)utu adalah lingkar kesempurnaan dari penampilan sesuatu yang sedang diamati (4inston $ictionary, 192!. )utu adalah sifat yang dimiliki oleh suatu program ($anabedian, 1956!. )utu adalah totalitas dari wu#ud serta ciri suatu barang atau #asa yang didalamnya terkandung pengertian rasa aman atau pemenuhn kebutuhan para pengguna ($in '%+ 56, 195!. "ualitas merupakan perwu#udan atau gambaran hasil yang dipertemukan kebutuhan dari pelanggan dan oleh karena itu memberikan kepuasan (7.) 7uran8 7urans :uality ;ontrol
)enurutmana#er 3 administrator adalahmendorong manager untuk mengatur staf dan
pasien3 masyarakat yang baik. .
)enurut yayasan atau pemilik adalah menuntut pemilik agar memiliki tenaga profesional
yang bermutu dan cukup.
3
*ntuk mengatasi adanya perbedaan dimensi tentang masalah peayanan kesehatan seharusnya pedoman yang dipakai adalah hakekat dasar dari diselenggarakannya pelayanan kesehatan tersebut.=ang dimaksud hakekat dasar tersebut adalah memenuhi kebutuhan dan tuntunan para pemakai #asapelayanan kesehatan yang apabila berhasil dipenuhi akan menimbulkan rasa puas( client satisfaction ! terhadap pelayanan kesehatan yang diselenggarakan.7adi yang dimaksud dengan mutu pelayanan kesehatan adalah menun#uk pada ringkat pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. )akin sempurna kepuasant ersebut,makin baik pula mutu pelayanankesehatan. %ekalipunpengertianmutu yang terkait dengan keputusan ini telah diterima secaraluas ,namun penerapannya tidaklah semudah yang diperkirakan. )asalah pokok yang ditemukan ialah karena kepuasan tersebut bersifat sub#ektif. iap orang, tergantungdarikepuasan yang dimiliki, dapat sa#a memiliki tingkat kepuasan yang berbeda untuk satu mutu pelayanan kesehatan yang sama. $isamping itu sering pula ditemukan pelayanan kesehatan yang sekalipun dinilai telah memuaskan pasien, namun ketika ditin#au dari kodeetik serta standar pelayanan profesi, kiner#anya tetapi tidak terpenuhi. "esimpulan, 7adi mutu pelayanan kesehatan menun#uk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan,di mana di satu pihak dapat menimbulkan kepuasan pada setiap pasien sesuai dengan tingkat kepuasan ratarata penduduk, akan tetapi di pihak lain dalam tata cara penyelenggaraannya #uga sesuai dengan kodeetik dan standar pelayanan profesi yang telah ditetapkan.
BAB III PEMBAHAAN
A. SISTEM PELAYANAN KESEHATAN DI INDONEISA
4
%istem pelayanan kesehatan di indonesia meliputi pelayanan ru#ukan yang berupa8 1.
Pelayanan kesehatan dasar Pada umumnya pelayanan dasar dilaksanakan di puskesmas, Puskesmas
pembantu,
Puskesmas keliling, dan Pelayanan lainnya di wilayah ker#a puskesmas selain rumah sakit. .
Pelayanan kesehatan ru#ukan
Pada umumnya dilaksanakan di rumah sakit. Pelayanan keperawatan diperlukan, baik dalam pelayanan kesehatan dasar maupun pelayanan kesehatan ru#ukan. $i negara 'ndonesia sistem ru#ukan telah dirumuskan dalam %". )enteri "esehatan R' >o.0 tahun 19?, yaitu suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang melaksanakan pelimpahan tanggung #awab timbal balik terhadap satu kasus penyakit atau masalah kesehatan secara &ertikal dalam arti dari unit yang berkemampuan kurang kepada unit yang lebih mampu atau secara hori@ontal dalam arti antara unitunit yang setingkat kemampuannya. )acam ru#ukan yang berlaku di negara 'ndonesia telah ditentukan atas dua macam dalam %istem "esehatan >asional, yaitu8 1.
Ru#ukan kesehatan
Ru#ukan kesehatan pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kesehatan masyarakat (public health ser&ices!. Ru#ukan ini dikaitkan dengan upaya pencegahan penyakit dan peningkatan dera#at kesehatan. )acamnya ada tiga, yaitu8 ru#ukan teknologi, ru#ukan sarana, dan ru#ukan operasional. .
Ru#ukan medis
Pada dasarnya berlaku untuk pelayanan kedokteran (medical ser&ices!. Ru#ukan ini terutama dikaitkan dengan upaya penyembuhan penyakit. )acamnya ada tiga, yaitu8 ru#ukan penderita, ru#ukan pengetahuan, ru#ukan bahanbahan pemeriksaan. )anfaat sistem ru#ukan, ditin#au dari unsur pembentuk pelayanan kesehatan8 1. $ari sudut pemerintah sebagai penentu kebi#akan (policy maker! a. )embantu penghematan dana, karena tidak perlu menyediakan berbagai macam peralatan kedokteran pada setiap sarana kesehatan. b. )emper#elas sistem pelayanan kesehatan, karena terdapat hubungan ker#a antara berbagai sarana kesehatan yang tersedia. c. )emudahkan peker#aan administrasi, terutama pada aspek perencanaan.
. $ari sudut masyarakat sebagai pengguna #asa pelayanan (health consumer! a. )eringankan biaya pengobatan, karena dapat dihindari pemeriksaan yang sama secara berulangulang. 5
b. )empermudah masyarakat dalam mendapatkan pelayanan, karena telah diketahui dengan #elas fungsi dan wewenang setiap sarana pelayanan kesehatan. 0. $ari sudut kalangan kesehatan sebagai penyelenggara pelayanan keseahatan (health pro&ider! a. )emper#elas #en#ang karier tenaga kesehatan dengan berbagai akibat positif lainnya seperti semangat ker#a, ketekunan, dan dedikasi. b. )embantu peningkatan pengetahuan dan ketrampilan, yaitu8 ker#a sama yang ter#alin. c. )emudahkan atau meringankan beban tugas, karena setiap sarana kesehatan mempunyai tugas dan kewa#iban tertentu.
B. PEN"ERTIAN MUTU PELA#ANAN KEEHATAN Beberapa definisi mutu pelayanan kesehatan adalah sebagai berikut8 A
)utu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai #asa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan ratarata serata penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi (/@rul /@war, 199!.
A
)emenuhi dan melebihi kebutuhan serta harapan pelanggan melalui peningkatan yang berkelan#utan atas seluruh proses. Pelanggan meliputu, pasien, keluarga, dan lainnya yang datang untuk pelayanan dokter, karyawan ()ary R. immerman!. 7adi yang dimaksud dengan mutu pelayanan kesehatan adalah menun#uk pada tingkat kesempurnaan pelayanan kesehatan dalam menimbulkan rasa puas pada diri setiap pasien. )akin sempurna kepuasan tersebut, makin baik pula mutu pelayanan kesehatan.
C. TRATE"I PENIN"KATAN MUTU PELA#ANAN /da empat hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan untuk mencapai pelayanan prima melalui peningkatan mutu pelayanan, yaitu sebagai berikut8 1. Pelanggan dan harapannya
6
Bila
harapan
pelanggan
telah
diidentifikasi,
langkah
selan#utnya
adalah
menidentifikasi dan melaksanakan kiner#a staf dan dokter untuk mencapai konseling, adanya pengakuan, dan pemberian reward. 0. Proses perbaikan Proses perbaikan #uga penting. %ering kali kiner#a disalahkan karena masalah pelayanan dan ketidakpuasan pelanggan pada saat proses itu sendiri tidak dirancang dengan baik untuk mendukung pelayanan. $engan melibatkan staf dalam proses pelayanan, maka dapat diidentifikasi masalah proses yang dapat mempengaruhi kepuasan pelanggan, mendiagnosis penyebab, mengidentifikasi, dan mengu#i pemecahan atau perbaikan. . Budaya yang mendukung perbaikan terus menerus *ntuk mencapai pelayanan prima diperlukan organisasi yang tertib. 'tulah sebabnya perlu untuk memperkuat budaya organisasi sehingga dapat mendukung peningkatan mutu. *ntuk dapat melakukannya, harus se#alan dengan dorongan peningkatan mutu pelayanan terusmenerus.
D. KEBIJAKAN DALAM MENJAMIN MUTU PELA#ANAN KEEHATAN 1. Peningkatan kemampuan dan mutu pelayanan kesehatan *paya ini melalui pengembangan dan pemantapan #e#aring pelayanan kesehatan dan ru#ukannya serta penetapan pusatpusat unggulan sebagai pusat ru#ukan (top referral!. . Penetapan dan penerapan berbagai standar dan pedoman =aitu dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi terkini dan standar internasional. 0. Peningkatan mutu sumber daya manusia *paya ini diarahkan pada peningkatan profesionalisme mencakup kompetensi, moral dan etika. . Penyelenggaraan :uality /ssurance *ntuk mengendalikan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan disertai dengan C&idencebased Parcipitatory ;ontinuous :uality 'mpro&ement.
2. Percepatan pelaksanaan aktreditasi =ang diarahkan pada pencapaian akreditasi untuk berbagai aspek pelayanan kesehatan. . Peningkatan public Peningkatan publicpri&ate miD dalam mengatasi berbagai problem pelayanan kesehatan
7
?. Peningkatan ker#asama dan koordinasi =ang dilakukan antar berbagai pihak yang berkepentingan dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. 5. Peningkatan peran serta masyarakat ermasuk swasta dan organisasi profesi dalam penyelenggaraan dan pengawasan pelayanan kesehatan.
E. SOLUSI MASALAH PELAYANAN DI INDONESIA
%olusi dari pelayanan kesehatan di indonesia ialah dengan beberapa cara sebagai berikut 8 1.Program 7amkesmas merupakan upaya pemerintah untuk memenuhi hak pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin sebagaimana diamanatkan *ndang *ndang $asar 192 pasal 5< dan *ndang *ndang >omor 0 ahun 199 tentang "esehatan. Program 7amkesmas dimulai ahun 665 yang merupakan lan#utan dari programprogram yang sudah di#alankan sebelumnya, terakhir melalui program asuransi sosial yang dikenal dengan Program 7aminan "esehatan )asyarakat )iskin (P7"))! dan /skeskin ahun 66 s.d. 66?. "eberadaan program 7amkesmas diharapkan mampu meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan sehingga tercapai dera#at kesehatan yang optimal secara efektif dan efisien bagi seluruh peserta 7amkesmas. Berdasarkan *ndang *ndang >omor 12 ahun 66 tentang BP" dan *ndang *ndang >omor 12 ahun 66 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan anggung 7awab "euangan >egara, BP" R' telah melaksanakan pemeriksaan atas pengelolaan dan pertanggung#awaban program 7amkesmas dan 7amkesda pada "ementerian "esehatan, pemberi pelayanan kesehatan (PP"!, Pemerintah Pro&insi3"abupaten3"ota serta instansi terkait lainnya ahun /nggaran (/! 616 s.d. %emester ' / 61. Pemeriksaan ini merupakan pemeriksaan dengan tu#uan tertentu (P$! yang bertu#uan untuk mengetahui dan menilai apakah8 (1! %eluruh peserta 7amkesmas telah terlayani program 7amkesmasE (! %istem pengendalian intern (%P'! atas kepesertaan, pelayanan, penyaluran dan penggunaan dana serta pertanggung#awaban Program 7amkesmas dan 7amkesda telah dirancang dan dilaksanakan secara memadaiE (0! $ana 7amkesmas dan 7amkesda telah diterima oleh PP" dalam #umlah, waktu dan cara yang tepatE dan (! $ana 7amkesmas telah dipergunakan tepat sasaran dan dipertanggung#awabkan sesuai petun#uk pelaksanaan dan petun#uk teknis yang berlaku.
8
pemeriksaan
kami,
pengelolaan
dan
pertanggung#awaban
program
7amkesmas dan 7amkesda pada "emenkes, PP" dan Pemerintah Pro&insi3"abupaten3"ota serta instansi terkait lainnya / 616 s.d. %emester ' / 61 seperti yang telah kami sebutkan di atas, menya#ikan belum sepenuhnya peserta 7amkesmas dapat terlayani oleh program 7amkesmas dan 7amkesda dan belum sepenuhnya sesuai dengan Pedoman Pelaksanaan Program 7aminan Pelayanan "esehatan ahun 616 dan 611, peraturan daerah terkait 7aminan "esehatan $aerah di Pro&insi3"abupaten3"ota, dan peraturan daerah mengenai tarif rumah sakit Pro&insi3"abupaten3"ota yang telah ditetapkan. 1.
Filantropi 'slam %ebagai %olusi Filantropi 'slam bisa di#adikan sebagai solusi untuk memecahkan permasalahan
pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin. Filantropi 'slam (akat, 'nfa, %hodaoh, dan 4akaf! men#adi salah satu pilar penting sebagai pendanaan pemberdayaan umat. Berdasarkan hasil penelitian FC)'PB dan B/>/% 611 potensi @akat di negara kita sangat besar, yaitu Rp 1? triliun, akan tetapi aktualisasi dari potensi tersebut masih sangat kecil, walaupun ter#adi peningkatan setiap tahunnya. Pada tahun 616 @akat yang masuk melalui B/>/% (pusat dan daerah! dan Gembaga /mil akat (G/! sebesar Rp 1,2 triliun. Pada tahun 611 sebesar Rp 1,?0 triliun atau mengalami kenaikan sebesar 12,00H, dan tahun 61 kurang lebih Rp ,1? triliun (o. 0 ahun 611 tentang penelolaan dana @akat masih
9
belum bisa memaksimalkan potensi tersebut, malah menambah permasalahan karena ter#adi pro dan kontra. Perkembangan wakaf tanah di 'ndonesia #uga begitu besar, termasuk di beberapa daerah.7umlah aset wakaf tanah di 'ndonesia sebanyak 0.292 lokasi dengan luas .5.20.22,5 ) (>adis, 61!. 7umlah tesebut menandakan bahwa masyarakat mulai sadar memahami tentang wakaf untuk dikembangkan bagi kemaslahatan umat. >amun masih banyak tanah wakaf yang belum dimaksimalkan serta lebih sering di gunakan untuk makam dan #uga mas#id, seharusnya tanah wakaf bisa digunakan untuk membangun rumah sakit untuk melayani masyarakat miskin. 'nstrumen lainnya adalah infa, dilihat dari aspek pendistribusiannya lebih mudah karena tidak terikat dengan 5 asnaf seperti @akat, dan bisa digunakan ke sektor mana sa#a tidak seperti wakaf yang lebih terikat. Populasi umat 'slam di 'ndonesia kurang lebih 12 #uta #iwa dari sekitar 06 #uta orang, ini sangat potensial sekali ketika 6 #uta unmat 'slam berinfa setiap orang per bulan 166 ribu rupiah dalam setahun maka akan terkumpul dana infa sebesar triliun. 7umlah yang sangat besar apabila dialokasi dalam dunia kesehatan. Butuh langkah kongkrit untuk menghasilkan pelayanan kesehatan menggunakan dana @iswaf, diantarnya adalah ino&asi untuk pengeloalaan dana @iswaf untuk menarik minat para pemilik dana, salah satu instrumen filantropi islam ialah @akat, pengeloalaan dana @akat untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat fakir dan miskin agar lebih mendapatkan pelayanan yang lebih layak dengan pengelolaan yang baik, @akat merupakan sumber dana potensial yang dapat dimanfaatkan untuk mema#ukan kese#ahteraan umum bagi seluruh masyarakat ("artika!. Bantuan langsung untuk menangani permasalahan kesehatan bagi orangorang miskin bisa men#adi alternatif pengelolaan dana @akat. $ana infa bisa digunakan sebagai salah satu sumber dana untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakyat miskin di 'ndonesia. $ana infa bisa dialokasikan untuk pembuatan rumah sakit yang standar untuk melayani kesehatan masyarakat miskin atau untuk beasiswa anakanak kurang mampu yang berprestasi untuk menempuh pendidikan di dunia kesehatan, yang nantinya dapat membantu penyebaran petugas kesehatan di daerahdaerah. 4akaf tanah bisa men#adi alternatif untuk dibangun rumah sakit sedangkan wakaf tunai bisa di gunakan untuk pembangunan dan pengelolaan rumah sakit yang nantinya dapat mempermudah masyarakat miskin untuk mengakses kesehatan tanpa prosedur yang rumit. "onsep pengelolaan dana iswaf bisa diterapkan seperti bagan di bawah ini. %umber dana dari @iswaf yang potensinya begitu besar bisa digunakan untuk pelyanan kesehatan dengan pengolahan dana yang benar, dana @akat hanya terpatok pada delapan golongan maka fakir dan miskin berhak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan dari dana 10
@akat. "emudian dana infa dan wakaf tunai yang potensinya #uga sama besar bisa men#adi solusi alternatif pendanaan untuk melayani kesehatan masyarakat miskin, dana infa bisa diberikan atau dialokasikan langsung untuk pelayanan kesehatan bagi masyarakat miskin dan sebagiannya di simpan di perbankan syariah atau diin&estasikan ke sektor rill, begitu pun dengan dana wakaf tunai yang bisa digunakan hanya manfaatnya sa#a.
BAB I$ PENUTUP
A. KEIMPULAN
11
)utu pelayanan kesehatan adalah pelayanan kesehatan yang dapat memuaskan setiap pemakai #asa pelayanan kesehatan yang sesuai dengan tingkat kepuasaan ratarata serata penyelenggaraannya sesuai dengan standart dan kode etik profesi. Cmpat hal yang perlu diperhatikan dalam pendekatan untuk mencapai pelayanan prima melalui peningkatan mutu pelayanan, yaitu Pelanggan dan harapannya, perbaikankiner#a, proses perbaikan, budaya yang mendukungperbaikanterusmenerus. $ari pembahasan diatas sudah sangat #elas ada dua masalah besar yang harus dibenahi untuk melayani kesehatan bagi masyarakat miskin, yaitu dana yang masih terbatas dan #umlah Rumah %akit yang kurang. iswaf bisa men#adi alternatif pendanaan pelayanan kesehatan bagi masyarkat miskin ketika bisa dikelola dengan baik karena melihat potensinya yang begitu besar untuk diberdayakan di 'ndonesia dengan #umlah muslim terbesar di dunia.
B. ARAN /da beberapa hal pandangan lain yang men#adi soroton kami ialah 8 1. Bagi perawat komunitas Bagi perawat komunitas, perlu memahami tentang konsep pelayanan kesehatan yang sesuai dengan aturan pelayanan kesehatan sehingga dapat melakukan pelayanan kesehatan yang baik dan bermutu. . Bagi klien *ntuk klien serta keluarga agar dapat secara mandiri berpartisipasi, meningkatkan dan memelihara kesehatan dan perilaku, agar tu#uan dari program pembangunan kesehatan bisa ber#alan dengan semestinya 0. Bagi institusi pendidikan Pendidikan terhadap pengetahuan perawat secara berkelan#utan perlu ditingkatkan baik secara formal dan informal khususnya pengetahuan yang berhubungan dengan komunitas, dengan harapan institusi pendidikan mampu menga#arkan cara memberikan pelayanan asuhan keperawatan komunitas sesuai standart asuhan keperawatan dan kode etik
DA%TAR PUTAKA
%atrianegara, ). Fais. 669. Buku Ajar Organisasi Dan Manajemen Pelayanan Kesehatan Serta Kebidanan. 7akarta8 %alemba )edika.
http833drsuparyanto.blogspot.com3search3label3"omunitas 12
http833drsuparyanto.blogspot.com3611363pelayanankesehatanhealthser&ice.html
13