Contoh Masalah Prilaku Organisasi Dan Solusinya

qwertyuiopasdfghjklz!"#nmqw ertyuiopasdfghjklz!"#nmqwert yuiopasdfghjklz!"#nmqwertyui opasdfghjklz!"#nmqwertyuiopa Contoh masalah prilaku prilaku organisasi organisasi dan solusinya sdfghjklz!"#nmqwertyuiopasdf  Nama : Fahrurrozi 1510520001 ghjklz!"#nmqwertyuiopasdfghj klz!"#nmqwertyuiopasdfghjklz !"#nmqwertyuiopasdfghjklz!"# nmqwertyuiopasdfghjklz!"#nm qwertyuiopasdfghjklz!"#nmqw ertyuiopasdfghjklz!"#nmqwert yuiopasdfghjklz!"#nmqwertyui opasdfghjklz!"#nmqwertyuiopa sdfghjklz!"#nmqwertyuiopasdf  ghjklz!"#nmqwertyuiopasdfghj klz!"#nmqwertyuiopasdfghjklz

Contoh masalah prilaku organisasi dan solusinya,

Untuk menganalisis masalah perilaku organisasi di tempat kerja yang erat dengan komunikasi interpersonal yang buruk dalam kelompok dan dapat menghasilkan omset tinggi, maka perlu untuk memulai dengan deskripsi penyebab utama dari masalah. Penyebab utama dari masalah Hal ini diketahui bahwa beberapa kesulitan dengan komunikasi interpersonal dapat mempengaruhi rendahnya tingkat kepuasan kerja karyawan dan moral. Hal ini diperlukan untuk  memperlakukan orang lain seperti Anda ingin diperlakukan. Pepatah lama ini dapat berhubungan dengan masalah kita. Ada banyak penyebab yang berbeda dari komunikasi interpersonal yang  buruk yang menyebabkan ketidakpuasan kerja dan tingginya tingkat turnover staf. Mereka termasuk yang berikut: • • • • • • • • •

rendahnya tingkat pendidikan etika dan moral ketidakjujuran karyawan kesalahpahaman dan ketidakper!ayaan  pele!ehan rasial keragaman budaya kelompok usia yang berbeda urusan pribadi seperti balas dendam, iri hati, antipati dan sebagainya hubungan gender yang tidak setara tingkat yang tidak sama dari upah.

 penyebab yang disebutkan di atas komunikasi interpersonal yang buruk di tempat kerja dapat menyebabkan situasi konflik atau misskomunikasi antar staf sehingga menghasilkan omset yang  buruk. "Phillips # $onnel, %&&', p.() *alam kasus kami, penyebab langsung dari komunikasi interpersonal yang buruk di tempat kerja dihubungkan dengan kelompok usia yang berbeda. +he A*- HA/+H adalah penyedia  perawatan kesehatan tertua di mana ada sekelompok spesialis tua dengan pengalaman kerja tiga  puluh tahun. 0aryawan muda yang memulai aktivitas kerja mereka dalam organisasi ini diperlakukan buruk oleh spesialis tua. Mereka tidak hanya mempermalukan karyawan muda tapi

 juga mereka tidak memungkinkan mereka untuk melakukan tugas mereka dengan !ara yang tepat. Mereka terus1menerus menunjuk kesalahan mereka. 2elain itu, mereka menganggap  bahwa metode mereka dari pengobatan yang terbaik. Mereka tidak memberikan kesempatan kepada staf muda untuk berolahraga inisiatif. 2elain itu, spesialis tua mendapatkan upah yang lebih tinggi. +entu saja, spesialis muda tidak puas dengan pekerjaan mereka dan tidak tertarik   pada promosi. komunikasi interpersonal mereka miskin mempengaruhi pergantian staf tinggi dalam organisasi. Hal ini diketahui bahwa perputaran !epat dalam staf adalah masalah serius yang membutuhkan solusi tertentu. 0epemimpinan

dan

perilaku

organisasi

teori

dan

konsep

hadir

dalam

masalah

Ada banyak teori yang berbeda dan konsep yang mempelajari perilaku organisasi. 2alah satunya adalah 3uity +heory yang dikembangkan oleh 4ohn Adams pada tahun 567'. +eori ini dapat diterapkan untuk situasi kita. Men!oba untuk memberikan penjelasan kepada apa yang disebut 8kepuasan relasional8 mengenai distribusi yang adil dan tidak adil dari sumber daya di tempat kerja. 9agasan utama dari teori ini adalah bahwa seorang karyawan akan per!aya bahwa ia diperlakukan se!ara adil dalam kasus dia 8merasakan rasio input untuk hasil nya8 yang harus setara dengan karyawan lain di tempat kerja. Hasil termasuk pengakuan, gaji, reputasi dan sebagainya. "Messi!k # $ook, 56;, hal.'%) +eori lain yang dapat diterapkan untuk masalah kita adalah +eori Menetapkan +ujuan motivasi yang menyimpulkan bahwa penetapan tujuan terhubung erat dengan kinerja tugas di tempat kerja. +eori ini dikembangkan oleh *r dwin /o!ke pada tahun 567&. Menurut teori ini, karyawan harus tahu tujuan yang jelas dari karyanya dan harus mendapatkan umpan balik yang sesuai.
 penyebab meninggalkan karyawan. Hal ini diperlukan untuk mengetahui semua faktor yang mungkin yang dapat mempengaruhi karyawan keputusan: men!ari pekerjaan yang lebih baik dan upah yang lebih tinggi, atau hubungan yang buruk dengan karyawan lain di tempat kerja. untuk menilai budaya organisasi. Hal ini sangat penting untuk mengetahui tentang hubungan antara karyawan yang lebih tua dan lebih muda. untuk mengatur program pelatihan khusus bagi karyawan yang lebih muda untuk membantu mereka untuk meningkatkan motivasi mereka. untuk mengembangkan program komunikasi interpersonal khusus dalam rangka meningkatkan hubungan antara spesialis muda dan orang tua yang memiliki pengalaman besar. Hal ini sangat  penting untuk memberikan kesempatan kepada para spesialis muda untuk menggunakan  pengetahuan karyawan tua. mengendalikan situasi psikologis di tempat kerja untuk menghindari konflik dan tekanan. +indakan yang disebutkan di atas akan membantu untuk meningkatkan komunikasi interpersonal dalam kelompok dan untuk mengurangi turnover staf. 02