3
1
21
53
ix
5
vii
LAPORAN PRAKTEK LAPANGAN KEPENDIDIKAN
DI SEKOLAH MENENGAH KEJURUAN NEGERI 6 PADANG
SEMESTER GENAP JANUARI-JUNI 2014
Diajukan untuk Melengkapi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah
Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK)
Oleh
LUTFI KOTO
NIM.17171/2010
JURUSAN ADMINISTRASI PENDIDIKAN
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI PADANG
2014
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN PELAKSANAAN PROGRAM PENGALAMAN LAPANGAN KEPENDIDIKAN (PPLK) DI SMKN 6 PADANG
Diajukan sebagai Salah Satu Tugas
dalam Mata Kuliah Pengalaman Lapangan Kependidikan (PLK)
Semesteri Genap Januari-Juni 2014
Disusun Oleh:
LUTFI
17171/2010
Jurusan Administrasi Ilmu Pendidikan
Fakultas Ilmu Pendidikan
Universitas Negeri Padang
Padang, Juni 2014
Disetujui Oleh :
Dosen Pembimbing Guru Pamong
Dra. Ermita, M.Pd. Dra. Syuhasteti
NIP. 19630307 198703 2 002 NIP. 19641017 199003 2 002
Kepala Sekolah
SMK Negeri 6 Padang
Ariswan, S.Ag., M.Pd
NIP. 19700915 199512 1 002
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Magang ini dengan baik dan lancar. Shalawat beserta salam juga penulis sampaikan kepada Nabi Muhammad SAW, sosok Nabi yang sikap dan tingkah lakunya dapat kita jadikan teladan untuk hidup didunia ini.
Penyusunan laporan ini bertujuan sebagai bukti dan tanggung jawab penulis selama mengikuti Praktek Lapangan Kependidikan. Selain itu laporan ini juga dibuat sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan Program Paktek Lapangan Kependidikan Jurusan Administrasi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pendidikan di Universitas Negeri padang.
Alhamdulillah, Laporan PLMP ini terlaksana atas bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak. Untuk itu pada kesempatan kali ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :
Bapak Dr. Marjohan, M.Pd. Kons. selaku Kepala Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPL) Universitas Negeri Padang.
Bapak Dr. Ahmad Sabandi, M.Pd. selaku Ketua Jurusan Administrasi Pendidikan Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang.
Ibu Dra. Ermita, M.Pd. selaku Dosen Pembimbing Pengalaman Lapangan Kependidikan.
Bapak Ariswan, S.Ag., M.Pd. selaku Kepala SMKN 6 Padang.
Ibu Dra. Syuhasteti selaku Guru Pamong SMKN6 Padang.
Seluruh staf pengajar, karyawan/i SMKN 6 Padang.
Rekan-rekan guru junior SMKN 6 Padang.
Siswa-siswi SMK Negeri 6 Padang.
Keluarga besar dan teman-teman seperjuangan yang turut memotivasi dan membantu dalam penyelesaian laporan.
Penulis menyadari masih ada kekurangan dalam penulisan Laporan ini. Kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk evaluasi dan penyempurnaan. Semoga Laporan ini bermanfaat dan berguna untuk kita semua, terutama bagi penulis sendiri. Amin.
Padang, Juni 2014
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN PENGESAHAN ii
KATA PENGANTAR iii
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang Pelaksanaan PLK 1
B. Tujuan PLK 3
1. Tujuan Umum……………………………………………... 3
2. Tujuan khusus……………………………………………… 4
C. Waktu dan tempat PLK 4
BAB II PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH 5
A. Sejarah Ringkas Sekolah 5
B. Profil Sekolah 7
1. Visi…………………………………………………………. 7
2. Misi………………………………………………………… 7
3. Tujuan……………………………………………………… 8
4. Nilai-nilai………………………………………………….. 8
5. Kebijakan Mutu……………………………………………. 9
6. Budaya Mutu………………………………………………. 9
7. Sasaran Mutu………………………………………………. 9
C. Keadaan Sekolah 10
1. Keadaan Fisik Sekolah…………………………………….. 10
2. Keadaan Lingkungan Sekolah………………………………………………………… 11
3. Keadaan Guru dan Siswa…………………………………... 12
4. Interaksi Sosial…………………………………………….. 16
D. Tata Tertib Sekolah 17
1. Tata Tertib Guru…………………………………………… 19
2. Tata Tertib Siswa………………………………………….. 21
E. Administrasi Sekolah 26
1. Pengelolaan Secara Umum………………………………… 26
2. Pengelolaan Secara Khusus………………………………... 26
F. Proses Belajar Mengajar 29
BAB III KEGIATAN PLK 30
A. Kegiatan Mengajar (Teaching) 30
1. Kegiatan Awal…………………………………………….. 32
2. Kegiatan Inti…… ………………………………………. 33
3. Kegiatan Penutup………………………………………….. 34
4. Kegiatan Tambahan……………………………………….. 35
B. Kegiatan Non Teaching 35
1. Mengevaluasi Nilai Peserta Didik…………………………. 35
2. Membina Peserta Didik diluar Jam Pelajaran……………… 36
3. Menganalisis Nilai Peserta Didik………………………….. 36
4. Membuat Diktat untuk Mata Pelajaran Pkn……………….. 37
5. Mengikuti Acara Rutin Sekolah……………………………. 37
C. Kasus dan Penyelesaian 37
1. Kasus disaat Kegiatan Mengajar (Teaching)………………. 38
2. Kasus disaat kegiatan Non Teaching………………………. 38
3. Penyelesaian Kasus dalam Mengajar (Teaching)………….. 39
4. Penyelesaian Kasus Non Teaching........................................43
BAB IV PENUTUP 45
A. Kesimpulan 45
D. Saran 46
DAFTAR PUSTAKA 47
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Keadaan Fisik Sekolah………………………………………………. 10
Tabel 2 Data Guru dan Pegawai……………………………………………... 12
Tabel 3 Status Kepagawaian Guru…………………………………………... 13
Tabel 4 Kualifikasi Guru……………………………………………………... 13
Tabel 5 Jumlah Siswa………………………………………………………… 14
Tabel 6 Rasio Pendaftaran Siswa…………………………………………….. 15
Tabel 7 Kegiatan PL…………………………………………………………... 31
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Struktur Organisasi SMKN 6 Padang………………..……….. 48
Lampiran 2 Jumlah dan Kondisi Buku Pelajaran Tahun 2013/2014……… 49
Lampiran 3 Kondisi Orang Tua Siswa 2013 / 2014 …………………………50
Lampiran 4 Foto-foto…………………………………………………………. 51
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Pelaksanaan PLK
Menurut UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan yang bermutu akan terwujud jika semua kalangan akademika secara sadar berkomitmen menjalankan prinsip-prinsip pendidikan.
Salah satu unsur yang paling bertanggungjawab dalam mewujudkan tujuan pendidikan berada ditangan pendidik. Menurut UU No. 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 dijelaskan bahwa "Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan menengah". Jika dilihat dari fakta yang terjadi dilapangan masih ada sebagian oknum guru yang tidak bekerja sesuai dengan ketentuan yang telah ditetapkan.
Tujuan pendidikan hanya akan menjadi cacatan dalam kertas jika tidak adanya keselarasan antara kemampuan adaptif guru dengan perkembangan teknologi yang begitu pesat. Sesuai data dari sekretaris BNSP, secara rasional jumlah guru SD tidak layak mengajar mencapai 609.217 orang atau sekitar 49,3 persen dari seluruh tenaga pendidik di Indonesia." (KOMPAS, 1 April 2009). Hal ini tidak bisa dibiarkan, harus ada upaya yang dilakukan pemerintah untuk menanggulangi permasalahan ini.
Untuk mempersiapkan calon pendidik profesional, Universitas Negeri Padang (UNP) mengadakan program PPLK. Program Praktek Lapangan Kependidikan (PPLK) adalah kegiatan akademik yang dilakukan mahasiswa program studi kependidikan (S1) Universitas Negeri Padang di sekolah (PAUD, TK, SD, SMP, SMA, dan SMK). PPLK merupakan kegiatan intrakurikuler yang dikoordinir oleh Unit Program Pengalaman Lapangan (UPPLK) UNP dengan nama mata kuliah Praktek Lapangan Kependidikan (PLK).
Dalam rangka meningkatkan mutu pendidikan dan kemampuan mendidik seorang guru, semua mahasiswa kependidikan dituntut untuk memliki kompetensi dan profesional dalam bidang edukasi. Untuk memenuhi kriteria tersebut maka dilakukanlah kegiatan yang bersifat teoritis dan praktis sebagai bekal bagi mahasiswa agar dapat berperan aktif dalam lingkungan masyarakat khususnya dalam dunia pendidikan. Untuk menciptakan calon pendidik yang profesional maka diperlukan pengalaman sebelum mengajar secara profesional.
Dengan demikian Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) ini dilaksanakan sebagai salah satu cara untuk mempersiapkan mahasiswa menjadi tenaga pendidik yang profesional. Selain itu PPLK juga dapat dijadikan indikator untuk melihat seberapa jauh peran aktif mahasiswa dalam mengaplikasikan ilmu yang depelajari pada saat kuliah. Program ini juga bisa dijadikan pengalaman untuk mempersiapkan tenaga pendidik yang profesional. Semakin profesionalnya seorang pendidik, maka semakin tinggi pula kualitas pendidikan suatu bangsa.
Tujuan PLK
Adapun tujuan dari Pelaksanaan PPLK ini adalah :
Tujuan Umum
Pembuatan laporan kegiatan PPLK bertujuan memberikan informasi kepada Dosen pembimbing dan pengelola PPLK tentang kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan mahasiswa selama mengikuti PPLK. Melalui PPLK diharapkan mahasiswa dapat mengembangkan potensi dan meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Selain itu mahasiswa juga diharapkan dapat meningkatkan wawasan dan keterampilan dalam proses mengajar sesuai dengan norma-norma dan kode etik guru.
Tujuan khusus
Adapun tujuan khusus dari penulisan laporan ini adalah:
Melihat sejauh mana program PPLK dilaksanakan di lapangan.
Melihat kemampuan mahasiswa dalam merencanakan program pembelajaran secara keseluruhan.
Melihat kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan dan mengelola program pembelajaran yang telah dirancang.
Sebagai bahan evaluasi bagi mahasiswa terhadap program pembelajaran yang telah disusun dan menjadi bahan dalam penyusunan laporan tertulis laporan PPLK di SMK Negeri 6 Padang.
Waktu dan tempat PLK
Program Pengalaman Lapangan Kependidikan (PPLK) dilakukan tanggal 25 Februari sampai 17 Juni 2014. Tempat pelaksanaan PPLK yaitu di SMK Negeri 6 Padang yang beralamat di Jalan Suliki No.1 Padang.
BAB II
PENGENALAN LINGKUNGAN SEKOLAH
Sejarah Ringkas Sekolah
Sejarah pendirian SMK Negeri 6 diawali dengan Sekolah Guru Kepandaian Putri (SGKP) yang didirikan pada tanggal 5 Juli 1952 dengan Surat Keputusan No. 2004/B.52. Pada tanggal 26 Februari 1968, SGKP berubah nama menjadi Sekolah Kesejahterahan Keluarga Atas (SKKA), perubahan nama ini ditandai dengan Surat Keputusan No.075/UKK.3/68. Beberapa tahun kemudian, tepatnya pada tanggal 9 Desember 1976, SKKA berganti nama lagi menjadi Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga (SMKK) dengan Surat Keputusan No. 0290/O/76. Kemudian pada tanggal 7 Maret 1997, dengan Surat Keputusan No. 036/O/97 SMKK berganti dengan nama lagi menjadi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 6 Padang, yang kemudian kita kenal dengan SMK Negeri 6 Padang.
Pembangunan dan peningkatan mutu terus diupayakan pihak sekolah untuk meningkatkan keterampilan siswa. Salah satu upaya yang dilakukan adalah meningkatkan kualitas sarana dan prasarana yang ada disekolah. peningkatan sarana sekolah ditandai dengan dibangunnya Hotel Training. Pembangunan hotel training yang dikhususkan untuk program perhotelan ini dimulai pada tahun 2006. Setelah pembangunannya selesai, hotel training ini diberi nama dengan Edotel Minangkabau. Selain itu peningkatan mutu sarana sekolah juga dilakukan dengan merenovasi Aula Sekolah pada bulan Oktober tahun 2008.
Selanjutnya peningkatan kualitas program pendidikan dilakukan dengan menerapkan kurikulum SMK edisi 2004. Peningkatan Program pendidikan dilakukan dengan pola pendidikan Sistem ganda ( Praktik Kerja Industri (Prakerin). Seiring adanya perbaikan kurikulum, SMK Negeri 6 Padang juga mengadopsi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada akhirnya SMK Negeri 6 Padang meraih penghargaan sertifikat ISO 9001 : 2008. SMKN 6 Padang berhasil bekerjasama dengan delapan klien. SMK Negeri 6 juga dipercaya sebagai TUK (Tempat Uji Kopetensi) untuk Mata Pelajaran KKPI atau yang dikenal dengan ICT centre (Information Comunication Tecnology) Kota Padang dan ETC (English Testing Centre) untuk mata pelajaran bahasa inggris.
SMK Negeri 6 Padang merupakan SMK kelompok pariwisata, yang memiliki 8 kompetensi keahlian yang terdiri dari : (1) Restoran, (2) Tata Busana, (3) Tata Kecantikan Rambut , (4). Tata Kecantikan Kulit, (5) Akomodasi Perhotelan, dan 6) Teknik Komputer dan Jaringan (TKJ) (7) Pati Seri (8) Usaha Perjalanan Wisata. Pada saat ini SMK Negeri 6 juga ditunjuk sebagai sekolah percontohan dalam implementasi kurikulum 2013 oleh Dinas Pendidikan Kota Padang.
Profil Sekolah
Visi
Terwujudnya Pendidikan, Pelatihan Bertaraf Internasional Berwawasan Lingkungan.
Misi
Menyiapkan tenaga kerja yang kompetitif, dinamis dan bermutu
Meningkatkan kualitas organisasi dan manajemen sekolah dengan mengacu kepada SMM ISO 9001 : 2008
Meningkatkan kualitas KBM dalam mencapai kompetensi siswa berstandar Nasional dan Internasional.
Meningkatkan kualitas kompetensi guru dan pegawai dalam mewujudkan Stándar Pelayanan Minimal (SPM).
Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana pendidikan dalam mendukung penguasaan IPTEK.
Meningkatkan kualitas SDM dalam pembinaan kesiswaan melalui IMTAQ dan berkarakter.
Meningkatkan kemitraan dengan DU/DI.
Meningkatkan kualitas pengelolaan bisnis center.
Menciptakan sekolah berwawasan lingkungan (Green School)
Tujuan
Adapun Tujuan yang ingin dicapai oleh Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 6 Padang yaitu mampu memenuhi 8 Stándar Pendidikan Nasional yang terdiri dari :
Stándar Kelulusan
Stándar Isi
Stándar Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Stándar Proses
Stándar Sarana dan Prasarana
Stándar Pembiayaan
Stándar Pengelolaan
Stándar Penilaian.
Nilai-nilai
Memiliki sopan santun yang tinggi sesama warga sekolah dan orang lain
Transparan dan terbuka dalam mengambil keputusan
Menjaga hubungan antar sekolah dan instansi terkait
Memberikan pelayanan kepada semua stake holder sebaik-baiknya
Kebijakan Mutu
Memberikan pelayanan pendidikan dan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan
Mengutamakan pendidikan yang bermutu
Mematuhi peraturan yang berlaku baik lokal, nasional maupun internasional
Melakukan perbaikan yang berkesinambungan
Budaya Mutu
Customer care (peduli terhadap pelanggan)
Effective Methodology (menggunakan metode yang efektif)
Commitment for quality (memiliki komitmen untuk peningkatan mutu)
Nasionality (memiliki semangat kebangsaan)
Religious (taat beribadah)
Sasaran Mutu
Tingkat kelulusan siswa pada Tahun Pelajaran 2013/2014 100%
Minimal 80% nilai Ujian Nasional siswa > 7,5 untuk mata pelajaran Bahasa Indonesia
Minimal 80% Nilai Ujian Nasional siswa > 7,0 untuk mata pelajaran Matematika
Minimal 80% Nilai Ujian Nasional > 7,0 untuk mata pelajaran Bahasa Inggris
Siswa tamatan yang diserap oleh DU/DI > 90% 6 bulan setelah kelulusan
Nilai akreditasi pada Tahun Pelajaran 2013/2014 mencapai nilai A untuk Program Keahlian Tata Boga, Tata Busana, Tata Kecantikan dan Akomodasi Perhotelan Teknik Komputer dan Jaringan
Minimal 95% terlaksananya Program Kerja Sekolah pada Tahun Pelajaran 2013/2014
Guru memiliki kualifikasi pendidikan S1 100% dan S2/S3 > 30%
Keadaan Sekolah
Keadaan Fisik Sekolah
Tabel 1 Keadaan Fisik Sekolah
No.
No. Ruang
Jenis Ruang
Jumlah
Luas Ruang (M2)
Kondisi Ruang
B
RR
RB
1
1
Tata Usaha
1
72
V
2
2
Kep.Sekolah
1
36
V
3
3
Wakil Kepsek
1
72
V
4
4,5,6,8,9,26
29,31,33,35,41,42,43,44,45,46
Teori
16
3x72= 216
1x60= 60
1x63= 63
2x72= 144
2x60= 120
1x72= 72
1x60= 60
735
V
5
47,40,29,30,31
Praktek Busana
Sanggar
4
1
2x120= 240
1x384= 384
1x140= 140
1x72 = 72
836
V
6
10,12,13,14
15,16
Praktek BO
Restoran
Cafetaria
4
1
1
5x120= 600
1x60 = 60
660
V
7
24,25,23
Praktek R/Kulit
Salon
2
1
2x120 = 240
1x32 = 32
272
V
8
35
Praktek Hotel
1
1x120 = 120
120
V
9
41,42
Lab Komputer
2
1 (4x10) 40
1 (6,4x10) 64
104
V
10
38
ICT / TVE
1
1x120 = 120
120
V
11
39
Server
1
1x(2,5x5)
12,5
V
12
43
Aula
1
-
384
V
13
46
OSIS
1
1x(4,5x2)
9
V
14
7
I S O
1
1x(3x10)
30
V
15
9
U K S
1
1x(4x10)
40
V
16
32
BP/BK
1
6x10
60
V
17
20
Pustaka
1
12 x 10
120
V
18
21.
Guru
1
12x10
120
V
19
11
Loundry
1
1x(3,5x10)
35
V
20
17
Kopsis
1
3 x 10
30
V
21
22
Sweet Corner
1
6 x 6
36
V
22
27
Gudang
1
3 x 10
30
V
23
28
Penj. Sekolah
1
4x10
40
V
24
WC Guru/Siswa
6/10
43/46
V
Keadaan Lingkungan Sekolah
Secara umum lingkungan sekolah terlihat bersih, dan strategis. SMK Negeri 6 berada pada komplek sekolah negeri lainnya. SMK Negeri 6 berdekatan dengan SMA Negeri 10 Padan. Hal ini dapat memacu semangat siswa karena berada dalam suasana insan akademis. Namun posisi strategis ini bila tidak dikendalikan dengan baik maka akan menjadi pemicu terjadinya konflik antar sekolah. Tetapi Alhamdulillah belum pernah terjadi tawuran antar sekolah yang berdekatan dengan SMK Negeri 6 Padang.
Gambar 1 Gedung Belajar
Keadaan Guru dan Siswa
Data Guru Tahun Pelajaran 2013/2014
Tabel 2 Data Guru dan Pegawai
Jabatan
Status Kepegawaian
Jumlah
Tetap
Tidak Tetap
Gol II
Gol III
Gol IV
L
P
L
P
L
P
L
P
L
P
Kepala Sekolah
-
-
-
-
1
-
-
-
1
-
Guru
-
-
2
14
4
58
12
8
18
80
Admin
-
-
1
4
-
-
7
3
8
7
Tabel 3 Status Kepagawaian Guru
No.
Program
Studi
PNS
Non PNS
Total
L
P
Jml
L
P
Jml
1.
Normatif
4
12
16
2
1
3
19
2.
Adaptif
2
14
16
1
4
5
21
3.
Produktif
1
41
42
5
7
12
54
4.
Guru BK
-
4
4
-
-
-
4
Total
7
71
78
8
12
20
98
5.
Admin
1
4
5
7
3
10
15
Tabel 4 Kualifikasi Guru
No.
Jenjang Pendidikan
Guru PNS
Guru Non PNS
Total
L
P
Jml
L
P
Jml
1.
SMA
-
-
-
2
-
2
2
2.
D3
-
6
6
-
1
1
7
3.
S1
6
60
66
5
10
15
81
4.
S2
1
6
7
1
-
1
8
Jumlah guru
7
72
79
8
11
19
98
5.
Admin
SMA
D3
S1
1
-
-
2
2
-
3
2
-
4
-
2
1
1
1
5
1
3
8
3
3
6.
Jumlah Admin
1
4
5
6
3
9
14
Kesiswaan
Tabel 5 Jumlah Siswa
No.
Kompetensi
Keahlian
Tingkat I
Tingkat II
Tingkat III
Jumlah
Kls
I
Kls
II
Kls
III
Kls
Siswa
1.
Jasa Boga
3
95
2
59
2
58
7
212
2.
Ako.Perhotelan
2
61
2
53
2
52
6
166
3.
Busana Butik
4
127
3
76
3
90
10
293
4.
T. Kec. Rambut
1
29
1
21
1
21
3
71
5
T.Kec. Kulit
1
31
1
24
1
22
3
77
6.
Pati Seri
-
-
1
29
1
28
2
57
7.
TKJ
1
32
1
31
1
35
3
98
8.
UPW
-
-
1
26
1
24
2
50
Jumlah
12
373
12
319
12
330
36
1022
Tabel 6 Rasio Pendaftaran Siswa
TAHUN
PELAJARAN
Jml Pendaftar
Jml Diterima
RATIO PENDAFTARAN
L
P
Jml
L
P
Jml
Yang diterima %
2004/2005
4
338
342
4
172
176
51,46
2005/2006
7
382
389
7
245
252
65
2006/2007
11
373
384
8
242
250
65,1
2007/2008
42
356
398
15
186
201
50,28
2008/2009
18
195
213
19
286
305
PSB Online
2009/2010
42
1260
1302
44
428
472
PSB Online
2010/2011
265
1003
1268
75
313
388
PSB Online
2010/2012
432
62
359
421
PSB Online
2012/2013
377
PPDB Online
2013/2014
96
367
463
64
316
380
PSB Online
SMK Negeri 6 Padang juga mempunyai kegiatan ekstrakurikuler yang dapat diikuti oleh semua siswa. Kegiatan ini dibina oleh guru pembina. Kegiatan ekstrakurikuler tersebut antara lain : Belajar Membaca dan Memahami Al-qur'an, Teater & Drama, Pramuka, Pencak silat dan organisasi siswa lainnya.
Interaksi Sosial
Hubungan Guru dengan Guru
Secara keseluruhan terdapat hubungan yang baik antar sesama guru. Hal ini terlihat dengan adanya keakraban antara guru-guru dan kerjasama yang baik dalam hal pelajaran atau pun masalah yang menyangkut peserta didik. Walaupun ada perbedaan pendapat, namun itu semua dapat diselesaikan dengan baik.
Hubungan Guru dengan Siswa
Hubungan Guru dengan siswa di SMK Negeri 6 Padang secara umum juga sudah baik, namun ada beberapa peserta didik yang kurang menghormati guru. Hal ini bisa dilihat pada gaya bahasa dan komunikasi antara guru dan murid. Ada sebagian peserta didik yang tidak menghormati guru dan berbicara dengan tidak sopan. Namun juga ada beberapa peserta didik yang menjunjung tinggi norma dan rasa hormat kepada guru di SMK Negeri 6 Padang.
Hubungan Siswa dengan Siswa
Hubungan antar sesama siswa secara umum juga sudah baik. Terkhusus untuk siswa laki-laki sangat terlihat kekompakan hubungan mereka. Hal ini bisa dilihat dengan tidak adanya perbedaan dan pengkotakan hubungan sesama siswa walaupun mereka terdiri dari jurusan yang berbeda-beda. Dilihat dari segi pergaulan dalam organisasi OSIS, peserta didik yang perempuan terlihat mendominasi pada organisasi ini. Selain itu OSIS juga dipimpin oleh peserta didik perempuan.
Hubungan Sosial Secara Keseluruhan
Secara keseluruhan hubungan setiap perangkat sekolah mulai dari kepala sekolah, guru, pegawai tata usaha, siswa dan penjaga sekolah terjalin dengan baik. Hal ini dapat dilihat dari adanya keinginan bersama antar warga sekolah dalam mewujudkan suasana pendidikan yang bermutu. Walapun ada perbedaan pendapat, hal ini dapat diselesaikan seiring berjalannya waktu.
Tata Tertib Sekolah
Secara umum Tata tertib SMK Negeri 6 Padang sudah terlaksana dengan baik. Namun demikian masih terdapat beberapa siswa yang melanggar tata tertib dan peraturan tersebut. Pelanggaran atas peraturan ini dapat dilihat dengan adanya siswa yang datang terlambat ke sekolah, tidak berpakaian rapi/kurang lengkap. Bagi siswa yang melanggar peraturan dan tata tertib akan dikenakan sanksi sesuai dengan tingkat pelanggaran. Bagi yang terlambat, siswa tidak diperbolehkan masuk kelas dan tidak dibenarkan mengikuti pelajaran. Bagi siswa yang mau izin keluar sekolah harus seizin guru piket yang sedang bertugas.
Tata Tertib Guru
Berkewajiban datang dan pulang tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan. Jika guru berhalangan hadir harus memberikan kabar dan meninggalkan tugas.
Berbakti membimbing peserta didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangunan yang pancasila.
Memiliki kejujuran professional dalam menerapkan kurikulum sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang peserta didik, tetapi menghindari diri dari segala bentuk penyalahgunaan.
Menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orang tua murid sebaik-baiknya bagi kepentingan peserta didik.
Memelihara hubungan baik dengan masyarakat disekitar sekolah maupun masyarakat yang lebih luas untuk kepentingan pendidikan.
Secara personal dan atau bersama-sama berusaha mengembangkan dan meningkatkan mutu profesi.
Menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru, baik berdasarkann lingkungan kerja, maupun dalam hubungan keseluruhan.
Secara bersama-sama memelihara, membina dan meningkatkan mutu organisasi guru professional sebagai sarana pengabdian.
Melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Memberikan teladan dan menjaga nama baik lembaga dan profesi.
Meningkatkan kualifikasi akademik dan kompetensi secara berkelanjutan sejalan dengan pengembangan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.
Memotivasi peserta didik dalam memanfaatkan waktu untuk belajar diluar jam sekolah.
Memberikan keteladanan dalam menciptakan budaya membaca, budaya belajar dan budaya bersih.
Bertindak obyektif dan tidak diskriminatif atas dasar pertimbangan jenis kelamin, agama, suku, ras, kondisi fisik tertentu atau latar belakang keluarga dan status sosial ekonomi peserta didik dalam pembelajaran.
Menaati tata tertib dan peraturan perundang-undangan, kode etik guru serta nilai-nilai agama dan etika.
Berpakaian yang menutup aurat bagi yang beragama islam dan sesuai norma masyarakat / norma kepatuhan bagi guru beragama lain.
Tidak merokok selama berada di lingkungan satuan pendidikan.
Selain peraturan di atas, demi keseragaman dan atas anjuran Pemko Padang, maka pihak sekolah juga menetapkan aturan berpakaian bagi para guru di SMKN 6 Padang,
Adapun aturan berpakaian guru tersebut adalah sebagai berikut :
Hari Senin memakai pakaian Linmas
Hari Selasa memakai pakaian Dinas Pemda
Hari Rabu memakai baju batik PGRI
Hari Kamis memakai pakaian Pramuka
Hari Jumat memakai pakaian Muslim
Hari Sabtu memakai pakaian olahraga
Tata Tertib Siswa
Berikut ini tata tertib yang berlaku untuk seluruh peserta didik di SMK Negeri 6 Padang adalah sebagai berikut :
Peraturan Masuk Sekolah
Semua murid harus di sekolah selambat-lambatnya 5 menit sebelum jam pelajaran dimulai
Murid yang terlambat tidak diperkenankan langsung masuk kelas, melainkan harus melapor terlebih dahulu pada Kepala Sekolah
Murid absen hanya karena alasan sakit atau keperluan yang sangat penting
Urusan keluarga harus diselesaikan di luar sekolah atau waktu libur sehingga tidak menggunakan waktu sekolah
Murid yang absen pada waktu masuk kembali harus melapor kepada Kepala Sekolah dengan membawa surat-surat yang diperlukan (Surat Dokter atau orangtua/walinya)
Murid tidak diperbolehkan meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung
Kalau seandainya murid sudah merasa sakit di rumah, lebih baik tidak masuk sekolah
Kewajiban Siswa
Taat kepada Kepala Sekolah dan semua guru.
Ikut bertanggung jawab atas kebersihan, keamanan dan ketertiban kelas dan sekolah pada umumnya
Ikut bertanggung jawab atas pemeliharaan gedung, halaman, perabot dan peralatan sekolah
Membantu kelancaran PBM baik di dalam kelas maupun di sekolah pada umumnya
Ikut menjaga nama baik sekolah, guru dan pelajar pada umumnya, baik di dalam maupun di luar sekolah
Menghormati guru dan saling harga-menghargai antara sesama murid
Membayar uang Sumbangan Pembinaan Pendidikan pada setiap bulan
Melengkapi diri dengan keperluan sekolah
Murid yang membawa kendaraan agar menempatkan di tempat yang telah ditentukan dalam keadaan terkunci
Ikut membantu agar tata tertib sekolah dapat berjalan dan ditaati
Larangan Murid
Meninggalkan sekolah selama jam pelajaran berlangsung, kecuali setelah mendapatkan izin Kepala Sekolah
Membeli makanan dan minuman di luar sekolah
Menerima surat-surat atau tamu di sekolah
Memakai perhiasan yang berlebihan serta berdandan yang tidak sesuai dengan kepribadian bangsa
Merokok di dalam dan di luar sekolah
Meminjam uang dan alat-alat pelajaran antara sesama murid
Mengganggu jalannya pelajaran baik terhadap kelasnya maupun terhadap kelas lain
Berada atau bermain- main di tempat kendaraan
Berada di dalam kelas selama waktu istirahat
Berkelahi dan main hakim sendiri jika menemui persoalan antar teman
Menjadi anggota perkumpulan anak-anak nakal (gank-gank terlarang)
Hal Pakaian Dan Lain-Lain
Setiap murid wajib memakai seragam sekolah lengkap sesuai dengan ketentuan sekolah
Murid-murid puteri dilarang memelihara kuku panjang dan memakai alat-alat kecantikan kosmetik yang lazim digunakan oleh orang-orang dewasa
Rambut dipotong rapi, bersih dan terpelihara
Pakaian olahraga sesuai dengan ketentuan sekolah
Hak-Hak Murid
Murid berhak mengikuti pelajaran selama tidak melanggar tata tertib
Murid dapat meminjam buku-buku dari Perpustakaan sekolah dengan mentaati peraturan Perpustakaan yang berlaku
Murid berhak mendapat perlakuan yang sama dengan murid-murid yang lain sepanjang tidak melanggar peraturan tata tertib
Hal Les Privat
Murid yang terbelakang dalam suatu mata pelajaran dapat mengajukan permintaan les tambahan dengan surat dari orang tua kepada kepala sekolah
Dilarang Les privat kepada Guru dan les privat tanpa sepengetahuan Kepala Sekolah
Les privat hanya diberikan sampai murid yang bersangkutan dapat mengejar ketinggalan dalam belajar
Hal-hal yang belum tercantum dalam peraturan tata tertib ini diatur oleh sekolah
Peraturan tata tertib sekolah ini berlaku sejak diumumkan
Untuk keseragaman siswa juga diterapkan aturan berpakaian dan berpenampilan, dengan ketentuan sebagai berikut :
Hari Senin dan Selasa memakai pakaian seragam lengkap baju putih celana abu-abu sepatu hitam. Untuk putri diharuskan memakai jilbab putih dengan aksesoris sekolah yang lengkap, seperti lambang sekolah dan nama.
Hari Rabu memakai pakaian batik SMK Negeri 6 Padang
Hari Kamis memakai pakaian pramuka, lengkap dengan atribut pramuka
Hari Jumat memakai pakaian muslim SMKN 6 Padang
Hari Sabtu memakai pakaian olahraga SMKN 6 Padang
CATATAN :
Semua Orang tua / Wali murid dimohon secara sadar dan positif membantu agar peraturan tata tertib sekolah dapat ditaati.
Administrasi Sekolah
Administrasi sekolah merupakan segala usaha yang dilaksanakan secara bersama untuk mendayagunakan semua sumberdaya secara efektif dan efisien demi terwujudnya tujuan pendidikan. Pengelola administrasi sekolah dapat dikelompokkan dalam dua bentuk diantaranya :
Pengelolaan Secara Umum
Sebelum dilaksanakan pendidikan di suatu sekolah, maka untuk membuat dan menetapkan langkah kerja. Kepala Sekolah dengan dibantu oleh majelis guru dan tenaga administrasi menyusun program kerja tahunan yang bersifat umum seperti kurikulum, kesiswaan, kepegawaian perlengkapan dan peralatan, keuangan dan kegiatan lainnya yang dapat menunjang kelancaran proses belajar mengajar.
Pengelolaan Secara Khusus
Sesuai dengan buku petunjuk pelaksanaan administrasi di sekolah yang di keluarkan oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Dirjen Dasar dan Menengah serta Menengah Umum Jakarta 1994. Pengelolaan administrasi sekolah secara khusus dibagi menjadi lima macam diantaranya:
Pengelolaan Administrasi Belajar Mengajar (Proses Pengajaran)
Mendokumentasikan perangkat soal-soal penilaian
Mendokumentasikan hasil penilaian
Menyampaikan hasil penilaian sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan
Format nilai rapor
Mengatur pelaksanaan kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler
Mengatur pelaksanaan penilaian
Menyususn program tahunan, program semester, dan persiapan lainnya
Pengelolaan Administrasi Siswa
Ruang lingkup pengelolaan administrasi siswa mencakup beberapa hal antara lain :
Penerimaan siswa baru
Program bimbingan dan konseling
Pelaksanaan Masa Orientasi Siswa
Pengelompokan belajar siswa
Kehadiran OSIS
Mutasi siswa
Lingkungan hidup
Papan statistik
Mengatur buku induk siswa
Pengelolaan Administrasi Pegawai
Administrasi kepegawaian dikelola oleh Kepala tata usaha yang telah ditunjuk oleh Kepala Sekolah. Pengelolaan pegawai ini bertujuan untuk menciptakan suasana kerja yang menyenangkan. Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam administrasi kepegawaian antara lain :
Penyediaan format file pegawai
Kelengkapan file untuk setiap pegawai
Pengadaan papan tulis tentang daftar kepegawaian atau staf sekolah
Administrasi Perlengkapan
Semua perlengakapan sekolah harus dirawat dengan baik supaya dapat bertahan sesuai dengan batas waktu kelayakan barang tersebut. Pengawasan yang ketat diharapkan kepada guru bidang studi yang membutuhkan alat-alat tersebut. Disarankan kepada guru bidang studi agar membuat laporan secara berkala mengenai perlengkapan yang dibutuhkan dan adanya pelaporan mengenai perbaikan barang-barang yang sudah tidak layak pakai.
Dalam pengelolaannya administrasi perlengkapan sekolah dapat dikelompokkan dalam dua bentuk laporan yaitu :
Barang yang tidak bergerak, seperti tanah dan bangunan
Barang bergerak baik habis pakai maupun yang tidak habis pakai.
seperti perabot, alat kantor, buku-buku, dan alat peraga pendidikan.
Administrasi Perpustakaan
Pemegang administrasi perpustakaan, dipegang oleh bagian administrasi dan dibantu oleh seorang pegawai perpustakaan. Dalam mengelola administrasi perpustakaan ada beberapa hal yang perlu diperhatikan antara lain :
Mencatat semua koleksi buku yang dimiliki perpustakaan sekolah.
Mengklasifikasikan semua buku berdasarkan jenis dan ruang lingkup pembahasannya.
Membuat katalog yaitu membuat daftar uraian singkat tentang keterangan suatu koleksi agar mudah menemukannya
Pemberian perlengkapan administrasi pada setiap koleksi
Menyusus koleksi pada rak-rak sehingga mempermudah petugas melakukan pelayanan
Proses Belajar Mengajar
Dinas Pendidikan kota Padang telah menetapkan SMK Negeri 6 sebagai salah satu sekolah percontohan dalam menerapkan Kurikulum 2013. Penerapan kurikulum 2013 dimulai pada Tahun pelajaran 2014/2015 mendatang. Persiapan untuk menghadapi PBM dengan kurikulm 2013 telah dilaksanakan oleh Pihak sekolah. Untuk meningkatkan kualitas mengajar beberapa guru telah ditunjuk untuk mengikuti pelatihan implementasi kurikulum 2013.
Proses belajar mengajar di SMKN 6 Padang dimulai pada pukul 07.00 WIB sampai dengan pukul 16.30 WIB. Kegiatan PBM terdiri dari teori dan praktek. Proses belajar mengajar hanya dilakukan pada hari Senin-Jumat setiap minggunya, sedangkan pada hari Sabtu PBM diliburkan dan diganti dengan kegiatan Sabtu Peduli Lingkungan (SPL). Dalam kegiatan SPL, seluruh warga sekolah membersihkan lingkungan sekolah secara bergotong-royong.
BAB III
KEGIATAN PLK
Kegiatan Mengajar (Teaching)
Pada saat temu ramah dan sosialisasi antara mahasiswa UNP dengan Pihak Sekolah, ditetapkan bahwa penulis mengajarkan mata kuliah Kewirausahaan. Seminggu kemudian penulis dipindahkan pihak sekolah untuk mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Pemindahan ini dikarenakan sedikitnya jam mata pelajaran kewirausahaan di SMK Negeri 6 Padang. Setelah resmi dipindahkan untuk mengajar mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn), penulis langsung melaksanakan proses PBM didalam kelas.
Dalam pelaksanaan proses belajar mengajar, penulis dibina oleh Guru pamong mata pelajaran PKn. Ibu Dra. Syuhasteti. Penulis diamanahkan untuk mengajarkan 7 lokal yaitu X Jasa Boga 1, X Jasa Boga 2, X Jasa Boga 3, X Perhotelan 2, X Busana 1, X Busana 3 dan X Busana 4. Mata pelajaran PKn diajarkan 2 jam perminggu setiap kelasnya, sehingga total penulis mengajar dalam 1 minggu adalah 12 jam. Jadwal kegiatan PLK secara rinci dapat dilihat dalam tabel dibawah ini :
Tabel 7 Kegiatan PL
Hari
WAKTU KEGIATAN (JAM PELAJARAN)
1-2
3-4
5-6
7-8
9-10
11-12
Senin
LIBUR
Selasa
-
Rabu
-
PBM
-
-
-
-
Kamis
PBM
PBM
PBM
-
-
-
Jum'at
PBM
PBM
PBM
PIKET
PIKET
PIKET
Sabtu
SPL
Setiap anak memiliki sikap dan kemampuan yang berbeda-beda. Untuk itu seorang pendidik dituntut mampu memahami karakteristik masing-masing peserta didik. Pada proses pembelajaran berlangsung penulis pernah mengalami beberapa kendala dalam menghadapi beberapa peserta didik. Jika tidak dapat mengendalikan emosi, maka akan berdampak buruk pada proses pembelajaran. Namun berkat bimbingan Ibu Dra. Syuhasteti semua permasalahan sedikit demi sedikit dapat diselesaikan.
Dalam pembuatan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) penulis diberi kepercayaan oleh guru pamong, sehingga penulis bebas dalam merancang dan mengembangkan RPP yang dibuat. Untuk itu penulis menerapkan metode-metode baru untuk pembelajaran PKn. Adapun strategi pembelajaran yang digunakan adalah dengan metode debat. Dengan metode debat, diharapkan peserta didik dapat mengeluarkan pendapatnya secara bebas dan terarah.
Strategi lain yang dilakukan dalam PBM adalah dengan menerapkan beberapa siswa sebagai "guru percontohan" dalam pembelajaran. "guru percontohan" adalah suatu strategi yang dilakukan dengan menunjuk beberapa siswa sebagai instruktur dalam pelajaran. Siswa yang ditunjuk akan menjelaskan materi pembelajaran didepan kelas. Penerapan strategi ini didukung oleh guru pamong dan siswa. Sehingga strategi ini dapat terlaksana dengan baik.
Selain menggunakan strategi debat dan "guru percontohan", penulis juga menerapkan strategi Inklusi dan kelompok. Peserta didik ditugaskan untuk mempelajari materi secara berkelompok. Berdasarkan pembahasan yang dilakukan oleh kelompok, pemahaman peserta didik diuji dengan wawancara kepada salah seorang guru disekolah. Dengan strategi ini siswa diharapkan dapat melatih dan mengembangkan kemampuan emosi dan komunikasi. Selain itu penerapan stategi ini juga diharapkan dapat mempertajam analisis peserta didik.
Adapun gambaran umum kegiatan yang penulis lakukan dari awal sampai akhir pembelajaran adalah sebagai berikut :
Kegiatan Awal
Dalam kegiatan ini penulis menerapkan beberapa teori dalam perkuliahan Micro-Teaching. Keterampilan yang dikembangkan dalam tahap ini adalah keterampilan membuka pelajaran yang terdiri dari :
Mengajak peserta didik merapikan tempat duduknya.
Mengajak peserta didik memungut sampah yang ada di sekitarnya dan memasukan ke dalam tong sampah (mengajari anak-anak bagaimana hidup bersih dan mau bertanggung jawab).
Berdo'a bersama yang dipimpin oleh ketua kelas.
Mengambil Presensi (daftar hadir) siswa.
Menanyakan kegiatan ibadah dan memotivasi siswa
Pada kondisi tertentu memberikan kesempatan kepada siswa untuk menampilkan bakat yang mereka miliki. Hal ini digunakan sebagai salah satu ice breaking sebelum memulai pembelajaran.
Kegiatan Inti
Pada tahap ini penulis mengembangkan keterampilan menjelaskan, bertanya, memberi penguatan, mengadakan variasi, mengelola kelas dan melakukan pengajaran dengan kelompok kecil dan perorangan.
Berikut ini kegiatan inti yang dilakukan selama pelajaran berlangsung adalah sebagai berikut :
Menjelaskan materi dan tujuan dari materi yang dipelajari, sehingga peserta didik dapat mengambil manfaat dan mempraktekkan materi dalam kehidupan sehari-hari.
Mengelaborasi pengetahuan peserta didik dengan menghubungkan materi dengan kehidupan sehari-hari.
Menimbulkan suasana pembelajaran yang aktif dengan memberikan pertanyaan lanjutan dan stimulus kepada peserta didik.
Membimbing peserta didik dengan bahasa yang mudah dipahami dan mengkaitkan dengan fenomena yang terjadi dilingkungan sekolah.
Membagi kelompok belajar untuk meningkatkan kerjasama dan keakraban peserta didik. Peserta didik dibagi dalam 4 kelompok yang masing-masing terdiri dari 7-8 orang. Setiap kelompok diberikan permasalahan sesuai dengan materi yang dipelajari.
Proses belajar mengajar diupayakan menggunakan metode dan strategi yang efektif dan efesien
Kegiatan Penutup
Menutup pembelajaran merupakan kegiatan dan pernyataan guru untuk menyimpulkan atau mengakhiri kegiatan pembelajaran. Adapun kegiatan penutup yang dapat dilakukan adalah :
Meninjau kembali pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari dan melakukan klarifikasi terhadap pemahaman siswa yang kurang tepat.
Menyimpulkan materi pelajaran dengan merumuskan pokok-pokok pikiran atau inti dari materi pembelajaran.
Memberikan tugas tambahan untuk memantapkan pemahaman siswa terhadap materi yang telah dipelajari.
Menyampaikan salam dan kata-kata motivasi untuk peserta didik.
Kegiatan Tambahan
Kegiatan tambahan adalah kegiatan yang dilakukan siswa diluar jam pelajaran. Kegiatan tambahan tersebut diantaranya :
Memberikan peserta didik tugas tambahan di rumah.
Memberikan kisi-kisi soal sebelum Ulangan Harian (UH), sebelum Ujian Mid Semester dan sebelum Ujian Akhir Semester.
Meningkatkan pemahaman materi pelajaran dan memotivasi peserta didik dengan menggunakan media sosial Facebook.
Kegiatan Non Teaching
Kegiatan Non Teaching adalah kegiatan yang dilakukan diluar waktu mengajar. Adapun kegiatan Non Teaching yang dilakukan adalah :
Mengevaluasi Nilai Peserta Didik.
SMK Negeri 6 Padang telah mendapatkan Sertifikat ISO 9001 : 2008. Untuk itu semua kegiatan yang berkaitan dengan proses belajar mengajar diupayakan mencapai standar yang terbaik. Salah satu peningkatan mutu ini juga dilakukan dalam bidang penilaian hasil akhir belajar siswa. Hasil akhir ini merupakan hasil final untuk masing-masing peserta didik. Dalam kegiatan ini penulis membantu guru pamong dalam mengentry nilai peserta didik dengan menggunakan Sistem Informasi SMK Negeri 6 Padang, yaitu suatu sistem online dalam pengentryan nilai siswa.
Membina Peserta Didik diluar Jam Pelajaran.
Salah satu kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru adalah kompetensi pedagogik. Dalam Permendiknas No. 16 Tahun 2007 dijelaskan bahwa salah satu indikator kompetensi pedagogi adalah kemampuan seorang guru untuk menguasai karakteristik peserta didik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, dan intelektual. Usaha untuk meningkatkan kompetensi pendagogi dapat dilakukan dengan membimbing siswa dan membantu masalah yang dihadapi siswa tersebut. Pembinaan terhadap peserta didik ini dilakukan diluar jam pelajaran.
Menganalisis Nilai Peserta Didik
Setelah melakukan Ulangan Harian dan beberapa test untuk menguji pemahaman peserta didik, selanjutnya dilakukan analisis penilaian. Analisis nilai ini dilakukan untuk mengetahui penyebab rendahnya nilai murid. Hasil analisis dapat dijadikan sebagai bahan evaluasi pribadi untuk meningkatkan kualitas dan stategi mengajar yang lebih baik.
Membuat Diktat untuk Mata Pelajaran Pkn.
Salah satu persiapan untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013 adalah dengan membuat diktat untuk setiap mata pelajaran di SMK Negeri 6 Padang. Pembuatan diktat ini juga dilakukan oleh Guru Mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan. Untuk itu penulis membantu guru pamong dalam menyusun materi diktat untuk Kurikulum 2013.
Mengikuti Acara Rutin Sekolah
Acara rutin yang dilakukan diantaranya mengikuti kuliah tujuh menit atau Kultum. Kultum dilaksanakan pada hari Jum'at. Selain itu acara rutin yang penulis ikuti disekolah adalah kegiatan "Sekolah Peduli Lingkungan (SPL). SPL adalah kegiatan yang dilaksanakan setiap hari sabtu untuk membersihkan lingkungan di SMK Negeri 6 Padang. Kegiatan ini dilakukan oleh seluruh warga sekolah untuk mewujudkan sekolah yang bersih dan hijau (green school)
Kasus dan Penyelesaian
Kasus yang di temui selama PLK Selama melakukan PLK ada beberapa masalah yang penulis temui baik dalam kegiatan Mengajar (Teaching) maupun kegiatan Non Teaching.
Kasus disaat Kegiatan Mengajar (Teaching)
Kurangnya motivasi siswa untuk belajar.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya siswa yang tidak mendengarkan guru disaat menerangkan pelajaran, seringnya siswa terlambat memasuki kelas, serta ada beberapa siswa yang tidak mengerjakan tugas yang diberikan oleh guru. Selain itu kurangnya motivasi siswa dapat dilihat dari menurunnya tingkat kehadiran beberapa siswa didalam kelas.
Kurangnya nilai karakter yang ditanamkan pada peserta didik.
Kurang tertanamnya nilai karakter pada peserta didik dapat dilihat dari gaya komunikasi antara guru dengan peserta didik yang kurang mengandung nilai moral dan kesopanan.
Kurangnya penerapan nilai kejujuran pada saat ujian.
Berdasarkan penelitian mini yang penulis lakukan lebih dari 80% siswa yang menyontek pada saat ujian. Salah satu tujuan pendidikan adalah terwujudnya peserta didik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia. Kebiasaan buruk ini perlu diubah untuk mewujudkan tujuan pendidikan indonesia.
Kasus disaat kegiatan Non Teaching
Selain menemui kasus dalam kegiatan mengajar, penulis juga menemukan kasus diluar kegiatan mengajar (Non Teaching). Kasus yang ditemukan adalah adanya siswa yang kurang menghormati guru mereka diluar jam pelajaran. Hal ini dapat dilihat dari gaya komunikasi beberapa peserta didik dengan guru. Ada juga beberapa peserta didik yang membangkang kepada gurunya. Hal ini menunjukkan belum tercapainya pendidikan karakter yang ditanamkan pada peserta didik.
Peningkatan kualitas pembelajaran tidak terlepas dari peran guru dalam melaksanakan kegiatan mendidik. Untuk itu berdasarkan pengamatan penulis selama mengikuti PLK, masih ada beberapa guru yang kurang mengimplementasikan cara mengajar yang baik. Hal ini dapat dililhat berdasarakan salah satu indikator dari kompetensi pedagogik , yaitu belum terwujudnya komunikasi yang efektif, santun dan empatik kepada peserta didik. Masalah lain yang penulis temui adalah kurangnya minat peserta didik dalam mengikuti kegiatan kurikuler yang diadakan sekolah.
Penyelesaian Kasus dalam Mengajar (Teaching).
Berikut ini upaya yang dilakukan dalam menyelesaian kasus yang ditemukan pada saat kegiatan Mengajar (Teaching) adalah :
Mewujudkan hubungan yang penuh keakraban dengan peserta didik.
Menurut UU Nomor 14 Tahun 2005 Tentang Guru dan Dosen pasal 1 : "Guru adalah pendidik profesional dengan tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada pendidikan anak usia dini jalur pendidikan formal, dasar, dan menengah." Untuk mewujudkan tugas tersebut dengan sempurna, maka seorang guru harus mampu menciptakan suasana yang akrab dengan peserta didik. Dengan terjalinnya hubungan yang akrab, proses mendidik, mengajar, membimbing, melatih, menilai, dan mengevaluasi peserta didik akan terwujud dengan sempurna.
Untuk itu suasana akrab sangat penting diwujudkan untuk meningkatkan motivasi belajar peserta didik. Keakraban dapat diawali dengan secara ikhlas tersenyum kepada peserta didik. Dalam sebuah penelitian hal yang paling disenangi oleh peserta didik adalah ketika seorang guru mengenali namanya. Untuk itu guru harus mengusahakan untuk mengenali satu per satu siswanya. Dengan demikian, secara kontinue suasana yang akrab akan dapat terwujud.
Menciptakan suasana belajar yang disiplin.
Kedisiplinan dalam belajar terbukti dapat meningkatkan prestasi belajar peserta didik. Untuk itu seorang guru perlu mengarahkan peserta didik yang kurang disiplin untuk meningkatkan prestasi belajarnya. Langkah awal untuk meningkatkan kedisiplinan dapat dilakukan guru dengan menyepakati secara bersama bahwa guru dan peserta didik berkomitmen untuk disiplin dalam belajar. Jika ada yang melanggar peraturan yang sudah disepakati, maka yang bersangkutan harus diberi sanksi sesuai ketentuan yang sudah disepakati.
Menurut Geoff Colvin penegakan disiplin untuk sekolah secara menyeluruh dapat meningkatkan kualtitas mutu belajar murid secara individu. Dengan adanya peraturan yang jelas dan rangkaian konsekuensi yang efektif dapat mendorong perilaku siswa kearah yang lebih baik. Hasil penelitian Geoff Colvin ini telah terbukti pada saat penulis mempraktekkannya pada saat PPLK berlangsung.
Mengaplikasikan nilai kujujuran pada peserta didik.
Untuk memotivasi belajar peserta didik, kejujuran menjadi poin utama yang harus dilakukan. Kejujuran dalam belajar disepakati secara bersama dan dijalani dengan komitmen yang tinggi. Bagi yang melanggar akan diberi sanksi yang tegas. Kejujuran dapat diwujudkan salah satunya pada saat ujian berlangsung. Bagi siswa yang ketahuan bertanya, melihat jawaban teman dan saling bekerjasama pada saat ujian, maka kertas ulangannya akan disobek pada saat itu juga.
George Sugai Ph.D. mengemukakan salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mendorong perilaku siswa yang baik dapat dilakukan dengan perilaku sosial dalam pembelajaran. Salah satunya adalah menerapkan nilai kejujuran dalam pendidikan. Penanaman nilai kejujuran akan mendorong peserta didik untuk belajar dengan penuh kesungguhan. Dengan demikian pendidikan akan menciptakan budaya akademis yang sehat dan membantu terwujudnya salah satu prinsip pendidikan yang membudayakan karakter suci yang berlangsung sepanjang hayat.
Memberikan reward kepada peserta didik yang berkomitmen dengan peraturan yang sudah disepakati.
Untuk mewujudkan sistem pendidikan yang baik, suatu sikap dan perbuatan harus ditindak-lanjuti dengan seimbang dan penuh keadilan. Selama ini, pendidikan di negeri kita cenderung mengekspos hal-hal yang negatif. Hal ini terbukti dari pemberitaan yang banyak dilansir beberapa media massa baik cetak maupun elektronik. Pemberitaan yang negatif diekspos secara berulang, sementara prestasi dalam dunia pendidikan tidak dipublikasikan secara berimbang. Hal ini tentu tidak baik karena lama-kelamaan akan menciptakan suatu pemahaman bahwa pendidikan kita gagal secara keseluruhan.
Dari permasalahan diatas dapat kita lihat secara eksplisit, bahwa masyarakat lebih memfokuskan pemberitaan terhadap sesuatu yang negatif. Secara eksplisit juga mengindikasikan masih kurangnya penghargaan yang tinggi terhadap para pakar dan partisipan pendidikan yang telah berkarya mengharumkan nama bangsa melalui pendidikan. Untuk itu perlu digalakkan penghargaan yang tinggi terhadap pahlawan-pahlawan pendidikan, sehingga dapat memotivasi para peserta didik.
Penghargaan diberikan kepada mereka yang telah berjasa dalam dunia pendidikan. Dalam konteks meningkatkan motivasi belajar peserta didik, penghargaan juga diberikan kepada peserta didik yang berprestasi dan berkomitmen menjalankan peraturan. Hal ini akan berdampak positif secara sistemik dalam dunia pendidikan. Dengan demikian tertanamlah pemahaman dibenak peserta didik bahwa dengan belajar dengan baik dan sungguh-sungguh, berarti peserta didik telah ikut serta mewujudkan tujuan negara dan menjaga harkat dan martabat bangsa. Hal ini akan mendorong peserta didik untuk meningkatkan prestasi belajar yang lebih baik.
Penyelesaian Kasus Non Teaching.
Penyelesaian Kasus yang ditemukan saat kegiatan Non Teaching adalah penyelesaian kasus yang ditemukan di luar kegiatan mengajar. Adapun solusi yang dapat diberikan dalam kasus ini adalah dengan mewajibkan kepada seluruh siswa untuk dapat mengikuti kegiatan Upacara Bendera di sekolah. Bagi siswa yang mengikuti Upacara bendera dengan baik diberikan penghargaan. Hal ini dilakukan agar siswa merasa terpanggil dan bersemangat mengikuti upacara bendera. Sehingga Upacara bendera dapat dijadikan sebagai momentum untuk melatih kedisipilinan dan penanam sifat nasionalisme peserta didik.
Masalah kedua adalah siswa kurang berminat mengikuti pengembangan diri disekolah. Hal yang dapat dilakukan agar siswa mau mengikuti kegiatan pengembangan diri adalah dengan mewajibkan kepada seluruh siswa untuk bisa mengikuti 1 kegiatan pengembangan diri di sekolah. selain itu sekolah juga harus menyediakan program pengembagan diri yang dibutuhkan oleh siswa (menambah program Ekrakurikuler sesuai kebutuhan siswa), sehingga siswa bisa mengapresiasikan potensi dan keahlian yang dimilikinya.
Selain penyelsaian kasus diatas, permasalahan karakter siswa juga harus dilakukan perbaikan. Untuk menanamkan karakter yang baik kepada peserta didik, pendidik harus mencontohkan sikap yang baik terlebih dahulu. Hal ini berhubungan dengan kompetensi pedagogik dan kompetensi kepribadian yang harus dimiliki oleh setiap guru. Setiap guru diharapkan bekerjasama untuk mewujudkan budaya pendidikan yang baik dan terbuka. Jika hal ini dapat dilaksanakan maka akan tertanam secara mental dalam jiwa peserta didik untuk menghormati guru.
Untuk mengatasi guru yang kurang memiliki motivasi mengajar yang rendah, dapat dilakukan dengan pemberian reward untuk guru yang melaksanakan tugas dengan baik. Hal ini akan meningkatkan suasana kompetisi yang bagus antar sesama guru. Selain itu motivasi guru juga dapat ditingkatkan dengan diadakannya supervisi oleh pengawas dan kepala sekolah. Dengan supervisi yang efektif, diharapkan motivasi guru dalam mengajar dapat ditingkatkan.
BAB IV
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan PLK yang penulis lakukan dapat disimpulkan bahwa :
SMK Negeri 6 Padang merupakan Sekolah Kejuruan yang berfokus pada program keahlian Tata Busana, Tata Busana, Pariwisata, Tata Kecantikan, serta Teknik Komputer dan Informatika.
SMK Negeri 6 Padang merukan salah satu sekolah berprestasi di kota padang, hal ini dapat dilihat dengan banyakya prestasi yang diperoleh dan dipercayainya SMK Negeri 6 sebagai sekolah percontohan penerapan Kurikulum 2013 oleh Dinas Pendidikan Kota padang.
Secara umum proses belajar mengajar di SMK Negeri 6 sudah berjalan dengan baik. Dilihat dari segi sarana dan prasarananya, SMKN 6 Padang sudah memenuhi standar kelayakan untuk mengadakan proses pembelajaran.
Dalam proses pembelajaran masih ditemukan peserta didik yang kurang disiplin, namun hal ini disiasati dengan penegakan disiplin yang tinggi dan memberikan sanksi kepada setiap peserta didik yang melanggar peraturan.
Dilihat dari segi motivasi peserta didik, masih ditemukannya beberapa peserta didik yang belum memiliki motivasi tinggi untuk belajar.
Saran
Adapun saran yang dapat penulis berikan antara lain :
Untuk meningkatkan mutu pembelajaran, disarankan SMK Negeri 6 Padang menjalin kerjasama dengan sekolah di dalam maupun luar provinsi untuk meningkatkan mutu pembelajaran dan jaringan sekolah.
Untuk mewujudkan sekolah bertaraf internasional, disarankan kepada SMK Negeri 6 untuk memulai penerapan bahasa inggris dalam kegiatan pembelajaran serta memperluas kerjasama dengan Instansi pemerintahan dan sekolah-sekolah luar negeri.
Kepada pengawas dan kepala sekolah agar terus melaksanakan program supervisi yang efektif untuk membantu guru dalam meningkatkan kompetensi mengajar.
DAFTAR PUSTAKA
Manulang. M . 1981. Manajemen Personalia. Jakarta. Ghalia Indonesia
Muhammad, Arni. 1995. Komunikasi Organisasi. Cet 2. Bumi Aksara : Jakarta
Novita, Jumi. 2007. Iklim Organisasi dan Hubungan Dengan Motivasi Kerja (BKKBN). Skripsi tidak diterbitkan. FIP-UNP.
Lampiran 1 Struktur Organisasi SMKN 6 Padang
KOMITE SEKOLAHIfra Yunaldi, S.Pd.KETUA UNIT PRODUKSI SEKOLAHKEPALA SEKOLAHAriswan, S.Ag., M.Pd.DU/DIKASUBAG TATA USAHAYulismarWALI KELAS TINGKAT X,XI,XIIMAJELIS GURU SMKN 6 PADANGSISWATATA BOGATATA KECANTIKANPARIWISATATIKTATA BUSANAWAKA KURIKULUMDra. Sri Wirdani, M.Pd.Pokja KurikulumYurnelli Harnita, S.Pd.Nurmalina, S.Pd.Deskurniati, S.Pd.Pokja SarprasRendra Hardi, S.Pd.Drs. DaslimWAKA HUMASDra. Siti AriatmiPokja HumasEka Tresia, M.M.Yefri Asril, S.Pd.Asnidar, S.Pd.WAKA SISLINGDrs. Muktar RamliPokja SislingRima Darma Yenti, S.Pd.Rifda Hayati, S.Pd.Yuhermita, S.Si.Isnenti, S.Pd.Kamel, S.Pd.I.WAKA MANAJEMEN MUTUDra. ErlenaPengendali DokumenElinda Gusti, S.Pd.AnggotaElinda, S.H.KAPROKA T. BUSANADra. YenimarKAPROKA T. KECANTIKANDra. YuliaKAPROKA T. BOGADra. Sri MarlindaKAPROKA PARIWISATATursina, M.Pd.KAPROKA TIKEfrizal, S.Pd.KOORD N/ADra. SyuhastetiWAKA SARPRASAsnimiarti, M.Pd.
KOMITE SEKOLAH
Ifra Yunaldi, S.Pd
.
KETUA UNIT PRODUKSI SEKOLAH
KEPALA SEKOLAH
Ariswan, S.Ag., M.Pd.
DU/DI
KASUBAG TATA USAHA
Yulismar
WALI KELAS TINGKAT X,XI,XII
MAJELIS GURU SMKN 6 PADANG
SISWA
TATA BOGA
TATA KECANTIKAN
PARIWISATA
TIK
TATA BUSANA
WAKA KURIKULUM
Dra. Sri Wirdani, M.Pd.
Pokja Kurikulum
Yurnelli Harnita, S.Pd.
Nurmalina, S.Pd.
Deskurniati, S.Pd.
Pokja Sarpras
Rendra Hardi, S.Pd.
Drs. Daslim
WAKA HUMAS
Dra. Siti Ariatmi
Pokja Humas
Eka Tresia, M.M.
Yefri Asril, S.Pd.
Asnidar, S.Pd.
WAKA SISLING
Drs. Muktar Ramli
Pokja Sisling
Rima Darma Yenti, S.Pd.
Rifda Hayati, S.Pd.
Yuhermita, S.Si.
Isnenti, S.Pd.
Kamel, S.Pd.I.
WAKA MANAJEMEN MUTU
Dra. Erlena
Pengendali Dokumen
Elinda Gusti, S.Pd.
Anggota
Elinda, S.H.
KAPROKA T. BUSANA
Dra. Yenimar
KAPROKA T. KECANTIKAN
Dra. Yulia
KAPROKA T. BOGA
Dra. Sri Marlinda
KAPROKA PARIWISATA
Tursina, M.Pd.
KAPROKA TIK
Efrizal, S.Pd.
KOORD N/A
Dra. Syuhasteti
WAKA SARPRAS
Asnimiarti, M.Pd.
Lampiran 2 Jumlah dan Kondisi Buku Pelajaran Tahun 2013/2014
No
Jenis Buku
Jumlah (eks)
Jumlah Judul
Kondisi
1
Buku Pegangan Guru
976
9
Baik
2
Bukun Teks Siswa
1434
60
Kurang Baik
3
Buku Penunjang
44
16
Kurang Baik
Lampiran 3 Kondisi Orang Tua Siswa 2013 / 2014
Tingkat Pendidikan
No
Tingkat Pendidikan Ortu
Jumlah %
Keterangan
1
SD
-
-
2
SLTP
30
311 siswa
3
SLTA
50
519 siswa
4
PT
20
208 siswa
Jumlah
100 %
1038 siswa
Pekerjaan
No
Pekerjaan orang tua
Jumlah %
Keterangan
1
PNS
5
52 siswa
2
TNI / POLRI
-
-
3
Karyawan Swasta
25
259 siswa
4
Petani
45
451 siswa
5
Nelayan
15
156 siswa
6
Pedagang
10
104 siswa
Jumlah
100
1022 siswa
Penghasilan
No
Rata-rata Penghasilan/Bulan
Jumlah %
Keterangan
1
Rp. 401.000,- s/d Rp. 600.000,-
40
400 siswa
2
Rp. 601.000,- s/d Rp. 1.000.000,-
30
311 siswa
3
> Rp. 1.000.000,-
30
311 siswa
Jumlah siswa
100
1022 siswa
Lampiran 4 Foto-foto
Koleksi Piala Sekolah dan SiswaJadwal Pelajaran SiswaTahun Pelajaran 2013/2014Sertifikat "QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2008"Lapangan SekolahR.3 "WAKIL KEPALA SEKOLAH"R.2 "KEPALA SEKOLAH"R.1 "TATA USAHA"Mushalla SekolahHotel Training
"EDOTEL MINANGKABAU"Taman SekolahRuang Piket dan Lobby Sekolah
Koleksi Piala Sekolah dan Siswa
Jadwal Pelajaran Siswa
Tahun Pelajaran 2013/2014
Sertifikat "QUALITY MANAGEMENT SYSTEM ISO 9001:2008"
Lapangan Sekolah
R.3 "WAKIL KEPALA SEKOLAH"
R.2 "KEPALA SEKOLAH"
R.1 "TATA USAHA"
Mushalla Sekolah
Hotel Training
"EDOTEL MINANGKABAU"
Taman Sekolah
Ruang Piket dan Lobby Sekolah