Penyakit Karena Bakteri BAHAN KULIAH DASAR PERLINDUNGAN TANAMAN Link : http://www.apsnet.org/edcenter/intropp/PathogenGroups/Pages/Bacteria.aspx
PENYAKIT KARENA BAKTERI PATOGEN • Bakteri adalah sekelompok makhluk hidup yang berukuran mikroskopis (jasad renik) • Bakteri berbentuk bulat, batang, spiral, dan vibrion (bentuk koma) • Berkembang biak dengan membelah diri (beberapa dengan spora) • Bakteri mengganggu tanaman dalam hal pengangkutan air, fotosintesis, transport hara, dan proses fisiologis lain dalam tanaman. • Bakteri dapat merusak daun, akar, batang, buah, bunga, dan bahan simpanan
PENYAKIT KARENA BAKTERI PATOGEN • Tanaman yang terserang bakteri seringkali diketahui setelah tanaman terserang berat usaha pengendalian ditujukan untuk menyelamatkan tanaman yang masih sehat. • Secara garis besar bakteri menyebabkan penyakit tanaman dengan cara menyebabkan busuk pada akar, batang, daun dan buah melalui sekresi enzim penyebab busuk • Bakteri juga mengeluarkan enzim hipertropi yang akan membuat tanaman menderita puru/kanker/bengkak pada akar, batang, daun dan buah • Bakteri mengeluarkan racun yang mengakibatkan tanaman menjadi layu. • Bakteri patogen mudah tersebar sehingga kehilangan hasil akibat serangan bakteri patogen dapat mencapai angka yang lebih tinggi. • Pengenalan terhadap ciri-ciri penyakit yang disebabkan bakteri patogen dapat membantu pencegahan serangan penyakit yang lebih luas.
Penyakit Kanker • Penyebab
: Xanthomonas citri, Bacterium citri, Pseudomonas citri, Phytomonas citri : Jeruk dan beberapa tanaman keras lainnya
• Tanaman inang • Gejala Bakteri menyerang daun, batang, dan buah. Timbul bercak bundar, berair, dan tembus cahaya pada daun. Bercak menjadi kasar, berwarna kuning kecoklatan, bergabus, dan menyerupai lubang kepundan. Gejala pada batang bercak tidak beraturan dan lebih menonjol, sedangkan pada buah gejalanya hampir sama pada daun. • Pengendalian : menggunakan bibit yang sehat, memangkas bagian tanaman yang terserang, kemudian dibakar
Xanthomonas campestris pv. Citri Xanthomonas axonopus pv. Citri
Penyakit Busuk Lunak (soft rot) • Penyebab : Erwinia carotovora, E. atroseptica, E. aroideae, Basillus mesentricus • Tanaman inang : kubis, tomat, kentang, terong, wortel, mentimun, dan jenis sayuran lainnya serta beberapa buah-buahan • Gejala Patogen menyerang tanaman sejak dari persemaian hingga tempat penyimpanan. Infeksi melalui luka baik karena serangga, nematoda, atau manusia. Bagian tanaman yang terserang menimbulkan bau busuk, lunak, dan berair. • Pengendalian : menghindari pelukaan, mengurangi naungan atau jarak tanam yang terlalu rapat, dan perbaikan drainase
Penyakit Layu Pembuluh • Penyebab : Pseudomonas solanacearum • Tanaman inang : Tomat, tembakau, kentang, melon, semangka • Gejala Sebagian tanaman akan layu pada siang hari, namun pada sore atau malam hari akan segar kembali. Semakin lama, bagian tanaman yang layu tidak sebagian-sebagian lagi tetapi secara keseluruhan dan layu tidak hanya pada siang hari melainkan layu terus menerus. Jika batang tanaman yang layu diiris dan diletakkan di dalam air, akan keluar cairan kuning atau keruh. Tanaman yang layu karena cendawan, nematoda atau faktor lingkungan tidak menunjukkan gejala demikian.
Penyakit Layu Pembuluh • Pengendalian : a) Menghindari adanya pelukaan pada tanaman b) Mengadakan pergiliran tanaman dengan tanaman lain selama beberapa tahun (karena bakteri dapat bertahan lama di dalam tanah) c) Memperbaiki drainase tanah untuk menghindari penggenangan air
Penyakit Noda Daun Bakteri • Penyebab : Bacterium robici, Pseudomonas spp. • Tanaman inang : Ubi kayu, kacang tanah • Gejala : Daun tanaman akan timbul bercak menjadi coklat dan mengering. Daun yang terserang akan layu sebelum waktunya. Patogen ini dapat pula menyebabkan bercak pada batang • Pengendalian : a) Tanaman yang terserang dimusnahkan tidak menulari yang lain b) Rotasi tanaman selama beberapa musim
Penyakit kresek (bacterial blight) • Penyebab : Xanthomonas oryzae • Tanaman inang : padi • Gejala : Daun tanaman yang terserang mengalami pengeringan yang dimulai dari daun bagian bawah. Gejala tersebut tampaak setelah 7-14 hari setelah pemindahan dari persemaian ke lapangan. Tanaman akan kering seluruhnya dan mati pada serangan berat. • Pengendalian : menanam varietas resisten, mengadakan rotasi tanam, dan memusnahkan tanaman yang telah terserang
Penyakit kudis (scab) • Penyebab : Streptomyces scabies • Tanaman inang : kentang, wortel, terong, dan sebagainya • Gejala : Tanaman yang terserang menunjukkan adanya bercak yang lamakelamaan berkembang menjadi kudis. Kudis berbentuk seperti kutil yang merupakan penebalan jaringan tanaman (membentuk sel gabus). Pada tanaman kentang, umbi yang terserang tidak sampai terlalu dalam (kudisnya) sehingga umbi tersebut masih dapat dimakan tetapi tidak laku dijual.
Penyakit kudis (scab) • Pengendalian : a) Mengurangi kelembaban tanah dengan cara mengaatur jarak tanam dan membersihkan gulma yang tumbuh di area pertanaman secara teratur b) Mengadakan rotasi tanaman
Penyakit puru (galls) • Penyebab : Agrobacterium tumefaciens • Tanaman inang : jeruk, jati, dan tanaman berkayu lainnya • Gejala : Puru atau pertumbuhan yang luar biasa akibat bakteri yang mengeluarkan enzim untuk merangsang pertumbuhan sel secara cepat. Gejala puru bakteri sering didapati pada bagian bawah batang yang berhubungan dengan permukaan tanah. Bakteri masuk ke jaringan tanaman melalui luka mekanis, bentuk puru biasanya mengikuti jaringan yang terserang. Jika akar terserang puru, bentuknya menjadi kecil. Namun, jika batang yang terserang dapat berukuran sangat besar.
Penyakit puru (galls) Pada tanaman jati, petani sering menyegaja menginfeksi tanaman dengan bakteri ini karena bentuk kayunya menjadi bagus untuk hiasan dinding, mebel, dsb) • Pengendalian : a) Menghindari pelukaan tanaman agar bakteri tidak dapat menginfeksi tanaman b) Menggatur kelembaban tanah dengan cara memperbaiki sistem drainase
Penyakit bercak daun bersudut (angular leaf spot) • Penyebab : Xanthomonas malvacearum, Pseudomonas malvacearum, Bacillus malvacearum, dan Phytomonas malvacearum • Tanaman inang : kapas • Gejala : Bakteri menyerang bagian tanaman yang terdekat dengan tanah. Biasanya menyerang bagian kotiledon pada benih yang baru berkecambah. Bercak yang terjadi awalnya tidak beraturan, kemudian baakteri mengikuti aliran zat makanan (melalui tulang daun) membentuk sudut. Bakteri dapat pula menyerang batang yang menimbulkan gejala gumosis (mengeluarkan gum/getah)
Penyakit bercak daun bersudut (angular leaf spot) • Pengendalian : a) Irigasi dan drainase yang baik agar kelembaban tanah tidak terlalu tinggi b) Rotasi tanaman c) Pengolahan tanah yang baik, pemupukan pospor dan kalium akan mencegah/mengurangi serangan bakteri
Penyakit bercak bergaris merah (red stripe) • Penyebab : Xanthomonas/Pseudomonas rubrilineans • Tanaman inang : tebu, gandum • Gejala : Daun tanaman yang terserang timbul bercak klorotik yang berwarna putih kemerahan. Bercak tersebut lebarnya 0,5 – 1,0 mm dan panjangnya 5 – 100 mm. Itulah sebabnya peyaakit ini disebut bercak bergaaris merah
Penyakit bercak bergaris merah (red stripe) • Pengendalian : a) Memangkas dan membakar bagian tanaman yang terserang b) Menggunakan benih dan bibit yang baik c) Menanam varietas yang resisten d) Mengaatur jarak tanam agar daun tanaman yang terdekat dengan tanah tidak mudah terinfeksi e) Mengaplikasikan mulsa
Penyakit sapu setan (wicked weap disease) • Penyebab : mikoplasma (MLO) atau fitoplasma Mikoplasma merupakan keluarga bakteri yang menggandakan diri dalam elemen tabung tapis dari floem tanaman dan merupakan agen dari 300 penyakit yang sampai saat ini belum dapat dikelola. Fitoplasma ditularkan ke tanaman lain melalui serangga yang makan bagian floem. • Tanaman inang : kacang-kacangan (kacang tanah, kedelai) • Gejala : Daun mengganda hebat sehingga berbentuk seperti sapu. Daun tanaman menjadi kecil dan klorosis, tanaman kerdil. Gejala mulai nampak sebulan setelah tanaman diserang serangga vektor. Apabila tangkai polong terbentuk, tangkai polong mengarah ke atas (berlawanan arah gravitasi)
Penyakit sapu setan (wicked weap disease) • Pengendalian : a) Menghindari menanam berdekatan dengan sumber tanaman terinfeksi atau tanaman sejenis di lokasi yang sama b) Pengaturan masa tanam c) Penggunaan varietas resisten (belum tersedia) d) Mengendalikan populasi serangga vektor e) Eradikasi tanaman yang terinfeksi