Contoh : Program Manajemen Risiko Fasilitas dengan sistematika sbb : 1.Pendahuluan :............................. 2.Latar belakang :............................. 3.Tujuan umum & khusus :............................... 4.Kegiatan pokok & rincian kegiatan 4.1Kegiatan pokok: 1.Keselamatan dan Keamanan 2.Bahan beracun dan berbahaya 3.Disaster Plan 4.Penanganan Kebakaran 5.Sistem Utilisasi Listrik, Air dan sistem pendukung yang penting lainnya 6.Peralatan Medis 7.Diklat
4.2 Rincian kegiatan, Keselamatan dan Keamanan Di masing2 kegiatan tersebut diatas ( dalam 4.1 Kegiatan pokok), meliputi : 1.Identifikasi risiko, terkait dengan keselamatan dan Keamanan, dst 2.Analisa risiko 3.Evaluasi risiko 4.Tata kelola risiko 5.Pelaporan insiden / kejadian 6.Monitoring 7.Review insiden dan register 8.Kegiatan Edukasi staf ttg r i sk register 5.Cara melaksanakan kegiatan,......................................... 6.Sasaran,..................................... 7.Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan,........................... 8.Evaluasi pelaksan 8.Evaluasi pelaksanaan aan kegiatan kegiatan & pelaporannya,............................ 9.Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan,............................. Catatan : Program manajemen risiko fasilitas tidak identik dengan dengan K-3 RS, tetapi beberapa ada yang mirip K-3, misalnya keselamatan, bahan berbahaya, kebakaran, disaster. Tetapi beda pendekatannya. Kalau di MFK, pendekatannya adalah manajemen risiko, jadi risiko, jadi selalu dimulai dengan identifikasi risiko.
Contoh ( MFK 3) Program pengawasan Manajemen Risiko Fasilitas, sistematika sebagai berikut : 1.Pendahuluan :..................................... 2.Latar belakang :.................................... 3.Tujuan umum & khusus Umum : Agar semua aspek program manajemen risiko menghasilkan data yang berharga untuk meningkatkan program dan selanjutnya dapat mengurangi risiko di rumah sakit Khusus : - dst 4.Kegiatan pokok & rincian kegiatan a.Monitoring perencanaan risk manajemen; b.Monitoring pelaksanaan program; c.Melakukan pendidikan/edukasi staf; d.Monitoring insiden/kecelakaan karena fasilitas e.Melakukan evaluasi dan revisi program secara berkala; f.Memberikan laporan tahunan ke badan pengelola tentang pencapaian program g.Melakukan pengorganisasian dan pengelolaan secara konsisten dan terus-menerus 5. Cara melaksanakan Kegiatan ....................................... 6. dst.............................................. Program agar di evaluasi/review secara berkala sehingga program MFK Update ( per tahun ) Dokumen review tsb: NOTULEN RAPAT Review bisa dilakukan bulanan. Triwulan, semester atau tahunan atau bisa juga bila ada
insiden baru yang belum dimasukan di risk register Review program juga bisa dilakukan bila ada KTD/sentinel terkait dengan fasilitas. Bukti pelaksanaan kegiatan laporan kegiatan
Disusun k etentuan / regulasi tentang evaluasi program manajemen risiko fasilitas secara berkala dan update program manajemen risiko fasilitas setiap tahun ----)) dimuat dalam Program Manaj Risiko Fasilitas yakni dalam item ke 9 (Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan)
Tunjuk siapa yang akan mengawasi program manajemen risiko fasilitas ini bisa ditunjuk individu (orang), bisa juga Tim. (terkait dengan MFK 3) Buat SK penunjukkan siapa yang menjadi PICnya. PIC yang mengawasi program bisa ditunjuk Tim K-3 RS.
Bila RS sudah mempunyai Komite/Tim Manajemen risiko maka Tim ini juga bisa ditunjuk, RS agar menetapkan sendiri siapa yang ditunjuk untuk mengawasi mulai dari perencanaan sampai dengan pelaksanaan dan pelaporan program MFK (manajemen risiko fasilitas)
Sebagai Bukti pelaksanaan kegiatan Program
adalah
Laporan kegiatan dari Program tsb.
CONTOH penyusunan Program Keselamatan dan Keamanan ( MFK4 ) sebagai berikut : 1.Pendahuluan ......................... 2.Latar belakang ........................ 3.Tujuan umum & khusus .......................... 4.Kegiatan pokok & Rincian kegiatan ................................... 1.Identifikasi area di RS yang beresiko keamanan dan keselamatan 2.Melakukan monitoring area yang berisiko terjadinya masalah di area keselamatan dan keamanan dengan pemasangan kamera keamanan di daerah terpencil, daerah berisiko keamanan, misal di ruang bayi; bisa juga dengan menempatkan satpam di daerah berisiko keamanan 3.Melakukan identifikasi semua staf, pengunjung, pedagang/ vendor dengan memasang badge name sementara atau tetap atau dengan cara identifikasi lain semua visitor agar diberi tanda pengenal. 4.Melakukan asesmen risiko keamanan dan keselamatan selama masa RENOVASI 5.Pemeriksaan fasilitas FISIK secara komprehesif (mencatat semua perabot yang tajam dan rusak , fsilitas yang perlu perbaikan, dll) 6.Penganggaran untuk mengganti sistem, perbaikan fasilitas yang rusak, dll. 7.Pencatatan dan pelaporan insiden/cedera akibat fasilitas yang tidak memberikan keamanan dan keselamatan. 8.Monitoring kepatuhan unit independen (penyewa lahan) terhadap keselamatan dan keamanan (Catatan MOU penyewa lahan dengan RS harus ada klausul bahwa penyewa lahan patuh terhadap MFK) 9.Pelaporan dan pelaksanaan kegiatan dan rencana tindak lanjutnya. 10.Edukasi staf terkait dengan keselamatan dan keamanan 11.Perbaikan fasilitas yang berisiko menimbulkan cedera 12.Monitoring pelaksanaan program perbaikan fasilitas.
5.Cara melaksanakan kegiatan ................................... 6.Sasaran .................................. 7.Skedul (jadwal) pelaksanaan kegiatan ...................... 8.Evaluasi pelaksanaan kegiatan & pelaporannya ...................... 9.Pencatatan, pelaporan & evaluasi kegiatan ................... DOKUMEN pelaksanaan : Hasil identifikasi area beresiko terhadap keamanan dan keselamatan ( MF K 4 ) Penyusunan Disaster Plan RS meliputi : 1.menetapkan jenis, kemungkinan & konsekuensi dari bahaya, ancaman dan kejadian; bahaya yang bisa terjadi di RS internal atau eksternal. 2.menetapkan peran rumah sakit dalam kejadian tsb
identifikasi
3.strategi komunikasi pada kejadian; 4.pengelolaan sumber daya pada waktu kejadian, termasuk sumber daya alternatif; 5.pengelolaan kegiatan klinis pada waktu kejadian, termasuk alternatif tempat pelayanan; 6.identifikasi dan penugasan peran dan tanggung jawab staf pada waktu kejadian 7.proses utk mengelola keadaan darurat/kedaruratan bila terjadi pertentangan antara tanggung jawab staf secara pribadi dng tanggung jawab RS dlm hal penugasan staf utk yan pasien
Contoh : Penyusunan Program penanganan kebakaran ( MFK 7), 1. Pendahuluan,....................... 2. Latar belakang.:............................... 3. Tujuan Umum dan Khusus : ........................................... 4. Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatannya meliputi :
1. Identifikasi area yang berisiko kebakaran a. Penyimpanan dan penanganan bahan yang mudah terbakar, misalnya gas medik, seperti oksigen; b. Pemasangan sistem deteksi/ peringatan dini bahaya kebakaran seperti, deteksi asap (smoke detector), alarm kebakaran, (bila sistem deteksi dini yang otomatis tidak ada maka diganti dengan patroli kebakaran); c. Sistem pemadaman api/ penghentian api seperti selang air, supresan kimia/APAR (chemical suppressants) atau sistem penyemburan (sprink d. Sistem Evakuasi aman jalan keluar yg aman dan tidak terhalang bila tejadi kebakaran; e. Diklat penanganan kebakaran f. Monitoring sistem deteksi dini, sistem pemadaman api dan sistem evakuasi yang aman secara terus menerus 2. Asesmen risiko kebakaran pada renovasi dan pembangunan 3. Monev unit independen agar mematuhi penanganan Kebakaran di lingkungan RS ( terkait MFK …..), dst.......................... ............. 5. Cara melaksanakan Kegiatan,........................ 6. Sasaran Kegiatan,................................ 7 Jadwal pelaksanaan Kegiatan,............................... 8. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan, pencatatan dan pelaporan,...................... 9. Evaluasi Kegiatan dan pelaporan,................................
Contoh : Penyusunan Program pengelolaan peralatan medis ( MFK 8 ) 1. Pendahuluan :............................ 2. Latar belakang.:.......................... 3. Tujuan Umum dan Khusus :............... 4. Kegiatan Pokok dan Rincian kegiatannya meliputi : Perencanaan peralatan medis
Pemilihan peralatan medis Pemeriksaan/pemeliharaan Uji coba untuk alat baru Kalibrasi 5. Cara melaksanakan Kegiatan :................... 6. Sasaran Kegiatan:....................... 7 Jadwal pelaksanaan Kegiatan gunakan tabel :................... 8. Evaluasi pelaksanaan Kegiatan, pencatatan dan pelaporan,.................... 9. Evaluasi Kegiatan dan pelaporan ...................................
-----END ------
Setiap UNIT Kerja ( mis. Instalasi Farmasi ) mempunyai : 1.Pedoman Pengorganisasian Unit Kerja ( didepan ada SK ) 2.Pedoman Pelayanan Unit Kerja ( ada SK ) 3.Bila diperlukan ada Panduan ( tidak harus ) 4.Program Kerja Unit Kerja ( tanpa SK, hanya disusun oleh Unit dan mengetahui Direktur / Wakil Direktur ) periode per tahun 5.Laporan kegiatan ( yang ada dalam Program Kerja ) Setiap TIM/KOMITE/PANITYA ( mis.Tim K3/Komite PMKP ), mempunyai : 1.SK pembentukkan Tim/Komite/Panitya, yang dilampiri : a.Susunan kepengurusan Tim/ Komite/ Panitya b.Prasyaratan Jabatan : kriterianya, pendidikan, pengalaman ( masa kerja ), pelatihan2 c.Uraian Jabatan d. Bertanggung Jawab kepada orang yang menetapkan/ditunjuk oleh Direktur d.Masa Berlaku/Penghapusan SK terdahulu. e.Penetapan/berlakunya SK f.Tanggal dan tanda tangan Direktur/ Pimpinan RS 2.Pedoman Kerja Tim/Komite/Panitya, sbg penunjuk Tim/Komite/Panitya tersebut bekerja. 3.Program Kerja Tim/Komite/Panitya periode per tahun
Uraian Jabatan, minimal memuat : 1.menyusun regulasi : Pedoman, Program Kerja, SPO 2.melaksanakan Program Kerja 3.membuat Laporan Kerja