penerbitan saham menunjukkann bahwa dalam metode penyatuan, investasi dalam B Rp 65.00, yaitu nilai buku asset neto B per 1 January 20x4 sedang dalam metode pembelian , investasi dalam wita Rp90.000, yaitu harga pasar saham yang diterbitkan PT A pada 31 desember 20x4. Kelompok biaya langsung penggabungan bahwa berdasarkan metode penyatuan semua tambahan biaya penggabungan dicatat sebagai beban sedang berdasarkan metode pembelian biaya registrasi dan penerbitan saham dibebanan pada tambahan modal setor dan biaya langsung lainnya ditambahkan pada biaya perolehan PT . Kelompok alokasi investasi menunjukkan bahwa biaya investasi RP94.000 lebih besar dari nilai wajar asset neto yang identifiable Rp 82.500 dibukukan dalam goowill Rp11.500.
Perbedaan dalam pencatatan dengan metode penyatuan dan metode pembelian (dalam ribuan rupiah)
Penyatuan kepentingan Dr. penerbitan sekuritas investasi dalam B Modal saham Rp1000 par Tambahan modal setor Saldo laba Biaya langsung penggabungan Beban Investasi dalam B Tambahan modal setor Kas Alokasi investasi Kas Piutang-neto Persediaan Pabrik dan peralatan-net0 Goodwill Hpp Beban lain Hutang Hutang lain Penjualan Investasi dalam B
Cr.
pembelian Dr.
Cr.
90.000 65.000 50.000 4.000 11.000 6.000 --
50.000 40.000 4.000 2.000 6.000
6.000
12.500 30.000 20.000 35.000 -32.500 10.000
18.000 12.000 45.000 65.000
12.500 30.000 25.000 45.000 11.500 ---
18.000 12.000 -94.000
Laporan Keuangan Komporatif Bulan dan Wita tahun penggabungan PT Bulan Laporan Keuangan Komparatif Untuk Tahun yang berakhir 31 Desember 20x4 (dalam ribuan rupiah)
Laporan labarugi Penjualan Hpp beban lain Penghasilan Neto Laporan saldo laba Saldo laba 1 jan 20x4 (seperti dilaporkan) Pertambahan dari pooling Saldo laba 1 jan 20x4 (seperti restated) Penghasilan neto Saldo laba 31 des 20x4 Neraca Asset Kas Piutang-net Persediaan Asset tetap dan peralatan-net Goodwill Total asset Kewajiban dan ekuitas pemegang saham Hutang Hutang lain Modal saham Rp1.000 par Tambahan modal setor Saldo laba Total kewajiban dan ekuitas pemegang saham