CONTOH LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS (PTK) : UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA KELAS XC SMAN 3 PONOROGO DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI METODE "CARD SORT"
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pada dasarnya sekolah adalah wahana proses belajar mengajar yang paling pokok, dan juga sebagai proses tingkah laku ditimbulkannya melalui latihan atau pengalaman. Dalam proses belajar ini seseorang berinteraksi langsung dengan objek belajar dengan menggunakan alat inderanya. Karena itu pentingnya pendidikan, maka bagian terbesar upaya riset dan eksperimen serta pendidikan diarahkan pada tercapainya pemahaman yang lebih luas dan mendalam mengenai proses perubahan.
Mengajar adalah menyampaikan pengetahuan pada anak didik, ini berarti tujuan belajar siswa itu hanya sekedar ingin mendapatkan pengetahuan sebagai konsekuensi pengertian semacam ini dapat membuat suatu kecenderungan nak menjadi pasif karena hanya menerima informasi atau pengetahuan yang diberikan oleh gurunya. Jadi gurulah yang memegang kunci dalam proses belajar mengajar di kelas.[1]
Alam kegiatan belajar mengajar apabila ada seseorang siswa, misalnya tidak berbuat sesuatu yang seharusnya dikerjakan maka perlu diselidiki sebab-sebabnya. Sebab-sebabnya itu biasanya bermacam-macam, mungkin ia tidak senang sakit, lapar ada problem pribadi dan lain-lain. Hal ini berarti pada diri anak tidak terjadi perubahan energi, tidak terangsang afeksinya untuk melakukan sesuatu, karena tidak memiliki tujuan atau kebutuhan belajar.
Keadaan semacam ini perlu dilakukan daya upaya yang dapat menemukan sebab musababnya, kemudian mendorong siswa itu mau melakukan pekerjaan yang seharusnya dilakukan yakni belajar.[2]
Peran guru menjadi kunci keberhasilan dalam misi pendidikan dan pembelajaran di sekolah selain bertanggung jawab untuk mengatur, mengarahkan dan menciptakan suasana kondusif yang mendorong siswa untuk melaksanakan kegiatan di kelas.
Banyak metode mengajar yang dapat ditetapkan dalam proses KBM salah satunya di antaranya adalah dengan metode C & C(Cerita dan Ceramah. Dengan metode Card sort diharapkan anak dapat menggali dan menemukan inti-inti materi melalui potongan kertas sehingga anak merasa senang dan materi yang dipelajari melekat dalam benaknya.
Oleh sebab itu penerapan metode C & C (Cerita dan Ceramah) diharapkan mampu mengatasi keterbatasan waktu tersebut. Guru tidak lagi harus secara monoton menjelaskan materi pelajaran kepada siswa.
Diambil dari uraian di atas bisa ditarik judul yaitu :
"UPAYA PENINGKATAN KEMAMPUAN BELAJAR SISWA KELAS XC SMAN 3 PONOROGO DALAM PEMBELAJARAN BAHASA ARAB MELALUI METODE "CARD SORT".
B. Identifikasi Masalah
Pembelajaran ceramah untuk mata pelajaran Bahasa Arab tentu tidak relevan dan akan menimbulkan verbalisme bagi pemahaman anak, padahal masih banyak guru yang menyukainya. Maka beralasan metode ini lebih mudah dilaksanakan.
Untuk mengatasi kebiasaan guru mengajar dengan pendekatan ceramah tersebut, Penelitian Tindakan Kelas (PTK) merupakan sarana termudah untuk meneliti, menyempurnakan, meningkatkan dan mengevaluasi pengelolaan pembelajaran.
Model pembelajaran Card Sort dimaksudkan menjadikan kebiasaan guru yang bersifat otoriter menjadi fasilitator, mengubah kegiatan pembelajaran ego – involvement, menjadi Task involvement, sehingga proses pembelajaran menjadi lebih efektif serta dapat 1. Membangkitkan minat siswa untuk belajar menemukan sendiri, 2. Bekerja sama dan mengkomunikasikan hasil belajarnya, 3. Siswa semakin aktif serta kooperatif.
Wujud atau aplikasi model pembelajaran Card Sort mata Pelajaran Bahasa Arab adalah dengan menggunakan potongan-potongan kertas sebagai media pembelajaran Bahasa Arab.
C. Pembatasan dan Rumusan Masalah
Masalah dalam PTK ini adalah kesulitan siswa dalam memahami mufrodat.
Adapun rumusan masalahnya adalah sebagai berikut :
1. Apakah pembelajaran dengan model card sort dapat meningkatkan kemampuan belajar Bahasa Arab ?
2. Bagaimanakah aktivitas siswa dalam pembelajaran dengan model Card Sort ?
3. Sejauh manakah ketrampilan kooperatif siswa dapat dimunculkan dalam pembelajaran model "Card Sort"?
D. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah upaya meningkatkan kemampuan belajar siswa mata pelajaran Bahasa Arab dengan menggunakan model pembelajaran "Card Sort".
E. Hipotesis Tindakan
Hipotesis dalam PTK ini adalah :
1. Hasil belajar bahasa arab akan meningkatkan penggunaan model pembelajaran "Card Sort" dengan media potongan kertas
2. Aktivitas siswa akan meningkat dengan kegiatan mencocokkan jawaban di potongan kertas
3. Ketramoilan kooperatif siswa akan muncul lebih banyak melalui pembelajaran "Card Sort".
F. Manfaat Hasil Penelitian
Hasil penelitian ini akan sangat bermanfaat bagi pengelolaan pembelajran khususnya bagi guru yang mengajar bahasa Arab, yaitu sebagai berikut :
1. Memiliki gambaran tentang pembelajaran bahasa Arab yang efektif
2. Dapat mengidentifikasikan permasalahan yang timbul di kelas, sekaligus mencari solusi pemecahannya
3. Dipergunakan untuk menyusun program peningkatan efektivitas pembelajaran Bahasa Arab pada tahap berikutnya
Manfaat bagi siswa adalah sebagai landasan bagi siswa dalam pembelajaran Bahasa Arab.
G. Metodologi Penelitian Tindakan Kelas
1. Objek Tindakan Kelas
a. Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan di sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN) 3 Ponorogo. SMAN 3 Ponorogo berada di Jalan Yos Sudarso 03/01 Paju Ponorogo
Kelas yang diteliti adalah siswa XC dengan jumlah siswa 41 siswa
b. Waktu Penelitian
Waktu penelitian dilaksanakan pada bulan November 2007 (Selama melaksanakan PPLK II) dengan prosedur sebagai berikut :
a) Persiapan
b) Pelaksanaan Penelitian
c) Penyusunan Laporan
1) Mengumpulkan dan menilai hasil test
2) Menganalisis hasil penelitian
3) Menyusun laporan Penelitian
2. Setting Lokasi dan Subjek Penelitian
Penelitian ini merupakan PTK kolaboratif yaitu bersifat praktis berdasarkan permasalahan riil dalam pembelajaran Bahasa Arab di SMA Negeri 3 Ponorogo yang beralamat di Jl. Yos Sudarso 03/01 Desa Paju Ponorogo. Subjek pelaku tindakan 1 guru Bahasa Arab kelas XC. Subjek penerima tindakan adalah 41 siswa kelas XC semester 1 tahun pelajaran 2007/2008
3. Metode Pengumpulan Data
Data penelitian ini dikumpulkan melalui observasi, wawancara dan catatan lapangan. Catatan observasi dipergunakan untuk mengetahui peningkatan aktivitas siswa dan ketrampilan kooperatif siswa.
Sutrisno Hadi (1986) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses yang komplek, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan
Teknik pengumpulan data dengan observasi digunakan bila penelitian berkenaan dengan perilaku manusia, proses kerja, gejala-gejala alam dan bila responden yang diamati tidak terlalu besar.
Wawancara digunakan sebagai teknik pengumpulan data apabila peneliti ingin melakukan studi pendahuluan untuk menemukan permasalahan yang harus diteliti dan juga apabila peneliti ingin mengetahui hal-hal dari responden yang lebih mendalam dan jumlah respondennya sedikit / kecil. Teknik pengumpulan data dengan wawancara mendasarkan dirinya pada laporan tentang diri sendiri atau setidak-tidaknya pada pengetahuan dan atau keyakinan pribadi.
Wawancara dapat dilakukan secara terstruktur maupun tidak terstruktur. Wawancara terstruktur digunakan sebagai teknik pengumpulan data bila peneliti atau pengumpul data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan diperoleh. Oleh karena itu dalam melakukan wawancara pengumpul data telah menyiapkan instrumen penelitian berupa pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif jawabannya pun telah disiapkan.
Wawancara tidak terstruktur adalah wawancara yang bebas di mana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis besar permasalahan yang akan ditanyakan.[3]
4. Teknik Analisis Data
Data yang diperoleh akan dianalisis dengan statistik deskriptif secara rata-rata. Yaitu dengan menginventarisasikan dan memadukan seluruh informasi yang diperoleh dari tiap siklus.
Data yang diperoleh berdasarkan :
1) Hasil observasi keaktifan siswa selama proses pembelajaran berlangsung
2) Hasil Penelitian pemahaman materi Bab V dan VI mata Pelajaran Bahasa Arab.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
a. Penelitian Tindakan Kelas (PTK)
PTK adalah penelitian yang dilakukan oleh guru di kelasnya tempat ia mengajar dengan penekanan pada penyempurnaan atau peningkatan proses dan praktis pembelajaran
Tujuan PTK adalah untuk memperbaiki dan meningkatkan kualitas praktek pembelajaran secara kesinambungan, sehingga meningkatkan mutu hasil instruksional, mengembangkan ketrampilan guru, meningkatkan relevansi, meningkatkan efisiensi pengelolaan instruksional serta menumbuhkan budaya meneliti pada komunitas guru.
PTK digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya.
PTK digambarkan sebagai suatu proses yang dinamis meliputi aspek perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi yang merupakan langkah berurutan dalam satu siklus atau daur yang berhubungan dengan siklus berikutnya:
Karakteristik PTK adalah
- Didasarkan pada masalah yang dihadapi guru dalam instruksional
- Adanya kolaborasi dalam pelaksanaannya
- Peneliti sekaligus sebagai praktisi yang melakukan refleksi
- Bertujuan memperbaiki dan atau meningkatkan kualitas praktek instruksional
- Dilaksanakan dalam rangkaian langkah dengan beberapa siklus
- Pihak yang melakukan tindakan adalah guru sendiri
Jenis-Jenis PTK adalah
a. PTK Diagnostik
b. PTK Partisipan
c. PTK Empiris
d. PTK Eksperimental
Model-Model PTK
Sebenarnya ada beberapa model yang dapat diterapkan dalam PTK di antaranya :
- Model Kurt Lewin
- Model Kemmis dan Mc. Toggart
- Model John elliot
- Model Dave Ebbutt
Tetapi yang paling terkenal dan biasa digunakan adalah model kemmis dan Mc Toggart.
Adapun modelnya ada 4 :
1. Tahap 1 : Menyusun rancangan tindakan
2. Tahap 2 : Pelaksanaan tindakan
3. Tahap 3 : Pengamatan
4. Tahap 4 : Refleksi