LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG (MAGANG) PROSES SORTASI UNTUK MEMPERTAHANKAN MUTU TEPUNG KELAPA DI PT. ROYAL COCONUT KAWANGKOAN
Disusun Oleh : ANGGA PERDANA 15031105040
PROGRAM STUDI ILMU DAN TEKNOLOGI PANGAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SAM RATULANGI MANADO 2018
KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI UNIVERSITAS SAM RATULANGI FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN TEKNOLOGI PERTANIAN
LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN PRAKTEK KERJA LAPANG Nama
: Angga Perdana
Nim
: 15031105040
Program Studi
: Ilmu dan Teknologi Pangan
Mengetahui
Pembimbing PKL
Dosen Pembimbing PKL
Ronny Takasily
Dr. Ir. Jan R. Assa, MSi Nip. 196007191987031001 196007191987031001
Ketua Jurusan
Ir. Dedie Tooy, M.Si, PhD Nip. 19671230 199203 1 002
ii
KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena berkat dan karunia Nya penuis dapat menyelesaikan laporan Akhir Praktek Kerja
Lapang
(PKL).Penulisan laporan akhir ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu persyaratan untuk menyelesaikan mata kulia Praktek Kerja Lapang (PKL). Laporan ini juga dapat terselesaikan berkat adanya bantuan dan bimbingan dari banyak pihak. Oleh karena itu, penulis mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang telah membimbing, memberikan bantuan, dorongan dan motivasi kepada penulis. Semoga bantuannya diberikan balasan yang setimpal dari Allah SWT. Dalam penyusunan laporan ini, penulis menyadari pengetahuan dan pengalaman penulis masih sangat terbatas. Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun dari berbagai pihak untuk kesempurnaan laporan akhir ini. Semoga laporan akhir ini dapat bermanfaat bagi pembaca untuk lebih memperkaya ilmu dan keterampilan.
Manado, 15 Oktober 2018
Penulis
iii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ....................................................................................................... iii DAFTAR ISI .......................................................................................................................iv BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1 1. 1 Latar Belakang ......................................................................................................... 1 1. 2 Tujuan Praktek Kerja Lapang .................................................................................. 2 1. 3 Manfaat Praktek Kerja Lapang ................................................................................ 2 BAB II TINJAUAN UMUM .............................................................................................. 3 2. 1 Sejarah PT. Royal Coconut ..................................................................................... 4 2.2 Lokasi Perusahaan ................................................................................................... 4 2.3 Tugas Pokok dan Fungsi .......................................................................................... 4 BAB III TINJAUAN PUSTAKA ....................................................................................... 6 3. 1 Pengertian Kelapa .................................................................................................... 6 3. 2 Pengertian Tepung Kelapa ..................................................................................... 10 BAB IV METODOLOGI PRAKTEK KERJA LAPANG ................................................ 12 4. 1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL .................................................................... 12 4. 2 Cara Pelaksanaan ................................................................................................... 12 4. 3 Proses Pembuatan Tepung Kelapa ........................................................................ 12 4. 4 Pemasaran Produk .................................................................................................. 15 BAB V KESIMPULAN .................................................................................................... 16 DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................... 17 LAMPIRAN ...................................................................................................................... 18
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1. 1 Latar Belakang
Perguruan tinggi sebagai Institusi Pendidikan memiliki peran yang sangat besar dalam uaya pengembangan sumber daya manusia (SDM) dan peningkatan daya saing bangsa. Agar peran yang strategis dan besar tersebut dapat dijalankan dengan baik, maka lulusan Perguruan Tinggi haruslah memiliki kualitas yang unggul. Oleh karena itu, selaku salah satu Lembaga Pendidikan Sarjana, Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi Manado, selain mengadakan mata kuliah teori tentang pangan, juga memiliki mata kuliah praktek, salah satunya adalah Praktek Kerja Lapang (PKL)/Magang yang mengharuskan mahasiswa melaksanakan magang pada tempat yang sesuai bidang keahliannya di peusahaan-pperusahaan. Melalui magang ini mahasiswa akan mendapatkan berbagi pengetahuan, kedisiplinan, keterampilan dan pengalaman baru di lapangan kerja. Magang merupakan kegiatan mahasiswa dalam dunia kerja dimana mahasiswa dpat menerapkan ilmu yang telah dipelajari selama perkuliahan. Magang merupakan salah satu persyaratan kuliah yang memiliki bobot 4 SKS dan juga syarat untuk membuat laporan akhir yang berpedoman pada hasil kegiatan magang yang merupakan bentuk mengaplikasikan ilmu secara teoritis yang telah didapat selama perkuliahan. Implemetasi dari kegiatan ini adalah memupuk
1
disiplin kerja dan profesionalisme dalam bekerja agar dapat mengenal dunia kerja yang akan bermanfaat bagi mahasiswa setelah menyelesaikan perkuliahan. Fakta yang terjadi menunjukan bahwa mahasiswa dengan kualifikasi tersebut sulit ditemukan. Untuk hal tersebut maka dibutuhkan sebuah program Praktek Kerja Lapang/Magang sebagai sarana pembelajaran bagi mahasiswa Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan. PT. Royal Coconut merupakan industri yang bergerak dalam bidang pengolahan kelapa hasil panen dari Provinsi Sulawesi Utara. Tepung kelapa dan cocochips itu sendiri merupakan usaha untuk memperpanjang masa simpan dan menambah nilai ekonomis dari kelapa mengingat akan melimpahnya hasil panen buah kelapa di Sulawesi Utara. Kegiatan di PT. Royal Coconut ini sangat berhubungan erat dengan teori yang diajarkan selama perkuliahan di Fakultas Pertanian Universitas Sam Ratulangi. 1. 2 Tujuan Praktek Kerja Lapang
1. Membekali mahasiswa untuk memiliki pengalaman kerja disuatu perusahaan, institusi atau lembaga yang berkaitan dengan kajian bidang pangan 2. Mengetahui dan memahami tentang proses pengolahan abon cakalang 3. Mengajarkan kepada mahasiswa tentang pentingnya kerja sama dalam dunia kerja 1. 3 Manfaat Praktek Kerja Lapang
Adapun manfaat yang diperoleh dari kegiatan Praktek Kerja Lapang ini bagi: 1. Mahasiswa
2
Mendapat pengalaman kerja sebelum memasuki dunia kerja secara langsung, serta memperoleh keterangan kerja (referensi) dari perusahaan yang bersangkutan
Memberikan kemudahan dalam beradaptasi dengan lingkungan kerja setelah menyelesaikan studi
2. Instansi/Perusahaan
Mensosialisasikan Jurusan Teknologi Pertanian khususnya Program Studi Ilmu dan Teknologi Pangan dan menjalin hubungan yang baik antar isntansi khususnya di PT. Royal Coconut
Sebagai media untuk menjalin kerjasama dengan isntansi pemerintah atau swasta dalam bidang pangan, khususnya dengan PT. Royal Coconut
3
BAB II
TINJAUAN UMUM 2. 1 Sejarah PT. Royal Coconut
PT. Royal Coconut pertama kali didirikan pada tanggal 18 Maret 2007 oleh Bapak Jeffry Jocom/ Keluarga Jocom di Sulawesi Utara Kabupaten Minahasa Utara dilahan seluas 4 ha. Kapasitas mesin yang terpasang 10.000 Kg Dessicated Coconut per hari atau setara dengan 80.000 kg kelapa segar per hari. Tenaga kerja yang bekerja di PT. Royal Coconut berjumlah ±370 orang yang terdiri dari: Tenaga kerja proses opening
:
243 orang
Proses closing dan finishing
:
53 orang
Produksi, inspector, Foreman dan Supervisor:
33 orang
Service dan maintenance
:
18 orang
Office dan Administration
:
8 orang
Security
:
9 orang
2.2 Lokasi Perusahaan
Lokasi PT. Royal Coconut terletak di Desa Kawangkoan Jaga I, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, Sulawesi Utara. 2.3 Tugas Pokok dan Fungsi
Keberhasilan ataupun kegagalan suatu organisasi atau unit kerja melaksanakan tugas dan fungsinya sangat berhubungan erat dengan pelaku pelaku organisasi tersebut. Atau dengan kata lain sumber daya manusia
4
mempunyai peran strategis sebagai penentu berhasil tidaknya pencapaian kinerja dalam suatu organisasi. Sikap ini akan menentukan seberapa besarnya kecintaanya terhadap pekerjaan yang dibebankan kepadanya, loyalitas kepada perusahaan dan t entu saja kepuasan kerjanya. Oleh karena itulah kepuasan kerja karyawan harus selalu dijaga dan dipenuhi sebaik-baiknya oleh pihak perusahaan PT. Royal Coconut berusaha memberikan yang terbaik bagi karyawan agar kinerja para karyawan efektif sehingga berdampak positif bagi perusahaan. Management dan karyawan bertekad mewujudkan HACCP sebagai budaya kerja di lingkungan pabrik PT. Royal Coconut yang mana berujuan untuk memproduksi dessicated coconut yang berdampak pada kualitas dan kuantitas produk yang aman dan higienis untuk konsumsi manusia serta dapat berkompetitive di pasar global. PT. Royal Coconut memberikan tingkat resiko yang kecil bagi perusahaan maupun konsumen dengan mendorong tingkat ketelitian dan kompetensi karyawan dengan penggunaan Zero Defect untuk memenuhi standard mutu nasional maupun internasional.
5
BAB III
TINJAUAN PUSTAKA 3. 1 Pengertian Kelapa
Tanaman kelapa telah ada sejak zaman prasejarah. Tanaman kelapa telah dikenal dalam peradaban manusia, dan diketahui tumbuh di daerah tropis. para peneliti berkesimpulan bahwa kelapa berasal dari kawasan yang sekarang kita kenal sebagai Malaysia-Indonesia. Dari kawasan inilah, baik melalui arus laut maupun perantaraan manusia, kelapa menyebar ke daerah-daerah lain. Tanaman kelapa yang nama latinnya Cocos nucifera L. atau dalam Bahasa Inggris disebut dengan coconut palm, coco palm atau coconut tree. Mengenai nama “cocos” mungkin berasal dari bahasa Arab, yaitu dari kata”gaucos indi”, yang berarti “biji dari Indonesia”; mungkin dari kata”coquos” yaitu nama kelapa dalam bahasa Arab asli; atau mungkin pula dari kata”macaco”, bahasa Portugis yang berarti kera, sebab apabila kita perhatikan biji kelapa besarnya sebesar kepala kera, dua mata tempat kecambah keluar tak ubahnya seperti sepasang mata, dan lubang ketiga seperti hidungnya. Indonesia, tanaman kelapa mempunyai arti yang sangat penting baik dilihat dari aspek ekonomi maupun aspek sosial budaya. Bahkan karena semua bagian tanaman kelapa mempunyai nilai ekonomi, maka tidak mengherankan bahwa julukan yang diberikan bagi pohon kelapa ini sangat hebat yaitu sebagai “The tree of life” yang berarti pohon kehidupan.
6
Daerah Minahasa sejak 1880 telah menghasilkan kopra yang diekspor ke Eropa. Hasil tersebut berasar dari perkebunan rakyat, yang menjadi bertambah luas lagi semenjak ditemukan cara membuat mentega (margarine) dengan bahan baku minyak tumbuh-tumbuhan. Kemajuan ekspor kopra dari Indonesia sebelum Perang Dunia II dapat dilihat pada Tabel berikut ini. Jumlah harga penjual (x 1000
Tahun
Jumlah ekspor (Ton)
1883
-
36,5
1890
-
2.000
1900
94.000
10.000
1910
250.000
43.000
1920
300.000
160.000
1928
500.000
82.000
1938
600.000
44.000
gulden)
Sumber: Mardiatmoko dkk. (2018) Kelapa merupakan tanaman tahunan, memiliki batang yang keras dan pada umumnya tidak bercabang (monopodial) dan berakar serabut. Pertumbuhan kelapa biasanya tegak namun pada daerah tepian pantai, sempadan sungai batangnya tumbuh melengkung ke arah matahari. Dalam dunia tumbuh-tumbuhan, kelapa digolongkan sebagai: Kingdom : Plantae Divisio : Spermatophyta Sub Divisio : Angiospermae Class : Monocotyledonae Ordo : Palmales
7
Familia : Palmae Genus : Cocos Species : Cocos nucifera, Linneaeus Dalam jenis (species) kelapa (Cocos nucifera L.) dikenal dua varietas utama yaitu varietas dalam (tall coconut) dan varietas genjah (dwarf coconut). Dengan adanya penyerbukan silang yang terus menerus menyebabkan munculnya varietas-varietas baru. Namun demikan pada garis besarnya kelapa dapat dibedakan atas tiga golongan, yaitu : a. Golongan Kelapa Genjah (Dwarf coconut) Kelapa Genjah adalah jenis kelapa yang mempunyai ciri-ciri : - bentuk batang ramping dari pangkal sampai ke ujung - tinggi batang mencapai 5 meter atau lebih - mulai berbuah cepat (3-4 tahun setelah tanam) dan dapat mencapai umur lebih dari 50 tahun - melakukan penyerbukan sendiri (self-pollination) b. Golongan Kelapa Dalam (Tall coconut) Kelapa Dalam ditanam secara luas di berbagai negara produsen kelapa. Ciri-ciri yang dapat diamati pada jenis Kelapa Dalam adalah : - batangnya tinggi dan besar, dapat tumbuh mencapai 30 meter atau lebih. P angkal batang biasanya membesar.
8
- mulai berbuah lambat (6-8 tahun setelah tanam), tetapi dapat mencapai umur 100 tahun atau lebih. - melakukan penyerbukan silang (cross-pollination). c. Golongan Kelapa Hibrida Kelapa Hibrida merupakan suatu keturunan (progeny) yang dihasilkan dari penyerbukan silang antara dua induk (parents) yang masing-masing pasangan allelanya homozygot dan karakternya berbeda, misalnya antara Kelapa Genjah sebagai pohon ibu dan Kelapa Dalam sebagai pohon ayah. Dengan persilangan ini diharapkan terkumpul sifat-sifat baik dari kedua induknya Di samping ketiga golongan di atas, masih dikenal kelapa lain yang merupakan jenis kelapa abnormal, seperti kelapa kopyor dan lain sebagainya. Buah kelapa berbentuk bulat yang terdiri dari 35 % sabut (eksokarp dan mesokarp), 12 % tempurung (endokarp), 28 % daging buah ( endosperm), dan 25 % air. Menurut Ketaren (1989), tebal sabut kelapa kurang lebih 5 cm dan daging buah 1 cm atau lebih (Palungkun, 2004). Kandungan zat kimia yang menonjol pada buah kelapa adalah lemak dan karbohidrat. Zat gizi pada 100 gram kelapa dapat dilihat pada tabel berikut. Komposisi bahan
Satuan
Kelapa muda
Kelapa tua
Kalori
Kal
68,0
359,0
Protein
G
1,0
3,4
Lemak
G
0,9
34,7
Karbohidrat
G
14,0
14,0
per 100 gram bahan
9
Kalsium
Mg
7,0
21,0
Fosfor
Mg
30,0
98,0
Besi
Mg
1,0
2,0
Vitamin A
SI
0,0
0,0
Vitamin B1
Mg
0,06
0,1
Vitamin C
Mg
4,0
2,0
Air
G
83,0
46,9
Sumber: Kurniati (2012) Industri pengolahan kelapa dalam negeri pada saat ini masih didominasi oleh produk setengah jadi berupa kopra dan Coconut Crude Oil (CCO). Seiring dengan makin berkembangnya teknologi pengolahan kelapa yang memungkinkan dihasilkannya produk olahan kelapa yang semakin banyak ragamnya maka diperlukan peremajaan dan perluasan tanaman kelapa. Tanaman kelapa dapat diolah menjadi nata de coco, vinegar, kecap, minuman isotonik, VCO, minyak goreng dan lain lain. 3. 2 Pengertian Tepung Kelapa
Tepung kelapa (desiccated coconut) adalah daging buah kelapa yang dikeringkan, dihaluskan dan diproses dibawah kondisi yang higienis untuk konsumsi manusia. Desiccated coconut mengandung minyak dan protein, dan diproduksi dalam 4 standard mutu yaitu : sangat halus, halus, sedang dan kasar dan dalam berbagai bentuk potongan termasuk “Threads, Strips, Chips, Slices dan Shreps. Penggunaan desiccated coconut terutama adalah untuk industri kembang gula dan roti. Tepung ini dihasilkan dengan sistim pabrikasi dapat digunakan secara langsung untuk dijadikan bahan pangan, misalnya dicampur pada pembuatan roti atau biskuit.
10
Dari suatu hasil evaluasi di Philipina memperlihatkan bahwa tepung kelapa dalam jumlah yang sama dapat menggantikan fungsi tepung gandum dan susu bubuk tanpa lemak. Tepung kelapa biasanya dihasilkan oleh pabrikasi, namun dapat pula dibuat dengan cara pemarutan dan penghalusan menghasilkan kelapa parut kering. Rindengan menyatakan bahwa kelapa parut kering adalah bahan baku yang banyak digunakan dalam pengolahan berbagai macam biskuit, roti atau jenis kue tertentu sehingga fungsinya sebagai substitusi penggunaan tepung. Dengan demikian, maka kelapa parut kering harus memiliki sebagian dari sifat-sifat tepung, antara lain tidak lengket (bergumpal) dan berwarna putih.
11
BAB IV
METODOLOGI PRAKTEK KERJA LAPANG 4. 1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan PKL
Kegiatan Paraktek Kerja Lapang dilakukan di PT. Royal Coconut selama 1 bulan dimulai pada tanggal 10 September hingga 10 Oktober 2018. Kegiatan tersebut dilakukan dibagian opening, produksi, packing, laboratorium dan limbah. Kegiatan ini dilakukan mulai jam 08.00 – 15.00 wita setiap hari Senin-Jumat. 4. 2 Cara Pelaksanaan
Cara pelaksanaan Praktek Kerja Lapang ini meliputi : a.
Observasi : dilakukan dengan cara melihat dan mengamati secara
langsung proses produksi serta kegiatan yang dilakukan di PT. Royal Coconut sehingga mendapatkan gambaran yang lebih jelas tentang proses produksi dan pengolahannya serta aspek-aspek yang dianalisis dan diuji. b.
Praktek langsung : ikut terjun langsung dalam kegiatan yang
berlangsung di PT. Royal Coconut sesuai dengan ketentuan dan kebijakan yang berlaku, mulai dari opening, produksi, packing, dan laboratorium. 4. 3 Proses Pembuatan Tepung Kelapa
1) Penyimpanan Kelapa Kelapa didapat dari petani di seluruh wilayah Sulawesi Utara. Buah kelapa yang telah dikupas sabutnya dikirim langsung menggunakan truk dan disimpan sementara di gudang PT. Royal Coconut. Terdapat 3 bilik gudang di PT. Royal Coconut Kawangkoan. Buah kelapa yang berukuran 12
terlalu kecil, busuk, rusak, pecah atau terlalu tua dipilah untuk dijadikan kopra. 2) Pengupasan Kelapa Kelapa kemudian dikupas semi-automatic oleh karyawan. Karyawan pengupas tempurung tersebut disebut Sheller. Tempurung dikupas dengan mesin yang berjumlah ±50 buah. Sheller di PT. Royal Coconut dibayar upahnya sesuai jumlah kelapa yang dikupas. Pekerja yang menghitung jumlah kelapa Sheller disebut Checker. Kelapa dari gudang dibawa dengan ban berjalan ke lantai 2, di tempat para Checker berada. Para Checker kemudian membuka katup besi di lantai 2 untuk memberikan sejumlah kelapa untuk dibuka tempurungnya kepada para Sheller di lantai 1. Kelapa yang sudah bersih dari tempurung kemudian dioper pada Parer dengan ban berjalan. Parer merupakan pengupas kulit ari kelapa. Mayoritas Parer di PT. Royal Coconut merupakan perempuan. Kulit ari dikupas secara manual menggunakan pisau khusus. 3) Pencucian Kelapa Buah kelapa utuh kemudian dipotong kasar dengan mes in. Kelapa kemudian dicuci menggunakan mesin washing berbahan dasar aluminium dan ditambahkan kaporit. Dengan bantuan manusia, kelapa didorong masuk ke bagian bawah mesin washing untuk selanjutnya dikecilkan ukurannya. Kentos (tombong), bagian kelapa yang busuk atau berjamur disishkan. Bagian kentos (tombong) kelapa dapat dijadikan makanan ternak, sedangkan bagian kelapa yang busuk atau berjamur dapat dijadikan minyak kelapa.
13
4) Pemotongan kelapa Kelapa yang telah bersih dikecilkan ukurannya dengan mesin grinder. Mesin grinder di PT. Royal Coconut dapat disetting/diatur sesuai ukuran yang dibutuhkan, yaitu ukuran fine, medium dan cocochips. 5) Pemanasan Kelapa Kelapa halus kemudian dipanaskan dengan oven. Proses ini selain untuk mematangkan kelapa, juga dapat mengurangi jumlah mikroba yang terkandung didalam produk. Setelah dipanaskan, kelapa yang telah halus diberi sulfit dan diaduk sampai rata. Kelapa kemudian disortasi kembali oleh Picker, yaitu karyawan wanita yang bertugas mencari kotoran, kulit ari maupun tempurung yang lolos dari proses sortasi sebelumnya. 6) Pengemasan Produk kemudian dikemas dengan plastik berwarna gelap dan dilapis dengan kertas karton. Langkah berikutnya yaitu angin dikeluarkan dari plastik dan di tutup menggunakan plastic sealer dan kertas karton dijahit dengan benang katun sebanyak 2 kali. 7) Pengujian laboratorium Sebelum ditutup dengan plastic sealer, produk diambil sampel untuk diuji di laboratorium. Pengujian yang diujikan adalah kadar air, jumlah partikel, kadar FFA dan total mikroba. Kadar air diuji menggunakan metode oven sedangkan jumlah partikel dihitung menggunakan ayakan dengan jumlah mesh bervariasi.
14
4. 4 Pemasaran Produk
Salah satu langkah untuk memajukan industri dalam negeri dan memaksimalkan penjualan produk hasil usaha adalah dengan mengekspor. Tindakan mengekspor produk dalam negeri, selain dapat menambah devisa negara, juga dapat memperluas jaringan dan pemasaran produk dari Indonesia. PT. Royal Coconut menjual produknya ke beberapa negara di Eropa seperti Jerman dan Surabaya untuk konsumsi dalam negeri. Prosedur normal dalam pemasaran produk yakni sebagai berikut : 1)
Membuat Surat Izin Usaha, sertifikat halal dari MUI (Majelis Ulama Indonesia) dan badan pengawas makanan yang merupakan salah satu hal yang penting untuk keamanan produk makanan
2)
Menggunakan kemasan yang pantas, tidak harus menggunakan kemasan yang mahal. Yang penting adalah kemasan yang higienis, bisa menjaga keawetan produk makanan dan menarik bagi konsumen
3)
Membuat sampel produk
4)
Memenuhi syarat administrasi
5)
Setelah memenuhi syarat administrasi, kemudian menandatangani kontrak kerjasama dengan pihak distributor.
15
BAB V
KESIMPULAN Hampir semua bagian tanaman kelapa mempunyai nilai ekonomi, sehingga sering disebut pohon kehidupan atau “Tree of Life”. Tanaman kelapa dapat diolah menjadi nata de coco, vinegar, kecap, minuman isotonik, VCO, minyak goreng, tepung kelapa dan lain sebagainya. Tepung kelapa (desiccated coconut) adalah daging buah kelapa yang dikeringkan, dihaluskan dan diproses dibawah kondisi yang higienis untuk konsumsi manusia. Proses pengolahan tepung kelapa di PT. Royal Coconut meliputi penyimpanan kelapa, pengupasan kelapa, pencucian kelapa, pemotongan kelapa, pemanasan kelapa, pengemasan dan pengujian laboratorium. PT. Royal Coconut memasarkan produknya ke negara maju seperti Jerman dan Surabaya untuk konsumsi dalam negeri. PT. Royal Coconut berkomitmen penuh untuk menjaga mutu tepung kelapa, salah satunya dengan cara sortasi. SORTASI ADALAH. PT. Royal Coconut melakukan beberapa tahap sortasi mulai dari proses penyimpanan kelapa (Opening), pencucian kelapa, pemanasan kelapa, dan pengujian laboratorium. Kelapa yang busuk, rusak, terlalu kecil, berjamur dan kentos (tombong) kelapa disortir dan dipilah agar mutu tepung kelapa tetap pada kondisi baik.
16
DAFTAR PUSTAKA
Kurniati, Y. 2012. Kajian Penambahan Sari Ubi Jalar Sebagai Sumber Prebiotik Pada Susu Kelapa Yang Difermentasi Oleh Lactobacillus casei. Program Studi Teknik Kimia Fakultas Teknik Universitas Lampung. Lampung. Mardiatmoko, G. dan Aryanti, M. 2018. Produksi Tanaman Kelapa (Cocos nucifera L.). Badan Penerbit Fakultas Pertanian Universitas Pattimura. Palungkun, R. 2004. Aneka Produk Olahan Kelapa. Penerbit Swadaya. Bogor. Winarno, F. G. 1997. Kimia Pangan dan Gizi. Penerbit Gramedia. Jakarta.
17
LAMPIRAN
18