Kajian hubungan antara korupsi dengan opini BPKFull description
Analisik kasus suap opini BPK
Konfli Isarel-Palestina, Perang Dunia III-kah? Perang antara Israel dan Palestina bukan merupakan suatu perselisihan baru, yakni dimulai sejak zaman nabi. Bani Israel dengan Bani Ismail/Islam merupakan satu keturunan dari Nabi Ibrahin as. Perselisihan tersebut muncul sejak keturunan Ibrahim dari Israel tidak mengakui keberadaan keturunan Ibrahim dari Ismail yang notabene murupakan keturunan Ibrahim dengan istri keduanya yakni Hajar. Sedangkan Bani Israel merupakan keturunana Ibrahim dengan istri pertamanya, Sarah. Konflik Palestina-Israel bermula ketika paham antisemit dipropagandakan oleh Dr. Theodore Herzl (1896), seorang Yahudi Hongaria di Paris yang kemudian membentuk gerakan Zionisme. Gerakan ini bertujuan untuk merebut hak tanah yang mengembil hak ”Haikal Sulaiman” yang merupakan lambang puncak kejayaan Kerajaan Yahudi di tanah Palestina (sekitar 975 – 935 SM). Sejak saat itu, konflik Palestina-Isael memuncak. Imbasnya yakni perang besar-besaran yang mulai dilancarkan sejak 2004 dan memakan korban jiwa hingga puluhan ribu orang.
P E M B U K A
Perang Palestine-Israel merupakan dampak dari perang dunia. Menurut Harian Arrohmah (2014) ketikan Perang Dunia I (1914-1918), Turki Utsmani bergabung dengan Poros Central (Jerman, Austria-Hungaria) melawan Sekutu. Namun pada 1916, Inggris dan Prancis bersekutu untuk membagi wilayah Timur Tengah dalam Perjanjian Sykes Picot. Dalam Deklarasi Balfor tahun 1917, Inggris mendukung pembentukan Negara Yahudi di tanah Palestina. Tahun 1918, Palestina jatuh. Jendral Allenby merebut Palestina dari Khilafah Turki Utsmani. Setahun kemudian, secara resmi mandat atas Palestina diberikan kepada Inggris oleh LBB. Pada tahun 1947, PBB dengan sewenang-wenang membagi dua wilayah Palestina. 1948 menjadi tahun bersejarah bagi Yahudi karena merupakan tahun deklarasi pembentukan Israel. Tepat hari berakhirnya mandat dan penarikan pasukan Inggris dari Palestina dideklarasikan Pendirian Negara Israel, 14 Mei 1948. Perang Palestina Isarel merupakan hasil atau dampak dari perjanjian-perjanjian PENJELAS yang dilakukan pasca PD I maupun PD II yang justru berimbas pada pergolakan di Timur Tengah saat ini. Keberadaan perang tersebut menurut saya tidak dapat dikatakan sebagai Perang Dunia III mengingat aspek spasial dalam perang tersebut belum mecangkup wilayah yang luas yakni hanya meliputi wilayah Gaza Palestina. Selain itu, negara yang ikut terlibat dapat dikatakan juga hanya sebatas Israel dan Palestina, negara-negara lain didunia umumnya hanya bersifat memberi bantuan perang atau pengiriman pasukan perdamaian bukan untuk ikut berperang membantu masingmasing pihak yang berkonflik layaknya PD I maupun PD II. Jadi berkenaan dengan Perang Palestina-Israel menurut saya tidak dapat dikatakan sebagai Perang Dunia III dilihat dari aspek spasial dan keikitsertaan negara yang terlibat serta dampaknya yang tidak mempengaruhi negara-negara lain.