AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAN BANGSA BA NGSA INDONESIA “Indonesia tanah air beta” selalu terngiang sebaris bait salah satu lagu nasional bangsa ini, sebagai seorang mahasiswi selalu tersirat pemikiran kalau saya sudah lulus, saya ingin ikut andil dalam pembangunan dan kemajuan bangsa ini. Tidak jarang saya sering berpikir, hal apa yang akan saya berikan? Hal apa yang akan saya sumbangkan? Ide apa yang bisa saya kembangkan? Selalu saja begitu sejak saya semester satu. Hingga akhirnya, saya mencoba me ngasah kemampuan dengan ikut berbagai kepanitiaan dan organisasi yang bergerak di bidang kemasyarakatan. Dari hal tersebut saya tahu betapa sangat luas dan complicated ketika ingin menjadi seorang agent of change demi sebuah perubahan dan kemajuan negeri. Sebagai generasi penerus bangsa, sudah selayaknya memang kita mengemban bersama suatu hal yang telah diamanahkan sejak zaman reformasi. Berkaca dari hal tersebut, saya mecoba menjalankan dengan sepenuh hati meskipun dari hal yang kecil dalam diri saya sendiri dan saya mencoba menerapkannya di lingkungan terdekat saya yaitu di kos, seperti teman, sahabat j uga anak kecil bimbingan saya di suatu desa sekitar universits saya. Contohnya, tidak mencontek dan melakukan segala hal secara tepat waktu. Harapannya, hal tersebut akan membangun kembali jati diri kita sebagai bangsa Indonesia, karena dewasa ini isu terkikisnya moral dan jati diri bangsa sangat viral dan cukup menjadi perhatian. Mengingat hal tersebut, saya mulai berpikir inilah kesempatan saya menjadi agent of change, tidak peduli dari dalam diri sendiri atau bersama orang lain yang ada dipikiran saya adalah kita (bangsa Indonesia ) tidak bisa selalu begini kita butuh perubahan. Dari hal kecil kita berubah dalam sebuah forum diskusi disuatu sore bersama teman –teman –teman forum saya mengutip kalimat tersebut kemudian saya memandang jauh dengan mengaplikasikan mengaplikasikan kalimat tersebut untuk bangsa bangsa ini. Betapa menariknya apabila semua orang mempunyai pikiran yang sama yaitu demi Indonesia, hanya dimulai dari langkah kecil yang menjadi suatu kebiasaan. Kalau bukan dimulai dari kita, t idak mungkin orang lain mau percaya per caya adanya suatu perubahan sedangkan kita yang ingin perubahan tidak berani memulainya maka saya selalu percaya diri dalam melakukan berbagai hal dan mengimplementasikannya ketika saya diberi amanah baik dalam bidang akademik maupun non akademik. Saya selalu melakukannya semaksimal mungkin supaya menjadi amanah serta dapat membangun kepercayaan bahwa saya berkompeten. Di era sekarang kita tidak bisa menutup mata dengan globalisasi. Banyak hal baik y ang dibawa namun tak jarang j uga menyusup hal-hal negatif yang membuat wajah bangsa ini tak lagi sama seperti dulu. Kita berhak oleh perubahan tapi bila dikutip dalam perubahan yang strategis bukan maju. Dalam sekedar fashion maupun era tetapi mengalami kemunduran dari segi moral sedangkan bangsa ini terkenal beradab bukan berarti sekarang tidak beradab tetapi mungkin terlalu berbeda oleh banyaknya topeng yang dipakai oleh setiap warga negaranya.
Maka
dari
itu,
saya
sebagai
generasi
unggulan
bangsa
ini
sejatinya
tidak
menginginkan perubahan yang bersifat mengikis melainkan melainkan perubahan yang terbentuk atas nama bangsa Indonesia yaitu perubahan dinamis diimbangi dengan penguatan moral atau doktrin rasa patriotisme dari usia dini atau sedini mungkin berpegang dari hal tersebut. Selama menjalani suatu organisasi dan kepanitiaan yang bergerak di bidang masyarakat, saya menjelaskan pemahaman mengenai patriotisme, pentingnya seseorang harus mempunyai hal tersebut serta pentingnya untuk negara. Melalui kesempatan itu, saya juga mendengar aspirasi mereka walaupun tidak banyak yang bisa saya lakukan, setidaknya mereka merasa telah bertukar pikiranan, uneg-unegnya kepada saya, dan kawan-kawan mahasiswa. Memang sejatinya seorang mahasiswa diberi suatu kemampuan yang apabila dipergunakan dan diamalkan bisa berdampak baik bagi khalayak seperti warga desa binaan fakultas saya. Mahasiswa dipercaya sebagai penerus bangsa unggulan karena kemapuannya dianggap mampu membawa bangsa ini
menjadi lebih baik kedepannya. Oleh karena itu, saya sebagai mahasiswi mencoba menanamkan hal yang kecil dari dalam diri sendri setidaknya agar menjadi penopang aspirasi mereka orang awam yang membutuhkan keadilan. Bukankah sekarang mahasiswa selayaknya begitu? Mahasiswa unggulan dituntut aktif dalam bidang akademik maupun non akademik. Untuk mengimbanginya, kita membutuhkan skill dalam mengatur waktu dengan baik. Meski begitu, hal tersebut tidak membuat saya takut menjalani kedua hal tersebut secara bersamaan. Justru hal tersebut saya jadikan tantangan demi melatih dan menggali suatu hal yang bisa saya dapatkan sebagai ilmu dan sebagai pengalaman yang nanti akan menjembatani langkah saya kedepannya. Sesuai harapan, di awal semester, saya melewatinya dengan aman. Namun saya tidak puas disitu, untuk mencoba segala hal baru dan mencari ataupun berniat mengatasi suatu permasalah terutama dalam lingkup bidang saya. Dari hal itu saya berlatih menjadi seorang yang lebih profesional dalam mendengar, melihat, menganalisis suatu hal. Banyak hal yang saya dapatkan dibangku kuliah dan kemudian aya terapkan dalam organisasi maupun langsung saya aplikasikan di lapangan dengan berinteraksi dengan masyarakat. Berbagai hal menarik saya rasakan demi membangun moral dan jati diri demi terwujudnya generasi unggulan sebagai agent of change. Dari diri saya maupun orang lain, saya percaya bahwa ikut andilnya kita walaupun dalam hal kecil akan selalu membawa efek yang besar baik untuk kita maupun orang lain. Sesuatu yang saya dapatkan dibangku kuliah dan di organisasi saya terapkan langsung ke dalam masyarakat. Ketika bergerak dalam bidang pengabdian, hal tersebut membuat saya terlatih karena dengan mempraktikan dan mengamalkan ilmu merupakan bagian yang paling mudah diingat. Ilmu tanpa aplikasi merupakan sebuah kesia-siaan. S ejauh ini semua yang saya lakukan selalu membawa dampak positif terlebih saya secara sadaar dan senang menjalaninya maka dengan begitu hal yang akan saya lakukan dan hal yang saya implementasikan selalu sinkron. Masuk ke tahap Indonesia, kita memang dinobatkan sebagai negara berkembang yang memiliki berbagai kelebihan bahkan tanah kita menajadi rebutan bangsa-bangsa di belahan manapun di dunia, tapi dengan hal tersebut bukannya kita sadar tetapi malah terkesan m enjadi kuli dinegeri sendiri. Hal ini sangat memprihatinkan. Lalu apa yang bisa diperbuat seor ang mahhasiswa ataupun mahasiswi sebagai generasi intelektual, generasi uggulan yang selayaknya memikirkan nasib kaum awam yang membutuhkan keadilan? Berawal dari hal ini, saya sadar bahwa berubah kembali seperti semula bukanlah hal yang mudah, akan tetapi saya percaya apapun yang kita usahakan akan membuahkan hasil tidak peduli akan sesuai atau tidak yang penting kita sudah menusahakan hal tesebut secara maksimal yakin dan berdoa. Tiga hal mujarab itu merupkan indikator adanya sebuah keinginan kembali bukan mengembalikan diri tetapi kembali pada jati diri. Dengan begitu kita semua akan merasakan kalau kita merupakan pemilik negeri ini. Yang akan melakukan perubahan adalah bangsa ini sendiri, tidak mungkin bangsa lain mau melakukannya. Maka beranjak dari hal tersebut, mengapa Indonesia butuh generasi unggulan demi masa depan bangsa dan anak cucu kita kelak? Dari titik ini saya merasa betapa berbeda wajah Indonesia dulu dan sekarang setidaknya apabila kita menjadi agent of change, anak cucu kita akan mempunyai bekal kedepannya untuk selalu menjaga amanah bangsa seperti yang telah dilakukan para pendahulu kita. Apabila dimulai dari kita saja tidak melakukan sebuah usaha demi bangsa, bagaimana anak cucu kita nanti akan meneruskan usaha kita menjaga amanah? Serta bagaimana menjaga amanah itu? Selain berawal menjadi pribadi unggulan yang harapannya akan membuat bangsa ini jaya lagi seperti nusantara dengan zaman yang kita bawa sekarang ini. Bukan tidak mungkin hal itu akan terjadi karena mau bagaimanapun kita ini bangsa besar yang mempunyai dasar negara yaitu Pancasila dan bersatu dalam kesatuan Bhineka Tunggal Ika.
AKU GENERASI UNGGUL KEBANGGAAN BANGSA INDONESIA
Indonesia adalah Negara kepulauan terbesar di dunia, dengan luas wilayah perairan hampir 70 persen dari luas keseluruhan Indonesia. Dengan luasnya wilayah perairan Indonesia, membuat negeri yang dijuluki Jamrud katulistiwa ini memiliki potensi kekayaan yang begitu melimpah. Bermacam-macam jenis flora dan fauna air di Indonesia membuat negeri ini semakin kaya. Kekayaan biota laut Indonesia sangat berpotensi untuk mensejahterakan rakyat Indonesia ditambah lagi dengan sumberdaya kelautan yang dimiliki Indonesia masih banyak yang belum dimanfaatkan, ibarat raksasa yang masih tidur (sleeping Giant) potensi Kelautan dan Perikanan Indonesia harus mampu di eksplorasi secara bijak untuk kesejahteraan rakyat.
Indonesia merdeka sudah 70 tahun lamanya tapi potensi Sumber daya kelautan dan perikanan Indonesia yang melimpah belum mampu menjadi leading sector penguat ekonomi Nasional, dan belum mampu menjadi jaminan peningkatan kesejahteraan nelayan sebagai pelaku utama sektor kelautan dan perikanan serta masyarakat pada umumnya. Upaya pemanfaatan sumberdaya kelautan dan perikanan secara implisit menjadi porto folio dimulai pada masa pemerintahan Presiden Abdurahman Wahid (Gus dur) hingga saat ini Pemerintahan di pegang oleh Presiden Jokowi dengan Kabinet kerjanya sektor kelautan dan perikanan atau sektor maritim menjadi haluan pembangunan nasional hingga munculah jargon pemerintahan sekarang adalah menjadikan indonesia sebagai Poros Maritim Dunia ( PMD ), upaya – upaya tersebut kedepan sudah seharusnya mampu mewujudkan cita – cita nasional yaitu mensejahterakan rakyat secara keseluruhan.
Saya sebagai pemuda indonesia, yang sedang mendalami ilmu kelautan merasa dunia kelautan indonesia dapat diperbaiki menjadi lebih baik, yang mana sektor kelautan indonesia belum memaksimalkan potensi dari sumber daya alam yang ada, yang kita ketahui bahwa nelayan indonesia masih belum dapat memaksimalkan
hasil
tangkapnya
karena
beberapa
faktor,yaitu:
1. Tidak memadainya, peralatan tangkap sehingga tidak mampu bersaing dengan nelayan asing yang memakai peralatan tangkap lebih modern. 2. Sumberdaya manusia, yang memiliki kemampuan pemanfaatan
Iptek
dan
pemahaman
tentang
inovasi
yang
rendah.
3. Perhatian pemerintah, dalam bagaimana pemanfaatan hasil tangkap baik dan berkualitas serta membuat industri perikanan.
Tidak memadainya peralatan tangkap, pun berimbas terhadap kelangsungan dan pencaharian nelayan indonesia, dikarenakan peralatan tangkap yang digunakan nelayan indonesia pada umumnya masih sederhana dan tradisional. Untuk dapat mempermudah dan menjaga kualitas tangkapan dalam berlangsungnya penangkapan. Pemerintah dan pemuda indonesia harus bisa membuat suatu terobosan baru dan alat yang dapat memudahkan nelayan indonesia dalam proses penangkapan ikan yang ada di laut indonesia. Semua ini berdampak te rhadap kemampuan pemaanfaatan dan inovasi dalam Iptek yang pun belum maksimal di bidang kelautan, yang nantinya bisa mendorong kemajuan sektor kelautan indonesia.
Selanjutnya, kita harus bisa membuat nelayan indonesia dapat menggunakan pemanfaatan teknologi yang sudah ada. Sekaligus melakukan pembinaan terhadap nelayan-nelayan yang belum mengerti dan masih menggunakan alat tradisional, beganti menjadi mengerti terdahap alat dan teknologi baru yang dibuat khususnya untuk membantu dalam penangkapan hasil tangkap di laut indonesia. Membuat organisasi untuk terciptanya hubungan kerja atau mitra kerja pun sangat penting karena dapat membantu dan mempermudah nelayan-nelayan indonesia dalam memperjual belikan hasil tangkap dengan harga yang sebanding dengan harga pasarannya, karena selama ini banyak nelayan-nelayan indonesia tradisonal hanya terpaku dan menjual hasil tangkapannya ke tengkulak yang dimana nelayan akan menjual terhadapnya dengan harga yang murah, tetapi nanti akan dijual kemasyarakat dengan harga dua atau tiga kali lipat dari harga biasanya.
Menurut saya, pada pokok pembahasan pertama dapat diselesaikan dengan cara pengadaan penelitian dan riset terdahap teknologi yang mendung penangkapan nelayan indonesia, yang dimana peralatan dan alat yang ada masih sederhana dan minim. Nah, dengan adanya penelitian dan riset saya dan pemuda generasi unggul kebanggan bangsa indonesia lainnya akan membuka terciptanya alat-alat yang dapat membantu terhadap pelaksanaan nelayan indonesia dalam penangkapan. Seperti contoh: GPS at au radar pendeteksi adanya kelimpahan ikan sesuai dengan tempat dan musimnya. Jadi, tidak lagi nelayan indonesia terpaku terhadap insting yang diajarkan nenek moyang dulu melainkan mengunakan riset dan data yang akurat, dan mengembangkan alat pancing yang sederhana menjadi lebih modern lagi agar mempermudah dalam proses penangkapan.
Selanjutnya, pada pokok pembahasan yang kedua dengan cara saya akan melakukan dan meminta membuat program terhadap himpunan mahasiswa dibidang kelautan dan perikanan yang berada di Universitas Jenderal Soedirman dalam rangka membuat penyuluhan atau pengarahan bagaimana cara menangkap yang ramah lingkungan dan cara penggunaan dan pengembangan alat yang lebih modern terhadap nelayan yang ada dipesisir indonesia, karena nelayan indonesia yang dulunya hanya tamat SMA saja dan bahkan banyak yang dulunya tidak bersekolah disebabkan dahulu orangtuanya yang dulu nelayan juga tidak mampu untuk menyekolahkan anak anaknya.
Pada pokok pembahasan yang terakhir adalah tugas dari pemerintahan, karena disini pun peran pemerintan sangat dibutuhkan terhadap tumbuh kembangnya kemajuan sektor kelautan Indonesia dengan cara yaitu saya akan ikut dalam program kerja lembaga lembaga yang dibawa kementrian kelautan dan perikanan Republik Indonesia yang melibatkan pemuda pemuda indonesia, serta ikut terlibat dalam membangun industri perikanan yang kuat dan berskala besar dengan ikut ter libatkan industri termasuk di dalamnya pembentukan kluster industri pasca panen ikan, klaster industri proses serta klaster industri sarana prasarana.
Saya juga percaya dengan kesadaran diri pemuda pemuda indonesia khususnya yang tinggal dipesisir pantai indonesia yang mau ikut memajukan perekonomian yang berada ditempat tinggal mereka, karena
dengan kesadaran diri dari pemuda dibantu dengan pemerintahan akan m enciptakan kemajuan di sektor kelautan dan perikanan indonesia dan khususnya pemuda yang berada di perkotaan juga bisa ikut membantu dengan cara melakukan gerakan m akan ikan atau hasil tangkap laut indonesia, dengan begitu perekonomian indonesia akan maju dan merata khususnya di daerah pesisir pantai karena hasil tangkap mereka akan terjual habis dan nelayan tersebut bisa mengoptimalkan hasil tangkapannya untuk keluarga mereka serta pemuda yang mempunyai kelebihan dibidang IT bisa membuatkan aplikasi online terhadap nelayan indonesia dengan begitu transaksi dalam penjualan hasil tangkapan akan cepat dan terarah karena tidak terlibat orang ketiga yang bisanya membagi keuntungan dari hasil penjualan dengan begini nelayan indonesia akan sejaterah dan sektor kelautan dan perikanan indonesia akan maju. Oleh karena itu, pemasalahan ini tidak dilimpahkan atau tanggung jawab dari pemerintahan saja, melainkan kita sebagai pemuda indonesia seharusnya ikut andil peran terhadap perkembangan dan kemajuan sektor kelautan dan perikanan indonesia. sehingga dalam memanfaatkan potensi laut perlu membangun kebersamaan sinergi dan kolaborasi yang kuat antar institusi, industri, masyarakat serta perguruan tinggi. Dengan kebersamaan yang harmonis ini kita akan bisa membangun kelautan kita serta memanfaatkan kekayaan itu untuk pertumbuhan ekonomi, kesejahteraan dan kemakmuran bangsa. Jika kita mampu melakukan kolaborasi dengan berpijak kepada tugas dan fungsi masingmasing komponen, niscaya potensi yang melimpah bisa dimanfaatkan dengan baik, karena itu kalau hari ini hanya segelintir pemuda yang mau hidup sebagai nelayan, maka kedepan nelayan generasi muda akan segera melaut. Laut akan menjadi tumpuan hidup bagi generasi muda, sehingga akan menjadi faktor kunci bagi pertumbuhan ekonomi di negara ini. Inilah makna dari sebuah kedaulatan politik, kemandirian ekonomi serta kepribadian dalam berbudaya membangun masyarakat nelayan yang profesional, mengakibatkan industri perikanan tangkap menjadi produktif, selanjutnya sektor perikanan menjadi tumpuan harapan terhadap tumbuhnya kegiatan ekonomi dan pasar.